Anda di halaman 1dari 17

A NEED FOR

NEW
NUMBERS"Kebutuhan akan Bilangan Baru"

Disusun oleh:
1. Khikmatun Thoyibah (2010306003)
2. Andini Kharisma Devi (2010306012)
3. Oryza Paramitha (2010306077)

Dosen Pengampu : Fadhilah rahmawati, S.Pd., M. Pd


Pendahuluan
Di Tingkat Sekolah Dasar
mempelajari tentang
Konsep Bilangan yang Merepresentasikan
Benda secara Utuh

sehingga dipelajari
Konsep Bilangan Cacah atau Bilangan Bulat
Positif

akan tetapi

Terdapat Benda yang Disajikan Tidak Dalam


Bentuk Utuh

maka muncul

Konsep Pecahan
Pecahan dipotong menjadi 5
bagian

Rachmiati (2011) - pecahan diartikan sebagai


banyaknya bagian berukuran sama dari Cara pemotongannya tidak menggunakan pengukuran.
beberapa bagian yang menyusun sesuatu yang Akibatnya tidak dapat dihitung besar potongannya.
utuh atau perbandingan bagian yang sama
terhadap keseluruhan.

Suyati (Mayang, 2014) - pecahan terjadi karena dipotong menjadi 5


bagian
suatu benda dibagi menjadi bagian yang sama
besar yang bagian bagiannya itu mempunyai
nilai pecah.
Cara pemotongannya menggunakan pengukuran. Sehingga dapat
dihitung besar potongannya.

Apabila kita memotong obyek-objek standard ke dalam potongan yang


sama, maka seberapa besar potongan-potongan tersebut akan bergantung
kepada berapa banyak potongan yang ada.
Konsep Pecahan
Satu bagian pecahan diperoleh dari kegiatan pembagian
serta penggabungan (operasi ganda).

Cara 1: Pembagian kemudian Cara 2: Penggabungan


Penggabungan kemudian Pembagian

pembagian menggabungkan objek

penggabungan
membagi ke 8 bagian
 Diperoleh dari bagian
Diperoleh
 
Pecahan Setara Secara umum, jika a, b, dan k adalah bilangan
asli, maka pecahan
  𝑎 𝑘𝑎
Pecahan setara disebut juga pecahan senilai, pecahan ≅
𝑏 𝑘𝑏
equivalen, pecahan seharga atau pecahan yang sama.
Contoh:
  9 3× 3 3
= ≅
12 4 ×3 4

pecahan wujudnya diperoleh juga

  3 3 ×3 6
≅ =
4 4 ×3 8

Jadi, pecahan-pecahan ini masuk dalam kelas


equivalen yang dapat ditulis menjadi

 
(, ,)
Bilangan Pecahan
(Soewito. Maulide,
2010)
Bilangan pecahan adalah bilangan yang lambangnya terdiri dari pasangan berurutan bilangan bulat a dan b
dengan b ≠ 0 yang merupakan penyelesaian persamaan   bx = a, ditulis

perbedaan bilangan & pecahan


(Nugroho. Maulide,
2010)
Pecahan
  dan bilangan memiliki perbedaan. Pecahan merupakan bagian dari sesuatu yang utuh atau bulat,
contohnya

Sedangkan bilangan pecahan mengenai nilai pecahan serta mewakili ukuran yang sama, contohnya
Penjumlahan
Bilangan Pecahan
Apabila Penyebutnya sama Apabila Penyebutnya berbeda
Jika penyebutnya berbeda, maka akan dibantu dengan
kemampuan merubah ke dalam himpunan-himpunan
ekuivalen.
=  (diubah ke dalam pecahan ekuivalennya)
=
=

 
Perkalian Bilangan
Pecahan
  Contoh:

objek standard

dari
  objek standard

ambil
  dari dari objek standard
  Ini menunjukkan hal itu
Objek
  asal dibagi kedalam 15 bagian

sehingga diperoleh bagian.


Berdasarkan penjabaran penjumlahan dan
perkalian
Dapat disimpulkan Kembali bahwa jika a, b, c, d adalah bilangan asli, maka metode
penjumlahan berbentuk
  𝐚 𝐛 𝐚 +𝐛
⊕ =
𝐝 𝐝 𝐝

dan
metode perkalian berbentuk
 
.
Kemudian bilangan pecahan memiliki 5 sifat dari suatu

system bilangan antara lain:

• Komutatif terhadap penjumlahan

• Asosiatif terhadap penjumlahan

• Komutatif terhadap perkalian

• Asosiatif terhadap perkalian

• Distributive perkalian terhadap penjumlahan


IMPLEMENTA
SI
1. Mengenal Konsep Pecahan
Kegiatan mengenal konsep pecahan akan lebih berarti bila didahului dengan soul cerita
yang menggunakan objek-objek nyata misalnya kue, buah, atau benda lain yang dapat
dibagi. Peraga selanjutnya dapat berupa daerah-daerah bangun datar beraturan
misalnya persegi atau lingkaran yang akan sangan membantu dalam mempergakan
konsep pecahan.
Pecahan dapat diperagakan dengan cara melipat kertas berbentuk lingkaran atau
persegi, sehingga lipatnnya tepat menutupu satu sama lain. Selanjutnya bagian yang
dilipa dibuka dan diarsir sesuai bagian yang dikehendaki, sehingga akan didapatkan
gambar daerah seperti di bawah ini.

 
Pecahan dibaca setengah atau satu per dua atau seperdua. "1"
disebut sebagai pembilang yaitu merupakan bagian pembilang atau
1 bagian yang diperhatikan dari bagian yang sama dari/secara
keseluruhan. Peragaan tersebut dapat dilanjutkan sebagai berikut:
2.  Pecahan Senilai
Misalnya akan ditunjukkan contoh bahwa dengan menggunakan tiga lembar kertas yang berbentuk persegipanjang dengan ukuran
yang sama Anggap selembar kertas sebagai I bagian utuh. kertas pertama dilipat menjadi dua bagian yang sama sehingga diperoleh
. Kertas kedua dilipat menjadi dua bagian yang sama, kemudian dilipat lagi menjadi dua, sehingga diperoleh , begitupun untuk
kertas ketiga dilipat menjadi dua bagian yang sama sebanyak tiga kali.

Kertas
  pertama yang dilipat menjadi dua bagian yang sama dan diperoleh 1/2. Dari lipatan pertama dilipat lagi menjadi dua bagian yang
sama dan diperoleh

Dari
  lipatan yang kedua lipat lagi menjadi dua bagian yang sama dan diperoleh . Dari gambar di atas jelas bahwa senilai dengan
dan atau senilai dengan dan atau . Peragaan dilanjutkan untuk pecahan-pecahan yang lain sehingga akan tampak pola hubungan
kelipatan atau pembagian yang sama antara pembilang dan penyebut,
3. Penjumlahan Pecahan
a. Penjumlahan pecahan yang penyebutnya sama
  Misal:

bagian yang diarsr digabung menjadi

 
+ =
b.  Penjumlahan pecahan yang penyebutnya berbeda
Saat peserta didik mempelajari materi ini, maka mereka harus diberikan pengalaman-pengalaman seperti ilustrasi kehidupan sehari-
hari. Sebagai contoh dapat dikemukakan cerita berikut ini:
“Fikri memiliki bagian kue di atas meja. Kemudian ibu memberinya sepotong lagi kali besarnya dengan potongan yang dimiliki
sebelumnya. Berapa besar kue Fikri sekarang?”

  Dari peragaan ini tampak bahwa hasil akhir . Selain itu , sehingga .
4. Perkalian Pecahan
Satu resep roti membutuhkan 3/5 bagian coklat batangan. Jika Ibu membuat 1/2 resep maka coklat yang dibutuhkan adalah ...
bagian.
Untuk mengkongkretkan masalah di atas dapat digunakan media kertas yang mudah dilipat sebagai media individual.

Tahap 1
Kertas dilipat menjadi 5 bagian yang sama sesuai dengan penyebut dari pecahan yang digunakan pada coklat batangan Arsir
tiga bagian dari lipatan untuk membentuk pecahan 3/5.
Tahap 3
Ikuti lipatan kecil tersebut sampai seluruh
kertas membentuk lipatan kecil yang
Tahap 2 sama, maka akan terbentuk 10 lipatan
Lipat 3/5 menjadi 2 bagian sama atau kecil, dan 1/2 dari 3/5 dari tersebut Jadi
  dan 1/2 dari 3/5 adalah dan
1/2 dari 3/5, maka akan terbentuk ternyata sama dengan 3 lipatan kecil dari 3/10 atau dan .
lipatan: 10 lipatan atau 3/10 (yang diarsir dobel).
apakah ada pertanyaan?
Terima kasih.
Halaman Materi
Gratis
Gunakan elemen ini dalam
presentasi Canva Anda.

Anda mungkin juga menyukai