Anda di halaman 1dari 6

“BAHAN AJAR”

KELOMPOK 2

OLEH:

Joni Pratama 20033132

Munawaroh 20033144

Syahirah Irbah 20033158

Vivi Nur Nahdia 20033160

Dapartemen Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Padang

2022
Bahan ajar

Bahan adalah bahan atau isi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Materi adalah perangkat atau
perangkat pembelajaran yang berisi materi pembelajaran, metode pembelajaran, metode,
keterbatasan, dan metode penilaian yang dirancang secara sistematis dan menarik, dengan
harapan tercapainya suatu kompetensi atau subkompetensi dengan segala kerumitannya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemahaman ini menjelaskan perlunya merancang dan
memproduksi bahan ajar dengan kaidah pedagogis untuk digunakan oleh guru guna
menunjang dan menunjang proses pembelajaran. Bahan adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk mendukung guru dan pelatih dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di
kelas. Materi yang terlibat dapat tertulis atau tidak tertulis. Bentuk bahan ajar

A. Tergantung pada bentuk bahan ajar

1. bahan cetak, seperangkat bahan kertas yang dapat digunakan untuk tujuan
pembelajaran atau untuk memberikan informasi. Contoh: handout, buku, modul,
lks.

2. materi mendengarkan (audio) materi atau program audio. Artinya, suatu sistem
yang secara langsung menggunakan sinyal radio yang dapat direproduksi atau
didengar oleh seseorang atau kelompok. Contoh: kaset, radio, lp, audio compact
disc.

3. Bahan mendengarkan (audiovisual), yaitu segala sesuatu yang dapat


menggabungkan sinyal audio dengan urutan video. Contoh: video, cd, film. 4.
Materi interaktif. Dengan kata lain, kombinasi dari dua atau lebih media (audio,
teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang dimanipulasi atau diedit oleh
pengguna untuk mengontrol urutan dan perilaku alami sebuah presentasi. Contoh:
cd interaktif.

B. Tergantung pada bagaimana anda menggunakan bahan ajar

1. Bahan yang tidak diproyeksikan. Bahan ajar ini merupakan bahan ajar yang tidak
memerlukan perangkat proyektor untuk memproyeksikan isinya. Dengan cara ini,
siswa dapat langsung menggunakan materi (membaca, menonton, mengamati).
Misalnya: foto, diagram, tampilan, model, dll.

2. Materi kuliah yang direncanakan. Projection courseware adalah courseware yang


memerlukan proyektor untuk digunakan dan/atau dipelajari oleh siswa. Contoh:
slide, strip film, ohp (ohp overhead), proyeksi komputer.

3. Materi kursus audio. Materi audio adalah materi berupa sinyal audio yang direkam
pada media perekam. Untuk menggunakannya, anda memerlukan pemutar untuk
media perekaman seperti . B. Komponen pita, cd, vcd, pemutar multimedia, dll.
Contoh : kaset, cd, flashdisk, dll.
4. Materi video. Materi ini biasanya membutuhkan pemutar berupa videotape player,
vcd, dvd, dll. Karena bahan ajar ini hampir sama dengan bahan ajar audio, maka
diperlukan media rekam. Namun perbedaan antara bahan ajar ini adalah pada
gambarnya. Dengan cara ini, gambar dan suara dapat ditampilkan pada layar
secara bersamaan. Contoh: video, film, dll.

5. Sumber (media) komputer. Materi komputer adalah berbagai jenis materi non-
cetak yang membutuhkan komputer untuk menampilkan apa yang dipelajari.
Contoh: instruksi yang dimediasi komputer (cmi) dan multimedia atau
hypermedia berbasis komputer.

C. Tergantung pada jenis bahan ajar

1. bahan cetak seperti buku, brosur, panduan belajar siswa, materi, buku kerja siswa,
peta, bagan dan foto.

2. Materi berbasis teknologi seperti aset audio, siaran radio, slide, strip film, film,
video, tutorial berbasis komputer, dan multimedia.

3. Materi kursus yang digunakan untuk latihan atau proyek. Contoh: science kit,
lembar observasi, lembar wawancara.

4. Bahan yang dibutuhkan untuk tujuan interaksi manusia (terutama untuk tujuan
pembelajaran jarak jauh). Contoh: telepon, ponsel, konferensi video, dll.

Peran bahan ajar untuk guru:

1. Menghemat waktu belajar guru

2. Mengubah peran guru dari guru menjadi fasilitator. 3. Meningkatkan proses


pembelajaran agar lebih efektif dan interaktif.

Perab bahan ajar untuk siswa:

1. Siswa dapat belajar tanpa kehadiran/membutuhkan guru

2. Anda dapat belajar kapan saja, di mana saja

3. Siswa dapat belajar dengan kecepatan mereka sendiri.

4. Belajar dalam urutan apapun.

5. menumbuhkan potensi untuk menjadi pembelajar yang mandiri.


Menurut andi prastowo (2012:43), isi bahan ajar harus mencakup kriteria sebagai
berikut:

1. pengetahuan

a. Fakta adalah nama-nama benda, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat,


nama orang, nama bagian dan komponen benda, dan hal lain yang berupa
kenyataan dan kebenaran.

b. Konsep adalah segala sesuatu yang berupa makna baru yang dapat muncul
melalui pemikiran, meliputi pengertian, pengertian, detail, esensi, inti atau isi.

c. Prinsip adalah yang utama, menempati posisi paling penting: teorema, rumus,
peribahasa, hipotesis, paradigma, teorema, hubungan antar konsep yang
menjelaskan kausalitas.

Dengan kata lain, prosedur adalah langkah yang sistematis atau


berurutan dalam melaksanakan suatu kegiatan, kronologi dari sistem.

2. Keterampilan

Keterampilan adalah bahan atau materi pembelajaran yang berkaitan dengan


pembangkitan ide, pemilihan bahan, penggunaan bahan, penggunaan peralatan,
dan teknik kerja.

3. Sikap atau nilai

Materi bertipe sikap atau nilai adalah materi pembelajaran yang berkaitan
dengan sikap ilmiah dan meliputi:

a. Nilai-nilai bersama

b. Nilai kejujuran

c. Nilai cinta, yaitu nilai saling membantu

d. Hargai semangat dan minat anda untuk belajar

e. Menghargai semangat kerja

f. kesediaan menerima pendapat orang lain

Fungsi bahan ajar

1. Mengarahkan seluruh kegiatan guru dalam proses pembelajaran dan isi kompetensi
yang akan diajarkan kepada siswa.

2. sebagai alat untuk mengevaluasi pencapaian hasil belajar.


Pembuatan bahan ajar

Materi disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran atau tujuan yang ingin dicapai.
Paulina panen dan purwanto menunjukkan bahwa secara umum pembuatan bahan ajar dapat
dilakukan dengan tiga cara.

1. Bahan ajar buatan sendiri

Bahan ajar dapat dibuat oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru tidak
hanya bisa menulis sendiri, tetapi juga berkolaborasi dengan guru lain, baik yang satu
sekolah maupun tidak, untuk membuat bahan pelajaran secara berkelompok dengan
guru di bidang yang sama. Penulisan juga dapat dilakukan dengan seorang ahli
dengan keahlian dalam bidang keilmuan tertentu. Pengembangan bahan ajar kami
selalu didasarkan pada kebutuhan siswa kami, apakah mereka membutuhkan
pengetahuan, keterampilan, bimbingan, latihan atau umpan balik. Untuk itu, penulisan
bahan ajar ini didasarkan pada:

a. Analisis materi kurikulum,

b. Rencana pelajaran atau program dan

c. Menyusun kurikulum.

Materi berupa mata kuliah dan sub mata kuliah yang tercantum pada program
studi sesuai silabus. Sekalipun beban kerjanya tinggi, hasil membuat bahan ajar dari
karya sendiri adalah yang paling ekonomis. Setiap bab sekitar 15-25 halaman. Untuk
pengajaran yang akurat, 10-20 halaman materi adalah hasil dari informasi atau teks
yang dikemas (texttransformation). Dalam pengemasan informasi, guru tidak
membuat bahan ajar sendiri dari awal, dan siswa dapat menggunakannya.

2. Penataan informasi (kompilasi)

Anda tidak hanya dapat menulis bahan ajar itu sendiri, tetapi juga mengedit
semua bahan seperti buku teks, majalah, majalah, artikel, surat kabar. Pekerjaan ini
disebut mengorganisir (menciptakan) informasi dan mengembangkan bahan ajar.
Proses penataan informasi hampir sama dengan pengemasan ulang informasi. Namun,
dalam pengorganisasian informasi, tidak ada perubahan dalam bahan ajar yang
mengacu pada buku dan informasi yang tersedia secara komersial. Dengan cara ini
materi dikumpulkan dan langsung disalin. Materi bersumber dari buku teks, dll, dan
dikategorikan dan diatur berdasarkan tujuan, kriteria kemampuan, atau silabus.

3. Pengembangan bahan ajar bahasa indonesia berbasis game edukasi ini dirancang
menggunakan konversi teks. Peneliti menggunakan buku teks dan informasi yang
sudah ada sebelumnya, kemudian peneliti mengemasnya kembali menjadi bahan yang
memenuhi sifat-sifat bahan ajar yang baik dan dapat digunakan oleh guru dan siswa
dalam proses pendidikannya. Peneliti kemudian menulis ulang/menulis ulang dengan
menggunakan gaya bahasa yang sesuai untuk menjadi bahan ajar (diubah).
Daftar pustaka

Magdalena, i., sundari, t., nurkamilah, s., nasrullah, n., & amalia, da (2020). Analisis bahan
ajar. Nusantara , 2 (2), 311-326.

Anda mungkin juga menyukai