Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PENULISAN BAHAN AJAR

Dosen Pengampu: Figiati Indra Dewi, S.Pd., M.Pd.

Oleh :

Ahmad Nashrullah Nasution

20200110001

PBSI 3B

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KUNINGAN

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................i

MATERI...................................................................................................................................1

1. Pengertian Bahan Ajar.................................................................................................1

2. Fungsi dan Peran Bahan Ajar.....................................................................................1

3. Karakteristik Bahan Ajar............................................................................................2

4. Komponen Bahan Ajar.................................................................................................2

5. Jenis-Jenis Bahan Ajar.................................................................................................2

6. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar............................................................................7

7. Acuan dalam Penulisan Bahan Ajar...........................................................................8

8. Acuan Undang-Undang dalam Penulisan Bahan Ajar..............................................8

9. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar.........................................................................9

10. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pengembangan Bahan Ajar.......11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

i|Bahan ajar
MATERI

1. Pengertian Bahan Ajar

Ada beberapa pengertian bahan ajar menurut beberapa sumber, diantaranya Menurut
Depdiknas (2006b:1), bahan ajar didefinisikan sebagai segala macam materi yang
digunakan oleh guru atau instruktur untuk membantu pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Materi tersebut dapat berupa bahan tertulis seperti hand out, buku,
modul, lembar kerja mahasiswa, brosur, leaflet, wallchart, atau bahan tidak tertulis seperti
video/film, VCD, radio, kaset, CD interaktif berbasis komputer, dan internet. Prastowo
(2013:309) menjelaskan bahwa bahan ajar secara umum mencakup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari oleh siswa guna mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, materi
pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu materi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. National Centre for Competency Based Training (2007) juga mengartikan
bahan ajar sebagai semua jenis materi yang digunakan oleh guru atau instruktur dalam
proses pembelajaran. Panen (2001), seperti yang dikutip oleh Andi (2011:16),
menggambarkan bahan ajar sebagai materi pelajaran yang disusun secara sistematis dan
digunakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Ruhimat (2011:152)
menjelaskan bahwa bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah isi dari
kurikulum, yang meliputi mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik serta
rinciannya.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa bahan
ajar merujuk pada segala macam materi yang digunakan oleh guru atau instruktur untuk
membantu proses pembelajaran di kelas. Bahan ajar dapat berupa materi tertulis seperti
buku, modul, handout, dan brosur, serta materi tidak tertulis seperti video, VCD, kaset,
dan CD interaktif berbasis komputer dan internet.
Secara umum, bahan ajar mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dipelajari oleh siswa untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan. Bahan ajar juga merupakan materi pelajaran yang disusun secara sistematis
dan digunakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan demikian,
bahan ajar merupakan bagian integral dari kurikulum, yang berisi mata pelajaran atau
bidang studi dengan topik/subtopik serta rinciannya.

1|Bahan ajar
2. Fungsi dan Peran Bahan Ajar
1. Memberikan Informasi: Bahan ajar berperan dalam menyediakan informasi yang
relevan dan terstruktur kepada mahasiswa. Ini dapat mencakup teori, konsep, prinsip,
dan fakta yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Bahan ajar membantu
memperluas pemahaman mahasiswa tentang topik yang dipelajari.

2. Memfasilitasi Pembelajaran Mandiri: Bahan ajar dapat memfasilitasi pembelajaran


mandiri dengan memberikan panduan, latihan, dan aktivitas yang memungkinkan
mahasiswa untuk belajar secara mandiri di luar waktu dan tempat pembelajaran
formal. Hal ini mendorong mahasiswa untuk menjadi lebih aktif dan bertanggung
jawab terhadap proses pembelajaran mereka.

3. Mengarahkan Pembelajaran: Bahan ajar dapat berperan sebagai panduan bagi


mahasiswa dalam memahami tujuan pembelajaran, struktur kurikulum, serta
langkah-langkah yang harus diambil dalam mencapai hasil pembelajaran yang
diharapkan. Bahan ajar membantu memberikan arah yang jelas dalam proses belajar-
mengajar.

4. Menyediakan Sumber Referensi: Bahan ajar dapat berfungsi sebagai sumber


referensi yang dapat digunakan oleh mahasiswa untuk mendalami materi secara lebih
mendalam. Referensi yang terdapat dalam bahan ajar membantu mahasiswa dalam
memperluas pengetahuan mereka dan mendapatkan perspektif yang lebih luas.

5. Disamping itu, bahan ajar dapat menggantikan sebagian peran guru dan mendukung
pembelajaran individual. Hal ini akan memberi dampak positif bagi guru, karena
sebagian waktunya dapat dicurahkan untk membimbing belajar siswa.

6. Dampak positifnya bagi siswa, dapat mengurangi ketergantungan pada guru dan
membiasakan belajar mandiri. Hal ini juga mendukung prinsip belajar sepanjang
hayat (life long education).

3. Karakteristik Bahan Ajar

1. Relevansi: Bahan ajar harus relevan dengan konteks pembelajaran dan kebutuhan
mahasiswa. Materi yang disajikan harus terkait dengan tujuan pembelajaran dan
dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
2|Bahan ajar
2. Keterjangkauan: Bahan ajar harus mudah diakses dan keterjangkauan bagi
mahasiswa. Ini termasuk aksesibilitas fisik, seperti ketersediaan cetakan atau
digital, serta aksesibilitas ekonomi, di mana mahasiswa tidak dihadapkan pada
hambatan finansial untuk mendapatkan bahan ajar.

3. Kesesuaian Tingkat Kepahaman: Bahan ajar harus disusun dengan memperhatikan


tingkat keahlian dan pemahaman mahasiswa. Materi harus disajikan secara
bertahap, mulai dari yang sederhana hingga kompleks, agar mahasiswa dapat
mengikuti dengan baik dan memahami konsep secara mendalam.

4. Kejelasan dan Kelengkapan: Bahan ajar harus jelas, terstruktur dengan baik, dan
menyajikan informasi yang lengkap. Materi harus mampu menjelaskan konsep
dengan jelas dan memberikan contoh yang relevan. Bahan ajar juga harus
mencakup semua aspek penting yang berkaitan dengan topik yang dipelajari.

5. Keterlibatan dan Interaktif: Bahan ajar yang efektif merangsang keterlibatan aktif
mahasiswa dalam pembelajaran. Ini dapat dicapai melalui penggunaan pertanyaan
reflektif, studi kasus, latihan, atau aktivitas kreatif yang mendorong mahasiswa
untuk berpikir kritis dan berinteraksi dengan materi.

6. Keberagaman Media: Bahan ajar dapat memanfaatkan berbagai media seperti teks,
gambar, grafik, video, atau audio. Diversifikasi media membantu memenuhi
kebutuhan pembelajaran yang beragam dan memberikan variasi dalam
penyampaianinformasi

3|Bahan ajar
4. Komponen Bahan Ajar

 Komponen utama bahan ajar adalah: a) tinjauan materi, b) pendahuluan setiap bab, c)
penutup setiap bab, d) daftar pustaka, dan e) senarai.

 Setiap komponen mempunyai sub-sub komponen yang saling berintegrasi satu sama
lain. Susunan komponen-komponen dan sub-sub komponen bahan ajar sama dengan
strategi pembelajaran yang lazim digunakan guru dalan kegiatan belajar mengajar.

5. Jenis-Jenis Bahan Ajar

Heinich, dkk. (1996) mengelompokkan jenis bahan ajar berdasarkan cara kerjanya.
Untuk itu ia mengelompokkan jenis bahan ajar ke dalam 5 kelompok besar, yaitu:

1) Bahan ajar yang tidak diproyeksikan seperti foto, diagram, display, model;
2) Bahan ajar yang diproyeksikan, seperti slide, filmstrips, overhead transparencies,
proyeksi komputer;
3) Bahan ajar audio, seperti kaset dan compact disc;
4) Bahan ajar video, seperti video dan film;
5) Bahan ajar (media) komputer, misalnya Computer Mediated Instruction (CMI),
Computer based Multimedia atau Hypermedia.

4|Bahan ajar
Ellington dan Race (1997) mengelompokkan jenis bahan ajar berdasarkan bentuknya.
Mereka mengelompokkan jenis bahan ajar tersebut ke dalam 7 jenis. yaitu:

1) Bahan ajar cetak dan duplikatnya, misalnya handouts, lembar kerja siswa, bahan belajar
mandiri, bahan untuk belajar kelompok.
2) Bahan ajar display yang tidak diproyeksikan, misalnya flipchart, poster, model, dan foto.
3) Bahan ajar display diam yang diproyeksikan, misalnya slide, filmstrips, dan lain-lain.
4) Bahan ajar audio, misalnya audiodiscs, audio tapes, dan siaran radio.
5) Bahan ajar audio yang dihubungkan dengan bahan visual diam, misalnya program slide
suara, program filmstrip bersuara, tape model, dan tape realia.
6) Bahan ajar video, misalnya siaran televisi, dan rekaman videotape.
7) Bahan ajar komputer, misalnya Computer Assisted Instruction (CAI) dan Computer
Based Tutorial (CBT).

Rowntree (1994) di sisi lain, memiliki sudut pandang yang sedikit berbeda dengan
kedua ahli di atas dalam mengelompokkan jenis bahan ajar ini. Menurut Rowntree, jenis
bahan ajar dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kelompok berdasarkan sifatnya,
yaitu:

1) Bahan ajar berbasiskan cetak, termasuk di dalamnya buku, pamflet, panduan belajar
siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa, peta, charts, foto, bahan dari majalah dan koran,
dan lain-lain;
2) Bahan ajar yang berbasiskan teknologi, seperti audiocassette, siaran radio, slide,
filmstrips, film, video cassette, siaran televisi, video interaktif, Computer Based
Tutorial (CBT) dan multimedia;
3) Bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek, seperti kit sains, lembar
observasi, lembar wawancara, dan lain-lain;
4) Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia (terutama dalam
pendidikan jarak jauh), misalnya telepon dan video conferencing.

Mengacu pada pendapat ketiga ahli tersebut di atas maka penulis akan
mengelompokkan bahan ajar ke dalam 2 kelompok besar, yaitu jenis bahan ajar cetak dan
bahan ajar noncetak.

 Bahan Ajar Cetak


Bahan ajar cetak adalah sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas, yang dapat
berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi (Kemp dan Dayton,
5|Bahan ajar
1985). Bentuk bahan ajar tercetak, Contoh: hand out, buku, modul, brosur, dan leaflet.

6|Bahan ajar
a) Hand out adalah pernyataan yang telah disiapkan oleh pembicara. Merupakan macam-
macam bahan cetak yang dapat memberikan informasi kepada siswa. Handout ini
biasanya berhubungan dengan materi yang diajarkan. Pada umumnya handout ini terdiri
dari catatan (baik lengkap maupun kerangkanya saja), tabel, diagram, peta, dan materi-
materi tambahan lainnya. Contoh gambar hand out:

b) Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran dari
pengarangnya. Buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran
atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi
berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan siswa untuk
diasimilasikan (Muslich, 2010). Contoh gambar buku:

c) Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar
secara mandiri tanpa dengan bimbingan guru. Contoh gambar modul:

7|Bahan ajar
d) Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun
secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat
tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap.
Contoh gambar brosur:

e) Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak
dimatikan/dijahit. Contoh gambar leaflet:

 Bahan Ajar Noncetak


a) Bahan ajar display, pada umumnya, bahan ajar jenis display ini digunakan oleh guru
pada saat ia menyampaikan informasi kepada siswanya di depan kelas. Contoh jenis
bahan ajar display yaitu flipchart:

8|Bahan ajar
b) Overhead Transparencies (OHT) merupakan salah satu jenis bahan ajar noncetak
yang tidak memasukkan unsur-unsur gerakan dan biasanya berupa imej tekstual dan
grafik dalam lembar transparan yang dapat dipresentasikan di depan kelas atau
kelompok dengan menggunakan Overhead Projector (OHP). Contoh gambar
Overhead Transparencies (OHT):

c) Audio adalah semua sistem yang menggunakan sinyal radio secara langsung yang
dapat dimainkan atau didengar oleh seseorang atau sekelompok orang. Salah satu
contoh program audio, misalnya siaran radio.

9|Bahan ajar
d) Video dan televisi merupakan bahan ajar noncetak yang kaya informasi dan lugas
untuk dimanfaatkan dalam program pembelajaran karena dapat sampai ke hadapan
siswa secara langsung. Contoh bahan ajar video:

e) Bahan ajar berbasiskan komputer, komputer yang digunakan siswa dalam proses
pembelajaran biasanya berbentuk stand alone atau komputer terminal yang terkait
dengan komputer utama.

6. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar

Akhmad Sudrajat (2008) menambahkan ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip tersebut adalah:

a. Prinsip relevansi. Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya


relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Sebagai misal, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa
berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta
atau bahan hafalan. Masnur Muslich (2007: 25) juga menambahkan relevansi
merupakan kesesuaian atau keserasian antara Silabus dengan kebutuhan dan tuntutan
kehidupan masyarakat pemakai lulusan.
b. Prinsip konsistensi. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus
meliputi empat macam.

10 | B a h a n a j a r
c. Prinsip kecukupan. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi
tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan
kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika
terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk
mempelajarinya.

7. Acuan dalam Penulisan Bahan Ajar

o Membaca dan menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD); menyusun
peta konsep. Peta konsep adalah sistematika pendistribusian materi yang mengacu
kepada SKKD, semacam daftar isi.
o Mengumpulkan materi yang relevan dengan SKKD untuk dijabarkan sesuai dengan
peta konsep.
o Membaca buku ajar yang telah dinyatakan lolos BSNP agar memperoleh inspirasi dan
dapat membuat modifikasi.
o Memahami instrumen penilaian buku ajar yang telah ditetapkan BSNP.
o Mengembangkan materi sesuai dengan peta konsep.
o Merefleksikan koherensi materi dalam satu bab/unit untuk ditemukan kekurangan;
minta pertimbangan pihak lain untuk memberi kritikan atau input hingga pada tahap
buku siap dicetak.

8. Acuan Undang-Undang dalam Penulisan Bahan Ajar

 Dalam membuat sebuah buku pelajaran harus disesuaikan dengan undang-undang yang
berlaku, diantaranya syarat penulisan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan oleh
BSNP (badan standar nasional pendidikan).

 Kesesuaian tulisan artikel dengan peraturan pemerintah mengenai buku teks pelajaran.

 Adapun kesesuaian tersebut memuat dalam peraturan pemerintah yaitu: 1) Lampiran


permendiknas no. 22 tahun 2006 pada bab 1 mengenai standar isi terutama pada poin
pertama yang berbunyi:“kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan
pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan”

 Kutipan standar isi yang dimaksud pada poin pertama dalam lampiran permendiknas
no.22 tahun 2006 sangat sesuai dengan apa yang ditulis penulis mengenai pedoman
penulisan buku. Ini dapat dilihat pada tulisannya yang berbunyi:“kaidah isi buku

11 | B a h a n a j a r
pelajaran mencakup : (1). Cakupan isi sesuai dengan kurikulum yang berlaku, (2).
Urutan sajiannya sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kurikulum, (3). Tingkat
kesulitan sesuai dengan tahapan pembelajaran yang ditentukan di kurikulum.”

 Peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 pasal 8 yang membahas mengenai SNP
(standar nasional pendidikan) dan BSNP (badan standar nasional pendidikan).

 Dalam menulis buku harus sesuai dengan apa yang dihendaki oleh BSNP, dimana hal
yang harus dilakukan mencakup : membaca dan menelaah SK/KD, menyusun peta
konsep, mengumpulkan materi, membaca buku ajar yang telah dinyatakan lolos BSNP,
memahami instrumen penilaian buku ajar yang telah ditetapkan BSNP,
mengembangkan materi sesuai dengan peta konsep, merefleksikan koherensi materi,
minta pertimbangan dan kritikan pihak lain, dan buku siap dicetak.

9. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar

a. Analisis

Pada tahap ini, yang perlu anda lakukan adalah mengidentifikasi perilaku awal siswa, hal
ini berkaitan dengan tingkat penguasaan dan kemampuan mereka dalam bidang ilmu atau
mata pelajaran yang akan diberikan. Seberapa jauh siswa sudah menguasai isi mata
pelajaran kita? Di samping itu, kenali pula karakteristik awal mereka. Hal ini berkaitan
dengan ciri-ciri dan data demografi siswa, yang meliputi asal, usia, bahasa yang
digunakan, latar belakang ekonomi keluarga, dan sebagainya. Informasi mengenai perilaku
awal dan karakteristik awal siswa ini akan sangat bermanfaat bagi Anda pada saat Anda
menentukan jenis bahan ajar yang akan dikembangkan.

b. Perancangan
1) Perumusan tujuan pembelajaran. Adapun kaidah Pengembangan Bahan Ajar yang
berlaku, antara lain dengan. melengkapi komponen tujuan pembelajaran yaitu
- Audience = Siapa yang akan memanfaatkan bahan ajar Anda? Misalnya, Siswa
kelas 6 SD.
- Behavior = Perilaku hasil belajar seperti apa yang dituntut kompetensi. Perilaku
hasil belajar ini harus dapat diamati dan dapat diukur. Misalnya, dapat
menunjukkan letak Gunung Slamet dalam peta buta dengan benar.
- Condition = Kondisi, sarana dan prasarana yang bagaimana yang diperlukan untuk
mengukur tercapainya kompetensi. Misalnya, apabila kompetensi yang dituntut

12 | B a h a n a j a r
siswa dapat menunjukkan letak Gunung Slamet dalam peta maka peta buta sebagai
kondisi harus tersedia.
- Degree = Derajat pencapaian kompetensi yang bagaimana yang menunjukkan
keberhasilan siswa? Misalnya, dengan benar, dan 100% benar.
2) Pengembangan peta konsep/peta kompetensi. Jika tujuan pembelajaran sudah
ditetapkan maka anda sudah mempunyai gambaran tentang kompetensi yang harus
dicapai oleh siswa melalui proses belajar.
3) Pemilihan Media dan Sumber Belajar. Pada tahap ini, anda sudah memiliki analisis
instruksional, tujuan pembelajaran, dan topik mata pelajaran beserta elaborasinya.
Dengan bekal yang sudah Anda miliki tersebut, selanjutnya Anda dapat memilih
media dan sumber belajar untuk bahan ajar Anda. Media dan sumber belajar yang
Anda pilih merupakan alat dan cara untuk memfasilitasi, mempermudah proses
belajar siswa, serta membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan
menarik bagi siswa Anda.
4) Pemilihan Strategi Pembelajaran. Nah, tahap pemilihan strategi pembelajaran
merupakan tahap ketika anda menyusun urutan pembelajaran dan merancang
aktivitas belajar siswa. Anda merancang urutan penyajian informasi atau uraian
topik, latihan dan tugas yang perlu dilakukan siswa.
c. Pengembangan

Beberapa saran yang dapat membantu memulai pengembangan bahan ajar adalah
sebagai berikut.

1) Tulislah apa yang dapat Anda tulis, mungkin berbentuk LKS, bagian dari buku
pelajaran atau panduan praktik
2) Jangan merasa bahwa Anda harus memulai secara berurutan, dari Bab I atau Topik I,
dan lain-lain. Mulai di bagian mana saja yang Anda merasa dapat memulainya.
3) Tulis atau kembangkan bahan ajar Anda untuk siswa yang Anda tahu/kenal. Ketika
menulis dan mengembangkan bahan ajar, bayangkan diri Anda sedang mengajar
siswa tertentu, dan Anda berusaha agar pengalaman belajar siswa tersebut menarik,
bermanfaat, dan efektif.
4) Ingat bahwa bahan ajar yang Anda kembangkan harus dapat memberikan
pengalaman belajar kepada siswa, sebagaimana seorang guru dapat memberikan
pengalaman tersebut melalui interaksinya dengan siswa.

13 | B a h a n a j a r
5) Ragam media, sumber belajar, aktivitas, dan umpan balik merupakan komponen
penting dalam memperoleh bahan ajar yang menarik, bermanfaat, dan efektif bagi
siswa.
6) Ragam contoh, alat bantu belajar, ilustrasi, serta pengemasan bahan ajar juga
berperan dalam membuat bahan ajar Anda menarik.
7) Gaya penulisan untuk bagian tekstual, naratif, eksplanatori deskriptif, argumentatif,
dan perintah, sangat penting agar siswa dapat memahami maksud Anda.
d. Evaluasi dan Revisi

Tahap evaluasi merupakan tahap yang harus dilalui untuk memperoleh masukan
bagi penyempurnaan bahan ajar yang telah dikembangkan. Ada empat cara yang dapat
dilakukan, yaitu telaah oleh ahli materi, uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan
uji coba lapangan. Berdasarkan komentar yang diperoleh pada setiap tahap evaluasi,
revisi dilakukan terhadap bagian bahan ajar yang perlu diperbaiki dan penyesuaian pada
bagian lainnya agar bahan ajar yang dikembangkan tersebut menjadi bahan ajar yang
utuh dan terpadu.

10. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pengembangan Bahan Ajar

a. Kecermatan Isi

Kecermatan isi adalah validitas/kesahihan isi atau kebenaran isi secara ilmiah dan
keselarasan isi adalah kebenaran isi berdasarkan sistem nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat atau bangsa. Validitas isi menunjukkan bahwa isi bahan ajar tidak
dikembangkan secara asal-asalan.

b. Ketepatan Cakupan

Jika kecermatan isi berfokus pada kebenaran isi secara ilmiah dan sistem nilai yang
berlaku di masyarakat maka ketepatan cakupan berhubungan dengan isi bahan ajar dari
sisi keluasan dan kedalaman isi atau materi, serta keutuhan konsep berdasarkan
keilmuan.

c. Ketercernaan Bahan Ajar


1) Pemaparan yang Logis
2) Penyajian Materi yang Sistematis
3) Contoh dan Ilustrasi yang Memudahkan Pemahaman
4) Alat Bantu yang Memudahkan untuk Mempelajari Bahan Ajar

14 | B a h a n a j a r
5) Format yang Tertib dan Konsisten
6) Adanya Penjelasan tentang Relevansi Antartopik dan Manfaat Bahan Ajar.
d. Penggunaan Bahasa

Dalam mengembangkan bahan ajar, penggunaan bahasa menjadi salah satu faktor
yang penting. Penggunaan bahasa, yang meliputi pemilihan ragam bahasa, pemilihan
kata, penggunaan kalimat efektif, dan penyusunan paragraf yang bermakna, sangat
berpengaruh terhadap manfaat bahan ajar.

e. Perwajahan/Pengemasan
1) Narasi atau teks yang terlalu padat dalam satu halaman membuat siswa lelah
membacanya.
2) Bagian kosong (white space) dari satu halaman sangat diperlukan untuk mendorong
siswa mencoret-coret bagian kosong tersebut dengan rangkuman atau catatan yang
dibuat siswa sendiri. Sediakan bagian kosong secara konsisten dalam halaman-
halaman bahan ajar.
3) Padukan grafik, poin, dan kalimat-kalimat pendek, tetapi jangan terus menerus
sehingga menjadi membosankan.
4) Gunakan sistem paragraf yang tidak rata pada pinggir kanan karena paragraf seperti
itu lebih mudah dibaca.
5) Gunakan grafik atau gambar hanya untuk tujuan tertentu, jangan gunakan grafik atau
gambar jika tidak bermakna.
6) Gunakan sistem penomoran yang benar dan konsisten untuk seluruh bagian bahan
ajar.
7) Gunakan dan variasikan jenis dan ukuran huruf untuk menarik perhatian, tetapi
jangan terlalu banyak sehingga membingungkan.
f. Ilustrasi

Penggunaan ilustrasi dalam bahan ajar memiliki ragam manfaat, antara lain
membuat bahan ajar menjadi lebih menarik melalui variasi penampilan

g. Kelengkapan Komponen

Idealnya, bahan ajar merupakan paket multikomponen dalam bentuk multimedia.


Paket tersebut mempunyai sistematika penyampaian dan urutan materi yang baik
meliputi penyampaian tujuan belajar, memberi bimbingan tentang strategi belajar,
menyediakan latihan yang cukup banyak, memberi saran-saran untuk belajar kepada

15 | B a h a n a j a r
siswa (pertanyaan kunci, soal, tugas, kegiatan), serta memberikan soal-soal untuk
dikerjakan sendiri oleh siswa sebagai cara untuk mengukur kemampuan diri sendiri dan
umpan baliknya.

16 | B a h a n a j a r
DAFTAR PUSTAKA

Hartono, D. (2017). Karakteristik bahan ajar yang efektif dan berkualitas. Jurnal Teknologi
Pendidikan, 19(1), 40-50.

Prasetya, A. (2019). Karakteristik bahan ajar efektif dalam pendidikan di era digital. Jurnal
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 27(2), 191-197.

Arsanti, M. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif Bermuatan
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa Prodi Pbsi, Fkip, Unissula.
Jurnal Kredo Vol.1.

Nuryasana, E dan Desiningrum, N. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Strategi Belajar


Mengajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Inovasi Penelitian.
Vol. 1.

Magdalen, I., Sundari, T., Nurkamilah, S., Nasrullah dan Amalia, D. A. (2020) Analisis
Bahan Ajar. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial. Vol. 2.

Othman, W. M. Z. W., & Hussin, N. (2015). The role of teaching materials for effective
teaching practice: A brief review. International Journal of Academic Research in
Business and Social Sciences, 5(3), 76-83.

Basilaia, G., & Parsadishvili, A. (2018). The role of teaching materials in EFL teaching and
learning. International Journal of Instruction, 11(2), 283-298.

Ekici, G., & Erdogan, M. (2015). The role of instructional materials in the learning and
teaching process. Journal of Education and Training Studies, 3(4), 120-125.

Sadjati, I. M. Hakikat Bahan Ajar. Modul 1. Tersedia:

17 | B a h a n a j a r

Anda mungkin juga menyukai