PENGEMBANGAN MATERI,
MEDIA, SUMBER BELAJAR,DAN
INSTRUMEN PENILAIAN
LK RESUM KB 2
Dalam menyusun LKPD paling tidak memuat: judul, kompetensi dasar yang akan dicapai, waktu
penyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat,
langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan. Beberapa
langkah-langkah persiapan LKPD dijelaskan dalam Depdiknas (2008b: 23-24) dalam Nurhaidah
(2014: 29) sebagai berikut:
1) Analisis kurikulum. Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan materi pokok, pengalaman
belajar peserta didik, dan kompetensi belajar peserta didik.
2) Menyusun peta kebutuhan LKPD.
3) Menentukan judul-judul LKPD sesuai materi pokok dan pengalaman
belajar.
4) Penulisan LKPD dengan langkah a) perumusan KD yang harus dikuasai,
b) menentukan alat penilaian, c) penyusunan materi dari berbagai sumber,
d) memperhatikan struktur LKPD,
Apa yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan LKPD? Beberapa hal penting yang harus
diperhatikan di antaranya adalah sebagai berikut: 1) Aspek penyajian materi: a) Judul lembar
kerja harus sesuai dengan materinya; b) Materi harus sesuai dengan perkembangan peserta
didik; c) Materi disajikan secara sistematis dan logis; d) materi disajikan secara sederhana dan
jelas; e) menunjang keterlibatan dan kemauan peserta didik untuk ikut aktif. 2) Aspek Tampilan:
a) Penyajian sederhana, jelas dan mudah dipahami; b) Gambar dan grafik sesuai dengan
konsepnya; c) Tata letak gambar, tabel, pertanyaan harus tepat; d) Judul, keterangan, instruksi,
pertanyaan harus jelas; e) Mengembangkan minat dan mengajak peserta didik untuk berpikir.
fungsi LKPD
1) Meningkatkan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran;
2) Membantu peserta didik untuk mengembangkan konsep materi pembelajaran;
3) Melatih peserta didik dalam menemukan sesuai tujuan pembelajaran dan
mengembangkan aspek keterampilan;
4) Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran;
5) Menambah informasi bagi peserta didik tentang konsep materi pembelajaran melalui
kegiatan belajar yang sistematis; 6) Membantu guru dalam mengevaluasi pembelajaran
Manfaat yang dapat diperoleh dengan penggunaan LKPD
1) Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran; 2) Membantu peserta didik
dalam mengembangkan konsep; 3) Melatih peserta didik dalam menemukan dan
mengembangkan keterampilan proses; 4) Membantu peserta didik memperoleh catatan
terkait materi yang dipelajari melalui proses pembelajaran; 5) Dan membantu peserta didik
untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara
sistematis; 6) peserta didik akan dapat belajar dan memahami secara mandiri serta
menjalankan tugas secara lebih mendalam memudahkan pendidik dalam melaksanakan
pembelajaran secara sistematis dan terukur kompetensi peserta didik yang akan dicapai
melalui tugas-tugas pada LKPD; 7) Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalam
melaksanakan proses pembelajaran
2. Pengembangan Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran merupakan sumber belajar yang dapat membantu guru dalam memperkaya
wawasan peserta didik, dengan berbagai jenis media pembelajaran oleh guru maka dapat
menjadi bahan dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Media yang tepat
dapat menumbuhkan minat peserta didik untuk belajar hal baru dalam materi pembelajaran
yang disampaikan oleh guru sehingga dapat dengan mudah dipahami. Media pembelajaran
yang menarik bagi peserta didik dapat menjadi rangsangan bagi peserta didik dalam proses
pembelajaran. Sebagai guru harus dapat memilih media pembelajaran yang sesuai dan cocok
untuk digunakan sehingga tercapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan oleh sekolah
Menurut Wina Sanjaya, ada beberapa fungsi dari penggunaan media pembelajaran yaitu:
Fungsi komunikatif Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara
penyampai pesan dan penerima pesan. Sehingga tidak ada kesulitan dalam menyampaikan
bahasa verbal dan salah persepsi dalam menyampaikan pesan. 2) Fungsi motivasi Media
pembelajaran dapat memotivasi peserta didik dalam belajar. Dengan pengembangan media
pembelajaran tidak hanya mengandung unsur artistic saja akan tetapi memudahkan peserta
didik mempelajari materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan gairah peserta didik untuk
belajar. 3) Fungsi kebermaknaan Penggunaan media pembelajaran dapat lebih bermakna yakni
pembelajaran bukan hanya meningkatkan penambahan informasi tetapi dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk menganalisis dan mencipta. 4) Fungsi penyamaan persepsi
Dapat menyamakan persepsi setiap peserta didik sehingga memiliki pandangan yang sama
terhadap informasi yang disampaikan. 5) Fungsi individualitas Dengan latar belakang peserta
didik yang berbeda, baik itu pengalaman, gaya belajar, kemampuan peserta didik maka
mediapembelajaran dapat melayani setiap kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan
gaya belajar yang berbeda
3. Pengembangan Sumber Belajar Digital
Sumber belajar digital (e Learning) dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi
informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana
saja. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. E-learning berfungsi sebagai suplemen, apabila peserta didik
mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran
elektronik atau tidak. Ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik yaitu :
1) Suplemen Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta
mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran
elektronik atau tidak
2) Komplemen (tambahan) Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila
materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang
diterima tersebut.
3) Substitusi (pengganti) Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan
beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para maha peserta
didiknya..
4. Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap dan Karakter (profil Pancasila)
Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi sikap dari peserta didik yang meliputi aspek menerima atau memerhatikan
(receiving atau attending), merespons atau menanggapi (responding), menilai atau menghargai
(valuing), mengorganisasi atau mengelola (organization), dan berkarakter (characterization).
Dalam kurikulum 2013 sikap dibagi menjadi dua, yakni sikap spiritual dan sikap sosial. Bahkan
kompetensi sikap masuk menjadi kompetensi inti 1(KI 1) untuk sikap spiritual dan kompetensi
inti 2 (KI 2) untuk sikap sosial (Kunandar, 2013, hal. 100)
a. Teknik Penilaian Sikap Penilaian sikap harus mengacu pada indikator yang dirinci dari
Kompetensi Dasar (KD) dari kompetensi inti spiritual dan sosial pada kurikulum 2013 dan
Capaian Pembelajaran pada kurikulum merdeka yang ada di kerangka dasar dan struktur
kurikulum untuk setiap jenjang dari dasar sampai menengah. Oleh karena itu, guru harus
merinci setiap KD dari Kompetensi Inti menjadi indikator pencapaian kompetensi sikap
spiritual dan sosial yang nantinya akan dinilai oleh guru dalam bentuk perilaku peserta
didik sehari-hari. (Kunandar, 2013, hal. 115).
1) Observasi .
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman atau lembar observasi yang berisi sejumlah indikator
perilaku atau aspek yang diamati (Kunandar, 2013, hal. 117).
2) Penilaian Diri
Dalam melakukan penilaian diri terhadap kompetensi sikap, baik sikap spiritual
maupun sikap sosial harus mengacu pada indikator pencapaian kompetensi yang
sudah dibuat oleh guru sesuai dengan kompetensi dasar dari kompetensi inti sikap
spiritual dan sikap sosial (Kunandar, 2013, hal. 131