Anda di halaman 1dari 108

Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ke-3

B-Technopreneurship

Oleh:
Tim Pengembang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

SMA NEGERI 3 MALANG


Tahun Ajaran 2022-2023
Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek

“Pemuda menurut Undang-Undang No.40 tahun 2009 adalah warga negara


Indonesia yang berusia 16 sampai 30 tahun yang merupakan periode penting usia
pertumbuhan dan perkembangan. Menurut hasil Susenas tahun 2020, perkiraan
jumlah pemuda sebesar 64,50 juta jiwa atau hampir seperempat dari total
penduduk Indonesia (23,86 persen).”
(Statistik Pemuda Indonesia 2020, Badan Pusat Statistik)

Tahun 2009, pemerintah membuat program pembangunan kepemudaan, yang


salah satunya adalah Program Kewirausahaan Pemuda. Program yang bertujuan
membangun komitmen peranan pemuda dalam pembangunan ekonomi nasional ini
terdiri dari 3 pilar: penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan.
(http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)

Dalam dunia wirausaha saat ini tidak hanya secara offline saja, namun
berkembang secara online. Salah satunya adalah stratup. Kehadiran perusahaan
rintisan atau startup tak bisa ditampik memang memberi manfaat bagi
masyarakat luas, mulai dari lapangan pekerjaan, hingga dimudahkan aktivitas
digital. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia
memiliki 2 startup bertaraf decacorn, 7 unicorn, dan lebih dari 2.000 startup
lainnya telah terbentuk di tanah air. Mereka datang dari berbagai industri
seperti fintech, e-commerce, foodtech, dan SaaS. Bahkan, di antara ribuan
startup itu, 10 di antaranya diprediksi akan menjadi perusahaan raksasa di
kawasan Asia Pasifik. Hal ini diungkapkan oleh organisasi multinasional KPMG dan
HSBC. Startup Indonesia Calon Perusahaan raksasa tersebut yaitu: Waresix
(logistic), Stockbit (aplikasi investasi), Payfazz (fintech), BukuWarung (aplikasi
pembukuan), Jappy Fresh (e-grocery), Ralali (B2B, e-commerce), Upbanx
(fintech untuk creator), Sirclo (e-commerce enabler), OY! (transfer dana), dan
Awan Tunai (p2p lending).
(https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220806150246-37-361633/10-
startup-ri-yang-diramal-jadi-raksasa-baru-siapa-saja).

Tema Kewirausahaan SMA yang mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila,
dengan Projek “B-Techopreneurship” ini bertujuan untuk membangun kesadaran,
menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha yang bergerak di
bidang teknologi.
Projek ini terdiri dari 5 tahap: pengenalan, kontekstualisasi, perencanaan, aksi,
dan refleksi.
Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran
kewirausahaan. Mengacu pada Program Kewirausahaan Pemuda, kedua tahap ini:
“dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan pemacu untuk tumbuh dan
berkembangnya sikap mental, cara pandang (mindset) serta motivasi untuk
berwirausaha. Program penyadaran ini ditujukan untuk menumbuhkan beberapa
sikap mental yang dibutuhkan untuk menjadi seorang wirausahawan. Hal ini
sangat penting dilaksanakan mengingat motivasi sebagian besar pemuda
Indonesia untuk berwirausaha masih cukup rendah.”
(http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
Tahap berikutnya adalah perencanaan, aksi, dan refleksi. Mengacu pada Program
Kewirausahaan Pemuda, ketiga tahap ini adalah bagian dari pemberdayaan:
“dilaksanakan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada
pemuda dalam mengembangkan wirausaha. Pengetahuan dan ketrampilan yang
diberikan setalah pemuda tersebut sadar akan pentingnya berwirausaha,
sehingga mereka memiliki motivasi dan sikap mental untuk berwirausaha dengan
mengembangkan ide-ide usaha yang ada. Pemberdayaan ini dilaksanakan melalui
penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan tentang kewirausahaan.
Pelatihan, pendidikan dan penyuluhan yang diberikan harus melalui tahap anisis
kebutuhan sehingga pelatihan dan pendidikan yang diberikan tepat sasaran.”
(http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)

Diharapkan, melalui pengalaman belajar pada Program Kewirausahaan SMA


dengan Projek “B-Technopreneurship”, dapat tumbuh generasi muda yang
memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, visioner, berjiwa pemimpin, mandiri,
berkomitmen, pantang menyerah, dan mampu mengambil bagian masa depan
bangsa yang berdaya dalam memperkuat ekonomi nasional.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek

● Pemahaman bahwa program kewirausahaan adalah program yang membangun


kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha.
● Pengetahuan dan keterampilan yang dilatih adalah hal penting yang
dibutuhkan di dunia nyata apapun peran yang nantinya dipilih siswa saat
dewasa.
● Komitmen seluruh warga sekolah untuk menerapkan nilai-nilai penting
kewirausahaan: kreativitas, inovasi, kepemimpinan, komitmen, pantang
menyerah, berintegritas, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang
menyerah. Hal ini tidak terbatas diterapkan pada jam mata pelajaran
Kewirausahaan saja, tapi dilaksanakan pada bidang lainnya.
● Pemahaman bahwa meskipun ada tahap di mana siswa akan diminta untuk
membuat sebuah rancangan usaha dan menjalankannya, keberhasilan dari
projek kewirausahaan ini ditentukan pada perubahan perilaku dan cara
pandang siswa tentang kewirausahaan dan bagaimana mereka menerapkan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan (tidak ditentukan dari seberapa banyak
laba penjualan yang dapat dihasilkan siswa).
● Memberikan bimbingan bagi siswa sekaligus memberikan ruang bagi siswa
untuk menuangkan kreativitas mereka. Hal ini termasuk bersikap terbuka
dalam menerima masukan program dari siswa yang berhubungan dengan
kewirausahaan.
● Membina hubungan dengan pemerintah dan wirausahawan daerah agar dapat
menjadi partner dalam pelaksanaan program kewirausahaan. Hal ini penting
karena para siswa perlu mendapat ragam pengalaman dan informasi dari dunia
nyata. Bentuk kerjasama yang dapat dilakukan adalah: temu ahli, wawancara,
diskusi, kunjungan, workshop atau magang, pendampingan, dan kegiatan lainnya
yang mendukung.
● Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan seluruh guru mata
pelajaran, jika akan ada hari yang dipakai untuk kunjungan, observasi, unjuk
karya atau lainnya agar seluruh kegiatan belajar mengajar tetap berjalan
dengan baik.
Tahapan Dalam Projek
“ B-Technopreneurship”

Peran pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan dalam


membangun generasi muda Indonesia yang mandiri, kreatif, mampu bekerja sama
dan berakhlak mulia bagi terwujudnya partisipasi generasi muda pada
mengembangkan potensi daerah di masa depan.

Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan dalam


membangun generasi muda Indonesia yang mandiri, kreatif, mampu bekerja sama
dan berakhlak mulia untuk berperan aktif dalam mengembangkan potensi daerah
di masa depan.

I. Tahap Pengenalan. Mengenali makna, karakteristik, dan peran wirausaha


dalam kehidupan manusia.

1. Mengenal Wirausaha 2. Menggali Potensi Diri 3. Menumbuhkan Sikap


3 JP 2 JP Wirausaha
3 JP

4. Menggali informasi 5. Presentasi


tentang 3 JP
Technopreneurship
5 JP

II. Tahap Kontekstualisasi. Mengkontekstualisasi wujud wirausaha dalam


pengenalan potensi daerah.

4. Mengenal Potensi 5. Analisis Sumberdaya 6. Kearifan Lokal dan


Daerah Daerah Etika Berwirausaha
8 JP 4 JP 4 JP

III. Tahap Perencanaan. Mencari dan mengembangkan ide, menginventarisasi


sumber daya, dan merencanakan usaha yang berkelanjutan

7. Menggali dan 8. Merencanakan Usaha 9. Berkolaborasi dan


Mengembangkan Ide 4JP Bekerja sama
4 JP 4JP

IV. Tahap Aksi. Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat


melalui aksi nyata yang bermakna

10. Strategi dan Inovasi 11. Penyempurnaan Karya 12. Wirausaha Mandiri
dalam Berwirausaha dan Strategi dan Berkelanjutan
4 JP 12 JP 12 JP

V. Tahap Refleksi. Menggenapi proses dengan unjuk karya, evaluasi dan


refleksi

13.Refleksi
4JP

Total: 243 JP
1 JP = 45 menit.
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Sub-elemen Target Pencapaian di akhir Fase E Aktivitas
(SMA, 15-18 tahun) Terkait

Mandiri Pemahaman diri Mengenali kualitas dan minat diri serta 1,2,3,4,
dan situasi tantangan yang dihadapi 5,13
yang dihadapi

Bernalar Merefleksi dan Menjelaskan alas an untuk mendukung


Kritis mengevaluasi pemikirannya dan memikirkan
pemikirannya pandangan yang mungkin berlawanan
sendiri. dengan pemikirannya dan mengubah
pemikirannnya jika diperlukan.

Kreatif menghasilkan Menghasilkan gagasan yang beragam 7,8,9


gagasan yang untuk mengekspresikan pikiran dan atau
orisinal perasaannya, menilai gagasannya, serta
memikirkan segala resikonya dengan
mempertimbangkan banyak perspektif
seperti etika dan nilai kemanusiaan
ketika gagasannya direalisasikan

menghasilkan Mengeksplorasi dan mengekspresikan 7,8,9


karya dan pikiran dan/atau perasaannya dalam
tindakan yang bentuk karya dan/atau tindakan, serta
orisinal mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampak dan
resikonya

memiliki Bereksperimen dengan berbagai pilihan 10,11,12


keluwesan secara kreatif untuk memodifikasi
berpikir dalam gagasan sesuai dengan perubahan
mencari situasi
alternatif
solusi
permasalahan

Gotong kolaborasi - Membangun tim dan mengelola 9,12


royong kerja sama kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama sesuai dengan target yang
sudah ditentukan

Beriman, akhlak pribadi - Menyadari bahwa aturan agama dan 6,13


bertakwa integritas sosial merupakan aturan yang baik dan
kepada menjadi bagian dari diri sehingga bisa
Tuhan menerapkannya secara bijak dan
Yang Maha kontekstual.
Esa, dan
Berakhlak
Mulia
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Kreatif
Sub- Belum Mulai Berkembang Sangat
elemen berkembang berkembang sesuai harapan Berkembang

menghasilk Mengembangka Menghubungkan Menghasilkan Menghasilkan


an gagasan n gagasan yang gagasan yang ia gagasan yang gagasan yang
yang ia miliki untuk miliki dengan beragam untuk beragam untuk
orisinal membuat informasi atau mengekspresika mengekspresika
kombinasi hal gagasan baru n pikiran n pikiran
yang baru dan untuk dan/atau dan/atau
imajinatif untuk menghasilkan perasaannya, perasaannya,
mengekspresika kombinasi menilai menilai
n pikiran gagasan baru gagasannya, gagasannya,
dan/atau dan imajinatif serta serta
perasaannya. untuk memikirkan memikirkan
mengekspresika segala risikonya segala risikonya
n pikiran dengan dengan
dan/atau mempertimbang mempertimbang
perasaannya. kan banyak kan banyak
perspektif perspektif
seperti etika seperti etika
dan nilai dan nilai
kemanusiaan kemanusiaan
ketika ketika
gagasannya gagasannya
direalisasikan. direalisasikan
dalam bentuk
aksi nyata
program
kewirausahaan.

menghasilk Mengeksplorasi Mengeksplorasi Mengeksplorasi Mengeksplorasi


an karya dan dan dan dan
dan mengekspresika mengekspresika mengekspresika mengekspresika
tindakan n pikiran n pikiran n pikiran n pikiran
yang dan/atau dan/atau dan/atau dan/atau
orisinal perasaannya perasaannya perasaannya perasaannya
sesuai dengan dalam bentuk dalam bentuk dalam bentuk
minat dan karya dan/atau karya dan/atau karya dan/atau
kesukaannya tindakan, serta tindakan, serta tindakan, serta
dalam bentuk mengevaluasiny mengevaluasiny mengevaluasiny
karya dan/atau a dan a dan a dan
tindakan serta mempertimbang mempertimbang mempertimbang
mengapresiasi kan dampaknya kan dampak dan kan dampak dan
dan mengkritik bagi orang lain risikonya bagi risikonya bagi
karya dan diri dan diri dan
tindakan yang lingkungannya lingkungannya
dihasilkan dengan dengan
menggunakan menggunakan
berbagai berbagai
perspektif. perspektif
dalam bentuk
proposal
rancang karya
kewirausahaan.

memiliki berupaya Menghasilkan Bereksperimen Bereksperimen


keluwesan mencari solusi solusi alternatif dengan dengan
berpikir alternatif saat dengan berbagai pilihan berbagai pilihan
dalam pendekatan mengadaptasi secara kreatif secara kreatif
mencari yang diambil berbagai untuk untuk
alternatif tidak berhasil gagasan dan memodifikasi memodifikasi
solusi berdasarkan umpan balik gagasan sesuai gagasan sesuai
permasalah identifikasi untuk dengan dengan
an terhadap menghadapi perubahan perubahan
situasi situasi dan situasi. situasi dalam
permasalahan aksi nyata
pelaksanaan
program
kewirausahaan.

(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Mandiri


Sub-elemen Belum Mulai Berkembang Sangat
berkembang berkembang sesuai harapan Berkembang

Mengenali Menggambarka Membuat Mengidentifika


kualitas dan n pengaruh penilaian yang si kekuatan dan
minat diri kualitas dirinya realistis tantangan-
serta terhadap terhadap tantangan yang
tantangan pelaksanaan kemampuan dan akan dihadapi
yang dan hasil minat , serta pada konteks
dihadapi belajar; serta prioritas pembelajaran,
mengidentifika pengembangan sosial dan
si kemampuan diri pekerjaan yang
yang ingin berdasarkan akan dipilihnya
dikembangkan pengalaman di masa depan.
dengan belajar dan
mempertimban aktivitas lain
gkan tantangan yang
yang dilakukannya.
dihadapinya
dan umpan
balik dari
orang dewasa
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Gotong Royong
Sub-elemen Belum Mulai Berkembang Sangat
berkembang berkembang sesuai harapan Berkembang

kolaborasi - Menunjukkan Menyelaraskan Membangun Membangun


kerja sama ekspektasi tindakan tim dan tim dan
(harapan) sendiri dengan mengelola mengelola
positif kepada tindakan orang kerjasama kerjasama
orang lain lain untuk untuk mencapai untuk mencapai
dalam rangka melaksanakan tujuan bersama tujuan bersama
mencapai kegiatan dan sesuai dengan secara mandiri
tujuan mencapai target yang sesuai dengan
kelompok di tujuan sudah target yang
lingkungan kelompok di ditentukan. sudah
sekitar lingkungan ditentukan.
(sekolah dan sekitar, serta
rumah). memberi
semangat
kepada orang
lain untuk
bekerja
efektif dan
mencapai
tujuan
bersama.
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Sub-elemen Belum Mulai Berkembang Sangat
berkembang berkembang sesuai harapan Berkembang

akhlak Membiasakan Berani dan Menyadari Menyadari


pribadi - melakukan konsisten bahwa aturan bahwa aturan
integritas refleksi menyampaikan agama dan agama dan
tentang kebenaran atau sosial sosial
pentingnya fakta serta merupakan merupakan
bersikap jujur memahami aturan yang aturan yang
dan berani konsekuensinya baik dan baik dan
menyampaikan untuk diri menjadi bagian menjadi bagian
kebenaran atau sendiri dan dari diri dari diri
fakta orang lain sehingga bisa sehingga bisa
menerapkannya menerapkannya
secara bijak secara bijak
dan dan
kontekstual kontekstual
dalam aksi
nyata program
kewirausahaan
Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran
Salah satu agenda strategis pembangunan kepemudaan adalah menciptakan
generasi penerus masa depan bangsa yang tangguh, mandiri dan berdaya saing,
terlebih untuk memasuki era Revolusi Industri 4.0 dan peluang bonus demografi.
Menyadari pentingnya peran dan fungsi yang melekat pada pemuda, maka
pemerintah Indonesia berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang ada
melalui penyadaran, pemberdayaan, pengembangan kepemudaan di segala bidang,
sebagai bagian dari pembangunan nasional. (Statistik Pemuda Indonesia 2020).
Penyadaran dan pengembangan sikap wirausaha kepada para siswa SMA usia
pemuda 16-18 tahun merupakan bagian dari kewajiban sekolah dalam menyiapkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekal kehidupan di
dunia nyata. Sekolah memberikan pengenalan, bimbingan, dan pendampingan bagi
siswa dalam mengenal, memahami, dan menumbuhkan nilai-nilai luhur dalam tema
kewirausahaan. Sekolah dapat menjadi ekosistem bagi siswa untuk belajar dan
menggali pengalaman. Siswa yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi,
visioner, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah adalah
siswa yang akan memberikan kontribusi positif dalam perannya di kelas, sekolah,
dan masyarakat baik secara akademik maupun non-akademik.
Rangkaian kegiatan pada Tema Kewirausahaan dengan Projek “Menggali Potensi
Daerah Lewat Wirausaha Muda” melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam
pelaksanaannya. Pengenalan etika dan integritas lewat pelajaran agama dan budi
pekerti serta budaya lokal; pembuatan berbagai macam teks seperti proposal,
iklan, surat yang melibatkan pelajaran bahasa; penghitungan dasar hasil survey,
harga, dan biaya dari pelajaran Matematika; pengenalan potensi daerah lewat
pelajaran IPS dan IPA, menumbuhkan sikap kerjasama lewat kerja kelompok
berbagai bidang ilmu dan juga pelajaran Olahraga, dan lainnya.
Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang terlibat: siswa, orangtua, guru, sekolah, masyarakat sekitar, pemerintah
daerah, dan pihak lainnya.
Cara Penggunaan Perangkat Ajar Projek ini

Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA (Fase E) yang
berada di sekolah penggerak untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang
mengusung tema Kewirausahaan. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Menggali
Potensi Daerah Lewat Wirausaha Remaja” ini, ada 13 (tiga belas) aktivitas yang
saling berkaitan.

Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester kedua kelas
X atau semester pertama kelas XI dan XII dikarenakan aktivitas yang
ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar siswa dapat memiliki
kesempatan untuk melakukan rangkaian pembelajaran secara penuh, dari
mengenal, membangun sikap, hingga membuat aksi nyata dan refleksi.

Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu)


semester, dengan total kurang lebih 144 Jam Pelajaran. Projek ini membuat
gambaran sederhana dari pelaksanaan yang terdiri dari 72 Jam Pelajaran. Setiap
tahap memiliki JP yang berbeda terkait dengan karakteristik dari kegiatan pada
tahap tersebut. Sisa JP yang ada dapat dimanfaatkan guru untuk meramu
kembali kegiatan dan JP yang dibutuhkan pada setiap tahap dengan
mempertimbangkan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi siswa.
Siswa juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-
masing aktivitas dengan baik.

Guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk


menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua
aktivitas diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu
semester/satu tahun ajar. Materi ataupun rancangan aktivitas juga bisa
disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri.
Kegiatan 1: Mengenal Karakter Wirausaha

Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mendalami makna wirausaha
Siswa dapat mengenal karakteristik seorang pengusaha

Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan
jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
- Sebagai kegiatan awal dari tema, guru akan memperkenalkan tema
kewirausahaan dengan projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda
- Diskusi tentang harapan siswa akan pelaksanaan program ini
- Pembuatan perjanjian kelas tentang sikap belajar
Pelaksanaan:
- Diskusi tentang apa yang siswa ketahui tentang kewirausahaan
- Diskusi tentang petunjuk visual (gambar: pengusaha dan pegawai). Mana yang
menggambarkan pengusaha? Mana yang bukan? Apa perbedaannya?
- Guru memutar video tentang kewirausahaan.
- Guru membuka diskusi dan menjelaskan kembali tentang definisi
wirausaha/entrepreneur: orang yang pandai atau berbakat dan inovatif dalam
melakukan aktivitas kewirausahaan baik mengenali produk baru, menentukan
cara produksi produk baru, menyusun manajemen operasional pengadaan
produk, memasarkan produk, dan mengatur sistem permodalan usahanya.
- Membaca artikel/menonton dokumentasi tentang tokoh wirausahawan sukses
- Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan dalam
bacaan/tontonan: Bagaimana sikap atau karakteristik tokoh? Apakah kamu
memiliki sikap dan karakteristik yang sama dengan tokoh?
Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Mencari tahu anggota keluarga/masyarakat yang adalah seorang
wirausahawan. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan:
Apakah kamu mengenal seorang pengusaha atau wiraswasta? Bagaimana sikap
atau karakteristik mereka? Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik
yang sama dengan mereka?
Kegiatan 2 Menggali Potensi Diri

Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mengenal karakter dan kualitas diri yang berhubungan dengan
karakteristik kewirausahaan
Siswa dapat mengenal dan menggali minat dan bakat

Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan: Guru meminta siswa untuk duduk dalam kelompok kecil.

Pelaksanaan:
- Presentasi individu. Apakah hal yang menarik minatmu?. Siswa secara
bergantian masing-masing 1 menit tentang satu hal yang menarik minatnya.
- Diskusi kelompok. Bagaimana kalian dapat melihat bidang minat kalian
sebagai sebuah bisnis, produk, atau layanan sosial (kewirausahaan sosial?)
- Usaha impian. Siswa menuliskan dan mengilustrasikan tentang usaha
impiannya pada lembar kerja.
- Presentasi individu usaha impian.
- Guru mengajukan pertanyaan: Apa yang harus dilakukan agar impianmu
berhasil? Siswa mendeskripsikan jawaban mereka pada tabel.
- Diskusi kelompok. Siswa berbagi dengan teman-temannya tentang isi tabel
mereka.
- Diskusi kelas. Menjadi Wirausahawan:

Tugas:
- Mengisi jurnal
- Membaca artikel/menonton topik terkait kegiatan di atas
- Membuat daftar potensi pribadi dan impian/cita cita masa depan (dream
book)
Kegiatan 3 Menumbuhkan Sikap Wirausaha

Tujuan Pembelajaran:
- Membangun sikap wirausaha (berani mencoba, membuat keputusan
- Siswa dapat memahami dasar-dasar kewirausahaan dan pengambilan
keputusan
- Memahami persepsi dan definisi kewirausahaan dan bisnis kecil
- Memahami peran kewirausahaan bagi komunitas

Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan: Guru menyiapkan lembar kuis atau file kuis secara online. Guru dapat
membuat kotak tabulasi di papan untuk pengisian hasil survey.

Pelaksanaan:
- Mengisi kuis: Cocok jadi wirausahawan.
- Diskusi kelompok. Siswa dalam kelompok nilai yang sama berkumpul. Mereka
saling berbagi tentang persamaan dari sifat yang mereka miliki. Perwakilan
dari tiap kelompok akan berbagi hasil diskusi pada presentasi kelas.
- Survey pendapat siswa. Menjadi wirausahawan sukses itu: bakat, pilihan,
atau keduanya?
- Membahas hasil survey. Siswa memberikan alasan atas jawaban yang
mereka pilih.
- Permainan. Arkade Bola Kertas. Siswa mendapat 3x kesempatan melempar
bola kertas ke dalam keranjang yang ditaruh di depan kelas. Terdapat 3
titik untuk melempar. Setiap titik mempunyai poin. Titik terjauh memiliki
poin terbesar, titik terdekat memiliki poin terkecil. Jika berhasil masuk,
siswa mendapat poin, jika tidak 0. Siswa yang memiliki poin tertinggi
menjadi pemenangnya.
- Diskusi. Wirausahawan adalah individu yang menggunakan sumber daya
ekonomi
dan menciptakan produk baru atau bisnis baru. Mereka menanggung risiko
dan menerima imbalan/keuntungan dari usaha mereka. Pertanyaan: Apa saja
kerugian yang bisa dialami oleh seorang wirausahawan? Mengapa mereka
berani untuk mengambil resiko dalam berusaha?

Tugas:
- Mengisi jurnal
- Membuat satu komitmen untuk mencoba atau melakukan hal baru minggu ini.
Kegiatan 4 Mengenal Potensi Daerah

Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal potensi daerah

Waktu: 8JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan: Guru menyiapkan gambar/tulisan negara baik yang dibuat sendiri


ataupun mencontoh dari panduan dan memuat pada format digital.

Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang
negara maju dan negara berkembang dan menyebutkan daftar
negara maju dan negara berkembang yang mereka ketahui
- Guru memberikan 3 contoh gambar berpasangan berbagai negara dan
meminta mereka menebak mana yang merupakan negara maju dan
berkembang dan menyebutkan alasannya.
- Guru menjelaskan definisi tentang negara maju dan berkembang. 4
faktor yang mendukung kemajuan ekonomi suatu negara: Sumber
daya alam, sumber daya modal, sumber daya manusia, kewirausahaan
- Guru meminta siswa mengamati contoh negara pada kegiatan
sebelumnya. Guru meminta siswa menyimpulkan tentang kesamaan
yang dimiliki oleh negara-negara maju (lewat hasil diskusi juga dari
kegiatan membaca artikel).
- Guru

Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Guru meminta siswa melakukan riset dan observasi (lewat kunjungan,
wawancara, atau pengamatan langsung) terhadap sumber daya yang
ada di daerah tempat tinggal. Panduan riset dan observasi ada pada
jurnal.
Kegiatan 5 Analisis dan Sumberdaya Daerah

Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal potensi daerah

Waktu: 4 JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan: Guru menyiapkan artikel tentang daerah Wisata Borobudur (bisa


dengan gambarnya), lembar diagram SWOT baik dalam bentuk cetak atau digital.
Guru meminta siswa menyiapkan hasil wawancara/diskusi/survey/kunjungan luar
sekolah guna mencari tahu tentang potensi daerah dari kegiatan sebelumnya.

Pelaksanaan:
- Guru membuka pertemuan dengan menunjukkan gambar Candi Borobudur
dan bertanya: Siapa yang pernah mengunjungi Candi Borobudur? Apa
tempat wisata lainnya yang ada di sekitar Candi?
- Guru meminta siswa membaca artikel 1 “Borobudur Ramai Wisatawan Tetapi
3 Desanya Dilanda Kemiskinan” dan bertanya tentang isi artikel (Apa
kelebihan tempat wisata Candi Borobudur? Apa kekurangan pada daerah
wisata tersebut? Apa tantangan untuk daerah sekitar tempat wisata? Apa
peluang atau potensi yang ada di kawasan wisata Candi Borobudur? Apa
strategi atau langkah yang dapat dilakukan agar desa di kawasan wisata
Candi Borobudur dapat sejahtera?
- Setelah selesai mendengar jawaban dari siswa, guru meminta siswa
membaca artikel 2. Siswa menyebutkan langkah-langkah yang dilakukan oleh
para penduduk desa di kawasan wisata Candi Borobudur untuk meningkatkan
perekonomian mereka.
- Guru menjelaskan tentang analisis SWOT, sebagai alat untuk
mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal diri/daerah/suatu
usaha dan hasil digunakan sebagai salah satu dasar untuk pengambilan
keputusan
- Guru meminta siswa duduk berkelompok dan membaca kembali artikel 1 dan
2 dan menuliskan komponen SWOT desa di kawasan wisata Borobudur
Tugas: Secara berkelompok, siswa membaca kembali hasil pengamatan dan survei
dari kegiatan sebelumnya. Lalu secara bersama berdiskusi dan menuliskan hasil
diskusi dan identifikasi potensi daerah dalam diagram analisis SWOT.
Kegiatan 6 Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha

Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal kearifan lokal dari berbagai daerah yang berhubungan
dengan kewirausahaan
- Siswa memahami kearifan lokal sebagai bagian yang mendukung
kelangsungan kewirausahaan

Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan: Guru menyiapkan gambar/tulisan negara baik yang dibuat sendiri


ataupun mencontoh dari panduan dan memuat pada format digital.

Pelaksanaan:
- Guru menyebutkan sebuah pepatah/petuah dalam bahasa daerah yang
betema kebijakan hidup, integritas, dan kerja kertas. Guru meminta
kepada siswa untuk menebak arti dari pepatah/petuah tersebut, dan
menyebut apakah pernah mendengar hal tersebut? Guru meminta
siswa menyebutkan pepatah/petuah lainnya yang mereka ketahui
- Guru meminta siswa membaca artikel “Kearifan Lokal Dalam Praktik
Bisnis di Indonesia” lalu secara mandiri atau berpasangan
mengerjakan kegiatan lanjutan: mendata kearifan lokal dari berbagai
daerah pada tabel dan menjawab pertanyaan diskusi terkait tema
kegiatan.
- Guru menjelaskan tentang formatif 1 yang dilakukan oleh guru
dengan menilai partisipasi siswa dan refleksi yang dituliskan pada
jurnal. Formatif 2 yang dilakukan di akhir kegiatan 6 yaitu Esai
singkat (150 - 400 kata) tentang topik pilihan:
● Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila
● Analisis sumberdaya daerahku
● Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah
Tugas:
- Melengkapi jurnal
- Membuat kerangka penulisan topik pilihan
Kegiatan 7 Menggali dan Mengembangkan Ide

Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mampu menemukan dan mengembangkan ide yang layak, berdampak,
dan kreatif
- Siswa mampu memberikan solusi atas masalah

Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan: Guru menyiapkan materi kegiatan kreativitas seperti pada jurnal. Guru
dapat menjadikan kegiatan pada jurnal sebagai panduan, tetapi dapat mencari
alternatif yang lain atau melakukan dalam urutan yang berbeda. Siapkan situasi
dan suasana kelas dalam keadaan relaks. Tunjukkan sikap terbuka dalam menerima
dan menyimak ide yang diekspresikan siswa pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan imajinasi gambar. Siswa
melengkapi gambar garis atau simbol yang ada pada kotak sesuai
imajinasinya. Siswa dapat melengkapi gambar dengan warna. Siswa berbagi
dan membandingkan hasil imajinasinya dengan teman sebangku/sekelompok
menggunakan pertanyaan panduan.
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan imajinasi komunikasi antar
dua karakter pada komik. Siswa melengkapi komik dengan kalimat
percakapan sesuai imajinasinya. Siswa dapat melengkapi komik dengan
tambahan latar dan warna. Siswa berbagi dan membandingkan hasil
imajinasinya dengan teman sebangku/sekelompok menggunakan pertanyaan
panduan.
- Guru meminta perwakilan siswa berbagi hasil diskusi dengan temannya.
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan ketiga yaitu Sepatu Ajaib.
Guru memberikan sebuah konteks dengan situasi berikut: Siswa adalah
salah satu peserta kompetisi inovasi muda, di mana mereka diminta untuk
membuat inovasi atas salah satu produk kelengkapan sekolah. Siswa
melengkapi gambar dasar pada jurnal (atau bisa menggambar kembali pada
kertas kosong atau pada media digital) menggunakan daya imajinasinya
sekreatif mungkin.
- Guru dapat mengadakan kegiatan gallery walk agar siswa dapat saling
melihat hasil kerja teman-temannya
- Guru menunjukkan diagram tentang Karakteristik dari Kreativitas (Unik,
Baru, Inovatif, Asli) dan bagaimana Pengembangan kreativitas dapat
dilaksanakan pada: kreativitas lingkungan, kreativitas produk, kreativitas
proses, kreativitas SDM. Guru membuka diskusi dengan siswa tentang apa
yang mereka pahami dari diagram tersebut. Guru meminta siswa
menjelaskan kreativitas yang mereka sajikan dari tugas Sepatu Impian.

Tugas:
- Menulis jurnal
- Melengkapi tugas sepatu impian pada kegiatan mandiri atau di rumah.
Kegiatan 8 Merencanakan Usaha

Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mampu memahami komponen penyusunan perencanaan usaha
- Siswa memahami langkah-langkah pembuatan perencanaan usaha
- Siswa mampu menulis sebuah perencanaan usaha yang sederhana dan logis

Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan: Guru menyiapkan lembar perencanaan usaha secara cetak ataupun


dalam bentuk digital. Guru menekankan kegiatan ini adalah kegiatan contoh untuk
memahami bagaimana membuat sebuah perencanaan usaha. Contoh yang siswa buat
pada kegiatan ini dapat digunakan/tidak digunakan pada kegiatan selanjutnya.

Pelaksanaan:
- Guru membuka kegiatan dengan menyambungkan kegiatan sebelumnya
dengan kegiatan kini. Ketika seorang wirausahawan mendapat ide dan
mengidentifikasi sebuah peluang bisnis yang potensial, langkah selanjutnya
adalah membuat sebuah perencanaan usaha. Bagaimana membuat
perencanaan usaha yang baik?
- Guru meminta siswa mengamati lembar perencanaan usaha dan elemen
penting yang ada di sana.
- Guru meminta siswa untuk mengembangkan ide usahanya (bisa dari inspirasi
kegiatan 2, 6, 7) dan menuliskan perencanaan usaha pada lembar yang
diberikan.
- Guru membantu memberi penjelasan jika siswa memiliki kesulitan dalam
menentukan ide usaha. Ide yang dikembangkan haruslah ide yang: layak
(karena berfokus untuk membantu orang lain), berdampak (karena fokus
pada pemecahan masalah, bukan pada produk), kreatif (karena menggunakan
masalah sebagai inspirasi usaha)
Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Melakukan riset mandiri untuk pengisian lembar perencanaan usaha agar
perencanaan sederhana yang dihasilkan memiliki kelengkapan yang baik dan
logis.
Kegiatan 9 Berkolaborasi dan Bekerja Sama

Tujuan Pembelajaran:
- mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim
- melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada projek
- merefleksikan kinerja diri dalam perannya sebagai anggota tim

Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan: Guru menyiapkan alat-alat dan ruang kelas untuk permainan


berkelompok yang bertujuan untuk membangun semangat kolaborasi dan kerja
sama. Beberapa kegiatan alternatif diberikan pada lampiran kegiatan, guru dapat
memilih permainan yang sesuai dengan situasi dan kondisi..

Pelaksanaan:
- Guru mengajak siswa berpartisipasi dalam permainan agar memperoleh
pengalaman berinteraksi dalam kerja tim. (inspirasi permainan ada pada
jurnal)
- Guru meminta siswa membagikan kesan-kesan dalam mengikuti permainan.
- Guru berdiskusi dengan siswa tentang nilai-nilai yang didapat dari
permainan.
Apakah kamu 'berpikir bersama' sebelum mulai melakukan permainan? ->
membuat perencanaan penting tetapi menjadi fleksibel saat situasi yang
berbeda muncul juga sama pentingnya.
➔ Apakah setiap anggota di kelompokmu memiliki peran yang jelas?
Apakah peranmu? Apakah kamu menikmati permainan? jika tidak, apa
sebabnya?
(Tekankan bahwa dalam kerja tim, pembagian peran (pemimpin dan anggota)
itu penting agar tim berfungsi dengan baik. Dalam kolaborasi, meskipun
tidak ada pembagian peran yang signifikan, setiap anggota yang
berkontribusi maksimal dan berkomunikasi dengan baik akan menghasilkan
kerjasama yang baik.
➔ Apakah kamu dapat menyelesaikan tantangan tepat waktu?
Jika tidak, menurutmu mengapa hal itu terjadi? Pentingnya
manajemen waktu untuk tim.)
➔ Apakah kamu senang dengan kolaborasi Anda sendiri dalam
aktivitasnya? Dengan anggota tim Anda? -> pastikan siswa berbicara jujur
satu sama lain dengan saling menaruh sikap hormat.
➔ Apa yang kamu pelajari? Apa yang akan kamu lakukan secara berbeda
lain kali?

- Guru menjelaskan tentang pentingnya mengembangkan keterampilan


berkolaborasi dan kerja tim sebagai kompetensi unggul. (catatan: penting
menjelaskan perbedaan keduanya. Kolaborasi adalah kerjasama dalam
hubungan sejajar. Kerja tim adalah kerjasama yang membutuhkan pemimpin
dan anggota. Setiap anggota mempunyai perannya masing-masing. Pemimpin
mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan anggotanya agar tujuan tim
tercapai).
- Guru menjelaskan kegiatan lanjutan yaitu mengelompokkan siswa untuk
berkolaborasi dan bekerja tim dalam menyiapkan sebuah proposal usaha.
Kelompok ini akan bersama sampai akhir projek.
- Siswa dalam satu kelompok akan memulai kegiatan dengan membuat
kesepakatan bersama, berbagi peran, dan bertukar ide. Mereka dapat
mengenalkan ide-ide pribadi yang sudah mereka buat pada kegiatan-
kegiatan sebelumnya sebagai alternatif ide untuk didiskusikan dalam tim
saat memutuskan ide usaha kelompok.

Tugas:
- Menulis jurnal
- Berdiskusi kelompok
Kegiatan 10 Strategi dan Inovasi dalam Berwirausaha

Tujuan Pembelajaran:
- Siswa memahami bauran pemasaran sebagai bagian dari strategi dalam
berwirausaha
- Siswa mendemonstrasikan kemampuan berpikir kritis tentang konsep
pemasaran melalui aktivitas yang dilakukan
- Siswa memahami inovasi sebagai bagian dari keberlanjutan sebuah usaha

Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan: Guru menyiapkan materi untuk penjelasan tentang bauran pemasaran


4P. Guru dapat mengundang guru mapel ekonomi/bisnis dan manajemen untuk
menjadi pemateri tamu di kelas. Guru juga dapat memutarkan video untuk
penjelasan ini. Untuk kegiatan pembuka, guru dapat memantik siswa dengan
membawa beberapa barang konsumsi (atau menunjukkan gambarnya).

Pelaksanaan:
- Guru menunjukkan gambar produk lalu mendiskusikan dengan siswa
pertanyaan-pertanyaan tentang produk. Contoh ada pada jurnal.
Guru memberikan penjelasan: Produk dapat berupa barang, jasa, atau acara.
Barang adalah sesuatu yang digunakan atau dikonsumsi (contoh: makanan,
minuman, alat tulis). Jasa adalah sesuatu yang orang lakukan untuk
membantu kita (jasa angkutan, potong rambut). Acara adalah kegiatan
bertema untuk suatu tujuan (contoh: konser musik, kompetensi olahraga)
- Guru mendiskusikan dengan siswa pertanyaan-pertanyaan tentang produk,
harga, promosi, dan tempat . (pertanyaan panduan ada pada jurnal)
- Guru membuka diskusi dengan siswa tentang teknologi. Siswa berbagi
pengalaman mereka menggunakan teknologi sehari-hari dan bagaimana
teknologi mempengaruhi kehidupan.
- Guru bersama siswa menyaksikan contoh inovasi pada teknologi. Pertanyaan:
bagaimana inovasi dengan menggunakan teknologi membantu memecahkan
masalah dan meningkatkan efisiensi serta produktivitas. (pertanyaan
panduan pada jurnal)
Tugas: Mengamati perkembangan teknologi di daerah. Apa aspek kehidupan yang
berubah dalam sepuluh tahun terakhir? Apa manfaat dari inovasi di bidang
teknologi bagi aspek kehidupan tersebut?
Kegiatan 11 Penyempurnaan Karya dan Strategi

Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama
tim
- Siswa melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada
penyelesaian projek
- Siswa mampu mengkomunikasikan ide di depan khalayak

Waktu: 12JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan: Guru meluangkan waktu secara berkala untuk mengecek perkembangan


siswa. Kegiatan ini lebih banyak dilakukan secara mandiri oleh siswa. Guru dapat
mendampingi jika siswa memerlukan bantuan dalam hal berhubungan dengan pihak
ketiga atau pihak lain di luar sekolah.

Pelaksanaan:
- Guru mendiskusikan progres perkembangan pembuatan rencana usaha
siswa. Diskusi dilakukan per kelompok.
- Guru menginformasikan sumber-sumber belajar tambahan yang
membantu siswa menyelesaikan perencanaan usahanya.
- Guru memfasilitasi kegiatan siswa yang berhubungan dengan
penyelesaian perencanaan usaha (melakukan survey, wawancara,
pembuatan prototype, peminjaman alat/ruang sekolah, komunikasi
dengan orang tua, komunikasi dengan guru mapel yang terkait seperti
guru ekonomi/manajemen, guru matematika, dan lainnya, atau pihak
lain yang dapat membantu siswa)
- Guru membagikan jadwal presentasi kelompok dan check list
kelengkapan presentasi proposal usaha kepada siswa
- (pada hari yang ditentukan) Siswa bersama kelompoknya
mempresentasikan proposal usaha. Guru (bersama tim penilai) akan
memberikan masukan bagi perbaikan proposal usaha siswa.
- Siswa melanjutkan penyempurnaan proposal usaha dan prototype
produk.
Tugas:
- Melakukan kegiatan mandiri (bersama kelompok) penyelesaian proposal
usaha dan persiapan presentasi proposal
- Membuat perbaikan dan penyempurnaan proposal usaha da prototype
produk.
Kegiatan 12 Wirausaha Mandiri dan Berkelanjutan

Tujuan Pembelajaran:
- Siswa memahami tantangan yang dihadapi oleh wirausahawan
- Siswa memahami faktor-faktor penting dalam menciptakan usaha yang
berkelanjutan

Waktu: 12JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan: Ada dua hal yang akan dilakukan pada kegiatan ini, yaitu Projek Unjuk
Kerja dan juga studi kasus tentang ketangguhan dalam menghadapi tantangan.
Untuk Projek Unjuk Kerja, Guru dapat berkoordinasi bersama guru pendamping
Projek Kewirausahaan dan P5 lainnya, Kepala Sekolah, orangtua dan/atau pengurus
OSIS agar kegiatan Projek Unjuk Kerja berjalan dengan baik. Sambil siswa
bersama kelompoknya berproses menyiapkan projek unjuk kerja selama jadwal
Kegiatan 12 berlangsung, guru dapat mengecek kesiapan siswa dan tantangan yang
mereka hadapi sambil membawakan materi tentang ketangguhan dalam
menghadapi tantangan (Hukum Karnel dan Kuis Ketangguhan). Panduan pelaksanaan
di bawah ini dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.

Pelaksanaan:
- Siswa bekerja secara mandiri dengan kelompoknya menyiapkan
Projek Unjuk Kerja
- Guru mendiskusikan perkembangan persiapan Projek Unjuk Kerja
Siswa berdasarkan proposal dan timeline yang sudah dibuat
- Guru mendiskusikan dengan siswa tantangan yang dihadapi selama
pengerjaan proposal dan persiapan Projek Unjuk Kerja
- Guru meminta siswa mengisi Kuis Ketangguhan pada jurnal
- Guru meminta siswa mendiskusikan hasilnya
- Guru meminta siswa membaca teks Hukum Karnel dan
menghubungkannya dengan pengalaman kewirausahaan siswa.
Pertanyaan diskusi: Apa tantangan terbesar yang kamu miliki?
Bagaimana usahamu mengatasinya? Apakah tantangan ini
menyurutkan motivasimu untuk menyelesaikan/melangsungkan projek
yang sedang kamu lakukan? Jika menghadapi tantangan apa yang
sebaiknya dilakukan? Berhenti dan mencari tantangan baru atau
mencari cara mengatasinya?
- Guru mendiskusikan dengan siswa faktor -faktor penting (inovasi,
kreasi, relasi, dan motivasi) dalam usaha yang berkelanjutan.
Pertanyaan diskusi: Apa hubungan faktor inovasi, kreasi, relasi, dan
motivasi pada usaha yang berkelanjutan? Jika dihubungkan dengan
Projek yang sedang kalian buat, bagaimana kalian membuat faktor
inovasi, kreasi, relasi , dan motivasi mendukung keberlanjutan usaha
kalian? Jika memiliki banyak tantangan, kenapa seorang wirausahawan
tetap tangguh menjalankan usahanya?
Tugas:
- Siswa menyiapkan kelengkapan persiapan Projek Unjuk Kerja sesuai
panduan
- Siswa berlatih presentasi untuk persiapan Projek Unjuk Kerja
- Siswa membersihkan dan merapikan ruangan dan dokumen setelah Projek
Unjuk Kerja selesai
Kegiatan 13 Refleksi

Tujuan Pembelajaran:
- Siswa merefleksikan pengalaman belajar mereka lewat jurnal refleksi
- Siswa mampu merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kewirausahaan yang dibangun untuk masa depan

Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan: Guru menyiapkan lembar refleksi (secara cetak atau digital) atau
menuliskan pertanyaan refleksi pada papan tulis

Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa mengerjakan refleksi pribadi dengan menggunakan
pertanyaan panduan pada jurnal
- Guru meminta siswa duduk berkelompok dan berbagi hasil refleksinya
- Guru mengajak seluruh siswa untuk sebuah diskusi kelas, meminta
perwakilan untuk berbagi tentang refleksi pribadi dan refleksi kelompok
- Guru meminta siswa melihat pohon harapan dan kekhawatiran yang dibuat di
awal kegiatan dan meminta pendapat siswa tentang hal ini.
- Guru memberi penutup dengan mengucapkan selamat atas komitmen dan
keberhasilan siswa menjalani Projek Kewirausahaan dan memberikan pesan
bahwa pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan yang dibangun
pada projek ini dapat diaplikasikan dan membawa manfaat bagi kehidupan
kini dan masa depan

Tugas:
- siswa memastikan kelengkapan jurnal atau berkas belajar Projek
Kewirausahaan lalu mengumpulkannya dalam bentuk portfolio
Lampiran: Kegiatan 1

Apa yang kalian harapkan dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha
Muda pada P5 Tema Wirausaha ini?

Apa kekhawatiran yang kalian miliki dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat
Wirausaha Muda pada P5 Tema Wirausaha ini?

Apa tantangan yang kalian perkirakan akan kalian hadapi dari Projek Menggali
Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda pada P5 Tema Wirausaha ini?

Harapan Kekhawatiran Tantangan

Perjanjian Kelas -> Contoh

Agar projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda dapat terlaksana
dengan baik, maka kita wajib:

- Mengikuti kegiatan dengan teratur


- Bersikap terbuka
- Menaruh hormat pada diri sendiri dan orang lain
- Bekerja sama
Lampiran: Tentang Wirausaha

Contoh hasil diskusi anak tentang jualan


wirausaha produk
barang
jasa
kaya
uang
usaha
kerja keras
los
lelah
kerja sama
solusi
resiko
inisiatif
kesempatan
ide
manajemen
perencanaan
pengetahuan
visioner
kewirausahaan

Lampiran tentang gambar

Gambar B

Gambar A
Gambar C Gambar D

Gambar E

Gambar F

Kegiatan menonton video tentang wirausaha:


https://www.youtube.com/watch?v=gjGwlM5s-lw

Lampiran artikel tokoh Wirausahawan Indonesia

Biografi Bob Sadino


Indonesia bukan hanya kaya akan hasil alam saja namun juga sumber daya manusia
yang kompeten. Ada banyak tokoh terkenal dengan perjalanan hidup inspiratif dari
berbagai bidang termasuk usaha. Berikut biografi salah satu pengusaha pangan
dan peternakan sukses Bob Sadino.
Latar Belakang Bob Sadino
Pengusaha nyentrik dengan gaya berbusana khas baju safari dan celana pendek ini
memiliki nama asli Bambang Mustari Sadino. Ia lahir dari pasangan suami istri
Sadino dan Itinah Soeraputra pada 9 maret 1933 di Tanjungkarang, Lampung
kemudian wafat di Jakarta tanggal 19 januari 2015.
Bob sadino merupakan bungsu dari lima bersaudara. Ia menikah dengan Soelami
Soejoed dan mempunyai dua anak perempuan bernama Shanti Dwi Ratih serta
Mira Andiani.
Beliau berasal dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya, Sadino merupakan
seorang guru dan menjadi kepala sekolah. Pergaulannya tentu lebih baik mengingat
sang ayah termasuk amteenar atau pegawai negeri zaman Hindia Belanda. Ibunya
sendiri bernama Itinah Soeraputra.

Pendidikan Bob Sadino


Latar belakang keluarga yang mumpuni membuat Bob Sadino tidak sulit
mendapatkan pendidikan layak mulai dari SD hingga SMA. Oleh karena itu, dapat
dibilang bahwa kehidupannya cukup memadai dibandingkan anak seusianya di masa
itu.
Pendidikan Bob Sadino berawal dari SR atau Sekolah Rakyat setingkat SD di
Yogyakarta pada 1947. Setelah itu ia melanjutkan SMP (1950) dan SMA (1953) di
Jakarta.
Setelah lulus SMA Bob Sadino sempat bekerja di PT. Unilever namun hanya
beberapa bulan. Kemudian ia mengikuti temannya mendaftar kuliah Fakultas
Hukum di Universitas Indonesia sebelum akhirnya memutuskan untuk
meninggalkan pendidikannya dan memilih pekerjaan.

Jenjang Karir Bob Sadino


Selepas meninggalkan bangku kuliahnya sebelum lulus Bob Sadino kembali menjadi
karyawan Unilever hingga beberapa tahun. Setelah itu, ia bekerja di perusahaan
pelayaran Jakarta Lyod dan melancong ke luar negeri. Berikut ulasan lengkap
mengenai perjalanan karirnya sebelum sukses:
1. Menjadi sopir
Saat bekerja di pelayaran Djakarta Lloyd Bob Sadino sering melanglang buana ke
luar negeri terutama Belanda dan Jerman sehingga kemampuan bahasa asingnya
meningkat. Di sana pergaulannya semakin luas namun selalu merasa tertekan
menjadi atasan.
Akhirnya pada 1967 Bob Sadino dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia
menggunakan gajinya saat bekerja di Eropa dan warisan orang tuanya untuk
membeli 2 buah Mercedes lalu membuka usaha sewa mobil merangkap sebagai
sopirnya. Sayangnya terjadi kecelakaan sehingga kendaraan mewah tersebut
rusak.
2. Menjadi Kuli Bangunan
Kerusakan akibat kecelakaan pada mobil Mercedes miliknya terlalu parah sehingga
Bob Sadino tidak mempunyai dana yang cukup melakukan perbaikan. Untuk
menyambung hidup keluarga akhirnya ia memutuskan menjadi seorang kuli
bangunan.
Saat itu upah harian Bob Sadino sebagai kuli bangunan hanya Rp. 100. Tekanan
hidup yang ia alami sempat membuatnya depresi hingga suatu hari sahabatnya
memberi saran untuk mengobatinya dengan memelihara ayam dan dari sanalah
inspirasi berwirausaha ternak muncul.
3. Merintis Telur Ayam Negeri
Bob Sadino mampu melihat peluang bisnis dari ukuran telur ayam lokal lebih kecil
daripada yang ada di luar negeri. Minimnya modal membuat ia menghubungi
sahabatnya, Sri Mulyono Herlambang untuk mengirimkan 50 bibit broiler langsung
dari Belanda.
Mengingat bahwa ia bukan lulusan sarjana peternakan, Bob Sadino mempelajari
cara mengembangbiakkan ayam broiler dari majalah peternakan berbahasa
Belanda. Berbekal hal tersebut pengusaha nyentrik ini pun berhasil dan menjual
telur ayamnya kepada tetangga tempat tinggalnya.
Pengalaman hidup di Eropa dan kefasihannya dalam berbahasa Inggris
memudahkan Bob Sadino untuk memasarkan telur kepada tetangga yang
kebanyakan ekspatriat atau orang asing. Berkat mempertahankan keuletan,
penjualan meningkat dari beberapa saja dalam sehari menjadi puluhan kilo.
4. Merambah Bisnis Sayur Mayur
Setelah cukup sukses menjual telur ayam broiler, Bob Sadino kembali sadar
terdapat peluang dalam banyaknya sayur mayur serta buah-buahan luar negeri
yang belum ada di Indonesia. Akhirnya ia memperkenalkan jagung manis, brokoli
dan melon.
Bob Sadino juga menjadi orang yang memperkenalkan cara berkebun secara
hidroponik di Indonesia sehingga dapat menghasilkan sayuran segar. Padahal saat
itu belum ada satupun perladangan yang menerapkan sistem tersebut. Ia pun
bekerjasama dengan para petani lokal untuk mengembangkan bisnis Kem Farm.
5. Mendirikan Perusahaan
Akhirnya Bob Sadino mendirikan perusahaannya sendiri di tahun 1970 bernama
Kem Chicks. Ini merupakan supermarket yang menyediakan berbagai produk
pangan impor untuk masyarakat Jakarta. Lokasinya berada di jalan Kemang Raya
nomor 3-5 di Ibu Kota.
Melihat permintaan daging sosis semakin meningkat Bob Sadino memanfaatkan
peluang tersebut untuk mendirikan perusahaan Kemfood pada tahun 1975. Ini
merupakan pelopor industri daging olahan di Indonesia. Produk andalannya yaitu
burger, bakso dan lain sebagainya.
Perusahaan Bob Sadino terbilang sukses jika melihat catatan awal 1985 yang
menunjukkan rata-rata penjualannya sudah konsisten 40 – 50 ton daging segar, 60
– 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran.
6. Melebarkan Bisnis ke Bidang Properti
Bob Sadino tidak berhenti mengembangkan bisnisnya. Kali ini ia merambah bidang
properti dengan melakukan kerjasama bersama Agung Sedayu Group untuk
mendirikan The Mansion at Kemang yaitu perpaduan pusat perbelanjaan,
apartemen dan perkantoran.
Mansion at Kemang masih satu lokasi bersama Kem Chicks yaitu berada di jalan
Kemang Raya nomor 3-5 Jakarta. Bob Sadino melengkapi gedung 32 lantai dengan
ruang apartemen sejumlah 180 unit dan pertokoan 10 unit.

Bob Sadino Menjadi Motivator para Pengusaha


Meskipun telah sukses dan menjadi konglongmerat, Bob Sadino tetap menjadi
sosok ramah dan bersahaja. Pria yang gemar mengenakan busana santai baju
safari dan celana pendek ini juga dikenal sangat menyukai musik country.
Setelah sukses, Bob Sadino juga sering tampil di layar televisi nasional untuk
memberikan motivasi. Ia berbagi pengalaman suka dukanya dalam meniti usaha
kepada khalayak umum. Berikut beberapa quotes yang pernah terlontar dari
pengusaha berpenampilan nyentrik ini.
● “Setinggi apapun pangkatnya Anda tetaplah karyawan, sekecil apapun
usahanya Anda adalah bosnya”
● “Saya bisnis mencari rugi sehingga semangat dan jika untung
bertambahlah rasa syukur”
● “Di balik harapan selalu diikuti kekecewaan jadi berhentilah berharap”
● Selain itu masih banyak quotes dari Bob Sadino yang mampu memotivasi
para calon pengusaha sukses supaya tidak mudah menyerah.

Wafatnya Bob Sadino


Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Bob Sadino sempat menjalani
perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah selama dua bulan.
Kemudian pada hari senin tanggal 19 januari 2015 ia wafat setelah berjuang
dengan penyakit infeksi saluran pernafasan kronis.
Bob Sadino sendiri sudah tidak sadarkan diri dalam kurun waktu 2 – 3 minggu
sebelumnya. Selain karena usia lanjut, kondisinya memang semakin menurun
semenjak wafatnya sang istri pada bulan juli 2014.
Demikian biografi lengkap salah satu tokoh pengusaha sukses Indonesia Bob
Sadino. Semoga perjalanannya dalam memulai bisnis dari nol dapat menginspirasi
Anda.

Sumber:
https://www.akudigital.com/bisnis-tips/biografi-bob-sadino/

Video Wirausahawan Indonesia: Bob Sadino


https://www.youtube.com/watch?v=C53YPi9jBGk&t=370s
https://www.youtube.com/watch?v=AMDtLJGT7m4
https://www.youtube.com/watch?v=jOWhn9El5fg

Lembar Kerja setelah Membaca Artikel/Menonton Video


1. Apa yang menjadi alasan sang tokoh mulai menjadi wirausahawan?
2. Apa produk/jasa yang dihasilkan?
3. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam menjalankan usaha?
4. Apa yang memotivasi tokoh untuk tetap bertahan dan berkembang?
5. Apa saja strategi yang ditunjukkan tokoh dalam menjalankan usaha?
6. Bagaimana sikap atau karakteristik tokoh?
7. Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik yang sama dengan tokoh?
8. Apa pesan moral yang dapat diambil dari kisah tentang tokoh tersebut?
Lampiran lembar tugas mencari tokoh wirausahawan di sekitar

Nama tokoh wirausahawan:


Produk/Jasa yang dihasilkan:
Lama waktu berusaha:
Lokasi usaha:
Kegiatan sehari-hari: (proses produksi)
Sumberdaya yang digunakan:

Kisah perjalanan usaha:


Karakter tokoh:

Yang dapat dipelajari dari kisah tokoh:


Lampiran Kegiatan 2

Usaha Impian

Andai ini adalah tokomu. Tulislah dan hiaslah toko ini dengan usaha impianmu.
Tulis nama toko, harga barang/jasa, gambar produk, keterangan lain.

Tambahan informasi untuk dituliskan.


Bagaimana bentuk produk usahamu? Gambarkan ide bisnismu.
Alat dan bahan apa yang kamu butuhkan?
Siapa saja orang yang akan bekerja bersamamu?
Bagaimana kamu akan menjalankan usahamu?

Saya saat ini Impian saya di masa Yang saya usahakan agar
depan impian saya menjadi
kenyataan
Impian Saya di Masa Depan
Nama :

Kalimat motivasi: Ilustrasi

Saat saya dewasa, cita-cita saya adalah ...………………

Karena…….

Saya berbakat dalam bidang: Saya memiliki sikap berikut….. (lingkari


1. …………………… 3 sikap yang sangat menggambarkan
2. …………………… dirimu saat ini.)
3. …………………...

Hal penting dalam hidup saya adalah


………………………………………………………………………
………………………………...

Jika saya sukses, maka saya akan


………………………………………………………………………
………………………………...
Lampiran Kegiatan 3.

Kuesioner Cocok jadi wirausahawan.

Berilah bobot pada 10 pertanyaan kuesioner di bawah ini sesuai dengan apa yang
kamu rasakan.

1-------------------2----------------------3--------------------4----------------
------5
Sangat tidak cukup setuju
sangat
tidak setuju setuju setuju
setuju

1. ….. Saya menyukai tantangan untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru
2. ….. Saya rela bekerja keras asal dapat mewujudkan mimpi saya
3. ….. Saya adalah orang yang jujur, dapat dipercaya dan diandalkan oleh teman,
guru, dan keluarga.
4. ….. Saya merasa sangat puas saat dapat menyelesaikan tugas dengan baik
5. ….. Saya selalu menyelesaikan tugas yang saya miliki meskipun banyak tantangan
yang dihadapi
6. ….. Saya dapat membuat keputusan secara mandiri
7. ….. Saya berani mengambil resiko dan belajar dari kesalahan
8. ….. Saya dapat bekerja dengan baik pada situasi yang beragam
9. ….. Saya memiliki kepribadian/keahlian/keterampilan yang unik yang tidak
dimiliki semua orang.
10. ….. Ayah/Ibu saya adalah seorang pengusaha

Nilai Petunjuk Nilai


41-50 Kamu sangat cocok menjadi seorang pengusaha
31-40 Kamu punya potensi menjadi seorang pengusaha
21-30 Kamu dapat belajar menjadi seorang pengusaha dengan fokus
pada pengembangan diri
10- 20 Kamu lebih tertarik pada profesi selain menjadi seorang pengusaha

Diskusi. Menjadi pengusaha sukses: bakat atau pilihan?


Menjadi Seorang
Pengusaha Sukses
⇦ ⇨
bakat ? pilihan ?

Menurut saya …..


Karena …...

Mencoba hal baru Minggu ini.

Apa saja manfaat mencoba hal-hal baru?


Mencoba hal-hal baru meningkatkan kesadaran diri, merangsang kreativitas,
membantu mengatasi rasa takut, meningkatkan kepercayaan diri, membangun
kebijaksanaan, dan memungkinkan Anda untuk melihat dunia dari perspektif yang
berbeda.

Mengapa sulit sekali untuk melakukannya?


Sebagian dari kita kadang sulit untuk mencoba hal-hal baru. Biasanya karena kita
sudah merasa nyaman dengan hal yang kita sukai atau sudah sering lakukan.
Pemikiran yang muncul atas ketidaknyamanan yang mungkin terjadi akan membuat
kita enggan mencoba hal baru meskipun kita tertarik akan hal itu.

Bagaimana saya dapat meyakinkan diri saya untuk melakukannya?


Menuliskan daftar hal-hal baru yang ingin dilakukan, menuliskan alasannya dan
kapan kalian akan melakukannya akan sangat membantu hal itu dapat terlaksana.

Minggu ini, cobalah melakukan sesuatu hal baru yang selalu kamu inginkan, dan
tuliskan perasaanmu atas pengalaman tersebut. Berikut beberapa ide baik yang
dapat kamu lakukan minggu ini.
- Menelepon kerabat jauh atau sahabat lama menanyakan kabar mereka
- Memasak menu baru dari inspirasi
- Melukis dengan
- Mendaftar seminar atau pelatihan keterampilan
- Dan sebagainya

Hal baru yang aku lakukan minggu ini adalah …..

Aku melakukannya karena….

Perasaanku setelah melakukannya adalah…..


Lampiran Kegiatan 4

Mengamati peta penyebaran negara-negara menurut

Sumber:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Developed_and_developing_countrie
s.PNG
Kegiatan
Kegiatan mengamati dan membandingkan sumber daya dua negara dan kemampuan
ekonomi yang dimiliki.

Pertanyaan:
- Di mana letak geografis negara tersebut?
- Apa sumber daya yang dimiliki tiap negara?
- Apakah negara tersebut termasuk dalam berkembang atau maju menurut
kemampuan perekonomiannya? Apa yang menyebabkan?

Negara A: Qatar Negara B: Sudan

Negara A: Belanda Negara B: Kolombia

Negara B: Singapura
Negara A: Indonesia
4 faktor sumberdaya yang mendukung kemajuan ekonomi suatu negara
Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia

Kekayaan alam yang mendukung proses Kuantitas dan kualitas tenaga kerja
produksi (luas wilayah, kesuburan tanah, yang
hutan, bahan tambang, minyak, gas, dibutuhkan dalam proses produksi
laut)

Sumber Daya Modal Kewirausahaan

Kekayaan teknologi, uang, mesin, serta Para wirausahawan yang menggabungkan


alat dan infrastruktur lainnya yang input sumber daya alam, tenaga kerja,
mendukung proses produksi dan modal untuk menghasilkan barang
atau jasa dengan tujuan menghasilkan
keuntungan atau mencapai tujuan
nirlaba.

Orang-orang ini membuat keputusan


yang menentukan arah bisnis mereka;
mereka menciptakan produk dan proses
produksi atau mengembangkan layanan.
Mereka menjadi pengambil resiko
karena tidak mendapat jaminan
keuntungan sebagai imbalan atas waktu
dan usaha mereka. Akan tetapi, jika
perusahaan usaha mereka berhasil,
mereka akan mendapat keuntungan.

Sumber:
https://pressbooks.senecacollege.ca/introbusinessbam101/chapter/chapter-
1-economic-systems-and-business/ diterjemahkan.
Lembar Kerja: Potensi Daerah

Hasil Riset/Observasi/Wawancara/Kunjung Kerja


Potensi Daerah ……
Oleh:............
Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Modal Kewirausahaan

Catatan Penting lainnya


Sumber:
Lampiran Kegiatan 5
Lampiran: Artikel

Borobudur Ramai Wisatawan Tetapi 3 Desanya Dilanda Kemiskinan

Daya pikat Candi Borobudur sebagai destinasi wisata memang tak perlu diragukan.
Dibangun pada abad ke-IX, di atas bukit yang dikelilingi pegunungan kembar
(Merapi-Merbabu & Sindoro Sumbing), monumen Buddha terbesar di dunia itu
adalah magnet bagi para pelancong lokal dan mancanegara.

Dengan kunjungan rata-rata 3,5-3,8 juta turis per tahun, wisata Candi Borobudur
jadi penopang pendapatan pariwisata di Kabupaten Magelang—pada 2015 menyetor
Rp96,49 miliar atau 95,93 persen dari total pendapatan obyek wisata.

Namun, besarnya pendapatan itu tak serta-merta berdampak pada perekonomian


masyarakat desa di sekitarnya.

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPD) Jawa Tengah mencatat, tiga


desa di Kecamatan Borobudur masih masuk dalam zona merah kemiskinan, yakni
Giri Tengah, Ngadiharjo dan Wringinputih.

Saya menyaksikan langsung bagaimana kondisi Giri Tengah, berjarak sekitar 7


kilometer dari Candi Borobudur, pada Rabu, 13 November lalu. Dibandingkan desa
yang lebih dekat lokasinya dengan Candi Borobudur, pembangunan infrastruktur
Giri Tengah memang terlihat masih minim.

Beberapa titik jalan belum teraspal, berlubang dan terlihat gelap saat saya
melewatinya jelang Maghrib karena tak ada penerangan. Kondisi ini membuat
akses ke Giri Tengah yang menanjak dan berkelok di kaki perbukitan Menoreh
rawan kecelakaan.

Turis dari Candi Borobudur juga jarang ada yang berkunjung meski desa itu punya
potensi pariwisata yang tak kalah menarik: kerajinan pahat topeng kayu, anyaman
bambu, batik tulis, hingga gamelan.

Mati Suri Balkondes


Sebenarnya, desa-desa di Kecamatan Borobudur punya Balai Ekonomi Desa
(Balkondes) yang dapat kucuran dana corporate social responsibility BUMN, PT
Taman Wisata Candi Borobudur.
Balai yang diresmikan serentak di 20 desa pada tahun 2017 itu diharapkan jadi
ruang bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi desanya masing-
masing.

Namun hingga sekarang, manfaatnya belum benar-benar dirasakan. Pengelola


Balkondes Giri Tengah, Cahyo Sipiani mengatakan, waktu kunjungan turis yang
relatif sebentar di Candi Borobudur jadi salah satu penyebab sepinya kunjungan
ke desanya.

Para pelancong biasanya hanya mampir ke Borobudur, lalu kembali ke penginapan


mereka di Yogyakarta. Padahal, jika mereka singgah lebih lama, banyak potensi
pariwisata lain yang bakal berkembang di desa-desa Kecamatan Borobudur.

"Sejarah Giri Tengah ini jadi saksi peperangan Pangeran Diponegoro dulu, jadi
banyak petilasan-petilasan, dari ujung sana sampai ujung sana, itu ada ceritanya
semuanya," ungkapnya.

Selain itu, menurut Cahyo, pengelola Candi Borobudur juga masih kurang promotif
terhadap potensi wisata desa-desa setempat.

Hal serupa juga disampaikan oleh Aan Hermawan, 42 tahun, salah satu pengelola
Balkondes di Desa Majaksingi. Menurutnya masih ada ketimpangan antara
Balkondes Majaksingi dengan Balkondes lain yang lokasinya lebih dekat dengan
candi.

Desa Majaksingi sendiri memiliki beberapa produk unggulan seperti sangkar


burung, kesenian pitutur, kerajinan bambu, dan kerajinan besek. Mereka juga
menawarkan wisata caving Gua Maria Watu Tumpeng.

Aan bahkan menyebut tak hanya Balkondes Majaksingi dan Giri Tengah saja yang
lesu dan sepi. "Balkondes Kebonsari, Balkondes Tanjungsari, dan Balkondes
Wringinputih seperti 'mati suri'. Bahkan Wringinputih bangunannya lapuk sebab
pakai bambu," tuturnya.
Supoyo, 38 tahun, seorang pengrajin gerabah di Dusun Klipoh, Desa Karanganyar,
Borobodur, mengamini hal tersebut. Dusun Klipoh sendiri jadi desa wisata
kerajinan gerabah tradisional; ada 85 keluarga yang memproduksi gerabah
berbentuk kendi, asbak, hingga patung dari tanah.

Supoyo mengatakan, efek domino pariwisata Candi Borobudur terhadap dusunnya


masih minim karena sedikitnya para turis untuk berkunjung.
Padahal harga gerabah produksi Supoyo dan komunitas masyarakat lain di sekitar
Borobudur relatif terjangkau. Sebuah piring kecil dari gerabah yang biasa
digunakan untuk tempat sambal, misalnya, hanya dibandrol dua ribu rupiah.

Tapi, sepinya aktivitas pariwisata di Klipoh bukan sepenuhnya salah para turis.
Supoyo mengatakan, minimnya informasi mengenai desa-desa wisata di desa-desa
sekitar Borobudur juga jadi salah satu penyebab.

"Yang pasti kan untuk kegiatan wisata kan harus kontinyu, kalau misalnya cuma
beberapa langkah terus wisatawan sudah lelah setelah dari Candi Borobudur,
enggak menutup kemungkinan tamu yang hadir akhirnya enggak mampir ke desa-
desa wisata," ujarnya saat ditemui Tirto, Rabu (13/11/2019) lalu.

Upaya Kembangkan Wisata Sejarah


Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membenarkan
bahwa selama ini turis yang datang ke Candi Borobudur hanya enggan mencari
wisata alternatif di desa-desa sekitar milik rakyat lokal.

Karena itu, pemerintah tengah merancang konsep wisata Borobudur dengan gaya
interpretative tour dan storytelling.

Pasalnya, selama ini tour guide yang membawa wisatawan ke Candi Borobudur
hanya menceritakan sejarah candi yang normatif saja tanpa ada kisah-kisah
lainnya.

Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Seni, Tradisi, dan
Budaya Kemenparekraf RI, Revalino Tobing, mengatakan akademisi penting untuk
dilibatkan karena mereka dapat menggali konsep wisata dari narasi-narasi sejarah
yang telah ada.

Beberapa yang telah ditawarkan untuk ikut bekerja sama adalah dosen sejarah,
antropologi, arkeologi, dan kajian budaya dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Bisa juga diangkat mengenai orang-orang sekitar Borobudur di masa lampau dan
masa kini sehingga bagaimana faktor yang membuat Borobudur menunjang
kehidupan warga sekitar sampai sekarang. Semisal pengrajin gerabah sekarang,
itu kan ada di relief-relief sejak zaman dahulu," katanya, Rabu (13/11/2019) lalu.

Dalam hal ini, lanjut Revalino, Supoyo dan komunitas masyarakat pengrajin
gerabah di Dusun Klipoh juga akan dilibatkan. Sementara di Giri Tengah, yang
sempat menjadi lokasi perang Pangeran Diponegoro, sangat memungkinkan masuk
ke dalam wisata interpretatif tour.

Salah satu anggota Tim Penyusun Narasi Legenda Borobudur UGM, Louie Buana,
membenarkan ucapan Revalino.

Menurutnya, perlu para akademisi dan dosen yang paham mengenai narasi-narasi
alternatif dari sejarah Borobudur perlu dilibatkan agar para wisatawan agar lebih
tertarik.

"Karena memang selama ini tour wisata Candi Borobudur hanya sebatas sejarah
kapan dan oleh siapa candi dibangun, tanpa pernah dipaparkan cerita-cerita
menarik di balik semua relief-reliefnya. Kami ingin mencoba memaparkan itu, tentu
dengan kajian historis yang ketat dan saintifik," kata Louie.

Sumber: https://tirto.id/borobudur-ramai-wisatawan-tapi-3-desanya-dilanda-
kemiskinan-elHV

EKONOMI KREATIF : Warga Sekitar Candi Diberdayakan dengan Cara Ini


Harianjogja.com, JOGJA -- Warga di sekitar candi perlu diberdayakan untuk
meningkatkan perekonomian. Jangan sampai hanya menyaksikan wisatawan hilir
mudik mengunjungi candi, tetapi mereka juga harus mengambil peluang bisnis dari
rutinitas tersebut.

"Jangan sampai mereka hanya menjadi objek tapi sudah harus menjadi subjek.
Caranya dengan membuat batik motif relief candi," kata salah satu perwakilan
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah Wahyu Astuti saat membuka
Pameran Batik Lokal Binaan Unesco, Kamis (2/6/2016).
Pembuatan batik motif relief candi sudah dimulai oleh Unesco, organisasi
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memiliki perhatian pada pelestarian budaya.
Sejak satu tahun lalu, Unesco telah mendampingi warga di sekitar candi
Borobudur, Prambanan, dan Candi Ijo untuk memproduksi kain batik dengan motif
yang mengeksplorasi lingkungan sekitar.

Masyarakat di sekitar Candi Sojiwan Prambanan menciptakan kain dengan motif


binatang seperti yang tertera dalam relief.

"Ada motif monyet, burung gagak, ular, kepiting, angsa, dan kambing," kata warga
binaan Unesco , Hendra Pram, dari Dusun Kebon Dalam Kidul Prambanan.

Dalam sebulan, ia dan 13 temannya mampu membuat 13 potong kain batik. Kain
tersebut dijual mulai Rp250.000-Rp660.000 kepada para wisawatan yang
berwisata ke Candi Sojiwan maupun di desa wisata di dekat candi tersebut.
Pembeli tidak hanya dari kalangan wisatawan tetapi juga kolektor kain batik.

"Otomatis kegiatan ini akan meningkatkan perekonomian karena pendapatan kami


jadi bertambah. Semoga masyarakat lain juga akan bergabung," kata Hendra.

Batik produksi para warga binaan Unesco dipamerkan di Tirana House Kotabaru
hingga 31 Juli 2016. Project Coordinator Unesco Jakarta Diana mengatakan, acara
pameran ini serangkaian proses yang dilakukan Unesco sejak 2013. Selain memberi
pendampingan dan pelatihan tentang cara membatik, warga binaan juga dilatih
dalam bidang pemasaran.

"Terakhir mereka [warga binaan Unesco] kami ikutkan pameran di Inna Garuda.
Kami mencoba antarkan komunitas ini from zero to hero," tandasnya.

Sumber:
https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2016/06/06/512/725991/ekonomi-
kreatif-warga-sekitar-candi-diberdayakan-dengan-cara-ini
Lampiran: Kegiatan 5

Analisis SWOT

Apa itu Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah sebuah bentuk evaluasi akan 4 hal penting (Kekuatan,
Kelemahan, Peluang, dan Tantangan) dalam pengambilan keputusan.

Strength (Kekuatan atau Kelebihan)


Weaknesses (Kelemahan atau Kekurangan)
Opportunities (Kesempatan atau Peluang)
Threats (Ancaman atau Tantangan)

SW adalah faktor dari dalam


OT adalah faktor dari luar

Apa fungsi dari Analisis SWOT?


Melakukan analisis SWOT membantu kita mengidentifikasi kekuatan agar dapat
menyeimbangan kelemahan kita dan juga mengatasi tantangan dengan
menggunakan peluang-peluang yang ada. Hasil analisis SWOT dapat dijadikan
rujukan untuk menyusun strategi dan membuat keputusan, baik untuk kehidupan
pribadi, karir, ataupun dalam usaha.

ANALISIS SWOT

Faktor Strengths Weaknesses


Internal (Kekuatan/Kelebihan) (Kelemahan/Kekurangan)

- Apa sumber daya yang - Apa sumber daya yang


dimiliki? kurang/tidak kita miliki?
- Apa keunikan/kekhasan - Apa hal baik yang perlu
yang dimiliki? ditingkatkan?
- Apa hal baik yang - Apa kekurangan yang
sudah/dapat dilakukan? orang lain lihat/pikirkan
- Apa hal baik yang orang tentang kita?
lain lihat/pikirkan
tentang kita?

Faktor Opportunities Threats


Eksterna (Kesempatan/Peluang) (Ancaman/Tantangan)
l - Apa kesempatan/peluang - Apa saja
yang ada sekarang? tantangan/kesulitan yang
- Bagaimana mengubah ada sekarang?
kekuatan menjadi - Bagaimana dengan situasi
peluang? persaingan?
- Bagaimana kelemahan
yang dimiliki dapat
menjadi tantangan?
Sumber: dari berbagai sumber

Lembar Kerja

ANALISIS SWOT

Faktor Strengths Weaknesses


Internal (Kekuatan/Kelebihan) (Kelemahan/Kekurangan)

Faktor Opportunities Threats


Eksternal (Kesempatan/Peluang) (Ancaman/Tantangan)

Lembar Kerja
ANALISIS SWOT
Studi Kasus Potensi Daerah ………………………..
Nama Siswa:

Faktor Strengths Weaknesses


Internal (Kekuatan/Kelebihan) (Kelemahan/Kekurangan)

Faktor Opportunities Threats


Eksternal (Kesempatan/Peluang) (Ancaman/Tantangan)

Lampiran Kegiatan 6
Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha

Kearifan Lokal Dalam Praktik Bisnis di Indonesia


Andi Wijayanto
Administrasi Bisnis FISIP Universitas Diponegoro

Kearifan lokal dapat diartikan sebagai kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai


sebagai hasil dari upaya kognitif yang dianut masyarakat tertentu atau
masyarakat setempat yang dianggap baik dan bijaksana, yang dilaksanakan dan
dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Gagasan-gagasan dari kearifan lokal tersebut
dapat terwujud ke dalam berbagai bentuk, mulai dari kebiasaan-kebiasaan, aturan,
nilai-nilai, tradisi, bahkan agama yang dianut masyarakat setempat.

Bentuk-bentuk kearifan lokal lainnya dalam masyarakat misalnya adalah norma,


etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus. Secara
substansi kearifan lokal dapat berupa aturan mengenai kelembagaan dan sanksi
sosial, ketentuan tentang pemanfaatan ruang dan perkiraan musim untuk bercocok
tanam, pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan sensitif, serta bentuk
adaptasi dan mitigasi tempat tinggal terhadap iklim, bencana atau ancaman
lainnya.

Proses sosialisasi nilai-nilai kearifan lokal dilakukan sejak anak-anak. Pada usia
anak-anak, nilai-nilai tertentu biasanya akan mudah mengendap dibandingkan pada
usia dewasa. Tidak hanya nilai-nilai filosofis yang disosialisasikan sejak dini,
demikian juga dengan nilai-nilai utama dalam bidang bisnis. Pada masa anak-anak
nilai-nilai penting dalam bidang bisnis di Indonesia umumnya ditanamkan melalui
permainan-permainan. Indrawati (2007) pernah melakukan penelitian terhadap 17
jenis permainan anak-anak pada masyarakat Sunda. Penelitiannya menemukan
berbagai nilai-nilai kearifan lokal yang sangat penting dalam membentuk jiwa
bisnis dalam diri anak-anak, misalnya adalah kejujuran, kesabaran, patuh pada
aturan dan peran, melatih tanggung jawab, kebijaksanaan untuk membedakan mana
yang baik dan buruk, melatih jiwa kepemimpinan, kerjasama, kebersamaan,
kekompakan, musyawarah untuk mencapai kesepakatan, tidak egois, tidak mudah
putus asa, berkorban untuk kepentingan orang lain, kewaspadaan, berani
mengambil risiko dan konsekuensi terhadap pilihan yang dibuatnya, disiplin diri,
kemurahan hati, menghargai kawan dan lawan, mengetahui tugas dan kewajiban,
menempatkan diri berdasarkan batasan aturan dan peran, keuletan, semangat
daya juang, melatih kepekaan, self-endurance, tahan terhadap godaan, serta
teguh pada pendirian.

Pada masyarakat Jawa, barangkali salah satu ungkapan yang paling populer dan
merupakan produk kearifan lokal adalah ungkapan “alon-alon asal kelakon”.
Ungkapan ini seringkali dimaknai secara salah yaitu diartikan sebagai kelambanan
atau tidak responsif terhadap perubahan yang terjadi. Padahal dalam ungkapan ini
terdapat nilai kearifan lokal yang ingin disampaikan kepada masyarakat Jawa,
khususnya dalam pengambilan keputusan yang merupakan salah satu fungsi
terpenting dalam kepemimpina bisnis. Nilai-nilai tersebut adalah tidak terburu-
buru dalam mengambil keputusan, penuh kehati-hatian, cermat dan teliti, dikaji
dan dipertimbangkan secara mendalam sebelum mengambil keputusan.

Kepemimpinan dalam masyarakat Jawa juga diwarnai oleh falsafah Ing Ngarsa
Sung tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Seorang pemimpin
harus bisa memberi contoh yang baik, membangun prakarsa atau ide dan kemauan,
serta memberi dorongan atau motivasi kepada staf bawahan. Budiyanto (2010)
dalam penelitiannya mengenai pengembangan ketahanan pangan berbasis pisang
melalui revitalisasi nilai kearifan lokal di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang, dan
Blitar menyebutkan bahwa terdapat beberapa nilai-nilai kearifan lokal yang sangat
mendukung pengembangan bisnis pisang di kawasan tersebut. Misalnya adalah
adanya tradisi pemanfaatan pisang dalam acara-acara budaya dan tradisi, seperti
untuk acara kemantenan, sunatan, nyadran, maupun acara adat lainnya
sebagaimana berkembangnya usaha ternak di daerah Sumba karena digunakan
dalam acara-acara budaya dan tradisi (priyanto dalam Budiyanto, 2010). Nilai-nilai
5 kerjasama sebagai salah satu nilai penting dalam organisasi bisnis juga dapat
dilihat dengan kegiatan usaha yang dilakukan dengan semangat gotong-royong.

Pada sebagian masyarakat Indonesia, nilai-nilai kearifan lokal dalam praktik bisnis
juga banyak diwarnai oleh nilai-nilai religi. Sebagai negara dengan jumlah penduduk
muslim terbesar di dunia, nilai-nilai islam cukup mewarnai kearifan lokal dalam
praktik bisnis. Sebagai missal nilai-nilai tentang riba, timbangan jual beli, pola
hidup sederhana, tidak berlebihan dan tidak melampaui batas, tidak berbuat
kerusakan pada lingkungan sekitar, kewajiban zakat dan shadaqah, serta
bekerjasama dalam usaha.

Sementara itu Setyadi (2012) melakukan penelitian nilai-nilai kearifan lokal yang
terkandung dalam tembang Macapat bagi masyarakat Jawa. Beberapa nilai
kearifan lokal dalam tembang Macapat yang relevan bagi praktik bisnis di
Indonesia terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu klasifikasi permintaan dan
klasifikasi larangan. Berupa permintaan antara lain adalah hendaklah menjaga
keprofesionalan, berusaha keras dalam meraih cita-cita, rajin dan teliti, sabar,
hati-hati dan cermat, musyawarah untuk perkara yang kecil maupun besar, tidak
individualis, senang menimba ilmu atau belajar tekun, berhati-hati dalam
mengambil keputusan, serta mencari kesempurnaan hidup. Sedangkan yang berupa
larangan misalnya adalah tidak sombong, angkuh, dan congkak, tidak suka
disanjung dan disuap maupun menyuap, tidak suka mengobral janji.

Di Indonesia, salah satu etnis yang terkenal keuletannya dalam melakukan bisnis
selain masyarakat Minang dan Bugis adalah masyarakat Madura. Seperti halnya
masyarakat Minang, aktifitas bisnis masyarakat Madura bisa ditemui hampir di
seluruh kota-kota di Indonesia. Djakfar (2011) meneliti kearifan lokal masyarakat
Madura yang menjadi landasan etos kerja mereka. Hasil penelitiannya menemukan
bahwa bagi masyarakat Madura berlaku ungkapan "abantal omba' asapo' angin"
(berbantal ombak dan berselimut angin). Ungkapan ini menyiratkan bahwa orang
Madura selama dua puluh empat jam dalam kondisi bekerja dan pantang menyerah.
Peribahasa inilah yang menjadi landasan sikap kerja keras pebisnis etnis Madura
perantau. Peribahasa lainnya yang dianut antara lain adalah atonggul to'ot
(memeluk lutut) dan nampah cangkem (bertopang dagu) untuk menyebut mereka
yang bersikap malas. Bahkan ungkapan yang lebih sinis lagi bagi masyarakat
Madura misalnya adalah ja' gun karo abandha peller (jangan hanya bermodalkan
kemaluan saja) untuk menyebut para suami kepala keluarga yang malas bekerja
untuk menafkahi anak istri. Semangat juang para pebisnis dari Madura untuk
berwirausaha juga kental dengan semangat untuk memiliki harga diri yang
tercermin dari ungkapan "etembang noro' oreng, ango'an alako dhibi' make
lane'kene'." yang artinya, daripada ikut orang lain lebih baik bekerja (usaha)
sendiri walaupun hanya kecil-kecilan (Triyuwono dalam Djakfar, 2011). Masih
banyak lagi falsafah pebisnis Madura yang menyebabkan mereka merasa malu jika
gagal berusaha sehingga membentuk sikap kerja keras dan ulet.

Sementara itu bagi para pebisnis dari Bugis berlaku motto Lempu’ (jujur), Acca
(cerdas), Warani (berani), Getteng (integritas; teguh pendirian), dan Sipakatau
(saling memanusiakan) merupakan sifat-sifat yang baik bagi kepemimpinan dalam
rangka memajukan usaha. Konsep ini secara nyata diterapkan pada perusahaan PT.
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), yang mana prinsip Akkatenningeng (prinsip dasar
hidup personal sebagai pegangan hidup bermasyarakat) dan Siri’ (malu/harga diri)
tidak hanya sekedar konsepsi, tetapi merupakan pencerminan diri dalam setiap
perilaku dan kebijakan yang mewarnai manajemen perusahaan tersebut. Penerapan
kearifan lokal dalam menjaga stabilitas kerja dan manajemen perusahaan itu
tergambar dalam Motto Perusahaan PT. BKI yaitu “TERPERCAYA”
(lempu/malempu), yang berarti jasa yang 6 diberikan haruslah berkualitas, dalam
arti dapat diandalkan, efisien, tepat waktu dan memiliki reputasi. Perusahaan juga
menetapkan nilai-nilai yang harus dijaga dan dikembangkan, yaitu INTEGRITAS
(getteng), PROFESIONALISME (acca/macca) (Makkulau, 2012).

Pada masyarakat Bali yang kental dengan keindahan seni dan budaya juga terdapat
ungkapan yang dianut dalam praktik bisnis, yaitu ''bani meli bani ngadep''. Kalimat
ini artinya adalah “berani membeli berani menjual”. Maksud kalimat pendek ini
sangat dalam bahwa dalam menentukan harga barang atau jasa harus ada keadilan
dan tidak saling merugikan. Harga itu harus tidak merugikan pembeli dan juga
penjual. Dalam menentukan satuan harga itu harus ada berbagai perhitungan
dengan menggunakan berbagai ilmu (Gobyah dalam Balipost, 17 September 2003).

Indonesia kaya akan khasanah seni dan budaya yang salah satunya berupa nilainilai,
kebiasaan dan tradisi yang membentuk kearifan lokal. Banyak diantaranya
berkaitan dengan tatanan sosial budaya masyarakat yang menciptakan
keteraturan. Meski banyak nilai-nilai kearifan lokal yang positip bagi praktik
bisnis, namun kajiankajian yang ada lebih banyak menyoroti mengenai bagaimana
kearifan lokal mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial budaya dan
konservasi sumberdaya alam.

Penulis yakin bahwa masih banyak nilai-nilai kearifan lokal yang penting bagi
praktik bisnis, namun tidak banyak yang dapat penulis temukan dari berbagai
literatur yang ada, tidak seperti halnya kearifan lokal dalam bidang sosial, budaya,
dan konservasi sumberdaya alam. Pada beberapa daerah di wilayah Indonesia
kearifan lokal tersebut makin lama makin memudar digantikan oleh nilai-nilai
global. Meskipun nilai global tidak selalu sesuai dengan kondisi masyarakat
Indonesia, namun nampaknya di kalangan muda nilai-nilai tersebut tak lagi menjadi
idola.

Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting
dilakukan. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan
nilainilai tersebut pada generasi muda sehingga tidak lenyap ditelan nilai-nilai
global. Hal ini dikarenakan meskipun banyak perusahaan-perusahaan telah telah go
global namun masih tetap memegang prinsip “Think Globally, Act Locally”. Berfikir
global, bertindak menurut nilai-nilai lokal adalah falsafah yang dianut perusahaan-
perusahaan multinasional. Untuk dapat bertindak secara lokal, maka pemahaman
terhadap kearifan lokal menjadi sangat penting dalam dunia bisnis.

Kearifan lokal merupakan kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil


dari upaya kognitif yang dianut masyarakat tertentu atau masyarakat setempat
yang dianggap baik dan bijaksana, yang dilaksanakan dan dipatuhi oleh masyarakat
tersebut. Terdapat berbagai nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi landasan bagi
berbagai praktik bisnis di Indonesia. Nilai-nilai tersebut umumnya bervariasi
menurut etnik mengingat bahwa Indonesia terdiri dari berbagai sukubangsa.
Umumnya di setiap suku ataupun suatu komunal di Indonesia dapat ditemui nilai-
nilai tersebut, baik pada masyarakat Jawa, Sunda, Bali, Lombok, Minang, Dayak,
Bugis, hingga Papua.

Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting
dilakukan. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan
nilainilai tersebut pada generasi muda sehingga tidak lenyap ditelan nilai-nilai
global.

Catatan: kutipan langsung. belum disederhanakan


Sumber:
https://core.ac.uk/download/pdf/17333727.pdf
Berdasarkan bacaan di atas, buatlah daftar kearifan lokal dari berbagai
daerah yang dapat diterapkan dalam berwirausaha. Tambahkan dalam tabel
kearifan lokal daerahmu dan daerah lain dari hasil risetmu.

No. Nama Kearifan Lokal Asal Daerah Makna

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Pertanyaan diskusi:
1. Apa peran kearifan lokal dalam praktik baik kewirausahaan?
2. Apa peran kearifan lokal dalam menjaga integritas seorang wirausahawan
dalam menjalankan usahanya?
3. Apakah dengan menjunjung kearifan lokal sebuah usaha dapat berhasil dan
mengglobal?
4. Apakah kearifan lokal dalam berusaha yang dikenal di daerahmu? Bagaimana
kearifan lokal tersebut dapat diterapkan dalam mengelola sumberdaya
daerah dan menjalankan
Asesmen Formatif
1. Anekdotal

Penilaian diambil dari:


- Partisipasi kehadiran siswa
- Partisipasi dalam diskusi kelas
- Hasil belajar yang direfleksikan pada pengisian jurnal Kegiatan 1 - 6 dan 7-
13

Bentuk penilaian rubrik tambahan

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik


5 4 3 2 1

Partisipasi 95 - 100% 85-95% 75-85% 65-75% < 65%


Kehadiran

Partisipasi Sangat Aktif Cukup aktif Kurang Tidak aktif.


diskusi aktif Tepat Tepat aktif.
Tepat sasaran sasaran Tepat
sasaran Bertanya Bertanya sasaran
Bertanya dan dan Bertanya
dan merespon merespon dan
merespon sesuai sesuai merespon
sesuai konteks konteks sesuai
konteks dalam dalam konteks
dalam kebanyakan beberapa dalam
setiap diskusi diskusi setiap
diskusi diskusi

Refleksi Seluruh Seluruh Sebagian Sebagian Tidak


Jurnal jurnal atau besar jurnal jurnal mengisi
terisi. sebagian terisi. terisi. jurnal.
Tepat besar jurnal Tepat Merespon
sasaran. terisi. sasaran. sesuai
Merespon Tepat Merespon konteks
sesuai sasaran. sesuai dengan
konteks Merespon konteks penjelasan
dengan rinci sesuai dengan sederhana.
dan konteks penjelasan Beberapa
memberikan sederhana. jawaban
pandangan tidak tepat
baru. sasaran.

2. Esai singkat (150 - 400 kata) tentang topik pilihan:


● Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila
● Analisis sumberdaya daerahku
● Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah

Elemen Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik 1


penilaian 5 4 3 2

Isi Isi esai Isi esai Isi esai Isi esai Tidak
sesuai sesuai cukup cukup membuat
dengan dengan sesuai sesuai esail / esai
tema yang tema yang dengan dengan tidak
dipilih. Esai dipilih. Esai tema yang tema yang selesai
mencakup mencakup dipilih. Esai dipilih. Esai
seluruh seluruh mencakup mencakup
elemen yang elemen yang sebagian sebagian
dibutuhkan. dibutuhkan. besar dari dari elemen
Penjelasan Penjelasan elemen yang yang
lengkap dan lengkap dibutuhkan. dibutuhkan.
mendalam diberikan Penjelasan Penjelasan
diberikan untuk lengkap lengkap
untuk sebagian diberikan diberikan
setiap besar dari untuk untuk
elemen elemen - sebagian sebagian
tersebut. elemen elemen dari elemen
tersebut. tersebut. tersebut,
sementara
lainnya
kurang
lengkap
atau tepat.
Organisasi Esai Esai Esai Esai Tidak
mengikuti mengikuti mengikuti mengikuti membuat
petunjuk petunjuk petunjuk sebagian proposal /
penulisan penulisan penulisan petunjuk proposal
dan ditulis dan dan penulisan tidak
dengan alur sebagian sebagian dan selesai
yang jelas, besar ditulis sebagian
logis, dan ditulis dengan alur tidak ditulis
informatif. dengan alur yang jelas, dengan alur
yang jelas, logis, dan yang jelas,
logis, dan informatif. logis, dan
informatif. informatif
sehingga
mempengar
uhi
pemahaman
pembaca.

Keterbacaa Esai Esai Esai Esai Tidak


n ditulis/dike ditulis/dike ditulis/dike ditulis/dike mengerjaka
tik dengan tik dengan tik dengan tik dengan n/menyeles
rapi, rapi, cukup rapi, kurang rapi, aikan esai.
menggunaka menggunaka menggunaka menggunaka
n kalimat n kalimat n kalimat n kalimat
dan dan dan dan
tatabahasa tatabahasa tatabahasa tatabahasa
yang baik, yang baik, yang cukup yang cukup
serta serta baik, serta baik, serta
penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan
kosa kata kosa kata kosa kata kosa kata.
yang tepat yang tepat. yang tepat. Kesalahan
yang dan
memperkay ketidaktepa
a isi tulisan. tan pada
unsur di
atas
mempengar
uhi
pemahaman
pembaca.
Lampiran Kegiatan 7 Menggali dan Mengembangkan Ide

Lengkapi gambar ini sesuai dengan imajinasimu.


Kamu dapat melengkapinya dengan warna.

Sumber gambar:

Lengkapilah simbol pada kotak di atas sesuai dengan imajinasimu. Kamu dapat
menambah gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada
teman. Bandingkan hasil akhir gambarmu dengan temanmu.

Pertanyaan panduan untuk diskusi


1. Apa persamaan dan perbedaan antara gambarmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan
pesan akhir gambar?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
Sumber gambar: https://www.thoughtco.com/cartoon-strip-social-
interactions-3110699

Lengkapilah komik bergambar berikut ini dengan mengisi kolom percakapan pada
buble.
Kamu dapat menambah gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu
kepada teman. Bandingkan jalan cerita percakapan komikmu dengan temanmu.

Pertanyaan panduan untuk diskusi


1. Apa persamaan dan perbedaan antara komikmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan isi
komik?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
Sepatu Ajaib

Sumber gambar: https://pixy.org/src/77/775342.jpg

Lengkapilah gambar sepatu di atas dengan sebuah ide kreatif. Kreativitas bisa
pada produk, proses (produksi, promosi, pemasaran). Kamu dapat menambah
keterangan dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan
ide kreatifmu dengan temanmu.

Pertanyaan panduan untuk diskusi


1. Apa persamaan dan perbedaan antara ide kreatif sepatu ajaibmu dan
temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan ide
kreatifmu?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
Kreativitas

Karakteristik dari Kreativitas


Unik, Baru, Inovatif, Asli

Pengembangan kreativitas dapat dilaksanakan pada:


kreativitas lingkungan, kreativitas produk, kreativitas proses, kreativitasSDM

Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/304105996_The_Creative_Entrepr
eneur_A_Framework_of_Analysis/download
Lampiran Kegiatan 8 Perencanaan Usaha

Lembar
Perencanaan Usaha

Ide Usaha Nama Usaha Pangsa Pasar


(Apa ide usahamu? Bentuknya barang Apa nama merek Siapa calon
atau jasa? Apa keunikan idemu? Apa atau sebutan dari pembelimu?
keunikan barang/jasa yang kamu usahamu? Apakah (Apakah mereka
buat? Apa yang membuat orang akan namanya sudah anak-anak, remaja,
tertarik untuk membelinya? terdengar baik dan orang dewasa,
mudah wanita, pria), apa
diingat/diucapkan? kesukaan mereka,
Apakah orang akan di mana mereka
tertarik dengan tinggal?
namanya?

Ilustrasi produk/jasa:
(tambahkan keterangan lain seperti alat dan bahan)

Lokasi Penjualan Promosi Harga Laba Usaha


Di mana lokasi Bagaimana kamu Berapa harga
penjualan? mengenalkan barang/jasa yang Berapa besar
Mengapa itu barang/jasa kamu tetapkan? keuntungan yang
menjadi pilihan kepada calon akan kamu
terbaik? pembeli Bagaimana dapatkan?
(langsung, sosial perbandingannya (buat kalkulasi
media, dan dengan harga hitungnya)
lainnya)? barang/jasa lain yang
Mengapa itu sejenis? Apa yang akan
menjadi pilihan kamu lakukan
terbaik? dengan laba usaha
tersebut?
(ditabung,
didonasikan, dibuat
tambahan modal
usaha

Lampiran: Analisis Usaha

Usaha Martabak Berkah

Investasi awal:
gerobak 3.000.000
kompor 1.000.000
tabung gas 500.000
loyang martabak besar 500.000
loyang martabak kecil 350.000
wadah adonan martabak (ember) besar 100.000
wadah campuran martabak (cangkir) 50.000
pisau 20.000
parutan keju 30.000
lain-lain 200.000
Total investasi = ………………………...

Biaya tetap per bulan


listrik bulanan 2.000.000
sewa tempat bulanan 1.000.000
retribusi 50.000
gaji karyawan 2.000.000
Total biaya tetap per bulan = ……………….
Biaya variabel per bulan (30 hari)
bahan martabak 50.000 x 30 hari = …………………..
bahan campuran 100.000 x 30 hari = …………………..
mentega 500gram 15.000x 30 hari = = …………………..
gas 3kg 20.000 x 30 hari = …………………..
kertas roti dan box makanan 20.000x 30 hari = …………………..
kantong plastik 5000 x 30 hari = = …………………..
Total biaya variabel = ………………………...

Perkiraan pemasukan per bulan


martabak manis coklat susu 10 x 12.000 x 30 hari = ………………………...
martabak manis keju susu 10 x 15.000 x 30 hari = …………………………..
martabak manis keju coklat 10 x 15.000 x 30 hari = ………………………...
martabak manis kacang susu 10 x 10.000 x 30 hari = …………………...
Total perkiraan pemasukan per bulan = ………………………….

Perkiraan keuntungan per bulan


laba = total pemasukan - biaya operasional = ………………….

sumber: https://www.anginbisniss.com/2017/09/sukses-dengan-memulai-usaha-
martabak.html disesuaikan

Tugas.

Amatilah analisis usaha Martabak Barkah di atas.


Lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

1. Isilah titik-titik di atas dengan jawaban hasil perhitungan yang tepat


a. Total investasi
b. Total biaya tetap perbulan
c. Total biaya variabel per bulan
d. Total perkiraan pemasukan per bulan
e. Total perkiraan pendapatan per bulan
f. Total perkiraan keuntungan/laba per bulan
g. Lama (jumlah bulan) usaha sampai investasi kembali…….
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini
a. Jika Budi memiliki modal sebesar Rp 5.000.000, apakah dana
tersebut cukup untuk memulai usaha menjual martabak manis?
(berikan alasanmu)
b. Jika kamu memiliki cukup modal untuk menjalankan usaha menjual
martabak manis, apakah kamu akan melakukannya? (berikan alasanmu)
c. Perhatikan komponen biaya lain-lain pada bagian investasi awal.
Mengapa perlu menambahkan biaya lain-lain pada sebuah analisa
usaha?
d. Pada bulan keberapa modal dapat kembali jika asumsi penjualan
seperti di atas?
e. Jika Budi memilih menjalankan usaha dari rumah dan menerima
pesanan dari tetangga sekitar ataupun pesan/antar: Biaya apa yang
berkurang? Biaya apa yang bertambah? Apakah membuka usaha dari
rumah (tanpa toko, bangunan, atau gerobak usah) efektif?
Lampiran Kegiatan 9 Berkolaborasi dan Bekerja Sama
Kita Banyak Samanya Kenal Lebih Jauh Mirip, Gak
Siswa bermain
Siswa bermain dalam Siswa bermain dalam berpasangan dan saling
kelompok. Setiap kelompok dan membentuk duduk membelakangi.
kelompok diberi tugas lingkaran. Siswa pertama Siswa A akan memegang
untuk menemukan 10 akan memegang bola dan sebuah gambar, siswa B
kesamaan dari melempar bola ke salah akan memegang pensil dan
anggotanya. Kelompok satu anggota kelompok kertas kosong. Siswa A
yang pertama sambil melontarkan akan memberikan
menyelesaikan tugas pertanyaan. Siswa yang petunjuk kepada Siswa B,
menjadi pemenang. menerima akan menjawab Siswa B menyimak dan
pertanyaan. Setelah itu menggambar sesuai
gilirannya untuk melempar petunjuk. Setelah waktu
bola ke teman lainnya selesai, mereka
sambil mengajukan membandingkan gambar.
pertanyaan.. Pasangan yang memiliki
gambar dengan
kesesuaian paling tinggi
menjadi pemenang.

Pesan Berantai Percaya Saya

Siswa bermain dalam satu Siswa bermain dalam


kelompok dan berbaris kelompok. Setiap anggota
memanjang menghadap kelompok berdiri berbaris
satu arah. Siswa paling memanjang dan
belakang akan menerima mengenakan penutup
pesan pertama dari guru. Permainan mata, kecuali satu orang
Siswa tersebut akan Dinamika Kelompok yang ditunjuk sebagai
menepuk pundak teman pemimpin. Sang pemimpin
didepannya, lalu Saya Jadi Kita akan memberikan panduan
meneruskan pesan bagi para anggotanya
tersebut. Pesan untuk bergerak menuju
diteruskan dengan cara titik akhir. Kelompok yang
yang sama sampai ke sampai ke titik akhir lebih
siswa terakhir yang dulu akan menjadi
berdiri paling depan. pemenang.
Kelompok yang dapat
menyebutkan pesan
dengan benar di waktu
yang paling cepat akan
keluar sebagai pemenang.

Benteng Takeshi Oper Ke Saya Berburu Harta Karun

Siswa dibagi menjadi dua Siswa bermain dalam Siswa bermain dalam
kelompok besar. Setiap kelompok berdiri berbaris kelompok. Setiap
kelompok menentukan atau membentuk kelompok bertugas
bentengnya. Setiap lingkaran. Siswa pertama menemukan benda yang
kelompok bertugas akan mengoper benda ke terletak di tempat
mengatur strategi untuk siswa sebelahnya, terus rahasia dari petunjuk-
menjaga bentengnya dan begitu sampai ke siswa petunjuk yang diberikan.
merebut benteng orang terakhir. Kelompok yang Kelompok pertama yang
lain. Kelompok yang menyelesaikan operan memecahkan kode dari
berhasil merebut benteng pertama kali tanpa petunjuk dan menemukan
lawan akan keluar sebagai menjatuhkan benda akan benda menjadi
pemenang. menjadi pemenangnya pemenangnya.
Proposal Kewirausahaan (PUKM)

Instruksi Umum
Secara Berkelompok:
● Buatlah sebuah proposal usaha barang/jasa yang memanfaatkan
sumberdaya daerahmu.
● Usaha yang diajukan adalah usaha kreatif yang berlingkup usaha kecil dan
menengah (UKM).
● Usaha yang diajukan adalah usaha yang memungkinkan untuk dibuatkan
percobaannya dalam skala kecil untuk menguji keefektifan usaha.
● Proposal dapat dibuat dalam bentuk dokumen atau salinda presentasi

Instruksi Khusus
Proposal terdiri dari
1. Pendahuluan (Latar Belakang Usaha, Visi dan Misi Usaha, Jenis dan Tujuan
Usaha)
2. Analisis Usaha (Peluang Usaha, Tantangan Usaha, Potensi Usaha,
3. Aspek Produksi (Variasi Produk, Waktu dan Tempat Produksi, Peralatan
Produksi, Bahan Baku Produksi, Proses Produksi)
4. Strategi Usaha (Kondisi Pasar, Konsumen, Strategi Pemasaran)
5. Aspek Keuangan (Rencana Produksi, Rencana Anggaran,Perkiraan
Pemasukan, Perkiraan Laba/Rugi)
6. Kesimpulan

Video panduan:
Merancang proposal usaha untuk PKWU pengolahan di SMA:
https://www.youtube.com/watch?v=G4aFLfvCyPI
Tabel Berbagi Peran.

Berdiskusilah bersama teman kelompokmu.


Hal yang harus disiapkan bersama:

1. Kesepakatan Kerja
2. Pembagian Peran
3. Jadwal diskusi/tindak lanjut
4. Jadwal kerja
5. Lainnya (yang disepakati bersama)

Kesepakatan Jadwal diskusi:


Kelompok :

Kami berjanji akan: Jadwal kerja:


1. ….
2. ….
3. ….
4. …. Lainnya:

Tertanda

No Nama Peran Alasan Penugasan Peran


Anggota
Checklist Kegiatan

No. Kegiatan Tanggal Keterangan

Perencanaan Pelaksanaan

1 Menggali Ide

2 Menentukan Produk/Jasa

3 Membuat design
produk/jasa

4 Mengadakan survey awal

5 Membuat analisa usaha

6 Membuat proposal usaha

Libur tengah semester

7 Membuat prototype

8 Mengadakan survey
menengah

9 Presentasi dan perbaikan


proposal usaha dan produk

10 Menjalankan usaha skala


kecil

11 Perhitungan laba-rugi

12 Pembuatan laporan usaha


Lampiran Kegiatan 10. Strategi dan Inovasi dalam Berwirausaha

No Produk A Produk B Produk C


.

Pertanyaan:
1. Produk mana yang menjadi favoritmu?
2. Produk mana yang sering kamu konsumsi/gunakan?
3. Apa yang menjadi alasan kamu mengkonsumsi/menggunakannya?
No
.

1.

2.

3
Strategi 4P dalam Pemasaran

Bauran pemasaran, atau 4 P, adalah sebuah kerangka kerja ciptaan Jerome E.


McCarthy untuk pengambilan keputusan pemasaran. Empat pilar penting dari 4P
adalah: Produk, Harga, Tempat dan Promosi. Masing-masing 4P saling berhubungan
satu sama lain dan dapat dikombinasikan dalam menghadapi situasi pasar yang
beragam. Kemampuan dalam memahami dan menerapkan 4 P berperan penting
dalam kesuksesan sebuah usaha yang berkelanjutan. Berikut adalah penjelasan
rinci dari 4P.

PRODUCT - PRODUK adalah barang atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi
minat atau permintaan konsumen. Bentuknya dapat sangat beragam dan unik.
Produk sangat bergantung pada minat atau kebutuhan pasar.

PRICE - HARGA adalah biaya yang dibayar orang (pembeli) untuk suatu produk. Ini
termasuk biaya pokok (bahan, produksi, dan pengiriman) ditambah biaya lainnya
(sewa, perlengkapan, upah, dll.). Hal yang harus juga diperhatikan dalam penetapan
harga adalah: harga yang dibuat pesaing yang memproduksi barang/jasa sejenis,
besar harga yang rela dibayar pembeli agar kebutuhannya atas barang/jasa
tersebut terpenuhi. Harga jual harus berada di atas biaya produksi, dan total
pendapatan harus melebihi total pengeluaran agar mendapatkan keuntungan.

PLACE TEMPAT. adalah "rumah" tempat produk berada, dan "rumah" tersebut
dapat hidup di banyak saluran yang berbeda, seperti tampilan toko fisik, iklan
koran, radio atau TV, atau situs web atau blog yang menjadi sorotan. Berfokuslah
pada tempat di mana Anda bisa menampilkan produk Anda di depan calon pembeli
Anda yang memiliki daya beli dan minat terhadap produk Anda.

PROMOTION - PROMOSI adalah upaya mengenalkan produk kepada masyarakat


melalui iklan (televisi, radio, surat kabar, sosial media, internet) serta dari mulut
ke mulut, surat langsung, dan alat pemasaran lainnya. Promosi adalah alat
komunikasi yang merangkum 3 P pertama dengan menempatkan produk yang tepat
pada tempat yang tepat dengan harga yang tepat pada waktu yang tepat, dengan
tujuan agar diterima dengan baik oleh pelanggan.

Dengan kondisi pasar yang berubah, dan juga dengan dikenalnya teknologi,
strategi 4P masih sangat relevan untuk diterapkan. Setiap usaha memiliki
karakternya masing-masing. Personalisasi terhadap 4P akan membawa manfaat
bagi usaha yang sedang dibangun atau dijalankan.
Sumber: https://www.angle180.com/insights/4-ps-marketing-mix
diterjemahkan.
Lampiran Kegiatan 11. Penyempurnaan Karya dan Strategi
Secara mandiri atau berkelompok, simaklah informasi dari video-video tentang
kewirausahaan di bawah ini.

Proses Kewirausahaan: https://www.youtube.com/watch?v=gjGwlM5s-lw


Contoh Bisnis: https://www.youtube.com/watch?v=clxmWSXiWbU
Study Kelayakan: https://www.youtube.com/watch?v=xbBGDiOmxos
Pembentukan Tim yang Kuat: https://www.youtube.com/watch?v=KK7cIhS5c6g
Branding dan Strategi Pemasaran:
https://www.youtube.com/watch?v=MkV5DBZt6p8
Strategi Pemasaran 4P: https://www.youtube.com/watch?v=7G2mySGJAww

Cara membuat iklan video animasi menggunakan aplikasi canva:


https://www.youtube.com/watch?v=_i0NOagAFuo
Cara membuat desain kemasan produk dengan power point:
https://www.youtube.com/watch?v=YkYYAAxV_-c
Cara menghitung analisis usaha dengan microsoft excell:
https://www.youtube.com/watch?v=QYesrqgYjuU
Cara membuat proposal usaha bagian 1:
https://www.youtube.com/watch?v=YVIdIuW6GHc
Cara membuat proposal usaha bagian 2:
https://www.youtube.com/watch?v=KwZ7Fu4CPGg
Contoh proposal usaha makanan ringan:
https://www.youtube.com/watch?v=yLV7USvBXd4

Kegiatan

Setelah menyaksikan video tersebut, lihatlah kembali proposal usaha yang telah
kamu buat, dan lengkapilah dengan menerapkan pengetahuan yang kamu dapat dari
video tersebut.
Presentasi Proposal

Sumber gambar:
https://www.dreamstime.com/illustration/business-team-presentation.html

Tentang Presentasi:
Setiap kelompok mendapat waktu 30 menit: 20 menit untuk presentasi, dan 10
menit untuk mendengarkan umpan balik.
Alur presentasi: Salam pembuka, perkenalan nama anggota, pembahasan elemen
proposal usaha (setiap anggota kelompok mendapat giliran untuk presentasi),
penerimaan umpan balik.
Kelengkapan presentasi: salindia/ slide digital atau poster, lembar perencanaan
usaha, protype produk.
Lampiran Kegiatan 12. Wirausaha Mandiri dan Berkelanjutan
Artikel
Teori Kanter
Menyikapi Kegagalan dalam Berproses Menuju Keberhasilan

Pernahkah kamu merasakan situasi di mana setiap kali kamu mempelajari sesuatu
yang baru, mengembangkan kebiasaan baru, atau menjalankan proyek besar, selalu
ada saat-saat di mana kekhawatiran datang secara tiba-tiba? Kamu merasa tidak
ada perubahan yang berarti, kamu menjadi tidak nyaman, dan putus asa karena
masih jauh perjalananmu menuju keberhasilan.

Kamu tidak sendiri. Kamu dan orang-orang yang yang sedang berjuang mengalami
sebuah pergulatan emosi yang jika digambarkan dalam bentuk grafik akan
berbentuk seperti sebuah senyuman (atau U). Di awal dan di akhir emosi
cenderung sangat positif. Pada awalnya kamu sangat optimis dan memiliki harapan,
dan dengan semangat memutuskan untuk memulai sesuatu yang kamu yakini akan
sangat menarik (jika tidak, tentu kamu tidak akan melakukannya, bukan?) Dan
ketika kamu hampir mencapai tujuan, kamu menjadi penuh percaya diri.

Lalu, perasaan apa yang muncul di antara awal dan akhir? Menurut Rosabeth Moss
Kanter, profesor di Harvard Business School, "di tengah, semuanya tampak
seperti kegagalan" (hukum Kanter). Setiap orang merasa termotivasi di awal
perjalanan, dan akan sangat bahagia saat tujuannya tercapai, tetapi di tengah-
tengah proseslah di mana kerja keras terjadi.

Berikut adalah ilustrasi dari perjalanan emosi dalam mencapai sebuah tujuan.
Di tengah perjalanan mencapai tujuan, kita semua memiliki keraguan. Perasaan
ini pada dasarnya dihasilkan karena rencana tidak selalu berjalan lurus dan mulus,
karena tantangan dan perubahan dapat muncul tiba tiba dan tidak terduga .
Perubahan yang tersisa biasanya memberikan dua pilihan dampak: langkah maju
dan langkah mundur.

Selain itu, mudah untuk merasakan bahwa ketika kita berada di tengah-tengah
proses, kita merasa sangat jauh dari tujuan yang ingin kita capai. Berbagai
peristiwa yang tak terduga, perubahan arah tujuan, masalah ketidakcukupan
sumberdaya (waktu, uang, tenaga, keterampilan, dan lainnya) dapat membuat
munculnya keputusasaan.

Inilah mengapa penting untuk memahami sepenuhnya bahwa kegagalan adalah


bagian penting dari perubahan, karena akan ada periode kebingungan di mana
godaan untuk meninggalkan apa yang sudah kita rintis akan menjadi besar. Di
perusahaan, di tim kerja manapun, dan secara individu, sangat penting untuk
menumbuhkan dan mengembangkan pola pikir bahwa kegagalan adalah bagian alami
dari sebuah proses.

Sumber: https://facilethings.com/blog/en/everything-looks-like-a-failure-in-the-
middle
Diterjemahkan langsung

Video: https://bigthink.com/videos/what-do-you-believe
Pertanyaan:

1. Apa yang dimaksud Profesor Kanter dengan "segala sesuatu tampak seperti
kegagalan di tengah?"
2. Diskusikan contoh saat kamu "sedang berada di tengah proses"
menjalankan sesuatu dan rasanya seperti gagal. Bagaimana hasilnya? Apa
yang kamu pelajari? Apakah Anda akan melakukan sesuatu yang berbeda
lain kali?
3. Menurut kamu, bagaimana perasaan para wirausahawan (orang yang memulai
bisnis mereka sendiri) ketika mereka berada di tengah dan ada banyak hal
"yang tidak diketahui?" Apakah itu mudah atau sulit? Menurut kamu
bagaimana mereka bisa melewatinya?
Tugas Individu
Tuliskan pengalaman yang berhubungan dengan Hukum Kanter. Pengalaman
tersebut dapat berhubungan dengan pengalaman dalam kehidupan pribadi,
organisasi, usaha, akademik ataupun non-akademik tentang: menetapkan
tujuan/rencana, melaksanakan setiap rencana, situasi yang dialami, dan langkah
serta keputusan yang diambil.

Diskusi kelompok
Siswa duduk berkelompok. Setiap peserta dalam kelompok mempresentasikan
selama 1-2 menit tentang pengalaman mereka sendiri dengan "Hukum Kanter".

Refleksi
● Apa yang akan terjadi jika saya akan menghadapi tantangan dalam hidup,
dan karier saya, atau dalam memulai bisnis suatu hari nanti?
● Bagaimana saya bisa melewati tengah di mana 'segala sesuatu tampak
seperti kegagalan?
● Mengapa kemampuan untuk mengatasi tantangan ini penting?
Lampiran
Kuis Ketangguhan

Nilai dirimu dari 1 hingga 5 untuk hal-hal berikut: (1 = sangat tidak setuju, 5 =
sangat setuju)
Dalam situasi krisis atau kacau, saya menenangkan diri dan fokus untuk
mengambil tindakan yang berguna.

Saya biasanya optimis. Saya melihat kesulitan sebagai sementara dan


berharap untuk mengatasinya.

Saya dapat mentolerir tingkat ambiguitas dan ketidakpastian yang tinggi


tentang situasi.

Saya beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan baru. Saya pandai


bangkit kembali dari kesulitan.

Saya suka bercanda. Saya menemukan humor dalam situasi yang sulit, dan
dapat menertawakan diri saya sendiri.

Saya bisa pulih secara emosional dari kerugian dan kemunduran. Saya punya
teman yang bisa saya ajak bicara. Saya bisa mengungkapkan perasaan saya
kepada orang lain dan meminta bantuan. Perasaan marah, kehilangan dan
putus asa tidak berlangsung lama.

Saya merasa percaya diri, menghargai diri sendiri. dan memiliki konsep yang
sehat tentang siapa saya.

Saya penasaran. Saya mengajukan pertanyaan. Saya ingin tahu bagaimana


segala sesuatunya bekerja. Saya suka mencoba cara baru dalam melakukan
sesuatu.

Saya belajar pelajaran berharga dari pengalaman saya dan dari pengalaman
orang lain.

Saya pandai memecahkan masalah. Saya dapat menggunakan logika analitis,


menjadi kreatif, atau menggunakan akal sehat praktis.

Saya pandai membuat semuanya berjalan dengan baik. Saya sering diminta
untuk memimpin kelompok dan proyek.
Saya sangat fleksibel. Saya merasa nyaman dengan kompleksitas paradoks
saya. Saya optimis dan pesimis, percaya dan berhati-hati, tidak egois dan
egois, dan lain sebagainya.

Saya selalu menjadi diri saya sendiri, tetapi saya menyadari bahwa saya
berbeda dalam situasi yang berbeda.

Saya lebih suka bekerja tanpa deskripsi pekerjaan tertulis. Saya lebih
efektif jika saya bebas melakukan apa yang menurut saya terbaik dalam
setiap situasi.

Saya "membaca" orang dengan baik dan mempercayai intuisi saya.

Saya pendengar yang baik. Saya memiliki keterampilan empati yang baik.

Saya tidak menghakimi orang lain dan beradaptasi dengan gaya kepribadian
orang yang berbeda.

Saya sangat tahan lama. Saya bertahan dengan baik selama masa-masa sulit.
Saya memiliki semangat mandiri di balik cara kerja sama saya dalam bekerja
dengan orang lain.

Saya telah dibuat lebih kuat dan lebih baik oleh pengalaman yang sulit.

Saya telah mengubah kemalangan menjadi keberuntungan dan menemukan


manfaat dalam pengalaman buruk.

Sumber: https://resiliencyquiz.com/index.shtml diterjemahkan.

Hasil quiz:
>80 sangat tangguh!
65-80 lebih tangguh dari kebanyakan orang
50-65 cukup tangguh
40-50 belajar menjadi tangguh
<40 belum tangguh. harus belajar

Orang yang sangat tangguh memiliki sifat-sifat seperti di bawah ini.

Keingintahuan yang lucu dan kekanak-kanakan. Ajukan banyak pertanyaan, ingin


tahu cara kerjanya. Mainkan perkembangan baru. Nikmati diri mereka sendiri
seperti anak-anak. Selamat bersenang-senang hampir di mana saja. Bertanya-
tanya tentang banyak hal, bereksperimen, membuat kesalahan, terluka, tertawa.
Tanyakan: "Apa yang berbeda sekarang? Bagaimana jika saya melakukan ini?
Siapa yang dapat menjawab pertanyaan saya? Apa yang lucu tentang ini?"

Belajar terus menerus dari pengalaman. Dengan cepat mengasimilasi pengalaman


baru atau tak terduga dan memfasilitasi perubahannya. Tanyakan "Apa
pelajarannya di sini? Petunjuk awal apa yang saya abaikan? Jika hal itu terjadi
lagi, saya akan ...."

Beradaptasi dengan cepat. Sangat fleksibel secara mental dan emosional.


Nyaman dengan kualitas kepribadian yang kontradiktif. Bisa kuat dan lembut,
sensitif dan tangguh, logis dan intuitif, tenang dan emosional, serius dan
menyenangkan, dan sebagainya. Lebih banyak lebih baik. Dapat berpikir dengan
cara negatif untuk mencapai hasil yang positif. "Apa yang bisa salah, jadi bisa
dihindari?"

Memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang kuat. Harga diri adalah bagaimana
perasaan Anda tentang diri Anda sendiri. Ini menentukan seberapa banyak Anda
belajar setelah terjadi kesalahan. Ini memungkinkan Anda untuk menerima pujian
dan pujian. Ini bertindak sebagai penyangga terhadap pernyataan yang
menyakitkan sekaligus menerima kritik yang membangun. "Saya suka, menghargai,
dan mencintai diri sendiri ...."

Berharap semuanya berjalan dengan baik. Optimisme yang mendalam dipandu


oleh nilai dan standar internal. Toleransi tinggi untuk ambiguitas dan
ketidakpastian. Dapat bekerja tanpa deskripsi pekerjaan, merupakan teladan
profesionalisme yang baik. Memiliki efek sinergis, membawa stabilitas pada krisis
dan kekacauan. Tanyakan "Bagaimana saya bisa berinteraksi dengan ini sehingga
semuanya berjalan dengan baik bagi kita semua?"

Baca orang lain dengan empati. Lihat sesuatu melalui perspektif orang lain,
bahkan antagonis. Sikap menang / menang / menang dalam konflik. Tanyakan "Apa
yang dipikirkan dan dirasakan orang lain? Bagaimana rasanya menjadi mereka?
Bagaimana mereka mengalamiku? Apa yang sah tentang apa yang mereka rasakan,
katakan, dan lakukan?"

Gunakan intuisi, firasat kreatif. Terimalah persepsi dan intuisi bawah sadar
sebagai sumber informasi yang valid dan berguna. Tanyakan "Apa yang dikatakan
tubuh saya? Apakah lamunan itu berarti apa-apa? Mengapa saya tidak percaya
apa yang dikatakan kepada saya? Bagaimana jika saya melakukan ini?"
Pertahankan diri dengan baik. Hindari dan blokir serangan, lawan. Lihat dan lihat
kontra, "permainan", dan manipulasi yang dicoba orang lain. Temukan sekutu,
sumber daya, dan dukungan.

Memiliki bakat untuk kebetulan. Pembelajaran di sekolah kehidupan adalah


penangkal perasaan menjadi korban. Mereka dapat mengubah situasi yang secara
emosional beracun bagi orang lain menjadi sesuatu yang bergizi secara emosional
bagi mereka. Mereka berkembang dalam situasi yang membuat stres orang lain
karena mereka belajar pelajaran yang baik dari pengalaman buruk. Mereka
mengubah kemalangan menjadi keberuntungan dan mendapatkan kekuatan dari
kesulitan.

Indikator yang baik dari kesehatan mental yang luar biasa adalah ketika
seseorang yang berbicara tentang pengalaman kasar berkata, "Saya tidak akan
pernah rela mengalami hal seperti itu lagi, tetapi itu adalah salah satu hal
terbaik yang pernah terjadi pada saya." Tanyakan "Bagaimana saya bisa
membalikkan ini? Mengapa bagus jika ini terjadi? Apa hadiahnya?"

Menjadi lebih baik dan lebih baik setiap dekade. Menjadi semakin kompeten
dalam hidup, tangguh, tahan lama, menyenangkan, dan bebas. Luangkan lebih
sedikit waktu untuk bertahan hidup daripada yang lain dan selamat dari kesulitan
besar dengan lebih baik. Nikmati hidup lebih dan lebih.
Unjuk Karya

Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda

Sumber gambar: http://clipart-library.com/entrepreneurship-cliparts.html

Kelengkapan unjuk karya


1. Judul/Merel produk
2. Contoh produk/jasa
3. Proposal usaha
4. Nama anggota kelompok
5. Dokumentasi kegiatan (saat survey, uji pasar, dll)
6. Refleksi
7. Lainnya (video promosi, poster, foto, iklan media sosial dan lainnya)
Lampiran Kegiatan 13 Refleksi
Sekarang saatnya merefleksikan pengalaman belajar.
Tuliskanlah refleksi belajarmu dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap
pada tabel di bawah ini

Pengetahuan yang aku Keterampilan yang aku Sikap yang aku bangun
dapat dari Projek bangun dari Projek dari Projek
Kewirausahaan ini Kewirausahaan ini Kewirausahaan ini

Di masa depan, pengetahuan dan keterampilan, dan sikap dari project


kewirausahaan akan membantuku dalam…….. …...
Asesmen Sumatif
1. Penulisan dan Presentasi Proposal

Penulisan Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik


dan 5 4 3 2 1
Presentasi
Proposal

Orisinalitas Menghasilk Menghasilk Menghasilk Menghasilk Tidak


Ide dan an ide dan an ide atau an ide atau an ide dan membuat/m
Kreativitas penggunaan penggunaan penggunaan menggunaka enyelesaika
cara yang cara yang cara yang n cara yang n proposal
baru, baru, baru, konvensiona
inovatif, inovatif, menunjukka l, tidak
unik, unik, n usaha ke menunjukka
berjiwa berjiwa arah n sisi
muda,memb muda, dan menjadi inovatif,
erdayakan memberday inovatif, unik,
potensi akan unik, berjiwa
daerah, dan potensi berjiwa muda, dan
memiliki daerah, dan muda, dan memberday
nilai guna memiliki memberday akan
nilai guna akan potensi
potensi daerah
daerah

Nilai Produk Menghasilk Menghasilk Menghasilk Menghasilk Tidak


an produk an produk an produk an produk membuat
yang dibuat yang dibuat yang dibuat yang belum proposal
dengan baik dengan baik dengan sesuai
sesuai sesuai cukup baik tujuan,
tujuan dan , tujuan, sesuai berguna dan
berguna berguna dan tujuan, berharga,
dan berharga, berguna dan belum
berharga, mampu berharga, mampu
mampu memecahka mampu memecahka
memecahka n masalah memecahka n masalah
n masalah atau n sebagian atau
atau memenuhi masalah memenuhi
memenuhi kebutuhan atau kebutuhan
kebutuhan yang memenuhi yang
yang diidentifika sebagian diidentifika
diidentifika si, tidak kebutuhan si, tidak
si, praktis, praktis, yang praktis,belu
layak layak diidentifika m layak
dijadikan dijadikan si, tidak dijadikan
usaha usaha praktis, usaha
dengan layak
sedikit dijadikan
perbaikan usaha
dengan
beberapa
perbaikan

Isi Proposal Proposal Proposal Proposal Tidak


mencakup mencakup mencakup mencakup membuat
seluruh seluruh sebagian sebagian proposal /
elemen yang elemen yang besar dari dari elemen proposal
dibutuhkan. dibutuhkan. elemen yang yang tidak
Penjelasan Penjelasan dibutuhkan. dibutuhkan. selesai
lengkap lengkap Penjelasan Penjelasan
diberikan diberikan lengkap lengkap
untuk untuk diberikan diberikan
setiap sebagian untuk untuk
elemen besar dari sebagian sebagian
tersebut. elemen - elemen dari elemen
elemen tersebut. tersebut,
tersebut. sementara
lainnya
kurang
lengkapatau
tepat.

Organisasi Proposal Proposal Sebagian Sebagian Tidak


mengikuti mengikuti besar proposal membuat
petunjuk petunjuk proposal mengikuti proposal /
penulisan penulisan mengikuti petunjuk proposal
dan ditulis dan ditulis petunjuk penulisan tidak
dengan alur dengan alur penulisan dan ditulis selesai
yang jelas yang jelas dan ditulis dengan alur
dan logis. dan logis. dengan alur yang jelas
Penyusunan Penyusunan yang jelas dan logis.
ilustrasi sebagian dan logis. Sebagian
(gambar, besar Sebagian penyusunan
grafik, ilustrasi besar ilustrasi
tabel) (gambar, penyusunan (gambar,
dibuat grafik, ilustrasi grafik,
secara rapi tabel) (gambar, tabel)
dan dibuat grafik, dibuat
informatif. secara rapi tabel) secara rapi
dan dibuat dan
informatif. secara rapi informatif.
dan Sebagian
informatif. lagi tidak
sehingga
mempengar
uhi
pemahaman
pembaca.

Presentasi Penguasaan Penguasaan Penguasaan Penguasaan Tidak


dalam dalam dalam dalam melakukan
penyampaia penyampaia penyampaia penyampaia presentasi
n materi n materi n materi n materi
sangat baik baik cukup baik kurang baik

2. Unjuk Karya

Elemen Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik 1


penilaian 5 4 3 2

Isi Projek Projek Projek Projek Tidak


Unjuk Unjuk Karya Unjuk Karya Unjuk Karya membuat
Karya mencakup mencakup mencakup unjuk karya
mencakup seluruh sebagian sebagian
seluruh elemen yang besar dari dari elemen
elemen yang dibutuhkan. elemen yang yang
dibutuhkan. Penjelasan dibutuhkan. dibutuhkan.
Penjelasan lengkap Penjelasan Penjelasan
dan analisis diberikan lengkap diberikan
lengkap untuk diberikan untuk
diberikan sebagian untuk sebagian
untuk besar dari sebagian dari elemen
setiap elemen - elemen tersebut,
elemen elemen tersebut. Sementara
tersebut. tersebut. Sementara bagian
Projek ini Projek ini bagian kecil lainnya
logis dan logis dan lainnya kurang
bisa bisa kurang lengkap
diterapkan diterapkan lengkap atau tepat
dalam dalam atau kurang sehingga
konteks konteks tepat tetapi mempengar
nyata nyata tidak uhi
dunia. dunia. mempengar pemahaman
uhi pengunjung.
pemahaman
pengunjung.

Organisasi Seluruh Sebagian Sebagian Sebagian Tidak


komponen besar komponen besar dari membuat
visual Komponen visual komponen unjuk karya
Projek visual Projek visual
Unjuk Projek Unjuk Karya Projek
Karya Unjuk Karya lengkap dan Unjuk Karya
lengkap dan lengkap dan tertata yang
tertata tertata dengan adatidak
dengan dengan rapi, lengkap,
sangat rapi, rapi, terorganisir tidak
terorganisir terorganisir , dan tertata
, dan , dan menarik. dengan
menarik. menarik. rapi,
terorganisir
, dan
menarik.

Presentasi Penguasaan Penguasaan Penguasaan Penguasaan Tidak


Unjuk Karya dalam dalam dalam dalam membuat
penyampaia penyampaia penyampaia penyampaia unjuk karya
n materi n materi n materi n materi
dan dan dan dan
komunikasi komunikasi komunikasi komunikasi
dengan dengan dengan dengan
pengunjung pengunjung pengunjung pengunjung
sangat baik. baik. cukup baik. kurang baik.
Sumber:
https://www.files.ethz.ch/isn/130368/policy_brief_11-01_web_rev.pdf
https://youngentrepreneurfoundation.wordpress.com/
https://jausa.ja.org/dA/3e7dc6f73b/file/JA%20High%20School%20Experie
nce%20JA%20Entrepreneurial%20Mindset%20Course%20Overview%20and%2
0Outline.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/33426135.pdf
https://bigthink.com/videos/what-do-you-believe
https://facilethings.com/blog/en/everything-looks-like-a-failure-in-the-
middle
http://ilo.org/dyn/youthpol/en/equest.fileutils.dochandle?p_uploaded_file_id
=109
https://www.kansascityfed.org/documents/7572/entrepreneurial-self-
assessment.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=gjGwlM5s-lw
https://wol.iza.org/articles/entrepreneurs-and-their-impact-on-jobs-and-
economic-
growth/long#:~:text=Entrepreneurs%20boost%20economic%20growth%20by,
the%20short%20and%20long%20term.
https://www.researchgate.net/publication/282118691_Creativity_exercises_
in_the_field_of_entrepreneurship
https://www.entrepreneur.com/article/245599#:~:text=Being%20able%20to
%20work%20with,as%20opportunity%20recognition%20and%20determination.
https://www.onestopenglish.com/esp-lesson-plans/eap-for-the-21st-
century-learner-lesson-3-collaboration-and-teamwork/555722.article
https://multiliteraciesproject.com/wp-content/uploads/2016/06/Marketing-
Mix-Lesson-Plan.pdf

Anda mungkin juga menyukai