Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 2

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

NAMA : Muhamad Saeful Ihsanudin

NIM : 857297984

1. Berikut ini ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan pada Pembelajaran Kelas
Rangkap (PKR) agar hasil belajar dapat recapai sesuai dengan tujuan dan siswa memiliki
pengalaman belajar yang dapat dihayati dan bermanfaat.
1) Keserempakan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan yang terjadi secara serempak ini harus bermutu dan bermakna, artinya,
kegiatan tersebut mempunyai tujuan yangg sesuai dengan tuntutan
kurikulum/kebutuhan murid dan dikelola secara benar. Dengan demikian, jika ada
kegiatan yang dikerjakan murid hanya untuk mengisi kekosongan, pembelajaran yang
demikian itu bukan PKR yang diharapkan
2) Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif menghayati
pengalaman belajar yang bermakna. Oleh karena itu, PKR tidak memberi toleransi pada
banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil mengelola PKR. Misalnya
waktu guru yang terlampau lama, pembentukan kelompok yang berkepanjangan atau
pindah kelas yang terlampau lama. Makin banyak waktu yang terbuang untuk
keperluan seperti itu, makim rendah kadar WKA. Kualitas dan lamanya kegiatan
berlangsung menentukan tinggi rendahnya kadara WKA.
3) Kontak Psikologis Guru dan Murid yang Berkelanjutan
Dalam PKR, guru harus selalu berusaha degan berbagai cara agar setiap dan semua
murid merasa mendapat perhatian dari guru secara terus-menerus. Guru harus mampu
melakukan tindakan intruksional seperti menjelaskan, memberi tugas, atau memberi
pertanyaann. Guru juga harus melakukan tindakan pengelolaan yang tepat seperti
menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat duduk murid sehingga semua
murid dapat memandang guru, memberi petunjuk yang jelas atau menegur murid yang
gaduh selama pelajaran berlangsung. Salah satu contoh untuk memelihara kontak
psikologis guru-murid secara berkelanjutan yaitu guru bisa mengunjungi murid yang
sedang bekerja dalam kelompok atau bekerja sendiri.
4) Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara Efisien
Dalam pembelajaran, sumber dapat berupa peralatan/sarana, orang, dan waktu.
Agar terjadi WKA yang tinggi, semua jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan secara
efisien. Lingkungan, barang-barang bekas, dan segala peralatan yang ada di sekolah
dapat dimanfaatkan oleh guru PKR sehingga ketiga prinsip diatas dapat dipenuhi.
Seorang guru PKR juga harus mampu memanfaatkan waktu secara efisien sehingga
waktu yang terbuang dapat diperkecil bahkan dihindari.

2. Perbedaan mengajar KR yang selama ini dilakukan dengan teori pembelajaran PKR yang
sedang dipelajari di modul
Sebelum mempelajari teori PKR di modul, yang saya lakukan adalah pembelajaran
bergilir. Misalnya, merangkap dua kelas saya tidak pernah menggabungkannya dalam satu
ruangan tetapi mereka tetap berada di kelasnya masing-masing dan saya yang bolak-balik
mengajar ke kelas mereka. Sehingga banyak waktu yang terbuang dan WKA nya tidak
optimal, materi yang disampaikan kurang maksimal, dan terasa lebih capek karena harus
bolak balik dari kelas yang satu ke kelas yang lain.
Setelah mempelajari teori PKR di modul, ternyata ketika kita merangkap misalnya
merangkap 2 kelas, kita tidak harus mengajar dalam dua ruangan tetapi bisa dilakukan
dalam satu ruangan (model 221) dengan catatan apabila siswanya tidak melebihi 28 siswa.
Apabila lebih dari 28 siswa, kita bisa menggunakan model 222 (dua kelas, dua mata
pelajaran, dan ruangan). Kegiatan pembuka dan kegiatan penutup pada model 221 dan 222
bisa kita lakukan secara bersama-sama. Model 221 dalam satu ruangan dan model 222 bisa
kita kumpulkan di lapangan sehingga waktu yang biasa dibutuhkan sekitar 10-15 menit
tidak banyak yang terbuang tetapi dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mengajar kelas
rangkap.
Dan ketika merangkap menggunakan teori di modul PKR itu lebih
efisien/memudahkan kita dalam melakukan pembelajaran. Seperti kita tidak terlalu
menghabiskan tenaga dan waktu karena bolak-balik, sehingga WKA yang digunakan pun
tidak banyak yang terbuang melainkan lebih maksimal kita lakukan. Selain itu, sebelum
mempelajari teori dalam PKR, saya hanya fokus pada kelas perwalian saja namun setelah
mempelajri teori PKR ternyata tidak boleh ada kelas yang lebih difokuskan melainkan
harus sama-sama dapat perhatian.

3.
a) Cara membuka/mengawali pelajaran kelas rangkap
Dalam membuka pelajaran pada PKR bisa dilakukan sekaligus bersama-sama di
depan kelas karena ada dalam satu ruangan (apabila menggunakan 221) dan sampaikan
apa saja yang wajib disampaikan pada kegiatan awal.
Perlu kita sadari, bahwa dalam membuka pelajaran ada 4 hal pokok yang harus
dilakukan oleh seorang guru
1) menarik perhatian siswa
2) menimbulkan motivasi belajar
3) memberi acuan belajar
4) membuat kaitan materi

b) Cara guru mengatur posisi agar tetap menjaga kontak psikologis dengan siswa di dua
ruang kelas
Dalam PKR, guru harus selalu berusaha degan berbagai cara agar setiap dan semua
murid merasa mendapat perhatian dari guru secara terus-menerus. Guru harus mampu
melakukan tindakan intruksional seperti menjelaskan, memberi tugas, atau memberi
pertanyaann. Guru juga harus melakukan tindakan pengelolaan yang tepat seperti
menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat duduk murid sehingga semua
murid dapat memandang guru, memberi petunjuk yang jelas atau menegur murid yang
gaduh selama pelajaran berlangsung. Salah satu contoh untuk memelihara kontak
psikologis guru-murid secara berkelanjutan yaitu guru bisa mengunjungi murid yang
sedang bekerja dalam kelompok atau bekerja sendiri.

c) Cara menutup pelajaran/kegiatan akhir kelas rangkap


Cara menutup pelajaran pada kelas rangkap, bisa dilakukan dengan cara bersama-
sama seperti pada kegiatan pembuka.

Dalam menutup pelajaran, ada 3 kegiatan pokok yang seyogianya dilakukan, yaitu
sebagai berikut:

1) meninjau kembali
2) mengadakan evaluasi penguasaan siswa
3) memberikan tindak lanjut

4. Upaya yang dapat dilakukan apabila menemukan murid yang telah menyelesaikan tugasnya
lebih cepat dari yang diperkirakan yaitu guru dapat menggunakan “Kegiatan Siap(KS)” atau
Standby-by Activities.
KS adalah suatu kegiatan yang sudah dipersiapkan guru jauh sebelumnya, dan
apabila ditemukan masalah seperti diatas, maka KS dapat digunakan.
KS yang dapat diterapkan di kelas PKR yaitu di mana murid-murid dapat
mengerjakannya baik secara individual, secara kelompok, maupun secara klasikal. Apabila
mereka telah menyelesaikan suatu pelajaran, sementara perhatian guru masih pada murid
lain yang belum selesai maka murid yang sudah menyelesaikan tugas pertamanya, mereka
sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.
Pada umumnya, KS ini harus guru siapkan sendiri dan tentunya harus meluangkan
waktu khusus. KS juga harus disimpan secara khusus yang sewaktu-waktu dapat digunakan
apabila guru menghadapi keadaan seperti yang digambarkan diatas.
KS juga membiasakan murid untuk bertindak kreatif dan teratur. Mereka megetahui
apa yang harus dilakukan bila mereka telah menyelesaikan suatu rangkaian kegiatan.
Sementara mereka menunggu kegiatan berikutnya dimulai, mereka membutuhkan sesuatu
untuk dikerjakan. Jadi, mereka harus memperoleh pekerjaantanpa harus menunggu atau
mengganggu temannya yang masih bekerja.

Anda mungkin juga menyukai