Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN

" PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGAN DALAM


PEMBELAJARAN "

Dosen Pengampu : Ayu Mentari Mutmainnah, M. Pd

Kelompok 8 :

DIMAS RAHMADIANTO : 01431.111.17.2022


DUWI ADHANI : 01398.111.17.2022
LUSI SUPRIHATIN : 01410.111.17.2022
MUTHIA FARAHANI AZ – ZAHRA : 01415.111.17.2022

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TUANKU TAMBUSAI


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KABUPATEN ROKAN HULU
T.A 2023-2024
1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT, tidak ada satupun nikmatnya
yang dapat didustakan. Salah satunya dengan selesainya penulisan makalah ini dengan
judul “Penggunaan Media Lingkungan dalam Pembelajaran” meski telah melalui banyak
tantangan dan hambatan.
Shalawat serta salam kemuliaan tidak lupa pula dilimpahkan kepada Allah SWT
untuk disampaikan kepada junjungan umat yakni nabi besar Muhammad SAW yang telah
berhasil meletakkan panji-panji keislaman dan seberkas cahaya iman, sehingga ajaran
beliau telah mampu mengangkat derajat manusia dari kehinaan kepada martabat yang
setinggi-tingginya.
Penulisan makalah ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih setulus-
tulusnya kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sampaikan satu per satu, namun
telah banyak terlibat membantu penulisan dalam proses penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bernilai ibadah disisi Allah SWT dan dijadikan
sumbangsi sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, agar berguna bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.

Pasir Pengaraian, 30 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................2
C. Tujuan Makalah .........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Teknik Lingkungan Dalam Pembelajaran ................................................3
B. Jenis Lingkungan Belajar ........................................................................4
C. Langkah dan Prosedur Penggunaan Lingkungan dalam
Pembelajaran .........................................................................................6
D. Pengembangan Media Lingkungan Dalam Pembelajaran ........................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................10
B. Saran .......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi. Dalam
proses komunikasi tersebut terdapat tiga komponen penting yang memiliki peran
masing-masing, yaitu: pesan yang disampaikan, dalam hal ini adalah kurikulum;
komunikator dalam hal ini adalah guru; dan komunikan dalam hal ini adalah
siswa. Agar proses komunikasi berjalan dengan lancar atau berlangsung secara
efektif dan efisien diperlukan alat bantu yang biasa disebut dengan media
pembelajaran.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup
penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan
dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan
oleh bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru
ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat
dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian siswa dapat lebih mudah
mencerna materi pembelajaran daripada tanpa bantuan media pembelajaran.
Oleh sebab itu, maka pembelajaran yang efektif perlu didukung oleh
penggunaan media pembelajaran yang memadai. Selain berfungsi sebagai alat
bantu bagi guru dalam mengajar, media pembelajaran juga dapat menjadi alat
bantu bagi siswa agar siswa lebih mudah memahami materi pelajaran yang
dipelajari.
Untuk menigkatkan hasil belajar, maka media pembelajaran perlu dijadikan
sebagai sumber belajar bagi siswa, termasuk di dalamnya adalah media
lingkungan sekitar sebagai media dan sekaligus sumber belajar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teknik lingkungan dalam pembelajaran?
2. Apa saja jenis lingkungan belajar?

1
2

3. Bagaimana langkah dan prosedur penggunaan lingkungan dalam


pembelajaran?
4. Bagaimana pengembangan media lingkungan dalam pembelajaran?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui teknik lingkungan dalam pembelajaran.
2. Untuk mengetahui jenis lingkungan belajar.
3. Untuk mengetahui langkah dan prosedur penggunaan lingkungan dalam
pembelajaran.
4. Untuk mengetahui pengembangan media lingkungan dalam pembelajaran.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknik Lingkungan dalam Pembelajaran


Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan
sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian
yang terlingkung di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan
lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings,
sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan
dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling. Dalam
literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan
semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur
biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia.
Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada di sekitar kita, dimana
terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak
hidup).Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan
sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses
interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah
laku. lingkungan sebagai media pembelajaran adalah sebuah pemahaman
pengajaran terhadap gejala atau tingkah laku tertentu dari objek atau pengamatan
ilmiah terhadap sesuatu yang ada di sekitar sebagai bahan pengajaran siswa
sebelum dan sesudah menerima materi dari sekolah dengan membawa
pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di lingkungan mereka.
Tujuan pemanfaatan lingkungan masyarakat sebagai sumber belajar adalah
untuk mengupayakan agar terjadi proses komunikasi atau interaksi antara sekolah
khususnya para siswa dan masyarakat. Interaksi yang baik akan menumbuhkan
saling pengertian antara kedua pihak. Sehingga miskomunikasi tidak akan terjadi
dan tidak ada pertengkaran.1
Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini
guru juga berharap siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga
menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sekitarnya.

1
Jepri Nugrawiyati, “Lingkungan Sebagai Medi Pembelajaran Bahasa Arab, nitro
professional”, hal. 49.
4

B. Jenis Lingkungan Belajar


Semua lingkungan yang ada di sekitar kita bisa digunakan sebagai media
pengajaran. Dari semua lingkungan yang dapat digunakan dalam proses
pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam
lingkungan belajar yakni lingkungan sosial, lingkungan alam dan lingkungan
buatan.
1. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi
manusia dengan kehidupan bermasyarakat, seperti organisasi sosial, adat dan
kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur
pemerintahan, agama dan sistem nilai. Lingkungan sosial tepat digunakan untuk
mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
Dalam praktek pengajaran penggunaan lingkungan sosial sebagai media dan
sumber belajar hendaknya dimulai dari lingkungan yang paling dekat, seperti
keluarga, tetangga, rukun tetangga, rukun warga, kampung, desa, kecamatan dan
seterusnya. Hal ini disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan tingkat
perkembangan anak didik.
Melalui kegiatan belajar seperti itu, siswa dapat lebih aktif dan lebih
produktif sebab ia mengerahkan usahanya untuk memperoleh informasi sebanyak-
banyaknya dari sumber-sumber yang nyata dan faktual.
2. Lingkungan Alam
Lingkungan Alam adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti
keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora (tumbuhan),
fauna (hewan), sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan dan lain-lain).2
Aspek-aspek lingkungan alam tersebut dapat dipelajari secara langsung oleh
para siswa melalui cara-cara tertentu. Mengingat sifat-sifat dari gejala alam relatif
tetap tidak seperti dalam lingkungan sosial, maka akan lebih mudah dipelajari
para siswa. Siswa dapat mengamati dan mencatatnya secara pasti, dapat
mengamati perubahan-perubahan yang terjadi termasuk prosesnya dan
sebagainya. Gejala lain yang dapat dipelajari adalah kerusakan-kerusakan
lingkungan alam termasuk faktor penyebabnya seperti erosi, penggundulan hutan,
pencemaran air, tanah, udara, dan sebagainya.

2
Ibid, hal. 54.
5

Dengan mempelajari lingkungan alam diharapkan para siswa dapat lebih


memahami materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam,
kesadaran untuk menjaga dan memelihara lingkungan, turut serta dalam
menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan serta tetap menjaga
kelestarian kemampuan sumber daya alam bagi kehidupan manusia.
3. Lingkungan Buatan
Lingkungan yang ketiga adalah lingkungan buatan. Kalau lingkungan alam
bersifat alami, sedangkan lingkungan buatan adalah lingkungan yang sengaja
diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan antara lain adalah irigasi atau
pengairan, bendungan, pertamanan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan,
dan pembangkit tenaga listrik.
Siswa dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti
prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta
aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan
masyarakat pada umumnya. Lingkungan buatan dapat dikaitkan dengan
kepentingan berbagai bidang studi yang diberikan di sekolah. Ketiga lingkungan
tersebut dapat dimanfaatkan sekolah dalam proses belajar-mengajar melalui
perencanaaan seksama oleh para guru bidang studi di luar jam pelajaran dalam
bentuk penugasan kepada siswa atau dalam waktu khusus yang sengaja disiapkan
pada akhir semester atau pertengahan semester. Ketika lingkungan ditempatkan
sebagai media atau sumber pada bidang studi yang relevan, maka akan
memperkaya materi pengajaran, memperjelas prinsip dan konsep yang dipelajari
dalam bidang studi dan bisa dijadikan sebagai laboratorium belajar para siswa.
Lingkungan buatan untuk Bahasa Arab sering dijumpai dalam pondok-pondok
pesantren, sekolah dengan konsentrasi bahasa Arab serta kelompok-kelompok
pecinta Bahasa Arab.

C. Langkah dan Prosedur Penggunaan Lingkungan dalam


Pembelajaran
1. Membawa peserta didik dalam lingkungan atau masyarakat untuk keperluan
pelajaran. Banyak cara yang dapat ditempuh antara lain:
a) Karyawisata atau Field Trip
Merupakan kunjungan siswa keluar kelas untuk mempelajari objek tertentu
6

sebagai bagian integral dari kegiatan kurikuler di sekolah. Karyawisata harus


direncanakan dengan cermat mulai dari perencanaan objek apa yang akan
dipelajari, bagaimana cara untuk mempelajari dan kapan waktu yang tepat untuk
mempelajarinya. Objek karyawisata yang akan dikunjungi harus relevan dengan
materi pelajaran. Nilai-nilai yang dapat diperoleh dari karya wisata:
1. Memberikan pengalaman langsung pada siswa
2. Membangkitkan dan memperkuat minat siswa
3. Memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelidiki sebab terjadinya
sesuatu dalam masyarakat
4. Lebih mengembangkan hubungan sosial siswa dengan masyarakat
5. Memberikan pengertian yang lebih luas tentang kehidupan dalam masyarakat.3
b) Survey
Survey merupakan usaha untuk memperoleh keterangan-keterangan factual
tentang suatu aspek dari masyarakat dengan penyelidikan sistematis.Kegiatan
belajar akan dimulai dengan wawancara atau pengamatan siswa terhadap pihak
yang bersangkutan, kemudian mempelajari segala data yang diperoleh siswa dari
masyarakat dan yang terakhir yaitu mencatat dan menyimpulkan hasil survey
guna menambah informasi pembelajaran. Gaya belajar ini kebanyakan diterapkan
dalam mata pelajaran social dan masyarakat seperti sosiologi, antropologi.
c) Pengabdian kepada masyarakat (Service Project)
Service Project merupakan suatu kegiatan yang dijalankan oleh siswa-
siswa dalam rangka memperbaiki suatu aspek tertentu dari kehidupan masyarakat.
Kegiatan ini akan mudah terlaksana jika siswa telah menemukan masalah dalam
masyarakat melalui survey yang telah dilakukan sebelumnya kemudian adanya
empati untuk memecahkan masalah tersebut bersama dengan bapak atau ibu guru.
Adapun project yang harus dipilih harus memiliki criteria sebagai berikut:
1. Penting dan berguna bagi masyarakat
2. Adanya kemampuan siswa dalam melaksanakanya
3. Bermanfaat bagi perkembangan siswa
d) Interview
Dengan adanya interview guru berharap siswa dapat mengajukan pertanyaan
kepada orang lain untuk mendapatkan informasi dalam situasi yang tidak formal
(luar sekolah). Interview akan menambah rasa percaya diri siswa untuk
3
Nimas Anindita, “Pemanfaatan Lingkungan Berbasis Alam Sebagai Sumber Belajar”,
Jurnal Epistema, Vol.1 No 1 mei 2020, hal. 17.
7

berkomunikasi dengan orang lain sekaligus mendapatkan informasi yang


dibutuhkan. Misalnya seorang siswa yang mengadakan interview dengan salah
salah turis asing berkebangsaan arab saat berada di salah satu Museum.
e) Perkemahan sekolah atau School Camping
Berkemah merupakan salah satu cara guru untuk mendatangkan siswa secara
langsung ke lingkungan dengan tujuan agar siswa mengenal lingkungan
sekitarnya lebih dekat lagi. Perkemahan banyak mengandung nilai edukatif antara
lain yang berhubungan dengan social dan juga keakraban dengan alam. Walaupun
demikian masih banyak kendala dalam pelaksanaan perkemahan yaitu
berhubungan dengan biaya, tanggung jawab berat bagi guru dan juga perlu
persiapan yang cermat dan matang.4
2. Membawa sumber-sumber dari masyarakat kedalam kelas untuk
kepentingan pelajaran. Adapun model pembelajarannya sebagi berikut:
1. Resource Person
Dengan Resource Person para siswa dapat mendapatkan informasi dari
narasumber yang mempunyai keahlian dan pengetahuan tertentu misalnya guru
dengan keahlian tertentu, tokoh-tokoh masyarakat, petani, dockter dsb. Kegiatan
ini akan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Misalnya
dalam pelajaran balaghoh guru akan mengundang narasumber yang ahli dibidang
tata bahasa arab.
3. Membawa benda-benda, contoh, koleksi dan sebagainya kedalam kelas
Setelah melakukan karyawisata atau survey ada baiknya guru meminta siswa
untuk membawa atau mengumpulkan benda yang ditemuinya di alam dan dapat
memberikan informasi.

D. Pengembangan media lingkungan dalam pembelajaran.


Di dalam media pembelajaran tidak hanya alat-alat saja yang bisa sebagai
sarana pembelajaran sehari-hari, tetapi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar
kita bisa memanfaatkannya sebagai media pembelajaran dengan baik dan bijak.
Jadi kita sebagai guru harus kreatif dalam mengolah dan memanfaatkan media
pembelajaran lingkungan dengan sangat bermanfaat. Ada beberapa hal yang harus
kita perhatikan dalam mengembangkan media berbasis lingkungan:
1. Media harus sesuai fungsi dan tujuan sesuai pembelajaran.

4
Ibid, hal. 18.
8

2. Harus memberikan pemahaman terhadap sesuatu konsep tertentu.


3. Dapat mendorong kreatifitas siswa untuk bereksperiman dan bereksplorasi.
4. Dapat digunakan individual, kelompok atau klaksikal.
5. Media pembelajaran mudah digunakan untuk murid dan siswa.
6. Bahan- bahan yang digunakan dinjurkan dipilih dari lingkungan sekitar agar
lebih relatif murah.
7. Jenis media harus sesuai dengan tingkat sasaran peserta didik.5
Oleh sebab itu media pembelajaran lingkungan sangat membantu proses
dalam kegiatan belajar mengajar. Guru haru bisa memanfaatkan media yang
produktif, kreatif dan menarik. Model pembelajaran berbasis lingkungan yaitu:
1. Siswa dihadapkan pada fenomena lingkungan yang menarik.
2. Siswa diharapkan untuk mengolah apa yang ada di lingkungan sebagai media
pembelajaran.
3. Siswa mengamati, meneliti, dan menganalisis lingkungan yang ada sekitar
untuk bahan pembelajaran.
4. Siswa melakukan sintesis hasil penelitian.
5. Siswa membuat konsep apa yang ditemukan di lingkungan.6

5
Rochanah, “Lingkungan Alam Sebagai Media Pembelajaran”. Edisi 18, Desember 2018, hal.
115.
6
Ibid, hal. 116.
9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Apabila pembelajaran memanfaatkan lingkungansebagai media/ alat dalam
proses belajar mengajar maka peserta didik akanmemiliki pemahaman yang bagus
tentang materi yang didapatkan, sehingga besar kemungkinan dengan
memperhatikan media pembelajaran itu tujuan pemelajaran akan tercapai dengan
efektif dan efisien. Variasi dalam pembelajaran dengan menjadikan lingkungan
sebagai media belajar menyenangakan akan mendukung pelajaran yang tidak
membosankan bahkan menjadikan belajar semakin efektif.
Keuntungan penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran, diantaranya:
Kegiatan belajar lebih menarik, hakikat belajar akan lebih bermakna, bahanbahan
yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih
akurat, kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif, sumber belajar menjadi
lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari sangat beraneka ragam,
sekaligus siswa lebih dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan
yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing
dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk rasa cinta akan lingkungan.

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangat kami butuhkan. Guna perbaikan makalah berikutnya. Dan
semoga makalah ini berguna untuk kita semua. Amin.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anindita, Nimas. 2020. Pemanfaatan Lingkungan Berbasis Alam Sebagai


Sumber Belajar. Jurnal Epistema, Vol.1 No 1 mei.

Nugrawiyati, Jepri. Lingkungan Sebagai Medi Pembelajaran Bahasa Arab.


nitro profesional.

Rochanah. 2018. “lingkungan alam sebagai media pembelajaran”. Edisi 18.


Desember

Anda mungkin juga menyukai