Anda di halaman 1dari 66

MATERI MATEMATIKA

KELAS 4
Anggota Kelompok 1

01 02 03
Oksa Amelia Berliana Puteri Husna Labibah
(06131381924063) / 26 (061131381924039) / 04 (06131391924048) / 13

04 05 06
Muhammad Alban
Putri Andani Nurfadillah
Widjaya
(06131381924045) / 10 (061131381924057) / 21
(06131281924017) / 01
PECAHAN
BILANGAN PECAHAN

Bilangan pecahan adalah bilangan yang dinyatakan sebagai b a


dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0.

Contoh

Pembilang

Bentuk pecahan gambar di atas adalah 4/6


Penyebut
PECAHAN SENILAI
1.Pengertian Pecahan Senilai
Pecahan senilai adalah pecahan yang dituliskan dalam bentuk berbeda, tetapi mempunyai nilai
sama.Pecahan senilai disebut juga pecahan ekivalen.

Contoh

1/2=2/4=4/8
Menentukan Pecahan Senilai
1.Menentukan Pecahan Senilai dengan Menggunakan Garis Bilangan

1/2=2/4=3//6

4/2=6/3=8/4=10/5=12/6
1.Menentukan Pecahan Senilai dengan Menggunakan Gambar

1 2 3
/ / /
2 4 6

maka disebut pecahan-pecahan senilai.


3.Menentukan Pecahan Senilai dengan Mengalikan atau Membagikan Pembilang dan Penyebut dengan Bilangan yang
Sama

Untuk p dan n bilangan asli,

a/b=a×p/b×p

atau
a/b=a:n/b:n

pecahan yang senilai dapat


Contoh diperoleh, jika pembilang
dan penyebut dari suatu
pecahan dikalikan dengan
bilangan yang sama

1/2=1×2/2×2=2/4 1/2=1×3/2×3=3/6
Lanjutan,,,,

2/4=2:2/4:2=1/2 3/6=3:3/6:3=

pecahan yang senilai dapat diperoleh dengan membagi pembilang dan penyebut suatu pecahan
dengan bilangan yang sama
2.Menyederhanakan Pecahan
Langkah-langkah menyederhanakan pecahan

sederhanakan pecahan 2/4

Langkah 1
Bagilah pembilang dan penyebut dengan bilangan 2
sehingga hasil baginya adalah bilangan asli. Ulangi, jika
memungkinkan.
Langkah 2
Jika langkah 1 tidak memungkinkan, bagilah pembilang
dan penyebut dengan bilangan 3.
Langkah 3
Jika langkah 1 dan 2 tidak memungkinkan, bagilah
pembilang dan penyebut dengan bilangan 5.
Langkah 4
Untuk pecahan 2/4 bagilah dengan 2 2 :2
/ 1/
4 2
:2
2.Membandingkan Pecahan

Langkah-langkah membandingkan pecahan

Lihat apakah kedua pecahan memiliki penyebut yang sama atau tidak.

saat membandingkan pecahan 5/12 dengan 7/12 =7/12 >5/12.


Jika penyebutnya tidak sama ?
Kalikan penyebutnya
Misalnya 5/7 dengan 9/13
Kalikan penyebut keduanya untuk menyamakan penyebut
7 × 13 = 91, jadi penyebutnya 91
Kalikan pembilang setiap pecahan dengan bilangan yang sama yang digunakan untuk mengalikan penyebut
yang kemudiang menghasilkan bilangan 91
5/7 ×13/13=65/91
9/13×7/7=63/91
Bandingkan pembilang kedua pecahan
65/91 > 63/91
Jadi 5/7 > 9/13
BENTUK PECAHAN
Pecahan / fraction dibaca "a per b". Bentuk pecahan dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Pembilang
Penyebut
Bilangan desimal

Ada 4 jenis bentuk pecahan yaitu :

Pecahan biasa Pecahan campuran Pecahan desimal Pecahan Persen


(proper fraction), (mixed fraction).

Termasuk bilangan
pecahan yang Pacahan desimal dapat pecahan, memiliki
pembilang dan bentuk gabungan dari
diubah menjadi pembilang dan penyebut,
penyebutnya bilangan bulat dan
pecahan biasa, begitu hanya saja penyebutnya
merupakan bilangan pecahan.
juga sebalik nya salu 100 sehingga disebut
bulat persen
A. PECAHAN BIASA (PROPER
FRACTION),

ADA DUA JENIN PECAHAN BIASA


YAITU

Pecahan Murni Pecahan tidak murni

Jika pembilang lebih besar dari


Jika pembilang kurang dari atau
penyebut maka disebut pecahan tidak
sama dengan penyebut maka disebut
murni.
pecahan murni (sejati).

Contoh pecahan murni dng Contoh Pecahan Tidak Contoh Pecahan Tidak Murni
elemen negatif Murni : dengan Elemen Negatif:
Contoh :
Contoh pecahan murni negatif Terlihat angka penyebut
Keluarkan nilai negatif Keluarkan nilai negatif :
: (bawah) ≤ pembilang
Maka penyebut > pembilang, Maka penyebut ≤ pembilang,
yaitu 3 > 1 ( atas) yaitu 7 ≤ 14
B. PECAHAN
CAMPURAN
Pecahan campuran adalah bentuk gabungan dari bilangan bulat dan pecahan. Dapat diilustrasikan
sebagai berikut
Bilangan 4
bulat
𝟕 Bilangan pecahan
27
Contoh :

1. Dihari minggu Meli membantu Ibu membuat kue kering. Satu resep kue kering, membutuhkan tepung kg. Bagaimana
mengubah pecahan campuran menjadi bentuk pecahan biasa?

Penyelesaian :
Pecahan campuran terdiri atas bilangan bulat 1 dan bilangan pecahan . Langkah-langkah menyederhanakan pecahan campuran
menjadi pecahan biasa sebagai berikut.;
ubah angka 1 menjadi pecahan yang penyebutnya 2 jumlahkan pembilangnya
Mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa juga dapat dilakukan dengan cara berikut.
C. Pecahan Desimal
PECAHAN DECIMAL DAPAT DIUUBAH MENJADI PECAHAN BIASA. UNTUK MENGUBAH PECAHAN MENJADI DESIMAL
DAPAT DILAKUKAN DENGAN SIFAT PEMBAGIAN.
CONTOH :
CONTOH PENYELESAIAN DENGAN CARA LAIN :
UBAHLAH PECAHAN MENJADI BILANGAN DESIMAL!
PENYELESAIAN
LANGKAH 1
TEMUKAN BILANGAN YANG DAPAT DIKALIKAN DENGAN PENYEBUT PECAHAN UNTUK MEGHASILKAN 10, 100, 1.000
ATAU BILANGAN BERAPAPUN YANG MERUPAKAN KELIPATAN 10. MISAL PENYEBUT PADA SOAL ADALAH 4, BILANGAN 4
TIDAK DAPAT DIKALIKAN DENGAN BILANGAN BULAT AGAR MENGHASILKAN 10, NAMUN 4 DAPAT DIKALIKAN
DENGAN 25 UNTUK MENGHASILKAN 100.
LANGKAH 2
KALIKAN PEMBILANG DAN PENYEBUT PECAHAN DENGAN BILANGAN BULAT YANG DIPEROLEH DARI LANGKAH
SEBELUMNYA
LANGKAH 3
PEMBILANG YANG DIBERI TANDA DESIMAL SESUAI DENGAN BANYAK ANGKA 0 PADA PENYEBUT. JIKA HANYA ADA 1
ANGKA 0 DI PENYEBUT, GESER TANDA DESIMAL KE KIRI SEJAUH 1 ANGKA, DAN SETERUSNYA. KARENA TERDAPAT 2
ANGKA 0 PADA LANGKAH 2, MAKA TANDA DESIMAL DIGESER KE KIRI SEJAUH 2 ANGKA.
, 7 5

LANGKAH 4
TULISLAH ANGKA 0 SEBELUM KOMA. SEHINGGA MENJADI BILANGAN DESIMAL 0,75. JADI, BILANGAN DESIMAL DARI
ADALAH 0,75.
Sedangkan untuk mengubah bilangan desimal menjadi pecahan dapat dilakukan dengan mengalikan dengan 1
dalam bentuk pecahan. Nilai penyebut merupakan kelipatan 10 yang disesuaikan dengan jumlah digit angka
dibelakang koma. Misalnya 0,3 (penyebut 10); 0,78 (penyebut 100); 0,123 (penyebut 1000), dan seterusnya.

Contoh: Bilangan 0,25


Terdapat terdapat 2 angka di belakang koma, maka untuk mengubah dikalikan dengan
angka 1 dalam bentuk pecahan dengan penyebut 100 yaitu
0,25 = 0,25 × =

= =
Dari contoh dapat diketahui nilai 0,25 senilai
Menyederhanakan dengan pecahan
pecahan
Kemudian pecahan dapat disederhanakan lagi menjadi pecahan pecahan
Jadi; 0,25 = =
D. PECAHAN PERSEN

Pada dasarnya persen merupakan bilangan pecahan, yaitu mempunyai pembilang dan penyebut. Hanya
saja karena penyebut persen adalah selalu 100 maka disebut persen. Persen dilambangkan dengan %.
Perhatikan contoh bilangan persen dibawah!

5 % = , 7 % = , 10% =

Cara mengubah persen menjadi pecahan biasa. Adapun cara mengubahnya yaitu dengan langkah berikut :
Langkah Pertama : Mengubah persen menjadi pecahan per seratus. Contoh 5 % =
Langkah Kedua : Membagi pembilang dan penyebut bilangan pembagi terbesar.
Contoh :
30% = (Pembagi terbesar 30 dan seratus adalah 10)
=
TAKSIRAN
TEMPAT BILANGAN

80.956.73

Puluhan
ribu Ribuan Dua
Ratusan desimal
Satu
Puluhan Satuan desimal
PEMBULATAN
• Aturan pembulatan bilangan
yaitu dibulatkan ke angka yang
lebih dekat.
• Jika angka yang berada di
belakang tempat bilangan yang
dituju nilainya kurang dari 5
(1,2,3,4) maka dilakukan
pembulatan kebawah.
• Jika angka yang berada
dibelakang tempat bilangan
yang dituju nilainya lebih dari
atau sama dengan (5,6,7,8,9)
maka dilakukan pembulatan
ke atas.
Contoh pembulatan ke satuan terdekat:
5,6 = 6
3,4 = 3

Contoh pembulatan ke puluhan terdekat


53 = 50
66 = 70
TAKSIRAN

Penaksiran merupakan sebuah perhitungan yang dilakukan


untuk membuat perhitungan nilai terdekat agar bisa
menemukan hasil sebuah operasi hitung. Taksiran bisa juga
disebut dengan perkiraan atau kira – kira dan disimbolkan
dengan ≈. Taksiran dilakukan untuk melihat hasil dari operasi
hitung bilangan cacah.
A. TAKSIRAN PADA BILANGAN
CACAH
Taksiran Bawah
Untuk jenis taksiran ini digunakan untuk menaksirkan
semua nilai dalam sebuah operasi hitung ke dalam
pembulatan yang terdapat di bawahnya. Jenis taksiran ini
cenderung tidak mengikuti nilai di belakang angka yang
dituju.
Contoh:
33 + 88 ≈ 30 + 80 = 110
173 + 141 ≈ 100 + 100 = 200
61 : 27 t ≈ 60 : 20 = 3
 Taksiran Atas
Sesuai dengan namanya, untuk jenis taksiran yang kedua ini yaitu
menaksirkan semua nilai dalam sebuah operasi hitung ke dalam
pembulatan bilangan yang ada di atasnya. Untuk jenis taksiran
yang kedua ini tidak mengikuti aturan nilai belakang yang dituju.
Contoh:
79 + 15 ≈ 80 + 20 = 110
84 x 39 ≈ 90 x 40 = 3600
 Taksiran Terbaik
Jenis taksiran yang satu ini berfungsi untuk
menaksirkan semua nilai dalam sebuah operasi
hitung ke dalam pembulatan yang paling dekat.
Untuk taksiran yang satu ini mengikuti nilai
belakang dari angka yang dituju.
Contoh:
82 + 48 ≈ 80 + 50 = 130
682 – 274 ≈ 700 – 300 = 400
39 x 48 ≈ 40 x 50 = 2000
B. TAKSIRAN BILANGAN PECAHAN

Taksiran pecahan biasa dan campuran


Contoh :
8 5
9
10 7
8 ˃ 5 ≈
10 10 1
5 5 1
9 = ...
10 7 2

10 7
14
˃
14
= 10

Jadi
1 10 11
+ ≈
b. Taksiran
desimal
 Taksiran desimal adalah menaksir
hasil operasi hitung dengan cara
membulatkan ke satuan atau puluhan.
contoh :
16,8 x 2,4 ≈ 17 x 2 = 34
Contoh Soal Penaksiran Beserta Penjelasannya
Aziz membeli kue di toko bu Indah. Ia membeli 3 buah pastel dan
4 buah bolu. Jika harga kue pastel per bijinya Rp 2.600,- dan harga
kue bolu per bijinya Rp 4.100. Maka taksirkan lah uang yang harus
dibayar oleh Aziz!
JAWAB:

Diketahui: Ditanya : berapa


• 3 kue pastel =
2.600 taksiran uang
• 4 kue bolu = yang harus
4.100 dibayar?

Kue Pastel = 3 x 2.600, ≈ 3 x 3000 = 9.000


Kue Bolu = 3 x 4.100 ≈ 3 x 4.000 = 12.000
BAB 2
FAKTOR DAN KELIPATAN
SUATU BILANGAN, BILANGAN
PRIMA, FAKTORISASI, KPK &
FPB
PENGERTIAN FAKTOR DAN KELIPATAN SUATU
BILANGAN

Faktor Bilangan
Faktor bilangan adalah semua bilangan yang dapat membagi habis bilangan itu.
Definisi lain dari faktor suatu bilangan adalah suatu bilangan yang membagi
bilangan lain menghasilkan bilangan asli.
Himpunan bilangan asli diantaranya 1,2,3,4,5,dan seterusnya.
Misalnya bilangan 8 dibagi 2. Jadi, faktor adalah 2. Karena bilangan yang membagi
adalah 2. Bilangan yang membaginya harus bilangan asli.
CARA MENCARI FAKTOR BILANGAN
Misalnya bilangan 6. Kita bagi bilangan 6 dengan bilangan asli dengan berurutan. Bilangan asli.

1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya itulah dinamakan bilangan asli.

6:1=6

6:2=3

6:3=2

6: 4 = 1,5 (bukan Faktor Bilangan)

6 : 5 = 1,2 (bukan Faktror Bilangan)

6:6=1

Bilangan Hasil: 1,2,3,6

Bilangan Pembagi: 1,2,3,4,5,6

Jadi, Faktor Bilangan 6 adalah 1, 2, 3, dan 6.


Contoh soal dan cara penyelesaiannya: 2. Tentukanlah faktor bilangan 48

1. Tentukanlah Faktor dari 24 adalah …... Penyelesaian:

24 : 1 = 24 48 : 1 = 48

24 : 2 = 12 48 : 2 = 24

24 : 3 = Tidak Bisa 48 : 3 = 16

24 : 4 = 6 48 : 4 = 12

24 : 5 = Tidak Bisa 48 : 5 = Tidak bisa

24 : 6 = 4 48 : 6 = 8

Bilangan Hasil: 4, 6, 12, 24 Bilangan Hasil: 8,12,16,24,48

Bilangan Pembagi: 1, 2, 4, 6 Bilangan Pembagi: 1,2,3,4,6

Jadi faktor bilangan dari 24 adalah 1, 2, 4, 6, 12, Jadi, faktor bilangan dari 48 adalah
dan 24. 1,2,3,4,6,8,12,16,24,48
Cara mencari kelipatan suatu bilangan
Kelipatan Bilangan 1.Kelipatan dari bilangan 3 yaitu sebagai berikut;
Kelipatan bilangan adalah hasil perkalian
bilangan tersebut dengan bilangan asli . 1x3=3
Jika n merupakan anggota himpunan 2x3=6
bilangan asli (A) yaitu 1, 2, 3, 4, dst..
maka kelipatan bilangan n adalah semua 3x3=9
hasil kali n dengan setiap anggota 4 x 3 = 12
bilangan A, Sehingga dapat simpulkan
bahwa kelipatan suatu bilangan bulat 5 x 3 = 15,
merupakan hasil dari Operasi perkalian
6 x 3 = 18
dari bilangan bulat.
7 x 3 = 21

Dan seterusnya….

Berdasarkan Operasi perkalian diatas dapat kita


ketahui bahwa bilangan asli kelipatan 3

yaitu : 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21……


Contoh Soal dan Penyenyelesaiannya: 2. Tentukan Kelipatan dari bilangan 9

1.Tentukan Kelipatan 8 yang kurang dari 50 Penyelesaian:

Penyelesaian: 1×9=9

1x8=8 2 × 9 = 18

2 x 8 = 16 3 × 9 = 27

3 x 8 = 24 4 × 9 = 36

4 x 8 = 32 5 × 9 = 45

5 x 8 = 40 6 × 9 = 54

6 x 8 = 48 7 × 9 = 63

7 x 8 = 56 Dan seterusnya….

8 x 8 = 64 Berdasarkan Operasi perkalian diatas dapat kita ketahui


bahwa bilangan asli kelipatan 9
Dan seterusnya……
yaitu : 9,18,27,36,45,54,63,……. Dan seterusnya
Kelipatan bilangan 8 yaitu 8,16,24,32,40,48,56,64….

Kelipatan bilangan 8 yang kurang dari 50 yaitu 8,16,24,32,40,48


Pengertian Bilangan Prima

Bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari satu dan hanya bisa
dibagi oleh dua bilangan berbeda yaitu 1 dan bilangan itu sendiri. Atau dengan
kata lain, bilangan prima adalah bilangan yang tidak bisa dibagi oleh bilangan
manapun kecuali bilangan 1 dan bilangan itu sendiri.

Jika ada bilangan yang lebih besar dari 1 dan bukan merupakan bilangan prima,
maka bilangan itu disebut bilangan komposit. Misalnya 4,6,8,9,10 dan
seterusnya.
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya memiliki 2 faktor, yaitu 1 dan
bilangan itu sendiri. Contoh : 3 adalah bilangan prima karena 3 mempunyai
faktor 1 dan 3. 6 bukan bilangan prima karena mempunyai 4 faktor, yaitu 1, 2, 3,
dan 6.
Faktor Prima
Bilangan 1 bukan bilangan prima karena bilangan 1 hanya memiliki
Faktor prima adalah faktor-faktor yang satu faktor yaitu 1 itu sendiri.
berupa bilangan prima.
Bilangan 2 bilangan prima karena bilangan 2 tepat memiliki dua
Cara mencari faktor prima faktor yaitu 1 dan 2.

Tentukan faktor prima dari bilangan Bilangan 4 bukan bilangan prima karena bilangan 4 memiliki tiga
20! faktor yaitu 1, 2, dan 4.

Penyelesaian: Bilangan 5 bilangan prima karena bilangan 5 hanya memiliki dua


faktor yaitu 1 dan 5.
Bilangan 20 dapat dinyatakan sebagai
Bilangan 10 bukan bilangan prima karena bilangan 10 memiliki empat
1 × 20
faktor yaitu 1, 2, 5, dan 10.
2 × 10
Bilangan 20 bukan bilangan prima karena bilangan 20 memiliki enam
4×5 faktor yaitu 1, 2, 4, 5, 10, dan 20.
Sehingga faktor dari 20 adalah 1, 2, 4,
Karena bilangan prima dari faktor 20 adalah 2 dan 5
5, 10, 20.
Jadi, faktor prima dari 20 adalah 2 dan 5.
Contoh soal dan cara
Bilangan 1 bukan bilangan prima karena bilangan 1
penyelesaiannya:
hanya memiliki satu faktor yaitu 1 itu sendiri.
Carilah faktor prima dari Bilangan
Bilangan 2 bilangan prima karena bilangan 2 tepat
32!
memiliki dua faktor yaitu 1 dan 2.
1 x 32 = 32
Bilangan 4 bukan bilangan prima karena bilangan 4
2 x 16 = 32 memiliki tiga faktor yaitu 1, 2, dan 4.
4 x 8 = 32
Bilangan 8 bukan bilangan prima karena bilangan 8
Faktor bilangan 32 adalah 1, 2, 4, 8, 16, hanya memiliki empat faktor yaitu 1,2,4, dan 8
32
Bilangan 16 bukan bilangan prima karena bilangan 10
memiliki lima faktor yaitu 1, 2, 4,8, dan 16.

Bilangan 32 bukan bilangan prima karena bilangan 20


memiliki enam faktor yaitu 1, 2, 4, 8, 16, dan 32.

Karena bilangan prima dari faktor 32 adalah 2 Jadi,


faktor prima dari 32 adalah 2
Faktorisasi
Faktorisasi adalah menyatakan bilangan dalam bentuk perkalian
bilangan-bilangan prima Faktorisasi prima adalah bilangan-bilangan
prima penyusun suatu bilangan komposit. Untuk mencari faktorisasi
prima suatu bilangan dapat menggunakan bantuan pohon faktor.
Cara mencari faktorisasi prima suatu bilangan menggunakan pohon
faktor adalah dengan membagi bilangan secara terus menerus
dengan bilangan prima terkecil yang mungkin.
Cara Mencari Faktorisasi Prima menggunakan
pohon faktor: Ada dua pohon faktor, pohon
faktor pertama bilangan 12 dan
Perhatikan gambar dan bacaan berikut dengan cermat! pohon faktor kedua bilangan 18
Nyatakan faktorisasi prima dari
12 18 bilangan 12 dan 18 dengan
menggunakan pohon faktor?
Penyelesaian:
2 6 2 9 Faktorisasi dari 12 adalah 2 × 2 ×
3 = 2² × 3

Faktorisasi dari 18 adalah 2 × 3 ×


2 3
3 3 3 = 2 × 3²

Jadi, faktorisasi dari 12 adalah

2² × 3 dan faktorisasi dari 18


adalah 2 × 3²
Contoh Soal: 2.Carilah faktor prima dari 45?
1 Carilah Faktor Prima dari 56

56 45

2 28
3 15

2 14

3 5
2 7
Jadi, faktorisasi prima dari 45 adalah
Jadi, faktorisasi prima dari bilangan 56 3 × 3 × 5 = = 32 x 5
adalah 2 x 2 x2 x7 = 23 x 7
3. Carilah faktorisasi prima dari bilangan 4,8, dan 12
44
4 8
88 12

2 4
2 2 2 6

2 2

2 3
Penyelesaian:

Faktorisasi dari 4 adalah 2 × 2 = 2²

Faktorisasi dari 8 adalah 2 × 2 × 2= 2 3

Faktorisasi dari 12 adalah 2 x 2 x 3 = 2² × 3


KPK DAN FPB
1. KPK (KELIPATAN PERSEKUTUAN
TERKECIL)
KPK atau Kelipatan Persekutuan Terkecil adalah
bilangan kelipatan terkecil yang sama dari banyaknya
bilangan tertentu.

AAda 2 cara untuk mencari KPK

a) Mencari KPK dengan b) Mencari KPK dengan


Kelipatan Persekutuan Faktorisasi Prima
a). Mencari KPK dengan
Kelipatan Persekutuan
Kelipatan persekutuan adalah kelipatan yang
sama dari dua bilangan atau lebih .
KPK adalah nilai terkecil dari kelipatan
persekutuan 2 atau lebih bilangan.

Langkah-langkah menentukan kelipatan persekutuan terkecil


(KPK) dari dua bilangan:
 Menentukan kelipatan dari masing-masing bilangan.
 Menentukan kelipatan persekutuan dari dua bilangan
tersebut.
 Menentukan kelipatan persekutuan yang nilainya paling
kecil.
Contoh soal :
1. Tentukanlah KPK dari 4 dan 8!
Kelipatan 4 adalah = {4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, ....}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24. 32. 40, 48, 56, ...}
Kelipatan persekutuannya adalah 8, 16, 24, 32, ... ( kelipatan yang
sama dari 4 dan 8)
Nilai yang terkecil adalah 8, sehingga KPKnya adalah 8.
KPK dari 4 dan 8 = 8.
2. Tentukanlah KPK dari 8 dan 12!
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72, …}
Kelipatan 12 adalah = {12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, …}
Kelipatan persekutuannya adalah 24, 48, 72, … ( kelipatan yang sama
dari 8 dan 12)
Nilai yang terkecil adalah 24, sehingga KPKnya adalah 24
KPK dari 8 dan 12 = 24.
b). Mencari KPK dengan
Faktorisasi Prima

Langkah-langkah menentukan kelipatan persekutuan terkecil


(KPK) dengan Faktorisasi Prima :
 Semua bilangan faktor dikalikan
 Apabila ada yang sama ambil yang terbesar, apabila
keduanya sama ambil salah satunya
Contoh soal :

1. Tentukanlah KPK dari 8, 12 dan 30!


8 12 30

2 4 2 6 2 15

2 2 2 3 3 5

Faktor Prima= 2x2x2 = 23 2x2x3 = 22 x 3 2x3x5


faktor 2 yang terbesar adalah 23 , faktor 3 nilainya sama
untuk 12 dan 30 ambil salah satunya saja yaitu 3 , dan
faktor 5 ada 1 ambil nilai 5
Sehingga KPKnya adalah 23 x 3 x 5 = 120
Contoh soal cerita :

1. Ada 3 lampu. Lampu A menyala setiap 8 detik, lampu B setiap


15 detik, dan lampu C setiap 20 detik. Berapa detik sekali
ketiga lampu itu menyala bersamaan?
8 15 20

2 4 3 5 2 10

2 2 2 5

Faktor Prima= 2x2x2 = 23 3x5 2x2x5 = 22x5


KPK dari 8, 15, dan 20 adalah 23 × 3 × 5 = 8 × 3 × 5 = 120
Jadi, ketiga lampu menyala secara bersamaan setiap 120
detik (2 menit)
2. FPB (FAKTOR PERSEKUTUAN
TERBESAR)
FPB atau Faktor Persekutuan Terbesar adalah
faktor persekutuan yang nilainya terbesar di antara
faktor-faktor persekutuan lainnya.

AAda 2 cara untuk mencari FPB

a) Mencari FPB dengan b) Mencari FPB dengan


Faktor Persekutuan Faktorisasi Prima
a). Mencari FPB dengan Faktor
Persekutuan
Faktor persekutuan adalah faktor yang sama
dari dua bilangan atau lebih.
FPB adalah nilai paling besar dari faktor
persekutuan dua bilangan atau lebih.

Langkah-langkah menentukan faktor persekutuan terbesar


(FPB) dari dua bilangan :
 Menentukan faktor dari masing-masing bilangan.
 Menentukan faktor persekutuan dari dua bilangan
tersebut.
 Menentukan faktor persekutuan yang nilainya paling besar.
Contoh soal :

1. Tentukanlah FPB dari 4 dan 8 dan 12!


Faktor dari 4 adalah = {1, 2, 4}
Faktor dari 8 adalah = {1, 2, 4, 8}
Faktor 12 adalah= {1, 2, 3, 4, 6, 12}
Faktor persekutuannya adalah 1, 2, 4
Nilai yang terbesar adalah 4, sehingga FPBnya adalah 4

2. Tentukanlah FPB dari 15 dan 20!


Jawab:
Faktor dari 15 adalah = {1, 3, 5, 15}
Faktor dari 20 adalah = {1, 2, 4, 5, 10, 20}
Faktor persekutuannya adalah 1, 3, 5.
Nilai yang terbesar adalah 5, sehingga FPBnya adalah 5
b). Mencari FPB dengan
Faktorisasi Prima

Langkah-langkah menentukan faktor persekutuan terbesar


(FPB) dengan Faktorisasi Prima :
 Semua bilangan faktor dikalikan
 Ambil bilangan faktor yang sama dan ambil ysng terkecil
dari 2 atau lebih bilangan
Contoh soal :

1. Tentukanlah FPB dari 4, 8, dan 12!


4 8 12

2 2 2 4 2 6

2 2 2 3

Faktor Prima= 2x2 =23 2x2x2 = 23 2x 2 x 3 =22 x 3

faktor dari 4, 8 dan 12 yang sama adalah 2, dan yang


terkecil adalah 22 = 4
Jadi FPB dari 4, 8 dan 12 adalah 4
Contoh soal cerita :
1. Vika mempunyai 36 pita merah, 48 pita kuning, dan 60 pita
emas. Pita-pita tersebut akan digunakan untuk menghias
beberapa kado dengan jumlah dan jenis sama banyak untuk
setiap kado. Vika akan menghias kado sebanyak-banyaknya. Pita
emas yang digunakan untuk menghias sebuah kado sebanyak . . .
pita. 48 60
36 = 2x2x3x3 36
=2x32 2 2 24 2 30
48 = 2x2x2x2x3 2 18
= 2 x3
4 2 12 2 15
60 =
2x2x3x5 2 9 2 6 3 5
= 2 x3x5
2
3 3 2 3
FPB = 2 × 2 × 3 = 12
Banyak pita emas yang digunakan sebuah kado adalah 60 : 12 = 5 pita
3. MENYELESAIKAN MASALAH YANG
BERKAITAN DENGAN KPK ATAU FPB
1. Perhatikan soal cerita berikut ini!
Rio dan Dimas suka berenang. Rio berenang setiap 6 hari
sekali, sedangkan Dimas berenang setiap 3 hari sekali. Jika
hari ini mereka berenang bersama, berapa hari lagi mereka
akan berenang bersama?
Penyelesaian:
Masalah diatas dapat diselesaikan dengan menggunakan KPK.
Kelipatan dari 6 adalah = 6, 12, 18, 24, 30, …
Kelipatan dari 3 adalah = 3, 6, 9, 12, …
KPK 6 dan 3 = 6.
Jadi, mereka akan berenang bersama 6 hari lagi.
2. Ibu akan membagikan 84 kue donat dan 56 kue bolu kepada
beberapa tetangganya. Setiap tetangga diharapkan
memperoleh jumlah dan jenis yang sama banyak. Ibu
bisa membagikan sebanyak-banyaknya kepada . . . tetangga.
84 56
Faktor Prima 84 = 2x2x3x7
2 28
= 22 x3
2 42
Faktor prima 56 = 2x2x2x7
2 21 2 14 = 23x7
2 7
FPB = 2 × 2 × 7
3 7
= 22 x 7
= 28
Jadi, ibu dapat membagikan sebanyak-banyaknya kepada 28
tetangga.
BAB 3

APROKSIMASI

“Aproksimasi adalah pembulatan nilai terhadap


hassil pengukuran”
Aturan Dalam Pembulatan
1. Tentukan digit pembulatan Anda dan lihat dari sisi kanannya. Jika
digitnya adalah 0, 1, 2, 3 atau 4 jangan ubah angka pembulatannya.
Semua digit yang ada di sisi kanan digit pembulatan yang diminta
akan menjadi 0.

2. Tentukan digit pembulatan Anda dan lihat di sebelah kanannya. Jika


digitnya adalah 5, 6, 7, 8 atau 9, Anda dapat membulatan angka
dengan satu angka. Semua digit yang ada di sisi kanan digit
pembulatan yang diminta akan menjadi 0.
Pembulatan Hasil Pengukuran Panjang dan Berat ke
Puluhan Terdekat

Pembulatan terbaik ke puluhan terdekat dilakukan dengan cara memperhatikan


angka satuannya. Seperti aturan yang sudah kita ketahui tadi lihat angka yang paling
kanan terlebih dahulu.
Contoh : 2 disini angka yang paling kanan

42
Sesuai dengan aturan pembulatan untuk angka 1234 itu di berlakukan pembulatan yang
terbaik dengan cara pembulatan ke bawah

Hasil pembulatan yang terbaik ialah 40


Contoh :
1. 76 80
2. 354 350
3. 1768 1770

Contoh diatas ialah pembulatan terbaik.


Pembulatan Hasil Pengukuran Panjang dan Berat ke
Ratusan Terdekat

Pembulatan terbaik ke ratusan terdekat dilakukan dengan cara memperhatikan angka


puluhannya. Jika angka puluhan tersebut lebih dari atau sama dengan 50 maka
dilakukan pembulatan ke atas.
Contoh : Puluhan disini ialah 6

563
Sesuai dengan aturan pembulatan untuk angka 56789 itu di berlakukan pembulatan yang
terbaik dengan cara pembulatan ke atas dan juga pada pembulatan ratusan yang perlu
diperhatikan ialah angka puluhan.

Hasil pembulatan yang terbaik ialah 600


Contoh :
1. 893 900
2. 1345 1300
3. 764345 764300
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai