Anda di halaman 1dari 7

MODUL 3 PENGORGANISASIAN KELAS

KB 1. PENATAAN RUANG KELAS


URAIAN MATERI

Pengorganisasian kelas dalam arti fisik meliputi 3 unsur, yaitu

1. penataan ruang kelas,


2. pengaturan denah,
3. pengaturan pajangan.

Penataan ruang kelas sangat penting karena iklim pembelajaran dapat dipengaruhi oleh keadaan fisik ruang. Penataan ruang kelas

diciptakan secara kondusif agar murid merasa betah belajar di kelas. Selain itu, ruang kelas yang tertata baik dapat menciptakan

semangat belajar.

Oleh karena menghadapi murid dari berbagai umur, kemampuan, dan minat maka kemampuan mengorganisasikan kelas menjadi

sangat penting. Betapapun matangnya guru dalam materi yang akan diajarkannya dan bagusnya persiapan mengajar yang
disusunnya, kemungkinan besar Ia akan menghadapi masalah pada saat proses pembelajaran mengorganisasikan lingkungan
kelasnya.

Inti pengorganisasian kelas terutama terletak pada:

a. kemampuan guru menata denah ruang kelas, antara lain yang berhubungan dengan meja, papan tuis, sumber belajar,
tempat penyimpanan bahan dan alat, dan pajangan kelas
b. Memanfaatkan hasil karya murid untuk dipajangkan, dan ini akan meningkatkan karsa, dan karya murid.
KB 2 PENGORGANISASIAN MURID
URAIAN MATERI

Belajar mandiri adalah suatu kondisi di mana seseorang mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain, baik
dalam mendiagnosis kebutuhan belajar, mnunjukkan sumber manusia dan sumber bahan untuk kepentingan belajar, memilih dan
melaksanakan strategi belajar yang cocok, serta mengevaluasikan hasil belajarnya sendiri. Belajar mandiri adalah belajar yang
sepenuhnya atau sebagian besar di bawah kendali murid sendiri. Untuk menunjang belajar mandiri, perlu adanya suatu 1klim yang
mendorong murid dan guru memanfaatkan sumber belajar.iklimtersebut adalah menyediakan sumber belajar, menciptakan
lingkungan belajar, dan membentuk kelompok belajar. Apabila iklim ini sudah terbentuk maka tugas guru adalah memanfaatkan
secara maksimal iklim tersebut bagi kepentingan belajar murid.
Iklim yang dimaksud adalah berikut ini.
1. Menyediakan sumber belajar, misalnya herbarium, insektarium, koleksi biji-bijian, barang bekas, uang bekas dan sebagainya.
2. Menyediakan dan membuat sumber dan alat pelajaran, misalnya membuat kebun sekolah, kolam sekolah, peternakan sekolah
dan membuat alat peraga pelajaran.
3. Membuat kelompok belajar murid yang bertujuan untuk mengaktifkan murid dalam belajar melalui kerja sama dalam kelompok.
4. Memanfaatkan peran tutor dalam pembelajaran.
Salah satu cara agar murid dapat belajar mandiri, dapat dilakukan dengan menggunakan Lembar Kerja Murid (LKM). LKM
merupakan panduan bagi murid untuk melakukan penganmatan, percobaan, demonstrasi, simulası, berdiskusi dan memecahkan
berbagai masalah. Dengan cara ini murid aktif belajar secara mandiri, baik itu dilakukan di PSB atau pada "laboratorium raksasa.
Dengan cara ini belajar mandiri murid dapat ditingkatkan di mana murid dapat melakukan sendiri, menemukan sendiri, menganalisis
sendiri dan mengevaluasi sendiri.
Oleh karena itu, peranan tutor sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran di sekolah.
Tutor adalah "perpanjangan tangan guru" (membantu guru dalam proses pembelajaran murid karena ia bukan pengganti guru.
Potensi untuk memanfaatkan tutor ini cukup besar karena di setiap sekolah terdapat murid yang lebih maju dari murid lainnya.
Murid yangpaling maju ini dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya dalam belajar. Oleh karena itu, tutor harus dipilih dari
murid yang terbaik. Dalam masyarakat juga terdapat berbagai ahli yang dapat dimanfaatkan dalam membantu meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah.
Dalam rangka memanfaatkan tutor, langkah-langkah berikut menjadi sangat penting.
1. Melakukan perencanaan yang meliputi
a. menetapkan tujuan yang akan dicapai;
b. menentukan Siapa yang akan ikut tutorial;
c. menentukan tempat tutorial
d. penjadwalan tutorial;
e. menetapkan materi yang diberikan dalam tutorial.
2. Melatih tutor
3. Melakukan pengawasan dan evaluasi.
KB 3. DISIPLIN KELAS
PETA KONSEP
URAIAN

Supaya kegiatan pembelajaran dalam kelas berjalan efektif dan efisien, perlu diciptakan berbagai kegiatan yang dapat
mengisi kekosongan belajar, misalnya sebelum pelajaran dimulai, ketika kegiatan sedang berlangsung, tetapi ada murid yang sudah
menyelesaikan pekerjaannya atau pada saat sebelum kegiatan hampir berakhir
Aturan Rutin Kelas (ARK) dan Kegiatan Siap (KS) merupakan Kegiatan yang dapat diciptakan seorang guru PKR untuk
mengatasiKesulitan, seperti di atas dan mendisiplinkan belajar murid. ARK adalah aturan-aturan dan prosedur yang dirumuskan oleh
guru serta dimengerti oleh murid yang mengatur kegiatan dan perilaku sehari-hari.
Sedangkan Kegiatan Siap (KS) adalah kegiatan yang diciptakan guru yang dapat diberikan apabila ada murid yang sudah
selesai mengerjakan pekerjaannya lebih cepat dari yang diperkirakan atau pada waktu luang pada saat kegiatan sedang berlangsung.
Dalam kelas PKR pembelajaran dapat dilaksanakan melalui 3 jenis yaitu secara klasikal, kelompok, dan individual.
1. Pembelajaran secara klasikal merupakan kunci keberhasilan dalam PKR karena memupuk kebersamaan dalam bekerja. Dalam
pelajaranklasikal dapat berupa, antara lain pengajaran percakapan, bercerita, olahraga, kesenian dan studi lingkungan.
2. Pembelajaran individual dapat diartikan bahwa guru dapat memberikan pelajaran secara individual. Ini tidak berarti bahwa
seorang guru harus memberikan pelajaran individual kepada seluru murid satu per satu. Pelajaran individual hanya diberikan
kepada murid yang membutuhkannya, misalnya murid yang lemah atau murid nakal.
3. Pembelajaran juga dapat diberikan secara kelompok. Kelompok murid yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhannya.
Kelompok murid campuran dapat diberikan "tugas pengamatan, percobaan" atau jenis permainan kelompok.
Sedangkan bagi kelompok yang terdiri dari kelompok soSial, tidak banyak berbeda dengan kelompok campuran di atas,
miSalnya dalam melakukan percobaan, pengamatan atau simulasi.

Anda mungkin juga menyukai