Disusun oleh:
TAHUN 2023
Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek
Tema Kewirausahaan di Madrasah Aliyah yang mengacu kepada dimensi Profil Pelajar
Pancasila dan profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamiin , dengan Projek “Penyusunan Rancangan
Usaha Untuk Membangun Jiwa Entrepreneur Muda” ini bertujuan untuk membangun kesadaran,
menggali potensi diri, bakat dan minat, serta memberdayakan pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki dalam mengembangkan jiwa wirausaha.
Projek ini terdiri dari 6 tahap: pengenalan, perencanaan, pelaksanaan, analisa, evaluasi dan
refleksi, dan komunikasi. Tahap pengenalan adalah tahap pengenalan makna rancangan usaha
dalam kewirausahaan, dan aspek-aspek yang terkait untuk membuat rancangan usaha sehingga
peserta didik memahami projek yang akan diselesaikan.
Tahap berikutnya adakah perencanaan, peserta didik menginventarisasi sumberdaya, bakat
dan minat yang dimiliki sehingga mampu menemukan secara mandiri dan mengembangkan ide
yang layak, berdampak, dan kreatif untuk merencanakan usaha yang akan dikembangkan. Dalam
tahap ini peserta didik diharapkan mampu mengembangkan profil kreatif elemen menghasilkan
karya dan tindakan yang orisinal serta mengembangkan profil dinamis dan inovatif dengan
melakukan perubahan sesuai perkembangan jaman serta menciptakan hal baru untuk
kemaslahalatan umat
Tahap ketiga adalah pelaksanaan atau aksi yaitu peserta didik mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang didapat untuk menyusun rancangan usaha sesuai ide kreatif
masing- masing. Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan menjadi bekal peserta didik
untukdapat termotivasi dan memiliki sikap mental berwirausaha dengan mengembangkan ide-ide
usaha yang ada.
Tahap selanjutnya adalah proses menganalisa data dan informasi yang diperoleh. Hasil
proses ini diwujudkan dengan penyusunan draft rancangan usaha yang akan dikembangkan.
Peserta didik melakukan analisa data dan informasi proyek untuk menyusun laporan rancangan
usaha. Profil mandiri dan bergotong royong diharapkan dapat berkembang pada tahap ini yang
ditunjukkan dengan kemampuan peserta didik untuk melakukan diskusi kelompok dalam
penyelesaian draft rancangan usaha.
Tahap Evaluasi dan merefleksi proyek dilakukan untuk mengevaluasi hasil analisa peserta
didik. Peserta didik diharapkan dapat merefleksi terkait penyelesaian projek yang diberikan
kepadanya untuk penyempurnaan karya projek.
Tahap terakhir dari projek ini adalah komunikasi. Pada tahap ini peserta didik
Mempresentasikan rancangan usaha dalam rangka berbagi karya rancangan usaha, evaluasi dan
refleksi dengan teman.
Diharapkan, melalui pengalaman belajar pada tema Kewirausahaan dengan Projek
“Penyusunan Rancangan Usaha Untuk Membangun Jiwa Entrepreneur Muda”, dapat tumbuh
generasi muda yang memiliki daya kreatif yang tinggi, dinamis dan inovatif, berkeadaban,
mandiri, dan mau bergotongroyong dalam rangka mengambil bagian masa depan bangsa yang
berdaya dalam memperkuat ekonomi nasional
Hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai projek
● Pemahaman bahwa projek dengan tema kewirausahaan adalah program yang membangun
kesadaran, menggali potensi diri, bakat dan minat peserta didik, serta memberdayakan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan jiwa wirausaha.
● Pengetahuan dan keterampilan yang dilatih adalah hal penting yang dibutuhkan di dunia
nyata apapun peran yang nantinya dipilih peserta didik saat dewasa.
● Pemahaman bahwa meskipun ada tahap di mana peserta didik akan diminta untuk
membuat sebuah rancangan usaha, keberhasilan dari projek kewirausahaan ini ditentukan
pada perubahan perilaku dan cara pandang peserta didik tentang kewirausahaan dan
bagaimana mereka menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan (penekanan projek
pada profil pelajar pancasila dan profil pelajar yang ramatan lil ‘alamiin, bukan
ditentukan dari seberapa banyak laba penjualan yang dapat dihasilkan peserta didik)
● Memberikan bimbingan bagi peserta didik sekaligus memberikan ruang bagi peserta
didik untuk menuangkan kreativitas mereka. Hal ini termasuk bersikap terbuka dalam
menerima masukan program dari peserta didik yang berhubungan dengan kewirausahaan
TEMA Kewirausahaan
JUDUL PROJEK Penyusunan Rancangan usaha untuk membangun Jiwa Entrepreneur Muda
BENTUK KEGIATAN Merancang tugas proyek secara kelompok berupa pembuatan rancangan usaha berdasarkan potensi ekonomi lokal dalam
usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar
WAKTU 15-22 JP (98 JP)
MATA PELAJARAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN TERKAIT
MATA PELAJARAN CAPAIAN PEMBELAJARAN BENTUK AKTIVITAS
Ekonomi Menyusun rencana investasi pribadi (rancangan usaha) Melakukan analisis nilai ekonomi dari produk
potensi ekonomi lokal yang akan diangkat
Fisika Mengembangkan sikap rasa ingin tahu, jujur, tanggung Mengukur bahan produksi menggunakan alat ukur
jawab, logis, kritis, analitis, dan kreatif melalui pembelajaran yang tepat
fisika.
Bahasa Inggris Menyajikan informasi menggunakan berbagai mode presentasi Menyusun materi tulis dan lisan yang
untuk menyesuaikan dengan pembaca/pemirsa dan untuk dibutuhkan dalam menyusun Rancangan usaha
mencapai tujuan yang berbeda – beda, dalam bentuk cetak dan dengan menggunakan Bahasa Inggris yang baik,
digital benar dan persuasif
Kimia Menerapkan konsep kimia dalam pengelolaan lingkungan Menganalisis dan memilih bahan baku yang paling
cocok untuk diolah menghasilkan produk potensi
ekonomi lokal
Matematika Menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki dan Menggunakan statistik dalam rancangan
menjelaskan hubungan antara dua variable numerik (termasuk usaha.
salah satunya variabel bebas berupa waktu)
Fikih Menganalisis ketentuan akad muamalah, jual beli, khiyaar, Menyusun rancangan transaksi jual beli pada era
sehingga aktifitas sosial-ekonomi pada era digital dan global digital dan global secara jujur, amanah dan
dijalankan secara jujur, amanah dan tanggung jawab sesuai tanggung jawab sesuai aturan fikih
aturan fikih
Tahapan Dalam Projek
“Penyusunan Rancangan Usaha Untuk Membangun Jiwa Entrepreneur Muda”
Peran pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan dalam membangun generasi muda yang memiliki daya
kreatif yang tinggi, dinamis dan inovatif, berkeadaban, mandiri, dan mau bergotongroyong dalam rangka mengambil bagian masa
depan bangsa yang berdaya dalam memperkuat ekonomi nasional
ALOKASI
TAHAPAN DALAM KETERLIBATAN MAPEL DALAM WAKTU
NO PENJELASAN
PROYEK AKTIVITAS PROYEK 8 8 TOTAL
(P 1) (P 2) JP
1 Mengenalkan materi dan Mengenali makna Bahan bacaan bekal pengetahuan dan 8 8 16
keterampilan
proyek (mengamati) rancangan usaha dalam Ekonomi : kewirausahaan, analisis nilai produk,
kewirausahaan, aspek- rancangan usaha dan format/ form rancangan
aspek yang terkait untuk usaha
membuat rancangan usaha Bahasa Inggris: mode presentasi secara tertulis dan
lisan yang dibutuhkan dalam menyusun
Rancangan usaha dengan menggunakan Bahasa
Inggris yang baik, benar dan persuasif
Matematika : statistik dalam rancangan usaha
Fisika ; pemanfaatan pembelajaran fisika dalam
bidang wirausaha (pengukuran)
Kimia : bahan baku yang terbaik untuk produk
ditinjau dari komposisi kimia bahan
Fikih : transaksi jual beli pada era digital dan
global secara jujur, amanah dan tanggung jawab
sesuai aturan fikih
Dimensi, Eleman, Dan Sub Elemen Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamiin
PROFIL RAHMATAN LIL ‘ALAMIN
Profil Elemen Sub elemen Aktivitas terkait
(lembar kegiatan)
Berkeadaban Akhlak beragama Mengenal dan mencintai Tuhan Yang Maha Esa Tahap komunikasi
(ta’addub) dan melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan.
Dinamis dan Terbuka Melakukan perubahan sesuai perkembangan jaman serta Tahap perencanaan
inovatif menciptakan hal baru untuk kemaslahatan umat.
(tathawwur wa
ibtikar)
(Referensi Rubrik profil) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Kreatif
Penyadaran dan pengembangan sikap Entrepreneur Muda kepada para peserta didik
Madrasah Aliyah usia pemuda 16-18 tahun merupakan bagian dari kewajiban madrasah
dalam menyiapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekal
kehidupan di dunia nyata. Madrasah memberikan pengenalan, bimbingan, dan pendampingan
bagi peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menumbuhkan nilai-nilai luhur dalam
tema kewirausahaan. Madrasah dapat menjadi ekosistem bagi peserta didik untuk belajar dan
menggali pengalaman. Peserta didik yang memiliki daya kreatif yang tinggi, dinamis dan
inovatif, berkeadaban, mandiri, dan mau bergotongroyong adalah peserta didik yang akan
memberikan kontribusi positif dalam perannya di kelas, madrasah, dan masyarakat baik
secara akademik maupun non-akademik.
Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
terlibat: peserta didik, orangtua, guru, madrasah, masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan
pihak lainnya.
Cara Penggunaan Perangkat Ajar Projek ini
Perangkat ajar ini dirancang untuk membantu guru madrasah untuk melaksanakan kegiatan
ko-kurikuler yang mengusung tema Kewirausahaan. Di dalam perangkat ajar untuk projek
“Penyusunan Rancangan Usaha Untuk Membangun Jiwa Entrepreneur Muda” ini, ada 12 (dua
belas) aktivitas/kegiatan dengan enam tahap kegiatan projek yang saling berkaitan dan dirancang
secara urut dimana satu lembar kegiatan/aktivitas digunakan untuk dua pertemuan ( 1 pekan).
Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan projek ini adalah tiga bulan, dengan total kurang
lebih 98 Jam Pelajaran. Setiap tahap bisa saja memiliki JP yang berbeda terkait dengan
karakteristik dari kegiatan pada tahap tersebut. Sisa JP yang ada dapat dimanfaatkan guru untuk
meramu kembali kegiatan dan JP yang dibutuhkan pada setiap tahap dengan mempertimbangkan
persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi peserta didik. Peserta didik juga mempunyai
waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing- masing aktivitas dengan baik.
Guru dan kepala madrasah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan
jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas diselesaikan dalam waktu
singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi ataupun rancangan aktivitas juga
bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dan kondisi madrasah juga kondisi daerah tempat madrasah berdiri.
Tahap 1 (Pekan 1) : Mengamati /Mengenal Rancangan
Usaha Lembar Kegiatan 1
Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan 1:
Peserta didik dapat mengenal karakteristik Jiwa Entrepreneur Muda
Peserta didik dapat mendalami makna rancangan usaha Pertemuan 2:
Peserta didik dapat mengenal jenis bahan baku suatu produk yang ramah lingkungan
Peserta didik dapat memilih jenis bahan baku suatu produk yang ramah lingkungan
Peserta didik dapat mengenal besaran dan satuan
Peserta didik dapat menggunakan alat ukur dengan benar
Peserta didik dapat menyajikan hasil pengukuran
Waktu: 8 JP
Bahan: sumber bacaan/ handout, karton manila, jurnal peserta didik, jurnal guru, lembar
refleksi, alat tulis, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan :
- Sebagai kegiatan awal dari tema, guru akan memperkenalkan tema kewirausahaan
dengan projek Penyusunan Rancangan Usaha Untuk Membangun Jiwa
Kewirausahaan
- Menyiapkan bahan diskusi tentang harapan siswa akan pelaksanaan program ini (jurnal)
- Pembuatan perjanjian kelas tentang sikap belajar
Pelaksanaan:
- Pengenalan materi
- Pembentukan kelompok
- Membuat perjanjian /kontrak belajar
- Diskusi Peserta didik tentang kewirausahaan dan rancangan usaha
- Pengerjaan kuis tentang sikap wirausaha (optional)
- Membaca materi/ mencari sumber informasi yang relevan
Tugas :
- Mencari sumber informasi yang relevan
- Melakukan pengukuran dengan barang-barang disekitar
- Mengerjakan jurnal, lembar kerja
- Mengisi lembar refleksi pengalaman belajar Peserta didik
Tahap 1 (Pekan 2) : Mengamati /Mengenal Rancangan
Usaha Lembar kegiatan 2
Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan 1
Peserta didik dapat menggunakan statistik dalam rancangan usaha
Peserta didik dapat mengenal struktur dan praktek akad jual beli dalam Islam
Peserta didik dapat mengenal model transaksi jual beli dalam Islam
Pertemuan 2
Peserta didik dapat memanfaatkan berbagai mode presentasi yang baik, benar, dan persuasif
Peserta didik dapat menggunakan Bahasa Inggris yang komunikatif dalam
mempresentasikan sebuah produk
Waktu: 8 JP
Bahan: sumber bacaan/ handout, jurnal peserta didik, jurnal guru, lembar refleksi, alat tulis,
perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan :
- Guru meminta peserta didik untuk duduk dalam kelompoknya
Pelaksanaan:
- Pengenalan materi tentang penggunakan statistik dalam rancangan usaha, jenis transaksi
yang dapat dipilih sesuai kaidah fikih, dan mode presentasi produk yang persuasif
- Diskusi siswa tentang materi terkait
- Membaca materi/ mencari sumber informasi yang relevan
Tugas :
- Mencari sumber informasi yang relevan
- Mencari kosakata yang sesuai dan relevan
- Menuliskan teks prosedur yang sesuai dengan kaidah
- Mengerjakan jurnal
- Mengisi lembar refleksi pengalaman belajar siswa
Tahap 2 (Pekan3) : Membuat rencana proyek (Merencanakan)
Lembar kegiatan 3
Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan 1
Siswa dapat mengenal karakter dan kualitas diri yang berhubungan dengan karakteristik Jiwa
Entrepreneur Muda
Siswa dapat mengenal dan menggali minat dan bakat
Pertemuan 2
Membangun sikap/karakteristik wirausahawan (mandiri, kreatif, inovatif dan dinamis)
Siswa dapat menginventarisasi ide, sumber daya, dan usaha yang akan dipilih berdasarkan
kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya
Waktu: 8 JP
Bahan: jurnal siswa, jurnal guru, lembar analisis SWOT, lembar refleksi siswa, alat tulis/alat
pewarna, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber Peran
Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Waktu: 8 JP
Bahan: jurnal siswa, jurnal guru, lembar refleksi siswa , lembar rancangan usaha , alat tulis,
perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan :
- Guru menyiapkan lembar perencanaan usaha.
- Guru menyampaikan ke siswa bahwa kegiatan ini adalah kegiatan contoh untuk memahami
membuat sebuah rancangan usaha. Contoh yang dibuat pada kegiatan ini dapat
digunakan/tidak digunakan pada kegiatan selanjutnya
Pelaksanaan
- Guru menyajikan pertanyaan pemantik “ ketika seorang wirausahawan mendapat ide dan
mengidentifikasi sebuah peluang bisnis yang potensial, langkah selanjutnya adalah membuat
sebuah rancanga usaha. Bagaimana membuat rancangan usaha yang baik?
- Guru memberikan lembar perencanaan usaha dan meminta siswa mengamatinya
- Guru meminta siswa untuk mengembangkan ide usahanya (usaha yang dipilih dalam
kelompok siswa) dalam lembar yang diberikan tersebut
- Guru membimbing siswa dalam mengisi lembar rancangan usaha tersebut
Tugas:
- Mengisi lembar rancangan usaha
- Menyelesaikan lembar contoh analisis usaha
- Mengisi lembar refleksi
Tahap 3 (Pekan 5) : Mengembangkan rencana
proyek Lembar kegiatan 5
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat
untuk menyusun rancangan usaha
Waktu: 8 JP
Bahan: jurnal siswa, jurnal guru, lembar refleksi siswa , alat tulis, perangkat audio
visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan :
- Guru menyiapkan format rancangan usaha yang nantinya menjadi tugas akhir projek
Pelaksanaan
- Guru meminta siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh siswa pada kegiatan sebelumnya menjadi sebuah rancangan usaha (secara
berkelompok)
- Guru menjelaskan pentingnya sikap gotong royong dalam penyelesaian rancangan usaha
- Siswa dalam satu kelompok akan memulai kegiatan dengan membuat kesepakatan
bersama, bergottong royong dan bertukar ide. Mereka dapat mengenalkan ide-ide pribadi
yang disusun secara kreatif dan mandiri yang sudah mereka buat pada kegiatan-kegiatan
sebelumnya sebagai alternatif ide untuk didiskusikan dalam kelompok saat memutuskan
ide usaha kelompok
Tugas:
- Mengisi jurnal rancangan usaha dan lembar refleksi
- Berdiskusi kelompok
Tahap 3 (Pekan 6) : Mengembangkan rencana proyek
Lembar kegiatan 6
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat
untuk mengembangkan rancangan usaha
Waktu: 8 JP
Bahan: jurnal siswa, jurnal guru, lembar refleksi siswa , hasil analisis SWOT, alat tulis,
perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Tugas:
- Mengisi jurnal rancangan usaha dan lembar refleksi
- Berdiskusi kelompok
Tahap 4 (Pekan 7) : Menyusun laporan (sesuai format rancangan usaha)
Lembar kegiatan 7
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa dapat menyusun draft laporan rancangan usaha
- Siswa melibatkan diri dalam aktivitas gotong royong kelompok yang berfokus pada
projek
Waktu: 8 JP
Bahan: jurnal siswa, jurnal guru, lembar refleksi siswa, Draft laporan, alat tulis, perangkat
audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber
Pelaksanaan
- Guru membimbing menyusun draft laporan rencangan usaha
Tugas:
- Mengisi jurnal dan lembar refleksi
- Menyusun laporan sesuai format rancangan usaha
Tahap 4 (Pekan 8) : Menyusun laporan (sesuai format rancangan usaha)
Lembar kegiatan 8
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat melengkapi data sesuai format rancangan usaha
Waktu: 8 JP
Bahan: jurnal siswa, jurnal guru, lembar refleksi siswa, Draft laporan, alat tulis,
perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber
Pelaksanaan
- Guru membimbing siswa melengkapi data sesuai format rancangan usaha
- Guru mengevaluasi dan melakukan umpan balik atas draft lapooran rancangan usaha
yang dikumpulkan oleh siswa
Tugas:
- Mengisi jurnal dan lembar refleksi
- Melengkapi data sesuai format rancangan usaha
- Mengumpulkan draft laporan rancangan usaha dalam bentuk print out
Tahap 5 (Pekan 9) : Menyempurnakan kelengkapan laporan rancangan usaha
Lembar kegiatan 9
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat menyempurnakan kelengkapan laporan rancangan usaha sesuai
hasil umpan balik yang diberikan guru/fasilitator
Waktu: 8 JP
Bahan: jurnal siswa, jurnal guru, lembar refleksi siswa , Draft laporan, alat tulis,
perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber
Pelaksanaan
- Guru mengevaluasi kelengkapan isi dalam laporan (termasuk kelengkapan dalam setiap
mata pelajaran, apakah sudah diaplikasikan oleh siswa dalam rancangan usaha atau
belum)
- Guru memberikan catatan dan saran kepada masing-masing kelompok untuk
menyempurnakan laporan karya proyek
Tugas:
- Mengisi jurnal dan lembar refleksi
- Menyempurnakan kelengkapan laporan rancangan usaha sesuai hasil umpan balik yang
diberikan guru/fasilitator
- Merevisi laporan rancangan usaha
Tahap 5 (Pekan 10) : Menyempurnakan kelengkapan laporan rancangan usaha
Lembar kegiatan 10
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat menyempurnakan kelengkapan laporan rancangan usaha
Waktu: 8 JP
Bahan: jurnal siswa, jurnal guru, lembar refleksi siswa, laporan akhir projek, alat tulis,
perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber
Pelaksanaan
- Guru mengingatkan siswa bahwa laporan rancangan usaha dikumpulkan pada kegiatan
kali ini
- Guru memfasilitasi siswa untuk menyempurnakan kelengkapan laporan rancangan usaha
- Guru meminta siswa untuk engumpulkan hasil akhir laporan rancangan usaha dan
mempersiapkan laporan untuk sesi komunikasi/presentasi di kegiatan selanjutnya
Tugas:
- Mengisi jurnal dan lembar refleksi
- Mengumpulkan hasil akhir laporan rancangan usaha
- Mempersiapkan laporan untuk sesi komunikasi/presentasi di kegiatan selanjutnya
Tahap 6 (Pekan 11) : Mempresentasikan rancangan usaha masing-masing kelompok
Lembar kegiatan 11
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mempresentasikan rancangan usaha masing- masing kelompok
Siswa dapat mempromosikan menggunakan Bahasa Inggris ( ∓ 2 menit)
Waktu: 8 JP
Bahan: jurnal siswa, jurnal guru, lembar refleksi siswa, bahan presentasi, alat tulis, perangkat
audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi,
Persiapan :
- Guru menjelaskan aturan dalam presentasi rancangan usaha yaitu menunjukkan sikap
keberadaban dalam kehidupan sosial serta mode presentasi dalam dua bahasa (bahasa
indonesia dan bahasa inggris dimana bahasa inggris mewarnai presentasi sekitar 2 menit)
Pelaksanaan
- Guru memfasilitasi terlaksananya sesi komunikasi atau presentasi rancangan usaha
- Guru menilai dan memberikan umpan balik hasil presentasi masing-masing kelompok
Tugas:
- Mengisi lembar refleksi
- Mempresentasikan hasil laporan rancangan usaha
- Menyimak dan memberi tanggapan
Tahap 6 (Pekan 12) : Mempresentasikan rancangan usaha masing-masing kelompok
Lembar kegiatan 12
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mempresentasikan rancangan usaha masing- masing kelompok
Siswa dapat mempromosikan menggunakan Bahasa Inggris ( ∓ 2 menit)
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi,
Pelaksanaan
- Guru menilai dan memberikan umpan balik hasil presentasi masing-masing kelompok
- Guru memberikan kuis resilien ke siswa secara individu
- Guru menjelaskan aturan pengumpulan dokumen portofolio
Tugas:
- Mempresentasikan hasil laporan rancangan usaha
- Menyimak dan memberi tanggapan
- Menyelesaikan kuis resilien
- Mengisi lembar refleksi
- Mengumpulkan portofolio projek tema kewirausahaan dalam satu map file yang diberi
nama disusun sesuai aturan yang diberikan guru
LAMPIRAN
Referensi bacaan peserta didik
Kewirausahaan
Capaian Pembelajaran :
Peserta didik mampu merefleksikan jiwa kewirausahaan serta menyusun rencana investasi
pribadi.
Materi :
- Kewirausahaan
- Rancangan Usaha
- Analisis SWOT
Tujuan Pembelajaran :
- Siswa dapat mengidentifikasi karakteristik wirausahawan
- Siswa dapat mendalami makna rancangan usaha
- Siswa dapat mendalami analisis SWOT
- Siswa dapat menyusun rancangan usaha
Dari berbagai definisi yang telah dikemukakan, tanpa mengecilkan berbagai pendapat
tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kewirausahaan merupakan kemauan dan
kemampuan seseorang dalam menghadapi berbagai resiko dengan mengambil inisiatif
untuk menciptakan dan melakukan hal-hal baru melalui pemanfaatan kombinasi berbagai
sumberdaya dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders) dan memperoleh keuntungan sebagai
konsekuensinya.
Dengan kata lain kewirausahaan merupakan suatu proses penciptaan nilai dengan
menggunakan berbagai sumber daya tertentu untuk mengeksploitasi peluang.
Proses ini dibagi dalam beberapa tahapan khusus, yaitu : (morris,avilla, and allen, 1993).
1. Identifikasi peluang
2. Pengembangan ( konsep) bisnis baru
3. Evaluasi dan pengumpulan sumber daya yang diperlukan
4. Implementasi konsep
5. Pemanfaatan serta penuaian hasil dari bisnis yang dijalankan
Pengertian
Business Plan (Rancangan Usaha) adalah adalah ide perencanaan suatu bisnis yang
dituangkan dalam suatu dokumen. Rancangan usaha berisi konsep, tujuan,
sasaran,dan target bisnis yang akan dilakukan.
Dalam sebuah business plan biasanya berisi strategi pemasaran dan penjualan bisnis secara
detail, income dan outcome dari bisnis tersebut, kondisi keuangan, dan informasi lainnya.
Ketika seorang pebisnis membuat business plan, tentunya perlu pemikiran dan keputusan
yang tepat. Fungsi pembuatan business plan adalah menjadi acuan bagi pebisnis untuk dapat
mencapai tujuan dalam jangka panjang.
Pembuatan business plan harus dibuat untuk tujuan yang besar apapun jenis bisnisnya.
Misalnya contoh bisnis plan makanan yang bisa dijalankan di rumah tidak perlu dibuat
terlalu rumit. Cukup dibuat dengan sederhana.
5. Menarik investor
Dalam membuat business plan yang baik, kita perlu menuangkan rincian informasi secara
mendetail tentang apa saja yang berhubungan dengan permodalan usaha. Hal ini bisa
menjadi sebuah senjata untuk menarik investor atau penanam modal yang bersedia
membantu dalam pengembangan bisnis kita. Rancangan yang detail dan informatif, serta
visi misi yang jelas, tentu akan mampu membuat calon investor memiliki gambaran jelas
tentang bisnis kita. Dengan begitu, mereka tidak akan ragu lagi untuk memberikan dana
usaha yang dibutuhkan.
4. Rencana Usaha
Di bagian terakhir memuat informasi teknis yang cukup mendetail seputar bisnis yang akan
dikelola, di antaranya meliputi :
Persiapan
Meliputi informasi penjelasan seputar proses pencarian bahan baku, pengolahan, hingga
bisa sampai ke target pasar. Contoh ; “Dalam usaha Kopi Milenial, bahan baku dibeli setiap
empat hari sekali. Jam operasional mulai dari pukul 4 sore hingga pukul 12 malam setiap
hari.”
Strategi pemasaran
Di bagian ini bisa diisi dengan berbagai metode pemasaran digital maupun tradisional untuk
menarik calon pelanggan. Kita juga bisa menampilkan juga strategi pemasaran yang terdiri
dari segmen pasar, target pasar, serta positioning produk agar bisa lebih bersaing dengan
jenis usaha sejenis. Misalnya : “Agar Kopi Milenial lebih dikenal, akan ada promo reguler di
sosial media dan marketplace. Ada website yang berisi informasi promo dan konten-konten
viral untuk menarik minat calon pelanggan.”
Meski promosi ini membutuhkan biaya, tetap tidak perlu dikhawatirkan sebab langkah ini
merupakan salah satu instrumen investasi.
5. Rencana Anggaran
Di bagian ini, kita bisa menuliskan harga dan bahan baku yang digunakan secara detail dan
terperinci. Misalnya :
Sewa ruko: Rp1.500.000
Pembelian kopi: @Rp300.000 x3 kg = Rp900.000
Paper cup: @Rp250 x 100 pcs = Rp25.000
Biaya lainnya.
6. Sumber Anggaran
Sumber anggaran bisa berasal dari dana pribadi, investasi, atau pinjaman. Tulislah keterangan
informasi dari sumber dana tersebut secara rinci dan gamblang. Misalnya :
Modal pribadi Rp10.000.000
Dana pinjaman Rp10.000.000
Perkiraan dana dari investor Rp25.000.000
Pendanaan lainnya.
7. Struktur Organisasi
Dalam menjalani sebuah bisnis, tentu kamu juga harus memiliki struktur organisasi yang jelas
dan bisa diminta pertanggungjawaban. Untuk bisnis rintisan seperti Kopi Milenial, kamu tidak
perlu memiliki struktur bisnis hingga level direktur. Cukup ada batasan yang jelas antara
manajemen dan pengurus harian.
Template/Sistematika Business Plan
Bab II Pembahasan
Rencana Produksi & Operasional
Rencana Sumber Daya Manusia
Rencana Pemasaran
Analisis Pasar & Peluang Usaha
Rencana Keuangan
Ket :
Executive Summary
Menjelaskan secara garis besar tentang tujuan dan sasaran perusahaan dengan singkat. Executive
summary harus mencakup poin-poin utama seperti latar belakang, deksirpsi singkat, masalah yang
diselesaikan, target pasar, dan proyeksi keuangan ke depannya.
1) Latar Belakang
Menjelaskan tentang landasan berdirinya sebuah ide bisnis. Latar belakang berisi masalah dan
solusi untuk masalah tersebut.
Berikut ini adalah urutan dalam menyusun latar belakang :
Mengemukakan masalah yang terjadi disertai dengan data pendukung dari sumber
terpercaya.
Mengemukakan solusi (ide bisnis) dari masalah yang terjadi.
Menghubungkan solusi (ide bisnis) dengan masalah yang ada.
Note :
Latar belakang tidak boleh dari 2 halaman
Menggunakan grafik untuk menunjukkan data pendukung dan mencantumkan sumber (jika
data diambil dari internet, buku, jurnal, etc).
2) Deskripsi Produk
Deskripsi produk menjelaskan secara detail mengenai ide bisnis kita seperti fitur, layanan, dan
bisnis proses. Untuk menyusun deskripsi ide bisnis yang menarik, harus memperhatikan hal-hal
berikut :
Tunjukkan mengapa ide bisnis benar-benar diperlukan.
Tunjukkan keunikan/ value dari ide bisnis kita (layanan atau fitur).
Dapat menggunakan gambar untuk menjelaskan fitur dan bisnis prosesdari ide bisnis
kita.
Ide bisnis harus di deskripsikan dengan singkat dan jelas.
7) Analisis Pemasaran
Pada analisis pemasaran, kita perlu menganalisis pemasaran dan distribusi produk dalam
perencanaan bisnis seperti Target pasar, tren pasar dan positioning yang sedang berkembang,
termasuk strategi pemasaran .
Gambaran Umur Pasar :
Segmen Pasar merupakan gambaran umum dari konsumen produk kita
Target Pasar merupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari prdouk kita.
Positioning adalah bagaimana kita menempatkan produk kita diantara pesaingusaha yang
sejenis.
8) Analisis Pasar
Ada beberapa cara dalam menganalisis peluang pasar, diantaranya : Metode SWOT.
SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunitis
(peluang) dan threats (ancaman). SWOT merupakan proses analisis dan pengambilan kepu tusan
yang dilakukan berdasarkan 4 aspek tersebut.
Kekuatan dan kelemahan merupakan aspek yang
berkaitan dengan lingkungan internal atau perusahaan itu sendiri. Sedangkan peluang dan
kompetitor berkaitan dengan lingkungan eksternal, berfungsi untuk mengingatkan para pembuat
keputusan akan berbagai kemungkinan yang akan mereka hadapi.
9) Rencana Keuangan
Membuat perencanaan/anggaran keuangan dengan memperhatikan pertumbuhan pasar terkait
dengan produk/layanan
10) Kesimpulan
Kesimpulan merangkum keseluruhan isi dari business plan, meliputi :
Masalah
Solusi
Dampak
ooo0ooo
Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal dan internal
untuk suatu tujuan bisnis tertentu. SWOT merupakan akronim dari kata: kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu
proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
memengaruhi keempat faktornya, kemudian dipetakan dalam gambar matriks SWOT :
kekuatan (strengths) yang mampu mengambil keuntungan dari peluang
(opportunities) yang ada,
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan dari peluang (opportunities)
yang ada,
kekuatan (strengths) yang mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan
kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata
atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Tujuan dari analisis SWOT adalah untuk menilai masalah dan memanfaatkan situasi yang ada
sebaik mungkin yang melekat pada bisnis kamu. Terlebih lagi, analisis SWOT berguna
banget untuk menemukan berbagai hal yang harus ditingkatkan, dipertahankan, dan dihindari
dengan mempertimbangkan kinerja, persaingan, risiko, potensial, dan strategi.
Kapan waktu yang tepat untuk menggunakan analisis SWOT?
1. Saat internal bisnis mengalami perubahan
2. Saat situasi pasar berganti
3. Saat ingin membuat perencanaan bisnis
Menyusun analisis SWOT kelihatannya gampang, ya. Supaya saat kamu menyusunnya jadi
beneran gampang, yuk ikuti tips berikut ini seperti yang dikutip dalam artikel Forbes.
Michael Porter sebagai penggagas punya lima poin yang bisa kamu pertimbangkan dalam
menganalisis faktor eksternal SWOT :
Produk pengganti jika mendapat ancaman dari pasar,
Kekuatan tawar menawar pemasok,
Kekuatan tawar menawar pembeli,
Ancaman kompetitor,
Ancaman berupa persaingan di lingkup kompetitor.
b. Weakness
Tidak tahan lama untuk dimakan sampai esok hari
Harga lebih mahal dibanding gorengan biasa
c. Opportunities
Bisa dipesan melalui pesan antar online
Rasanya gurih, disukai kalangan muda maupun tua
Selain sebagai cemilan, bisa juga disajikan sebagai lauk dengan nasi
d. Threats
Persaingan tahu krispi terus bertambah dengan harga yang terjangkau
Munculnya pesaing tahu krispi dengan penyajian unik
2. Jasa Konsultan Digital Marketing
a. Strengths
Sudah melayani puluhan projek digital marketing dari berbagai klien besar
maupun yang masih merintis usaha
SDM telah berpengalaman di bidangnya
Beberapa SDM telah memiliki sertifikasi keahlian yang terpercaya
Tarif layanan terjangkau
b. Weakness
SDM minim membuat projek terkadang selesai tidak tepat waktu
Kultur fast pace membuat para karyawan harus belajar beradaptasi dengan ilmu baru
Karyawan harus bisa multitasking, terindikasi cepat burnout
c. Opportunity
Dengan harga terjangkau, klien dari usaha kecil bisa menggunakan jasa
digital marketing ini
Klien bisa menggunakan beragam layanan digital marketing di konsultan ini
d. Threats
Persaingan konsultan digital marketing semakin kuat karena semakin banyak
yang memulai model bisnis ini
Projek selesai tidak tepat waktu mengurangi rasa percaya klien untuk
menggunakan jasa konsultan ini di tahun berikutnya
Sumber Referensi :
Kareh, Ahmad. (2019). Three Tips For A Better SWOT Analysis. Forbes. [daring].
https://www.forbes.com/sites/forbesagencycouncil/2019/07/19/three-tips-for-a-better-swot-
analysis/?sh=63a6ac241356
Priority Matrix. (2021). Ultimate Guide to SWOT Analysis in 2021. Priority Matrix.
[daring]. https://appfluence.com/productivity/the-ultimate-guide-to-swot-analysis-in-2021/
-- ooo0ooo
Jurnal harapan (pertemuan 1)
Apa yang kalian harapkan dari projek Pembuatan Rancangan usaha untuk membangun jiwa
kewirausahaan pada P5 dan profil pelajar rahmatan lil ‘alamiin pada tema Wirausaha ini?
Apa kekhawatiran yang kalian miliki dari Projek Pembuatan Rancangan usaha untuk
membangun jiwa kewirausahaan pada P5 dan profil pelajar rahmatan lil ‘alamiin pada tema
Wirausaha ini?
Apa tantangan yang kalian perkirakan akan kalian hadapi dari Projek Pembuatan Rancangan
usaha untuk membangun jiwa kewirausahaan pada P5 dan profil pelajar rahmatan lil ‘alamiin
pada tema Wirausaha ini?
Tulis hasil perjanjan kelas dalam sebuah karton manila dan dipasang di kelas
sebagai pengingat bersama
Lembar Kerja 1 (setelah Membaca referensi tentang rancangan usaha)
1. Apa pentingnya rancangan usaha bagi wirausahawan?
2. Komponen apa saja yang diperlukan untuk menyusun rancangan usaha?
3. Apakah rancangan usaha akan lebih mendukung untuk usaha yang berskala besar saja?
Uraikan jawabanmu.
4. Jika kamu akan memulai suatu usaha, apakah kamu akan membuat rancangan usaha
terlebih dahulu? Jelaskan pendapatmu
Jawabanmu :
1. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5.
BAHAN BAKU DALAM PRODUKSI
CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Menerapkan konsep kimia dalam pengelolaan lingkungan.
Materi
1. Jenis-jenis bahan baku dalam produksi
2. Tehnis memilih bahan baku dalam pembuatan produk
3. Produk yang ramah lingkungan
TUJUAN :
1. Siswa dapat mengenal jenis jenis bahan baku suatu produk yang ramah lingkungan
(pangan, non pangan, kosmetik herbal, obat-obatan tadisional)
2. Siswa dapat memilih bahan baku yang ramah lingkungan.
3. Siswa dapat menghasilkan rancangan produk yang ramah lingkungan
I. BAHAN BAKU :
Di dalam suatu industri, baik itu industri dalam rumahan dan juga industri berskala besar
tentu harus memiliki bahan baku yang diolah untuk dijadikan suatu produk final. Jadi,
bahan baku adalah suatu bahan yang bisa digunakan dalam membuat suatu
produk.Pemilihan bahan baku akan menunjukkan bagaimana hasil suatu akhir produk
tersebut, bahkan bisa menunjukkan bagaimana kinerja suatu kegiatan suatu perusahaan
manufaktur.
Contoh :
1. Pembuatan tempe :
a. Bahan baku langsung adalah kedelai dan ragi
b. Bahan baku tidak langsung : daun pisang, plastik
2. Produksi Furniture
a. Bahan baku langsung : kayu, rotan
b. Bahan baku tidak langsung : paku, cat.
II. CARA MEMILIH BAHAN BAKU :
Bahan baku merupakan hal yang sangat wajib dipikirkan dengan matang oleh sebuah
perusahaan, terutama oleh perusahaan yang membuat suatu produk tertentu.
Pemilihan yang tepat akan membuat produksi menjadi lancar. Pemilihannya pun tak
bisa sembarangan. Ada beberapa syarat yang harus anda ketahui sehingga pemilihan
dapat dilakukan dengan tepat dan efisien.
3. Mudah Diolah
Bahan baku yang berkualitas cenderung mudah untuk diolah. Bahan yang mudah
diolah juga berkaitan dengan proses produksi dimana tidak membutuhkan terlalu
banyak biaya untuk diproduksi. Contohnya adalah apabila anda membutuhkan
tepung beras, Akan lebih baik jika anda mencari langsung dalam bentuk tepung
beras daripada membeli bahan mentah berupa beras dan mengolahnya sendiri
hingga menjadi tepung.
4. Pertimbangan Harga
Bahan baku yang berkualitas tak selalu mahal. Jika mendapatkan produsen yang
tepat, maka akan mendapatkan harga yang wajar dan cenderung murah dengan
kualitas yang baik. Sebaiknya, harga bahan baku ini memang tak melebihi harga
yang biasanya ada di pasaran. Dengan harga terjangkau ini tentu biaya produksi
yang dibutuhkan juga akan rendah dan pada akhirnya harga jual barang akan lebih
rendah dibandingkan dengan para pesaing. Dengan cara ini maka sudah
tentukonsumen akan lebih tertarik untuk menggunakan produk ini.
III. PRODUK YANG RAMAH LINGKUNGAN
Untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan, maka yang perlu diperhatikan
hal-hal sebagi berikut :
a. Untuk Produk bahan pangan, sebaiknya menggunakan bahan yang tidak
berbahaya bagi kesehatan. Misalnya menggunakan bahan alami atau bahan
sintetis yang sudah direkomendasi oleh BPOM.
b. Untuk produk non pangan, hendaknye menggunakan bahan yang dapat
didaur ulang, supaya tidak mencemari lingkungan.
c. Memanfaatkan bahan kemasan ramah
lingkungan Bahan alami : daun
Bahan sinstetis : kertas, stainless steel, keramik, atau kaca, kertas, kain .
Wadah non-plastik ini tidak menimbulkan zat kimia berbahaya jika digunakan
untuk makanan atau minuman panas.
d. Limbah hasil produksi tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
PENGGUNAAN ALAT UKUR DALAM PROSES PRODUKSI
CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Mengembangkan sikap rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, logis, kritis, analitis, dan
kreatif melalui pembelajaran fisika.
Materi
1. Besaran dan Satuan
2. Alat ukur (massa, Panjang, waktu)
3. Pengukuran dan Ketilitian
TUJUAN :
1. Siswa dapat mengenal mengenal besaran dan satuan
2. Siswa dapat menggunakan alat ukur dengan benar.
3. Siswa dapat menyajikan hasil pengukuran
Tabel 1.4 Awalan-awalan dalam sistem metrik yang digunakan dalam SI.
Awala Awala
Faktor n Simbol Faktor n Simbol
1024 yotta Y 10−1 desi D
1021 zetta Z 10−2 senti C
10 18 eksa E 10 −3 mili M
10 15 peta P 10−6 mikro Μ
12
10 9 tera T 10 −9 nano N
10 giga G 10 −12 piko p
Awala Awala
Faktor Simbol Faktor Simbol
n n
106 mega M 10−15 femto f
103 kilo k 10 −18 atto a
102 hekto h 10−21 zepto z
10 1
deka da 10 −24 yocto y
\
Dengan jangka sorong kita dapat mengukur diameter sebuah pipa, baik
diameter bagian dalam ataupun bagian luar. Kedalaman suatu bejana
pun dapat diukur. Jangka sorong mempunyai dua bagian skala, yaitu
skala utama dan skala vernier/nonius.
Cara pembacaan skala perhatikan gambar dibawah
.
1. Membaca skala utama = gambar diatas skala utama nya 3,1 cm
2. Membaca skala nonius = membaca skala nonius terdapat saatu
garis atas dan bawah membentuk garis lurus, gambar diatas garis
lurus tersebyt adalah 3, dan harus dikali 0,01 menjadi 0,03
3. Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 3,1 + 0,03 = 3,13 cm
o Mikrometer Sekrup
Massa merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan objek lain yang
berhubungan. Massa adalah salah satu sifat fisis dari suatu benda, yang secara
umum dapat digunakan untuk menggambarkan banyaknya materi yang
terdapat dalam suatu benda. Dalam Sistem Internasional, massa diukur dalam
satuan kg. Alat yang digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah
timbangan atau neraca
Pengukuran Waktu
Waktu tergolong dalam besaran pokok, dimana satuan yang digunakan dalam
sistem SI ialah sekon. Waktu sendiri dapat diukur menggunakan beberapa
jenis alat seperti stopwatch, arloji atau jam tangan dan jam digital
III. PENGUKURAN DAN KETELITIAN
A. Pengukuran Tunggal
Pengukuran yang dilakukan dengan satu kali pengukuran dan hasil x pengukuran
merupakan data tunggal, maka dalam penulisannya dituliskan sebagai (x ±
∆x) satuan dengan x adalah hasil pengukuran yang terbaca dan ∆x adalah
ketidakpastian mutlak. Ketidakpastian mutlak merupakan nilai setengah dari nilai
terkecil yang dapat dibaca alat ukur. Ketidakpastian pada pengukuran tunggal
ditentukan dari setengah skala terkecil dari alat ukur yang digunakan. Secara
matematis, dapat ditulis: ∆x = ½ x skala terkecil
Contoh:
Hasil dari mengukur jarak menggunakan mistar, yaitu sebesar 10 cm dengan nilai
terkecil yang dapat diukur oleh mistar sebesar 1 mm atau 0,1 cm, maka l = 10 cm,
sehingga penulisannya adalah (10,00 ± 0,05) cm
B. Pengukuran Berulang
Pengukuran yang dilakukan secara berulang dan hasil x pengukuran adalah sebanyak
n, maka hasil akhirnya dituliskan sebagai (x ± ∆x) satuan dengan x adalah rata-rata
dan
∆x adalah ketidakpastian mutlak.
C. Kekurangan Dan Kelebihan Pengukuran Tunggal Dan Berulang
D. Ketelitian
Ketelitian alat ukur adalah nilai yang menyatakan tingkat kepastian dalam pengukuran
dengan alat ukur tersebut. Nilai ketelitian ini bernilai setengah dari skala terkecilnya.
Berikut adalah nilai ketelitian alat ukur yang biasa kita pakai:
1. Mistar
Mistar yang umum memiliki 10 pembagian (berupa jarak yang dipisahkan oleh garis
kecil) dalam setiap sentimeter pengukuran. Dengan ini, berarti setiap jarak antara 2
garis dalam mistar bernilai 1/10 cm atau 1 mm. Dengan membagi 2 skala terkecilnya,
kita peroleh nilai ketelitian mistar adalah
½ × 1 mm = 0,5 mm = 0,05 cm
2. Jangka Sorong
Jangka sorong memiliki skala yang hampir sama dengan skala pada mistar 10 cm.
Akan tetapi, jangka sorong manual dilengkapi dengan adanya skala nonius yang
berfungsi untuk membagi setiap milimeter menjadi 10 bagian lagi. Hal ini berarti
skala terkecil jangka sorong bernilai 1/100 cm atau sama dengan 0,01 cm. Jangka
sorong memiliki ketelitian:
½ × 0,01 cm = 0,005 cm
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki skala yang hampir sama dengan skala pada jangka
sorong, yaitu adanya skala nonius. Akan tetapi, skala nonius di mikrometer sekrup
memiliki sistem putar karena berbentuk silinder. Mikrometer sekrup mampu
mengukur dengan ketelitian :
½ × 0,001 cm = 0,0005 cm = 0,005 mm
4. Stopwatch
Stopwatch memiliki skala yang bervariasi mampu mengukur dengan ketelitian :
½ × 0,001 cm = 0,0005 cm = 0,005 mm
5. Neraca
Setiap neraca mempunyai skala yang berbeda-beda, tergantung dengan lengan yang
digunakannya. Ketelitian neraca merupakan skala terkecil yang terdapat dalam neraca
yang digunakan disaat pengukuran.
Misalnya untuk neraca dengan tiga lengan dan batas ukur 310 gram mempunyai skala
terkecil 0,1 gram, sehingga diperoleh dengan ketelitian
½ × 0,1 gram = 0,05 gram
Lembar Kerja 2 (setelah Membaca referensi tentang bahan baku dan pengukuran )
1. Bagaimana karakteristik bahan baku terbaik menurut kalian jika kalian akan memulai suatu
usaha ?
2. Apa pertimbangan kamu jika memilih bahan baku untuk usaha pribadi kamu?
3. Apa pentingnya memahami cara pengukuran dalam suatu rancangan usaha?
Jawabanmu :
1. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Lembar refleksi
CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki dan menjelaskan hubungan antara
dua variabel numerik (termasuk salah satunya variabel bebas berupa waktu).
MATERI :
1. Pengumpulan Data
2. Penyajian Data berupa Diagram Pencar
3. Analisis Data menggunakan perhitungan Koefisien Korelasi
Sederhana TUJUAN :
1. Siswa dapat menentukan variabel independent dan variabel dependent, serta
mengumpulkan data untuk dicari korelasi antara dua variabel tersebut
2. Siswa dapat membuat dan menyajikan data berupa diagram pencar berdasarkan data
yang telah dikumpulkan
3. Siswa dapat menganalisis data dengan menghitung korelasi antara kedua variabel
4. Siswa dapat memprediksi dengan statistik dalam rancangan usaha
A. PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang akan diteliti. Artinya, teknik pengumpulan data memerlukan
langkah yang strategis dan juga sistematis untuk mendapatkan data yang valid dan juga
sesuai dengan kenyataannya.
Terdapat empat teknik dalam mengumpulkan data, yaitu:
1) Observasi (pengamatan) : melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
mengenai gejala yang tampak pada objek penelitian.
2) Kuesioner (angket) : pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang berperan sebagai responden agar
dapat menjawab pertanyaan dari peneliti.
3) Interview (wawancara) : Teknik wawancara atau interview ini dilakukan secara tatap
muka melalui tanya jawab antara peneliti atau pengumpul data dengan responden
atau narasumber atau sumber data.
4) Dokumen : peneliti mengambil sumber penelitian atau objek dari dokumen atau
catatan dari peristiwa yang sudah berlalu, baik dalam bentuk tulisan, gambar, atau
karya monumental dari seseorang.
Sebelum memulai melakukan teknik pengumpulan data, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu:
a. Menentukan variabel independent dan variabel dependent sebelum melakukan
pengumpulan data. Variabel independent merupakan variabel penyebab dalam
penelitian, sedangkan variabel dependent merupakan variabel akibat dari variabel
independent.
b. Menyiapkan pertanyaan untuk mengumpulkan informasi-informasi yangdibutuhkan.
c. Menentukan objek penelitian
B. PENYAJIAN DATA (Diagram Pencar)
Scatter plot atau diagram pencar merupakan cara yang paling sederhana untuk
menentukan hubungan antara sebab dan akibat dari dua variabel yang saling
mempengaruhi atau tidak.
Hasil koefisien korelasi memiliki beberapa makna ditinjau dari 2 segi, yaitu segi arah
dan kekuatannya. Pola dari korelasi berdasarkan arah korelasinya terbagi menjadi 3,
yaitu korelasi positif, korelasi negatif, dan tidak ada korelasi. Sedangkan pola korelasi
juga berdasarkan kekuatan korelasinya terbagi menjadi 2, yaitu korelasi kuat dan korelasi
lemah. Berikut contoh diagram pencar berdasarkan pembagian pola korelasinya.
Sumber : https://blog.paperplane-tm.site/2020/04/cara-menghitung-dan-mengintepretasikan.html
c. Langkah selanjutnya adalah, pilihlah tab insert lalu cari insert scatter (x,y) pada menu
chart
d. Pilih design diagram scatter yang diinginkan dan nanti akan muncul diagram scatter
sesuai data yang diinputkan
e. Setelah diagram jadi, desain dan format pada diagram dapat diubah, dengan cara
mengklik diagram tersebut dan akan muncul 2 tab baru, yaitu tab Design dan tab
Format. Dalam kedua tab tersebut terdapat banyak tools yang dapat membantu untuk
mengubah desain dan format diagram yang sudah dibuat.
2) Rata-Rata
Nilai rata-rata atau mean adalah hasil bagi dari sejumlah data dengan banyaknya
data. Secara sederhana, menentukan rata-rata (mean) dilakukan dengan
memjumlahkan seluruh nilai data suatu kelompok sampel, kemudian dibagi
dengan jumlah sampel tersebut. Dimana mean menunjukan distribusi nilai yang
sama untuk kumpulan data tertentu.
Contoh soal:
Diketahui data 6, 8, 7, 9, 6, 7, 7, 9, 8, 8. Tentukan mean dari data tunggal di
atas? Penyelesaian :
Mean = jumlah data : banyak data
Mean = (6+8+7+9+6+7+7+9+8+8) : 10 = 75 : 10 = 7,5
(https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-6/menentukan-rata-rata-pada-
suatu-data-tunggal-14932/)
3) Modus
Modus (mode) adalah penjelasan tentang suatu kelompok data dengan
menggunakan nilai yang sering muncul dalam kelompok data tersebut. Atau bisa
dikatakan juga nilai yang populer (menjadi mode) dalam sekelompok data.
Contoh soal:
Sepuluh orang siswa dijadikan sebagai sampel dan diukur tinggi badannya.
Hasil pengukuran tinggi badan adalah sebagai berikut.
172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170
Tentukan modus tinggi badan
siswa! Jawab:
Untuk mengetahui modus dari data di atas, kita tidak menggunakan rumus
apapun. Kita menentukan modus hanya melalui pengamatan saja. Dari hasil
pengamatan,
hanya nilai data 170 yang sering muncul, yaitu muncul dua kali. Sedangkan
nilai data lainnya hanya muncul satu kali. Jadi modus data di atas adalah 170.
(https://www.rumusstatistik.com/2013/08/modus-mode.html )
D. CONTOH PROJEK
Judul : Wirausaha Ayam Geprek
Rencana : Ayam geprek yang akan dijual terdiri dari penjualan ayam geprek original
(tanpa nasi), ayam geprek dan nasi, ayam geprek keju dan nasi, paket ayam
geprek,nasi dan minum, serta paket ayam geprek keju, nasi, dan minum.
Variabel Independent : Modal penjualan
Variabel Dependent : Kisaran harga yang diinginkan
pasar Teknik pengumpulan data : Angket
2. Jika anda pernah membeli ayam geprek, varian apa yang pernah dibeli?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………
3. Diantara varian berikut, manakah yang pernah anda coba ? (boleh lebih dari 1 varian)
a. Ayam Geprek Mozarella
b. Ayam Geprek Telur
c. Ayam Geprek Kulit
d. Ayam Geprek Ati Empela
e. Ayam Geprek Jamur
f. Ayam Geprek + Mie
………………………………………………………………………………………………
………………………………………
4. Jika anda pernah membeli salah satu atau lebih varian diatas, berapakah masing-masing
harganya ?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………
5. Diantara varian diatas (pertanyaan no 3), manakah yang paling anda suka ?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………
Chart Title
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
10 20 30 40 50 60
MenuRange harga
Kesimpulan:
Harga tertinggi (Xmax) = 30.000
Harga terendah (Xmin) = 10.000
Jangkauan = Xmax – Xmin = 30.000 – 10.000 = 20.000
Rata-rata harga = 870500 = 18.135
48
Modus ayam favorit = ayam geprek mozarella
CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Menganalisis ketentuan akad muamalah, jual beli, khiyar, sehingga aktifitas sosial-ekonomi
pada era digital dan global dijalankan secara jujur, amanah dan tanggung jawab sesuai aturan
fikih.
MATERI :
1. Struktur dan praktek akad jual beli
2. Model transaksi jual beli
TUJUAN :
1. Siswa dapat mengenal struktur dan praktek akad jual beli
2. Siswa dapat mengenal model transaksi jual beli
Artinya: "Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (QS
Al- Baqarah [2]: 275)
Adapun struktur akad jual beli terdiri dari tiga rukun. Yaitu ‘Āqidain (penjual dan
pembeli), ma’qūd ‘alaih (barang dagangan dan alat pembayaran ), dan ṣīgah (Ījāb dan
qabūl).
1) Āqidain
Āqidain adalah pelaku transaksi yang meliputi penjual dan pembeli. Secara
hukum transaksi jual beli bisa sah jika pelaku transaksi (penjual dan pembeli)
memiliki kriteria mukhtār (inisiatif sendiri, tanpa ada unsur paksaan) dan tidak
termasuk dalam kategori maḥjūr ‘alaih.
2) Ma’qūd ‘alaih
Ma’qūd ‘alaih adalah komoditi dalam transaksi jual beli yang meliputi barang
dagangan (muṡman/mabī’) dan alat pembayaran (ṡaman). Syarat ma’qūd ‘alaih
ada lima: li al-‘Āqid wilāyah (pelaku transaksi harus memiliki wilāyah (otoritas)
atau kewenangan atas ma’qūd ‘alaih), ma’lūm (diketahui/jelas), muntafa’ bih
(bermanfaat), maqdūr ‘alā taslīm (dapat diserahterimakan), dan ṭāhir (suci).
3) Ṣigah
Ṣigoh adalah bahasa interaktif dalam sebuah transaksi, yang meliputi penawaran
dan persetujuan (ījab dan qabūl).
B. PRAKTEK AKAD JUAL BELI
Sebelum praktek jual beli, dalam aturan islam dianjurkan untuk memilih apa yang
ingin di transaksikan, oleh karena itu memilih dalam istilah fikih adalah Khiyar.
Dalam hal ini khiyar terbagi menjadi tiga macam yaitu:
1) Khiyār majlis
Khiyār majlis adalah hak atau wewenang pelaku transaksi untuk menentukan
pilihan antara melangsungkan atau mengurungkan transaksi ketika kedua pelaku
transaksi masih berada di tempat.
2) Khiyār syarat
Khiyār syarat adalah hak pelaku transaksi untuk memilih antara melangsungkan
atau mengurungkan transaksi sesuai kesepakatan kedua belah pihak atas waktu
yang telah ditentukan. Masa khiyār syarat telah ditentukan oleh syariat, yakni
tidak boleh melebihi tiga hari tiga malam.
3) Khiyār ‘aib
Khiyār ‘aib adalah hak pelaku transaksi untuk memilih antara melangsungkan
transaksi dengan menerima komoditi apa adanya atau mengurungkan transaksi
dengan mengembalikan komoditi kepada penjual setelah komoditi didapati tidak
sesuai dengan salah satu dari tiga hal: a) Tidak sesuai dengan janji (syarat) yang
disebutkan ketika transaksi.b) Tidak sesuai dengan standar umum. c) Tidak sesuai
dengan harapan pembeli karena ada tindakan penipuan dari pihak penjual.
B. Jual beli sifat barang atau barang pesanan (jual beli salam / online)
Jual beli yang kedua bisa juga disebut dengan akad salam. Jual beli ini dinyatakan
boleh (sah) jika ditemukan sifat-sifat barang yang sudah disebutkan sebelumnya.
salam adalah kontrak jual beli atas suatu barang dengan jumlah dan kualitas tertentu
dengan sistem pembayaran dilakukan di muka, sedangkan penyerahan barang
diserahkan dikemudian hari sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Transaksi ini
dilegalkan karena menjadi transaksi yang sangat dibutuhkan.
C. Jual beli barang yang tidak ada dan tidak bisa disaksikan.
Jual beli yang dinyatakan tidak boleh dilakukan atau tidak sah. Karena dalam jual
beli ini barang tidak ada dan juga sifat-sifat barang tidak bisa disebutkan.
Lembar Kerja 3 (setelah Membaca referensi tentang statistik dan mode transaksi )
1. Apa kegunaan statistik dalam penyusunan rancangan usaha? Jelaskan pendapatmu
2. Adakah ukuran atau diagram selain diagram pencar yang dapat digunakan untuk membantu
kamu memproyeksikan/memilih jenis usaha dalam rancangan usaha?
3. Apa pentingnya kamu mengenal jenis transaksi jual beli yangs sesuai dengan kaidah fiqih?
4. Dari beberapa jenis transaksi jual beli yang kalian ketahui, jual beli yang bagaimanakah
yang mungkin akan kamu pilih dalam rancangan usahamu nanti? Jelaskan jawabanmu
Jawabanmu :
1. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
PRESENTASI DAN PROMOSI PRODUK DALAM BAHASA INGGRIS
CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Menyajikan informasi menggunakan berbagai mode presentasi untuk menyesuaikan dengan
pembaca/pemirsa dan untuk mencapai tujuan yang berbeda – beda, dalam bentuk cetak dan digital
MATERI :
1. Fungsi sosial dari prosedur teks
2. Struktur dari prosedur teks
3. Unsur kebahasaan dari prosedur teks
TUJUAN :
1. Siswa dapat mengenal Fungsi sosial dari prosedur teks
2. Siswa dapat mengenal Struktur dari prosedur teks
3. Siswa dapat mengenal Unsur Kebahasaan dari prosedur teks
Dalam merangkai sebuah desain atau karya ada beberapa langkah yang harus
diperhatikan, sehingga hasilnya maksimal. Dalam bahasa Inggris, langkah-langkah
tersebut merupakan contoh dari procedure text atau Teks prosedur. Apa maksud dari
procedure text ini dan fungsinya seperti apa?
Procedure Text atau teks prosedur merupakan sebuah teks dalam bahasa Inggris yang
dirancang atau bertujuan untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan tersebut.
Biasanya procedure text dalam bahasa Inggris menggunakan simple present tense dengan
rumus S + V1 dan kalimatnya berbentuk perintah.
Adapun fungsi atau tujuan sosial dari teks ini adalah untuk menunjukan bagaimana
sesuatu dilakukan melalui urutan langkah yang memungkinkan pembaca atau pelaku
untuk mencapai tujuannya. Salah satu contoh untuk menunjukan Procedure Text ini,
ketika kita ingin membuat sesuatu dengan menggunakan photoshop dari komputer
tentunya diperlukan langkah-langkah yang benar, sehingga alat tersebut bisa berfungsi.
Ada 3 bagian dari procedure text yang perlu diperhatikan, yaitu title atau goal,
material atau tools, dan steps.
Untuk mengenali procedure text kita perlu mengetahui ciri-cirinya, seperti halnya jika
kita bertemu seseorang pertama kali. Berikut beberapa ciri kebahasaan dari procedure
text:
1. Teks ini membahas fakta mengenai pembuatan atau penggunaan sesuatu,
sehingga kita perlu menggunakan simple present tense.
2. Karena kita perlu menjelaskan beberapa steps, kita harus menggunakan kalimat
perintah (imperative sentence). Contoh kalimat dalam procedure text adalah add 5
onions, get some yeast and pan. Yang paling penting nih sobat, kalimat perintah
harus diawali dengan kata kerja (verb). Contohnya adalah mix, stir, boil, add,
turn on, get, dan lain sebagainya.
Jawabanmu :
Lembar refleksi
My Dream Business
Andai ini adalah tokomu. Tulislah dan hiaslah toko ini dengan usaha
impianmu. Tulis nama toko, harga barang/jasa, gambar produk, keterangan
lain.
Tambahan informasi untuk dituliskan.
Bagaimana bentuk produk usahamu? Gambarkan ide
bisnismu. Alat dan bahan apa yang kamu butuhkan?
Siapa saja orang yang akan bekerja
bersamamu? Bagaimana kamu akan
menjalankan usahamu?
Tabel impian usaha
Saya saat ini Impian saya di masa depan Yang saya usahakan
agar impian saya
menjadi kenyataan
Nama :
Karena…….
Saya berbakat dalam bidang: Saya memiliki sikap berikut….. (lingkari
1. …………………… 3 sikap yang sangat menggambarkan
2. …………………… dirimu saat ini.)
3. …………………...
Hal penting dalam hidup saya adalah
………………………………………………
………………………………………………
………...
Jika saya sukses, maka saya akan
………………………………………………
………………………………………………
………...
Kuis aku cocok jadi wirausahawan
Berilah bobot pada 10 pertanyaan kuesioner di bawah ini sesuai dengan apa yang kamu
rasakan.
1 2 3 4 5
Sangat tidak cukup setuju sangat
tidak setuju setuju setuju
setuju
Menjadi Seorang
Pengusaha
Sukses
⇦ bakat ?
⇨
pilihan ?
Menurut saya
….. Karena …...
Lembar Kerja SWOT
ANALISIS SWOT
Potensi usaha : ………………………..
Lembar
Perencanaan Usaha
Ide Usaha Nama Usaha Pangsa Pasar
(Apa ide usahamu? Bentuknya barang Apa nama merek atau Siapa calon
atau jasa? Apa keunikan idemu? Apa sebutan dari usahamu? pembelimu? (Apakah
keunikan barang/jasa yang kamu buat? Apakah namanya sudah mereka anak-anak,
Apa yang membuat orang akan tertarik terdengar baik dan remaja, orang
untuk membelinya? mudah dewasa, wanita, pria),
diingat/diucapkan? apa kesukaan mereka,
Apakah orang akan di mana mereka
tertarik dengan tinggal?
namanya?
Ilustrasi produk/jasa:
(tambahkan keterangan lain seperti alat dan bahan)
Lokasi Penjualan Promosi Harga Laba Usaha
Di mana lokasi Bagaimana kamu Berapa harga
penjualan? Mengapa mengenalkan barang/jasa yang Berapa besar
itu menjadi pilihan barang/jasa kepada kamu tetapkan? keuntungan yang
terbaik? calon pembeli akan kamu dapatkan?
(langsung, sosial Bagaimana (buat kalkulasi
media, dan perbandingannya hitungnya)
lainnya)? Mengapa dengan harga
itu menjadi pilihan barang/jasa lain Apa yang akan kamu
terbaik? yang sejenis? lakukan dengan laba
usaha tersebut?
(ditabung,
didonasikan, dibuat
tambahan modal
usaha
Lembar contoh analisis usaha
Investasi awal:
gerobak 3.000.000
kompor 1.000.000
tabung gas 500.000
loyang martabak besar 500.000
loyang martabak kecil 350.000
wadah adonan martabak (ember) besar
100.000 wadah campuran martabak (cangkir)
50.000 pisau 20.000
parutan keju 30.000
lain-lain 200.000
Total investasi = ………………………...
sumber: https://www.anginbisniss.com/2017/09/sukses-dengan-memulai-usaha-
martabak.html disesuaikan
Tugas.
Identitas Perusahaan
Nama : ………………………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………………....
……………………………………………………………....
Nomor Telepon : ……………………………………………………………....
Bab I
Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
Visi :
Misi :
Rencana Produksi :
Rencana Operasional :
Rencana Anggaran :
Sumber Anggaran :
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Lembar refleksi
Rancangan usaha
Instruksi Umum
Secara Berkelompok:
● Buatlah sebuah rancangan usaha yang memanfaatkan sumberdaya daerahmu.
● Usaha yang diajukan adalah usaha kreatif yang berlingkup usaha kecil atau
menengah (UKM).
● Rancangan usaha dibuat dalam bentuk dokumen word yang diketik secara rapi
● Rancangan usaha dibuat secara logis dan memenuhi semua komponen yang
diperlukan dalam penyusunan rancangan usaha
Instruksi Khusus
Komponen Rancangan usaha terdiri dari
1. Pendahuluan (Latar Belakang Usaha, Visi dan Misi Usaha, Jenis dan Tujuan Usaha)
2. Analisis Usaha (Peluang Usaha, Tantangan Usaha, Potensi Usaha,
3. Aspek Produksi (Variasi Produk, Waktu dan Tempat Produksi, Peralatan
Produksi, Bahan Baku Produksi, Proses Produksi)
4. Strategi Usaha (Kondisi Pasar, Konsumen, Strategi Pemasaran)
5. Aspek Keuangan (Rencana Produksi, Rencana Anggaran,Perkiraan
Pemasukan, Perkiraan Laba/Rugi)
6. Kesimpulan
Lembar refleksi
Lembar refleksi
12 Aturan presentasi
1. Setiap kelompok mendapatkan waktu 45 menit : 15 menit untuk persiapan, 20 menit untuk
presentasi, dan 10 menit untuk mendengarkan umpan balik (baik dari guru atau sesama).
Dari 20 menit presentasi kurang lebih 2 menit siswa menjelaskan rancangan usaha
menggunakan bahasa inggis
2. Alur presentasi : salam pembuka, perkenalan nama anggota kelompok, pembahasan
elemen rancangan usaha ( setiap anggota mendapat giliran untuk presentasi), penerimaan
umpan balik
3. Kelengkapan presentasi : laporan rancangan usaha, slide presentasi, lembar perencanaan
usaha yang mencukupi enam mata pelajaran terintegrasi projek tema kewirausahaan
Kuis resilien
Nilai dirimu dari 1 hingga 5 untuk hal-hal berikut: (1 = sangat tidak setuju, 5 = sangat setuju)
Dalam situasi krisis atau kacau, saya menenangkan diri dan fokus untuk mengambil
tindakan yang berguna.
Saya biasanya optimis. Saya melihat kesulitan sebagai sementara dan berharap untuk
mengatasinya.
Saya dapat mentolerir tingkat ambiguitas dan ketidakpastian yang tinggi tentang situasi.
Saya beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan baru. Saya pandai bangkit
kembali dari kesulitan.
Saya suka bercanda. Saya menemukan humor dalam situasi yang sulit, dan dapat
menertawakan diri saya sendiri.
Saya bisa pulih secara emosional dari kerugian dan kemunduran. Saya punya teman
yang bisa saya ajak bicara. Saya bisa mengungkapkan perasaan saya kepada orang lain
dan meminta bantuan. Perasaan marah, kehilangan dan putus asa tidak berlangsung
lama.
Saya merasa percaya diri, menghargai diri sendiri. dan memiliki konsep yang sehat
tentang siapa saya.
Saya penasaran. Saya mengajukan pertanyaan. Saya ingin tahu bagaimana segala
sesuatunya bekerja. Saya suka mencoba cara baru dalam melakukan sesuatu.
Saya belajar pelajaran berharga dari pengalaman saya dan dari pengalaman orang lain.
Saya pandai memecahkan masalah. Saya dapat menggunakan logika analitis, menjadi
kreatif, atau menggunakan akal sehat praktis.
Saya pandai membuat semuanya berjalan dengan baik. Saya sering diminta untuk
memimpin kelompok dan proyek.
Saya sangat fleksibel. Saya merasa nyaman dengan kompleksitas paradoks saya. Saya
optimis dan pesimis, percaya dan berhati-hati, tidak egois dan egois, dan lain
sebagainya.
Saya selalu menjadi diri saya sendiri, tetapi saya menyadari bahwa saya berbeda dalam
situasi yang berbeda.
Saya lebih suka bekerja tanpa deskripsi pekerjaan tertulis. Saya lebih efektif jika saya
bebas melakukan apa yang menurut saya terbaik dalam setiap situasi.
Saya "membaca" orang dengan baik dan mempercayai intuisi saya.
Saya pendengar yang baik. Saya memiliki keterampilan empati yang baik.
Saya tidak menghakimi orang lain dan beradaptasi dengan gaya kepribadian orang
yang berbeda.
Saya sangat tahan lama. Saya bertahan dengan baik selama masa-masa sulit. Saya
memiliki semangat mandiri di balik cara kerja sama saya dalam bekerja dengan orang
lain.
Saya telah dibuat lebih kuat dan lebih baik oleh pengalaman yang sulit.
Saya telah mengubah kemalangan menjadi keberuntungan dan menemukan manfaat
dalam pengalaman buruk.
Keingintahuan yang lucu dan kekanak-kanakan. Ajukan banyak pertanyaan, ingin tahu cara
kerjanya. Mainkan perkembangan baru. Nikmati diri mereka sendiri seperti anak-anak.
Selamat bersenang-senang hampir di mana saja. Bertanya-tanya tentang banyak hal,
bereksperimen, membuat kesalahan, terluka, tertawa. Tanyakan: "Apa yang berbeda
sekarang? Bagaimana jika saya melakukan ini? Siapa yang dapat menjawab pertanyaan saya?
Apa yang lucu tentang ini?"
Belajar terus menerus dari pengalaman. Dengan cepat mengasimilasi pengalaman baru atau
tak terduga dan memfasilitasi perubahannya. Tanyakan "Apa pelajarannya di sini? Petunjuk
awal apa yang saya abaikan? Jika hal itu terjadi lagi, saya akan "
Beradaptasi dengan cepat. Sangat fleksibel secara mental dan emosional. Nyaman dengan
kualitas kepribadian yang kontradiktif. Bisa kuat dan lembut, sensitif dan tangguh, logis dan
intuitif, tenang dan emosional, serius dan menyenangkan, dan sebagainya. Lebih banyak lebih
baik. Dapat berpikir dengan cara negatif untuk mencapai hasil yang positif. "Apa yang bisa
salah, jadi bisa dihindari?"
Memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang kuat. Harga diri adalah bagaimana perasaan
Anda tentang diri Anda sendiri. Ini menentukan seberapa banyak Anda belajar setelah terjadi
kesalahan. Ini memungkinkan Anda untuk menerima pujian dan pujian. Ini bertindak sebagai
penyangga terhadap pernyataan yang menyakitkan sekaligus menerima kritik yang
membangun. "Saya suka, menghargai, dan mencintai diri sendiri "
Berharap semuanya berjalan dengan baik. Optimisme yang mendalam dipandu oleh nilai dan
standar internal. Toleransi tinggi untuk ambiguitas dan ketidakpastian. Dapat bekerja tanpa
deskripsi pekerjaan, merupakan teladan profesionalisme yang baik. Memiliki efek sinergis,
membawa stabilitas pada krisis dan kekacauan. Tanyakan "Bagaimana saya bisa berinteraksi
dengan ini sehingga semuanya berjalan dengan baik bagi kita semua?"
Baca orang lain dengan empati. Lihat sesuatu melalui perspektif orang lain, bahkan
antagonis. Sikap menang / menang / menang dalam konflik. Tanyakan "Apa yang dipikirkan
dan dirasakan orang lain? Bagaimana rasanya menjadi mereka? Bagaimana mereka
mengalamiku? Apa yang sah tentang apa yang mereka rasakan, katakan, dan lakukan?"
Gunakan intuisi, firasat kreatif. Terimalah persepsi dan intuisi bawah sadar sebagai sumber
informasi yang valid dan berguna. Tanyakan "Apa yang dikatakan tubuh saya? Apakah
lamunan itu berarti apa-apa? Mengapa saya tidak percaya apa yang dikatakan kepada saya?
Bagaimana jika saya melakukan ini?"
Pertahankan diri dengan baik. Hindari dan blokir serangan, lawan. Lihat dan lihat kontra,
"permainan", dan manipulasi yang dicoba orang lain. Temukan sekutu, sumber daya, dan
dukungan.
Indikator yang baik dari kesehatan mental yang luar biasa adalah ketika seseorang yang
berbicara tentang pengalaman kasar berkata, "Saya tidak akan pernah rela mengalami hal
seperti itu lagi, tetapi itu adalah salah satu hal terbaik yang pernah terjadi pada saya."
Tanyakan "Bagaimana saya bisa membalikkan ini? Mengapa bagus jika ini terjadi? Apa
hadiahnya?"
Menjadi lebih baik dan lebih baik setiap dekade. Menjadi semakin kompeten dalam hidup,
tangguh, tahan lama, menyenangkan, dan bebas. Luangkan lebih sedikit waktu untuk
bertahan hidup daripada yang lain dan selamat dari kesulitan besar dengan lebih baik.
Nikmati hidup lebih dan lebih.
Lembar refleksi
Peserta didik mengumpulkan lembar kerja, dan berkas pendukung lainnya (sketsa, lembar
diskusi, foto kegiatan, lembar refleksi, dan sebagainya) untuk disusun secara sistematis
berdasarkan urutan waktu pembelajaran ke dalam map secara individual
Jika terdapat lembar kerja kelompok, maka peserta didik perlu membuat salinan agar
masing-masing peserta didik memiliki berkas yang sama dan lengkap.
Guru membuat daftar ceklis dokumen sebagai bukti pembelajaran yang harus disertakan
dalam portofolio peserta didik.
Portofolio sebaiknya dalam bentuk fisik
Peserta didik dapat berkreasi membuat desain atau dekorasi portofolio miliknya sesuai
dengan keterampilan dan minat peserta didik
Daftar periksa dokumen portofolio sebagai bukti pembelajaran