Anda di halaman 1dari 7

Subunit 2

Barisan dan Deret

B arisan dan deret yang akan dibahas di sini khususnya barisan dan deret
aritmetika serta geometri. Dalam subunit ini juga akan dibahas mengenai notasi
sigma yang menjadi dasar untuk penulisan deret.

Barisan
Sebelum kita mempelajari barisan, coba Anda amati pola bilangan pada
himpunan berikut ini.
1. Himpunan bilangan asli : {1, 2, 3, 4, 5, …}
2. Himpunan bilangan bulat : {…, -2, -1, 0, 1, 2, …}
3. Himpunan bilangan asli ganjil : {1, 3, 5, 7, 9, …}
4. Himpunan bilangan asli genap : {2, 4, 6, 8, 10, …}
Setiap anggota himpunan di atas dapat diurutkan sehingga mempunyai keteraturan
atau pola. Penulisan beberapa anggota himpunan secara terurut seperti di atas akan
dapat menyatakan anggota himpunan yang lain yang mempunyai pola sama.
Urutan bilangan yang mempunyai pola atau keteraturan tertentu disebut
barisan. Pada contoh himpunan di atas, diperoleh barisan bilangan seperti berikut ini.
1. Barisan bilangan asli 1, 2, 3, 4, 5, …
2. Barisan bilangan bulat …, -2, -1, 0, 1, 2, …
3. Barisan bilangan (asli) ganjil 1, 3, 5, 7, 9, …
4. Barisan bilangan (asli) genap 2, 4, 6, 8, 10, …
Nama barisan dicirikan oleh bilangan-bilangan yang membentuk barisan tersebut.
Adapula barisan yang diberi nama sesuai dengan penemunya.
Contoh : Barisan bilangan Fibonacci 1, 1, 2, 3, 5, 8, … yang ditemukan pada tahun
1200 oleh Leonardo Fibonacci.
Masing-masing bilangan pada suatu barisan disebut suku barisan dan
dipisahkan dengan tanda koma. Suku pertama dilambangkan dengan u1 , suku kedua
dilambangkan dengan u 2 dan seterusnya. Jadi secara umum suatu barisan yang
terdiri dari n suku ditulis dalam bentuk sebagai berikut.
u1 , u 2 , u 3 ,..., u n
Indeks pada barisan di atas menyatakan banyaknya suku dan disebut panjang barisan.
Untuk n bilangan asli berhingga, barisan itu disebut barisan berhingga.

1 - 12 Unit 1
Pada contoh barisan bilangan yang telah disebutkan di atas, dua barisan
bilangan pertama mempunyai pola yang sama yaitu suku barisan diperoleh dari suku
sebelumnya ditambah 1. Perbedaan kedua barisan tersebut terletak pada suku
awalnya saja. Suku barisan bilangan pada contoh keempat dan kelima diperoleh
dengan menambah suku sebelumnya dengan bilangan 2. Perbedaan pada suku awal
akan memberikan perbedaan pada suku-suku berikutnya.
Selanjutnya kita akan mempelajari barisan aritmetika dan geometri. Untuk
memahami pengertian barisan aritmetika, coba Anda perhatikan contoh-contoh
barisan berikut ini.
Contoh :
1. Barisan 2, 4, 6, 8, …
2. Barisan 4, 1, -2, -5, …
1 1
3. Barisan 3, 2 , 2, 1 , …
2 2
Pada setiap barisan di atas, apakah Anda bisa melihat bahwa selisih dua suku yang
berurutan selalu tetap (konstan)? Barisan dengan ciri seperti itu disebut barisan
aritmetika dan selisih dua suku yang berurutan disebut beda dan dilambangkan
dengan b. Coba Anda tentukan beda masing-masing barisan pada contoh di atas
kemudian cocokkan jawaban Anda dengan pembahasan berikut ini.
1. Beda barisan 2, 4, 6, 8, … dapat diketahui dengan cara mengurangkan suku
barisan (kecuali suku awal) dengan suku sebelumnya. Jadi beda barisan
tersebut adalah b = 4 − 2 = 6 − 4 = 8 − 6 = 2 .
2. Beda barisan 4, 1, -2, -5, … adalah b = 1 − 4 = (−2) − 1 = (−5) − (−2) = −3 .
1 1 1 1 1 1
3. Beda barisan 3, 2 , 2, 1 , … adalah b = 2 − 3 = 2 − 2 = 1 − 2 = − .
2 2 2 2 2 2

Jika kita ingin menentukan suku ke sekian dari suatu barisan aritmetika,
berarti kita harus mempunyai rumus untuk suku ke-n dari barisan aritmaetika.
Misalkan suku awal dan beda dari barisan aritmetika dilambangkan dengan a dan b .
Untuk menentukan rumus suku ke-n suatu barisan aritmetika, perhatikan bagan
berikut ini.

Gambar 1.2

Pemecahan Masalah Matematika 1 - 13


Jadi berdasarkan bagan di atas diperoleh rumus suku ke-n dari barisan aritmetika
yaitu
u n = a + (n − 1)b .
Latihan 1
Setelah Anda mengetahui rumus umum suku ke-n dari barisan aritmetika, silahkan
Anda berlatih mengerjakan contoh-contoh soal berikut ini.
1. Dari barisan aritmetika berikut ini, tentukan rumus suku ke-n dan suku ke 26.
a. 1, 7, 13, 19, …
b. 8, 1, -6, -13, …
1 1 3
c. 10, 9 , 8 , 7 , …
4 2 4
2. Jika diketahui pada suatu barisan aritmetika, suku ke-10 adalah 41 dan suku
ke-5 adalah 21. Tentukan suku ke-125.

Pedoman Jawaban Latihan


Bagaimana Saudara, apakah Anda mengalami kesulitan? Coba Anda cocokkan
jawaban yang telah Anda kerjakan dengan pembahasan berikut ini.
1. a. Pada barisan 1, 7, 13, 19, …diketahui suku awal a = 1 dan beda b = 6
maka rumus suku ke-n dari barisan tersebut adalah u n = 1 + (n − 1)6 atau
u n = 6n − 5 . Dari rumus ini dapat ditentukan suku ke-26 yaitu
u 26 = 6(26) − 5 = 156 − 5 = 155 .
b. Pada barisan 8, 1, -6, -13, …, diketahui suku awal a = 8 dan beda
b = 1 − 8 = −7 maka rumus ke-n dari barisan tersebut adalah
u n = 8 + (n − 1)(−7) = 15 − 7 n , sehingga dari sini dapat ditentukan suku
ke-26 yaitu u26 = 15 − 7(26) = 15 − 182 = −167 .
1 1 3
c. Pada barisan 10, 9 , 8 , 7 , …diketahui suku awalnya adalah a = 10
4 2 4
1 3
dan beda b = 9 − 10 = − . Rumus ke-n dari barisan tersebut adalah
4 4
⎛ 3⎞
u n = 10 + (n − 1)⎜ − ⎟ atau u n = (43 − 3n ) . Dari sini kita akan tentukan
1
⎝ 4⎠ 4

suku ke-26 yaitu u 26 =


1
(43 − 3(26)) = 1 (− 35) = − 35 = −8 3 .
4 4 4 4

1 - 14 Unit 1
2. Diketahui suku ke-10 dari suatu barisan aritmetika adalah 41 dan suku ke-5
sama dengan adalah 21 maka u10 = a + (10 − 1)b = a + 9b = 41 dan
u 5 = a + (5 − 1)b = a + 4b = 21 . Dari sini diperoleh
a + 9b = 41
a + 4b = 21
5b = 20
b = 4 sehingga a + 4(4) = 21
a=5
Jadi rumus ke-n barisan tersebut adalah u n = 5 + (n − 1)4 = 4n + 1 sehingga
suku ke-125 adalah u125 = 4(125) + 1 = 500 + 1 = 501 .

Kita telah bersama-sama mempelajari barisan aritmetika. Sekarang kita akan


mempelajari barisan lain yang juga sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari
yaitu barisan geometri. Sebelum kita mempelajari barisan geometri, kita simak
dahulu cerita berikut ini.
Alkisah di suatu negeri, seorang raja akan memberikan apapun yang diminta sebagai
hadiah kepada juara catur di negeri itu. Juara catur meminta hadiah beras yang
jumlahnya adalah banyak beras di kotak terakhir pada papan catur dengan aturan
banyak beras di setiap kotak papan catur adalah sebagai berikut. Banyaknya beras di
kotak pertama 1 kg, di kotak kedua sebanyak 2 kg, di kotak ketiga sebanyak 4 kg,
dan seterusnya. Sang raja langsung menyetujui permintaan tersebut. Dia berpikir
bahwa permintaan itu sangat sederhana.
Bagaimana Saudara, apakah Anda setuju dengan pemikiran raja tersebut? Apakah
permintaan juara catur tersebut sangat sederhana? Sebenarnya berapa kg beras yang
diminta sebagai hadiah? Kita akan selidiki bersama kasus ini. Kita perhatikan barisan
bilangan yang menyatakan banyak beras yang diminta oleh juara catur yaitu 1, 2, 4,
8, 16, dan seterusnya. Coba Anda perhatikan bahwa setiap dua suku yang berurutan
mempunyai perbandingan yang tetap. Pada barisan itu perbandingan yang tetap
2 4 8 16
tersebut adalah = = = = 2 . Perbandingan yang tetap itu disebut rasio dan
1 2 2 8
dilambangkan dengan r. Jadi rasio barisan 1, 2, 4, 8, 16, … adalah r = 2 . Barisan
yang mempunyai perbandingan tetap antara suku-suku yang berurutan disebut
barisan geometri. Jadi secara umum, barisan geometri berbentuk
un
u1 , u 2 , u 3 ,..., u n dengan = r dimana r adalah konstanta.
u n −1

Pemecahan Masalah Matematika 1 - 15


Selanjutnya, apakah Anda bisa menentukan rumus suku ke-n dari barisan geometri
tersebut? Kita akan selidiki bersama-sama.
u2
= r sehingga u 2 = u1 r
u1
u3
= r sehingga u 3 = u 2 r , karena u 2 = u1 r maka u 3 = u1 .r.r = u1 r 2
u2
u4
= r sehingga u 4 = u 3 r , karena u 3 = u1 r 2 maka u4 = u1.r 2 .r = u1r 3
u3
dan seterusnya sampai dengan suku ke-n yaitu u n = u1 r n −1
Jadi rumus suku ke-n dari suatu barisan geometri adalah u n = u1 r n −1 .

Kita kembali ke kasus sang raja dan juara catur. Berapa kg beras yang diminta juara
catur? Banyak kotak pada papan catur adalah 64. Jadi kita akan menentukan suku ke-
64 dari barisan 1, 2, 4, 8, 16, …sebagai berikut.
u 64 = u1 r 64−1
= 1.2 63
= 2 63
Ternyata banyak sekali beras yang diminta juara catur yaitu sebanyak 2 63 kg.

Latihan 2
Saudara, Anda telah belajar mengenai barisan geometri. Pemahaman Anda
terhadap konsep ini akan lebih meningkat jika Anda berlatih menyelesaikan soal-soal
berkaitan dengan barisan geometri. Berikut ini soal tentang barisan geometri,
silahkan Anda menyelesaikan soal-soal tersebut.
1. Tentukan rasio, rumus ke-n dan suku ke-10 dari tiap barisan geometri berikut
ini.
a. 2, 6, 18, 54, …
b. 32, 16, 8, 4, …
c. 4, -8, 16, -32, …
d. 3 , 6, 12 3 , 72, …
2. Suku pertama dari suatu barisan geometri sama dengan 4 dan suku ke-4 sama
dengan 12. Tentukan rasio dan suku ke-8.

1 - 16 Unit 1
Pedoman Jawaban Latihan
Bagaimana Saudara, apakah Anda menemui kesulitan? Untuk melihat seberapa jauh
pemahaman Anda mengenai barisan geometri, silahkan cocokkan penyelesaian yang
Anda buat dengan pembahasan penyelesaian soal berikut ini.
6
1. a. Rasio pada barisan geometri pada 1a adalah r = = 3 . Suku pertama dari
2
barisan geometri itu adalah u1 = 2 maka rumus suku ke-n u n = 2.3 n −1 .
Dari rumus tersebut dapat ditentukan suku ke-10 sebagai berikut.
u10 = 2.310 −1 = 2.39 = 2.19683 = 39366
Jadi suku ke-10 barisan geometri 2, 6, 18, 54, ...... adalah 39366.
16 1
b. Rasio barisan geometri pada 1b adalah r = = . Suku pertama dari
32 2
barisan tersebut adalah u1 = 32 maka rumus suku ke-n barisan tersebut
n −1
⎛1⎞
u n = 32⎜ ⎟ . Dari rumus tersebut ditentukan suku ke-10 sebagai
⎝2⎠
berikut.
10 −1 9
⎛1⎞⎛1⎞ ⎛ 1 ⎞ 1
= 32⎜ ⎟ = 32⎜
u10 = 32⎜ ⎟ ⎟=
⎝2⎠⎝2⎠ ⎝ 512 ⎠ 16
1
Jadi suku ke-10 barisan geometri 32, 16, 8, 4, ..... adalah .
16
−8
c. Rasio barisan geometri pada 1c adalah r = = −2 . Suku pertama dari
4
barisan tersebut adalah u1 = 4 maka rumus suku ke-n u n = 4(− 2 )
n −1
. Dari
rumus tersebut dapat ditentukan suku ke-10 dari barisan sebagai berikut.
u10 = 4(− 2 ) = 4(− 2 ) = 4(− 512 ) = −2048
10 −1 9

Jadi suku ke-10 dari barisan 4, -8, 16, -3, dan seterusnya sama dengan -
2048.
6 6 3
d. Rasio barisan geometri pada 1d adalah r = = = 2 3 . Suku
3 3
pertama barisan adalah u1 = 3 maka rumus rumus suku ke-n

( )
un = 3 2 3
n −1
. Dari rumus ini dapat ditentukan suku ke-10 dari barisan
sebagai berikut.
( )
u10 = 3 2 3
10 −1
( ) ( )( 3 )
9
= 3 2 3 = 29
10
( )
= 512 35 = 512(243) = 124416

Pemecahan Masalah Matematika 1 - 17


Jadi suku ke-10 dari barisan geometri 3 , 6, 12 3 , 72, .... sama dengan
124416.

2. Diketahui u1 = 4 dan u 4 = 12 maka


u1 r 4−1 = 12
4r 3 = 12
r3 = 3
r=3 3
Suku ke 8 dari deret adalah

( 3)
7 1
7
u 8 = u1 r 8−1 = 4 × 3
= 4 × 3 3 = 4 × 3 2 × 3 3 = 363 3 .
Bagaimana Saudara, apakah penyelesaian Anda benar semua? Sejauh mana
pemahaman Anda mengenai barisan geometri? Jika menurut Anda, pemahaman
mengenai konsep ini kurang, jangan segan untuk mepelajari kembali konsep ini
sebelum kita mempelajari konsep berikutnya. Konsep yang akan kita pelajari
selanjutnya adalah mengenai konsep notasi sigma yang menjadi landasan dalam
penulisan deret bilangan. Jika Anda sudah siap, kita akan lanjutkan dengan
mempelajari konsep notasi sigma berikut ini.

Notasi Sigma
Notasi sigma banyak digunakan dalam matematika khususnya bidang
statistika. Penggunaan notasi sigma di dalam statistika antara lain digunakan dalam
menentukan mean, simpangan baku, dan ragam. Sebelum membahas notasi sigma,
perhatikan jumlah lima bilangan ganjil berikut ini.
1+3+5+7+9
Menurut Anda bagaimanakah pola lima bilangan tersebut? Pola barisan tersebut
adalah sebagai berikut.
Suku ke-1 = 1= 2(1) – 1
Suku ke-2 = 3 = 2(2) – 1
Suku ke-3 = 5 = 2(3) – 1
Suku ke-4 = 7 = 2(4) – 1
Suku ke-5 = 9 = 2(5) – 1
Jadi secara umum pola barisan bilangan di atas adalah 2k – 1 dengan k = 1, 2, 3, 4, 5.
Penjumlahan lima bilangan asli yang ganjil di atas dapat disingkat dengan
menggunakan notasi sigma. Lambang notasi sigma adalah Σ yang merupakan huruf

1 - 18 Unit 1

Anda mungkin juga menyukai