Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Matematika Kejuruan
Dosen Pengampu:
Dr. Siti Faizah, M.Pd.
Disusun Oleh:
1. Ummatul Arifah (NIM: 2297214006)
2. Indana Ilma Hidayati (NIM: 2297214012)
EKSPONEN
A. Pangkat
1. Sejarah Perpangkatan
Bilangan berpangkat sangatlah membantu kita dalam mempersingkat
bilangan yang relatif besar atau kecil sekali semisal 0,00000099 ditulis dalam
bilangan berpangkat menjadi 9,9 x 10-7 .
Adapun orang yang pertama kali menemukan bilangan berpangkat atau
eksponen adalah John Napier ( 1550-1617). John Napier merupakan seorang
bangsawan dari Merchiston, Skotlandia.Dia juga merupakan penemu bilangan
logaritma, yang memang ada hubungannya dengan bilangan eksponen. Napier
menyadari bahwa setiap bilangan biasa diubah dalam bentuk eksponen maupun
logaritma, agar bilangan tersebut biasa dirubah dalam bentuk yang lebih sederhana.
2. Fungsi Perpangkatan Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bilangan berpangkat (eksponen) tentu sangatlah membantu dalam beberapa
askpek kehidupan seperti dalam bidang pendidikan misalnya dalam Perhitungan
sebuah rumus atau perbandingan. Contoh dalam pelajaran ekonomi (perhitungan
bunga majemuk) apabila suku bunga yang dibayarkan sebanyak 1 kali dalam dalam
setahun, maka dapat dihitung dengan rumus: : M 𝑛=M (1+i )n .
Kemudian dalam pelajaran biologi, fungsi perpangkatan digunakan untuk
mengukur pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan perusahaan yang dimulai dari
awal waktu hingga batas waktu tertentu. Dalam menghitung pertumbuhan biologis
dapat dirumuskan: N=N 𝑜(R)t . Masih banyak tentunya penerapan konsep
perpangkatan pada cabang ilmu pengetahuan lainnya.
3. Sifat-Sifat Bilangan Berpangkat
a. Arti Bilangan Berpangkat
Arti bilangan berpangkat adalah perkalian berulang dari suatu bilangan dengan
bilangan itu sendiri.
Contoh :
52 dibaca “lima pangkat dua”yang mempunyai arti = 5 x 5
53 dibaca “lima pangkat tiga” yang mempunyai arti= 5 x 5 x 5
54 dibaca “lima pangkatempat” yang mempunyai arti=5 x 5 x 5 x 5
1
o 53=5 x 5 x 5=123
o 54 =5 x 5 x 5 x 5 =625
Contoh :
Tentukan nilai dari 12² ! Alternatif penyelesaian :
12²=12 x 12 = 144.
Banyak sifat yang dimiliki oleh suatu bilangan pangkat bulat dengan nilai
positif. Sehingga, a serta b adalah sebuah bilangan bulat danm serta n adalah
bilangan bulat positif, sehingga berlakulah sebuah sifat, antara lain:
1) Perkalian Bilangan Berpangkat dengan Bilangan Pokok Sama
m n m +n
a x a =a
Contoh:4 2 x 4 2=4 x 4 x 4 x 4 x 4
2+3
¿4
5
¿4
Sifat ini memiliki kemudahan seseorang dalam mengoperasikan sebuah
perkalian di dalam bilangan yang memiliki pangkat dengan perbedaan
eksponennya melalui penambahan eksponen.
Contoh :
6
5 5 x5 x5 x5 x5 x5
4=¿ 4
= ¿
6÷ 5 5 x5 x5 x5
5 5
6−4
¿5
2
¿5
Contoh:
(73 )5=(73 ) x (73 ) x (7 3) x (73 ) x (7 3)
¿ ( 7 x 7 x 7 ) x ( 7 x 7 x 7 ) x ( 7 x 7 x 7 ) x ( 7 x 7 x 7 ) x (7 x 7 x 7 )
2
¿ ( 7 x 7 x 7 ) x ( 7 x 7 x 7 ) x ( 7 x 7 x 7 ) x ( 7 x 7 x 7 ) x (7 x 7 x 7 )
=73x5
¿ 715
Sifat ini melakukan pengoperasiannya dengan cara mengalikan kedua eksponen.
4
Alternatif penyelesaian :
Bilangan pokok nya adalah (−6) dan memiliki nilai eksponen 3.
Sehingga berdasarkan hal tersebut maka proses perkalian (−6) dengan total 3 kali
perkalian dilakukan, yaitu:
(−6)3 = (-6) × (-6) × (-6)
= 36 × (-6)
= - 216
Maka jawabannya ialah −216
2) Nilai dari 9−2 adalah
Alternatif penyelesaian :
−m 1
Kita telah mengetahui sifat bilangan berpangkat bulat negatif yaitu,a = m
a
Kita dapatmenerapkannya pada soalnomor 2 ini ,sehingga:
−2 1
9 = 2
9
1
¿
9 x9
1
¿
81
3) Nilai dari 4𝑎5 × 24𝑎2+ 6𝑎7 adalah
Alternatif penyelesaian : Untuk mengerjakannya, Langkah awal yang harus kalian
tempyh adalah dengan mengalikan terlebih dahulu yang berada didalam dengan
melihat dari sifat-sifat suatu bilangan pangkat. Setelah dilakukan perkalian maka
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan yaitu dengan melakukan operasi
penjumlahan. Berikut ini adalah penjabarannya, yaitu:
5
dari akar yang terdapat dalam soal tersebut. Perhitungan akan lebih mudah jika semua
bilangan bulat dijadikan dalam bentuk pemangkatan jika hal tersebut mampu
dilakukan. Berikut ini adalah penjabaran dari soalnya, yaitu:
−4 −3
25❑ x 625 ❑
¿¿
2 x(−4 ) 4 x(−3)
5❑ x 5❑
¿ 3 x(−1) −3
5 x5
¿ 5❑−8 x 5❑−12¿ −3 ¿ −3
5 x5
(− 8 ) + ( −12 )
5❑
¿ (−3 )+(−3)
5
−20
5❑
¿ −6
5
( −20 ) − ( −6)
¿5
−14
¿5
1
¿ 14
5
1
Dengan demikian, jawaban yang tepat ialah¿ 14 .
5
c. Akar
1. Bentuk Akar
√n a
a disebut ‘radikan’
n disebut ‘indeks’
Bentuk tersebut disebut operasi penarikan akar, dan dibaca “akar pangkat n dari a.”
Contoh soal:
- √ 49 = 7, sebab 72 = 49
- √3 125 = 5, sebab 53 = 125
6
a. √ a × √a=a
Contoh: √ 3 × √ 3=3
b. √ a × √b=√ a . b
Contoh: √ 2× √ 5=√ 2.5= √ 10
c. a √ c +b √ c=(a+b) √ c
Contoh: 3 √ 2+ 2 √ 2=(3+2) √ 2=5 √ 2
d. a √ c−b √ c =(a−b) √ c
Contoh: 7 √ 2−4 √ 2=(7−4) √ 2=3 √ 2
e. a √ c ×b √ d=ab √ cd
Contoh: 2 √ 3 × 4 √ 2=2.4 √ 3.2=8 √ 6
f. √n a × √n b=√n a . b
Contoh: √4 3 × √4 7= 4√ 3.7=√4 21
g.
√
√n a = n a
√n b b
Contoh: 3 =
n
√5 5 √
√3 4 3 4
h. ( √a ) =a
n
3
Contoh: ( √3 5 ) =5
3. Merasionalkan Penyebut
a
a. Bentuk
√b
a √b a
× = √b
√b √ b b
= × √ = √5
4 4 5 4
Contoh:
√5 √ 5 √ 5 5
a
b. Bentuk
b ± √c
a a b−√ c a ( b−√ c )
= ×
b+ √ c b+ √ c b−√ c
= 2
b −c
b+ c a ( b+ √ c )
× √ = 2
a a
=
b− √ c b−√ c b+ √ c b −c
5
Contoh:
3+ √ 2
5 3− √ 2
¿ ×
3+ √ 2 3− √ 2
5 ( 3−√ 2 )
¿
32−2
5.3−5 √ 2
¿
9−2
7
15−5 √ 2
¿
7
LOGARITMA
A. Definisi Logaritma
Logaritma adalah inversi atau kebalikan dari eksponen.
Misalkana adalah bilangan positif dengan 0< a<1 atau a> 1, b> 0 ,
a c
log b jika dan hanya jika b=a
Di mana,
a adalah bilangan pokok atau basis logaritma
b adalah numerus
c adalah hasil logaritma
B. Sifat-Sifat Logaritma
Misalkan a> 0 dan a ≠ 1 , b>0 , c >0 , m> 0 , m≠ 1, di mana a , b , c , m adalah bilangan
Real, maka berlaku:
1. a log a=1
Contoh Soal: 3 log 3=1
2. a log 1=0
Contoh Soal: 3 log 1=0
3. a log an =n
Contoh Soal: 2 log 23=3
4. a log ( b× c )=a log b+ a log c
Contoh Soal: 2 log ( 4 × 8 )=2 log 4 + 2 log 8
2
log 32=2+3
5=5
a
5. log ()b a
c
= log b−a log c
2
Contoh Soal: log ( )
16 2
4
= log 16−2 log 4
2
log 4=4−2
8
2=2
a n a
6. log b =n log b
Contoh Soal: 3 log 4 2=23 log 4
m
a log b 1
7. log b= m =b
log a log a
2
4 log 4 1
Contoh Soal: log 8= 2 =8
log 8 log 4
8. a log b × b log c= a log c
Contoh Soal: 2 log 4 × 4 log 16=2 log 16
Jawaban:
Gain dalam decibel (dB) dihitung menggunakan rumus
G ( dB ) =10× log 10(Gain),
di mana Gain adalah faktor gain.
Dalam kasus ini, Gain = 1000, sehingga
G ( dB ) ¿ 10 × log10 ( 1000 )
¿ 10 × log 1000
¿ 10 × 4
¿ 40 dB
Bidang Teknik Sipil
Soal: Sebuah jembatan mengalami getaran yang disebabkan oleh gempa bumi
dengan magnitudo 4.5 dan periode getaran 10 sekon. Hitunglah intensitas
gempa tersebut dalam skala logaritma Richter!
Jawaban:
Intensitas gempa dalam skala logaritma Richter dihitung menggunakan rumus
A
I =log 10 2
T ( )
di mana A adalah amplitudo maksimum dan T adalah periode getaran. Dalam hal ini,
jika kita tahu magnitudo (M) adalah 7.5, kita dapat menghitung A menggunakan
rumus A = 10^(1.5M). Setelah itu, kita dapat menghitung intensitas gempa dengan
substitusi nilai A dan T.
1 ,5∗4 ,5
A ¿ 10
6 , 75
¿ 10
( )
6 , 75
10
I ¿ log 10 2
10
¿ log 10 ( 104 ,75 )
5 , 75
¿ log 10
¿ 5 , 75 skala richte
9
DAFTAR PUSTAKA
Risdaniati, Evi. Dkk (2021). Perpangkatan dan Bentuk Akar: Soal dan Pembahasan. Bandar
Lampung: CV Arjasa Pratama
Susanto, Dicky. dkk. (2021). Matematika. Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
10