Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI MATEMATIKA PTS 1

1. Menentukan Pecahan dari daerah yang diarsir pada suatu gambar


Menentukan pecahan dari suatu daerah yang diarsir dapat dikatakan sebagai cara menyatakan
bagian dari daerah yang diarsir dari keseluruhan bagian yang ada.
Contoh:
Perhatikan gambar berikut.
Berdasarkan gambar tersebut, diperoleh informasi bahwa:
- Gambar tersebut merupakan sebuah bangun datar yang dipotong
menjadi 6 bagian yang sama besar.
- Pecahan yang menyatakan daerah yang darsir adalah
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑟𝑠𝑖𝑟 3
=
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 6
3
Jadi pecahan yang mewakili dareha yang diarsir adalah 6

2. Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran


Pecahan biasa dapat diubah menjadi pecahan campuran jika pembilang lebih besar dari
penyebut.
𝒂
Misalkan diberikan suatu pecahan 𝒃
𝒂
dapat diubah menjadi pecahan campuran jika 𝒂 > 𝒃 (a lebih besar dari b
𝒃

Cara mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran


𝒂 𝒅
=𝒄
𝒃 𝒃
𝒅 𝒂
Misalkan 𝒄 adalah bentuk pecahan biasa dari
𝒃 𝒃

𝒄 merupakan hasil pembagian a dengan b


𝒅 merupakan sisa pembagian a dengan b
Contoh:
13
- , karena 13 > 𝟔, maka pecahan tersebut dapat diubah menjadi pecahan campuran.
6
- Hasil bagi 13 dibagi 6 adalah 2
- sisa bagi 13 dibagi 6 adalah 1
13 𝟏
- Maka bentuk pecahan biasa dari = 𝟐6
6
3. Mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa
𝒃 ( 𝒄 × 𝒂) + 𝒃
𝒂 =
𝒄 𝒄
𝒃
Misalkan 𝒂 𝒄 merupakan suatu pecahan campuran, dapat diubah menjadi pecahan biasa
dengan cara mengalikan penyebut (c) dengan bilangan bulat (a), kemudian hasil kali
dimlahkan dengan pembilang (b), dengan penyebut tetap.
Contoh:
𝟏 (𝟔 × 𝟐) + 𝟏
𝟐 =
𝟔 𝟔
𝟏𝟐 + 𝟏
=
6
𝟏𝟑
=
6
𝟏 𝟏𝟑
Jadi, bentuk pecahan biasa dari 𝟐 adalah
𝟔 6

4. Pecahan senilai (bernilai sama)


Pecahan senilai disebut juga sebagai pecahan yang bernilai sama.
Menentukan pecahan seniali dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan perkalian dan
pembagian.
- Dengan perkalian, yaitu dengan cara mengalikan pembilang dan penyebur dengan satu
bilangan yang sama.
Contoh:
1
Pecahan yang senilai dengan pecahan 3 adalah . . .
Kita dapat mengalikan pembilang dan penyebut dengan satu bilangan yang sama, mulai dari 2, 3,
4, 5, 6, dst..........
Sehingga di peroleh :
- Dikali dengan 2
1 1×2 2 1 2
= = , jadi pecahan 𝑠𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛
3 3×2 6 3 6
- Dikali dengan 3
1 1×3 3 1 3
= = , jadi pecahan 𝑠𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛
3 3×3 9 3 9
- dan seterusnya

- Dengan pembagian, yaitu dengan membagi pembilang dan penyebut dengan satu
bilangan yang sama. Hal yang harus diperhatikan adalah pembilang dan penyebut memiliki
faktor pembagi yang sama , jika tidak maka tidak dapat dilakukan dengan cara pembagian.

Contoh:
1
- Pecahan yang senilai dengan pecahan adalah . . .
3
1
, 1 dan 3 tidak memiliki faktor pembagi yang sama. Sehingga untuk menentukan pecahan yang
3
1
senilai dengan hanya dapat dilakukan dengan cara perkalian.
3
Contoh:
8
Pecahan yang senilai dengan pecahan adalah . . .
10
Perhatikan bilangan 8 an 10, bilangan 8 dan 10 memili satu bilangan faktor pembagi yang sama,
yaitu 2. 8 habis dibagi 2, dan 10 juga habis dibagi 2. Sehingga dapat dituliskan sebagai berikut:
8 8 ÷2 4
= =
10 10 ÷ 2 5
8 4
Jadi , pecahan 𝑠𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛
10 5
5. Penjumlahan dan Pengurangan pecahan
Dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, hal yang harus
diperhatikan adalah PENYEBUT kedua pecahan yang akan di jumlahkan atau dikurang
harus SAMA. Untuk menentukan penyebut supaya menjadi sama, harus dengan menentukan
KPK dari kedua penyebut.
Ada beberapa cara menentukan KPK, yaitu bisa dengan mendata bilangan kelipatannya, bisa
dengan mecari faktornya, dan juga bisa dengan cara petak sawah.
4 1
Contoh: tentukan hasil dari 5 − 10 = . . .
KPK dari 5 dan 10 adalah 10, maka
4 1 (10 ÷ 5) × 4 (10 ÷ 10) × 1
− = −
5 10 10 10
2×4 1×1
= −
10 10
8 1
= −
10 10
7
=
10
6. Penjumlahan dan pengurangan desimal
Dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan desimal, yang harus diperhatikan
adalah letak tanda koma, tanda KOMA harus sejajar.
Contoh:
- 125,5 − 50,75 = . . . .
125 , 50 Ditambah NOL karena bilangan pengurangnya
memiliki dua angka di belakang koma
50 , 75

74 , 75

7. Perkalian pecahan
Cara cepat untuk memperoleh hasil paling sederhana adalah dengan memperhatikan
pembilang dan penyebut masing-masing pecahan yang akan dikalikan, jika pembilang dan
penyebut memiliki faktor pembagi yang sama, maka dapat dilakukan pembagian antara
pembilang dan penyebut dengan faktor yang sama tersebut dengan tujuan untuk
menyederhanakan hasil, jika tidak ada, maka lakukan operasi perkalian biasa.
Contoh operasi perkalian biasa:
2 12
Tentukan hasil dari 1 3 × 15 = . . .
2 12 (3 × 1) + 2 12
1 × = ×
3 15 3 15
3 + 2 12
= ×
3 15
5 12
= ×
3 15
5 × 12
=
3 × 15
60
=
45

15
=1 Sederhanakan, yaitu dengan sama-sama dibagi 3
45

1
=1
3
Contoh cara cepat:
2 12
Tentukan hasil dari 1 3 × 15 = . . .
2 12 (3 × 1) + 2 12
1 × = ×
3 15 3 15
3 + 2 12
= ×
3 15

5 12
= ×
3 15 5 dan 15 memiliki faktor pembagi yang sama, yaitu 5

5 × 12 12 dan 3 memiliki faktor pembagi yang sama, yaitu 3


=
3 × 15

𝟏×𝟒
=
𝟏×𝟑

4
=
3

1
=1
3

8. Pembagian pecahan
Pembagian pecahan adalah kebalikan dari perkalian pecahan
𝒂 𝒄 𝒂 𝒅
÷ = ×
𝒃 𝒅 𝒃 𝒄
9. Perkalian desimal
Lakukanlah operasi perkalian biasa terhadap bilangan desimal tersebut, kemudian perhatikan
banyak seluruh bilangan yang ada dibelakang tanda koma.
10. Pembagian desimal
Dapat dilakukan dengan mengubah desimal menjadi pecahan, maupun dengan mengubah
desimal menjadi bilangan bulat biasa. (perhatikan contoh halaman 43)
11. Tips menyelesaikan soal cerita
Dalam menyelesaikan soal cerita, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membaca
soal dengan cermat. Kemudian temukan kata kunci atau poin-poin penting yang di ketahui, lalu
temukan poin yang ditanyakan. Catatlah poin penting yang kamu temukan tersebut. Lalu gunakan
pengetahuan yang telah kamu miliki untuk menyelesaikan soal cerita tersebut.
Contoh.
2
Seorang pedagang buah membeli 10 3 kg buah anggur untuk dijual kembali. Sesampainya di
1
rumah, ternyata ada 1 kg buah anggur yang tidak layak untuk di jual. Berapakah sisa buah anggur
5
yang layak untuk di jual?
Jawab:
Poin penting yang harus kamu temukan yaitu
2
- banyak buah anggur seluruhnya 10 3 kg.
1
- banyak buah anggur yang tidak layak untuk di jual 1 5 kg (dalam hal ini, kamu harus
berpikir bahwa dalam menentukan buah yang layak untuk di jual berarti kamu harus
mengurangi banyak buah anggur seluruhnya dengan buah yang buah yang tidak layak)
- sehingga dapat di tulis dalam sebuah kalimat matematkia menjadi :
2 1
10 − 1 = . . . .
3 5
- setelah diperoleh kalimat matematika tersebut, lakukanlah operasi seperti biasanya.

Anda mungkin juga menyukai