B-Technopreneurship
Oleh:
Tim Pengembang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Dalam dunia wirausaha saat ini tidak hanya secara offline saja, namun
berkembang secara online. Salah satunya adalah stratup. Kehadiran perusahaan
rintisan atau startup tak bisa ditampik memang memberi manfaat bagi
masyarakat luas, mulai dari lapangan pekerjaan, hingga dimudahkan aktivitas
digital. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia
memiliki 2 startup bertaraf decacorn, 7 unicorn, dan lebih dari 2.000 startup
lainnya telah terbentuk di tanah air. Mereka datang dari berbagai industri
seperti fintech, e-commerce, foodtech, dan SaaS. Bahkan, di antara ribuan
startup itu, 10 di antaranya diprediksi akan menjadi perusahaan raksasa di
kawasan Asia Pasifik. Hal ini diungkapkan oleh organisasi multinasional KPMG dan
HSBC. Startup Indonesia Calon Perusahaan raksasa tersebut yaitu: Waresix
(logistic), Stockbit (aplikasi investasi), Payfazz (fintech), BukuWarung (aplikasi
pembukuan), Jappy Fresh (e-grocery), Ralali (B2B, e-commerce), Upbanx
(fintech untuk creator), Sirclo (e-commerce enabler), OY! (transfer dana), dan
Awan Tunai (p2p lending).
(https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220806150246-37-361633/10-
startup-ri-yang-diramal-jadi-raksasa-baru-siapa-saja).
Tema Kewirausahaan SMA yang mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila,
dengan Projek “B-Techopreneurship” ini bertujuan untuk membangun kesadaran,
menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha yang bergerak di
bidang teknologi.
Projek ini terdiri dari 5 tahap: pengenalan, kontekstualisasi, perencanaan, aksi,
dan refleksi.
Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran
kewirausahaan. Mengacu pada Program Kewirausahaan Pemuda, kedua tahap ini:
“dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan pemacu untuk tumbuh dan
berkembangnya sikap mental, cara pandang (mindset) serta motivasi untuk
berwirausaha. Program penyadaran ini ditujukan untuk menumbuhkan beberapa
sikap mental yang dibutuhkan untuk menjadi seorang wirausahawan. Hal ini
sangat penting dilaksanakan mengingat motivasi sebagian besar pemuda
Indonesia untuk berwirausaha masih cukup rendah.”
(http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
Tahap berikutnya adalah perencanaan, aksi, dan refleksi. Mengacu pada Program
Kewirausahaan Pemuda, ketiga tahap ini adalah bagian dari pemberdayaan:
“dilaksanakan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada
pemuda dalam mengembangkan wirausaha. Pengetahuan dan ketrampilan yang
diberikan setalah pemuda tersebut sadar akan pentingnya berwirausaha,
sehingga mereka memiliki motivasi dan sikap mental untuk berwirausaha dengan
mengembangkan ide-ide usaha yang ada. Pemberdayaan ini dilaksanakan melalui
penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan tentang kewirausahaan.
Pelatihan, pendidikan dan penyuluhan yang diberikan harus melalui tahap anisis
kebutuhan sehingga pelatihan dan pendidikan yang diberikan tepat sasaran.”
(http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
10. Strategi dan Inovasi 11. Penyempurnaan Karya 12. Wirausaha Mandiri
dalam Berwirausaha dan Strategi dan Berkelanjutan
4 JP 12 JP 12 JP
13.Refleksi
4JP
Total: 243 JP
1 JP = 45 menit.
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Sub-elemen Target Pencapaian di akhir Fase E Aktivitas
(SMA, 15-18 tahun) Terkait
Mandiri Pemahaman diri Mengenali kualitas dan minat diri serta 1,2,3,4,
dan situasi tantangan yang dihadapi 5,13
yang dihadapi
Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA (Fase E) yang
berada di sekolah penggerak untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang
mengusung tema Kewirausahaan. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Menggali
Potensi Daerah Lewat Wirausaha Remaja” ini, ada 13 (tiga belas) aktivitas yang
saling berkaitan.
Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester kedua kelas
X atau semester pertama kelas XI dan XII dikarenakan aktivitas yang
ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar siswa dapat memiliki
kesempatan untuk melakukan rangkaian pembelajaran secara penuh, dari
mengenal, membangun sikap, hingga membuat aksi nyata dan refleksi.
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mendalami makna wirausaha
Siswa dapat mengenal karakteristik seorang pengusaha
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan
jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan:
- Sebagai kegiatan awal dari tema, guru akan memperkenalkan tema
kewirausahaan dengan projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda
- Diskusi tentang harapan siswa akan pelaksanaan program ini
- Pembuatan perjanjian kelas tentang sikap belajar
Pelaksanaan:
- Diskusi tentang apa yang siswa ketahui tentang kewirausahaan
- Diskusi tentang petunjuk visual (gambar: pengusaha dan pegawai). Mana yang
menggambarkan pengusaha? Mana yang bukan? Apa perbedaannya?
- Guru memutar video tentang kewirausahaan.
- Guru membuka diskusi dan menjelaskan kembali tentang definisi
wirausaha/entrepreneur: orang yang pandai atau berbakat dan inovatif dalam
melakukan aktivitas kewirausahaan baik mengenali produk baru, menentukan
cara produksi produk baru, menyusun manajemen operasional pengadaan
produk, memasarkan produk, dan mengatur sistem permodalan usahanya.
- Membaca artikel/menonton dokumentasi tentang tokoh wirausahawan sukses
- Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan dalam
bacaan/tontonan: Bagaimana sikap atau karakteristik tokoh? Apakah kamu
memiliki sikap dan karakteristik yang sama dengan tokoh?
Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Mencari tahu anggota keluarga/masyarakat yang adalah seorang
wirausahawan. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan:
Apakah kamu mengenal seorang pengusaha atau wiraswasta? Bagaimana sikap
atau karakteristik mereka? Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik
yang sama dengan mereka?
Kegiatan 2 Menggali Potensi Diri
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mengenal karakter dan kualitas diri yang berhubungan dengan
karakteristik kewirausahaan
Siswa dapat mengenal dan menggali minat dan bakat
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Pelaksanaan:
- Presentasi individu. Apakah hal yang menarik minatmu?. Siswa secara
bergantian masing-masing 1 menit tentang satu hal yang menarik minatnya.
- Diskusi kelompok. Bagaimana kalian dapat melihat bidang minat kalian
sebagai sebuah bisnis, produk, atau layanan sosial (kewirausahaan sosial?)
- Usaha impian. Siswa menuliskan dan mengilustrasikan tentang usaha
impiannya pada lembar kerja.
- Presentasi individu usaha impian.
- Guru mengajukan pertanyaan: Apa yang harus dilakukan agar impianmu
berhasil? Siswa mendeskripsikan jawaban mereka pada tabel.
- Diskusi kelompok. Siswa berbagi dengan teman-temannya tentang isi tabel
mereka.
- Diskusi kelas. Menjadi Wirausahawan:
Tugas:
- Mengisi jurnal
- Membaca artikel/menonton topik terkait kegiatan di atas
- Membuat daftar potensi pribadi dan impian/cita cita masa depan (dream
book)
Kegiatan 3 Menumbuhkan Sikap Wirausaha
Tujuan Pembelajaran:
- Membangun sikap wirausaha (berani mencoba, membuat keputusan
- Siswa dapat memahami dasar-dasar kewirausahaan dan pengambilan
keputusan
- Memahami persepsi dan definisi kewirausahaan dan bisnis kecil
- Memahami peran kewirausahaan bagi komunitas
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan lembar kuis atau file kuis secara online. Guru dapat
membuat kotak tabulasi di papan untuk pengisian hasil survey.
Pelaksanaan:
- Mengisi kuis: Cocok jadi wirausahawan.
- Diskusi kelompok. Siswa dalam kelompok nilai yang sama berkumpul. Mereka
saling berbagi tentang persamaan dari sifat yang mereka miliki. Perwakilan
dari tiap kelompok akan berbagi hasil diskusi pada presentasi kelas.
- Survey pendapat siswa. Menjadi wirausahawan sukses itu: bakat, pilihan,
atau keduanya?
- Membahas hasil survey. Siswa memberikan alasan atas jawaban yang
mereka pilih.
- Permainan. Arkade Bola Kertas. Siswa mendapat 3x kesempatan melempar
bola kertas ke dalam keranjang yang ditaruh di depan kelas. Terdapat 3
titik untuk melempar. Setiap titik mempunyai poin. Titik terjauh memiliki
poin terbesar, titik terdekat memiliki poin terkecil. Jika berhasil masuk,
siswa mendapat poin, jika tidak 0. Siswa yang memiliki poin tertinggi
menjadi pemenangnya.
- Diskusi. Wirausahawan adalah individu yang menggunakan sumber daya
ekonomi
dan menciptakan produk baru atau bisnis baru. Mereka menanggung risiko
dan menerima imbalan/keuntungan dari usaha mereka. Pertanyaan: Apa saja
kerugian yang bisa dialami oleh seorang wirausahawan? Mengapa mereka
berani untuk mengambil resiko dalam berusaha?
Tugas:
- Mengisi jurnal
- Membuat satu komitmen untuk mencoba atau melakukan hal baru minggu ini.
Kegiatan 4 Mengenal Potensi Daerah
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal potensi daerah
Waktu: 8JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang
negara maju dan negara berkembang dan menyebutkan daftar
negara maju dan negara berkembang yang mereka ketahui
- Guru memberikan 3 contoh gambar berpasangan berbagai negara dan
meminta mereka menebak mana yang merupakan negara maju dan
berkembang dan menyebutkan alasannya.
- Guru menjelaskan definisi tentang negara maju dan berkembang. 4
faktor yang mendukung kemajuan ekonomi suatu negara: Sumber
daya alam, sumber daya modal, sumber daya manusia, kewirausahaan
- Guru meminta siswa mengamati contoh negara pada kegiatan
sebelumnya. Guru meminta siswa menyimpulkan tentang kesamaan
yang dimiliki oleh negara-negara maju (lewat hasil diskusi juga dari
kegiatan membaca artikel).
- Guru
Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Guru meminta siswa melakukan riset dan observasi (lewat kunjungan,
wawancara, atau pengamatan langsung) terhadap sumber daya yang
ada di daerah tempat tinggal. Panduan riset dan observasi ada pada
jurnal.
Kegiatan 5 Analisis dan Sumberdaya Daerah
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal potensi daerah
Waktu: 4 JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Pelaksanaan:
- Guru membuka pertemuan dengan menunjukkan gambar Candi Borobudur
dan bertanya: Siapa yang pernah mengunjungi Candi Borobudur? Apa
tempat wisata lainnya yang ada di sekitar Candi?
- Guru meminta siswa membaca artikel 1 “Borobudur Ramai Wisatawan Tetapi
3 Desanya Dilanda Kemiskinan” dan bertanya tentang isi artikel (Apa
kelebihan tempat wisata Candi Borobudur? Apa kekurangan pada daerah
wisata tersebut? Apa tantangan untuk daerah sekitar tempat wisata? Apa
peluang atau potensi yang ada di kawasan wisata Candi Borobudur? Apa
strategi atau langkah yang dapat dilakukan agar desa di kawasan wisata
Candi Borobudur dapat sejahtera?
- Setelah selesai mendengar jawaban dari siswa, guru meminta siswa
membaca artikel 2. Siswa menyebutkan langkah-langkah yang dilakukan oleh
para penduduk desa di kawasan wisata Candi Borobudur untuk meningkatkan
perekonomian mereka.
- Guru menjelaskan tentang analisis SWOT, sebagai alat untuk
mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal diri/daerah/suatu
usaha dan hasil digunakan sebagai salah satu dasar untuk pengambilan
keputusan
- Guru meminta siswa duduk berkelompok dan membaca kembali artikel 1 dan
2 dan menuliskan komponen SWOT desa di kawasan wisata Borobudur
Tugas: Secara berkelompok, siswa membaca kembali hasil pengamatan dan survei
dari kegiatan sebelumnya. Lalu secara bersama berdiskusi dan menuliskan hasil
diskusi dan identifikasi potensi daerah dalam diagram analisis SWOT.
Kegiatan 6 Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal kearifan lokal dari berbagai daerah yang berhubungan
dengan kewirausahaan
- Siswa memahami kearifan lokal sebagai bagian yang mendukung
kelangsungan kewirausahaan
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Pelaksanaan:
- Guru menyebutkan sebuah pepatah/petuah dalam bahasa daerah yang
betema kebijakan hidup, integritas, dan kerja kertas. Guru meminta
kepada siswa untuk menebak arti dari pepatah/petuah tersebut, dan
menyebut apakah pernah mendengar hal tersebut? Guru meminta
siswa menyebutkan pepatah/petuah lainnya yang mereka ketahui
- Guru meminta siswa membaca artikel “Kearifan Lokal Dalam Praktik
Bisnis di Indonesia” lalu secara mandiri atau berpasangan
mengerjakan kegiatan lanjutan: mendata kearifan lokal dari berbagai
daerah pada tabel dan menjawab pertanyaan diskusi terkait tema
kegiatan.
- Guru menjelaskan tentang formatif 1 yang dilakukan oleh guru
dengan menilai partisipasi siswa dan refleksi yang dituliskan pada
jurnal. Formatif 2 yang dilakukan di akhir kegiatan 6 yaitu Esai
singkat (150 - 400 kata) tentang topik pilihan:
● Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila
● Analisis sumberdaya daerahku
● Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah
Tugas:
- Melengkapi jurnal
- Membuat kerangka penulisan topik pilihan
Kegiatan 7 Menggali dan Mengembangkan Ide
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mampu menemukan dan mengembangkan ide yang layak, berdampak,
dan kreatif
- Siswa mampu memberikan solusi atas masalah
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan materi kegiatan kreativitas seperti pada jurnal. Guru
dapat menjadikan kegiatan pada jurnal sebagai panduan, tetapi dapat mencari
alternatif yang lain atau melakukan dalam urutan yang berbeda. Siapkan situasi
dan suasana kelas dalam keadaan relaks. Tunjukkan sikap terbuka dalam menerima
dan menyimak ide yang diekspresikan siswa pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan imajinasi gambar. Siswa
melengkapi gambar garis atau simbol yang ada pada kotak sesuai
imajinasinya. Siswa dapat melengkapi gambar dengan warna. Siswa berbagi
dan membandingkan hasil imajinasinya dengan teman sebangku/sekelompok
menggunakan pertanyaan panduan.
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan imajinasi komunikasi antar
dua karakter pada komik. Siswa melengkapi komik dengan kalimat
percakapan sesuai imajinasinya. Siswa dapat melengkapi komik dengan
tambahan latar dan warna. Siswa berbagi dan membandingkan hasil
imajinasinya dengan teman sebangku/sekelompok menggunakan pertanyaan
panduan.
- Guru meminta perwakilan siswa berbagi hasil diskusi dengan temannya.
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan ketiga yaitu Sepatu Ajaib.
Guru memberikan sebuah konteks dengan situasi berikut: Siswa adalah
salah satu peserta kompetisi inovasi muda, di mana mereka diminta untuk
membuat inovasi atas salah satu produk kelengkapan sekolah. Siswa
melengkapi gambar dasar pada jurnal (atau bisa menggambar kembali pada
kertas kosong atau pada media digital) menggunakan daya imajinasinya
sekreatif mungkin.
- Guru dapat mengadakan kegiatan gallery walk agar siswa dapat saling
melihat hasil kerja teman-temannya
- Guru menunjukkan diagram tentang Karakteristik dari Kreativitas (Unik,
Baru, Inovatif, Asli) dan bagaimana Pengembangan kreativitas dapat
dilaksanakan pada: kreativitas lingkungan, kreativitas produk, kreativitas
proses, kreativitas SDM. Guru membuka diskusi dengan siswa tentang apa
yang mereka pahami dari diagram tersebut. Guru meminta siswa
menjelaskan kreativitas yang mereka sajikan dari tugas Sepatu Impian.
Tugas:
- Menulis jurnal
- Melengkapi tugas sepatu impian pada kegiatan mandiri atau di rumah.
Kegiatan 8 Merencanakan Usaha
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mampu memahami komponen penyusunan perencanaan usaha
- Siswa memahami langkah-langkah pembuatan perencanaan usaha
- Siswa mampu menulis sebuah perencanaan usaha yang sederhana dan logis
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Pelaksanaan:
- Guru membuka kegiatan dengan menyambungkan kegiatan sebelumnya
dengan kegiatan kini. Ketika seorang wirausahawan mendapat ide dan
mengidentifikasi sebuah peluang bisnis yang potensial, langkah selanjutnya
adalah membuat sebuah perencanaan usaha. Bagaimana membuat
perencanaan usaha yang baik?
- Guru meminta siswa mengamati lembar perencanaan usaha dan elemen
penting yang ada di sana.
- Guru meminta siswa untuk mengembangkan ide usahanya (bisa dari inspirasi
kegiatan 2, 6, 7) dan menuliskan perencanaan usaha pada lembar yang
diberikan.
- Guru membantu memberi penjelasan jika siswa memiliki kesulitan dalam
menentukan ide usaha. Ide yang dikembangkan haruslah ide yang: layak
(karena berfokus untuk membantu orang lain), berdampak (karena fokus
pada pemecahan masalah, bukan pada produk), kreatif (karena menggunakan
masalah sebagai inspirasi usaha)
Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Melakukan riset mandiri untuk pengisian lembar perencanaan usaha agar
perencanaan sederhana yang dihasilkan memiliki kelengkapan yang baik dan
logis.
Kegiatan 9 Berkolaborasi dan Bekerja Sama
Tujuan Pembelajaran:
- mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim
- melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada projek
- merefleksikan kinerja diri dalam perannya sebagai anggota tim
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Pelaksanaan:
- Guru mengajak siswa berpartisipasi dalam permainan agar memperoleh
pengalaman berinteraksi dalam kerja tim. (inspirasi permainan ada pada
jurnal)
- Guru meminta siswa membagikan kesan-kesan dalam mengikuti permainan.
- Guru berdiskusi dengan siswa tentang nilai-nilai yang didapat dari
permainan.
Apakah kamu 'berpikir bersama' sebelum mulai melakukan permainan? ->
membuat perencanaan penting tetapi menjadi fleksibel saat situasi yang
berbeda muncul juga sama pentingnya.
➔ Apakah setiap anggota di kelompokmu memiliki peran yang jelas?
Apakah peranmu? Apakah kamu menikmati permainan? jika tidak, apa
sebabnya?
(Tekankan bahwa dalam kerja tim, pembagian peran (pemimpin dan anggota)
itu penting agar tim berfungsi dengan baik. Dalam kolaborasi, meskipun
tidak ada pembagian peran yang signifikan, setiap anggota yang
berkontribusi maksimal dan berkomunikasi dengan baik akan menghasilkan
kerjasama yang baik.
➔ Apakah kamu dapat menyelesaikan tantangan tepat waktu?
Jika tidak, menurutmu mengapa hal itu terjadi? Pentingnya
manajemen waktu untuk tim.)
➔ Apakah kamu senang dengan kolaborasi Anda sendiri dalam
aktivitasnya? Dengan anggota tim Anda? -> pastikan siswa berbicara jujur
satu sama lain dengan saling menaruh sikap hormat.
➔ Apa yang kamu pelajari? Apa yang akan kamu lakukan secara berbeda
lain kali?
Tugas:
- Menulis jurnal
- Berdiskusi kelompok
Kegiatan 10 Strategi dan Inovasi dalam Berwirausaha
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa memahami bauran pemasaran sebagai bagian dari strategi dalam
berwirausaha
- Siswa mendemonstrasikan kemampuan berpikir kritis tentang konsep
pemasaran melalui aktivitas yang dilakukan
- Siswa memahami inovasi sebagai bagian dari keberlanjutan sebuah usaha
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Pelaksanaan:
- Guru menunjukkan gambar produk lalu mendiskusikan dengan siswa
pertanyaan-pertanyaan tentang produk. Contoh ada pada jurnal.
Guru memberikan penjelasan: Produk dapat berupa barang, jasa, atau acara.
Barang adalah sesuatu yang digunakan atau dikonsumsi (contoh: makanan,
minuman, alat tulis). Jasa adalah sesuatu yang orang lakukan untuk
membantu kita (jasa angkutan, potong rambut). Acara adalah kegiatan
bertema untuk suatu tujuan (contoh: konser musik, kompetensi olahraga)
- Guru mendiskusikan dengan siswa pertanyaan-pertanyaan tentang produk,
harga, promosi, dan tempat . (pertanyaan panduan ada pada jurnal)
- Guru membuka diskusi dengan siswa tentang teknologi. Siswa berbagi
pengalaman mereka menggunakan teknologi sehari-hari dan bagaimana
teknologi mempengaruhi kehidupan.
- Guru bersama siswa menyaksikan contoh inovasi pada teknologi. Pertanyaan:
bagaimana inovasi dengan menggunakan teknologi membantu memecahkan
masalah dan meningkatkan efisiensi serta produktivitas. (pertanyaan
panduan pada jurnal)
Tugas: Mengamati perkembangan teknologi di daerah. Apa aspek kehidupan yang
berubah dalam sepuluh tahun terakhir? Apa manfaat dari inovasi di bidang
teknologi bagi aspek kehidupan tersebut?
Kegiatan 11 Penyempurnaan Karya dan Strategi
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama
tim
- Siswa melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada
penyelesaian projek
- Siswa mampu mengkomunikasikan ide di depan khalayak
Waktu: 12JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Pelaksanaan:
- Guru mendiskusikan progres perkembangan pembuatan rencana usaha
siswa. Diskusi dilakukan per kelompok.
- Guru menginformasikan sumber-sumber belajar tambahan yang
membantu siswa menyelesaikan perencanaan usahanya.
- Guru memfasilitasi kegiatan siswa yang berhubungan dengan
penyelesaian perencanaan usaha (melakukan survey, wawancara,
pembuatan prototype, peminjaman alat/ruang sekolah, komunikasi
dengan orang tua, komunikasi dengan guru mapel yang terkait seperti
guru ekonomi/manajemen, guru matematika, dan lainnya, atau pihak
lain yang dapat membantu siswa)
- Guru membagikan jadwal presentasi kelompok dan check list
kelengkapan presentasi proposal usaha kepada siswa
- (pada hari yang ditentukan) Siswa bersama kelompoknya
mempresentasikan proposal usaha. Guru (bersama tim penilai) akan
memberikan masukan bagi perbaikan proposal usaha siswa.
- Siswa melanjutkan penyempurnaan proposal usaha dan prototype
produk.
Tugas:
- Melakukan kegiatan mandiri (bersama kelompok) penyelesaian proposal
usaha dan persiapan presentasi proposal
- Membuat perbaikan dan penyempurnaan proposal usaha da prototype
produk.
Kegiatan 12 Wirausaha Mandiri dan Berkelanjutan
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa memahami tantangan yang dihadapi oleh wirausahawan
- Siswa memahami faktor-faktor penting dalam menciptakan usaha yang
berkelanjutan
Waktu: 12JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Ada dua hal yang akan dilakukan pada kegiatan ini, yaitu Projek Unjuk
Kerja dan juga studi kasus tentang ketangguhan dalam menghadapi tantangan.
Untuk Projek Unjuk Kerja, Guru dapat berkoordinasi bersama guru pendamping
Projek Kewirausahaan dan P5 lainnya, Kepala Sekolah, orangtua dan/atau pengurus
OSIS agar kegiatan Projek Unjuk Kerja berjalan dengan baik. Sambil siswa
bersama kelompoknya berproses menyiapkan projek unjuk kerja selama jadwal
Kegiatan 12 berlangsung, guru dapat mengecek kesiapan siswa dan tantangan yang
mereka hadapi sambil membawakan materi tentang ketangguhan dalam
menghadapi tantangan (Hukum Karnel dan Kuis Ketangguhan). Panduan pelaksanaan
di bawah ini dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan:
- Siswa bekerja secara mandiri dengan kelompoknya menyiapkan
Projek Unjuk Kerja
- Guru mendiskusikan perkembangan persiapan Projek Unjuk Kerja
Siswa berdasarkan proposal dan timeline yang sudah dibuat
- Guru mendiskusikan dengan siswa tantangan yang dihadapi selama
pengerjaan proposal dan persiapan Projek Unjuk Kerja
- Guru meminta siswa mengisi Kuis Ketangguhan pada jurnal
- Guru meminta siswa mendiskusikan hasilnya
- Guru meminta siswa membaca teks Hukum Karnel dan
menghubungkannya dengan pengalaman kewirausahaan siswa.
Pertanyaan diskusi: Apa tantangan terbesar yang kamu miliki?
Bagaimana usahamu mengatasinya? Apakah tantangan ini
menyurutkan motivasimu untuk menyelesaikan/melangsungkan projek
yang sedang kamu lakukan? Jika menghadapi tantangan apa yang
sebaiknya dilakukan? Berhenti dan mencari tantangan baru atau
mencari cara mengatasinya?
- Guru mendiskusikan dengan siswa faktor -faktor penting (inovasi,
kreasi, relasi, dan motivasi) dalam usaha yang berkelanjutan.
Pertanyaan diskusi: Apa hubungan faktor inovasi, kreasi, relasi, dan
motivasi pada usaha yang berkelanjutan? Jika dihubungkan dengan
Projek yang sedang kalian buat, bagaimana kalian membuat faktor
inovasi, kreasi, relasi , dan motivasi mendukung keberlanjutan usaha
kalian? Jika memiliki banyak tantangan, kenapa seorang wirausahawan
tetap tangguh menjalankan usahanya?
Tugas:
- Siswa menyiapkan kelengkapan persiapan Projek Unjuk Kerja sesuai
panduan
- Siswa berlatih presentasi untuk persiapan Projek Unjuk Kerja
- Siswa membersihkan dan merapikan ruangan dan dokumen setelah Projek
Unjuk Kerja selesai
Kegiatan 13 Refleksi
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa merefleksikan pengalaman belajar mereka lewat jurnal refleksi
- Siswa mampu merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kewirausahaan yang dibangun untuk masa depan
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer
dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan lembar refleksi (secara cetak atau digital) atau
menuliskan pertanyaan refleksi pada papan tulis
Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa mengerjakan refleksi pribadi dengan menggunakan
pertanyaan panduan pada jurnal
- Guru meminta siswa duduk berkelompok dan berbagi hasil refleksinya
- Guru mengajak seluruh siswa untuk sebuah diskusi kelas, meminta
perwakilan untuk berbagi tentang refleksi pribadi dan refleksi kelompok
- Guru meminta siswa melihat pohon harapan dan kekhawatiran yang dibuat di
awal kegiatan dan meminta pendapat siswa tentang hal ini.
- Guru memberi penutup dengan mengucapkan selamat atas komitmen dan
keberhasilan siswa menjalani Projek Kewirausahaan dan memberikan pesan
bahwa pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan yang dibangun
pada projek ini dapat diaplikasikan dan membawa manfaat bagi kehidupan
kini dan masa depan
Tugas:
- siswa memastikan kelengkapan jurnal atau berkas belajar Projek
Kewirausahaan lalu mengumpulkannya dalam bentuk portfolio
Lampiran: Kegiatan 1
Apa yang kalian harapkan dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha
Muda pada P5 Tema Wirausaha ini?
Apa kekhawatiran yang kalian miliki dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat
Wirausaha Muda pada P5 Tema Wirausaha ini?
Apa tantangan yang kalian perkirakan akan kalian hadapi dari Projek Menggali
Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda pada P5 Tema Wirausaha ini?
Agar projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda dapat terlaksana
dengan baik, maka kita wajib:
Gambar B
Gambar A
Gambar C Gambar D
Gambar E
Gambar F
Sumber:
https://www.akudigital.com/bisnis-tips/biografi-bob-sadino/
Usaha Impian
Andai ini adalah tokomu. Tulislah dan hiaslah toko ini dengan usaha impianmu.
Tulis nama toko, harga barang/jasa, gambar produk, keterangan lain.
Saya saat ini Impian saya di masa Yang saya usahakan agar
depan impian saya menjadi
kenyataan
Impian Saya di Masa Depan
Nama :
Karena…….
Berilah bobot pada 10 pertanyaan kuesioner di bawah ini sesuai dengan apa yang
kamu rasakan.
1-------------------2----------------------3--------------------4----------------
------5
Sangat tidak cukup setuju
sangat
tidak setuju setuju setuju
setuju
1. ….. Saya menyukai tantangan untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru
2. ….. Saya rela bekerja keras asal dapat mewujudkan mimpi saya
3. ….. Saya adalah orang yang jujur, dapat dipercaya dan diandalkan oleh teman,
guru, dan keluarga.
4. ….. Saya merasa sangat puas saat dapat menyelesaikan tugas dengan baik
5. ….. Saya selalu menyelesaikan tugas yang saya miliki meskipun banyak tantangan
yang dihadapi
6. ….. Saya dapat membuat keputusan secara mandiri
7. ….. Saya berani mengambil resiko dan belajar dari kesalahan
8. ….. Saya dapat bekerja dengan baik pada situasi yang beragam
9. ….. Saya memiliki kepribadian/keahlian/keterampilan yang unik yang tidak
dimiliki semua orang.
10. ….. Ayah/Ibu saya adalah seorang pengusaha
Minggu ini, cobalah melakukan sesuatu hal baru yang selalu kamu inginkan, dan
tuliskan perasaanmu atas pengalaman tersebut. Berikut beberapa ide baik yang
dapat kamu lakukan minggu ini.
- Menelepon kerabat jauh atau sahabat lama menanyakan kabar mereka
- Memasak menu baru dari inspirasi
- Melukis dengan
- Mendaftar seminar atau pelatihan keterampilan
- Dan sebagainya
Sumber:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Developed_and_developing_countrie
s.PNG
Kegiatan
Kegiatan mengamati dan membandingkan sumber daya dua negara dan kemampuan
ekonomi yang dimiliki.
Pertanyaan:
- Di mana letak geografis negara tersebut?
- Apa sumber daya yang dimiliki tiap negara?
- Apakah negara tersebut termasuk dalam berkembang atau maju menurut
kemampuan perekonomiannya? Apa yang menyebabkan?
Negara B: Singapura
Negara A: Indonesia
4 faktor sumberdaya yang mendukung kemajuan ekonomi suatu negara
Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia
Kekayaan alam yang mendukung proses Kuantitas dan kualitas tenaga kerja
produksi (luas wilayah, kesuburan tanah, yang
hutan, bahan tambang, minyak, gas, dibutuhkan dalam proses produksi
laut)
Sumber:
https://pressbooks.senecacollege.ca/introbusinessbam101/chapter/chapter-
1-economic-systems-and-business/ diterjemahkan.
Lembar Kerja: Potensi Daerah
Daya pikat Candi Borobudur sebagai destinasi wisata memang tak perlu diragukan.
Dibangun pada abad ke-IX, di atas bukit yang dikelilingi pegunungan kembar
(Merapi-Merbabu & Sindoro Sumbing), monumen Buddha terbesar di dunia itu
adalah magnet bagi para pelancong lokal dan mancanegara.
Dengan kunjungan rata-rata 3,5-3,8 juta turis per tahun, wisata Candi Borobudur
jadi penopang pendapatan pariwisata di Kabupaten Magelang—pada 2015 menyetor
Rp96,49 miliar atau 95,93 persen dari total pendapatan obyek wisata.
Beberapa titik jalan belum teraspal, berlubang dan terlihat gelap saat saya
melewatinya jelang Maghrib karena tak ada penerangan. Kondisi ini membuat
akses ke Giri Tengah yang menanjak dan berkelok di kaki perbukitan Menoreh
rawan kecelakaan.
Turis dari Candi Borobudur juga jarang ada yang berkunjung meski desa itu punya
potensi pariwisata yang tak kalah menarik: kerajinan pahat topeng kayu, anyaman
bambu, batik tulis, hingga gamelan.
"Sejarah Giri Tengah ini jadi saksi peperangan Pangeran Diponegoro dulu, jadi
banyak petilasan-petilasan, dari ujung sana sampai ujung sana, itu ada ceritanya
semuanya," ungkapnya.
Selain itu, menurut Cahyo, pengelola Candi Borobudur juga masih kurang promotif
terhadap potensi wisata desa-desa setempat.
Hal serupa juga disampaikan oleh Aan Hermawan, 42 tahun, salah satu pengelola
Balkondes di Desa Majaksingi. Menurutnya masih ada ketimpangan antara
Balkondes Majaksingi dengan Balkondes lain yang lokasinya lebih dekat dengan
candi.
Aan bahkan menyebut tak hanya Balkondes Majaksingi dan Giri Tengah saja yang
lesu dan sepi. "Balkondes Kebonsari, Balkondes Tanjungsari, dan Balkondes
Wringinputih seperti 'mati suri'. Bahkan Wringinputih bangunannya lapuk sebab
pakai bambu," tuturnya.
Supoyo, 38 tahun, seorang pengrajin gerabah di Dusun Klipoh, Desa Karanganyar,
Borobodur, mengamini hal tersebut. Dusun Klipoh sendiri jadi desa wisata
kerajinan gerabah tradisional; ada 85 keluarga yang memproduksi gerabah
berbentuk kendi, asbak, hingga patung dari tanah.
Tapi, sepinya aktivitas pariwisata di Klipoh bukan sepenuhnya salah para turis.
Supoyo mengatakan, minimnya informasi mengenai desa-desa wisata di desa-desa
sekitar Borobudur juga jadi salah satu penyebab.
"Yang pasti kan untuk kegiatan wisata kan harus kontinyu, kalau misalnya cuma
beberapa langkah terus wisatawan sudah lelah setelah dari Candi Borobudur,
enggak menutup kemungkinan tamu yang hadir akhirnya enggak mampir ke desa-
desa wisata," ujarnya saat ditemui Tirto, Rabu (13/11/2019) lalu.
Karena itu, pemerintah tengah merancang konsep wisata Borobudur dengan gaya
interpretative tour dan storytelling.
Pasalnya, selama ini tour guide yang membawa wisatawan ke Candi Borobudur
hanya menceritakan sejarah candi yang normatif saja tanpa ada kisah-kisah
lainnya.
Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Seni, Tradisi, dan
Budaya Kemenparekraf RI, Revalino Tobing, mengatakan akademisi penting untuk
dilibatkan karena mereka dapat menggali konsep wisata dari narasi-narasi sejarah
yang telah ada.
Beberapa yang telah ditawarkan untuk ikut bekerja sama adalah dosen sejarah,
antropologi, arkeologi, dan kajian budaya dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Bisa juga diangkat mengenai orang-orang sekitar Borobudur di masa lampau dan
masa kini sehingga bagaimana faktor yang membuat Borobudur menunjang
kehidupan warga sekitar sampai sekarang. Semisal pengrajin gerabah sekarang,
itu kan ada di relief-relief sejak zaman dahulu," katanya, Rabu (13/11/2019) lalu.
Dalam hal ini, lanjut Revalino, Supoyo dan komunitas masyarakat pengrajin
gerabah di Dusun Klipoh juga akan dilibatkan. Sementara di Giri Tengah, yang
sempat menjadi lokasi perang Pangeran Diponegoro, sangat memungkinkan masuk
ke dalam wisata interpretatif tour.
Salah satu anggota Tim Penyusun Narasi Legenda Borobudur UGM, Louie Buana,
membenarkan ucapan Revalino.
Menurutnya, perlu para akademisi dan dosen yang paham mengenai narasi-narasi
alternatif dari sejarah Borobudur perlu dilibatkan agar para wisatawan agar lebih
tertarik.
"Karena memang selama ini tour wisata Candi Borobudur hanya sebatas sejarah
kapan dan oleh siapa candi dibangun, tanpa pernah dipaparkan cerita-cerita
menarik di balik semua relief-reliefnya. Kami ingin mencoba memaparkan itu, tentu
dengan kajian historis yang ketat dan saintifik," kata Louie.
Sumber: https://tirto.id/borobudur-ramai-wisatawan-tapi-3-desanya-dilanda-
kemiskinan-elHV
"Jangan sampai mereka hanya menjadi objek tapi sudah harus menjadi subjek.
Caranya dengan membuat batik motif relief candi," kata salah satu perwakilan
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah Wahyu Astuti saat membuka
Pameran Batik Lokal Binaan Unesco, Kamis (2/6/2016).
Pembuatan batik motif relief candi sudah dimulai oleh Unesco, organisasi
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memiliki perhatian pada pelestarian budaya.
Sejak satu tahun lalu, Unesco telah mendampingi warga di sekitar candi
Borobudur, Prambanan, dan Candi Ijo untuk memproduksi kain batik dengan motif
yang mengeksplorasi lingkungan sekitar.
"Ada motif monyet, burung gagak, ular, kepiting, angsa, dan kambing," kata warga
binaan Unesco , Hendra Pram, dari Dusun Kebon Dalam Kidul Prambanan.
Dalam sebulan, ia dan 13 temannya mampu membuat 13 potong kain batik. Kain
tersebut dijual mulai Rp250.000-Rp660.000 kepada para wisawatan yang
berwisata ke Candi Sojiwan maupun di desa wisata di dekat candi tersebut.
Pembeli tidak hanya dari kalangan wisatawan tetapi juga kolektor kain batik.
Batik produksi para warga binaan Unesco dipamerkan di Tirana House Kotabaru
hingga 31 Juli 2016. Project Coordinator Unesco Jakarta Diana mengatakan, acara
pameran ini serangkaian proses yang dilakukan Unesco sejak 2013. Selain memberi
pendampingan dan pelatihan tentang cara membatik, warga binaan juga dilatih
dalam bidang pemasaran.
"Terakhir mereka [warga binaan Unesco] kami ikutkan pameran di Inna Garuda.
Kami mencoba antarkan komunitas ini from zero to hero," tandasnya.
Sumber:
https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2016/06/06/512/725991/ekonomi-
kreatif-warga-sekitar-candi-diberdayakan-dengan-cara-ini
Lampiran: Kegiatan 5
Analisis SWOT
ANALISIS SWOT
Lembar Kerja
ANALISIS SWOT
Lembar Kerja
ANALISIS SWOT
Studi Kasus Potensi Daerah ………………………..
Nama Siswa:
Lampiran Kegiatan 6
Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha
Proses sosialisasi nilai-nilai kearifan lokal dilakukan sejak anak-anak. Pada usia
anak-anak, nilai-nilai tertentu biasanya akan mudah mengendap dibandingkan pada
usia dewasa. Tidak hanya nilai-nilai filosofis yang disosialisasikan sejak dini,
demikian juga dengan nilai-nilai utama dalam bidang bisnis. Pada masa anak-anak
nilai-nilai penting dalam bidang bisnis di Indonesia umumnya ditanamkan melalui
permainan-permainan. Indrawati (2007) pernah melakukan penelitian terhadap 17
jenis permainan anak-anak pada masyarakat Sunda. Penelitiannya menemukan
berbagai nilai-nilai kearifan lokal yang sangat penting dalam membentuk jiwa
bisnis dalam diri anak-anak, misalnya adalah kejujuran, kesabaran, patuh pada
aturan dan peran, melatih tanggung jawab, kebijaksanaan untuk membedakan mana
yang baik dan buruk, melatih jiwa kepemimpinan, kerjasama, kebersamaan,
kekompakan, musyawarah untuk mencapai kesepakatan, tidak egois, tidak mudah
putus asa, berkorban untuk kepentingan orang lain, kewaspadaan, berani
mengambil risiko dan konsekuensi terhadap pilihan yang dibuatnya, disiplin diri,
kemurahan hati, menghargai kawan dan lawan, mengetahui tugas dan kewajiban,
menempatkan diri berdasarkan batasan aturan dan peran, keuletan, semangat
daya juang, melatih kepekaan, self-endurance, tahan terhadap godaan, serta
teguh pada pendirian.
Pada masyarakat Jawa, barangkali salah satu ungkapan yang paling populer dan
merupakan produk kearifan lokal adalah ungkapan “alon-alon asal kelakon”.
Ungkapan ini seringkali dimaknai secara salah yaitu diartikan sebagai kelambanan
atau tidak responsif terhadap perubahan yang terjadi. Padahal dalam ungkapan ini
terdapat nilai kearifan lokal yang ingin disampaikan kepada masyarakat Jawa,
khususnya dalam pengambilan keputusan yang merupakan salah satu fungsi
terpenting dalam kepemimpina bisnis. Nilai-nilai tersebut adalah tidak terburu-
buru dalam mengambil keputusan, penuh kehati-hatian, cermat dan teliti, dikaji
dan dipertimbangkan secara mendalam sebelum mengambil keputusan.
Kepemimpinan dalam masyarakat Jawa juga diwarnai oleh falsafah Ing Ngarsa
Sung tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Seorang pemimpin
harus bisa memberi contoh yang baik, membangun prakarsa atau ide dan kemauan,
serta memberi dorongan atau motivasi kepada staf bawahan. Budiyanto (2010)
dalam penelitiannya mengenai pengembangan ketahanan pangan berbasis pisang
melalui revitalisasi nilai kearifan lokal di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang, dan
Blitar menyebutkan bahwa terdapat beberapa nilai-nilai kearifan lokal yang sangat
mendukung pengembangan bisnis pisang di kawasan tersebut. Misalnya adalah
adanya tradisi pemanfaatan pisang dalam acara-acara budaya dan tradisi, seperti
untuk acara kemantenan, sunatan, nyadran, maupun acara adat lainnya
sebagaimana berkembangnya usaha ternak di daerah Sumba karena digunakan
dalam acara-acara budaya dan tradisi (priyanto dalam Budiyanto, 2010). Nilai-nilai
5 kerjasama sebagai salah satu nilai penting dalam organisasi bisnis juga dapat
dilihat dengan kegiatan usaha yang dilakukan dengan semangat gotong-royong.
Pada sebagian masyarakat Indonesia, nilai-nilai kearifan lokal dalam praktik bisnis
juga banyak diwarnai oleh nilai-nilai religi. Sebagai negara dengan jumlah penduduk
muslim terbesar di dunia, nilai-nilai islam cukup mewarnai kearifan lokal dalam
praktik bisnis. Sebagai missal nilai-nilai tentang riba, timbangan jual beli, pola
hidup sederhana, tidak berlebihan dan tidak melampaui batas, tidak berbuat
kerusakan pada lingkungan sekitar, kewajiban zakat dan shadaqah, serta
bekerjasama dalam usaha.
Sementara itu Setyadi (2012) melakukan penelitian nilai-nilai kearifan lokal yang
terkandung dalam tembang Macapat bagi masyarakat Jawa. Beberapa nilai
kearifan lokal dalam tembang Macapat yang relevan bagi praktik bisnis di
Indonesia terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu klasifikasi permintaan dan
klasifikasi larangan. Berupa permintaan antara lain adalah hendaklah menjaga
keprofesionalan, berusaha keras dalam meraih cita-cita, rajin dan teliti, sabar,
hati-hati dan cermat, musyawarah untuk perkara yang kecil maupun besar, tidak
individualis, senang menimba ilmu atau belajar tekun, berhati-hati dalam
mengambil keputusan, serta mencari kesempurnaan hidup. Sedangkan yang berupa
larangan misalnya adalah tidak sombong, angkuh, dan congkak, tidak suka
disanjung dan disuap maupun menyuap, tidak suka mengobral janji.
Di Indonesia, salah satu etnis yang terkenal keuletannya dalam melakukan bisnis
selain masyarakat Minang dan Bugis adalah masyarakat Madura. Seperti halnya
masyarakat Minang, aktifitas bisnis masyarakat Madura bisa ditemui hampir di
seluruh kota-kota di Indonesia. Djakfar (2011) meneliti kearifan lokal masyarakat
Madura yang menjadi landasan etos kerja mereka. Hasil penelitiannya menemukan
bahwa bagi masyarakat Madura berlaku ungkapan "abantal omba' asapo' angin"
(berbantal ombak dan berselimut angin). Ungkapan ini menyiratkan bahwa orang
Madura selama dua puluh empat jam dalam kondisi bekerja dan pantang menyerah.
Peribahasa inilah yang menjadi landasan sikap kerja keras pebisnis etnis Madura
perantau. Peribahasa lainnya yang dianut antara lain adalah atonggul to'ot
(memeluk lutut) dan nampah cangkem (bertopang dagu) untuk menyebut mereka
yang bersikap malas. Bahkan ungkapan yang lebih sinis lagi bagi masyarakat
Madura misalnya adalah ja' gun karo abandha peller (jangan hanya bermodalkan
kemaluan saja) untuk menyebut para suami kepala keluarga yang malas bekerja
untuk menafkahi anak istri. Semangat juang para pebisnis dari Madura untuk
berwirausaha juga kental dengan semangat untuk memiliki harga diri yang
tercermin dari ungkapan "etembang noro' oreng, ango'an alako dhibi' make
lane'kene'." yang artinya, daripada ikut orang lain lebih baik bekerja (usaha)
sendiri walaupun hanya kecil-kecilan (Triyuwono dalam Djakfar, 2011). Masih
banyak lagi falsafah pebisnis Madura yang menyebabkan mereka merasa malu jika
gagal berusaha sehingga membentuk sikap kerja keras dan ulet.
Sementara itu bagi para pebisnis dari Bugis berlaku motto Lempu’ (jujur), Acca
(cerdas), Warani (berani), Getteng (integritas; teguh pendirian), dan Sipakatau
(saling memanusiakan) merupakan sifat-sifat yang baik bagi kepemimpinan dalam
rangka memajukan usaha. Konsep ini secara nyata diterapkan pada perusahaan PT.
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), yang mana prinsip Akkatenningeng (prinsip dasar
hidup personal sebagai pegangan hidup bermasyarakat) dan Siri’ (malu/harga diri)
tidak hanya sekedar konsepsi, tetapi merupakan pencerminan diri dalam setiap
perilaku dan kebijakan yang mewarnai manajemen perusahaan tersebut. Penerapan
kearifan lokal dalam menjaga stabilitas kerja dan manajemen perusahaan itu
tergambar dalam Motto Perusahaan PT. BKI yaitu “TERPERCAYA”
(lempu/malempu), yang berarti jasa yang 6 diberikan haruslah berkualitas, dalam
arti dapat diandalkan, efisien, tepat waktu dan memiliki reputasi. Perusahaan juga
menetapkan nilai-nilai yang harus dijaga dan dikembangkan, yaitu INTEGRITAS
(getteng), PROFESIONALISME (acca/macca) (Makkulau, 2012).
Pada masyarakat Bali yang kental dengan keindahan seni dan budaya juga terdapat
ungkapan yang dianut dalam praktik bisnis, yaitu ''bani meli bani ngadep''. Kalimat
ini artinya adalah “berani membeli berani menjual”. Maksud kalimat pendek ini
sangat dalam bahwa dalam menentukan harga barang atau jasa harus ada keadilan
dan tidak saling merugikan. Harga itu harus tidak merugikan pembeli dan juga
penjual. Dalam menentukan satuan harga itu harus ada berbagai perhitungan
dengan menggunakan berbagai ilmu (Gobyah dalam Balipost, 17 September 2003).
Indonesia kaya akan khasanah seni dan budaya yang salah satunya berupa nilainilai,
kebiasaan dan tradisi yang membentuk kearifan lokal. Banyak diantaranya
berkaitan dengan tatanan sosial budaya masyarakat yang menciptakan
keteraturan. Meski banyak nilai-nilai kearifan lokal yang positip bagi praktik
bisnis, namun kajiankajian yang ada lebih banyak menyoroti mengenai bagaimana
kearifan lokal mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial budaya dan
konservasi sumberdaya alam.
Penulis yakin bahwa masih banyak nilai-nilai kearifan lokal yang penting bagi
praktik bisnis, namun tidak banyak yang dapat penulis temukan dari berbagai
literatur yang ada, tidak seperti halnya kearifan lokal dalam bidang sosial, budaya,
dan konservasi sumberdaya alam. Pada beberapa daerah di wilayah Indonesia
kearifan lokal tersebut makin lama makin memudar digantikan oleh nilai-nilai
global. Meskipun nilai global tidak selalu sesuai dengan kondisi masyarakat
Indonesia, namun nampaknya di kalangan muda nilai-nilai tersebut tak lagi menjadi
idola.
Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting
dilakukan. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan
nilainilai tersebut pada generasi muda sehingga tidak lenyap ditelan nilai-nilai
global. Hal ini dikarenakan meskipun banyak perusahaan-perusahaan telah telah go
global namun masih tetap memegang prinsip “Think Globally, Act Locally”. Berfikir
global, bertindak menurut nilai-nilai lokal adalah falsafah yang dianut perusahaan-
perusahaan multinasional. Untuk dapat bertindak secara lokal, maka pemahaman
terhadap kearifan lokal menjadi sangat penting dalam dunia bisnis.
Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting
dilakukan. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan
nilainilai tersebut pada generasi muda sehingga tidak lenyap ditelan nilai-nilai
global.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pertanyaan diskusi:
1. Apa peran kearifan lokal dalam praktik baik kewirausahaan?
2. Apa peran kearifan lokal dalam menjaga integritas seorang wirausahawan
dalam menjalankan usahanya?
3. Apakah dengan menjunjung kearifan lokal sebuah usaha dapat berhasil dan
mengglobal?
4. Apakah kearifan lokal dalam berusaha yang dikenal di daerahmu? Bagaimana
kearifan lokal tersebut dapat diterapkan dalam mengelola sumberdaya
daerah dan menjalankan
Asesmen Formatif
1. Anekdotal
Isi Isi esai Isi esai Isi esai Isi esai Tidak
sesuai sesuai cukup cukup membuat
dengan dengan sesuai sesuai esail / esai
tema yang tema yang dengan dengan tidak
dipilih. Esai dipilih. Esai tema yang tema yang selesai
mencakup mencakup dipilih. Esai dipilih. Esai
seluruh seluruh mencakup mencakup
elemen yang elemen yang sebagian sebagian
dibutuhkan. dibutuhkan. besar dari dari elemen
Penjelasan Penjelasan elemen yang yang
lengkap dan lengkap dibutuhkan. dibutuhkan.
mendalam diberikan Penjelasan Penjelasan
diberikan untuk lengkap lengkap
untuk sebagian diberikan diberikan
setiap besar dari untuk untuk
elemen elemen - sebagian sebagian
tersebut. elemen elemen dari elemen
tersebut. tersebut. tersebut,
sementara
lainnya
kurang
lengkap
atau tepat.
Organisasi Esai Esai Esai Esai Tidak
mengikuti mengikuti mengikuti mengikuti membuat
petunjuk petunjuk petunjuk sebagian proposal /
penulisan penulisan penulisan petunjuk proposal
dan ditulis dan dan penulisan tidak
dengan alur sebagian sebagian dan selesai
yang jelas, besar ditulis sebagian
logis, dan ditulis dengan alur tidak ditulis
informatif. dengan alur yang jelas, dengan alur
yang jelas, logis, dan yang jelas,
logis, dan informatif. logis, dan
informatif. informatif
sehingga
mempengar
uhi
pemahaman
pembaca.
Sumber gambar:
Lengkapilah simbol pada kotak di atas sesuai dengan imajinasimu. Kamu dapat
menambah gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada
teman. Bandingkan hasil akhir gambarmu dengan temanmu.
Lengkapilah komik bergambar berikut ini dengan mengisi kolom percakapan pada
buble.
Kamu dapat menambah gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu
kepada teman. Bandingkan jalan cerita percakapan komikmu dengan temanmu.
Lengkapilah gambar sepatu di atas dengan sebuah ide kreatif. Kreativitas bisa
pada produk, proses (produksi, promosi, pemasaran). Kamu dapat menambah
keterangan dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan
ide kreatifmu dengan temanmu.
Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/304105996_The_Creative_Entrepr
eneur_A_Framework_of_Analysis/download
Lampiran Kegiatan 8 Perencanaan Usaha
Lembar
Perencanaan Usaha
Ilustrasi produk/jasa:
(tambahkan keterangan lain seperti alat dan bahan)
Investasi awal:
gerobak 3.000.000
kompor 1.000.000
tabung gas 500.000
loyang martabak besar 500.000
loyang martabak kecil 350.000
wadah adonan martabak (ember) besar 100.000
wadah campuran martabak (cangkir) 50.000
pisau 20.000
parutan keju 30.000
lain-lain 200.000
Total investasi = ………………………...
sumber: https://www.anginbisniss.com/2017/09/sukses-dengan-memulai-usaha-
martabak.html disesuaikan
Tugas.
Siswa dibagi menjadi dua Siswa bermain dalam Siswa bermain dalam
kelompok besar. Setiap kelompok berdiri berbaris kelompok. Setiap
kelompok menentukan atau membentuk kelompok bertugas
bentengnya. Setiap lingkaran. Siswa pertama menemukan benda yang
kelompok bertugas akan mengoper benda ke terletak di tempat
mengatur strategi untuk siswa sebelahnya, terus rahasia dari petunjuk-
menjaga bentengnya dan begitu sampai ke siswa petunjuk yang diberikan.
merebut benteng orang terakhir. Kelompok yang Kelompok pertama yang
lain. Kelompok yang menyelesaikan operan memecahkan kode dari
berhasil merebut benteng pertama kali tanpa petunjuk dan menemukan
lawan akan keluar sebagai menjatuhkan benda akan benda menjadi
pemenang. menjadi pemenangnya pemenangnya.
Proposal Kewirausahaan (PUKM)
Instruksi Umum
Secara Berkelompok:
● Buatlah sebuah proposal usaha barang/jasa yang memanfaatkan
sumberdaya daerahmu.
● Usaha yang diajukan adalah usaha kreatif yang berlingkup usaha kecil dan
menengah (UKM).
● Usaha yang diajukan adalah usaha yang memungkinkan untuk dibuatkan
percobaannya dalam skala kecil untuk menguji keefektifan usaha.
● Proposal dapat dibuat dalam bentuk dokumen atau salinda presentasi
Instruksi Khusus
Proposal terdiri dari
1. Pendahuluan (Latar Belakang Usaha, Visi dan Misi Usaha, Jenis dan Tujuan
Usaha)
2. Analisis Usaha (Peluang Usaha, Tantangan Usaha, Potensi Usaha,
3. Aspek Produksi (Variasi Produk, Waktu dan Tempat Produksi, Peralatan
Produksi, Bahan Baku Produksi, Proses Produksi)
4. Strategi Usaha (Kondisi Pasar, Konsumen, Strategi Pemasaran)
5. Aspek Keuangan (Rencana Produksi, Rencana Anggaran,Perkiraan
Pemasukan, Perkiraan Laba/Rugi)
6. Kesimpulan
Video panduan:
Merancang proposal usaha untuk PKWU pengolahan di SMA:
https://www.youtube.com/watch?v=G4aFLfvCyPI
Tabel Berbagi Peran.
1. Kesepakatan Kerja
2. Pembagian Peran
3. Jadwal diskusi/tindak lanjut
4. Jadwal kerja
5. Lainnya (yang disepakati bersama)
Tertanda
Perencanaan Pelaksanaan
1 Menggali Ide
2 Menentukan Produk/Jasa
3 Membuat design
produk/jasa
7 Membuat prototype
8 Mengadakan survey
menengah
11 Perhitungan laba-rugi
Pertanyaan:
1. Produk mana yang menjadi favoritmu?
2. Produk mana yang sering kamu konsumsi/gunakan?
3. Apa yang menjadi alasan kamu mengkonsumsi/menggunakannya?
No
.
1.
2.
3
Strategi 4P dalam Pemasaran
PRODUCT - PRODUK adalah barang atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi
minat atau permintaan konsumen. Bentuknya dapat sangat beragam dan unik.
Produk sangat bergantung pada minat atau kebutuhan pasar.
PRICE - HARGA adalah biaya yang dibayar orang (pembeli) untuk suatu produk. Ini
termasuk biaya pokok (bahan, produksi, dan pengiriman) ditambah biaya lainnya
(sewa, perlengkapan, upah, dll.). Hal yang harus juga diperhatikan dalam penetapan
harga adalah: harga yang dibuat pesaing yang memproduksi barang/jasa sejenis,
besar harga yang rela dibayar pembeli agar kebutuhannya atas barang/jasa
tersebut terpenuhi. Harga jual harus berada di atas biaya produksi, dan total
pendapatan harus melebihi total pengeluaran agar mendapatkan keuntungan.
PLACE TEMPAT. adalah "rumah" tempat produk berada, dan "rumah" tersebut
dapat hidup di banyak saluran yang berbeda, seperti tampilan toko fisik, iklan
koran, radio atau TV, atau situs web atau blog yang menjadi sorotan. Berfokuslah
pada tempat di mana Anda bisa menampilkan produk Anda di depan calon pembeli
Anda yang memiliki daya beli dan minat terhadap produk Anda.
Dengan kondisi pasar yang berubah, dan juga dengan dikenalnya teknologi,
strategi 4P masih sangat relevan untuk diterapkan. Setiap usaha memiliki
karakternya masing-masing. Personalisasi terhadap 4P akan membawa manfaat
bagi usaha yang sedang dibangun atau dijalankan.
Sumber: https://www.angle180.com/insights/4-ps-marketing-mix
diterjemahkan.
Lampiran Kegiatan 11. Penyempurnaan Karya dan Strategi
Secara mandiri atau berkelompok, simaklah informasi dari video-video tentang
kewirausahaan di bawah ini.
Kegiatan
Setelah menyaksikan video tersebut, lihatlah kembali proposal usaha yang telah
kamu buat, dan lengkapilah dengan menerapkan pengetahuan yang kamu dapat dari
video tersebut.
Presentasi Proposal
Sumber gambar:
https://www.dreamstime.com/illustration/business-team-presentation.html
Tentang Presentasi:
Setiap kelompok mendapat waktu 30 menit: 20 menit untuk presentasi, dan 10
menit untuk mendengarkan umpan balik.
Alur presentasi: Salam pembuka, perkenalan nama anggota, pembahasan elemen
proposal usaha (setiap anggota kelompok mendapat giliran untuk presentasi),
penerimaan umpan balik.
Kelengkapan presentasi: salindia/ slide digital atau poster, lembar perencanaan
usaha, protype produk.
Lampiran Kegiatan 12. Wirausaha Mandiri dan Berkelanjutan
Artikel
Teori Kanter
Menyikapi Kegagalan dalam Berproses Menuju Keberhasilan
Pernahkah kamu merasakan situasi di mana setiap kali kamu mempelajari sesuatu
yang baru, mengembangkan kebiasaan baru, atau menjalankan proyek besar, selalu
ada saat-saat di mana kekhawatiran datang secara tiba-tiba? Kamu merasa tidak
ada perubahan yang berarti, kamu menjadi tidak nyaman, dan putus asa karena
masih jauh perjalananmu menuju keberhasilan.
Kamu tidak sendiri. Kamu dan orang-orang yang yang sedang berjuang mengalami
sebuah pergulatan emosi yang jika digambarkan dalam bentuk grafik akan
berbentuk seperti sebuah senyuman (atau U). Di awal dan di akhir emosi
cenderung sangat positif. Pada awalnya kamu sangat optimis dan memiliki harapan,
dan dengan semangat memutuskan untuk memulai sesuatu yang kamu yakini akan
sangat menarik (jika tidak, tentu kamu tidak akan melakukannya, bukan?) Dan
ketika kamu hampir mencapai tujuan, kamu menjadi penuh percaya diri.
Lalu, perasaan apa yang muncul di antara awal dan akhir? Menurut Rosabeth Moss
Kanter, profesor di Harvard Business School, "di tengah, semuanya tampak
seperti kegagalan" (hukum Kanter). Setiap orang merasa termotivasi di awal
perjalanan, dan akan sangat bahagia saat tujuannya tercapai, tetapi di tengah-
tengah proseslah di mana kerja keras terjadi.
Berikut adalah ilustrasi dari perjalanan emosi dalam mencapai sebuah tujuan.
Di tengah perjalanan mencapai tujuan, kita semua memiliki keraguan. Perasaan
ini pada dasarnya dihasilkan karena rencana tidak selalu berjalan lurus dan mulus,
karena tantangan dan perubahan dapat muncul tiba tiba dan tidak terduga .
Perubahan yang tersisa biasanya memberikan dua pilihan dampak: langkah maju
dan langkah mundur.
Selain itu, mudah untuk merasakan bahwa ketika kita berada di tengah-tengah
proses, kita merasa sangat jauh dari tujuan yang ingin kita capai. Berbagai
peristiwa yang tak terduga, perubahan arah tujuan, masalah ketidakcukupan
sumberdaya (waktu, uang, tenaga, keterampilan, dan lainnya) dapat membuat
munculnya keputusasaan.
Sumber: https://facilethings.com/blog/en/everything-looks-like-a-failure-in-the-
middle
Diterjemahkan langsung
Video: https://bigthink.com/videos/what-do-you-believe
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud Profesor Kanter dengan "segala sesuatu tampak seperti
kegagalan di tengah?"
2. Diskusikan contoh saat kamu "sedang berada di tengah proses"
menjalankan sesuatu dan rasanya seperti gagal. Bagaimana hasilnya? Apa
yang kamu pelajari? Apakah Anda akan melakukan sesuatu yang berbeda
lain kali?
3. Menurut kamu, bagaimana perasaan para wirausahawan (orang yang memulai
bisnis mereka sendiri) ketika mereka berada di tengah dan ada banyak hal
"yang tidak diketahui?" Apakah itu mudah atau sulit? Menurut kamu
bagaimana mereka bisa melewatinya?
Tugas Individu
Tuliskan pengalaman yang berhubungan dengan Hukum Kanter. Pengalaman
tersebut dapat berhubungan dengan pengalaman dalam kehidupan pribadi,
organisasi, usaha, akademik ataupun non-akademik tentang: menetapkan
tujuan/rencana, melaksanakan setiap rencana, situasi yang dialami, dan langkah
serta keputusan yang diambil.
Diskusi kelompok
Siswa duduk berkelompok. Setiap peserta dalam kelompok mempresentasikan
selama 1-2 menit tentang pengalaman mereka sendiri dengan "Hukum Kanter".
Refleksi
● Apa yang akan terjadi jika saya akan menghadapi tantangan dalam hidup,
dan karier saya, atau dalam memulai bisnis suatu hari nanti?
● Bagaimana saya bisa melewati tengah di mana 'segala sesuatu tampak
seperti kegagalan?
● Mengapa kemampuan untuk mengatasi tantangan ini penting?
Lampiran
Kuis Ketangguhan
Nilai dirimu dari 1 hingga 5 untuk hal-hal berikut: (1 = sangat tidak setuju, 5 =
sangat setuju)
Dalam situasi krisis atau kacau, saya menenangkan diri dan fokus untuk
mengambil tindakan yang berguna.
Saya suka bercanda. Saya menemukan humor dalam situasi yang sulit, dan
dapat menertawakan diri saya sendiri.
Saya bisa pulih secara emosional dari kerugian dan kemunduran. Saya punya
teman yang bisa saya ajak bicara. Saya bisa mengungkapkan perasaan saya
kepada orang lain dan meminta bantuan. Perasaan marah, kehilangan dan
putus asa tidak berlangsung lama.
Saya merasa percaya diri, menghargai diri sendiri. dan memiliki konsep yang
sehat tentang siapa saya.
Saya belajar pelajaran berharga dari pengalaman saya dan dari pengalaman
orang lain.
Saya pandai membuat semuanya berjalan dengan baik. Saya sering diminta
untuk memimpin kelompok dan proyek.
Saya sangat fleksibel. Saya merasa nyaman dengan kompleksitas paradoks
saya. Saya optimis dan pesimis, percaya dan berhati-hati, tidak egois dan
egois, dan lain sebagainya.
Saya selalu menjadi diri saya sendiri, tetapi saya menyadari bahwa saya
berbeda dalam situasi yang berbeda.
Saya lebih suka bekerja tanpa deskripsi pekerjaan tertulis. Saya lebih
efektif jika saya bebas melakukan apa yang menurut saya terbaik dalam
setiap situasi.
Saya pendengar yang baik. Saya memiliki keterampilan empati yang baik.
Saya tidak menghakimi orang lain dan beradaptasi dengan gaya kepribadian
orang yang berbeda.
Saya sangat tahan lama. Saya bertahan dengan baik selama masa-masa sulit.
Saya memiliki semangat mandiri di balik cara kerja sama saya dalam bekerja
dengan orang lain.
Saya telah dibuat lebih kuat dan lebih baik oleh pengalaman yang sulit.
Hasil quiz:
>80 sangat tangguh!
65-80 lebih tangguh dari kebanyakan orang
50-65 cukup tangguh
40-50 belajar menjadi tangguh
<40 belum tangguh. harus belajar
Memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang kuat. Harga diri adalah bagaimana
perasaan Anda tentang diri Anda sendiri. Ini menentukan seberapa banyak Anda
belajar setelah terjadi kesalahan. Ini memungkinkan Anda untuk menerima pujian
dan pujian. Ini bertindak sebagai penyangga terhadap pernyataan yang
menyakitkan sekaligus menerima kritik yang membangun. "Saya suka, menghargai,
dan mencintai diri sendiri ...."
Baca orang lain dengan empati. Lihat sesuatu melalui perspektif orang lain,
bahkan antagonis. Sikap menang / menang / menang dalam konflik. Tanyakan "Apa
yang dipikirkan dan dirasakan orang lain? Bagaimana rasanya menjadi mereka?
Bagaimana mereka mengalamiku? Apa yang sah tentang apa yang mereka rasakan,
katakan, dan lakukan?"
Gunakan intuisi, firasat kreatif. Terimalah persepsi dan intuisi bawah sadar
sebagai sumber informasi yang valid dan berguna. Tanyakan "Apa yang dikatakan
tubuh saya? Apakah lamunan itu berarti apa-apa? Mengapa saya tidak percaya
apa yang dikatakan kepada saya? Bagaimana jika saya melakukan ini?"
Pertahankan diri dengan baik. Hindari dan blokir serangan, lawan. Lihat dan lihat
kontra, "permainan", dan manipulasi yang dicoba orang lain. Temukan sekutu,
sumber daya, dan dukungan.
Indikator yang baik dari kesehatan mental yang luar biasa adalah ketika
seseorang yang berbicara tentang pengalaman kasar berkata, "Saya tidak akan
pernah rela mengalami hal seperti itu lagi, tetapi itu adalah salah satu hal
terbaik yang pernah terjadi pada saya." Tanyakan "Bagaimana saya bisa
membalikkan ini? Mengapa bagus jika ini terjadi? Apa hadiahnya?"
Menjadi lebih baik dan lebih baik setiap dekade. Menjadi semakin kompeten
dalam hidup, tangguh, tahan lama, menyenangkan, dan bebas. Luangkan lebih
sedikit waktu untuk bertahan hidup daripada yang lain dan selamat dari kesulitan
besar dengan lebih baik. Nikmati hidup lebih dan lebih.
Unjuk Karya
Pengetahuan yang aku Keterampilan yang aku Sikap yang aku bangun
dapat dari Projek bangun dari Projek dari Projek
Kewirausahaan ini Kewirausahaan ini Kewirausahaan ini
2. Unjuk Karya