Anda di halaman 1dari 14

BILANGAN UNIT 1

A. Capaian Pembelajaran
Menjelaskan konsep dan prosedur bilangan (bilangan komplek, bilangan riil,
bilangan rasional, bilangan irrasional, bilangan bulat, bilangan pecahan) dan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan materi dasar bilangan secara lengkap dengan tepat.
2. Menjgidentifikasi konsep dan prosedur bilangan (bilangan komplek, bilangan riil,
bilangan rasional, bilangan irrasional, bilangan bulat, bilangan pecahan) dengan
teliti.
3. Mengaplikasikan bilangan kompleks, bilangan riil, bilangan rasional, bilangan
irrasional, bilangan bulat dan bilangan pecahan dalam kehidupan sehari-hari
dengan mandiri.
4. Membuat mind mapping (bilangan komplek, bilangan riil, bilangan rasional,
bilangan irrasional, bilangan bulat, bilangan pecahan) dengan rinci.

C. Materi Pembelajaran
Bilangan adalah suatu unsur atau objek yang tidak didefinisikan (underfined
term). Bilangan merupakan suatu konsep yang abstrak, bukan symbol bukan pula
angka. Bilangan menyatakan suatu nilai yang bisa diartikan sebagai jumlah atau
banyaknya atau urutan sesuatu atau bagian dari suatu keseluruhan. Bilangan
merupakan konsep yang bastrak, bukan simbol, dan bukan angka. Tanda-tanda
yang sering ditemukan bukan suatu bilangan tetapi merupakanlambang bilangan.
Lambang bilangan biasa disebut dengan angka.
Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk
menuliskan bilangan. Lambang yang menyatakan suatu bilangan disebut numeral.
Ragam dari lambang-lambang bilangan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Sistem numerasi mesir kuno
2. Sistem numerasi babilonia
3. Sistem numerasi yunani kuno attic

MENGENAL BILANGAN
BILANGAN UNIT 1

4. Sistem numerasi yunani kumo alfabetik


5. Sistem numerasi maya
6. Sistem numerasi cina
7. Sistem numerasi jepang-cina
8. Sistem numerasi romawi
9. Sistem numerasi hindu arab

BILANGAN BULAT
Himpunan bilangan bulat terdiri dari bilangan asli (yang juga disebut bilangan
bulat positif), bilangan nol, dan lawan dari bilangan asli (yang juga disebut bilangan
negatif). Bilangan-bilangan yang lebih besar dari nol disebut bilangan positif dan
bilangan-bilangan yang lebih kecil dari nol disebut bilangan negatif.

Dalam menentukan letak bilangan bulat, semakin ke kanan dari nol, maka
nilainya semakin besar. Sedangkan semakin ke kiri dari nol, maka nilainya semakin
kecil.

MENGENAL BILANGAN
BILANGAN UNIT 1

Jika suatu bilangan terletak di sebelah kanan bilangan lain, maka nilai
bilangan itu lebih besar. Sebaliknya bila suatu bilangan terletak di sebelah kiri
bilangan lain, maka nilai bilangan itu lebih kecil. Tanda yang digunakan untuk
membandingkan dua bilangan bulat adalah:
 tanda “>” dibaca “lebih dari” atau “lebih besar”,
 tanda “<” dibaca “kurang dari” atau “lebih kecil”,
 tanda “=” di baca “sama dengan”.
Dalam sistem bilangan bulat, berlaku:
1. Semakin ke kanan pada garis bilangan, bilangan semakin besar
2. Semakin ke kiri pada garis bilangan, bilangan semakin kecil
Lawan dari bilangan positif adalah bilangan negatif. Jika suatu bilangan
ditambah dengan lawannya, maka hasilnya adalah 0 (nol).

Cara menanamkan konsep penjumlahan bilangan bulat dapat menggunakan


media benda konkret dan menggunakan garis bilangan
1. Menggunakan Benda Konkrit
Benda konkrit yang dapat digunakan antara lain, tutup botol, koin 2 warna,kertas
2 warna dan lain-lain.

MENGENAL BILANGAN
BILANGAN UNIT 1

Pada contoh di atas bilangan bulat positif dilambangkan dengan koin berwarna
hitam, dan bilangan bulat negatif dilambangkan dengan koin berwarna merah.
Dengan catatan ketentuan bahwa pada saat koin berbeda warna digabungkan
akan bernilai netral atau 0.
 Untuk gambar (a) mengilustrasikan 3 koin hitam digabungkan dengan 1
koin hitam sehingga menjadi 4 koin hitam, atau 3 + 1 = 4.
 Untuk gambar (b) mengilustrasikan 2 koin merah akan digabungan dengan
1 koin merah sehingga menjadi 3 koin merah, atau (-2) + (-1) = (-3).
 Pada gambar (c) mengilustrasikan 3 koin hitam digabungkan dengan 4 koin
merah (ketentuan menyebutkan bahwa pada saat koin berbeda warna
digabungkan akan bernilai 0), sehingga hanya menyisakan 1 koin merah,
atau 3 + (-4) = -1.
2. Menggunakan Garis Bilangan
Seperti pada penjumlahan bilangan yang lain, pada penjumlahan bilangan bulat
dapat diilustrasikan sebagai perpindahan sepanjang garis bilangan. Suatu
bilangan bulat positif menggambarkan gerakan ke arah kanan, sedangkan
bilangan bulat negative menggambarkan gerakan ke arah kiri, dan operasi
hitung penjumlahan diilustrasikan dengan langkah maju. Perhatikan ilustrasi
gambar berikut ini:

MENGENAL BILANGAN
BILANGAN UNIT 1

 Pada gambar (a) untuk mengilustrasikan 3 + 1, maka dari titik 0 akan


bergerak ke arah kanan 3 langkah, kemudian bergerak maju lagi 1 langkah,
sehingga akan berakhir di titik 4, atau 3 + 1 = 4.
 Pada gambar (b) untuk mengilustrasikan (-2) + (-1), dari titik 0 akan bergerak
maju ke arah kiri 2 langkah, kemudian bergerak maju lagi (tetap ke arah kiri)
1 langkah, sehingga akan berakhir di titik -3, atau (-2) + (-1) = -3.
 Pada gambar (c) untuk mengilustrasikan 3 + (-4), dari titik 0 bergerak maju
ke arah kanan 3 langkah kemudian bergerak maju ke arah kiri (berbalik
arah) sebanyak 4 langkah, sehingga akan berakhir di titik -1, atau 3 + (-4) = -
1.

BILANGAN PECAHAN
Pecahan digunakan untuk menyatakan beberapa bagian dari sejumlah bagian
yang sama. Jumlah seluruh bagian yang sama ini bersama-sama membentuk
satuan (unit). Dengan demikian pecahan adalah bagian-bagian yang sama dari
keseluruhan (Kemendikbud, 2016).

Luas daerah keseluruhan mewakili bilangan 1

Luas daerah yang gelap mewakili bilangan 1


4

Pecahan dapat diajarkan sebagai perbandigan bagian yang sama


dari suatu benda terhadap keseluruhan benda itu. Pecahan
dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu (1) pecahan biasa, (2)

MENGENAL BILANGAN
BILANGAN UNIT 1

pecahan campuran, (3) pecahan desimal, (4) pecahan persen, dan (5) pecahan
senilai. Operasi hitung pada pecahan sama dengan operasi hitung pada bilangan
bulat. Hal yang perlu ditekankan pada anak adalah pecahan merupakan
perbandingan bagian yang sama dari suatu benda terhadap keseluruhan benda itu.
Menurut Purnomo (2015: 11) pecahan dapat dibagi menjadi lima makna yaitu:
a. Bagian dari keseluruhan (part to whole)
Makna pecahan yang merupakan bagian dari keseluruhan yaitu penggunaan
pecahan untuk digunakan sebagai penunjuk bagian dari keseluruhan. Misalnya
a
dari pecahan , b dimaknai sebagai penyebut atau menunjukkan banyaknya
b
bagian secara keseluruhan dan a dimaknai sebagai pembilang atau
menunjukkan banyaknya bagian yang diamati.
b. Ukuran (measure)
2
Pecahan sebagai sebuah ukuran misalnya yaitu dapat diukur secara relatif
3
dengan menggunakan satuan ukur pecahan. Pada gambar di bawah ini
2 1
menunjukkan untuk mengukur dapat ditunjukkan dengan 2 kali an.
3 3

c. Pembagian (division)
Pecahan dapat digunakan untuk mewakili pembagian dua angka. Misalnya, ada
9 buah kue yang dibagikan kepada 3 orang sama banyak. Pernyataan itu dapat
9
dinyatakan dengan 9 : 3, dan setiap orang akan mendapat atau 3 kue.
3
d. Operasi
1
Pecahan dapat digunakan sebagai pengoperasian bilangan. Misalnya dari 20
4
adalah 5. Hal ini menunjukkan bahwa pecahan dari bilangan cacah.
e. Rasio
Pecahan dapat digunakan untuk membandingkan dua himpunan atau kuantitas.
Misalnya pada gambar di bawah ini.

MENGENAL BILANGAN
BILANGAN UNIT 1

1 1 11 1 11
5 5 53 5 35

1
3

D. Kegiatan Pembelajaran
SISTEM BILANGAN
Tuliskan Anggota Bilangan dalam bentuk angka ataupun definisi di bawah ini.
1. Bilangan Asli : ...................
2. Bilangan Nol : ...................
3. Bilangan Cacah : ...................
4. Bilangan Negatif : ...................
5. Bilangan Bulat : ...................
6. Bilangan Pecahan : ...................
7. Bilangan Rasional : ...................
8. Bilangan Irasional : ...................
9. Bilangan Real : ...................
10. Bilangan Imajiner : ...................
11. Bilangan Kompleks : ...................

Letakkan setiap bilangan pada kotak di bawah ini, dengan mencermati anggota
setiap bilangan di atas (Bilangan yang paling atas adalah bilangan yang
memiliki anggota terbanyak).

MENGENAL BILANGAN
BILANGAN UNIT 1

MENGENAL BILANGAN
BILANGAN UNIT 1

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) 1


MATERI PENGENALAN BILANGAN

Bilangan

Pengertian Jenis

Bilangan Pecahan .Faktor .Persek Kelipatan.


Bulat utuan Terbesar. Persekutuan.
(FPB) Terkecil.
(KPK)

MATERI BILANGAN PADA JENJANG SEKOLAH DASAR


(Cari Materi pada Permendikbud No. 37 Tahun 2018)
Kelas I Kelas II Kelas III

Kelas IV Kelas V Kelas VI

MENGENAL BILANGAN
BILANGAN UNIT 1

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) 2


MATERI BILANGAN BULAT

Bilangan Bulat adalah  ................................................................................


........................................................................................................................
........................................................................................................................
Bilangan bulat terdiri dari 
1. Bilangan bulat .................
yaitu ......................................................................................................
contoh ...................................................................................................
2. Bilangan bulat .................
yaitu ......................................................................................................
contoh ...................................................................................................
3. Gambarkan bilangan bulat tersebut pada garis bilangan

Sifat-Sifat Operasi Hitung Penjumlahan pada Bilangan Bulat

a. Sifat Tertutup
adalah .....................................................................................................
Bentuk Notasi: .......................................................................................
b. Sifat Komutatif
adalah .....................................................................................................
Bentuk Notasi: .......................................................................................
c. Sifat Asosiatif
adalah .....................................................................................................
Bentuk Notasi: .......................................................................................
d. Sifat Bilangan Nol
adalah .....................................................................................................
Bentuk Notasi: .......................................................................................
e. Sifat Invers Penjumlahan
adalah .....................................................................................................
Bentuk Notasi: .......................................................................................

MENGENAL BILANGAN
BILANGAN UNIT 1

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) 3


MATERI BILANGAN PECAHAN

Bilangan Pecahan adalah  ...........................................................................


........................................................................................................................
........................................................................................................................
Macam-macam Bilangan Pecahan terdiri dari 
4. Pecahan ....................
yaitu ......................................................................................................
contoh ...................................................................................................
5. Pecahan ....................
yaitu ......................................................................................................
contoh ...................................................................................................
6. Pecahan ....................
yaitu ......................................................................................................
contoh ...................................................................................................
7. Pecahan ....................
yaitu ......................................................................................................
contoh ...................................................................................................

PECAHAN BIASA
a a disebut dengan … … … … … .
=
b b disebut dengan … … … … … .
Operasi Hitungan Pecahan Biasa
1. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Biasa
Bagaimana syarat operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan?

MENGENAL BILANGAN
BILANGAN UNIT 1

2. Perkalian Pecahan Biasa


Bagaimana syarat operasi hitung perkalian pecahan?

Jika penyebut sama

Jika penyebut berbeda

3. Pembagian Pecahan Biasa


Bagaimana syarat operasi hitung pembagian pecahan?

Mengapa pada operasi hitung pembagian bilangan pecahan biasa “pembagi


dibalik” dan “dijadikan operasi hitung perkalian”?

PECAHAN SENILAI

MENGENAL BILANGAN
BILANGAN UNIT 1

Pecahan Senilai adalah


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.....................................................................................................

Contoh pecahan senilai yaitu

........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

MENGURUTKAN BILANGAN PECAHAN


Bagaimana langkah-langkah mengurutkan pecahan dari “besar ke kecil” atau dari
“kecil ke besar”?

........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

Contoh permasalahan masalah terkait mengurutkan bilangan pecahan


..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
.................................................................................................. ...........

MENGENAL BILANGAN
BILANGAN UNIT 1

E. Penialaian
Proporsi dan bobot penilaian Unit 1 sebagai berikut:

No. Aspek yang dinilai Bobot (%)


1. LKM 1 30
2. LKM 2 30
3. LKM 3 40
Total 100

MENGENAL BILANGAN

Anda mungkin juga menyukai