Anda di halaman 1dari 92

Menjadi Wirausaha Muda

Melalui Pengolahan dan Strategi Marketing


(Making, Rebranding and Repacking)

MODUL PROJEK
KEWIRAUSAHAAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMA KELAS X (Fase E)

Penyusun:
TIM KEWIRAUSAHAAN
SMA NEGERI 2 TANGGUL
Menjadi Wirausaha Muda
Melalui Pengolahan dan Strategi Marketing
(Making, Rebranding and Repacking)

Modul Projek
Profil Pelajar Pancasila
SMA KELAS X (Fase E)

Penyusun:
TIM KEWIRAUSAHAAN
SMA NEGERI 2 TANGGUL
2

TUJUAN, ALUR, DAN TARGET PENCAPAIAN PROJEK

“Pemuda menurut Undang-Undang No.40 tahun 2009 adalah warga negara Indonesia yang
berusia 16 sampai 30 tahun yang merupakan periode penting usia pertumbuhan dan perkembangan.
Menurut hasil Susenas tahun 2020, perkiraan jumlah pemuda sebesar 64,50 juta jiwa atau hampir
seperempat dari total penduduk Indonesia (23,86 persen)”. (Statistik Pemuda Indonesia 2020, Badan
Pusat Statistik)
Tahun 2009, pemerintah membuat program pembangunan kepemudaan, yang salah satunya
adalah Program Kewirausahaan Pemuda. Program yang bertujuan membangun komitmen peranan
pemuda dalam pembangunan ekonomi nasional ini terdiri dari 3 pilar: penyadaran, pemberdayaan, dan
pengembangan. (http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
Tema Kewirausahaan SMA yang mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila, dengan
Projek “Menjadi Wirausaha Muda Melalui Pengolahan dan Strategi Marketing (Making,
Rebranding and Repacking)” ini bertujuan untuk membangun kesadaran, menggali potensi diri dan
daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan
wirausaha.
Projek ini terdiri dari 5 tahap: pengenalan, kontekstualisasi, perencanaan, aksi, dan refleksi.
Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran kewirausahaan. Mengacu pada
Program Kewirausahaan Pemuda, kedua tahap ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan
pemacu untuk tumbuh dan berkembangnya sikap mental, cara pandang (mindset) serta motivasi untuk
berwirausaha. Program penyadaran ini ditujukan untuk menumbuhkan beberapa sikap mental yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang wirausahawan. Hal ini sangat penting dilaksanakan mengingat
motivasi sebagian besar pemuda Indonesia untuk berwirausaha masih cukup rendah.”
(http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
Tahap berikutnya adakah perencanaan, aksi, dan refleksi. Mengacu pada Program
Kewirausahaan Pemuda, ketiga tahap ini adalah bagian dari pemberdayaan yang dilaksanakan untuk
memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada pemuda dalam mengembangkan wirausaha.
Pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan setalah pemuda tersebut sadar akan pentingnya
berwirausaha, sehingga mereka memiliki motivasi dan sikap mental untuk berwirausaha dengan
mengembangkan ide-ide usaha yang ada. Pemberdayaan ini dilaksanakan melalui penyelenggaraan
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan tentang kewirausahaan. Pelatihan, pendidikan dan penyuluhan
yang diberikan harus melalui tahap anisis kebutuhan sehingga pelatihan dan pendidikan yang
diberikan tepat sasaran.
(http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
Diharapkan, melalui pengalaman belajar pada Program Kewirausahaan SMA dengan Projek
“Menjadi Wirausaha Muda Melalui Pengolahan dan Rekayasa (Making, Rebranding and
Repacking)” , dapat tumbuh generasi muda yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi,
visioner, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah, dan mampu mengambil bagian
masa depan bangsa yang berdaya dalam memperkuat ekonomi nasional.
3

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM MEMULAI PROJEK

1. Pemahaman bahwa program kewirausahaan adalah program yang membangun


kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha.
2. Pengetahuan dan keterampilan yang dilatih adalah hal penting yang dibutuhkan di
dunia nyata apapun peran yang nantinya dipilih siswa saat dewasa.
3. Komitmen seluruh warga sekolah untuk menerapkan nilai-nilai penting kewirausahaan:
kreativitas, inovasi, kepemimpinan, komitmen, pantang menyerah, berintegritas,
berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah. Hal ini tidak terbatas
diterapkan pada jam mata pelajaran Kewirausahaan saja, tapi dilaksanakan pada bidang
lainnya.
4. Pemahaman bahwa meskipun ada tahap di mana siswa akan diminta untuk membuat
sebuah rancangan usaha dan menjalankannya, keberhasilan dari projek kewirausahaan
ini ditentukan pada perubahan perilaku dan cara pandang siswa tentang kewirausahaan
dan bagaimana mereka menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan (tidak
ditentukan dari seberapa banyak laba penjualan yang dapat dihasilkan siswa).
5. Memberikan bimbingan bagi siswa sekaligus memberikan ruang bagi siswa untuk
menuangkan kreativitas mereka. Hal ini termasuk bersikap terbuka dalam menerima
masukan program dari siswa yang berhubungan dengan kewirausahaan.
6. Membina hubungan dengan pemerintah dan wirausahawan daerah agar dapat menjadi
partner dalam pelaksanaan program kewirausahaan. Hal ini penting karena para siswa
perlu mendapat ragam pengalaman dan informasi dari dunia nyata. Bentuk kerjasama
yang dapat dilakukan adalah: temu ahli, wawancara, diskusi, kunjungan, workshop
atau magang, pendampingan, dan kegiatan lainnya yang mendukung.
7. Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan seluruh guru mata pelajaran,
jika akan ada hari yang dipakai untuk kunjungan, observasi, unjuk karya atau
lainnya agar seluruh kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik.
4

PROGRAM CAWU PROJEK KEWIRAUSAHAAN


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

KEGIATAN PEMATERI BULAN


Total JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
JP 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
Tahap 14
Pengenalan
Pengenalan 2 Koordinator 2
Projek
Kurikulum
Merdeka
Mengenal 4 P. Fatah 4
Wirausaha
Menggali Potensi 4 P. Fatah 4
Diri
Menumbuhkan 4 P. Fatah 2 2
Sikap Wirausaha
Tahap 16
Kontekstualisasi
Mengenal 8 P. Dhimas MPLS 8
potensi daerah
Analisis sumber 4 P. Ridwan 2 2
daya daerah
Kearifan lokal 4 P. Ridwan 4
dan etika
berwirausaha
Tahap 10
Perencanaan
Proposal 6 P. Dhimas 6
Perencanaan
Bisnis
Laporan 4 B. Mei 4
Keuangan
Tahap Aksi: 28 28
JP
5

Strategi 4 P. Fatah 4
pemasaran dan
inovasi dalam
berwirausaha
Penyempurnaan 24 B. Retno 4 12 12
Karya dan
Aksi Strategi 4 4
Wirausaha 24 Koordinator 8 12 4
mandiri dan
berkelanjutan
Tahap Refleksi 10
dan Tindak
Lanjut
Laporan 6 P. Dhimas 6
Perencanaan
Bisnis
Refleksi 4 Koordinator 2 2
6
TAHAPAN DALAM PROJEK

“Menjadi Wirausaha MudaMelalui Pengolahan dan Rekayasa (Making, Rebranding and


Repacking)”

Peran pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan dalam membangun


generasi muda Indonesia yang mandiri, kreatif, mampu bekerja sama dan berakhlak mulia bagi
terwujudnya partisipasi generasi muda pada mengembangkan potensi daerah di masa depan.n
Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan dalam membangun generasi
muda Indonesia yang mandiri, kreatif, mampu bekerja sama dan berakhlak mulia untuk berperan
aktif dalam mengembangkan potensi daerah di masa depan.

Desain Tahap Pengenalan: 14 JP


(secara Mengenali makna, karakteristik, dan peran wirausaha dalam kehidupan
keseluruhan) manusia
1) Pengenalan Projek Kurikulum Merdeka (2JP) Koordinator
2) Mengenal Wirausaha (4 JP) Fatah
3) Menggali Potensi Diri (4 JP) Fatah
4) Menumbuhkan Sikap Wirausaha (4 JP) Fatah

Tahap Kontekstualisasi: 16 JP
(1) Mengenal potensi daerah: (8 JP) Dhimas
(2) Analisis sumber daya daerah: (4 JP) Ridwan
(3) Kearifan lokal dan etika berwirausaha (4 JP) Ridwan

Tahap Perencanaan: 10 JP
1) Proposal Perencanaan Bisnis (6 JP) Dhimas
2) Laporan Keuangan (4 JP) Mei

Tahap Aksi: 28 JP
Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui
aksi nyata yang bermakna
(1) Strategi pemasaran dan inovasi dalam berwirausaha (4 JP) Fatah
(2) Penyempurnaan Karya dan Aksi Strategi (12 JP) Retno
(3) Wirausaha mandiri dan berkelanjutan (12 JP) Koordinator

Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut : 10 JP


(1) Laporan Perencanaan Bisnis (6 JP) Dhimas
(2) Refleksi (4 JP) Koordinator
Total Keseluruhan : 156 JP
Total Rancangan Jam : 78 JP
1 JP : 45 Menit
7
CARA PENGGUNAAN PERANGKAT AJAR PROJEK INI

Perangkat ajar ini dirancang untuk membantu guru SMA (Fase E) yang berada di sekolah
penggerak untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang mengusung tema Kewirausahaan. Di
dalam perangkat ajar untuk projek “Menjadi Wirausaha Muda Melalui Pengolahan dan
Rekayasa (Making, Rebranding and Repacking)” ini, ada 14 (empat belas) aktivitas yang
saling berkaitan. Tim Penyusun berharap agar projek yang telah disusun dengan sedemikian rupa
dapat membentuk karakter dari mengenal, membangun sikap, hingga membuat aksi nyata dan
refleksi.

Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester,
dengan total kurang lebih 156 Jam Pelajaran. Projek ini membuat gambaran sederhana dari
pelaksanaan yang terdiri dari 76 Jam Pelajaran. Setiap tahap memiliki JP yang berbeda terkait
dengan karakteristik dari kegiatan pada tahap tersebut. Sisa JP yang ada dapat dimanfaatkan
guru untuk meramu kembali kegiatan dan JP yang dibutuhkan pada setiap tahap dengan
mempertimbangkan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi siswa. Siswa
juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing
aktivitas dengan baik.

Guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan
jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas diselesaikan dalam waktu
singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi ataupun rancangan aktivitas juga
bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan siswa dan
kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri.
8

RANCANGAN IDE

Menjadi Wirausaha Muda


Melalui Pengolahan dan Strategi Marketing
(Making, Repacking and Rebranding)

Pengolahan Marketing

Kripik Pengemasan

Minuman Instan dan Label Produk


SMADATA WATER
Desain
Krudung/ Kaos
9

PEMILIHAN TUJUAN PROJEK


Komponen Tujuan Tujuan 1 Tujuan 2

Dimensi Gotong Royong Kreatif

Elemen Kolaborasi Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

(Tambahkan Ketaqwaan TYME

PEMILIHAN TUJUAN PROJEK


Komponen Tujuan Tujuan 1 Tujuan 2

Dimensi Gotong Royong Kreatif

Elemen Kolaborasi Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

Sub elemen Kerjasama -

Rumusan Membangun tim dan Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran


Kompetensi mengelola kerjasama dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/
untuk mencapai atau tindakan, serta mengevaluasinya dan
tujuan bersama mempertimbangkan dampak dan resikonya bagi
sesuai dengan target diri dan lingkungannya dengan menggunakan
yang sudah berbagai perspektif.
ditentukan

PERANCANGAN RUBRIK AKHIR PROJEK


Elemen/Sub Belum Mulai Berkembang Sangat
elemen Berkembang Berkembang Sesuai harapan Berkembang

Kolaborasi/ • Menunjukkan • Menyelaraskan • Membangun tim • Membangun


kerjasama ekspektasi tindakan sendiri dan mengelola tim dan
(harapan) positif dengan tindakan kerjasama untuk mengelola
kepada orang lain orang lain untuk mencapai tujuan kerjasama
dalam rangka melaksanakan bersama sesuai untuk mencapai
mencapai tujuan kegiatan dan dengan target tujuan bersama
kelompok di mencapai tujuan yang sudah secara mandiri
lingkungan kelompok di ditentukan. sesuai dengan
sekitar (sekolah lingkungan target yang
dan rumah). sekitar, serta sudah
memberi ditentukan.
semangat kepada
orang lain untuk
bekerja efektif
dan mencapai
tujuan bersama.

Menghasilka • Mengeksplorasi • Mengeksplorasi • Mengeksplorasi • Mengeksplorasi


n karya dan dan dan dan dan
10

tindakan mengekspresikan mengekspresikan mengekspresikan mengekspresika


yang orisinal pikiran dan/atau pikiran dan/atau pikiran dan/atau n pikiran
perasaannya perasaannya perasaannya dan/atau
sesuai dengan dalam bentuk dalam bentuk perasaannya
minat dan karya dan/atau karya dan/atau dalam bentuk
kesukaannya tindakan, serta tindakan, serta karya dan/atau
dalam bentuk mengevaluasinya mengevaluasinya tindakan, serta
karya dan/atau dan dan mengevaluasiny
tindakan serta mempertimbang mempertimbang a dan
mengapresiasi kan dampaknya kan dampak dan mempertimbang
dan mengkritik bagi orang lain risikonya bagi kan dampak dan
karya dan diri dan risikonya bagi
tindakan yang lingkungannya diri dan
dihasilkan dengan lingkungannya
menggunakan dengan
berbagai menggunakan
perspektif. berbagai
perspektif
dalam bentuk
proposal
rancang karya
kewirausahaan.
11

Kegiatan 1: Mengenal Karakter Wirausaha


Tujuan Pembelajaran:
1) Siswa dapat mendalami makna wirausaha
2) Siswa dapat mengenal karakteristik seorang pengusaha

Waktu / Pertemuan : 4JP / 2 pertemuan


Bahan : Jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan
jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Fokus Mapel : PKWU

Persiapan:
- Sebagai kegiatan awal dari tema, guru akan memperkenalkan tema kewirausahaan dengan
projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda
- Diskusi tentang harapan siswa akan pelaksanaan program ini
- Pembuatan perjanjian kelas tentang sikap belajar

Pelaksanaan:
- Diskusi tentang apa yang siswa ketahui tentang kewirausahaan
- Diskusi tentang petunjuk visual (gambar: pengusaha dan pegawai). Mana yang
menggambarkan pengusaha? Mana yang bukan? Apa perbedaannya?
- Guru memutar video tentang kewirausahaan.
- Guru membuka diskusi dan menjelaskan kembali tentang definisi
wirausaha/entrepreneur: orang yang pandai atau berbakat dan inovatif dalam melakukan
aktivitas kewirausahaan baik mengenali produk baru, menentukan cara produksi produk
baru, menyusun manajemen operasional pengadaan produk, memasarkan produk, dan
mengatur sistem permodalan usahanya.
- Membaca artikel/menonton dokumentasi tentang tokoh wirausahawan sukses
- Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan dalam
bacaan/tontonan: Bagaimana sikap atau karakteristik tokoh? Apakah kamu memiliki
sikap dan karakteristik yang sama dengan tokoh?

Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Mencari tahu anggota keluarga/masyarakat yang adalah seorang wirausahawan.
Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan: Apakah kamu mengenal
seorang pengusaha atau wiraswasta? Bagaimana sikap atau karakteristik mereka?
Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik yang sama dengan mereka?
12

Kegiatan 2 Menggali Potensi Diri


Tujuan Pembelajaran:
1) Siswa dapat mengenal karakter dan kualitas diri yang berhubungan dengan
karakteristik kewirausahaan
2) Siswa dapat mengenal dan menggali minat dan bakat
Waktu : 4JP
Bahan : Jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan
jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru: Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
Guru meminta siswa untuk duduk dalam kelompok kecil.

Pelaksanaan:
- Presentasi individu. Apakah hal yang menarik minatmu?. Siswa secara bergantian

masing- masing 1 menit tentang satu hal yang menarik minatnya.


- Diskusi kelompok. Bagaimana kalian dapat melihat bidang minat kalian sebagai
sebuah bisnis, produk, atau layanan sosial (kewirausahaan sosial?)
- Usaha impian. Siswa menuliskan dan mengilustrasikan tentang usaha impiannya pada
lembar kerja.
- Presentasi individu usaha impian.
- Guru mengajukan pertanyaan: Apa yang harus dilakukan agar impianmu
berhasil? Siswa mendeskripsikan jawaban mereka pada tabel.
- Diskusi kelompok. Siswa berbagi dengan teman-temannya tentang isi tabel mereka.
- Diskusi kelas. Menjadi Wirausahawan:

Tugas:
- Mengisi jurnal
- Membaca artikel/menonton topik terkait kegiatan di atas
- Membuat daftar potensi pribadi dan impian/cita cita masa depan (dream book)
13

Kegiatan 3 Menumbuhkan Sikap Wirausaha


Tujuan Pembelajaran:
- Membangun sikap wirausaha (berani mencoba, membuat keputusan
- Siswa dapat memahami dasar-dasar kewirausahaan dan pengambilan keputusan
- Memahami persepsi dan definisi kewirausahaan dan bisnis kecil
- Memahami peran kewirausahaan bagi komunitas

Waktu : 4JP
Bahan : Jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
Guru menyiapkan lembar kuis atau file kuis secara online. Guru dapat membuat kotak tabulasi
di papan untuk pengisian hasil survey.

Pelaksanaan:
- Mengisi kuis: Cocok jadi wirausahawan.
- Diskusi kelompok : Siswa dalam kelompok nilai yang sama berkumpul. Mereka
saling berbagi tentang persamaan dari sifat yang mereka miliki. Perwakilan dari tiap
kelompok akanberbagi hasil diskusi pada presentasi kelas.
- Survey pendapat siswa. Menjadi wirausahawan sukses itu: bakat, pilihan, atau
keduanya?
- Membahas hasil survey. Siswa memberikan alasan atas jawaban yang mereka pilih.
- Permainan. Arkade Bola Kertas. Siswa mendapat 3x kesempatan melempar bola
kertas ke dalam keranjang yang ditaruh di depan kelas. Terdapat 3 titik untuk
melempar. Setiap titik mempunyai poin. Titik terjauh memiliki poin terbesar, titik
terdekat memiliki poin terkecil. Jika berhasil masuk, siswa mendapat poin, jika tidak
0. Siswa yang memiliki poin tertinggi menjadi pemenangnya.
- Diskusi. Wirausahawan adalah individu yang menggunakan sumber dayaekonomi
dan menciptakan produk baru atau bisnis baru. Mereka menanggung risiko dan
menerima imbalan/keuntungan dari usaha mereka. Pertanyaan: Apa saja kerugian yang
bisa dialami oleh seorang wirausahawan? Mengapa mereka berani untuk mengambil
resiko dalam berusaha?

Tugas:
- Mengisi jurnal
- Membuat satu komitmen untuk mencoba atau melakukan hal baru minggu ini.
14

Kegiatan 4 Mengenal Potensi Daerah


Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal potensi daerah
Waktu : 8JP
Bahan : Jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan
jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru: Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
Guru menyiapkan gambar/tulisan negara baik yang dibuat sendiri ataupun mencontoh dari
panduan dan memuat pada format digital.

Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang negara
maju dan negara berkembang dan menyebutkan daftar negara maju dan negara
berkembang yang mereka ketahui
- Guru memberikan 3 contoh gambar berpasangan berbagai negara dan
meminta mereka menebak mana yang merupakan negara maju dan
berkembang dan menyebutkan alasannya.
- Guru menjelaskan definisi tentang negara maju dan berkembang. 4 faktor yang
mendukung kemajuan ekonomi suatu negara: Sumber daya alam, sumber daya
modal, sumber daya manusia, kewirausahaan
- Guru meminta siswa mengamati contoh negara pada kegiatan sebelumnya.
Guru meminta siswa menyimpulkan tentang kesamaan yang dimiliki oleh
negara-negara maju (lewat hasil diskusi juga dari kegiatan membaca
artikel).

Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Guru meminta siswa melakukan riset dan observasi (lewat kunjungan,
wawancara, atau pengamatan langsung) terhadap sumber daya yang ada di
daerah tempat tinggal. Panduan riset dan observasi ada pada jurnal.
15

Kegiatan 5 Analisis dan Sumberdaya Daerah


Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal potensi daerah
Waktu : 4 JP
Bahan : Jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan
jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru: Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan:
- Guru memberikan stimulus dengan mneyebutkan beberapa wisata di daerah setempat
sekolah, salah satunya “Kebun Kopi Renteng” dan menyiapkan lembar diagram
SWOT baik dalam bentuk cetak atau digital.
- Guru meminta siswa menyiapkan hasil wawancara/diskusi/survey/kunjungan luar
sekolah guna mencari tahu tentang potensi daerah dari kegiatan sebelumnya.

Pelaksanaan:
- Guru membuka pertemuan dengan menunjukkan gambar Kebun Kopi Renteng dan
bertanya: Siapa yang pernah mengunjungi Kebun Kopi Renteng Apa tempat
wisata lainnya yang ada di sekitar Kebun Kopi Renteng?
- Guru meminta siswa mencari kelebihan dan kekurangan.
Apa kekurangan pada daerah wisata tersebut?
Apa tantangan untuk daerah sekitar tempat wisata?
Apa peluang atau potensi yang ada di kawasan wisata Kebun Kopi Renteng ?
Apa strategi atau langkah yang dapat dilakukan agar desa di kawasan wisata
Kebun Kopi Renteng dapat sejahtera?
- Setelah selesai mendengar jawaban dari siswa, guru meminta siswa menyebutkan
langkah-langkah yang dilakukan oleh para penduduk desa di kawasan wisata Kebun
Kopi Renteng untuk meningkatkan perekonomian mereka.
- Guru menjelaskan tentang analisis SWOT, sebagai alat untuk mengidentifikasi faktor
internal dan faktor eksternal diri/daerah/suatu usaha dan hasil digunakan sebagai
salah satu dasar untuk pengambilan keputusan
- Guru meminta siswa duduk berkelompok menuliskan komponen SWOT desa di
kawasan Kebun Kopi Renteng

Tugas:
Secara berkelompok, siswa membaca kembali hasil pengamatan dan survei dari kegiatan
sebelumnya. Lalu secara bersama berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi dan identifikasi
potensi daerah setempat dalam diagram analisis SWOT.
16

Kegiatan 6 Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha


Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal kearifan lokal dari berbagai daerah yang berhubungan
dengan kewirausahaan
- Siswa memahami kearifan lokal sebagai bagian yang mendukung
kelangsungan kewirausahaan

Waktu : 4JP
Bahan : Jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan
jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru: Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
Guru menyiapkan gambar/tulisan negara baik yang dibuat sendiri ataupun mencontoh dari
panduan dan memuat pada format digital.

Pelaksanaan:
- Guru menyebutkan sebuah pepatah/petuah dalam bahasa daerah yang betema
kebijakan hidup, integritas, dan kerja kertas.
- Guru meminta kepada siswa untuk menebak arti dari pepatah/petuah tersebut,
dan menyebut apakah pernah mendengar hal tersebut? Guru meminta siswa
menyebutkan pepatah/petuah lainnya yang mereka ketahui
- Guru meminta siswa membaca artikel “Kearifan Lokal Dalam Praktik
Bisnis di Indonesia” lalu secara mandiri atau berpasangan mengerjakan
kegiatan lanjutan: mendata kearifan lokal dari berbagai daerah pada tabel
dan menjawab pertanyaan diskusi terkait tema kegiatan.
- Guru menjelaskan tentang formatif 1 yang dilakukan oleh guru dengan
menilai partisipasi siswa dan refleksi yang dituliskan pada jurnal. Formatif 2
yang dilakukan di akhir kegiatan 6 yaitu Esai singkat (150 - 400 kata) tentang
topik pilihan:
● Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila
● Analisis sumberdaya daerahku
● Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah
Tugas:
- Melengkapi jurnal
- Membuat kerangka penulisan topik pilihan
17

Kegiatan 7 Menggali dan Mengembangkan Ide


Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mampu menemukan dan mengembangkan ide yang layak, berdampak, dan kreatif
- Siswa mampu memberikan solusi atas masalah

Waktu : 4JP
Bahan : Jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan
jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru: Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan:
Guru menyiapkan materi kegiatan kreativitas seperti pada jurnal. Guru dapat menjadikan
kegiatan pada jurnal sebagai panduan, tetapi dapat mencari alternatif yang lain atau melakukan
dalam urutan yang berbeda. Siapkan situasi dan suasana kelas dalam keadaan relaks.
Tunjukkan sikap terbuka dalam menerima dan menyimak ide yang diekspresikan siswa pada
kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan imajinasi gambar. Siswa melengkapi
gambar garis atau simbol yang ada pada kotak sesuai imajinasinya. Siswa dapat
melengkapi gambar dengan warna. Siswa berbagi dan membandingkan hasil
imajinasinya dengan teman sebangku/sekelompok menggunakan pertanyaan
panduan.
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan imajinasi komunikasi antar dua
karakter pada komik. Siswa melengkapi komik dengan kalimat percakapan sesuai
imajinasinya. Siswadapat melengkapi komik dengan tambahan latar dan warna. Siswa
berbagi dan membandingkan hasil imajinasinya dengan teman sebangku/sekelompok
menggunakan pertanyaan panduan.
- Guru meminta perwakilan siswa berbagi hasil diskusi dengan temannya.
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan ketiga yaitu Sepatu Ajaib. Guru
memberikan sebuah konteks dengan situasi berikut: Siswa adalah salah satu peserta
kompetisi inovasi muda, di mana mereka diminta untuk membuat inovasi atas salah
satu produk kelengkapan sekolah. Siswa melengkapi gambar dasar pada jurnal (atau
bisa menggambar kembali pada kertas kosong atau pada media digital)
menggunakan daya imajinasinya sekreatif mungkin.
- Guru dapat mengadakan kegiatan gallery walk agar siswa dapat saling melihat hasil
kerja
teman-temannya
- Guru menunjukkan diagram tentang Karakteristik dari Kreativitas (Unik, Baru,
Inovatif, Asli) dan bagaimana Pengembangan kreativitas dapat dilaksanakan pada:
kreativitas lingkungan, kreativitas produk, kreativitas proses, kreativitas SDM. Guru
membuka diskusi dengan siswa tentang apa yang mereka pahami dari diagram tersebut.
Guru meminta siswa menjelaskan kreativitas yang mereka sajikan dari tugas Sepatu
Impian.

Tugas:
- Menulis jurnal
- Melengkapi tugas sepatu impian pada kegiatan mandiri atau di rumah.
18

Kegiatan 8 Merencanakan Usaha


Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mampu memahami komponen penyusunan perencanaan usaha
- Siswa memahami langkah-langkah pembuatan perencanaan usaha
- Siswa mampu menulis sebuah perencanaan usaha yang sederhana dan logis

Waktu : 4JP
Bahan : Jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan
jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru: Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
Guru menyiapkan lembar perencanaan usaha secara cetak ataupun dalam bentuk digital. Guru
menekankan kegiatan ini adalah kegiatan contoh untuk memahami bagaimana membuat
sebuah perencanaan usaha. Contoh yang siswa buat pada kegiatan ini dapat digunakan/tidak
digunakan pada kegiatan selanjutnya.

Pelaksanaan:
- Guru membuka kegiatan dengan menyambungkan kegiatan sebelumnya dengan
kegiatan kini. Ketika seorang wirausahawan mendapat ide dan mengidentifikasi
sebuah peluang bisnis yang potensial, langkah selanjutnya adalah membuat sebuah
perencanaan usaha. Bagaimana membuat perencanaan usaha yang baik?
- Guru meminta siswa mengamati lembar perencanaan usaha dan elemen penting yang
adadi sana.
- Guru meminta siswa untuk mengembangkan ide usahanya (bisa dari inspirasi kegiatan
2, 6, 7) dan menuliskan perencanaan usaha pada lembar yang diberikan.
- Guru membantu memberi penjelasan jika siswa memiliki kesulitan dalam menentukan
ide usaha. Ide yang dikembangkan haruslah ide yang: layak (karena berfokus untuk
membantu orang lain), berdampak (karena fokus pada pemecahan masalah, bukan
pada produk), kreatif (karena menggunakan masalah sebagai inspirasi usaha)

Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Melakukan riset mandiri untuk pengisian lembar perencanaan usaha agar
perencanaan sederhana yang dihasilkan memiliki kelengkapan yang baik dan
logis.
19

Kegiatan 9 Berkolaborasi dan Bekerja Sama


Tujuan Pembelajaran:
- mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim
- melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada projek
- merefleksikan kinerja diri dalam perannya sebagai anggota tim

Waktu : 4JP
Bahan : Jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru: Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
Guru menyiapkan alat-alat dan ruang kelas untuk permainan berkelompok yang bertujuan
untuk membangun semangat kolaborasi dan kerja sama. Beberapa kegiatan alternatif
diberikan pada lampiran kegiatan, guru dapat memilih permainan yang sesuai dengan situasi
dan kondisi..

Pelaksanaan:
- Guru mengajak siswa berpartisipasi dalam permainan agar memperoleh
pengalaman berinteraksi dalam kerja tim. (inspirasi permainan ada pada
jurnal)
- Guru meminta siswa membagikan kesan-kesan dalam mengikuti permainan.
- Guru berdiskusi dengan siswa tentang nilai-nilai yang didapat dari permainan.
Apakah kamu 'berpikir bersama' sebelum mulai melakukan permainan? -> membuat
perencanaan penting tetapi menjadi fleksibel saat situasi yang berbeda muncul juga
sama pentingnya.
➔ Apakah setiap anggota di kelompokmu memiliki peran yang jelas? Apakah
peranmu?
Apakah kamu menikmati permainan? jika tidak, apa sebabnya?
(Tekankan bahwa dalam kerja tim, pembagian peran (pemimpin dan anggota) itu
penting agar tim berfungsi dengan baik. Dalam kolaborasi, meskipun tidak ada
pembagian peran yang signifikan, setiap anggota yang berkontribusi maksimal dan
berkomunikasi dengan baik akan menghasilkan kerjasama yang baik.
➔ Apakah kamu dapat menyelesaikan tantangan tepat waktu?
Jika tidak, menurutmu mengapa hal itu terjadi?
Pentingnya manajemen waktu untuk tim.)
➔ Apakah kamu senang dengan kolaborasi Anda sendiri dalam
aktivitasnya? Dengan anggota tim Anda? -> pastikan siswa berbicara jujur satu sama
lain dengan saling menaruh sikap hormat.
➔ Apa yang kamu pelajari? Apa yang akan kamu lakukan secara berbeda lain kali?

- Guru menjelaskan tentang pentingnya mengembangkan keterampilan berkolaborasi


dan kerja tim sebagai kompetensi unggul. (catatan: penting menjelaskan perbedaan
keduanya.
Kolaborasi adalah kerjasama dalam hubungan sejajar. Kerja tim adalah kerjasama
yang membutuhkan pemimpin dan anggota. Setiap anggota mempunyai perannya
masing-masing. Pemimpin mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan anggotanya
agar tujuan tim tercapai).
- Guru menjelaskan kegiatan lanjutan yaitu mengelompokkan siswa untuk
20

berkolaborasi dan bekerja tim dalam menyiapkan sebuah proposal usaha. Kelompok
ini akan bersama sampai akhir projek.
- Siswa dalam satu kelompok akan memulai kegiatan dengan membuat kesepakatan
bersama, berbagi peran, dan bertukar ide. Mereka dapat mengenalkan ide-ide pribadi
yang sudah mereka buat pada kegiatan-kegiatan sebelumnya sebagai alternatif ide
untuk didiskusikan dalam tim saat memutuskan ide usaha kelompok.

Tugas:
- Menulis jurnal
Berdiskusi kelompok
21

Kegiatan 10 Strategi dan Inovasi dalam Berwirausaha

Tujuan Pembelajaran:
- Siswa memahami bauran pemasaran sebagai bagian dari strategi dalam berwirausaha
- Siswa mendemonstrasikan kemampuan berpikir kritis tentang konsep pemasaran
melalui aktivitas yang dilakukan
- Siswa memahami inovasi sebagai bagian dari keberlanjutan sebuah usaha

Waktu : 4JP
Bahan : Jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan
jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru: Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
Guru menyiapkan materi untuk penjelasan tentang bauran pemasaran 4P. Guru dapat
mengundang guru mapel ekonomi/bisnis dan manajemen untuk menjadi pemateri tamu di kelas.
Guru juga dapat memutarkan video untuk penjelasan ini. Untuk kegiatan pembuka, guru dapat
memantik siswa dengan membawa beberapa barang konsumsi (atau menunjukkan gambarnya).

Pelaksanaan:
- Guru menunjukkan gambar produk lalu mendiskusikan dengan siswa pertanyaan-
pertanyaan tentang produk. Contoh ada pada jurnal.
Guru memberikan penjelasan: Produk dapat berupa barang, jasa, atau acara. Barang
adalah sesuatu yang digunakan atau dikonsumsi (contoh: makanan, minuman, alat
tulis). Jasa adalah sesuatu yang orang lakukan untuk membantu kita (jasa angkutan,
potong rambut). Acara adalah kegiatan bertema untuk suatu tujuan (contoh: konser
musik, kompetensi olahraga)
- Guru mendiskusikan dengan siswa pertanyaan-pertanyaan tentang produk, harga,
promosi, dan tempat . (pertanyaan panduan ada pada jurnal)
- Guru membuka diskusi dengan siswa tentang teknologi. Siswa berbagi pengalaman
mereka menggunakan teknologi sehari-hari dan bagaimana teknologi mempengaruhi
kehidupan.
- Guru bersama siswa menyaksikan contoh inovasi pada teknologi. Pertanyaan:
bagaimana inovasi dengan menggunakan teknologi membantu memecahkan masalah
danmeningkatkan efisiensi serta produktivitas. (pertanyaan panduan pada jurnal)

Tugas:
Mengamati perkembangan teknologi di daerah. Apa aspek kehidupan yang berubah dalam
sepuluh tahun terakhir? Apa manfaat dari inovasi di bidang teknologi bagi aspek kehidupan
tersebut?
22

Kegiatan 11 Penyempurnaan Karya dan Strategi

Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim
- Siswa melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada penyelesaian
projek
- Siswa mampu mengkomunikasikan ide di depan khalayak

Waktu : 12JP
Bahan : Jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan
jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru: Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
Guru meluangkan waktu secara berkala untuk mengecek perkembangan siswa. Kegiatan ini
lebih banyak dilakukan secara mandiri oleh siswa. Guru dapat mendampingi jika siswa
memerlukan bantuan dalam hal berhubungan dengan pihak ketiga atau pihak lain di luar
sekolah.

Pelaksanaan:
- Guru mendiskusikan progres perkembangan pembuatan rencana usaha siswa. Diskusi
dilakukan per kelompok.
- Guru menginformasikan sumber-sumber belajar tambahan yang membantu siswa
menyelesaikan perencanaan usahanya.
- Guru memfasilitasi kegiatan siswa yang berhubungan dengan penyelesaian
perencanaan usaha (melakukan survey, wawancara, pembuatan prototype,
peminjaman alat/ruang sekolah, komunikasi dengan orang tua, komunikasi dengan
guru mapel yang terkait seperti guru ekonomi/manajemen, guru matematika, dan
lainnya, atau pihak lain yang dapat membantu siswa)
- Guru membagikan jadwal presentasi kelompok dan check list kelengkapan presentasi
proposal usaha kepada siswa
- (pada hari yang ditentukan) Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan proposal
usaha. Guru (bersama tim penilai) akan memberikan masukan bagi perbaikan proposal
usaha siswa.
- Siswa melanjutkan penyempurnaan proposal usaha dan prototype produk.

Tugas:
- Melakukan kegiatan mandiri (bersama kelompok) penyelesaian proposal usaha dan
persiapan presentasi proposal
- Membuat perbaikan dan penyempurnaan proposal usaha da prototype produk.
23

Kegiatan 12 Wirausaha Mandiri dan Berkelanjutan


Tujuan Pembelajaran:
- Siswa memahami tantangan yang dihadapi oleh wirausahawan
- Siswa memahami faktor-faktor penting dalam menciptakan usaha yang berkelanjutan

Waktu : 12JP
Bahan : Jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan
jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru: Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan:
Ada dua hal yang akan dilakukan pada kegiatan ini, yaitu Projek Unjuk Kerja dan juga studi
kasus tentang ketangguhan dalam menghadapi tantangan.
- Projek Unjuk Kerja:
Guru dapat berkoordinasi bersama guru pendamping Projek Kewirausahaan dan P5
lainnya, Kepala Sekolah, orangtua dan/atau pengurus OSIS agar kegiatan Projek Unjuk
Kerja berjalan dengan baik. Sambil siswa bersama kelompoknya berproses menyiapkan
projek unjuk kerja selama jadwal Kegiatan 12 berlangsung, guru dapat mengecek kesiapan
siswa dan tantangan yang mereka hadapi sambil membawakan materi tentang ketangguhan
dalam menghadapi tantangan (Hukum Karnel dan Kuis Ketangguhan). Panduan
pelaksanaan di bawah ini dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.

Pelaksanaan:
- Siswa bekerja secara mandiri dengan kelompoknya menyiapkan Projek Unjuk Kerja
- Guru mendiskusikan perkembangan persiapan Projek Unjuk Kerja Siswa berdasarkan
proposal dan timeline yang sudah dibuat
- Guru mendiskusikan dengan siswa tantangan yang dihadapi selama pengerjaan
proposal dan persiapan Projek Unjuk Kerja
- Guru meminta siswa mengisi Kuis Ketangguhan pada jurnal
- Guru meminta siswa mendiskusikan hasilnya
- Guru meminta siswa membaca teks Hukum Karnel dan menghubungkannya dengan
pengalaman kewirausahaan siswa. Pertanyaan diskusi: Apa tantangan terbesar yang kamu
miliki? Bagaimana usahamu mengatasinya? Apakah tantangan ini menyurutkan
motivasimu untuk menyelesaikan/melangsungkan projek yang sedang kamu lakukan? Jika
menghadapi tantangan apa yang sebaiknya dilakukan? Berhenti dan mencari tantangan
baru atau mencari cara mengatasinya?
- Guru mendiskusikan dengan siswa faktor -faktor penting (inovasi, kreasi, relasi, dan
motivasi) dalam usaha yang berkelanjutan. Pertanyaan diskusi: Apa hubungan faktor
inovasi, kreasi, relasi, dan motivasi pada usaha yang berkelanjutan? Jika dihubungkan
dengan Projek yang sedang kalian buat, bagaimana kalian membuat faktor inovasi,
kreasi, relasi , dan motivasi mendukung keberlanjutan usaha kalian? Jika memiliki banyak
tantangan, kenapa seorang wirausahawan tetap tangguh menjalankan usahanya?

Tugas:
- Siswa menyiapkan kelengkapan persiapan Projek Unjuk Kerja sesuai panduan
- Siswa berlatih presentasi untuk persiapan Projek Unjuk Kerja
- Siswa membersihkan dan merapikan ruangan dan dokumen setelah Projek Unjuk Kerja
selesai
24

Kegiatan 13 Refleksi
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa merefleksikan pengalaman belajar mereka lewat jurnal refleksi
- Siswa mampu merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kewirausahaan yang dibangun untuk masa depan
Waktu : 4JP
Bahan : Jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan
jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru: Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan:
Guru menyiapkan lembar refleksi (secara cetak atau digital) atau menuliskan pertanyaan
refleksi pada papan tulis

Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa mengerjakan refleksi pribadi dengan menggunakan pertanyaan
panduan pada jurnal
- Guru meminta siswa duduk berkelompok dan berbagi hasil refleksinya
- Guru mengajak seluruh siswa untuk sebuah diskusi kelas, meminta perwakilan untuk
berbagi tentang refleksi pribadi dan refleksi kelompok
- Guru meminta siswa melihat pohon harapan dan kekhawatiran yang dibuat di awal
kegiatan dan meminta pendapat siswa tentang hal ini.
- Guru memberi penutup dengan mengucapkan selamat atas komitmen dan keberhasilan
siswa menjalani Projek Kewirausahaan dan memberikan pesan bahwa pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kewirausahaan yang dibangun pada projek ini dapat
diaplikasikan dan membawa manfaat bagi kehidupan kini dan masa depan

Tugas:
Siswa memastikan kelengkapan jurnal atau berkas belajar Projek Kewirausahaan lalu
mengumpulkannya dalam bentuk portfolio
25

JURNAL
26

LAMPIRAN: KEGIATAN 1
27

Lampiran: Tentang Wirausaha


Contoh hasil diskusi anak tentang wirausaha jualan
produk
barang
jasa
kaya
uang
usaha
kerja keras
los
lelah
kerja sama
solusi
resiko
inisiatif
kesempatan
ide
manajemen
perencanaan
pengetahuan
visioner
kewirausahaan
28

Kegiatan menonton video tentang wirausaha:


https://www.youtube.com/watch?v=66bG9aSjyP8
29
30

Lampiran artikel tokoh Wirausahawan

Latar Belakang Keluarga Jack Ma


Jack Ma lahir sebagai anak dari pasangan Ma Laifa dan Cui Wencai pada 10
September 1964 di Hangzhou, China. Ada pula sumber yang mengatakan ia lahir
tanggal 15 Oktober. Nama aslinya adalah Ma Yun.
Jack Ma merupakan anak tengah dari tiga bersaudara. Dia memiliki satu kakak
perempuan dan adik laki-laki. Orang tuanya bukanlah pasangan berpenghasilan
ekonomi tinggi. Keluarganya harus hidup pas-pasan dari hasil kerja ayahnya sebagai
pemusik dan pendongeng tradisional.
Dibesarkan di lingkungan komunis yang tertutup dari dunia barat dengan
mengandalkan tunjangan pensiun ayahnya sebesar 500 ribu rupiah perbulan,
mengharuskan ia membantu orang tuanya dengan bekerja.

Pendidikan Jack Ma
Jack Ma termasuk salah satu orang yang gigih dalam mengupayakan pendidikan.
Meskipun memperoleh berbagai penolakan oleh beberapa institusi, semangat
belajarnya tidak pernah surut. Ia termasuk orang yang beranggapan bahwa sekolah
dapat memperbaiki keadaan.
Meski sering ditolak oleh berbagai institusi pendidikan, setelah lulus sekolah, Jack Ma
berkeinginan untuk melanjutkan kuliah. Walaupun keadaan ekonomi keluarganya pas-
pasan, ia tidak menyerah dalam mengupayakan pendidikan.
Jack Ma mencoba mendaftar kuliah dan baru beruntung pada kesempatan ketiga di
Hangzhou Teachers Institute dan lulus pada tahun 1988. Bahkan ia juga
mendaftarkan diri ke Harvard, namun selalu ditolak hingga 10 kali.

Penolakan dan Masalah yang Didapat oleh Jack Ma


Hampir setengah hidupnya selalu berhadapan dengan penolakan. Mulai dari
penolakan oleh setiap sekolah, bahkan sejak tingkat dasar hanya karena nilai ujian
matematika yang kurang bagus. Hingga penolakan dari berbagai tempat kerja. Setelah
lulus kuliah, ia mencoba melamar kerja di berbagai perusahaan, namun tak kunjung
memperoleh pekerjaan. Namun akhirnya ia mencoba menjadi guru bahasa inggris
sebagaimana pengalamannya menjadi pemandu wisata ketika kecil. Pendidikan non-
formalnya diperoleh ketika menjadi pemandu wisata bagi turis asing yang berkunjung
ke Hangzhou. Selain mendapat upah dari pekerjaan tersebut, ia juga memperoleh ilmu
berupa pengalaman serta kemampuan bahasa inggrisnya menjadi lebih baik.

Karir Jack Ma
Dalam biografi Jack Ma, karirnya dimulai ketika ia berusia 12 tahun dengan menjadi
pemandu wisata. Kala itu, wilayah tempat tinggalnya dikunjungi oleh Presiden Nixon
dari Amerika Serikat, sehingga kemudian banyak dikunjungi turis asing untuk
berwisata.

1. Awal Mula Karir


Pekerjaannya sebagai pemandu wisata turis asing selama 8 tahun membuat ia
31

merubah cara pandangnya menjadi lebih global. Jack Ma belajar dari apa yang
diceritakan para wisatawan yang berbeda jauh dari pelajaran yang diperolehnya di
sekolah baik oleh guru maupun buku pelajaran.
Setelah lulus kuliah, Jack Ma mencoba peruntungan mengirim lamaran di berbagai
perusahaan, namun selalu ditolak. Bahkan ketika melamar menjadi karyawan KFC,
dari 24 pelamar hanya 23 orang yang lolos, tidak termasuk dirinya.

2. Menjadi Guru Bahasa Inggris


Menjadi satu-satunya pelamar yang ditolak oleh KFC, tidak lantas membuatnya patah
semangat. Ia terus berusaha meskipun dari 30 perusahaan tempatnya melamar, belum
ada hasil. Akhirnya ia memutuskan menjadi guru bahasa inggris berbekal kemampuan
selama menjadi pemandu wisata.
Alibaba lahir dilatarbelakangi ketika Jack Ma menggunakan internet pada 1995 untuk
mencari kata `beer` dan `China`. Namun ia tidak menemukannya. Hal tersebut lantas
mendorongnya untuk menciptakan halaman website yang melayani jasa terjemahan
bahasa Mandarin.

Karir Jack Ma di Alibaba


Laman website Alibaba diciptakan dengan bantuan seorang teman dan sangat bagus
hasilnya. Terbukti dengan selang beberapa jam semenjak diluncurkan, banyak surel
yang masuk membantu pembangunan situs dan menaikkan penghasilannya.

1. Sejarah Berdirinya Alibaba


Selang empat tahun kemudian, Jack Ma membangun Alibaba Group yang tidak hanya
mengurusi jasa terjemahan bahasa mandarin saja untuk sekelas website, namun
merambah ke berbagai bidang. Bahkan kini perusahaan tersebut telah menjadi e-
commerce terbesar di China. Alibaba juga sangat diperhitungkan di dunia, meskipun
posisinya masih di bawah Amazon dan Walmart. Alibaba.com sebagai situs
pertamanya difungsikan sebagai wadah para eksportir dari China untuk saling
terhubung dengan para pembeli di luar negeri.

2. Perkembangan Alibaba
Alibaba juga dapat menarik investor dengan cepat sehingga dapat berkembang hingga
sebesar sekarang. Dengan modal tersebut, perusahaan ini membuat strategi
pengembangan untuk mengalahkan eBay, salah satu situs jual beli online asal Amerika
Serikat.
Karena kerja kerasnya, dua situs Alibaba, Taobao Marketplace dan Tmall.com, menjadi
primadona tempat belanja online dan penyedia jasa pengiriman terbesar di China.
Pencapaian ini tentu sangat membanggakan mengingat pendirinya yang tidak punya
bekal di bidang teknologi sedikitpun.

3. Capaian Jack Ma
Tanpa memiliki latar belakang di bidang teknologi dan komputerisasi, Jack Ma
ternyata mampu mendirikan dan mengembangkan Alibaba Group menjadi reseller
online terbesar di China. Karena hal tersebut, dia sekarang menjadi orang terkaya di
China dan sangat berpengaruh di dunia.
Ide-ide bisnis yang lahir dari pemikirannya yang super gila dan fantastis tersebutlah
Alibaba Group bisa eksis seperti sekarang. Bahkan oleh para rekan maupun
32

kompetitornya, ia mendapat julukan sebagai `Crazy Jack`.


Jack Ma menjadikan pengalamannya sering ditolak, ke dalam manajemen Alibaba. Ia
lebih menekankan bahwa situs besutannya mampu membantu banyak konsumen,
menciptakan lapangan kerja serta menyediakan pelayanan untuk masyarakat.

Berapa Penghasilan Jack Ma?


Dulu ia hanyalah seorang guru bahasa inggris yang gajinya saja kala itu hanya $ 12 per
bulan. Namun siapa sangka jika kini namanya sangat diperhitungkan dunia dan
mampu menjadi miliarder nomor satu di negaranya.

1. Gelar Pertama Jack Ma


Dari dulu dia selalu menanamkan pemikiran bahwa pantang menyerah akan
mengantarkanmu pada banyak kesempatan lain. Kemiskinan bukan halangan yang
harus Anda lakukan hanyalah fokus dan andalkan otak bukan otot. Karena itulah ia
bisa mengenyam pendidikan hingga bangku kuliah.
Berkat situs buatan Alibaba tersebut, Jack Ma mulai tahun 2014 dikenal seantero
China sebagai milyader nomor wahid di Negara tersebut. Kekayaannya bahkan
semakin bertambah pasca perusahaannya melepas saham IPO di pasar Amerika
Serikat.

2. Kekayaan Jack Ma yang Semakin naik


Bahkan Alibaba ketika menggelar IPO di bursa saham New York mampu
menghasilkan angka fantastis hingga mencetak rekor dunia. Saham yang dilempar ke
publik bahkan melonjak hingga 38 persen. Hal tersebut menjadikan kekayaan Jack Ma
naik hingga US$ 26,5 milyar.
Harga saham Alibaba yang dilempar ke publik tersebut, nilainya semakin bertambah
dan akan terus menghasilkan pundi-pundi kekayaan bagi Jack Ma. Hingga Juni 2020,
kekayaan yang ia miliki dilansir dari laman Forbes mencapai US$ 52 milyar atau setara
dengan Rp 7,6 ratus milyar.

3. Kesimpulan
Dari kisah Jack Ma tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kemungkinan selalu ada
dan kesempatan selalu terbuka lebar. Kekayaan bisa diraih dari kerja keras dan
kegigihan, tidak mesti berasal dari warisan.
Begitulah kiranya biografi Jack Ma, kisah perjalanan hidup pendiri Alibaba yang sangat
inspiratif. Tetap jaga semangat dan kegigihan dalam meraih impian. Semoga
kesuksesan versi Anda bisa segera terwujud.

Sumber: https://www.akudigital.com/bisnis-tips/biografi-jack-ma/

Video Wirausahawan Indonesia: Jack Ma


• https://www.youtube.com/watch?v=ID2JlUoykXs
• https://www.youtube.com/watch?v=C3TAKrrBXWw
• https://www.youtube.com/watch?v=1H4yuY013KA
33
34
35
36
37
38
39
40
41

Lampiran Kegiatan 4
Mengamati peta penyebaran negara-negara menurut

Sumber:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Developed_and_developing_countries.PNG
42

Kegiatan

Kegiatan mengamati dan membandingkan sumber daya dua negara dan kemampuan
ekonomi yang dimiliki.
Pertanyaan:
- Di mana letak geografis negara tersebut?
- Apa sumber daya yang dimiliki tiap negara?
- Apakah negara tersebut termasuk dalam berkembang atau maju menurut kemampuan
perekonomiannya? Apa yang menyebabkan?
1

Negara A: Turki Negara B: Cina


2

Negara A: Australia Negara B: Amerika


3

Negara A: Indonesia Negara B: Itali


43

4 faktor sumberdaya yang mendukung kemajuan ekonomi suatu negara

Sumber:
https://pressbooks.senecacollege.ca/introbusinessbam101/chapter/chapter-1-
economic-systems-and-business/ diterjemahkan.
44
45

Lampiran Kegiatan 5
Lampiran: Artikel
Dampak Ekonomi Obyek & Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) Gunung Pananjakan Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru

Kawasan konservasi di Indonesia memiliki berbagai potensi wisata alam yang menjadi daya
tarik bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang berlibur ke
Indonesi.Salah satunya kawasan konservasi yang menjadi destinasi wisata alam adalah
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
merupakan salah satu kawasan pelestarian alam di Jawa Timur yang didalamnya terdapat
banyak obyek wisata menarik yang bisa dinikmati, seperti Wisata melihat matahari terbit
(Sunrise) di Gunung Penanjakan. Gunung Penanjakan Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru (TNBTS) memiliki ketinggian sekitar 2,770 mdpl. Puncak Penanjakan merupakan
salah satu lokasi view point yang merupakan tujuan utama bagi para wisatawan untuk
menikmati wisata matahari terbit. Banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung dapat
memberikan dampak ekonomi pada masyarakat sekitar.
Dampak ekonomi yang dihasilkan oleh sektor pariwisata umumnya diukur dari keseluruhan
pengeluaran pengunjung untuk keperluan akomodasi, konsumsi, perjalanan, dokumentasi
dan keperluan lainnya. Perputaran uang di lokasi wisata memberikan dampak terhadap
jumlah penerimaan, pendapatan, serta pengeluaran bagi masyarakat lokal. Menurut Stynes
et al. (2000) dalam Milasari (2010), pengaruh total pariwisata terhadap ekonomi wilayah
merupakan penjumlahan dari dampak langsung (direct effects), dampak tidak langsung
(indirect effects) dan dampak lanjutan (induced effects). Dampak langsung selanjutnya lebih
dikenal sebagai dampak primer, sedangkan dampak tidak langsung dan ikutan biasanya
disebut dengan dampak sekunder. Dampak ekonomi langsung merupakan manfaat yang
langsung dirasakan oleh masyarakat berupa pendapatan yang diterima oleh penerima awal
pengeluaran wisatawan. Dampak tidak langsung adalah aktivitas ekonomi lokal dari
pembelanjaan unit usaha penerima dampak langsung dan dampak lanjutan (induced
impact). Dampak lanjutan merupakan aktivitas ekonomi lanjutan daritambahan pendapatan
masyarakat lokal. Perputaran uang di lokasi wisata timbul karena adanya pengeluaran
wisatawan selama berwisata antara lain yaitu pengeluaran untuk transportasi, akomodasi,
konsumsi, dokumentasi, pembelian souvenir, dan lain-lain. Terdapat dua jenis pengeluaran
wisatawan, yaitu pengeluaran wisatawan di dalam kawasan wisata dan di luar kawasan
wisata. Ada pula transaksi yang terjadi di luar lokasi wisata yang disebut sebagai kebocoran
ekonomi (economic leakage) (Yoeti, 2008).
Penelitian yang dilakukan oleh Hacika Andjani pada tahun 2016 di kawasan wisata Gunung
Pananjakan, Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru,menunjukan dampak ekonomi
positif wisata alam di gunung Panajakan bagi masyarakat sekitar. Pada penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif tersebut, peneliti melakukan survei atau wawancara
dengan bantuan kuesioner kepada wisatawan, pemilik unit usaha, dan tenaga kerja di
kawasan wisata Gunung Pananjakan.

Dampak ekonomi langsung merupakan sejumlah uang yang diterima oleh pemilik unit usaha
yang berada di dalam kawasan wisata Gunung Pananjakan dari transaksi ekonomi (jual-beli)
wisatawan dengan unit usaha. Rata-rata unit usaha yang berada di dalam kawasan Gunung
Pananjakan ramai pengunjung pada akhir pekan dan hari-hari libur nasional, namun
demikian pada hari kerja pun mereka tetap membuka usahanya meski tak seramai pada hari
46

libur. Selain memperoleh penerimaan dari wisatawan, unit usaha yang ada juga melakukan
berbagai pengeluaran di dalam kawasan, seperti pengeluaran untuk biaya listrik, biaya
transportasi, pembelian barang dagangan, biaya konsumsi di dalam kawasan, dan biaya
lainnya. Unit usaha di kawasan Gunung Pananjakan tidak dikenakan biaya sewa tempat
ataupun biaya kebersihan dan keamanan. Hampir semua unit usaha di kawasan wisata
Gunung Pananjakan tidak mempekerjakan tenaga kerja atau dikelola sendiri serta dibantu
oleh anggota keluarga lain. Jenis usaha yang terdapat di dalam kawasan Gunung
Pananjakan adalah unit usaha penyewaan jip, ojek, pedagang kaki lima seperti warung
makan dan toko cinderemata, dan juga pemandu wisata serta pedagang asongan.
Pendapatan yang diperoleh setiap unit usaha berbeda-beda. Pendapatan per tahun terbesar
adalah pendapatan unit usaha pemandu wisata, dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp.
90,120,000. Hal tersebut dikarenakan hampir setiap harinya jasa pemandu wisata digunakan
oleh para wisatawan
Dampak ekonomi langsung dari kawasan wisata Gunung Pananjakan diperoleh dengan
mengalikan jumlah populasi unit usaha dengan rata-rata pendapatan unit usaha per tahun.
Nilai dampak ekonomi langsung terbesar dirasakan oleh unit usaha penyewaan jip, yaitu
Rp3,892,864,000 per tahun. Hal tersebut dikarenakan untuk mencapai kawasan Gunung
Pananjakan wisatawan tidak diperbolehkan mengendari kendaraan pribadinya, sehingga
wisatawan pun harus menyewa jasa jip sebagai alternatif lain agar dapat sampai ke dalam
kawasan wisata dan populasi dari unit usaha penyewaan jip lebih banyak dibandingkan unit
usaha lainnya. Total dampak ekonomi dari kawasan wisata Gunung Pananjakan adalah
sebesar Rp9,067,245,455 per tahun
Dampak ekonomi tidak langsung didapatkan dari hasil pengeluaran unit usaha berupa biaya
operasional unit usaha yang berada di dalam kawasan wisata Gunung Pananjakan.
Keberadaan kawasan wisata tersebut juga banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat
lokal yang ada di sana sehingga menimbulkan dampak ekonomi secara tidak langsung
berupa upah yang diterima oleh tenaga kerja yang bekerja di sektor wisata
tersebut. Pengeluaran yang dilakukan oleh unit usaha di dalam lokasi wisata diantaranya
adalah biaya transportasi, pembelian barang dagangan, konsumsi di dalam kawasan dan
biaya lainnya, sedangkan pengeluaran yang dilakukan di luar lokasi wisata adalah
pembayaran listrik. Biaya transportasi dibedakan menjadi dua, yaitu biaya pembelian bensin
bagi unit usaha penyewaan jip dan ojek, dan biaya pengantaran barang dagangan bagi unit
usaha warung makan dan toko cinderamata. Berdasarkan hasil penghitungan unit usaha
warung makan sekaligus cinderamata merupakan unit usaha dengan pengeluaran di
kawasan wisata terbesar yaitu Rp 38,108,727 per tahun. Hal tersebut dikarenakan unit
usaha warung makan dan cinderamata mengeluarkan biaya pembelian barang dagangan
paling besar dibandingkan biaya pengeluaran pembelian barang dagangan unit usaha
lainnya.
Perolehan total dampak ekonomi tidak langsung dari kawasan wisata Gunung Pananjakan
didapat dengan menjumlahkan total pengeluaran unit usaha di kawasan wisata dengan total
pendapatan tenaga kerja. Total dampak ekonomi tidak langsung terbesar diperoleh unit
usaha penyewaan jip yaitu Rp1,913,669,333 per tahun dikarenakan unit usaha penyewaan
jip merupakan unit usaha dengan populasi terbesar, dan hampir setiap harinya wisatawan
menggunakan jasa dari unit usaha tersebut. Total dampak ekonomi tidak langsung dari
kawasan wisata Gunung Pananjakan adalah sebesar Rp4,558,753,879 per tahun. Nilai
tersebut menunjukan bahwa kawasan wisata Gunung Pananjakan telah memberikan
manfaat bagi masyarakat lokal sebagai tenaga kerja.
47

Kawasan wisata tidak hanya menghasilkan dampak langsung dan dampak tidak langsung
tetapi juga menghasilkan dampak lanjutan. Dampak lanjutan dari kegiatan wisata di
kawasan wisata Gunung Pananjakan yaitu berupa pengeluaran yang dilakukan tenaga kerja.
Pengeluaran tenaga kerja terdiri dari pengeluaran konsumsi di lokasi wisata, listrik,
transportasi ke kawasan wisata, dan sekolah anak. Pengeluaran tenaga kerja lokal di
kawasan wisata akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat
sekitar
Dampak ekonomi lanjutan didapat dengan cara mengalikan rata-rata total keseluruhan
pengeluaran tenaga kerja, dengan proporsi pengeluaran di kawasan wisata dan jumlah
populasi dari tenaga kerja. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai dampak ekonomi
lanjutan di kawasan wisata Gunung Pananjakan adalah sebesar Rp. 789,011,528 per tahun
Nilai efek pengganda (Multiplier Effect) digunakan untuk mengukur dampak ekonomi
terhadap masyarakat sekitar kawasan wisata. Berdasarkan META (2001), dampak ekonomi
terhadap masyarakat lokal dibedakan menjadi (1) Keynesian Local Income Multiplier Effect,
yaitu nilai yang menunjukkan berapa besar pengeluaran pengunjung berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan masayarakat lokal, (2) dan Ratio Income Multiplier, yaitu nilai yang
menunjukkan seberapa besar dampak langsung yang dirasakan dari pengeluaran
pengunjung berdampak terhadap perekonomian lokal.DAri kegiatan wisata alam di Gunung
Pananjakan diperoleh nilai Keynesian Income Multiplier sebesar 1.02 yang artinya bahwa
setiap peningkatan satu rupiah pengeluaran wisatawan akan meningkatkan ekonomi lokal
sebesar 1.02 rupiah. Nilai Ratio Income Multiplier tipe I adalah sebesar 1.50 yang artinya
bahwa setiap peningkatan satu rupiah pada penerimaan unit usaha akan mengakibatkan
peningkatan sebesar 1.50 rupiah terhadap pendapatan pemilik usaha dan tenaga kerja. Nilai
Ratio Income Multiplier Tipe II adalah sebesar 1.59 yang artinya bahwa setiap kenaikan satu
rupiah penerimaan unit usaha maka akan mengakibatkan peningkatan sebesar 1.59 rupiah
pada pendapatan pemilik usaha, pendapatan tenaga kerja dan pengeluaran konsumsi
tenaga kerja dalam putaran perekonomian lokal di kalangan masyarakat sekitar. Nilai
Keynesian Multiplier yang diperoleh adalah lebih dari satu, yang artinya lokasi wisata
Gunung Pananjakan telah mampu memberikan dampak ekonomi terhadap kegiatan
wisatanya, atau dapat disimpulkan bahwa adanya keberadaaan objek wisata Gunung
Pananjakan dapat memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat sekitar.
Dampak ekonomi yang cukup besar ini dapat mempengaruhi masyarakat lokal untuk tetap
mempertahankan dan menjaga kelestarian serta keindahan kawasan Gunung Pananjakan.

Disadur dari ; HACIKA ANDJANI, 2016, Analisis Dampak Ekonomi dan Daya Dukung Kawasan
Wisata Gunung Pananjakan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
48

Pengembangan Ekonomi Kreatif Sebagai Pemulih Roda Ekonomi Pasca Pandemi COVID-19

Pada situasi saat ini, kita bisa sama-sama lihat bahwa dampak yang terjadi akibat pandemi
COVID-19, tidak hanya berpengaruh pada sektor kesehatan saja, tetapi juga berpengaruh
diberbagai sektor lain terkhusus pada sektor ekonomi diseluruh dunia. Dimana seluruh orang
di dunia tiba-tiba saja terhambat aktivitasnya akibat kebijakan lockdown dan pembatasan
sosial berskala besar, sehingga hal ini menyebabkan kegiatan yang biasanya sering kita
lakukan terhambat bahkan bisa saja terhenti.
Nah semenjak penyebaran COVID-19 masuk ke Indonesia pada tahun 2020, mulai muncul
permasalahan demi permasalahan yang datang menghampiri negara Indonesia, khususnya
pada sektor ekonomi, banyak dari kegiatan-kegiatan perekonomian di Indonesia sendiri yang
mengalami keterhambatan dan penurunan yang cukup drastis bahkan ada yang sampai
mengalami gulung tikar. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan penghasilannya
akibat pengaruh dari pandemi COVID-19 ini. Oleh karena itu perlu adanya upaya dan strategi
yang baik dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri untuk mengembangkan bagaimana
perekonomian bisa bangkit kembali.
Selanjutnya, dampak dari penurun ekonomi tersebut dapat berimbas pada banyak sektor,
misalnya pada sektor UMKM nih yang bergerak dibidang ekonomi kreatif, hal ini menjadi
menarik perhatian masyarakat yakni dari bidang ekonomi kreatif itu sendiri, dimana pada
kondisi pandemi saat ini, masyarakat harus mampu bersaing dan memberikan ide atau inovasi
yang lebih besar demi mempertahankan hidup. Ekonomi kreatif sendiri merupakan bidang
yang sedang banyak diminati oleh kalangan muda di Indonesia, dimana kalangan muda
tersebut bisa mengembangkan ide-ide kreatifnya untuk bisa dijadikan inovasi-inovasi
pengembangan terkhusus untuk sektor ekonomi, agar nantinya mampu berkembang lagi
pasca pandemi. Oleh karena itu pengembangan ekonomi kreatif sangat penting dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, ini juga berkesinambungan untuk bisa mengatasi
masalah pengangguran dan kemiskinan. Dan diharapkan untuk para kalangan muda agar
mampu meningkatkan daya saing dan kemampuannya agar dapat meningkatkan penghasilan
dan bisa membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat. Meskipun begitu banyak
rintangan dan tatangan yang harus dihadapi oleh industri kreatif maupun ekonomi kreatif ini,
salah satu yang dirasakan pada masa pandemi COVID-19 yaitu daya beli masyarakat yang
menurun, yang mengakibatkan perekonomian akhirnya kurang stabil, sehingga
mengakibatkan para pelaku UMKM di bidang ekonomi kreatif ini mengalami kerugian dan
bahkan mengalami gulung tikar.

Sumber:
https://kumparan.com/vivinafisah27/pengembangan-ekonomi-kreatif-sebagai pemulih-roda-
ekonomi-pasca-pandemi-covid-19-1wwt1vGITVh/full
49
50
51

Lampiran Kegiatan 6
Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha
Kearifan Lokal Dalam Mewujudkan Lingkungan Yang Produktif

Kearifan lokal adalah pandangan dari suatu tempat yang bersifat bijaksana dan bernilai, baik
yang diikuti dan dipercayai oleh masyarakat di suatu tempat tersebut dan sudah diikuti secara
turun temurun. Kearifan lokal tersebut menjadi penting dan bermanfaat hanya ketika
masyarakat lokal yang mewarisi sistem pengetahuan itu mau menerima dan mengklaim hal
itu sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Dengan cara mewarisi pengetahuan scara turun temurun, kearifan lokal dapat disebut sebagai
jiwa dari budaya lokal. Hal itu dapat dilihat dari ekspresi kearifan lokal dalam kehidupan
sehari-hari karena telah terinternalisasi dengan sangat baik. Setiap bagian dari kehidupan
masyarakat local tersebut akan selalu berhubungan dengan lingkungan hidup. Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam
tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup
secara lestari.
Kearifan lokal akan selalu terhubung pada kehidupan manusia yang hidup di lingkungan
hidup yang arif. Karena lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda
yang berada didalamnya baik itu makhluk hidup maupun benda mati. Dalam Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan
lingkungan hidup dinyatakan bahwa lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia, dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia secara perlahan
akan membawa pengaruh terhadap lingkungan disekitarnya, baik itu membawa pengaruh
yang positif maupun negatif. Oleh sebab itu, manusia harus menyadari bahwa segala aktivitas
yang dilakukan harus dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap lingkungannya
dengan menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan tersebut.
Lingkungan memiliki unsur-unsur didalamnya, yaitu biotik, abiotik dan sosial budaya. Biotik
merupakan unsur-unsur lingkungan hidup yang terdiri dari segala jenis makhluk hidup, mulai
dari manusia, hewan, tumbuhan, maupun organisme atau jasad renik lainnya. Sedangkan,
abiotik merupakan segala unsur lingkungan yang terdiri dari benda-benda mati seperti air,
udara, dan lain-lain. Dan sosial budaya terdiri dari unsur lingkungan yang diciptakan manusia
yang di dalamnya terdapat nilai, gagasan, norma, keyakinan, serta perilaku manusia sebagai
makhluk sosial atau makhluk yang tidak dapat hidup sendiri.
Lingkungan hidup yang serasi dan seimbang sangat diperlukan sebagai penentu kehidupan
suatu bangsa. Idealnya, pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan pemeliharaan
dan kelestarian lingkungan sehingga dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.
Setiap pemanfaatan lingkungan hidup harus bertujuan, seperti tercapainya keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup; terwujudnya manusia
Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindakan melindungi serta
membina lingkungan hidup; terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa
depan; tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup; terkendalinya pemanfaatan sumber
daya secara bijaksana; terlindunginya Indonesia terhadap dampak dari luar yang dapat
menyebabkan pencemaran atau kerusakan lingkungan.
Kelestarian lingkungan dipengaruhi oleh lingkungan yang didominasi dengan struktur buatan
manusia yang merupakan lingkungan binaan. Bangunan dan infrastruktur buatan manusia
52

bertanggung jawab untuk sebagian besar penggunaan energi, penggunaan banyak air, dan
menghasilkan sejumlah besar limbah. Idealnya, sebuah bangunan harus beroperasi seefisien
mungkin. Efisiensi merupakan salah satu dasar dari desain yang berkelanjutan, yang
memengaruhi semua aspek proyek, mulai dari penentuan lokasi, perencanaan ruang,
penggunaan material, dan sistem. Oleh sebab itu, para perencana dan perancang bangunan
selain menciptakan bangunan yang indah harus juga memperhatikan efisiensi, kenyamanan
serta pengaruh keberadaan bangunan tersebjut terhadap lingkungan disekitarnya. Efisiensi
energi merupakan inti praktik desain hijau saat ini.
Pembangunan-pembangunan tersebut yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus
mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang
merupakan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan harus memerhatikan
pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestarian lingkungannya agar kualitas lingkungan tetap
terjaga. Kelestarian lingkungan yang tidak dijaga akan menyebabkan daya dukung
lingkungan berkurang, atau bahkan akan hilang. Pembangunan berkelanjutan mengandung
arti sudah tercapainya keadilan sosial dari generasi ke generasi. Dilihat dari pengertian
lainnya, pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan nasional yang melestarikan
fungsi dan kemampuan ekosistem.
Pengukuran atas pemanfaatan sumber daya pada ekosistem yang dilakukan secara seminimal
mungkin guna menghasilkan produksi semaksimal mungkin dan juga merupakan suatu
kegiatan yg menghasilkan sesuatu, berupa hal baru yg di dapat dari membaca, benda, tulisan,
dan hal baik lainnya disebut produktif . Terdapat dua cara pandang produktivitas, yaitu cara
pandang tradisional dan cara pandang modern. Cara pandang Tradisional membandingkan
antara output fisik dengan input sumber daya yang digunakan sedangkan cara pandang
modern membandingkan antara output fisik dengan kualitas yang dihasilkan.
Prinsip dalam manajemen produktivitas adalah efektif dalam mencapai tujuan dan efisien
dalam menggunakan sumber daya. Unsur-unsur yang terdapat dalam produktivitas
diantaranya efesiensi, efektivitas, dan kualitas. Efesiensi merupakan suatu ukuran dalam
membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan dengan penggunaaan
masukan yang sebenarnya terlaksana. Pengertian efisiensi beriorientasi kepada masukan.
Sedangkan, efektivitas merupaka suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh
targer yang dapat tercapai baik secara kuatitas maupun waktu. Makin besar persentase target
tercapai,makin tinggi tingkat efektivitasnya. Dan kualitas merupakan salah satu ukuran
produktivitas. Meskipun kualitas sulit diukur secara matematis melalui rasio output/input,
namun jelas bahwa kualitas input dan kualitas proses akan meningkatkan kualitas output.
Peningkatan produktivitas perlu dilakukan pada seluruh sektor mulai dari peningkatan
produktivitas masyarakat, pemerintah hingga sektor swasta. Peningkatan produktivitas pada
sektor swasta berarti meningkatkan produktivitas perusahaan. Hasil peningkatan
produktivitas perusahaan terbukti telah memberikan manfaat kepada seluruh pemangku
kepentingan mulai dari para pekerja perusahaan itu sendiri sampai dengan konsumen.
Peningkatan produktivitas perusahaan juga memberikan manfaat besar kepada pemerintah
dalam hal peningkatan dayasaing dan perluasan kesempatan kerja yang sangat dibutuhkan
seiring dangan berkembangnya tuntutan pasar kerja. Oleh karena itu pemerintah berupaya
secara terus menerus untuk mendorong dan memfasilitasi peningkatan produktivitas
perusahaan.
Peningkatan produktivitas perlu dilakukan pada seluruh sektor mulai dari peningkatan
produktivitas masyarakat, pemerintah hingga sektor swasta. Peningkatan produktivitas pada
sektor swasta berarti meningkatkan produktivitas perusahaan. Hasil peningkatan
produktivitas perusahaan terbukti telah memberikan manfaat kepada seluruh pemangku
kepentingan mulai dari para pekerja perusahaan itu sendiri sampai dengan konsumen.
Peningkatan produktivitas perusahaan juga memberikan manfaat besar kepada pemerintah
53

dalam hal peningkatan dayasaing dan perluasan kesempatan kerja yang sangat dibutuhkan
seiring dangan berkembangnya tuntutan pasar kerja. Oleh karena itu pemerintah berupaya
secara terus menerus untuk mendorong dan memfasilitasi peningkatan produktivitas
perusahaan.
Peningkatan produktivitas pada sektor masyarakat meningkatkan produktivitas lingkungan.
Peningkatan pada sektor pemerintah meningkatkan produktivitas lembaga dan pada sektor
swasta meningkatkan produktivitas perusahaan. Hasil peningkatan produktivitas perusahaan
terbukti telah memberikan manfaat kepada seluruh pemangku kepentingan mulai dari para
pekerja perusahaan itu sendiri sampai dengan konsumen. Peningkatan
produktivitas perusahaan juga memberikan manfaat besar kepada pemerintah dalam hal
peningkatan dayasaing dan perluasan kesempatan kerja yang sangat dibutuhkan seiring
dangan berkembangnya tuntutan pasar kerja. Oleh karena itu pemerintah berupaya secara
terus menerus untuk mendorong dan memfasilitasi peningkatan produktivitas swasta seperti
perusahaan,produktivitas pemerintah seperti lembaga, dan produktivitas masyarakat seperti
lingkungan.
Produktivitas masyarakat pada lingkungan hidup dapat dilakukan secara lokal. Dengan
memanfaatkan sumber daya alam pada ekosistem secara produktif dan melakukan pelestarian
lingkungan secara arif, maka dapat mewujudkan lingkungan yang produktif dengan kearifan
lokal yang berkelanjutan.

Sumber:
https://ocs.usu.ac.id/nclw/NCLW
54
55
56
57

Lampiran Kegiatan 7 Menggali dan


Mengembangkan Ide
Lengkapi gambar ini sesuai dengan imajinasimu.
Kamu dapat melengkapinya dengan warna.

Lengkapilah simbol pada kotak di atas sesuai dengan imajinasimu. Kamu dapat menambah
gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan hasil
akhir gambarmu dengan temanmu.
Pertanyaan panduan untuk diskusi
1. Apa persamaan dan perbedaan antara gambarmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan pesan akhir
gambar?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
58

Sumber gambar: https://www.thoughtco.com/cartoon-strip-social-interactions-3110699


Lengkapilah komik bergambar berikut ini dengan mengisi kolom percakapan pada buble.
Kamu dapat menambah gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu
kepada teman. Bandingkan jalan cerita percakapan komikmu dengan temanmu.
Pertanyaan panduan untuk diskusi
1. Apa persamaan dan perbedaan antara komikmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan isi komik?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?

Sepatu Ajaib
59

Sumber gambar: https://pixy.org/src/77/775342.jpg

Lengkapilah gambar sepatu di atas dengan sebuah ide kreatif. Kreativitas bisa pada produk,
proses (produksi, promosi, pemasaran). Kamu dapat menambah keterangan dan
mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan ide kreatifmu dengan
temanmu.
Pertanyaan panduan untuk diskusi
1. Apa persamaan dan perbedaan antara ide kreatif sepatu ajaibmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan ide kreatifmu?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?

Kreativitas
60

Karakteristik dari Kreativitas


Unik, Baru, Inovatif, Asli

Pengembangan kreativitas dapat dilaksanakan pada:


kreativitas lingkungan, kreativitas produk, kreativitas proses, kreativitasSDM

Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/304105996_The_Creative_Entrepreneur_A_Framewor
k_of_Analysis/download

Lampiran Kegiatan 8 Perencanaan Usaha


61

Lampiran: Analisis Usaha


62
63
64

Lampiran Kegiatan 9 Berkolaborasi dan Bekerja Sama


65
66
67

Checklist Kegiatan
68

Lampiran Kegiatan 10. Strategi dan Inovasi dalam Berwirausaha


69
70
71

Lampiran Kegiatan 11. Penyempurnaan Karya dan Strategi


72

Presentasi Proposal
73

Lampiran Kegiatan 12. Wirausaha Mandiri dan Berkelanjutan


74
75
76

Tugas Individu
Tuliskan pengalaman yang berhubungan dengan Hukum Kanter. Pengalaman tersebut
dapat berhubungan dengan pengalaman dalam kehidupan pribadi, organisasi, usaha,
akademik ataupun non-akademik tentang: menetapkan tujuan/rencana, melaksanakan
setiap rencana, situasi yang dialami, dan langkah serta keputusan yang diambil.

Diskusi kelompok
Siswa duduk berkelompok. Setiap peserta dalam kelompok mempresentasikan selama 1-
2 menit tentang pengalaman mereka sendiri dengan "Hukum Kanter".

Refleksi
• Apa yang akan terjadi jika saya akan menghadapi tantangan dalam hidup, dan karier
saya, atau dalam memulai bisnis suatu hari nanti?
• Bagaimana saya bisa melewati tengah di mana 'segala sesuatu tampak seperti
kegagalan?
• Mengapa kemampuan untuk mengatasi tantangan ini penting?
77

Lampiran
Kuis Ketangguhan

Nilai dirimu dari 1 hingga 5 untuk hal-hal berikut: (1 = sangat tidak setuju, 5 = sangat
setuju)
78
79

Berharap semuanya berjalan dengan baik. Optimisme yang mendalam dipandu oleh nilai
dan standar internal. Toleransi tinggi untuk ambiguitas dan ketidakpastian. Dapat bekerja
tanpa deskripsi pekerjaan, merupakan teladan profesionalisme yang baik. Memiliki efek
sinergis, membawa stabilitas pada krisis dan kekacauan. Tanyakan "Bagaimana saya bisa
berinteraksi dengan ini sehingga semuanya berjalan dengan baik bagi kita semua?"
Baca orang lain dengan empati. Lihat sesuatu melalui perspektif orang lain, bahkan
antagonis. Sikap menang / menang / menang dalam konflik. Tanyakan "Apa yang dipikirkan
dan dirasakan orang lain? Bagaimana rasanya menjadi mereka? Bagaimana mereka
mengalamiku? Apa yang sah tentang apa yang mereka rasakan, katakan, dan lakukan?"
Gunakan intuisi, firasat kreatif. Terimalah persepsi dan intuisi bawah sadar sebagai sumber
informasi yang valid dan berguna. Tanyakan "Apa yang dikatakan tubuh saya? Apakah
lamunan itu berarti apa-apa? Mengapa saya tidak percaya apa yang dikatakan kepada
saya? Bagaimana jika saya melakukan ini?"
Pertahankan diri dengan baik. Hindari dan blokir serangan, lawan. Lihat dan lihat kontra,
"permainan", dan manipulasi yang dicoba orang lain. Temukan sekutu, sumber daya, dan
dukungan.
Memiliki bakat untuk kebetulan. Pembelajaran di sekolah kehidupan adalah penangkal
perasaan menjadi korban. Mereka dapat mengubah situasi yang secara emosional beracun
bagi orang lain menjadi sesuatu yang bergizi secara emosional bagi mereka. Mereka
berkembang dalam situasi yang membuat stres orang lain karena mereka belajar pelajaran
yang baik dari pengalaman buruk. Mereka mengubah kemalangan menjadi keberuntungan
dan mendapatkan kekuatan dari kesulitan.
Indikator yang baik dari kesehatan mental yang luar biasa adalah ketika seseorang yang
berbicara tentang pengalaman kasar berkata, "Saya tidak akan pernah rela mengalami hal
seperti itu lagi, tetapi itu adalah salah satu hal terbaik yang pernah terjadi pada saya."
Tanyakan "Bagaimana saya bisa membalikkan ini? Mengapa bagus jika ini terjadi? Apa
hadiahnya?"
Menjadi lebih baik dan lebih baik setiap dekade. Menjadi semakin kompeten dalam hidup,
tangguh, tahan lama, menyenangkan, dan bebas. Luangkan lebih sedikit waktu untuk
bertahan hidup daripada yang lain dan selamat dari kesulitan besar dengan lebih baik.
Nikmati hidup lebih dan lebih.
80

Unjuk Karya

Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda

Sumber gambar: http://clipart-library.com/entrepreneurship-cliparts.html

Kelengkapan unjuk karya


1) Judul/Merel produk
2) Contoh produk/jasa
3) Proposal usaha
4) Nama anggota kelompok
5) Dokumentasi kegiatan (saat survey, uji pasar, dll)
6) Refleksi
7) Lainnya (video promosi, poster, foto, iklan media sosial dan lainnya)
81

Lampiran Kegiatan 13 Refleksi


82

Asesmen Sumatif
83
84
85

Sumber:
https://www.files.ethz.ch/isn/130368/policy_brief_11-01_web_rev.pdf
https://youngentrepreneurfoundation.wordpress.com/
https://jausa.ja.org/dA/3e7dc6f73b/file/JA%20High%20School%20Experience%20JA%
20Entrepreneurial%20Mindset%20Course%20Overview%20and%20Outline.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/33426135.pdf
https://bigthink.com/videos/what-do-you-believe
https://facilethings.com/blog/en/everything-looks-like-a-failure-in-the-middle
http://ilo.org/dyn/youthpol/en/equest.fileutils.dochandle?p_uploaded_file_id=109
https://www.kansascityfed.org/documents/7572/entrepreneurial-self-assessment.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=gjGwlM5s-lw
https://wol.iza.org/articles/entrepreneurs-and-their-impact-on-jobs-and-economic-
growth/long#:~:text=Entrepreneurs%20boost%20economic%20growth%20by,the%20s
hort%20and%20long%20term.
https://www.researchgate.net/publication/282118691_Creativity_exercises_in_the_fiel
d_of_entrepreneurship
https://www.entrepreneur.com/article/245599#:~:text=Being%20able%20to%20work%2
0with,as%20opportunity%20recognition%20and%20determination.
https://www.onestopenglish.com/esp-lesson-plans/eap-for-the-21st-century-learner-
lesson-3-collaboration-and-teamwork/555722.article
https://multiliteraciesproject.com/wp-content/uploads/2016/06/Marketing-Mix-Lesson-
Plan.pdf
86

DOKUMENTASI KEGIATAN
87
88
89
90

UMPAN BALIK
91

Anda mungkin juga menyukai