Anda di halaman 1dari 11

Diskusi 4 Pembelajaran IPA 08

Ibu Sari sedang mengajar tentang makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Guru
mempersilakan siswa membaca buku paket tentang makhluk hidup dan benda mati selama
10 menit. Selanjutnya Ibu Sari secara lisan tanpa menggunakan media pembelajaran
menjelaskan pengertian makluk hidup dan memberikan contoh-contohnya, dilanjutkan
menjelaskan pengertian makhluk tak hidup disertai contoh-contohnya. Pada akhir
pembelajaran, Bu Sari memberikan tes formatif dilanjutkan dengan menyimpulkan
pembelajaran. Berdasar hasil tes formatif, Bu sari sangat kecewa karena rerata hasil belajar
siswa di bawah standar ketuntasan minimal.
Pertanyaan:
Setelah mencermati kasus pembelajaran Bu Sari di atas, maka:
1. Informasi kunci apa saja yang diperoleh bila dikaitkan dengan keterampilan proses
IPA?
Jawab: Pembelajaran harus aktif, guru harus bisa mengajak siswa berfikir kritis dan
kreatif sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.

2. Berdasarkan informasi kunci tersebut, bila dikaitkan dengan keterampilan proses IPA
apakah pembelajaran yang dilakukan Ibu Sari sudah tepat?
Jawab : Belum tepat.
3. Bila belum tepat, apa penyebabnya?
Jawab: karena buk Sari dalam pembelajarannya tidak menggunakan interaktif dengan
siswa, yang memancing siswa untuk belajar aktif, berfikir kritis dan
menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. bila dikaitkan dengan keterampilan
proses IPA tidak sesuai karena pembelajaran proses bisa didapat jika siswa
aktif, rasa ingin tahunya tinggi sehingga mereka bisa berfikir kritis dan kreatif.

4. Berdasarkan penyebab ketidakberhasilan pembelajaran Bu Sari, alternatif apa saja


yang sebaiknya dilakukan oleh Ibu Sari?
Jawab: Sebaiknya buk Sari melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan cooperative atau belajar kelompok, dan buk sari sebaiknya
menggunakan media LCD proyektor untuk menampilkan gambar-gambar
Makhluk hidup dan tak hidup, agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan
siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran.

Alternatif pembelajaran yang sebaiknya dilakukan Ibu Sri :


- Pembelajaran Kontekstual adalah  (Contextual Teaching and Learning/CTL)
merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa
untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan
materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial,
dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel
dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/
konteks lainnya.

- Student Teams Achievement Division (STAD)


STAD mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru
kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam
suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap
kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari
berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
- Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang
terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada
anggota lain dalam kelompoknya. Kelompok dalam pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw merupakan kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan
bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas
ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi
tersebut kepada anggota kelompok yang lain.  
5. Dari beberapa alternatif yang diajukan, analisislah kekuatan dan kelemahannya.
Jawab:

a. Kekuatan dari model pembelajaran kontekstual:


- Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi
yang dimiliki sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam PBM.
- Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu
isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif
- Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.
- Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh guru.
- Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
- Membantu siwa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
- Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.

Kelemahan pembelajaran kontekstual: 


-  Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran Kontekstual berlangsung.
- Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka dapat menciptakan situasi kelas yang
kurang kondusif.
- Guru lebih intensif dalam membimbing.

b.  Kelebihan metode STAD


- Setiap siswa memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi yang substansial
kepada  kelompoknya, dan posisi anggota kelompok adalah setara Allport.
- Menggalakkan interaksi secara aktif dan positif dan kerjasama anggota kelompok
Membantu siswa untuk memperoleh hubungan pertemanan yang lebih banyak
- Melatih siswa dalam mengembangkan aspek kecakapan sosial, kecakapan kognitif.
- Peran guru sebagai fasilitator, mediator, motivator dan evaluator.
- siswa memiliki dua bentuk tanggung jawab belajar. Yaitu belajar untuk dirinya sendiri
dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar.
-   siswa saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran oleh rekan
sebaya (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru.
- Pengelompokan secara heterogen membuat kompetisi di kelas menjadi lebih hidup
-  Prestasi dan hasil belajar yang baik bisa didapatkan oleh semua anggota kelompok
-   Kuis yang terdapat pada langkah pembelajaran membuat siswa lebih termotivasi
- meningkatkan tanggung jawab individu karena nilai akhir kelompok dipengaruhi nilai
kuis yang dikerjakan secara individu
- Adanya penghargaan dari guru, sehingga siswa lebih termotivasi untuk aktif dalam
pembelajaran.
- Anggota kelompok dengan prestasi dan hasil belajar rendah memiliki tanggung jawab
besar agar nilai yang didapatkan tidak rendah supaya nilai kelompok baik
- Siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran oleh rekan
sebaya (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru.
- Model ini dapat mengurangi sifat individualistis siswa.

Kelemahan STAD :
-     Pembelajaran menggunakan model ini membutuhkan waktu yang relatif lama, dengan
memperhatikan tiga langkah STAD yang menguras waktu seperti penyajian materi
dari guru, kerja kelompok dan tes individual/kuis. Penggunaan waktu yang lebih lama
dapat sedikit diminimalisir dengan menyediakan lembar kegiatan siswa (LKS)
sehingga siswa dapat bekerja secara efektif dan efisien. Sedangkan pembentukan
kelompok dan penataan ruang kelas sesuai kelompok yang ada dapat dilakukan
sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan
pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan
penataan ruang kelas.
-      Model ini memerlukan kemampuan khusus dari guru. Guru dituntut sebagai
fasilitator, mediator, motivator dan evaluator. Disamping itu, guru sendiri perlu lebih
aktif lagi dalam mengembangkan kemampuannya tentang pembelajaran.

c. kekuatan dan kelemahan Jigsaw


Kelebihan model pembelajaran Jigsaw adalah sebagai berikut :
- Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok ahli
yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya.
- Mengembangkan kemampuan siswa mengungkapkan ide atau gagasan dalam
memecahkan masalah tanpa takut membuat salah.
- Dapat meningkatkan kemampuan sosial: mengembangkan rasa harga diri dan
hubungan interpersonal yang positif.
-  Siswa lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat karena siswa diberikan
kesempatan untuk berdiskusi dan menjelaskan materi pada masing-masing
kelompok.
- Siswa lebih memahami materi yang diberikan karena dipelajari lebih dalam dan
sederhana dengan anggota kelompoknya.
- Siswa lebih menguasai materi karena mampu mengajarkan materi tersebut kepada
teman kelompok belajarnya.
- Siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam kelompok
- Materi yang diberikan kepada siswa dapat merata.
- Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif

kekurangan didalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:


- Siswa yang tidak memiliki rasa percaya diri dalam berdiskusi maka akan sulit dalam
menyampaikan materi pada teman.
- Siswa yang aktif akan mendominasi dan cenderung mengontrol jalannya diskusi.
- Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berpikir rendah akan mengalami
kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli.
- Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan.
- Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses
pembelajaran.
- Penugasan anggota kelompok untuk menjadi tim ahli sering tidak sesuai antara
kemampuan dengan kompetensi yang harus dipelajari.
- Keadaan kondisi kelas yang ramai, sehingga membuat siswa kurang bisa berkonsent-
rasi dalam menyampaikan pembelajaran yang dikuasainya.
- Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah, misal jika ada
anggota yang hanya membonceng dalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam
diskusi.
- Jika tidak didukung dengan kondisi kelas yang mumpuni (luas) metode sulit dijalan-
kan mengingat siswa harus beberapa kali berpindah dan berganti kelompok.
- Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila penataan ruang belum terkondisi
baik, sehingga perlu waktu merubah posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh
serta butuh waktu dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa
berjalan dengan baik.

6. Dari beberapa alternatif  yang diusulkan, tentukan satu atau lebih alternatif yang
dianggap efektif.
Jawab: adalah dengan menerapkan metode pembelajaran melalui pendekatan
kontekstual.

7. Agar memudahkan Ibu Sari dalam mengajar, tuangkanlah usulan alternatif yang
dianggap efektif ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang meliputi:
Identitas RPP .....
 Sekolah                 : SDN 05 Mulang Maya
Mata Pelajaran      : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester     : III/I
Alokasi Waktu     : 2 x 35 menit
Tujuan pembelajaran:
1. Melalui pengamatan di sekitar sekolah, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri makhluk
hidup dan tak hidup dengan tepat.
3. Melalui ceramah, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup dan tak hidup
dengan tepat.
4. Melalui diskusi siswa, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup benar.
5. Melalui model picture and picture, siswa dapat mengelompokan makhluk hidup dan tak
hidup dengan tepat.

Metode       : ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan


Model         : picture and picture
Pendekatan : cooperative learning
Media :  LCD Proyektor, papan tulis, powerpoint, video, dan gambar makhluk hidup dan
tak hidup.

Ringkasan materi:....
Makhluk hidup
makhluk hidup merupakan makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan untuk berevolusi
atau mengalami perkembangan bentuk hidup.

Mahkluk hidup memiliki banyak jenis organisme dari tanaman, hewan, jamur, dan
ganggang yang dapat dengan mudah ditemui di alam. Manusia juga masuk dalam kategori
makhluk hidup. Bahkan protozoa, bakteri, dan archaea juga termasuk dalam makhluk
kecil. Mahkluk hidup dapat ditemukan di setiap jenis habitat di Bumi. Meskipun semua
organisme ini sangat berbeda satu sama lain, mereka semua memiliki dua kesamaan yaitu
diturunkan dari satu leluhur dan mereka semua hidup.
ciri-ciri makhluk hidup :
- Bergerak, Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak dengan cara tertentu
tanpa bantuan dari luar atau pihak lain.
- Peka terhadap rangsangan Semua makhluk hidup mampu bereaksi terhadap perubahan
yang terjadi di sekitarnya. Reaksi timbul karena ada rangsangan dari lingkungan.
Rangsangan bisa dari cahaya, panas, dingin, bau, sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain.
Manusia dan hewan menggunakan indra untuk mengenali rangsangan atau kepekaan.

- Bernafas Merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan, kemudian


mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen digunakan untuk mengubah zat makanan
menjadi energi secara kimiawi. Energi tersebut digunakan untuk melakukan berbagai
aktivitas.
- Nutrisi, Makanan dan air menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Makanan berfungsi menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh yang
rusak. Sedangkan air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh. Baca juga: Proses
Penyerbukan Bunga, Mandiri hingga Persilangan
- Tumbuh, Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, dari kecil menjadi besar.
Contohnya bayi akan terus berkembang menjadi manusia dewasa atau orang besar.
Sebuah biji tumbuhan yang ditanam akan menjadi kecambah dan berakhir sebagai
tanaman besar.
- Berkembang biak Ketika makhluk hidup melakukan reproduksi atau berkembang biak,
mereka membuat makhluk hidup baru. Tidak semua makhluk hidup melakukan
reproduksi dengan membutuhkan pasangan atau reproduksi seksual. Bagi
mikroorganisme kecil seperti protozoa, jamur, maupun bakteri melakukan reproduksi
aseksual atau melakukan reproduksi tanpa pasangan. Mereka bisa membelah diri
kemudian bagian yang baru bisa mencari makan, bergerak, tumbuh, dan melakukan
kegiatan lainnya. Untuk makhluk hidup yang membutuhkan pasangan yaitu mamalia
termasuk manusia dan burung.
- Ekskresi Saat udara panas tubuh akan mengeluarkan keringat, begitupula saat
olahraga. Ketika di ruangan dingin, tubuh akan sering buang air kecil (urine). Keringat
yang merupakan garam mineral dan urine merupakan salah satu zat sisa yang di
keluarkan makhluk hidup. Karbon dioksida dan uap air juga zat sisa dari proses
respirasi. Pengeluaran zat sisa tersebut dinamakan eksresi. Proses ini sangat penting
karena zat sisa bersifat racun dan tidak baik bagi kesehatan dalam tubuh.

Makhluk tak hidup


Makhluk tak hidup adalah semua makhluk yang tidak memiliki ciri hidup dan sudah
tersedia di alam sebelumnya. Makhluk tak hidup tidak memiliki ciri yang dimiliki oleh
makhluk hidup. Contohnya seperti: Kayu, batu, kertas, kursi, dan meja termasuk
makhluk tak hidup.

Langkah-langkah pembelajaran:
Kegiatan awal:
- Guru mengucapkan salam untuk memulai pembelajaran.
- Guru dan siswa membaca basmallah sebelum pembelajaran di mulai.
- Guru mengecek kehadiran siswa.
- Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk melakukan tepuk
semangat.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti:
Eksplorasi
- Siswa mengamati contoh-contoh makhluk hidup dan tak hidup di sekitar kelas dan
lingkungan sekolah.
- Guru menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan media powerpoint.
- Guru melakukan tanya jawab terkait ciri-ciri makhluk hidup dan tak hidup.

Elaborasi
- Siswa dikelompokan menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa perkelompok.
- Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) ke tiap-tiap kelompok.
- Guru menjelaskan Lembar Kerja Siswa.
- Masing-masing kelompok berdiskusi sesuai petunjuk dari guru.
· 
Konfirmasi
- Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dan salah satu siswa yang maju
menempelkan gambar contoh-contoh makhluk hidup dan tak hidup dengan model
picture and picture.
- Guru memberikan penguatan informasi terkait hasil diskusi siswa.

Kegiatan akhir:
- Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung.
- Guru memberikan soal evaluasi.
- Guru memberikan tindak lanjut.
- Guru memberikan motivasi.
- Penutup (Diakhiri dengan mengucap salam).

Instrumen Evaluasi formatif yang mengukur tujuan pembelajaran:...


Instrumen Ulangan
Harian
Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk
Hidup
a. Teknik Penilaian : Test
b. Bentuk Instrument : Soal Pilihan Ganda dan
Uraian c. Kisi – kisi :
Jumlah Nomor
No. Indikator
Butir Butir Soal
Soal
1. Menjelaskan pengertian Pertumbuhan pada makhluk 1 1
hidup
2. Menjelaskan pengertian perkembangan pada makhluk 1 1
hidup
3. Menyebutkan contoh pertumbuhan yang dialami oleh 1 2
makhluk hidup
4. Menyebutkan contoh perkembangan yang dialami 1 3
oleh mekhluk hidup
5. Menyebutkan faktor internal yang mempengaruhi 1 10
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
6. Menyebutkan faktor eksternal yang mempengaruhi 1 12
pertumbuhan makhluk hidup
7. Menjelaskan pengertian gen 1 4
8.. Menjelaskan fungsi hormon pada tumbuhan 1 3
9. Menjelaskan fungsi hormon pada hewan 1 5
10. Menjelaskan fungsi hormon pada manusia 1 6
11. Menuliskan tahapan metamorfosis 1 7
12. Membedakan metamorfosis 1 8
13. Memberikan contoh hewan yang 1 9
14. Menuliskan tahapan metagenesis 1 4
15. Membedakan metamorfosis 1 5

LKS yang terdiri dari: tujuan percobaan, alat dan bahan, landasan teori, langkah kerja,
tebel pengamatan, pertanyaan terkait pengamatan.
     Tujuan Percobaan
maka tujuan dari percobaan ini, yaitu :
         Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau
         Untuk mengetahui perbedaan tumbuhan pada kacang hijau yang terkena cahaya
matahari dan tidak terkena sinar matahari langsung.
   
   Alat dan Bahan:
Alat
         4 buah gelas, 2 gelas di tempat terang, dan 2 lagi di tempat gelap
         Penggaris, untuk mengukur panjang batang dari hari ke hari
         Alat tulis, untuk menuliskan pertumbuhan dan perkembangan pada penelitian
yang berbeda setiap harinya
         Kamera , untuk mendokumentasikan hasil penelitian pada kacang hijau
    Bahan

         16 buah kacang hijau, sebagai objek penelitian (4 biji tiap gelas)
         Kapas, sebagai media penelitian
         Air, sebagai bahan tambahan yang digunakan untuk membasahi atau /
membuat kapas lembab.

Langkah Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2.      Rendam kacang hijau ± 3 jam untuk  mengetahui mana biji kacang yang layak kita
gunakan umtuk dijadikan objek eksperimen
3.      Masukan gumpalan kapas yang telah diberi air (tidak boleh terlalu basah dan juga
tidak boleh terlalu kering)
4.      Setelah kacang direndam, masukan kacang ke dalam gelas yang telah berisi kapas
(kacang di simpan di atas kapas)
5.      Simpan kacang dalam jarak yang tidak terlalu rapat dengan kacang lain agar
pertumbuhannya lancar (tidak saling berdesakan)
6.      Simpan 2 gelas pada tempat terang (halaman rumah) dan 2 gelas pada tempat
gelap (bawah tempat tidur)
7.      Jika kapas mengering, segera basahi kapas tersebut, sampai kapas menjadi lembab
8.      Amati lalu catat dan dokumentasikan hasil pengamatan setiap harinya.

Data Pengamatan
   
1.      Tabel Pertumbuhan Batang Kacang dalam Satuan cm
a.       Tempat Gelap
Rata-rata
Pertumbuhan Batang Kacang (cm)
Hari Ke- (cm)
I II III IV
1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 0,25 0,25 0,25 0,25 0.25
3 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
4 2,00 2,00 2,00 1,50 1,88
5 3,00 3,00 2,25 2,00 2,57
6 5,00 5,00 5,00 3,50 4,72
7 9,5 9,5 9,00 7,00 8,75
b.      Tempat Terang
Pertumbuhan Batang Kacang (cm) Rata-rata
Hari Ke-
I II III IV
1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 0,25 0,25 - - 0,25
3 1,00 0,50 - - 0,75
4 1,25 - - - 1,25
5 4,00 - - - 4,00
6 5,00 - - - 5,00
7 - - - - -

Pertanyaan terkait pengamatan:


1. Apakah intensitas cahaya dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan?
Apakah tumbuhan kacang hijau yang berada di tempat yang intensitas cahayanya
berbeda akan menghasilkan tinggi batang yang berbeda
      Apakah tumbuhan di tempat  gelap akan lebih tinggi daripada di tempat terang
Landasan Teori
1.    Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju
kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk
tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari
sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang
pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul
kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah
sebagai berikut :
a.    Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b.    Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air
kedalam vakuola.
c.    Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada
akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

           Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :


      a.   Faktor Internal
- Gen
    Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang
tinggi      atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan
didukung lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
·   Hormon
Hormon sangat penting dalam proses perkembangan dan     pertumbuhan.
- Auksin                  : untuk membantu perpanjangan sel
- Giberelin               : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
- sitokinin                : untuk menggiatkan pembelahan sel
- etilen                     : untuk mempercepat buah menjadi matang
- Asam traumalin    : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
- Kalin                     : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
      -      Rizokalin             : Untuk pembentukan akar
      -      Aulokalin             : Untuk pembentukan batang
      -      Filokalin              : Untuk pembentukan daun
      -      Antokalin             : Untuk pembentukan bunga

      b.  Faktor Eksternal
·   Air, Fungsi air antara lain :
   -      Untuk Fotosintesis
   -      Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
   -      Membantu proses perkecambahan biji
   -      Menjaga (mempertahankan) kelembapan
   -      Untuk transpirasi
   -      Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
   -      Menghilangkan asam asbisat
·   Suhu / Temperatur Lingkungan
Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau
kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat
atau berhenti.
- Kelembaban Udara
Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat
mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak
pada pembentukan sel yang lebih cepat.
- Cahaya Matahari
 Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka
tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
- Nutrien
 Nutrien dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro
misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng,
tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan
tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh
dan berkembang dengan tidak sempurna.
- Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi
akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Kondisi ini
mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran
maksimum dan tumbuhan membesar.

Soal Evaluasi
1.      Manusia, hewan dan tumbuhan termasuk ...
a.       Makhluk hidup
b.      Makhluk tak hidup
c.       Benda tak hidup
d.      Makhluk halus
2.      Ciri-ciri makhluk hidup antara lain ....
a.       Besarnya tetap
b.      Berkembang biak
c.       Tidak bergerak
d.      Menetap di satu tempat
3.      Berikut ini yang termasuk kelompok makhluk hidup adalah ...
a.       Ayam, rumput, batu dan kandang
b.      Ayam, burung, sangkar, dan kambing
c.       Sapi, kerbau, rumput, dan kambing
d.      Kandang, ember, sapu dan cangkul
4.      Cara yang umum dilakukan burung untuk berpindah tempat adalah...
a.       Menggulingkan badannya
b.      Melompatkan kakinya
c.       Berjalan dengan sayapnya
d.      Terbang dengan sayapnya

Anda mungkin juga menyukai