2
d. Bahan ajar video. Bahan ajar ini memerlukan alat
pemutar yang biasanya berbentuk video tape
player, VCD, DVD, dan sebagainya. Karena
bahan ajar ini hamper mirip dengan bahan ajar
audio, jadi memerlukan media rekam. Namun,
perbedaannya bahan ajar ini ada pada
gambarnya. Jadi, secara bersamaan, dalam
tampilan dapat diperoleh sebuah sajian gambar
dan suara. Contoh: video, film, dan lain
sebagainya.
e. Bahan (media) komputer. Bahan ajar komputer
adalah berbagai jenis bahan ajar noncetak yang
membutuhkan komputer untuk menayangkan
sesuatu untuk belajar. Contoh: computer mediated
instruction (CMI) dan computer based multimedia
atau hypermedia.
3. Menurut Sifat Bahan Ajar
a. Bahan ajar berbasiskan cetak. Yang termasuk
dalam kategori bahan ajar ini adalah buku,
pamphlet, panduan belajar siswa, bahan tutorial,
buku kerja siswa, peta, charts, foto, bahan dari
majalah atau Koran, dan lain sebagainya.
b. Bahan ajar berbasiskan teknologi, yang termasuk
dalam kategori bahan ajar ini adalah
audioassete, siaran radio, slide, filmstrips, film,
video, siaran televise, video interaktif, computer
based tutorial, dan multimedia.
3
c. Bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau
proyek. Contoh: kit sains, lembar observasi,
lembar wawancara, dan lain sebagainya.
d. Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan
ineraksi manusia (terutama untuk keperluan
pendidikan jarak jauh). Contoh: telepon,
handphone, video conferencing, dan lain
sebagainya.
4. Menurut Substansi Materi Bahan Ajar
Bahan ajar (instructional materials) secara
umum adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang telah ditentukan. Maka dengan kata
lain, materi pembelajaran dapat dibedakan
menjadi tiga jenis materi, yaitu materi aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.
4
B. Bahan Ajar Cetak
1. Pengertian Bahan Ajar Cetak
Bahan ajar cetak merupakan bahan
pembelajaran yang sangat umum digunakan oleh
para guru, namun masih sedikit sekali para guru
yang memiliki kemampuan untuk
mengembangkannya. Hal ini karena para guru
sudah terbiasa menggunakan bahan pembelajaran
yang sudah jadi dan beredar di pasaran. Hal
tersebut tidaklah keliru, namun ketergantungan
tersebut menyebabkan para guru menjadi tidak
kreatif untuk menulis dan mengembangkan materi
ajar sesuai dengan karakteristik siswa yang
dihadapinya. Karena materi ajar cetak yang selama
ini digunakan adalah suatu penyeragam untuk
semua siswa yang ada di seluruh Indonesia. Baik
yang tinggal di kota-kota maupun yang di daerah
perdesaan. Penting bagi guru memiliki
pengetahuan dan kemampuan yang memadai
tentang bahan ajar cetak yang baik untuk
menunjang proses pembelajaran. 2
2
Ida Malati Sadjati, “Hakikat Bahan Ajar”, n.d., 1–62.
5
tertarik dan menyenangkan serta tidak bosan
dalam belajar.3
Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai
perangkat bahan yang memuat materi atau isi
pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang dituangkan dengan menggunakan teknologi
cetak. Suatu bahan ajar cetak memuat materi yang
berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori
yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan
disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalam
pembelajaran.
2. Karakteristik Bahan Ajar Cetak
Selain mutlak menggunakan teknologi cetak,
bahan ajar cetak memiliki karakteristik yaitu
sebagai berikut :
a. Mampu membelajarkan sendiri para siswa (self-
instruction), artinya bahan ajar cetak harus
mempunyai kemsampuan menjelaskan yang
sejelas-jelasnya untuk membantu para siswa
dalam proses pembelajaran, baik dalam
bimbingan guru maupun secara mandiri.
b. Bahan ajar cetak bersifat lengkap (self-contained),
artinya memuat hal-hal yang sangat diperlukan
dalam proses pembelajaran. Hal-hal tersebut
adalah tujuan pembelajaran atau kompetensi,
prasyarat yaitu materi-materi pelajaran yang
3
Hilmi, “Evaluasi Bahan Ajar Cetak Bahasa Arab Untuk
Tingkat Madrasah Aliyah”, 2012, 93–108.
6
mendukung atau perlu dipelajari terlebih
dahulu sebelumnya, prosedur pembelajaran,
materi pembelajaran yang tersusun sistematis,
latihan/tugas-tugas, soal-soal evaluasi beserta
kunci jawaban dan tindak lanjut yang harus
dikerjakan oleh siswa.
c. Mampu membelajarkan peserta didik (self-
instruction material), artinya dalam pembelajaran
cetak harus mampu memicu siswa aktif dalam
proses belajarnya bahkan membelajarkan siswa
untuk dapat menilai kemampuan belajarnya
sendiri
3. Jenis Bahan Ajar Cetak
Berbagai macam bahan ajar yang dapat
dikembangkan untuk kepentinganpembelajaran
siswa saat ini, yaitu bahan pembelajaran yang
dikembangkancenderung pada bahan
pembelajaran yang berbentuk tercetak sebagai
berikut:
a. Modul
Modul dimaknai sebagai seperangkat bahan
ajar yang disajikan secara sistematis, sehingga
penggunanya dapat belajar dengan atau tanpa
seorangfasilitator atau guru. Sebuah modul
harus dapat dijadikan bahan ajar sebagai
7
pengganti fungsi pendidik. Jika pendidik
mempunyai fungsi menjelaskansesuatu, maka
modul harus mampu menjelaskan Sesuatu
dengan bahasa yangmudah diterima peserta
didik sesuai dengan tingkat pengetahuan dan
usianya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
juga ditemukan pengertian yanghampir serupa
bahwa modul adalah kegiatan program belajar
mengajar yangdapat dipelajari oleh peserta
didik dengan bantuan yang minimal dari guru
atau dosen pembimbing, meliputi perencanaan
tujuan yang akan dicapai secara jelas,
penyediaan materi pelajaran, alat yang
dibutuhkan dan alat untuk penilai, serta
pengukuran keberhasilan peserta didik dalam
penyelesaian pelajaran. Dari beberapa
pandangan diatas dapat kita pahami bahwa
modul pada dasarnya adalah sebuah bahan ajar
yang disusun secara sistematis dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai
tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar
mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan
bimbingan yang minimal dari pendidik.
b. Buku Teks
1) Pengertian Buku Teks
Buku teks merupakan bahan ajar yang
sering digunakan dalam pembelajaran. Buku
8
teks yang digunakan hendaknya kontekstual
dengan karakteristik dan lingkungan siswa.
2) Fungsi Buku Teks
a) Sebagai bahan referensi atau bahan
rujukan oleh peserta didik
b) Sebagai bahan evaluasi
c) Sebagai alat bantu pendidik dalam
melaksanakan kurikulum
d) Sebagai salah satu penentu metode atau
teknik pengajaran yang akan digunakan
pendidik, dan
e) Sebagai sarana untuk peningkatan karier
dan jabatan.
9
pengguna (dalam hal ini mahasiswa) yang
ditunjukkan oleh hasil belajar yang diperoleh.4
Bahan ajar berbasis ICT adalah bahan ajar
yang disusun dan dikembangkan dengan
menggunakan alat bantu. ICT dapat digunakan
untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas. Dalam
kegiatan pembelajaran, bahan ajar ICT
memungkinkan peserta didik mempelajari
materisecara runtut, sistematis, interaktif dan
inovatif. Sehingga diharapkan semua kompetensi
tercapai secara utuh dan terpadu.
2. Karakteristik Bahan Ajar Non Cetak
Beberapa karakteristik bahan ajar berbasis
ICT antara lain :
a. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital
media ataupun teknologi jaringan/computer
network).
b. Memanfaatkan teknologi multimedia, sehingga
pembelajaran menjadi menarik, dan tidak
membosankan sehingga dapat memotivasi
peserta didik untuk belajar mandiri.
4
Ucu Rahayu Mestika Sekarwinahyu, “KAJIAN TERHADAP
KUALITAS BAHAN AJAR NON CETAK PROGRAM S1
PENDIDIKAN BIOLOGI,” n.d.
10
c. Memanfaatkan teknologi elektronik; dimana
pendidik dan peserta didik, peserta didik dan
sesama peserta didik atau pendidik dan sesama
pendidik dapat berkomunikasi dengan mudah.
d. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self
learning materials) yang disimpan di komputer
sehingga dapat diakses oleh pendidik dan
peserta didik kapan saja dan dimana saja.
e. Memanfaatkan pertukaran data (Information
sharing) yang secara interaktif dapat dilihat
setiap saat di komputer.
ICT mencangkup semua perangkat keras,
perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur
komputer maupun komunikasi. Dapat disimpulkan
bahwa ICT adalah sistem atau teknologi yang
memanfaatkan komputer dan telekomunikasi
untuk menyajikan informasi pengadaan,
pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran data.
Tujuan menggunakan media pembelajaran berbasis
ICT yaitu mampu mengasah kemampuan berpikir
peserta didik serta membantu peserta didik agar
mampu bekerja secara kelompok. Beberapa bentuk
pemanfaatan ICT yang perlu dilaksanakan dalam
dunia pendidikan yaitu pembelajaran berbasis
komputer (CBI), pembelajaran berbasis web (e-
learning), pembelajaran berbantukan komputer
11
(CAI), pembelajaran berbasis audio-visual (AVA),
dan pembelajaran berbasis multimedia.5
Berdasarkan kedua aspek tersebut, dapat
dikatakan bahwa teknologi informasi dan
komunikasi merupakan peralatan elektronik yang
terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak
serta segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer
atau pemindahan informasi antar media.
3. Jenis Bahan Ajar Non Cetak
Bahan ajar non cetak terbagi atas empat
bagian yaitu audio, audio visual, multimedia dan
display. Berikut akan dijelaskan masing-masing
dari bahan ajar non cetak.
a. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan
cetak (printed) seperti antara lain handout, buku,
modul, lembar kerja siswa, brosur,
foto/gambar, dan non cetak (non printed),
seperti model/maket.
b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio,
piringan hitam, dan compact disk audio.
c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual)
seperti video compact disk, film.
5
Sinta Yolanda Laura Aliyah Agnezi, Nyswatul Khair,
“PENGERTIAN, JENIS-JENIS DAN KARAKTERISTIK BAHAN AJAR
NON CETAK MELIPUTI: AUDIO, AUDIO VISUAL, VIDEO,
MULTIMEDIA, DISPLAY (BERBASIS ICT),” 2019.
12
d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive
teaching material) seperti CAI (Computer Assisted
Instruction), compact disk (CD) multimedia
pembelajaran interaktif dan bahan ajar berbasis
web (web based learning materials).6
6
Dian Berliani, “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN NASKAH BAHAN AJAR NON CETAK PADA
PUSAT PRODUKSI BAHAN AJAR NON CETAK ( PPBANC )
UNIVERSITAS TERBUKA MANAJEMEN NASKAH BAHAN AJAR
NON CETAK PADA PUSAT PRODUKSI BAHAN AJAR NON
CETAK ( PPBANC ),” 2011.
13
E. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar
Bahan ajar cetak, seperti bahan ajar yang
menggunakan media lain, mempunyai aspek positif
yang menyebabkan bahan ajar cetak dipilih dan
digunakan dalam proses pembelajaran. Aspek positif
ini tidak muncul begitu saja, tetapi perlu ditunjang
oleh langkah-langkah terstruktur sehingga aspek
positif ini dapat muncul dalam bahan ajar cetak yang
kita kembangkan.
Setelah melihat perbedaan dari handout, modul,
buku, LKS dan pamflet, kita dapat melihat kelebihan
dan kekurangan dari bahan ajar cetak tersebut.
Kelebihan dari masing-masing bahan ajar cetak tentu
berbeda-beda, dan kekurangan dari sebuah bahan ajar
cetak perlu terus diperbaiki.
1. Kelebihan Bahan Ajar Cetak
a. Dari sudut penggunaan
Media cetak merupakan media yang paling
mudah diperoleh dan lebih sederhana
dibanding program komputer, dapat dipelajari
dan dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak
perli alat khusus dan mahal untuk
memanfaatkannya.
b. Dari sudut pengajaran
Bahan ajar cetak lebih unggul dibanding bahan
ajar jenis lain karena bahan ajar cetak
merupakan media yang canggih dalam hal
14
mengembangkan kemampuan siswa untuk
belajar tentang fakta dan mampu memahami
prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan
menggunakan argumentasi yang logis.
c. Dari sudut kualitas penyampaian
Bahan ajar cetak dapat memaparkan kata-kata,
angka-angka, notasi musik, gambar dua
dimensi serta diagram. Jika biaya bukan
merupakan masalah maka media cetak dapat
dipresentasikan lengkap dengan ilustrasi yang
berwarna.
2. Kekurangan Bahan Ajar Cetak
a. Tidak mampu mempresentasikan gerakan,
pemaparan materi bersifat linear, tidak mampu
mempresentasikan kejadian secara berurutan.
b. Tidak dapat mengakomodasi siswa dengan
kemampuan baca terbatas karena bahan ajar
cetak ditulis pada tingkat baca tertentu.
c. Memerlukan pengetahuan prasyarat agar siswa
dapat memahami materi yang dijelaskan. Siswa
yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan
prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam
memahami.
d. Presentasi satu arah karena bahan ajar cetak
tidak interaktif sehingga cenderung digunakan
dengan pasif, tanpa pemahaman yang
memadai.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
17
n.d.
18