Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ELI SUNDARI

NIM : 19302021127
METODOLOGI MATEMATIKA MI
BAHAN AJAR
A. Analisis kekurangan dan kelebihan dari bahan ajar yang dikirim di e-learning
Kelebihan :
1) Mudah diproleh
2) Mudah dipelajari kapan dan dimanapun
3) Pengiriman nya relatif mudah dari media lain nya
4) Merupakan media yang canggih untuk mengembangkan kemampuan siswa
untuk belajar
5) Tidak mermelukan alar khusus untuk menggunakan nya

Kekurangan :
1) Tidak mampu mempresentasikan gerakan
2) Pemamaparan materi dalam bahan ajar cetak cenderung linier
3) Tidak mampu mempresentasikan kejadian secara beruntunun
4) Membutuhkan kemampuan membaca yang tinggi dari pembacanya
5) Tidak dapat atau sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yan
mengalami kesulitan memahami bagian tertentu
6) Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan-pertanyaan kompleks yang
kemungkinan memiliki banyak jawaban

B. Komponen-komponen yang kurang pada bahan ajar yang dikirim


1. Informasi pendukung
2. Langkah kerja
3. Lembar kegiatan siswa
4. Kunci lembar evaluasi
5. Bagan
6. Lembar penilaian

C. Pengertian Bahan Ajar


Dari beberapa sumber buku menyatakan bahwa bahan ajar merupakan suatu
bahan/ materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan
siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut National
Centre forCompetencyBasedTraining (2007), pengertian bahan ajar adalah segala
bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Bahan yang dimaksudkan dapat berupa bahan
tertulis maupun tidak tertulis. Pandangan dari ahli lainnya mengatakan bahwa bahan
ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun
tidak tertulis, sehingga tercipta suatu lingkungan atau suasana yang memungkinkan
siswa belajar
Sementara menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008:6),
pengertian bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa
berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Berdasarkan definisi-definisi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan komponen pembelajaran
yang digunakan oleh guru sebagai bahan belajar bagi siswa dan membantu guru
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
D. Jenis-Jenis Bahan Ajar
Dalam pengelompokannya bahan ajar dibagi menjadi 5 jenis kelompok besar:
1. Bahan ajar yang tidak diproyeksikan seperti foto, diagram, display, model;
2. Bahan ajar yang diproyeksikan, seperti slide, filmstrips, overheadtransparencies,
proyeksi komputer;
3. Bahan ajar audio, seperti kaset dan compactdisc;
4. Bahan ajar video, seperti video dan film;
5. Bahan ajar (media) komputer, misalnya ComputerMediatedInstruction (CMI),
Computerbased Multimedia atau Hypermedia.
6. Sementara Ellington dan Race (1997) mengelompokkan jenis bahan ajar
berdasarkan bentuknya. Mereka mengelompokkan jenis bahan ajar tersebut ke
dalam 7 jenis.
7. Bahan Ajar Cetak dan duplikatnya, misalnya handouts, lembar kerja siswa, bahan
belajar mandiri, bahan untuk belajar kelompok.
8. Bahan Ajar Display yang tidak diproyeksikan, misalnya flipchart, poster, model,
dan foto.
9. Bahan Ajar Display Diam yang diproyeksikan, misalnya slide, filmstrips, dan
lain-lain.
10. Bahan Ajar Audio, misalnya audiodiscs, audio tapes, dan siaran radio.
11. Bahan Ajar Audio yang dihubungkan dengan bahan visual diam, misalnya
program slide suara, program filmstrip bersuara, tape model, dan taperealia.
12. Bahan Ajar Video, misalnya siaran televisi, dan rekaman videotape.
13. Bahan Ajar Komputer, misalnya ComputerAssistedInstruction (CAI) dan
ComputerBased Tutorial (CBT).
Di sisi lain, Rowntree (1994) memiliki sudut pandang yang sedikit berbeda
dengan kedua ahli di atas dalam mengelompokkan jenis bahan ajar ini. Menurut
Rowntree, jenis bahan ajar dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kelompok jenis
bahan ajar berdasarkan sifatnya, yaitu:
1. Bahan ajar berbasiskan cetak, termasuk di dalamnya buku, pamflet, panduan
belajar siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa, peta, charts, foto, bahan dari
majalah dan koran, dan lain-lain;
2. Bahan ajar yang berbasiskan teknologi, seperti audiocassette, siaran radio, slide,
filmstrips, film, video cassette, siaran televisi, video interaktif, ComputerBased
Tutorial (CBT) dan multimedia;
3. Bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek, seperti kit sains, lembar
observasi, lembar wawancara, dan lain-lain.
4. Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia ( terutama untuk
keperluan pendidikan jarak jauh ), misalnya: Telepon, HandPhone, Video
Conferencing, Dan Lain Sebagainnya.

E. Bahan Ajar Cetak & Non-cetak


Jenis bahan ajar cetak yang dimaksud dalam buku materi pokok ini adalah
modul, handout, dan lembar kerja. Sementara yang termasuk kategori jenis bahan ajar
noncetak adalah realia, bahan ajar yang dikembangkan dari barang sederhana, bahan
ajar diam dan display, video, audio, dan overheadtransparencies (OHT).
Bahan ajar memiliki beragam jenis, ada yang cetak maupun noncetak. Bahan
ajar cetak yang sering dijumpai antara lain berupa handout, buku, modul, brosur, dan
lembar kerja siswa. Di bawah ini akan diuraikan penjelasan terkait jenis-jenis bahan
ajar.
1. Buku
Benda ini sudah tentu tidak asing lagi bagi kita semua. Buku ialah bahan
tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan dari hasil buah pikir penulisnya. Seorang
penulis dapat membuat isi buku dari berbagai metode seperti hasil penelitian, hasil
pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang
disebut sebagai fiksi seperti buku novel.
Buku adalah sejumlah lembaran kertas baik cetakan maupun kosong yang
dijilid dan diberi kulit. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu
ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Biasanya
pendidik menggunakan buku sebagai sumber referensi ajar. Buku pelajaran berisi
tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar,
buku fiksi akan berisi tentang fikiran-fikiran fiksi si penulis, dan seterusnya. Buku
pelajaran hendaknya bersifat aktual menggambarkan pengetahuan kekinian.
Perlu diperhatikan buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan
menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti oleh pembacanya serta
disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya,
isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya.
2. Handout
Jika ANda kuliah tentu sudah sering menerima bahan ajar yang satu ini,
handout. Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru/dosen untuk
memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout adalah pernyataan atau gagasan
yang telah disiapkan oleh pembicara.
Handout biasanya dikutip dari beberapa literatur yang memiliki relevansi
dengan materi yang diajarkan/ KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta
didik. Saat ini handout dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara
down-load dari internet, atau menyadur dari sebuah buku.
3. Modul
Jenis bahan ajar cetak lain yang sering ditemui yakni modul. Jenis modul
biasanya sering ditemui oleh mahasiswa Universitas Terbuka. Modul adalah sebuah
buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa
atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang:
1) Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
2) Kompetensi yang akan dicapai
3) Content atau isi materi
4) Informasi pendukung
5) Latihan-latihan
6) Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
7) Evaluasi
8) Balikan terhadap hasil evaluasi
Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah
menggunakannya. Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang peserta didik
yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu
atau lebih KD dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian maka
modul harus menggambarkan KD yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan
dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan ilustrasi yang
jelas dan tidak membingungkan.
4. Lembar Kegiatan Siswa
Anak-anak sekolah pasti sering mengerjakan bahan ajar ini. Lembar kegiatan
siswa (studentworksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam
lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat
digunakan untuk mata pembelajaran apa saja.
Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta
didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang
terkait dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik
dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis. Dalam menyiapkannya guru harus
cermat dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah
lembar kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/
tidaknya sebuah KD dikuasai oleh peserta didik.
5. Brosur
Selain jenis yang dipaparkan di atas, ada lagi jenis bahan ajar berupa brosur.
Sekilas brosur identik dengan iklan. Namun dalam proses pembelajaran brosur juga
bisa digunakan sebagai bahan ajar. Brosur berfungsi sebagai bahan informasi tertulis
mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya
terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang
berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi.
Brosur dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar dengan syarat selama sajian
brosur diturunkan dari KD yang harus dikuasai oleh siswa. Mungkin saja brosur dapat
menjadi bahan ajar yang menarik, karena bentuknya yang menarik dan praktis. Agar
lembaran brosur tidak terlalu banyak, maka brosur didesain hanya memuat satu KD
saja. Ilustrasi dalam sebuah brosur akan menambah menarik minat peserta didik untuk
menggunakannya. Brosur hendaknya dibuat dalam bentuk fullcolor agar peserta didik
lebih semangat melihat isinya.
6. Foto/Gambar
Foto atau gambar juga berperan penting pada bahan ajar. Jika Anda gemar
fotografi, foto Anda bisa dijadikan bahan ajar. Materi foto/gambar memiliki makna
yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu
saja diperlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau
serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya
menguasai satu atau lebih KD.
Sebuah foto/gambar dinilai lebih tinggi maknanya karena berbentuk sesuatu
yang dapat dilihat. Kemampuan melihat ini lebih tinggi maknanya dari pada membaca
atau mendengar. Melalui membaca yang dapat diingat hanya 10%, dari mendengar
yang diingat 20%, dan dari melihat yang diingat 30%. Foto/gambar yang didesain
secara baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik pada bahan ajar. Meski
lebih memberikan ilustrasi pada setiap materi, bahan ajar dalam bentuk foto/gambar
harus dibantu dengan bahan tertulis. Bahan tertulis dapat berupa petunjuk cara
menggunakannya dan atau bahan tes.

Anda mungkin juga menyukai