Untuk
Tema:
Guru SMA
Kewirausahaan
(Fase E)
© 2022
Penyusun:
Deta Edias Pangestika., M.Pd
Sifa Alfiyah., S.Pd
1. Pemahaman bahwa program kewirausahaan adalah program yang
membangun kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta
memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
dalam mengembangkan wirausaha.
2. Pengetahuan dan keterampilan yang dilatih adalah hal penting yang
dibutuhkan di dunia nyata apapun peran yang nantinya dipilih siswa
saat dewasa.
3. Komitmen seluruh warga sekolah untuk menerapkan nilai-nilai
penting kewirausahaan: kreativitas, inovasi, kepemimpinan,
komitmen, pantang menyerah, berintegritas, berjiwa pemimpin,
mandiri, berkomitmen, pantang menyerah. Hal ini tidak terbatas
diterapkan pada jam mata pelajaran Kewirausahaan saja, tapi
dilaksanakan pada bidang lainnya.
4. Pemahaman bahwa meskipun ada tahap di mana siswa akan
diminta untuk membuat sebuah rancangan usaha dan
menjalankannya, keberhasilan dari proyek kewirausahaan ini
ditentukan pada perubahan perilaku dan cara pandang siswa
tentang kewirausahaan dan bagaimana mereka menerapkan nilai-
nilai tersebut dalam kehidupan (tidak ditentukan dari seberapa
banyak laba penjualan yang dapat dihasilkan siswa).
5. Memberikan bimbingan bagi siswa sekaligus memberikan ruang
bagi siswa untuk menuangkan kreativitas mereka. Hal ini termasuk
bersikap terbuka dalam menerima masukan program dari siswa
yang berhubungan dengan kewirausahaan.
6. Membina hubungan dengan pemerintah dan wirausahawan daerah
agar dapat menjadi partner dalam pelaksanaan program
kewirausahaan. Hal ini penting karena para siswa perlu mendapat
ragam pengalaman dan informasi dari dunia nyata. Bentuk
kerjasama yang dapat dilakukan adalah: temu ahli, wawancara,
diskusi, kunjungan, workshop atau magang, pendampingan, dan
kegiatan lainnya yang mendukung.
7. Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan seluruh
guru mata pelajaran, jika akan ada hari yang dipakai untuk
kunjungan, observasi, unjuk karya atau lainnya agar seluruh
kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik.
MENGGALI POTENSI DAERAH MELALUI WIRAUSAHA MUDA
Salah satu agenda strategis pembangunan kepemudaan adalah menciptakan generasi penerus masa
depan bangsa yang tangguh, mandiri dan berdaya saing, terlebih untuk memasuki era Revolusi Industri 4.0 dan
peluang bonus demografi. Menyadari pentingnya peran dan fungsi yang melekat pada pemuda, maka
pemerintah Indonesia berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang ada melalui penyadaran,
pemberdayaan, pengembangan kepemudaan di segala bidang, sebagai bagian dari pembangunan nasional.
(Statistik Pemuda Indonesia 2022). Penyadaran dan pengembangan sikap wirausaha kepada para siswa SMA
usia pemuda 16-18 tahun merupakan bagian dari kewajiban sekolah dalam menyiapkan pengetahuan, sikap
dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekal kehidupan di dunia nyata. Sekolah memberikan pengenalan,
bimbingan, dan pendampingan bagi siswa dalam mengenal, memahami, dan menumbuhkan nilai-nilai luhur
dalam tema kewirausahaan. Sekolah dapat menjadi ekosistem bagi siswa untuk belajar dan menggali
pengalaman. Siswa yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, visioner, berjiwa pemimpin, mandiri,
berkomitmen, pantang menyerah adalah siswa yang akan memberikan kontribusi positif dalam perannya di
kelas, sekolah, dan masyarakat baik secara akademik maupun non-akademik.
Rangkaian kegiatan pada Tema Kewirausahaan dengan Proyek “MENGGALI POTENSI DAERAH MELALUI
WIRAUSAHA MUDA” melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam pelaksanaannya. Pengenalan etika dan integritas
lewat pelajaran agama dan budi pekerti serta budaya lokal; pembuatan berbagai macam teks seperti proposal,
iklan, surat yang melibatkan pelajaran bahasa; penghitungan dasar hasil survey, harga, dan biaya dari pelajaran
Matematika; pengenalan potensi daerah lewat pelajaran IPS dan IPA, menumbuhkan sikap kerjasama lewat
kerja kelompok berbagai bidang ilmu dan juga pelajaran Olahraga, dan lainnya.
Pelaksanaan proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat: siswa,
orangtua, guru, sekolah, masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan pihak lainnya. Peran pengembangan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan dalam membangun generasi muda Indonesia yang
mandiri, kreatif, mampu bekerja sama dan berakhlak mulia bagi terwujudnya partisipasi generasi muda pada
mengembangkan potensi daerah di masa depan. Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kewirausahaan dalam membangun generasi muda Indonesia yang mandiri, kreatif, mampu bekerja sama dan
berakhlak mulia untuk berperan aktif dalam mengembangkan potensi daerah di masa depan.
Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA (Fase E) yang berada di sekolah untuk
melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang mengusung tema Kewirausahaan. Di dalam perangkat ajar untuk
proyek “MENGGALI POTENSI DAERAH MELALUI WIRAUSAHA MUDA” ini, ada 13 (tiga belas) aktivitas yang saling
berkaitan.
Tim Penyusun menyarankan agar proyek ini dilakukan pada semester pertama kelas X dikarenakan
aktivitas yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar siswa dapat memiliki kesempatan untuk
melakukan rangkaian pembelajaran secara penuh, dari mengenal, membangun sikap, hingga membuat aksi
nyata dan refleksi.
Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan proyek ini adalah 3 (tiga) minggu, dengan total
kurang lebih 72 Jam Pelajaran. Proyek ini membuat gambaran sederhana dari pelaksanaan yang terdiri dari 72
Jam Pelajaran. Setiap tahap memiliki JP yang berbeda terkait dengan karakteristik dari kegiatan pada tahap
tersebut. Sisa JP yang ada dapat dimanfaatkan guru untuk meramu kembali kegiatan dan JP yang dibutuhkan
pada setiap tahap dengan mempertimbangkan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi siswa.
Siswa juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.
Guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah
aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas diselesaikan dalam waktu yang singkat.
Materi ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar proyek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai
dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri.
Modul Proyek Fase E: Dimensi Profil Pelajar Sub-elemen yang disasar:
Tema: Kewirausahaan Pancasila: • Mengutamakan persamaan
Topik: MENGGALI POTENSI 1. Beriman, Bertakwa kepada dengan orang lain dan
DAERAH MELALUI Tuhan Yang Maha Esa dan menghargai perbedaan
WIRAUSAHA MUDA berakhlak mulia • Pemahaman diri dan situasi
Total waktu: 72 JP 2. Mandiri yang dihadapi
3. Kreatif • Menghasilkan karya dan
4. Gotong royong tindakan yang orisinal
• Memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternatif
solusi permasalahan
• Kerja sama
Asesmen Diagnostik dengan menggunakan mentimeter. Dilakukan sebelum proyek dimulai untuk
mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai untuk menentukan kebutuhan diferensiasi peserta
didik, pengembangan alur dan kegiatan proyek, dan penentuan perkembangan sub-elemen antarfase
I. Tahap Pengenalan. Mengenali makna, karakteristik, dan peran wirausaha dalam kehidupan manusia.
II. Tahap Kontekstualisasi. Mengkontekstualisasi wujud wirausaha dalam pengenalan potensi daerah.
8 JP 4 JP 4 JP
III. Tahap Perencanaan. Mencari dan mengembangkan ide, menginventarisasi sumber daya, dan
merencanakan usaha yang berkelanjutan
4 JP 4 JP 4 JP
IV. Tahap Aksi. Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui aksi nyata yang
bermakna
4 JP 12 JP
12 JP
V. Tahap Refleksi Dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan unjuk karya, evaluasi dan refleksi
Refleksi Dan Tindak
13 Lanjut
3
4 JP
Total: 72 JP
1 JP = 45 menit
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila
Berkembang sesuai
Sub- elemen Belum berkembang Mulai berkembang Sangat berkembang
harapan
Akhlak Kepada Mengidentifikasi Mengenal Mengidentifikasi hal Mengutamakan
Manusia - kesamaan dengan perspektif dan yang menjadi persamaan dengan
Mengutamakan orang lain sebagai emosi/perasaan dari permasalahan bersama, orang lain dan
persamaan dengan perekat hubungan sudut pandang memberikan menghargai
orang lain dan sosial dan orang atau alternatif solusi untuk perbedaan
menghargai mewujudkannya dalam kelompok lain yang menjembatani melebih harapan
perbedaan aktivitas kelompok. tidak perbedaan dengan
Mulai mengenal pernah dijumpai mengutamakan
berbagai kemungkinan atau dikenalnya. kemanusiaan.
interpretasi dan cara Mengutamakan
pandang yang berbeda persamaan dan
ketika dihadapkan menghargai
dengan dilema. perbedaan sebagai
alat pemersatu
dalam keadaan
konflik
atau perdebatan.
Berkembang sesuai
Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Sangat Berkembang
harapan
Berkembang sesuai
Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Sangat Berkembang
harapan
Berkembang sesuai
Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Sangat Berkembang
harapan
Kolaborasi - Kerja Menunjukkan Menyelaraskan Membangun tim Membangun tim
sama ekspektasi tindakan sendiri dan mengelola dan mengelola
(harapan) positif dengan tindakan kerjasama untuk kerjasama untuk
kepada orang lain orang lain untuk mencapai tujuan mencapai tujuan
dalam rangka melaksanakan bersama sesuai bersama secara
mencapai tujuan kegiatan dan dengan target yang mandiri sesuai
kelompok di mencapai tujuan sudah ditentukan. dengan target yang
lingkungan sekitar kelompok di sudah ditentukan.
(sekolah dan lingkungan sekitar,
rumah). serta memberi
semangat kepada
orang lain untuk
bekerja efektif dan
mencapai tujuan
bersama.
ALUR KEGIATAN
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mendalami makna wirausaha
Siswa dapat mengenal karakteristik seorang pengusaha
Waktu: 4JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator/ Fasilitator/ Narasumber/ Supervisi/ Konsultasi
Persiapan:
➢ Sebagai kegiatan awal dari tema, guru akan memperkenalkan tema kewirausahaan dengan
proyek Menggali Potensi Daerah Melalui Wirausaha Muda
➢ Diskusi tentang harapan siswa akan pelaksanaan program ini
➢ Pembuatan perjanjian kelas tentang sikap belajar (terlampir: lampiran kegiatan 1)
Pelaksanaan:
➢ Siswa melakukan diskusi apa yang siswa ketahui tentang kewirausahaan
➢ Siswa diskusi tentang petunjuk visual (gambar: pengusaha dan pegawai). Mana yang
menggambarkan pengusaha? Mana yang bukan? Apa perbedaannya?
➢ Siswa mengamati video tentang kewirausahaan yang diberikan guru.
➢ Siswa mendengarkan instruksi dari Guru sebelum diskusi dan mendengarkan penjelasan
Guru tentang definisi wirausaha/entrepreneur : orang yang pandai atau berbakat dan
inovatif dalam melakukan aktivitas kewirausahaan baik mengenali produk baru,
menentukan cara produksi produk baru, menyusun manajemen operasional pengadaan
produk, memasarkan produk, dan mengatur sistem permodalan usahanya.
➢ Siswa membaca artikel/menonton dokumentasi tentang tokoh wirausahawan sukses
➢ Siswa mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan dalam
bacaan/tontonan: Bagaimana sikap atau karakteristik tokoh? Apakah kamu memiliki sikap
dan karakteristik yang sama dengan tokoh?
Tugas:
➢ Mengerjakan jurnal (terlampir: lampiran kegiatan 1)
➢ Mencari tahu anggota keluarga/masyarakat yang adalah seorang wirausahawan.
Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan : Apakah kamu mengenal
seorang pengusaha atau wiraswasta? Bagaimana sikap atau karakteristik mereka? Apakah
kamu memiliki sikap dan karakteristik yang sama dengan mereka?
KEGIATAN 2: MENGGALI POTENSI DIRI
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mengenal karakter dan kualitas diri yang berhubungan dengan karakteristik
kewirausahaan
Siswa dapat mengenal dan menggali minat dan bakat
Waktu: 4JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator / Fasilitator / Narasumber / Supervisi / Konsultasi
Persiapan: Guru membagi siswa kedalam kelompok, satu kelompok terdiri dari 6 siswa.
Pelaksanaan:
➢ Presentasi individu. Apakah hal yang menarik minatmu?. Siswa secara bergantian masing-
masing 1 menit tentang satu hal yang menarik minatnya.
➢ Diskusi kelompok. Bagaimana kalian dapat melihat bidang minat kalian sebagai sebuah
bisnis, produk, atau layanan sosial (kewirausahaan sosial?)
➢ Usaha impian. Siswa menuliskan dan mengilustrasikan tentang usaha impiannya pada
jurnal. (terlampir: lampiran kegiatan 2)
➢ Siswa melakukan presentasi individu tentang usaha impian mereka.
➢ Guru mengajukan pertanyaan: Apa yang harus dilakukan agar impianmu berhasil? Siswa
mendeskripsikan jawaban mereka pada tabel.
➢ Diskusi kelompok. Siswa berbagi dengan teman-temannya tentang isi tabel mereka.
➢ Diskusi kelas. Siswa bersama-sama dalam kelompok merumuskan ingin menjadi
Wirausahawan dibidang apa, seperti apa, dan bagaimana.
Tugas:
➢ Mengisi jurnal (terlampir: lampiran kegiatan 2)
➢ Membaca artikel/menonton topik terkait kegiatan di atas
➢ Membuat daftar potensi pribadi dan impian/cita cita masa depan (dream book)
KEGIATAN 3: MENUMBUHKAN SIKAP WIRAUSAHA
Tujuan Pembelajaran:
➢ Membangun sikap wirausaha (berani mencoba, membuat keputusan
➢ Siswa dapat memahami dasar-dasar kewirausahaan dan pengambilan keputusan
➢ Memahami persepsi dan definisi kewirausahaan dan bisnis kecil
➢ Memahami peran kewirausahaan bagi komunitas
Waktu: 4JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator / Fasilitator / Narasumber / Supervisi / Konsultasi
Persiapan : Guru menyiapkan lembar kuesioner “cocok jadi wirausahawan” (terlampir: lampiran
kegiatan 3). Dan Guru dapat membuat kotak tabulasi di papan tulis untuk pengisian hasil survey.
Pelaksanaan:
➢ Siswa mengisi kuesioner : Cocok jadi wirausahawan. (terlampir: lampiran kegiatan 3)
➢ Diskusi kelompok. Siswa dengan nilai yang sama berkumpul dalam satu kelompok. Mereka
saling berbagi tentang persamaan dari sifat yang mereka miliki. Perwakilan dari tiap
kelompok akan berbagi hasil diskusi pada presentasi kelas.
➢ Siswa melakukan survey pendapat siswa. Menjadi wirausahawan sukses itu : bakat, pilihan,
atau keduanya? (terlampir: lampiran kegiatan 3)
➢ Siswa dibimbing Guru membahas hasil survey. Siswa memberikan alasan atas jawaban yang
mereka pilih.
➢ Melakukan Ice Breaking atau Permainan: Arkade Bola Kertas. Siswa mendapat 3x
kesempatan melempar bola kertas ke dalam keranjang yang ditaruh di depan kelas.
Terdapat 3 titik untuk melempar. Setiap titik mempunyai poin. Titik terjauh memiliki poin
terbesar, titik terdekat memiliki poin terkecil. Jika berhasil masuk, siswa mendapat poin, jika
tidak 0. Siswa yang memiliki poin tertinggi menjadi pemenangnya.
➢ Siswa dibimbing Guru melakukan diskusi. Wirausahawan adalah individu yang
menggunakan sumber daya ekonomi dan menciptakan produk baru atau bisnis baru.
Mereka menanggung risiko dan menerima imbalan/keuntungan dari usaha mereka.
Pertanyaan : Apa saja kerugian yang bisa dialami oleh seorang wirausahawan? Mengapa
mereka berani untuk mengambil resiko dalam berusaha?
Tugas:
➢ Mengisi jurnal (terlampir: lampiran kegiatan 3)
➢ Membuat satu komitmen untuk mencoba atau melakukan hal baru minggu ini.
KEGIATAN 4: MENGENAL POTENSI DAERAH
Tujuan Pembelajaran :
Siswa mengenal potensi daerah
Waktu : 8JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator / Fasilitator / Narasumber / Supervisi / Konsultasi
Persiapan : Guru menyiapkan artikel, gambar, maupun tulisan peta penyebaran negara-negara
berdasarkan tingkat kemajuan ekonominya. (terlampir: lampiran kegiatan 4)
Pelaksanaan:
➢ Siswa menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang negara maju dan negara
berkembang dan menyebutkan daftar negara maju dan negara berkembang yang
mereka ketahui
➢ Siswa menebak mana yang merupakan negara maju dan berkembang dan menyebutkan
alasannya dari 3 contoh gambar berpasangan berbagai negara dari jurnal yang diberikan
Guru. (terlampir: lampiran kegiatan 4)
➢ Siswa mendengarkan penjelasan Guru tentang negara maju dan berkembang. 4 faktor
yang mendukung kemajuan ekonomi suatu negara: Sumber daya alam, sumber daya
modal, sumber daya manusia, kewirausahaan
➢ Siswa diminta untuk mencari persamaan dan perbedaan dari negara maju dan
berkembang. Kemudian siswa merefleksikan apa yang dapat dicontoh/ditiru dari
sumber/potensi wirausaha daerah negara maju. (terlampir: lampiran kegiatan 4)
➢ Siswa menyimpulkan tentang kesamaan yang dimiliki oleh negara-negara maju (lewat
hasil diskusi juga dari kegiatan membaca artikel). (terlampir: lampiran kegiatan 4)
Tugas:
➢ Mengerjakan jurnal (terlampir: lampiran kegiatan 4)
➢ Guru meminta siswa melakukan riset dan observasi (lewat kunjungan, wawancara, atau
pengamatan langsung) terhadap sumber daya yang ada di daerah tempat tinggal.
Panduan riset dan observasi ada pada jurnal.
KEGIATAN 5: ANALISIS SUMBERDAYA DAERAH
Tujuan Pembelajaran :
Siswa mengenal potensi daerah
Waktu : 4 JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator / Fasilitator / Narasumber / Supervisi / Konsultasi
Persiapan : Guru menyiapkan artikel tentang Jakarta Kota Metropolitan dan Segitiga Emas Jakarta:
Pusat Bisnis Jakarta (terlampir: lampiran kegiatan 5), lembar diagram Analisis SWOT (terlampir:
lampiran kegiatan 5).
Guru meminta siswa menyiapkan hasil wawancara/diskusi/survey/kunjungan luar sekolah guna
mencari tahu tentang potensi daerah dari kegiatan sebelumnya.
Catatan: Pilihan artikel tidak harus sesuai dengan judul di atas. Pilihan artikel dapat disesuaikan
dengan satuan pendidikan masing-masing.
Pelaksanaan:
➢ Siswa mengamati penjelasan Guru yan menunjukkan gambar Jakarta Kota Metropolitan dan
bertanya: Siapa yang pernah berkeliling kota Jakarta? Apa yang kalian ketahui mengenai
Jakarta sebagai Kota Metropolitan?
➢ Siswa membaca artikel 1 “Jakarta Kota Metropolitan” dan bertanya tentang isi artikel (Apa
yang menjadi daya tarik dari Jakarta ? Apa peluang atau potensi yang usaha yang bisa di
kembangkan? Apa strategi atau langkah yang dapat dilakukan agar usaha yang di ambil
dapat berkembang? (terlampir: lampiran kegiatan 5)
➢ Setelah selesai mendengar jawaban dari siswa, Siswa membaca kembali artikel 2 “Segitiga
Emas Jakarta: Pusat Bisnis Jakarta”. Siswa menyebutkan langkah-langkah yang dilakukan
oleh para pelaku usaha untuk meningkatkan perekonomian mereka. (terlampir: lampiran
kegiatan 5)
➢ Siswa mendengarkan penjelasan Guru tentang analisis SWOT, sebagai alat untuk
mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal diri/daerah/suatu usaha dan hasil
digunakan sebagai salah satu dasar untuk pengambilan keputusan
➢ Siswa duduk berkelompok dan membaca kembali artikel 1 dan 2 dan menuliskan komponen
SWOT (terlampir: lampiran kegiatan 5), sebagai refleksi untuk usaha yang akan di ambil.
Tugas :
Secara berkelompok, siswa membaca kembali hasil pengamatan dan survei dari kegiatan
sebelumnya. Lalu secara bersama berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi dan identifikasi potensi
daerah dalam diagram analisis SWOT.
KEGIATAN 6: KEARIFAN LOKAL DAN ETIKA BERWIRAUSAHA
Tujuan Pembelajaran :
➢ Siswa mengenal kearifan lokal dari berbagai daerah yang berhubungan dengan
kewirausahaan
➢ Siswa memahami kearifan lokal sebagai bagian yang mendukung kelangsungan
kewirausahaan
Waktu : 4JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator / Fasilitator / Narasumber / Supervisi / Konsultasi
Persiapan : Guru menyiapkan artikel Kearifan Lokal dalam Praktik Bisnis di Indonesia baik yang
dibuat sendiri ataupun mencontoh dari panduan. (terlampir: lampiran kegiatan 6)
Pelaksanaan:
➢ Guru menyebutkan sebuah pepatah/petuah dalam bahasa daerah yang betema
kebijakan hidup, integritas, dan kerja kertas. Guru meminta kepada siswa untuk
menebak arti dari pepatah/petuah tersebut, dan menyebut apakah pernah mendengar
hal tersebut? Guru meminta siswa menyebutkan pepatah/petuah lainnya yang mereka
ketahui
➢ Siswa membaca artikel “Kearifan Lokal Dalam Praktik Bisnis di Indonesia” lalu secara
mandiri atau berpasangan mengerjakan kegiatan lanjutan: mendata kearifan lokal dari
berbagai daerah pada tabel dan menjawab pertanyaan diskusi terkait tema kegiatan.
(terlampir: lampiran kegiatan 6)
➢ Siswa mendengarkan penjelasan Guru tentang formatif 1 yang akan dilakukan oleh
guru dengan menilai partisipasi siswa dan refleksi yang dituliskan pada jurnal. Formatif
2 yang dilakukan di akhir kegiatan 6 yaitu Esai singkat (150 - 400 kata) tentang topik
pilihan: (formatif 1 & 2terlampir: lampiran kegiatan 6)
1. Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila
2. Analisis sumberdaya daerahku
3. Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah
Tugas:
➢ Melengkapi jurnal (terlampir: lampiran kegiatan 6)
➢ Membuat kerangka penulisan topik pilihan
KEGIATAN 7: MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN IDE
Tujuan Pembelajaran :
➢ Siswa mampu menemukan dan mengembangkan ide yang layak, berdampak dan kreatif
➢ Siswa mampu memberikan solusi atas masalah
Waktu : 4JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator / Fasilitator / Narasumber / Supervisi / Konsultasi
Persiapan :
Guru menyiapkan materi kegiatan kreativitas seperti pada jurnal. Guru dapat menjadikan
kegiatan pada jurnal sebagai panduan, tetapi dapat mencari alternatif yang lain atau melakukan
dalam urutan yang berbeda. Siapkan situasi dan suasana kelas dalam keadaan relaks. Tunjukkan
sikap terbuka dalam menerima dan menyimak ide yang diekspresikan siswa pada kegiatan-
kegiatan yang dilakukan. Catatan: Pada Kegiatan 7 ini merupakan kegiatan Ice Breaking atau
permainan untuk mengasah keterampilan dalam berimajinasi dan kreativitas.
Pelaksanaan :
➢ Siswa melakukan kegiatan imajinasi gambar (terlampir: lampiran kegiatan 7). Siswa
melengkapi gambar garis atau simbol yang ada pada kotak sesuai imajinasinya. Siswa dapat
melengkapi gambar dengan warna. Siswa berbagi dan membandingkan hasil imajinasinya
dengan teman sebangku/sekelompok menggunakan pertanyaan panduan.
➢ Siswa melakukan kegiatan imajinasi komunikasi antar dua karakter pada komik. Siswa
melengkapi komik dengan kalimat percakapan sesuai imajinasinya (terlampir: lampiran
kegiatan 7). Siswa dapat melengkapi komik dengan tambahan latar dan warna. Siswa
berbagi dan membandingkan hasil imajinasinya dengan teman sebangku/sekelompok
menggunakan pertanyaan panduan.
➢ Perwakilan siswa berbagi hasil diskusi dengan temannya.
➢ Siswa melakukan kegiatan ketiga yaitu Sepatu Impian (terlampir: lampiran kegiatan 7). Guru
memberikan sebuah konteks dengan situasi berikut: Siswa adalah salah satu peserta
kompetisi inovasi muda, di mana mereka diminta untuk membuat inovasi atas salah satu
produk kelengkapan sekolah. Siswa melengkapi gambar dasar pada jurnal (atau bisa
menggambar kembali pada kertas kosong atau pada media digital) menggunakan daya
imajinasinya sekreatif mungkin.
➢ Guru dapat mengadakan kegiatan gallery walk agar siswa dapat saling melihat hasil kerja
teman-temannya
➢ Guru menunjukkan diagram tentang Karakteristik dari Kreativitas (Unik, Baru, Inovatif, Asli)
dan bagaimana Pengembangan kreativitas dapat dilaksanakan pada: kreativitas lingkungan,
kreativitas produk, kreativitas proses, kreativitas SDM. Guru membuka diskusi dengan siswa
tentang apa yang mereka pahami dari diagram tersebut dan siswa menjelaskan kreativitas
yang mereka sajikan dari tugas Sepatu Impian.
Tugas:
- Menulis jurnal (terlampir: lampiran kegiatan 7).
- Melengkapi tugas sepatu impian pada kegiatan mandiri atau di rumah.
KEGIATAN 8: MERENCANAKAN USAHA
Tujuan Pembelajaran:
➢ Siswa mampu memahami komponen penyusunan perencanaan usaha
➢ Siswa memahami langkah-langkah pembuatan perencanaan usaha
➢ Siswa mampu menulis sebuah perencanaan usaha yang sederhana dan logis
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator / Fasilitator / Narasumber / Supervisi / Konsultasi
Persiapan:
Guru menyiapkan lembar perencanaan usaha (terlampir: lampiran kegiatan 8). Guru
menekankan kegiatan ini adalah kegiatan contoh untuk memahami bagaimana membuat
sebuah perencanaan usaha. Contoh yang siswa buat pada kegiatan ini dapat digunakan/tidak
digunakan pada kegiatan selanjutnya sesuai dengan ide usaha yang ingin dikembangkan.
Pelaksanaan:
➢ Guru membuka kegiatan dengan menyambungkan kegiatan sebelumnya dengan kegiatan
kini. Ketika seorang wirausahawan mendapat ide dan mengidentifikasi sebuah peluang
bisnis yang potensial, langkah selanjutnya adalah membuat sebuah perencanaan usaha.
Bagaimana membuat perencanaan usaha yang baik?
➢ Siswa mengamati lembar perencanaan usaha dan elemen penting yang ditampilkan Guru.
➢ Siswa mengembangkan ide usahanya (bisa dari inspirasi kegiatan 2, 6, 7) dan menuliskan
perencanaan usaha pada lembar yang diberikan (terlampir: lampiran kegiatan 8).
➢ Guru membantu memberi penjelasan jika siswa memiliki kesulitan dalam menentukan ide
usaha. Ide yang dikembangkan haruslah ide yang: layak (karena berfokus untuk membantu
orang lain), berdampak (karena fokus pada pemecahan masalah, bukan pada produk),
kreatif (karena menggunakan masalah sebagai inspirasi usaha)
Tugas:
➢ Mengerjakan jurnal (terlampir: lampiran kegiatan 8)
➢ Melakukan riset mandiri untuk pengisian lembar perencanaan usaha agar perencanaan
sederhana yang dihasilkan memiliki kelengkapan yang baik dan logis.
KEGIATAN 9: BERKOLABORASI DAN BEKERJA SAMA
Tujuan Pembelajaran:
➢ Mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim
➢ Melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada proyek
➢ Merefleksikan kinerja diri dalam perannya sebagai anggota tim
Waktu : 4JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator / Fasilitator / Narasumber / Supervisi / Konsultasi
Persiapan :
Siswa menyiapkan alat-alat dan ruang kelas untuk permainan berkelompok yang bertujuan
untuk membangun semangat kolaborasi dan kerja sama. Beberapa kegiatan alternatif diberikan
pada lampiran kegiatan, guru dapat memilih permainan yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pelaksanaan:
➢ Siswa berpartisipasi dalam permainan agar memperoleh pengalaman berinteraksi dalam
kerja tim. (inspirasi permainan ada pada jurnal) (terlampir: lampiran kegiatan 9)
➢ Siswa diminta untuk menyampaikan kesan-kesan dalam mengikuti permainan.
➢ Siswa bersama Guru berdiskusi tentang nilai-nilai yang didapat dari permainan.
Apakah kamu 'berpikir bersama' sebelum mulai melakukan permainan? -> membuat
perencanaan penting tetapi menjadi fleksibel saat situasi yang berbeda muncul juga sama
pentingnya.
➔ Apakah setiap anggota di kelompokmu memiliki peran yang jelas? Apakah peranmu? Apakah
kamu menikmati permainan? jika tidak, apa sebabnya?
(Tekankan bahwa dalam kerja tim, pembagian peran (pemimpin dan anggota) itu penting agar
tim berfungsi dengan baik. Dalam kolaborasi, meskipun tidak ada pembagian peran yang
signifikan, setiap anggota yang berkontribusi maksimal dan berkomunikasi dengan baik akan
menghasilkan kerjasama yang baik.
➔ Apakah kamu dapat menyelesaikan tantangan tepat waktu?
Jika tidak, menurutmu mengapa hal itu terjadi? Pentingnya
manajemen waktu untuk tim.)
➔ Apakah kamu senang dengan kolaborasi Anda sendiri dalam
aktivitasnya? Dengan anggota tim Anda? -> pastikan siswa berbicara jujur satu sama lain
dengan saling menaruh sikap hormat.
➔ Apa yang kamu pelajari? Apa yang akan kamu lakukan secara berbeda lain kali?
Tujuan Pembelajaran :
➢ Siswa memahami bauran pemasaran sebagai bagian dari strategi dalam berwirausaha
➢ Siswa mendemonstrasikan kemampuan berpikir kritis tentang konsep pemasaran melalui
aktivitas yang dilakukan
➢ Siswa memahami inovasi sebagai bagian dari keberlanjutan sebuah usaha
Waktu : 4JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator / Fasilitator / Narasumber / Supervisi / Konsultasi
Persiapan :
Murid pada kegiatan ini sudah membawa rencana pilihan usaha yang mau dilakukan (baik itu
produk/jasa). Dari rencana yang sudah ditentukan, murid diajak untuk berdiskusi mengenai
strategi pemasaran dari hal tersebut. Guru dapat mengundang guru mapel ekonomi/bisnis dan
manajemen untuk menjadi pemateri tamu di kelas. Guru juga dapat memutarkan video untuk
penjelasan ini. Untuk kegiatan pembuka, guru dapat memantik siswa dengan membawa
beberapa barang konsumsi (atau menunjukkan gambarnya).
Pelaksanaan:
➢ Siswa diminta untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan tentang produk. Contoh ada
pada jurnal. (terlampir: lampiran kegiatan 10)
Guru memberikan penjelasan: Produk dapat berupa barang, jasa, atau acara. Barang adalah
sesuatu yang digunakan atau dikonsumsi (contoh: makanan, minuman, alat tulis). Jasa
adalah sesuatu yang orang lakukan untuk membantu kita (jasa angkutan, potong rambut).
Acara adalah kegiatan bertema untuk suatu tujuan (contoh: konser musik, kompetensi
olahraga)
➢ Siswa diminta untuk berdikusi tentang pertanyaan-pertanyaan tentang produk, harga,
promosi, dan tempat . (pertanyaan panduan ada pada jurnal) (terlampir: lampiran kegiatan
10)
➢ Siswa diminta untuk berdikusi tentang teknologi. Siswa berbagi pengalaman mereka
menggunakan teknologi sehari-hari dan bagaimana teknologi mempengaruhi kehidupan.
➢ Guru bersama siswa menyaksikan contoh inovasi pada teknologi. Pertanyaan: bagaimana
inovasi dengan menggunakan teknologi membantu memecahkan masalah dan
meningkatkan efisiensi serta produktivitas. (pertanyaan panduan pada jurnal) (terlampir:
lampiran kegiatan 10)
Tugas :
Mengamati perkembangan teknologi di daerah. Guru memberikan pertanyaan pemantik,
pertanyaan pemantik yang dapat diberikan kepada siswa contohnya adalah sebagai berikut:
Apa aspek kehidupan yang berubah dalam sepuluh tahun terakhir? Apa manfaat dari inovasi di
bidang teknologi bagi aspek kehidupan tersebut?
KEGIATAN 11: PENYEMPURNAAN KARYA DAN STRATEGI
Tujuan Pembelajaran:
➢ Siswa mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim
➢ Siswa melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada penyelesaian
proyek
➢ Siswa mampu mengkomunikasikan ide di depan khalayak
Waktu : 12JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator / Fasilitator / Narasumber / Supervisi / Konsultasi
Persiapan :
Guru meluangkan waktu secara berkala untuk mengecek perkembangan siswa. Kegiatan ini
lebih banyak dilakukan secara mandiri oleh siswa. Guru dapat mendampingi jika siswa
memerlukan bantuan dalam hal berhubungan dengan pihak ketiga atau pihak lain di luar
sekolah.
Pelaksanaan:
➢ Siswa dibimbing Guru untuk mendiskusikan progres perkembangan pembuatan
Karya/produk/rencana usaha/strategi usaha. Diskusi dilakukan per kelompok.
➢ Guru menginformasikan sumber-sumber belajar tambahan yang membantu siswa
menyelesaikan pembuatan Karya/produk/rencana usaha/strategi usaha.
➢ Guru memfasilitasi kegiatan siswa yang berhubungan dengan penyelesaian pembuatan
Karya/produk/rencana usaha/strategi usaha (melakukan survey, wawancara,
pembuatan prototype, peminjaman alat/ruang sekolah, komunikasi dengan orang tua,
komunikasi dengan guru mapel yang terkait seperti guru ekonomi/manajemen, guru
matematika, dan lainnya, atau pihak lain yang dapat membantu siswa)
➢ Guru membagikan jadwal presentasi kelompok dan check list kelengkapan presentasi
proposal usaha kepada siswa
➢ (pada hari yang ditentukan) Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan proposal
usaha, progres perkembangan usaha, produk, dll. Guru (bersama tim penilai) akan
memberikan masukan bagi perbaikan proposal usaha dan produk siswa.
➢ Siswa melanjutkan penyempurnaan proposal usaha dan prototype produk.
Tugas:
➢ Melakukan kegiatan mandiri (bersama kelompok) penyelesaian proposal usaha dan
persiapan presentasi proposal (Panduan pengerjaan proposal terdapat pada lampiran
kegiatan 11)
➢ Membuat perbaikan dan penyempurnaan proposal usaha da prototype produk.
KEGIATAN 12: WIRAUSAHA MANDIRI DAN BERKELANJUTAN
Tujuan Pembelajaran:
➢ Siswa memahami tantangan yang dihadapi oleh wirausahawan
➢ Siswa memahami faktor-faktor penting dalam menciptakan usaha yang berkelanjutan
Waktu : 12JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator / Fasilitator / Narasumber / Supervisi / Konsultasi
Persiapan :
Ada dua hal yang akan dilakukan pada kegiatan ini, yaitu Proyek Unjuk Kerja dan juga studi
kasus tentang ketangguhan dalam menghadapi tantangan. Untuk Proyek Unjuk Kerja, Guru
dapat berkoordinasi bersama guru pendamping Proyek Kewirausahaan dan P5 lainnya, Kepala
Sekolah, orangtua dan/atau pengurus OSIS agar kegiatan Proyek Unjuk Kerja berjalan dengan
baik. Sambil siswa bersama kelompoknya berproses menyiapkan proyek unjuk kerja selama
jadwal Kegiatan 12 berlangsung, guru dapat mengecek kesiapan siswa dan tantangan yang
mereka hadapi sambil membawakan materi tentang ketangguhan dalam menghadapi
tantangan (Hukum Karnel dan Kuis Ketangguhan). Panduan pelaksanaan di bawah ini dapat
disesuaikan sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan:
➢ Siswa bekerja secara mandiri dengan kelompoknya menyiapkan aksi atau Proyek Unjuk
Kerja
➢ Siswa bersama Guru mendiskusikan perkembangan persiapan Proyek Unjuk Kerja Siswa
berdasarkan proposal dan timeline yang sudah dibuat
➢ Siswa bersama Guru mendiskusikan dengan siswa tantangan yang dihadapi selama
pengerjaan proposal, produk dan persiapan Proyek Unjuk Kerja atau aksi
➢ Siswa mengisi Kuesioner Ketangguhan pada jurnal (terlampir: lampiran kegiatan 12)
➢ Siswa mendiskusikan hasil kuesioner
➢ Siswa membaca teks Hukum Karnel dan menghubungkannya dengan pengalaman
kewirausahaan siswa. Pertanyaan diskusi: Apa tantangan terbesar yang kamu miliki?
Bagaimana usahamu mengatasinya? Apakah tantangan ini menyurutkan motivasimu
untuk menyelesaikan/melangsungkan proyek yang sedang kamu lakukan? Jika
menghadapi tantangan apa yang sebaiknya dilakukan? Berhenti dan mencari tantangan
baru atau mencari cara mengatasinya? (terlampir: lampiran kegiatan 12)
➢ Siswa mendiskusikan faktor -faktor penting (inovasi, kreasi, relasi, dan motivasi) dalam
usaha yang berkelanjutan. Pertanyaan diskusi: Apa hubungan faktor inovasi, kreasi,
relasi, dan motivasi pada usaha yang berkelanjutan? Jika dihubungkan dengan Proyek
yang sedang kalian buat, bagaimana kalian membuat faktor inovasi, kreasi, relasi , dan
motivasi mendukung keberlanjutan usaha kalian? Jika memiliki banyak tantangan,
kenapa seorang wirausahawan tetap tangguh menjalankan usahanya?
Tugas:
➢ Siswa menyiapkan kelengkapan persiapan Proyek Unjuk Kerja atau aksi sesuai panduan
➢ Siswa berlatih presentasi untuk persiapan Proyek Unjuk Kerja atau aksi
➢ Siswa membersihkan dan merapikan ruangan dan dokumen setelah Proyek Unjuk Kerja
atau aksi selesai
KEGIATAN 13: REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT
Tujuan Pembelajaran :
➢ Siswa merefleksikan pengalaman belajar mereka lewat jurnal refleksi dan tindak lanjut
➢ Siswa mampu merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan yang
dibangun untuk masa depan
Waktu : 4JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru : Moderator / Fasilitator / Narasumber / Supervisi / Konsultasi
Persiapan :
Guru menyiapkan lembar refleksi (secara cetak atau digital) atau menuliskan pertanyaan refleksi
pada papan tulis
Pelaksanaan :
➢ Siswa mengerjakan refleksi pribadi dengan menggunakan pertanyaan panduan pada jurnal
➢ Siswa duduk berkelompok dan berbagi hasil refleksinya
➢ Siswa bersama Guru untuk diskusi kelas, meminta perwakilan untuk berbagi tentang refleksi
pribadi dan refleksi kelompok
➢ Siswa mengisi pohon harapan dan kekhawatiran yang dibuat di awal kegiatan dan meminta
pendapat siswa tentang hal ini.
➢ Guru memberi penutup dengan mengucapkan selamat atas komitmen dan keberhasilan
siswa menjalani Proyek Kewirausahaan dan memberikan pesan bahwa pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kewirausahaan yang dibangun pada proyek ini dapat diaplikasikan
dan membawa manfaat bagi kehidupan kini dan masa depan
Tugas :
➢ siswa memastikan kelengkapan jurnal atau berkas belajar Proyek Kewirausahaan lalu
mengumpulkannya dalam bentuk portofolio
JURNAL
Lampiran: Kegiatan 1
Agar proyek Digital Enterpreneur Milenial Generation dapat terlaksana dengan baik, maka
kita wajib:
Apa yang kalian harapkan dari Proyek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda pada
P5 Tema Wirausaha ini?
Apa kekhawatiran yang kalian miliki dari Proyek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha
Muda pada P5 Tema Wirausaha ini?
Apa tantangan yang kalian perkirakan akan kalian hadapi dari Proyek Menggali Potensi Daerah
Lewat Wirausaha Muda pada P5 Tema Wirausaha ini?
4. Lokasi usaha:
8. Karakter tokoh:
Usaha Impian
Andai ini adalah tokomu. Tulislah dan hiaslah toko ini dengan usaha impianmu.
Tulis nama toko, harga barang/jasa, gambar produk, keterangan lain.
Saya saat ini Impian saya di masa depan Yang saya usahakan agar
impian saya menjadi kenyataan
Nama :
Karena…….
Saya berbakat dalam bidang: Saya memiliki sikap berikut….. (lingkari 3
sikap yang sangat menggambarkan dirimu
1. ……………………
saat ini.)
2. ……………………
3. …………………...
Berilah bobot pada 10 pertanyaan kuesioner di bawah ini sesuai dengan apa yang kamu rasakan.
1-------------------2----------------------3--------------------4----------------------5
Sangat tidak cukup setuju sangat
tidak setuju setuju setuju
setuju
1. ….. Saya menyukai tantangan untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru
2. ….. Saya rela bekerja keras asal dapat mewujudkan mimpi saya
3. ….. Saya adalah orang yang jujur, dapat dipercaya dan diandalkan oleh teman, guru, dan
keluarga.
4. ….. Saya merasa sangat puas saat dapat menyelesaikan tugas dengan baik
5. ….. Saya selalu menyelesaikan tugas yang saya miliki meskipun banyak tantangan yang
dihadapi
6. ….. Saya dapat membuat keputusan secara mandiri
7. ….. Saya berani mengambil resiko dan belajar dari kesalahan
8. ….. Saya dapat bekerja dengan baik pada situasi yang beragam
9. ….. Saya memiliki kepribadian/keahlian/keterampilan yang unik yang tidak dimiliki semua
orang.
10. ….. Ayah/Ibu saya adalah seorang pengusaha
Menjadi Seorang
Pengusaha Sukses
⇦ ⇨
bakat ? pilihan ?
Karena …...
Minggu ini, cobalah melakukan sesuatu hal baru yang selalu kamu inginkan, dan tuliskan
perasaanmu atas pengalaman tersebut. Berikut beberapa ide baik yang dapat kamu lakukan
minggu ini.
- Menelepon kerabat jauh atau sahabat lama menanyakan kabar mereka
- Memasak menu baru dari inspirasi
- Melukis dengan
- Mendaftar seminar atau pelatihan keterampilan
- Dan sebagainya
Lampiran Kegiatan 4
Mengamati peta penyebaran negara-negara berdasarkan tingkat kemajuan ekonominya.
Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Developed_and_developing_countries.PNG
Kegiatan
Kegiatan mengamati dan membandingkan sumber daya dua negara dan kemampuan
ekonomi yang dimiliki.
Pertanyaan:
- Di mana letak geografis negara tersebut?
- Apa sumber daya yang dimiliki tiap negara?
- Apakah negara tersebut termasuk dalam berkembang atau maju menurut
kemampuan perekonomiannya? Apa yang menyebabkan?
1
Kekayaan alam yang mendukung proses Kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang
produksi (luas wilayah, kesuburan tanah, dibutuhkan dalam proses produksi
hutan, bahan tambang, minyak, gas, laut)
Kekayaan teknologi, uang, mesin, serta alat Para wirausahawan yang menggabungkan input
dan infrastruktur lainnya yang mendukung sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal
proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa dengan
tujuan menghasilkan keuntungan atau mencapai
tujuan nirlaba.
Sumber: https://pressbooks.senecacollege.ca/introbusinessbam101/chapter/chapter-1-economic-
systems-and-business/
Lampiran Lembar Tugas 4
TUGAS KELOMPOK
Lembar Kerja: Potensi Daerah
Hasil Riset/Observasi/Wawancara/Kunjung Kerja
Potensi Daerah :
Oleh :
Sumber:
NAMA KELOMPOK
Lampiran Kegiatan 5
Lampiran: Artikel
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara dan kota terbesar
di Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status
setingkat provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal
dengan beberapa nama di antaranya Sunda Kelapa, Jayakarta, dan Batavia. Di dunia internasional
Jakarta juga mempunyai julukan J-Town, atau lebih populer lagi The Big Durian karena dianggap
kota yang sebanding New York City (Big Apple) di Indonesia. Jakarta memiliki luas sekitar
661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa (2011). Wilayah
metropolitan Jakarta (Jabodetabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan
metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia. Sebagai pusat bisnis, politik,
dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan
swasta, dan perusahaan asing. Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga
pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN. Jakarta dilayani oleh dua bandar udara,
yakni Bandara Soekarno–Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta tiga pelabuhan laut
di Tanjung Priok, Sunda Kelapa, dan Ancol. (https://lingkunganhidup.jakarta.go.id/jakarta
berketahanan/?page_id=568)
https://www.bobobox.co.id/blog/pesona-kota-metropolitan-jakarta/
Kamu mungkin telah tinggal di Jakarta untuk sementara waktu atau kamu baru saja datang ke
Jakarta dan kamu masih belum dapat menentukan dengan tepat di mana pusat kota Jakarta. CBD
atau Central Business District memiliki batasan tersendiri untuk kawasannya.
Selain alasan itu, secara harfiah daerah berbentuk segitiga membentang dari Jakarta Pusat ke
Jakarta Selatan. Perbatasan atau apa yang telah membuat daerah berbentuk segitiga ini adalah
tiga jalan bisnis utama yaitu, Thamrin Avenue-Boulevard Sudirman (Utara-Barat Daya), Rasuna
Said Avenue (Utara-Tenggara), dan Gatot Subroto Avenue (Timur-Barat). Tiga titik segitiga yang
membentuk area tersebut adalah,
• Berbelanja di Pacific Place Mall, SCBD, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 No.5, RW.3, Senayan,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190
• Anak-anak menjelajahi imainasi masa depan mereka di Kidzania: Pacific Place, SCBD, Jl.
Jend. Sudirman No.Kav. 52-53, RT.5 / RW.3, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190
• Makan makanan tradisional Indonesia di PASOLA: SCBD, Sudirman Central Business
District, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, RT.5 / RW.3, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190
• Nikmati kopi di Blumchen Coffee: Fairground SCBD Lot 14, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
No.Kav 52-53, RT.5 / RW.3, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12190
• Melepas dahaga di Lucy In The Sky: Gedung Fairgrounds, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
No.Lot 22, RT.5 / RW.3, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12190
2. Senayan, Kebayoran Baru
Tentu saja area di luar SCBD Senayan sendiri juga penting. Ada banyak kantor pusat legislatif
nasional, markas besar kepolisian Jakarta, gedung perkantoran, dan daerah perumahan yang
bahkan menteri pemerintah Indonesia memiliki tempat tinggal resmi di sana. Berikut adalah
beberapa tempat yang dapat kamu temukan:
• Berbelanja di Senayan City Mall: Jl. Asia Afrika No.19, RT.1 / RW.3, Gelora, Kecamatan
Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270
• Mengunjungi Stadion Gelora Bung Karno: Jl. Pintu Satu Senayan, Gelora, Kecamatan
Tanah Abang, Pusat Kota Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270
• Menikmati kopi di Monolog: Plaza Senayan Mall CP 101 B, Pintu Masuk Palm Gate, Jalan
Asia Afrika No.8, Gelora, Tanah Abang, RT.1 / RW.3, Gelora, Pusat Kota Jakarta, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 10270
• Menikmati restoran Jepang di Bijin Nabe oleh Tsukada Nojo ID: Plaza Senayan, Jl. Asia
Afrika No.8, RT.1 / RW.3, Gelora, Tanahabang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10270
3. Mega Kuningan, Setiabudi
Mega Kuningan Setiabudi dianggap seperti SCBD di daerah tersebut. Kawasan ini adalah kawasan
bisnis dengan konsep pengembangan integrasi mixed-used. Setidaknya ada 5 Kedutaan Besar,
kantor-kantor bisnis, dan hotel-hotel terkenal di daerah ini. Berikut beberapa tempat yang juga
bisa kamu temukan di Mega Kuningan:
• Berbelanja di Bellagio Boutique Mall: Jl. Mega Kuningan Barat No.3, RT.5 / RW.2,
Kuningan, Tim Kuningan., Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 15810
• Menikmati restoran Asia-Barat dan bar mereka di J.Sparrow’s Bar & Grill: Rumah Mulia
Mega Kuningan Lantai GF Jalan Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E4.2 No.2, RT.5 / RW.2,
Kuningan, Tim Kuningan., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950
• Menikmati kopi di Sementara itu Kopi: Kuningan Guest House, Jl. Perintis Jl. Mega
Kuningan Barat No.16, RT.3 / RW.5, Kuningan, Tim Kuningan., Setia Budi, Jakarta, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12950
4. Rasuna Epicentrum, Setiabudi
Area lain di Setiabudi adalah Rasuna Epicentrum yang merupakan salah satu area
mega superblock terbesar di Jakarta. Area ini terdiri dari tempat stasiun TV dan area perumahan.
Berikut adalah beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi:
• Berbelanja di Plaza Festival Kuningan Mall: Jalan Haji R. Rasuna Said Kav. C 22, RT.2 /
RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12940
• Menikmati masakan Asia dan anggur di Liquid Exchange: Epiwalk Lantai Ground, Jl. HR
Rasuna Said, RT.2 / RW.5, Setiabudi, Karet Kuningan, RT.2 / RW.5, Karet Kuningan, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940
• Menikmati kopi di Luckycat Coffee & Kitchen: Parkir Selatan Plaza Festival, Jl. HR Rasuna
Said No.C22, RT.2 / RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940
5. Thamrin
Thamrin sebenarnya adalah jalan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Thamrin adalah salah satu
jalan terbesar yang membentuk CBD Jakarta dan mungkin salah satu daerah paling bergengsi.
Area ini memiliki banyak objek wisata dan bangunan bisnis sehingga berikut adalah beberapa
tempat yang dapat kamu kunjungi:
• Berbelanja di Grand Indonesia: Jl. MH Thamrin No.1, RW.5, Menteng, Kec. Menteng, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310
• Berbelanja di Plaza Indonesia: Jl. MH Thamrin No.9, RT.9 / RW.5, Gondangdia, Menteng,
Kota Jakarta Pusat, Jakarta 10350
• Menikmati masakan Eropa dan Asia dengan segelas anggur di Sana Sini
Restaurant: Pullman Jakarta Indonesia (Lantai Lobi, Jl. MH Thamrin No.59, RT.9 / RW.5,
Gondangdia, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10350
Transportasi: Tentu saja CBD memiliki banyak fasilitas transportasi umum. Terdapat 3 rute bis
TransJakarta dan 6 halte milik mereka yang melintasi dan membentang di kawasan CBD tersebut.
Sementara ada juga setidaknya 6 stasiun MRT dan ada 3 stasiun kereta KRL, yaitu Sudirman, Cikini,
dan Gondangdia.
https://www.flokq.com/blog/id/segitiga-emas-jakarta-pusat-bisnis-jakarta
Lampiran Lembar Tugas 5 TUGAS KELOMPOK
Lampiran: Kegiatan 5
Analisis SWOT
ANALISIS SWOT
ANALISIS SWOT
Lembar Kerja
ANALISIS SWOT
Studi Kasus Potensi Daerah :
Nama Siswa :
NAMA KELOMPOK
Lampiran Kegiatan 6
Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha
Kearifan lokal dapat diartikan sebagai kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil dari
upaya kognitif yang dianut masyarakat tertentu atau masyarakat setempat yang dianggap baik dan
bijaksana, yang dilaksanakan dan dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Gagasan-gagasan dari kearifan
lokal tersebut dapat terwujud ke dalam berbagai bentuk, mulai dari kebiasaan-kebiasaan, aturan, nilai-
nilai, tradisi, bahkan agama yang dianut masyarakat setempat. Bentuk-bentuk kearifan lokal lainnya
dalam masyarakat misalnya adalah norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum adat, dan aturan-
aturan khusus. Secara substansi kearifan lokal dapat berupa aturan mengenai kelembagaan dan sanksi
sosial, ketentuan tentang pemanfaatan ruang dan perkiraan musim untuk bercocok tanam, pelestarian
dan perlindungan terhadap kawasan sensitif, serta bentuk adaptasi dan mitigasi tempat tinggal
terhadap iklim, bencana atau ancaman lainnya. Proses sosialisasi nilai-nilai kearifan lokal dilakukan
sejak anak-anak. Pada usia anak-anak, nilai-nilai tertentu biasanya akan mudah mengendap
dibandingkan pada usia dewasa. Tidak hanya nilai-nilai filosofis yang disosialisasikan sejak dini,
demikian juga dengan nilai-nilai utama dalam bidang bisnis. Pada masa anak-anak nilai-nilai penting
dalam bidang bisnis di Indonesia umumnya ditanamkan melalui permainan-permainan. Indrawati
(2007) pernah melakukan penelitian terhadap 17 jenis permainan anak-anak pada masyarakat Sunda.
Penelitiannya menemukan berbagai nilai-nilai kearifan lokal yang sangat penting dalam membentuk
jiwa bisnis dalam diri anak-anak, misalnya adalah kejujuran, kesabaran, patuh pada aturan dan peran,
melatih tanggung jawab, kebijaksanaan untuk membedakan mana yang baik dan buruk, melatih jiwa
kepemimpinan, kerjasama, kebersamaan, kekompakan, musyawarah untuk mencapai kesepakatan,
tidak egois, tidak mudah putus asa, berkorban untuk kepentingan orang lain, kewaspadaan, berani
mengambil risiko dan konsekuensi terhadap pilihan yang dibuatnya, disiplin diri, kemurahan hati,
menghargai kawan dan lawan, mengetahui tugas dan kewajiban, menempatkan diri berdasarkan
batasan aturan dan peran, keuletan, semangat daya juang, melatih kepekaan, self-endurance, tahan
terhadap godaan, serta teguh pada pendirian.
Pada masyarakat Jawa, barangkali salah satu ungkapan yang paling populer dan merupakan produk
kearifan lokal adalah ungkapan “alon-alon asal kelakon”. Ungkapan ini seringkali dimaknai secara salah
yaitu diartikan sebagai kelambanan atau tidak responsif terhadap perubahan yang terjadi. Padahal
dalam ungkapan ini terdapat nilai kearifan lokal yang ingin disampaikan kepada masyarakat Jawa,
khususnya dalam pengambilan keputusan yang merupakan salah satu fungsi terpenting dalam
kepemimpina bisnis. Nilai-nilai tersebut adalah tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, penuh
kehati-hatian, cermat dan teliti, dikaji dan dipertimbangkan secara mendalam sebelum mengambil
keputusan. Kepemimpinan dalam masyarakat Jawa juga diwarnai oleh falsafah Ing Ngarsa Sung tuladha,
Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Seorang pemimpin harus bisa memberi contoh yang
baik, membangun prakarsa atau ide dan kemauan, serta memberi dorongan atau motivasi kepada staf
bawahan. Budiyanto (2010) dalam penelitiannya mengenai pengembangan ketahanan pangan berbasis
pisang melalui revitalisasi nilai kearifan lokal di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang, dan Blitar
menyebutkan bahwa terdapat beberapa nilai-nilai kearifan lokal yang sangat mendukung
pengembangan bisnis pisang di kawasan tersebut. Misalnya adalah adanya tradisi pemanfaatan pisang
dalam acara-acara budaya dan tradisi, seperti untuk acara kemantenan, sunatan, nyadran, maupun
acara adat lainnya sebagaimana berkembangnya usaha ternak di daerah Sumba karena digunakan
dalam acara-acara budaya dan tradisi (priyanto dalam Budiyanto, 2010). Nilai-nilai 5 kerjasama sebagai
salah satu nilai penting dalam organisasi bisnis juga dapat dilihat dengan kegiatan usaha yang dilakukan
dengan semangat gotong-royong. Pada sebagian masyarakat Indonesia, nilai-nilai kearifan lokal dalam
praktik bisnis juga banyak diwarnai oleh nilai-nilai religi. Sebagai negara dengan jumlah penduduk
muslim terbesar di dunia, nilai-nilai islam cukup mewarnai kearifan lokal dalam praktik bisnis. Sebagai
missal nilai-nilai tentang riba, timbangan jual beli, pola hidup sederhana, tidak berlebihan dan tidak
melampaui batas, tidak berbuat kerusakan pada lingkungan sekitar, kewajiban zakat dan shadaqah,
serta bekerjasama dalam usaha. Sementara itu Setyadi (2012) melakukan penelitian nilai-nilai kearifan
lokal yang terkandung dalam tembang Macapat bagi masyarakat Jawa. Beberapa nilai kearifan lokal
dalam tembang Macapat yang relevan bagi praktik bisnis di Indonesia terbagi menjadi dua klasifikasi,
yaitu klasifikasi permintaan dan klasifikasi larangan. Berupa permintaan antara lain adalah hendaklah
menjaga keprofesionalan, berusaha keras dalam meraih cita-cita, rajin dan teliti, sabar, hati-hati dan
cermat, musyawarah untuk perkara yang kecil maupun besar, tidak individualis, senang menimba ilmu
atau belajar tekun, berhati-hati dalam mengambil keputusan, serta mencari kesempurnaan hidup.
Sedangkan yang berupa larangan misalnya adalah tidak sombong, angkuh, dan congkak, tidak suka
disanjung dan disuap maupun menyuap, tidak suka mengobral janji.Di Indonesia, salah satu etnis yang
terkenal keuletannya dalam melakukan bisnis selain masyarakat Minang dan Bugis adalah masyarakat
Madura. Seperti halnya masyarakat Minang, aktifitas bisnis masyarakat Madura bisa ditemui hampir di
seluruh kota-kota di Indonesia. Djakfar (2011) meneliti kearifan lokal masyarakat Madura yang menjadi
landasan etos kerja mereka.
Hasil penelitiannya menemukan bahwa bagi masyarakat Madura berlaku ungkapan "abantal omba'
asapo' angin" (berbantal ombak dan berselimut angin). Ungkapan ini menyiratkan bahwa orang Madura
selama dua puluh empat jam dalam kondisi bekerja dan pantang menyerah. Peribahasa inilah yang
menjadi landasan sikap kerja keras pebisnis etnis Madura perantau. Peribahasa lainnya yang dianut
antara lain adalah atonggul to'ot (memeluk lutut) dan nampah cangkem (bertopang dagu) untuk
menyebut mereka yang bersikap malas. Bahkan ungkapan yang lebih sinis lagi bagi masyarakat Madura
misalnya adalah ja' gun karo abandha peller (jangan hanya bermodalkan kemaluan saja) untuk
menyebut para suami kepala keluarga yang malas bekerja untuk menafkahi anak istri. Semangat juang
para pebisnis dari Madura untuk berwirausaha juga kental dengan semangat untuk memiliki harga diri
yang tercermin dari ungkapan "etembang noro' oreng, ango'an alako dhibi' make lane'kene'." yang
artinya, daripada ikut orang lain lebih baik bekerja (usaha) sendiri walaupun hanya kecil-kecilan
(Triyuwono dalam Djakfar, 2011). Masih banyak lagi falsafah pebisnis Madura yang menyebabkan
mereka merasa malu jika gagal berusaha sehingga membentuk sikap kerja keras dan ulet. Sementara
itu bagi para pebisnis dari Bugis berlaku motto Lempu’ (jujur), Acca (cerdas), Warani (berani), Getteng
(integritas; teguh pendirian), dan Sipakatau (saling memanusiakan) merupakan sifat-sifat yang baik bagi
kepemimpinan dalam rangka memajukan usaha. Konsep ini secara nyata diterapkan pada perusahaan
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), yang mana prinsip Akkatenningeng (prinsip dasar hidup personal
sebagai pegangan hidup bermasyarakat) dan Siri’ (malu/harga diri) tidak hanya sekedar konsepsi, tetapi
merupakan pencerminan diri dalam setiap perilaku dan kebijakan yang mewarnai manajemen
perusahaan tersebut. Penerapan kearifan lokal dalam menjaga stabilitas kerja dan manajemen
perusahaan itu tergambar dalam Motto Perusahaan PT. BKI yaitu “TERPERCAYA” (lempu/malempu),
yang berarti jasa yang 6 diberikan haruslah berkualitas, dalam arti dapat diandalkan, efisien, tepat
waktu dan memiliki reputasi. Perusahaan juga menetapkan nilai-nilai yang harus dijaga dan
dikembangkan, yaitu INTEGRITAS (getteng), PROFESIONALISME (acca/macca) (Makkulau, 2012). Pada
masyarakat Bali yang kental dengan keindahan seni dan budaya juga terdapat ungkapan yang dianut
dalam praktik bisnis, yaitu ''bani meli bani ngadep''. Kalimat ini artinya adalah “berani membeli berani
menjual”. Maksud kalimat pendek ini sangat dalam bahwa dalam menentukan harga barang atau jasa
harus ada keadilan dan tidak saling merugikan. Harga itu harus tidak merugikan pembeli dan juga
penjual. Dalam menentukan satuan harga itu harus ada berbagai perhitungan dengan menggunakan
berbagai ilmu (Gobyah dalam Balipost, 17 September 2003).
Indonesia kaya akan khasanah seni dan budaya yang salah satunya berupa nilainilai, kebiasaan dan
tradisi yang membentuk kearifan lokal. Banyak diantaranya berkaitan dengan tatanan sosial budaya
masyarakat yang menciptakan keteraturan. Meski banyak nilai-nilai kearifan lokal yang positip bagi
praktik bisnis, namun kajiankajian yang ada lebih banyak menyoroti mengenai bagaimana kearifan lokal
mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial budaya dan konservasi sumberdaya alam. Penulis
yakin bahwa masih banyak nilai-nilai kearifan lokal yang penting bagi praktik bisnis, namun tidak banyak
yang dapat penulis temukan dari berbagai literatur yang ada, tidak seperti halnya kearifan lokal dalam
bidang sosial, budaya, dan konservasi sumberdaya alam. Pada beberapa daerah di wilayah Indonesia
kearifan lokal tersebut makin lama makin memudar digantikan oleh nilai-nilai global. Meskipun nilai
global tidak selalu sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia, namun nampaknya di kalangan muda
nilai-nilai tersebut tak lagi menjadi idola. Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis
kiranya penting dilakukan. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan nilainilai
tersebut pada generasi muda sehingga tidak lenyap ditelan nilai-nilai global. Hal ini dikarenakan
meskipun banyak perusahaan-perusahaan telah telah go global namun masih tetap memegang prinsip
“Think Globally, Act Locally”. Berfikir global, bertindak menurut nilai-nilai lokal adalah falsafah yang
dianut perusahaan-perusahaan multinasional. Untuk dapat bertindak secara lokal, maka pemahaman
terhadap kearifan lokal menjadi sangat penting dalam dunia bisnis. Kearifan lokal merupakan
kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil dari upaya kognitif yang dianut masyarakat
tertentu atau masyarakat setempat yang dianggap baik dan bijaksana, yang dilaksanakan dan dipatuhi
oleh masyarakat tersebut. Terdapat berbagai nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi landasan bagi
berbagai praktik bisnis di Indonesia. Nilai-nilai tersebut umumnya bervariasi menurut etnik mengingat
bahwa Indonesia terdiri dari berbagai sukubangsa. Umumnya di setiap suku ataupun suatu komunal di
Indonesia dapat ditemui nilai-nilai tersebut, baik pada masyarakat Jawa, Sunda, Bali, Lombok, Minang,
Dayak, Bugis, hingga Papua. Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya
penting dilakukan. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan nilainilai
tersebut pada generasi muda sehingga tidak lenyap ditelan nilai-nilai global.
Catatan: kutipan langsung. belum disederhanakan
Sumber: https://core.ac.uk/download/pdf/17333727.pdf
Lampiran Lembar Tugas 6 TUGAS KELOMPOK
Lampiran: Kegiatan 6
Berdasarkan bacaan di atas, buatlah daftar kearifan lokal dari berbagai daerah yang dapat diterapkan
dalam berwirausaha. Tambahkan dalam tabel kearifan lokal daerahmu dan daerah lain dari hasil
risetmu.
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan diskusi:
1. Apa peran kearifan lokal dalam praktik baik kewirausahaan?
2. Apa peran kearifan lokal dalam menjaga integritas seorang wirausahawan dalam
menjalankan usahanya?
3. Apakah dengan menjunjung kearifan lokal sebuah usaha dapat berhasil dan
mengglobal?
4. Apakah kearifan lokal dalam berusaha yang dikenal di daerahmu? Bagaimana kearifan
lokal tersebut dapat diterapkan dalam mengelola sumberdaya daerah dan
menjalankan
NAMA KELOMPOK
Asesmen Formatif TUGAS INDIVIDUAL
1. Anekdotal
Penilaian diambil dari:
- Partisipasi kehadiran siswa
- Partisipasi dalam diskusi kelas
- Hasil belajar yang direfleksikan pada pengisian jurnal Kegiatan 1 - 6 dan 7-13
Partisipasi Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif. Tidak aktif.
diskusi Tepat sasaran Tepat sasaran Tepat sasaran Tepat sasaran
Bertanya dan Bertanya dan Bertanya dan Bertanya dan
merespon merespon merespon merespon sesuai
sesuai sesuai sesuai konteks konteks dalam
konteks konteks dalam setiap diskusi
dalam setiap dalam beberapa
diskusi kebanyakan diskusi
diskusi
Refleksi Seluruh jurnal Seluruh atau Sebagian besar Sebagian jurnal Tidak mengisi
Jurnal terisi. sebagian jurnal terisi. terisi. jurnal.
Tepat sasaran. besar jurnal Tepat sasaran. Merespon sesuai
Merespon terisi. Merespon konteks dengan
sesuai Tepat sasaran. sesuai konteks penjelasan
konteks Merespon dengan sederhana.
dengan rinci sesuai penjelasan Beberapa
dan konteks sederhana. jawaban tidak
memberikan tepat sasaran.
pandangan
baru.
Isi Isi esai sesuai Isi esai sesuai Isi esai cukup Isi esai cukup Tidak
dengan tema dengan tema sesuai dengan sesuai dengan membuat
yang dipilih. yang dipilih. tema yang tema yang esail / esai
Esai Esai dipilih. Esai dipilih. Esai tidak selesai
mencakup mencakup mencakup mencakup
seluruh seluruh sebagian besar sebagian dari
elemen yang elemen yang dari elemen elemen yang
dibutuhkan. dibutuhkan. yang dibutuhkan.
Penjelasan Penjelasan dibutuhkan. Penjelasan
lengkap dan lengkap Penjelasan lengkap
Organisasi Esai mengikuti Esai mengikuti Esai mengikuti Esai mengikuti Tidak
petunjuk petunjuk petunjuk sebagian membuat
penulisan dan penulisan dan penulisan dan petunjuk proposal /
ditulis dengan sebagian sebagian ditulis penulisan dan proposal
alur yang besar ditulis dengan alur sebagian tidak tidak selesai
jelas, logis, dengan alur yang jelas, ditulis dengan
dan yang jelas, logis, dan alur yang jelas,
informatif. logis, dan informatif. logis, dan
informatif. informatif
sehingga
mempengaruhi
pemahaman
pembaca.
Nama :
NAMA :
Lampiran Lembar Tugas 7
Lampiran Kegiatan 7 : Menggali dan Mengembangkan Ide TUGAS INDIVIDUAL
Sumber gambar:
Lengkapilah simbol pada kotak di atas sesuai dengan imajinasimu. Kamu dapat menambah
gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan hasil
akhir gambarmu dengan temanmu.
Pertanyaan panduan untuk diskusi:
1. Apa persamaan dan perbedaan antara gambarmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan pesan akhir
gambar?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
Lengkapilah komik bergambar berikut ini dengan mengisi kolom percakapan pada buble.
Kamu dapat menambah gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada
teman. Bandingkan jalan cerita percakapan komikmu dengan temanmu.
Pertanyaan panduan untuk diskusi
1. Apa persamaan dan perbedaan antara komikmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan isi komik?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
Sepatu Impian
Lengkapilah gambar sepatu di atas dengan sebuah ide kreatif. Kreativitas bisa pada produk,
proses (produksi, promosi, pemasaran). Kamu dapat menambah keterangan dan
mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan ide kreatifmu dengan
temanmu.
Pertanyaan panduan untuk diskusi
1. Apa persamaan dan perbedaan antara ide kreatif sepatu ajaibmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan ide
kreatifmu?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
Berdasarkan hasil kreativitas Sepatu Impain yang kamu buat dan Gambaran Grafik Diatas maka isilah
pada kolom berikut sesuai pertanyaannya.
UNIK
BARU
INOVATIF
KEASLIAN
NAMA :
Lampiran Kegiatan 8 : Perencanaan Usaha
Lampiran Lembar Tugas 8 TUGAS MANDIRI INDIVIDU
Ilustrasi produk/jasa:
(tambahkan keterangan lain seperti alat dan bahan)
JAWABAN
TUGAS KELOMPOK
Lampiran: Analisis Usaha
Investasi awal:
gerobak 3.000.000
kompor 1.000.000
tabung gas 500.000
loyang martabak besar 500.000
loyang martabak kecil 350.000
wadah adonan martabak (ember) besar 100.000
wadah campuran martabak (cangkir) 50.000
pisau 20.000
parutan keju 30.000
lain-lain 200.000
Total investasi = ………………………...
sumber: https://www.anginbisniss.com/2017/09/sukses-dengan-memulai-usaha-
martabak.html disesuaikan
Tugas.
Amatilah analisis usaha Martabak Barkah di atas.
Lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1. Isilah titik-titik di atas dengan jawaban hasil perhitungan yang tepat
a. Total investasi
b. Total biaya tetap perbulan
c. Total biaya variabel per bulan
d. Total perkiraan pemasukan per bulan
e. Total perkiraan pendapatan per bulan
f. Total perkiraan keuntungan/laba per bulan
g. Lama (jumlah bulan) usaha sampai investasi kembali…….
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini
a. Jika Budi memiliki modal sebesar Rp 5.000.000, apakah dana tersebut cukup
untuk memulai usaha menjual martabak manis? (berikan alasanmu)
b. Jika kamu memiliki cukup modal untuk menjalankan usaha menjual martabak
manis, apakah kamu akan melakukannya? (berikan alasanmu)
c. Perhatikan komponen biaya lain-lain pada bagian investasi awal. Mengapa
perlu menambahkan biaya lain-lain pada sebuah analisa usaha?
d. Pada bulan keberapa modal dapat kembali jika asumsi penjualan seperti di
atas?
e. Jika Budi memilih menjalankan usaha dari rumah dan menerima pesanan dari
tetangga sekitar ataupun pesan/antar: Biaya apa yang berkurang? Biaya apa
yang bertambah? Apakah membuka usaha dari rumah (tanpa toko, bangunan,
atau gerobak usah) efektif?
Jawaban :
NAMA KELOMPOK
Lampiran Kegiatan 9 : Berkolaborasi dan Bekerja Sama
Lampiran Lembar Tugas 9
Instruksi Khusus : Buatlah proposal sesuai dengan tema proyek yang kamu peroleh
Proposal terdiri dari
1. Pendahuluan (Latar Belakang Usaha, Visi dan Misi Usaha, Jenis dan Tujuan Usaha)
2. Analisis Usaha (Peluang Usaha, Tantangan Usaha, Potensi Usaha,
3. Aspek Produksi (Variasi Produk, Waktu dan Tempat Produksi, Peralatan Produksi,
Bahan Baku Produksi, Proses Produksi)
4. Strategi Usaha (Kondisi Pasar, Konsumen, Strategi Pemasaran)
5. Aspek Keuangan (Rencana Produksi, Rencana Anggaran,Perkiraan Pemasukan,
Perkiraan Laba/Rugi)
6. Kesimpulan
Video panduan:
Merancang proposal usaha untuk PKWU pengolahan di SMA:
https://www.youtube.com/watch?v=G4aFLfvCyPI
1. Kesepakatan Kerja
2. Pembagian Peran
3. Jadwal diskusi/tindak lanjut
4. Jadwal kerja
5. Lainnya (yang disepakati bersama)
Tertanda
No Nama Anggota Peran Alasan Penugasan Peran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Checklist Kegiatan
Perencanaan Pelaksanaan
1 Menggali Ide
2 Menentukan Produk/Jasa
7 Membuat prototype
11 Perhitungan laba-rugi
NAMA KELOMPOK
NAMA :
Lampiran Kegiatan 10: Strategi dan Inovasi dalam Berwirausaha TUGAS INDIVIDU
Pertanyaan:
1. Produk mana yang menjadi favoritmu?
2. Produk mana yang sering kamu beli?
3. Apa yang menjadi alasan kamu membeli produk tersebut?
JAWABAN :
Diskusikan bersama guru di dalam kelas
Bauran pemasaran, atau 4 P, adalah sebuah kerangka kerja ciptaan Jerome E. McCarthy untuk
pengambilan keputusan pemasaran. Empat pilar penting dari 4P adalah: Produk, Harga, Tempat
dan Promosi. Masing-masing 4P saling berhubungan satu sama lain dan dapat dikombinasikan
dalam menghadapi situasi pasar yang beragam. Kemampuan dalam memahami dan menerapkan
4P berperan penting dalam kesuksesan sebuah usaha yang berkelanjutan. Berikut adalah
penjelasan rinci dari 4P.
PRODUCT - PRODUK adalah barang atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi minat atau
permintaan konsumen. Bentuknya dapat sangat beragam dan unik. Produk sangat bergantung
pada minat atau kebutuhan pasar.
PRICE - HARGA adalah biaya yang dibayar orang (pembeli) untuk suatu produk. Ini termasuk biaya
pokok (bahan, produksi, dan pengiriman) ditambah biaya lainnya (sewa, perlengkapan, upah, dll.).
Hal yang harus juga diperhatikan dalam penetapan harga adalah: harga yang dibuat pesaing yang
memproduksi barang/jasa sejenis, besar harga yang rela dibayar pembeli agar kebutuhannya atas
barang/jasa tersebut terpenuhi. Harga jual harus berada di atas biaya produksi, dan total
pendapatan harus melebihi total pengeluaran agar mendapatkan keuntungan.
PLACE TEMPAT. adalah "rumah" tempat produk berada, dan "rumah" tersebut dapat hidup di
banyak saluran yang berbeda, seperti tampilan toko fisik, iklan koran, radio atau TV, atau situs
web atau blog yang menjadi sorotan. Berfokuslah pada tempat di mana Anda bisa menampilkan
produk Anda di depan calon pembeli Anda yang memiliki daya beli dan minat terhadap produk
Anda.
PROMOTION - PROMOSI adalah upaya mengenalkan produk kepada masyarakat melalui iklan
(televisi, radio, surat kabar, sosial media, internet) serta dari mulut ke mulut, surat langsung, dan
alat pemasaran lainnya. Promosi adalah alat komunikasi yang merangkum 3 P pertama dengan
menempatkan produk yang tepat pada tempat yang tepat dengan harga yang tepat pada waktu
yang tepat, dengan tujuan agar diterima dengan baik oleh pelanggan.
Dengan kondisi pasar yang berubah, dan juga dengan dikenalnya teknologi, strategi 4P masih
sangat relevan untuk diterapkan. Setiap usaha memiliki karakternya masing-masing. Personalisasi
terhadap 4P akan membawa manfaat bagi usaha yang sedang dibangun atau dijalankan.
Kegiatan
Setelah menyaksikan video tersebut, lihatlah kembali proposal usaha yang telah kamu buat,
dan lengkapilah dengan menerapkan pengetahuan yang kamu dapat dari video tersebut.
Presentasi Proposal
Sumber gambar:
https://www.dreamstime.com/illustration/business-team-presentation.html
Tentang Presentasi:
Setiap kelompok mendapat waktu 30 menit: 20 menit untuk presentasi, dan 10 menit untuk
mendengarkan umpan balik.
Alur presentasi: Salam pembuka, perkenalan nama anggota, pembahasan elemen proposal
usaha (setiap anggota kelompok mendapat giliran untuk presentasi), penerimaan umpan balik.
Kelengkapan presentasi: salindia/ slide digital atau poster, lembar perencanaan usaha, protype
produk.
Lampiran Kegiatan 12. Wirausaha Mandiri dan Berkelanjutan
Artikel
Teori Kanter
Menyikapi Kegagalan dalam Berproses Menuju Keberhasilan
Pernahkah kamu merasakan situasi di mana setiap kali kamu mempelajari sesuatu yang baru,
mengembangkan kebiasaan baru, atau menjalankan proyek besar, selalu ada saat-saat di mana
kekhawatiran datang secara tiba-tiba? Kamu merasa tidak ada perubahan yang berarti, kamu
menjadi tidak nyaman, dan putus asa karena masih jauh perjalananmu menuju keberhasilan.
Kamu tidak sendiri. Kamu dan orang-orang yang yang sedang berjuang mengalami sebuah
pergulatan emosi yang jika digambarkan dalam bentuk grafik akan berbentuk seperti sebuah
senyuman (atau U). Di awal dan di akhir emosi cenderung sangat positif. Pada awalnya kamu
sangat optimis dan memiliki harapan, dan dengan semangat memutuskan untuk memulai sesuatu
yang kamu yakini akan sangat menarik (jika tidak, tentu kamu tidak akan melakukannya, bukan?)
Dan ketika kamu hampir mencapai tujuan, kamu menjadi penuh percaya diri.
Lalu, perasaan apa yang muncul di antara awal dan akhir? Menurut Rosabeth Moss Kanter,
profesor di Harvard Business School, "di tengah, semuanya tampak seperti kegagalan" (hukum
Kanter). Setiap orang merasa termotivasi di awal perjalanan, dan akan sangat bahagia saat
tujuannya tercapai, tetapi di tengah-tengah proseslah di mana kerja keras terjadi.
Berikut adalah ilustrasi dari perjalanan emosi dalam mencapai sebuah tujuan.
Di tengah perjalanan mencapai tujuan, kita semua memiliki keraguan. Perasaan ini pada
dasarnya dihasilkan karena rencana tidak selalu berjalan lurus dan mulus, karena tantangan dan
perubahan dapat muncul tiba tiba dan tidak terduga . Perubahan yang tersisa biasanya
memberikan dua pilihan dampak: langkah maju dan langkah mundur.
Selain itu, mudah untuk merasakan bahwa ketika kita berada di tengah-tengah proses, kita merasa
sangat jauh dari tujuan yang ingin kita capai. Berbagai peristiwa yang tak terduga, perubahan arah
tujuan, masalah ketidakcukupan sumberdaya (waktu, uang, tenaga, keterampilan, dan lainnya)
dapat membuat munculnya keputusasaan.
Inilah mengapa penting untuk memahami sepenuhnya bahwa kegagalan adalah bagian penting
dari perubahan, karena akan ada periode kebingungan di mana godaan untuk meninggalkan apa
yang sudah kita rintis akan menjadi besar. Di perusahaan, di tim kerja manapun, dan secara
individu, sangat penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan pola pikir bahwa kegagalan
adalah bagian alami dari sebuah proses.
Sumber: https://facilethings.com/blog/en/everything-looks-like-a-failure-in-the-middle
Diterjemahkan langsung
Video: https://bigthink.com/videos/what-do-you-believe
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud Profesor Kanter dengan "segala sesuatu tampak seperti kegagalan di
tengah?"
2. Diskusikan contoh saat kamu "sedang berada di tengah proses" menjalankan sesuatu dan
rasanya seperti gagal. Bagaimana hasilnya? Apa yang kamu pelajari? Apakah Anda akan
melakukan sesuatu yang berbeda lain kali?
3. Menurut kamu, bagaimana perasaan para wirausahawan (orang yang memulai bisnis
mereka sendiri) ketika mereka berada di tengah dan ada banyak hal "yang tidak
diketahui?" Apakah itu mudah atau sulit? Menurut kamu bagaimana mereka bisa
melewatinya?
Jawaban :
Tugas Individu
Tuliskan pengalaman yang berhubungan dengan Hukum Kanter. Pengalaman tersebut dapat
berhubungan dengan pengalaman dalam kehidupan pribadi, organisasi, usaha, akademik ataupun
non-akademik tentang: menetapkan tujuan/rencana, melaksanakan setiap rencana, situasi yang
dialami, dan langkah serta keputusan yang diambil.
Diskusi kelompok
Siswa duduk berkelompok. Setiap peserta dalam kelompok mempresentasikan selama 1-2 menit
tentang pengalaman mereka sendiri dengan "Hukum Kanter".
Refleksi
● Apa yang akan terjadi jika saya akan menghadapi tantangan dalam hidup, dan karier
saya, atau dalam memulai bisnis suatu hari nanti?
● Bagaimana saya bisa melewati tengah di mana 'segala sesuatu tampak seperti
kegagalan?
● Mengapa kemampuan untuk mengatasi tantangan ini penting?
Kesimpulan :
Lampiran
Kuis Ketangguhan
Nilai dirimu dari 1 hingga 5 untuk hal-hal berikut: (1 = sangat tidak setuju, 5 = sangat setuju)
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = ragu-ragu
4 = tidak setuju
5 = sangat tidak setuju
Dalam situasi krisis atau kacau, saya menenangkan diri dan fokus untuk mengambil
tindakan yang berguna.
Saya biasanya optimis. Saya melihat kesulitan sebagai sementara dan berharap untuk
mengatasinya.
Saya dapat mentolerir tingkat ambiguitas dan ketidakpastian yang tinggi tentang situasi.
Saya beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan baru. Saya pandai bangkit kembali
dari kesulitan.
Saya suka bercanda. Saya menemukan humor dalam situasi yang sulit, dan dapat
menertawakan diri saya sendiri.
Saya bisa pulih secara emosional dari kerugian dan kemunduran. Saya punya teman yang
bisa saya ajak bicara. Saya bisa mengungkapkan perasaan saya kepada orang lain dan
meminta bantuan. Perasaan marah, kehilangan dan putus asa tidak berlangsung lama.
Saya merasa percaya diri, menghargai diri sendiri. dan memiliki konsep yang sehat tentang
siapa saya.
Saya penasaran. Saya mengajukan pertanyaan. Saya ingin tahu bagaimana segala
sesuatunya bekerja. Saya suka mencoba cara baru dalam melakukan sesuatu.
Saya belajar pelajaran berharga dari pengalaman saya dan dari pengalaman orang lain.
Saya pandai memecahkan masalah. Saya dapat menggunakan logika analitis, menjadi
kreatif, atau menggunakan akal sehat praktis.
Saya pandai membuat semuanya berjalan dengan baik. Saya sering diminta untuk
memimpin kelompok dan proyek.
Saya sangat fleksibel. Saya merasa nyaman dengan kompleksitas paradoks saya. Saya
optimis dan pesimis, percaya dan berhati-hati, tidak egois dan egois, dan lain sebagainya.
Saya selalu menjadi diri saya sendiri, tetapi saya menyadari bahwa saya berbeda dalam
situasi yang berbeda.
Saya lebih suka bekerja tanpa deskripsi pekerjaan tertulis. Saya lebih efektif jika saya bebas
melakukan apa yang menurut saya terbaik dalam setiap situasi.
Saya pendengar yang baik. Saya memiliki keterampilan empati yang baik.
Saya tidak menghakimi orang lain dan beradaptasi dengan gaya kepribadian orang yang
berbeda.
Saya sangat tahan lama. Saya bertahan dengan baik selama masa-masa sulit. Saya memiliki
semangat mandiri di balik cara kerja sama saya dalam bekerja dengan orang lain.
Saya telah dibuat lebih kuat dan lebih baik oleh pengalaman yang sulit.
Jumlah Nilai
Hasil quiz:
>80 sangat tangguh!
65-80 lebih tangguh dari kebanyakan orang
50-65 cukup tangguh
40-50 belajar menjadi tangguh
<40 belum tangguh. harus belajar
Keingintahuan yang lucu dan kekanak-kanakan. Ajukan banyak pertanyaan, ingin tahu cara kerjanya.
Mainkan perkembangan baru. Nikmati diri mereka sendiri seperti anak-anak. Selamat bersenang-
senang hampir di mana saja. Bertanya-tanya tentang banyak hal, bereksperimen, membuat
kesalahan, terluka, tertawa. Tanyakan: "Apa yang berbeda sekarang? Bagaimana jika saya melakukan
ini? Siapa yang dapat menjawab pertanyaan saya? Apa yang lucu tentang ini?"
Belajar terus menerus dari pengalaman. Dengan cepat mengasimilasi pengalaman baru atau tak
terduga dan memfasilitasi perubahannya. Tanyakan "Apa pelajarannya di sini? Petunjuk awal apa
yang saya abaikan? Jika hal itu terjadi lagi, saya akan ...."
Beradaptasi dengan cepat. Sangat fleksibel secara mental dan emosional. Nyaman dengan kualitas
kepribadian yang kontradiktif. Bisa kuat dan lembut, sensitif dan tangguh, logis dan intuitif, tenang
dan emosional, serius dan menyenangkan, dan sebagainya. Lebih banyak lebih baik. Dapat berpikir
dengan cara negatif untuk mencapai hasil yang positif. "Apa yang bisa salah, jadi bisa dihindari?"
Memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang kuat. Harga diri adalah bagaimana perasaan Anda
tentang diri Anda sendiri. Ini menentukan seberapa banyak Anda belajar setelah terjadi kesalahan. Ini
memungkinkan Anda untuk menerima pujian dan pujian. Ini bertindak sebagai penyangga terhadap
pernyataan yang menyakitkan sekaligus menerima kritik yang membangun. "Saya suka, menghargai,
dan mencintai diri sendiri ...."
Berharap semuanya berjalan dengan baik. Optimisme yang mendalam dipandu oleh nilai dan standar
internal. Toleransi tinggi untuk ambiguitas dan ketidakpastian. Dapat bekerja tanpa deskripsi
pekerjaan, merupakan teladan profesionalisme yang baik. Memiliki efek sinergis, membawa stabilitas
pada krisis dan kekacauan. Tanyakan "Bagaimana saya bisa berinteraksi dengan ini sehingga
semuanya berjalan dengan baik bagi kita semua?"
Baca orang lain dengan empati. Lihat sesuatu melalui perspektif orang lain, bahkan antagonis. Sikap
menang / menang / menang dalam konflik. Tanyakan "Apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain?
Bagaimana rasanya menjadi mereka? Bagaimana mereka mengalamiku? Apa yang sah tentang apa
yang mereka rasakan, katakan, dan lakukan?"
Gunakan intuisi, firasat kreatif. Terimalah persepsi dan intuisi bawah sadar sebagai sumber informasi
yang valid dan berguna. Tanyakan "Apa yang dikatakan tubuh saya? Apakah lamunan itu berarti apa-
apa? Mengapa saya tidak percaya apa yang dikatakan kepada saya? Bagaimana jika saya melakukan
ini?"
Pertahankan diri dengan baik. Hindari dan blokir serangan, lawan. Lihat dan lihat kontra, "permainan",
dan manipulasi yang dicoba orang lain. Temukan sekutu, sumber daya, dan dukungan.
Memiliki bakat untuk kebetulan. Pembelajaran di sekolah kehidupan adalah penangkal perasaan
menjadi korban. Mereka dapat mengubah situasi yang secara emosional beracun bagi orang lain
menjadi sesuatu yang bergizi secara emosional bagi mereka. Mereka berkembang dalam situasi yang
membuat stres orang lain karena mereka belajar pelajaran yang baik dari pengalaman buruk. Mereka
mengubah kemalangan menjadi keberuntungan dan mendapatkan kekuatan dari kesulitan.
Indikator yang baik dari kesehatan mental yang luar biasa adalah ketika seseorang yang berbicara
tentang pengalaman kasar berkata, "Saya tidak akan pernah rela mengalami hal seperti itu lagi, tetapi
itu adalah salah satu hal terbaik yang pernah terjadi pada saya." Tanyakan "Bagaimana saya bisa
membalikkan ini? Mengapa bagus jika ini terjadi? Apa hadiahnya?"
Menjadi lebih baik dan lebih baik setiap dekade. Menjadi semakin kompeten dalam hidup, tangguh,
tahan lama, menyenangkan, dan bebas. Luangkan lebih sedikit waktu untuk bertahan hidup daripada
yang lain dan selamat dari kesulitan besar dengan lebih baik. Nikmati hidup lebih dan lebih .
Unjuk Karya
Pengetahuan yang aku dapat Keterampilan yang aku Sikap yang aku bangun dari
dari Proyek Kewirausahaan bangun dari Proyek Proyek Kewirausahaan ini
ini Kewirausahaan ini
Di masa depan, pengetahuan dan keterampilan, dan sikap dari project kewirausahaan akan
membantuku dalam :
Asesmen Sumatif
2. Unjuk Karya
Isi Proyek Unjuk Proyek Unjuk Proyek Unjuk Proyek Unjuk Tidak
Karya Karya Karya Karya membuat
mencakup mencakup mencakup mencakup unjuk karya
seluruh seluruh sebagian besar sebagian dari
elemen yang elemen yang dari elemen elemen yang
dibutuhkan. dibutuhkan. yang dibutuhkan.
Penjelasan dan Penjelasan dibutuhkan. Penjelasan
analisis lengkap Penjelasan diberikan untuk
lengkap diberikan lengkap sebagian dari
diberikan untuk diberikan untuk elemen
untuk setiap sebagian sebagian tersebut,
elemen besar dari elemen Sementara
tersebut. elemen - tersebut. bagian lainnya
Proyek ini elemen Sementara kurang lengkap
logis dan bisa tersebut. bagian kecil atau tepat
diterapkan Proyek ini lainnya kurang sehingga
dalam konteks logis dan bisa lengkap atau mempengaruhi
nyata diterapkan kurang tepat pemahaman
dunia. dalam tetapi tidak pengunjung.
konteks mempengaruhi
nyata pemahaman
dunia. pengunjung.