Anda di halaman 1dari 31

RANGKUMAN DAN LATIHAN PERSIAPAN

UJIAN SEKOLAH KELAS 6 TAHUN AJARAN 2021-2022


MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Kelas Indikator No. Soal
Siswa dapat memecahkan masalah yang berkaitan
IV 1
dengan KPK atau FPB dari dua bilangan dua angka.
Mencari KPK dan FPB mengunakan tabel
Caranya :
1. Buatlah cara tabel untuk mencari faktorisasi prima dari bilangan yang
dicari FPB-nya dan KPK nya
2. Beri tanda faktor prima yang sama

Yuk pelajari lebih lengkap di link:


https://www.youtube.com/watch?v=6cGWjmdW4T4
https://www.youtube.com/watch?v=2jjf-3nkrrs

Contoh Mencari FPB

Contoh Mencari KPK

Latihan soal!
1. KPK dari bilangan 12 dan 48 adalah ...
2. FPB dari bilangan 18 dan 36 adalah ...
Kelas Indikator No. Soal
Siswa dapat menentukan FPB tiga bilangan dua
IV 2
angka.
Contoh Mencari FPB Tiga Bilangan Dua Angka

LATIHAN SOAL!
1. FPB dari bilangan 12, 24, dan 32 adalah ...
2. FPB dari bilangan 24, 36, dan 60 adalah ...

Kelas Indikator No. Soal


Siswa dapat menghitung penjumlahan dan
V 3
pengurangan bilangan desimal.

Ada trik untuk mengerjakan soal penjumlahan atau pengurangan desimal :


Tanda koma (,) harus lurus dan tidak boleh miring

Jadi, dalam menyusunnya ke dalam penjumlahan, tanda koma harus lurus antara bilangan
yang diatas dan dibawah.

Itulah intinya.

3,2
2,41
------ +

Selanjutnya, biar lebih mudah :

▪ 3,2 bisa ditulis 3,20


▪ Ini agar sama dengan jumlah angka yang ada dibelakang koma pada bilangan yang
dibawahnya.
3,20
2,41
------ +
5,61

▪ jumlahkan 0 dengan 1, hasilnya 1


▪ jumlahkan 2 dengan 4, hasilnya 6
▪ jumlahkan 3 dengan 2, hasilnya 5

Jadi hasil dari 3,2 + 2,41 = 5,61


Yuk pelajari lebih lengkap di link:
https://www.youtube.com/watch?v=H8iO2MPV0r4

LATIHAN SOAL!
1. 6,25 + 3,48 + 𝑛 = 12,40 nilai 𝑛 adalah ...
2. 4,20 + 3,42 + 𝑎 = 12,30 nilai 𝑎 adalah ...

Kelas Indikator No. Soal


Siswa dapat menghitung perkalian dari dua bilangan
V 4
pecahan penyebut berbeda.

Perkalian Bilangan Pecahan

Perkalian pecahan biasa diselesaikan dengan mengalikan pembilang dengan


pembilang dan penyebut dengan penyebut. Untuk perkalian pecahan campuran,
ubah terlebih dahulu menjadi pecahan biasa, lalu tuliskan hasilnya dalam bentuk
pecahan paling sederhana.

Yuk pelajari lebih lengkap di link:


https://www.youtube.com/watch?v=7xNfo9MCn5E

- Cara Menghitung Perkalian Antar Pecahan Biasa

Menghitung perkalian antar pecahan biasa, dilakukan dengan mengalikan


pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.

- Contoh Soal:
- Cara Menghitung Perkalian Pecahan Biasa dengan Pecahan Campuran
a.

b.

LATIHAN SOAL !
1 6
1. Hasil dari 4 𝑥 adalah ...
4 7
1 4
2. Hasil dari 5 𝑥 adalah ...
4 6

Kelas Indikator No. Soal


Siswa dapat menghitung perkalian dan pembagian
VI bilangan bulat positif dan negatif dua angka dan satu 5
angka

Siswa dapat menjumlah dan mengurangi bilangan tiga


VI 6
angka dan empat angka

OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT


1. Penjumlahan
Penjumlahan dengan jenis bilangan bulat yang sama akan menghasilkan jenis
bilangan yang sama.
Contoh:
3+2=5
(-4) + (-5) = -9

Sementara itu, jika penjumlahan dilakukan pada bilangan bulat positif dan negatif,
hasilnya adalah hasil pengurangan kedua bilangan dan jenisnya ditentukan dengan
jenis bilangan bulat yang memiliki nilai paling besar. Contoh:
(-4) + 1 = -3
6 + (-5) = 1
2. Pengurangan
Dalam operasi pengurangan, jika simbol pengurangan "-" bertemu dengan simbol
minus "-", hasil perhitungannya akan dijumlahkan. Untuk lebih memahaminya,
detikers bisa melihat contoh pengurangan dua jenis bilangan yang sama di bawah
ini. Contoh:
7-2=5
(-3) - (-4) = (-3) + 4 = 1

Berikut ini adalah contoh pengurangan yang menggabungkan bilangan bulat positif
dan negatif. Contoh:
6 - (-2) = 6 + 2 = 8
(-1) - 4 = 3

3. Perkalian
Perkalian dua bilangan bulat positif akan menghasilkan bilangan bulat positif.
Sementara, perkalian dua bilangan bulat negatif akan menghasilkan bilangan bulat
positif.

Kemudian, jika mengalikan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif,
hasilnya adalah bilangan bulat negatif.
Contoh:
3x3=9
2 x (-4) = -8
(-5) x 1 = -5
(-5) x (-2) = 10

4. Pembagian
Pembagian dua bilangan bulat positif akan menghasilkan bilangan bulat positif.
Sementara, pembagian dua bilangan bulat negatif akan menghasilkan bilangan
bulat positif.

Kemudian, jika membagi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif,
hasilnya adalah bilangan bulat negatif.
Pada dasarnya, konsep operasi hitung pembagian bilangan bulat sama dengan
operasi hitung perkalian.
Contoh:
6:2=3
(-4) : (-2) = 2
8 : (-4) = -2
(-10) : 2 = 5

Yuk pelajari lebih lengkap di link:


https://www.youtube.com/watch?v=G5t6-bH02zg
https://www.youtube.com/watch?v=yqfW_lKyrSw

LATIHAN SOAL!
1. Hasil dari 30 𝑥 (−12) − (84 ∶ 6) adalah ...
2. Hasil dari (4.700- 987)+293 adalah ...
Kelas Indikator No. Soal

Siswa dapat menghitung pengurangan bilangan


IV 7
pangkat dua dari dua bilangan dua angka.

Bilangan Pangkat Dua (Kuadrat)

Adalah bilangan yang memiliki angka dua di atas bilangannya. Contoh: 42, 52,
62 dan bilangan lain yang serupa. Cara menyelesaikannya adalah cukup dengan
mengalikan bilangan yang dipangkatkan dengan bilangan itu sendiri sebanyak
pangkatnya.

Contoh soal:

62 - 42 =….

42 = 4 x 4 = 16

62 = 6 x 6 = 36

Maka 62 - 42 = 36 – 16 = 20

LATIHAN SOAL!
1. Hasil dari 402 - 252 = . . .
2. 462 - 282 = n , maka nilai n adalah . . .

Kelas Indikator No. Soal

V Siswa dapat menghitung pengurangan bilangan 8


pangkat tiga dari dua bilangan dua angka.
Menghitung Secara Manual Pangkat 3

Pangkat 3 dari suatu bilangan bulat adalah satu bilangan yang didapatkan dari hasil
perkalian bilang tersebut sebanyak 3 kali.

Misalnya saja pangkat 3 dari 5 adalah 5³= 5x5x5= 125.


Contoh lainnya adalah pangkat 3 dari 11 yaitu 11³= 11x11x11= 1331

Contoh soal:
11³ - 5³ = 1331 – 125 =1206

LATIHAN SOAL!
1. 213 – 133 = …..
2. 203 – 123 = …..

Kelas Indikator No. Soal

VI Siswa dapat menjumlah dan mengalikan dua pecahan 9


campuran yang berbeda.
Penjumlahan Pecahan

Penjumlahan tidak dilakukan antar pembilang dan penyebut. Namun, dua buah
pecahan dapat dijumlah jika memiliki nilai penyebut yang sama. Jika penyebut pada
dua buah pecahan atau lebih tersebut belum sama maka perlu disamakan terlebih
dahulu. Penyebut dapat disamakan dengan cara mengubahnya dalam nilai KPK
dari kedua bilangan yang menjadi penyebut.Perhatikan contoh cara melakukan
penjumlah pecahan berikut.

Pengurangan Pecahan

Operasi hitung pecahan pada pengurangan dapat dilakukan dengan menyamakan


penyebutnya terlebih dahulu. Cara melakukan operasi hitung pengurangan
pecahan sama seperti pada penjumlahan. Contoh:

Perkalian Pecahan

Perhatikan contoh operasi hitung pecahan pada perkalian pecahan berikut.


Pembagian Pecahan

Terakhir adalah operasi hitung pembagian pada pecahan. Untuk melakukan


pembagian pecahan cara yang dilakukan adalah membalik pecahan pada posisi
akhir dan merubah tanda menjadi kali. Selanjutnya operasi hitung yang dilakukan
sama seperti pada perkalian.

LATIHAN SOAL!
1 4 2
1. Jika 2 4 + 3 x 3 3 maka hasilnya adalah ....
1 2 1
2. Jika 1 5 x + 3 3 maka hasilnya adalah ....
3

Kelas Indikator No. Soal

Disajikan empat bilangan pecahan yang berbeda


VI bentuk (desimal, prosen, campuran). Siswa dapat 10
mengurutkan.

Yuk pelajari lebih lengkap di link:


https://www.youtube.com/watch?v=Mgw3lgiitL8

LATIHAN SOAL!
2 2
1. 0,45, 4 , 25%, 1 5 urutan bilangan tersebut dari yang terkecil adalah ....
3 4
2. 0,25, , 20%, 1 urutan bilangan tersebut dari yang terkecil adalah ....
4 5
Kelas Indikator No. Soal

IV Siswa dapat menghitung penjumlahan dua satuan 11


panjang berbeda ke satuan panjang tertentu.
Contoh Soal!

5 km + 8 hm = . . . m
Jawab :
5 km = 5.000 m
8 hm = 800 m
Maka , 5.000 + 800 m = 5.800 m.
Jadi 5 km + 8 hm = 5.800 m
Yuk pelajari lebih lengkap di link:
https://www.youtube.com/watch?v=tuALMUkNb6U
LATIHAN SOAL!
1. Jika 4 m + 500 mm = .... cm
2. Jika 10 m + 580 mm = .... cm

Kelas Indikator No. Soal


Disajikan soal cerita tentang perbandingan yang telah
V diketahui skala dan jarak sebenarnya, siswa dapat 12
menentukan jarak pada peta.
Disajikan soal cerita tentang perbandingan yang
V diketahui jarak pada peta dan jarak sebenarnya, siswa 13
dapat menghitung skalanya.
Disini kita asumsikan gambar yang dimaksud adalah peta, maka rumus skalanya
adalah :

CONTOH SOAL
1. Solo-Semarang pada peta digambarkan dengan jarak 10 cm. Tentukan skala
yang digunakan pada peta jika jarak sesungguhnya adalah 180 km!

1 km = 100.000 cm, maka 180 km = 180 x 100.000 = 18.000.000 cm.


Sehingga skala pada peta adalah :

1
Skala =
1.800.000
Jadi, skala yang digunakan pada peta adalah 1 : 1.800.000.

2. Suatu peta berskala 1 : 1.400.000. Apabila jarak kota A dan B = 98 km, maka
jarak kota A dan B pada peta adalah...cm.

1 km = 100.000 cm, maka 98 km = 98 x 100.000 = 9.800.000 cm.


Sehingga jarak kedua kota tersebut adalah:

Yuk pelajari lebih lengkap di link:


https://www.youtube.com/watch?v=AEhPUCvsXCk

LATIHAN SOAL!
1. Diketahui jarak antara kota Senang ke kota Bahagia 60 km, kedua jarak
kota tersebut digambar pada peta dengan jarak 12 cm. Skala yang
digunakan untuk menggambar jarak tersebut adalah ....
2. Nila menggambar denah sebuah gedung dengan skala 1 : 600, Jika tinggi
gedung tersebut 10 m, tinggi gedung tersebut akan digambar setinggi .... cm

Kelas Indikator No. Soal


Disajikan gambar dua lingkaran dengan panjang
VI jari-jari yang berbeda. Siswa dapat menghitung 14
perbandingan luas kedua lingkaran tersebut
Disajikan gambar dua roda yang berbentuk lingkaran
dengan panjang jari-jari berbeda. Siswa dapat
VI 15
menentukan pada jarak keberapa kedua roda berputar
bersama-sama untuk pertama kali.

Keterangan:
r = Jari jari Lingkaran
d = Diameter Lingkaran

Contoh Soal!
1. Jari-jari dua lingkaran adalah 4cm dan 6cm. Berapakah perbandingan luasnya?
Kita misalkan :

▪ Luas lingkaran dengan jari-jari 4cm adalah L₁


▪ Luas lingkaran dengan jari-jari 6cm adalah L₂

Karena perbandingan, kita bagi antara L₁ dan L₂.

▪ Masukkan rumus luas lingkaran


▪ "π" bisa kita coret/hilangkan, karena sama-sama dibagi atas dan bawah

Kemudian :

▪ Karena sama-sama mengandung pangkat 2, kita bisa kelompokkan kedua


jari-jarinya menjadi bentuk diatas.

Sekarang tinggal masukkan saja data yang sudah diketahui pada soal :

▪ r₁ = 4cm
▪ r₂ = 6cm

▪ 4 dan 6 bisa disederhanakan dengan membagi dua semuanya, sehingga


diperoleh 2 per 3
▪ Setelah itu, setiap angka dikuadratkan lagi.
▪ 2 kuadrat = 4
▪ 3 kuadrat = 9

Sehingga diperoleh L₁ : L₂ = 4 : 9
2. Pak Indra memiliki sebuah mobil dengan ukuran jari-jari ban nya adalah 21 cm.
Saat mobil berjalan ban mobil berputar sebanyak 200 kali, berapa meter jarak
yang ditempuh mobil tersebut?

Dari soal di atas, diketahui:


jari-jari (r) = 21 cm
phi (π) = 22/7 (karena jari-jarinya adalah 21 cm. 21 adalah kelipatan 7)
jumlah putaran = 200 kali
Untuk mengetahui jarak yang ditempuh mobil, pertama-tama hitung keliling ban
tersebut. Karena ban berbentuk lingkaran, gunakan rumus keliling lingkaran.

Keliling Ban
2xπxr
= 2 x 22/7 x 21
= 132 cm

Jarak yg ditempuh ketika ban mobil berputar 200 kali:


Jarak = Keliling x banyak putaran
Jarak = 132 cm x 200 kali
Jarak = 26.400 cm, atau jika diubah menjadi meter adalah 264 m

LATIHAN SOAL!
1. Sebuah Roda memiliki diameter 49 cm berputar sebanyak 50 kali,maka jarak
yang ditempuh roda tersebut adalah .... m

2. Berdasarkan gambar dua lingkaran di samping,


maka perbandingan luas lingkaran A dan B adalah ....

Kelas Indikator No. Soal


Disajikan gambar tabung yang diketahui panjang jari-
VI jari alas dan tinggi tabung dengan ukuran tertentu. 16
Siswa dapat menghitung luas permukaan..

Keterangan:
r = Jari jari Lingkaran
t = Tinggi Tabung
Contoh Soal

Tentukan luas permukaan di gambar berikut!

Jawab:

Luas permukaan = 2πr x (r + t)

= 2 x 22/7 x 7 (7 + 25)

= 1. 408 cm2

Yuk pelajari lebih lengkap di link:


https://www.youtube.com/watch?v=zW7yrlWTrKg
LATIHAN SOAL!

1. Luas permukaan tabung di samping adalah .... cm2


2. Luas permukaan tabung di bawah adalah .... cm2

Kelas Indikator No. Soal

Siswa dapat menghitung luas permukaan prisma


VI 17
segitiga yang diketahui panjang sisinya.

PRISMA SEGITIGA

Keterangan:
V = Volume Prisma Segitiga
L = Luas Permukaan Prisma Segitiga
t = Tinggi Prisma Segitiga
Contoh Soal
Sebuah prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku. Jika panjang sisinya 6 cm, 8
cm serta 10 cm, dan tinggi prisma tersebut adalah 15 cm, maka luas permukaan
prisma tersebut .... cm²

Diketahui ukuran segitiga = 6 cm, 8 cm serta 10 cm


Ditanyakan luas permukaan?
Jawaba:
L = (2 x luas segitiga) + (keliling alas×tinggi prisma)
L = (2 x ½ x 6 x 8) + {(6 + 8 + 10) x 15}
L = 48 cm² + 360 cm²
L = 408 cm²

Yuk pelajari lebih lengkap di link:


https://youtu.be/W-aI5hUHjWk

LATIHAN SOAL!
1. Sebuah prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku. Jika panjang sisinya 12
cm, 16 cm serta 20 cm, dan tinggi prisma tersebut adalah 45 cm, maka luas
permukaan prisma tersebut .... cm²
2. Luas permukaan prisma disamping
adalah . . .cm2

Kelas Indikator No. Soal

Disajikan tiga sifat bangun datar, siswa dapat


IV 18
menentukan nama bangun datar yang dimaksud.

Ciri-ciri dan Sifat Bangun Datar


1. Persegi
• Memiliki sisi-sisi yang sama panjang.
• Memiliki dua diagonal yang sama panjang (keduanya
saling berpotongan dan membentuk tegak lurus
serta membaginya menjadi dua bagian sama
panjang).
• Memiliki empat sudut siku-siku yang sama besar, yakni 90 derajat.
• Memiliki empat sumbu simetri lipat.
• Memiliki empat titik sudut.
• Memiliki empat sumbu simetri putar.

2. Persegi Panjang

• Memiliki empat sisi (dimana kedua sisi tersebut saling berhadapan sama
panjang dan sejajar).
• Memiliki empat sudut siku-siku yang sama
besar, yaitu 90 derajat.
• Memiliki dua diagonal (garis melintang) yang
berpotongan menjadi dua bagian yang sama
panjang.
• Memiliki dua sumbu simetri lipat.
• Memiliki dua sumbu simetri putar.
• Memiliki sisi-sisi persegi panjang yang saling tegak lurus.

3. Lingkaran

• Memiliki jarak pada tepi garis ke titik pusat yang


biasa disebut dengan jari-jari atau
dilambangkan r
• Memiliki simetri lipat dan putar yang jumlahnya
tidak terhingga.
• Memiliki jumlah derajat lingkaran sebesar 360
derajat.
• Memiliki satu titik pusat.
• Memiliki diameter yang membagi lingkaran
menjadi dua sisi yang seimbang.
• Memiliki jari-jari yang menghubungkan ke titik pusat dengan titik busur
lingkaran.
• Memiliki diameter yang konstan.

4. Belah Ketupat

• Memiliki empat titik sudut yang


saling berhadapan dan sama
besarnya.
• Memiliki dua diagonal yang
panjangnya berbeda.
• Memiliki dua sumbu simetri lipat.
• Memiliki dua sumbu simetri putar.
• Memiliki sisi yang tidak tegak lurus.
• Memiliki dua jumlah sudut yang berdekatan sebesar 180 derajat.

5. Layang-Layang

• Memiliki satu sumbu simetri


lipat.
• Tidak memiliki sumbu simetri
putar.
• Memiliki empat sisi berpasangan
yang sama panjang.
• Memiliki empat titik sudut
(sepasang sudutnya saling
berhadapan sama besar).
• Memiliki dua diagonal yang berbeda dan saling tegak lurus.

Yuk pelajari lebih lengkap di link:


https://www.youtube.com/watch?v=ttFYzOnJhTg
https://www.gramedia.com/literasi/ciri-dan-sifat-bangun-datar/

LATIHAN SOAL!

1. (i) Mempunyai 4 sisi yang sama panjang


(ii) Mempunyai sisi-sisi yang berhadapan sejajar
(iii) Mempunyai sudut yang berhadapan sama besar
Ciri-ciri di atas merupakan ciri-ciri dari bangun datar ....

2. Pernyataan berikut merupakan sifat dari segi empat:


(i) Mempunyai dua pasang sisi sama panjang
(ii) Dua diagonalnya sama panjang dan saling berpotongan di tengah-tengah
(iii) Keempat sudutnya siku-siku
Ketiga sifat tersebut merupakan sifat dari...
Kelas Indikator No. Soal
IV Disajikan gambar bangun datar dengan ukuran tertentu, 19
siswa dapat menghitung kelilingnya.

Keliling Bangun Datar


➢ Bangun datar adalah sebuah bangun dua dimensi, yang mempunyai ukuran
panjang dan lebar atau tinggi.
➢ Jenis-jenis bangun datar, yaitu persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang,
trapesium, layang-layang, dan belah ketupat.
➢ Rumus keliling bangun datar adalah jumlah seluruh sisi-sisinya.

Contoh soal :

Keliling bangun di samping adalah


… cm.

8 cm

25 cm
Penyelesaian :

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑟 = 25 + 8 + 8 + 8 + (25 − 8) + (8 + 8) = 82 𝑐𝑚


Jadi, keliling bangun datar tersebut adalah 82 cm.

Kelas Indikator No. Soal


V Disajikan gambar jaring-jaring bangun ruang yang salah satu 20
sisinya diarsir, siswa dapat menentukan sisi yang sejajar
dengan sisi yang diarsir.

Jaring – Jaring Kubus

Jaring-jaring kubus diperoleh dengan cara memotong beberapa bagian


rusuknya sehingga diperoleh rangkaian bangun datar. Bentuk jaring-jaring kubus
dapat berbeda-beda, tergantung pada pemilihan rusuk yang dipotong.
Jaring-jaring kubus berbentuk rangkaian enam persegi yang sama besar.

Terdapat 11 macam jaring-jaring kubus, yaitu :

Contoh soal :
Perhatikan gambar jaring-jaring kubus berikut!

Sisi yang sejajar dengan sisi yang diarsir adalah sisi nomor ….

Penyelesaian :
Sisi yang sejajar dengan sisi yang diarsir adalah sisi nomor 1.
Kelas Indikator No. Soal
V Disajikan gambar kubus dengan ukuran tertentu, siswa dapat 21
menghitung volumenya.

Volume Kubus
Volume kubus merupakan kapasitas atau seberapa besar ruang yang dapat
ditempati di dalam suatu kubus. Berikut adalah rumus volume kubus.

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 × 𝑠𝑖𝑠𝑖 × 𝑠𝑖𝑠𝑖 = 𝑠 3

Contoh soal :
Perhatikan gambar berikut!

Volume bangun tersebut adalah ….

Penyelesaian :
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 × 𝑠𝑖𝑠𝑖 × 𝑠𝑖𝑠𝑖
= 12 𝑐𝑚 × 12 𝑐𝑚 × 12 𝑐𝑚
= 1.728 𝑐𝑚3
Jadi, volume bangun tersebut adalah 1.728 cm3

Kelas Indikator No. Soal


V Disajikan soal cerita yang berkaitan dengan balok yang 22
diketahui luas alas dan volume, siswa dapat menghitung
tingginya.

Volume Balok
Volume balok merupakan kapasitas atau seberapa besar ruang yang dapat
ditempati di dalam suatu balok. Berikut adalah rumus volume balok.
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
=𝑝×𝑙×𝑡

Contoh soal :
Sebuah bak mandi berbentuk balok memiliki volume 1.800 dm 3. Apabila panjang
dan lebar bak mandi tersebut adalah 15 dm dan 10 dm, maka tinggi bak mandi
tersebut adalah ….

Penyelesaian :
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
1.800 = 15 × 10 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
1.800 = 150 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
1.800
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 =
150
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 12
Jadi, tinggi bak mandi tersebut adalah 12 dm.

Kelas Indikator No. Soal


VI Disajikan gambar prisma segitiga beserta ukurannya, siswa 23
dapat menghitung volume.

Volume Prisma Segitiga

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖


1
= ( × 𝑎𝑠 × 𝑡𝑠 ) × 𝑡𝑝
2

Contoh soal :
Perhatikan gambar berikut!
Volume bangun tersebut adalah ….
Penyelesaian :
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = ( × 𝑎𝑠 × 𝑡𝑠 ) × 𝑡𝑝
2
1
= ( × 10 × 8) × 15
2
= 600
Jadi, volume bangun tersebut adalah 600 cm3.

Kelas Indikator No. Soal


VI Disajikan gambar gabungan dua kubus dengan volume 24
tertentu. Siswa dapat menghitung jumlah tingginya.

Volume Kubus
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 × 𝑠𝑖𝑠𝑖 × 𝑠𝑖𝑠𝑖 = 𝑠 3

Contoh soal :
Perhatikan gambar berikut!

Jika volume gabungan dua kubus berikut adalah 8.000 cm3, maka
tinggi dari sebuah kubus tersebut adalah ….

Penyelesaian :

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 × 𝑠𝑖𝑠𝑖 × (2 × 𝑠𝑖𝑠𝑖)


8.000 = 𝑠 × 𝑠 × 2 × 𝑠
2 x sisi
8.000
= 𝑠3
2
sisi
4.000 = 𝑠 3
3
𝑠 = √4.000 = 15,87
sisi Jadi, tinggi sebuah kubus tersebut adalah 15,87 cm.
Sisi
Kelas Indikator No. Soal
VI Siswa dapat menghitung jumlah volume kubus dan tabung 25
dengan panjang rusuk kubus, diameter alas, dan tinggi
tabung sama panjang.

Volume Tabung

Contoh soal :
Perhatikan gambar berikut!

Jumlah volume gabungan kedua bangun tersebut adalah ....

Penyelesaian :
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 + 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔
2
1
= (𝑠 × 𝑠 × 𝑠) + {𝜋 × ( × 𝑑) × 𝑡}
2
2
1
= (20 × 20 × 20) + {3,14 × ( × 20) ×} 20
2
= 8.000 + 6.280
= 14.280
Jadi, jumlah volume gabungan kedua bangun tersebut adalah 14.280 cm3.
Kelas Indikator No. Soal
VI Disajikan empat kelompok data dengan banyak data yang 26
berbeda, siswa dapat menentukan gambar diagram
batangnya.
Penyajian Data
Data adalah keterangan atau informasi mengenai suatu hal. Data dapat
disajikan dalam bentuk tabel, diagram gambar, diagram batang, atau diagram
lingkaran. Cara membuat diagram batang adalah sebagai berikut.
1. Buatlah garis mendatar untuk menyatakan jenis data dan garis tegak untuk
menyatakan banyak setiap jenis data.
2. Buatlah skala pada garis mendatar dan garis tegak.
3. Buatlah batang-batang (persegi panjang) dengan tinggi batang sesuai dengan
banyak setiap jenis data. Ingat, jarak antar batang harus sama.

Contoh soal :
Tabel berikut menunjukkan populasi Komodo di Taman Nasional Komodo yang
tersebar di lima pulau.
No. Nama Pulau Banyak Komodo (ekor)
1 Pulau Rinca 600
2 Pulau Padar 450
3 Pulau Gili Motang 750
4 Pulau Nusa Kode 700
Jumlah 2.500
Diagram batang yang sesuai dengan data tersebut adalah . . . .
Penyelesaian :
800
700
Banyak Komodo

600
500
400
300
200
100
0
Pulau Rinca Pulau Padar Pulau Gili Motang Pulau Nusa Kode

Nama Pulau
Kelas Indikator No. Soal
VI Disajikan dua kelompok data tunggal yang berbeda, siswa 27
dapat menghitung rata-rata data tersebut.

Rata-rata Hitung (Mean)


Rata-rata (mean) adalah jumlah seluruh data dibagi banyak data.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝑚𝑒𝑎𝑛) =
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎

Contoh soal :
Perhatikan tabel berikut.
Hasil (Kg)
Bulan
Lele Udang
Januari 120 110
Februari 80 70
Maret 100 120
April 70 90

Selisih rata-rata penjualan lele dan udang pada bulan Januari – April adalah ….

Penyelesaian :
𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ = 𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑢𝑑𝑎𝑛𝑔 − 𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑙𝑒
(110 + 70 + 120 + 90) (120 + 80 + 100 + 70)
= −
4 4
390 370
= −
4 4
= 97,5 − 92,5
=5
Jadi, selisih rata-rata penjualan lele dan udang pada bulan Januari – April adalah
5.

Kelas Indikator No. Soal


VI Siswa dapat menentukan median dari dua belas data tunggal 28
secara acak.
Median
Median merupakan nilai tengah dari data yang telah terurut. Cara menentukan
median adalah sebagai berikut.
Jika jumlah data ganjil, median tepat terletak di tengah data yang terurut.
𝑛+1
Misalkan jumlah data sebanyak n, median merupakan data ke 2

Jika jumlah data genap, mediannya adalah jumlah dua data yang terletak di
tengah, kemudian dibagi 2. Misalkan jumlah data sebanyak n, median
𝑛 𝑛
𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 ( )+𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 ( +1)
2 2
merupakan
2

Contoh soal :
Pengukuran tinggi badan (cm) pada 12 orang, diperoleh daftarnya sebagai berikut.
157 160 143 145 156 178
154 157 163 160 144 187
Median dari data pengukuran tinggi badan tersebut adalah ….

Penyelesaian :
𝑈𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
= 143, 144, 145, 154, 156, 157, 157, 160, 160, 163,178, 187

𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 6 + 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 7 157 + 157


𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 = = = 157
2 2
Jadi, median dari data pengukuran tinggi badan tersebut adalah 157.

Kelas Indikator No. Soal


VI Disajikan dua kelompok data tunggal yang berbeda, siswa 29
dapat menghitung jumlah modus kedua data tersebut.

Modus
Modus adalah data yang sering atau yang paling banyak muncul. Dalam tabel,
modus dapat diketahui dengan melihat data terbanyak. Dalam diagram batang,
modus dapat langsung diketahui dengan melihat batang tertinggi.
Contoh soal :
Dari beberapa kali ulangan Bahasa Jawa, Firhan memperoleh nilai 70, 80, 85, 85,
dan 100. Sedangkan pada ulangan Bahasa Inggris, Firhan memperoleh nilai 95,
80, 75, 100, dan 75. Jika modus nilai ulangan Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris
dijumlahkan, maka hasilnya adalah ….

Penyelesaian :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑠 = 𝑀𝑜𝑑𝑢𝑠 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑠𝑎 𝐽𝑎𝑤𝑎 + 𝑀𝑜𝑑𝑢𝑠 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑠𝑎 𝐼𝑛𝑔𝑔𝑟𝑖𝑠
= 85 + 75
= 160
Jadi, jumlah modus nilai ulangan Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris adalah 160.

Kelas Indikator No. Soal


VI Disajikan data hasil ulangan matematika kelas VI, siswa 30
dapat menentukan bentuk tabelnya.
Penyajian Data dalam Bentuk Tabel
Data dapat disajikan dalam bentuk tabel agar lebih mudah dibaca atau
disimpulkan. Untuk data acak, urutkan data terlebih dahulu atau menggunakan
bantuan turus ketika menghitung banyak data. Dengan menyajikan data dalam
bentuk tabel, kita akan lebih mudah menentukan data tertinggi, data terendah, data
yang paling sering muncul, dan lain-lain.

Contoh soal :
Data nilai ulangan Matematika siswa kelas VI adalah sebagai berikut.
70, 85, 75, 90, 80, 70, 85, 90, 85, 80, 90, 80, 85
Jika data tersebut disajikan dalam tabel frekuensi, maka bentuk tabel yang tepat
adalah ...

Penyelesaian :
Nilai Ulangan Matematika Banyak Siswa
70 2
75 1
80 3
85 4
90 3
Kelas Indikator No. Soal
IV Siswa dapat memecahkan masalah tentang KPK atau FPB 31
dua bilangan dua angka.

Masalah yang Berkaitan dengan KPK


Masalah yang berkaitan dengan KPK memiliki ciri tertentu. Misalnya, kejadian
yang sama dan terjadi berulang kali. Untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan KPK, pahami dahulu hal yang diketahui dan ditanyakan.

Contoh soal :
Ari dan Reza mengikuti les renang. Jadwal les renang Ari setiap 3 hari sekali.
Sedangkan Reza les renang setiap 5 hari. Pada 10 April 2022 mereka les renang
bersama. Pada tanggal berapa mereka akan les renang bersama lagi untuk yang
kedua kali?

Penyelesaian :
Diketahui : Ari les renang setiap 3 hari.
Reza les renang setiap 5 hari.
Les renang bersama yang pertama pada 10 April 2022.
Ditanya : les renang bersama yang kedua
Jawab :
Ari dan Reza akan les renang setiap kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 3 dan
5.
𝐾𝑃𝐾 dari 3 dan 5 = 3 × 5 = 15
Mereka akan les renang bersama setiap 15 hari sekali.
Jika les renang bersama yang pertama pada 10 April 2022, maka 10 + 15 = 25.
Jadi, kunjungan bersama yang kedua pada 25 April 2022.

Kelas Indikator No. Soal


V Disajikan soal cerita tentang jarak antara dua kota dan skala 32
pada peta, siswa dapat menentukan jarak sebenarnya.

Skala
Skala adalah perbandingan ukuran pada gambar atau model dengan ukuran
sebenarnya.
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎

Skala biasanya ditulis dalam bentuk perbandingan dengan bilangan satu.


Sebagai contoh, gambar berskala 1 : 15.000 artinya ukuran 1 cm pada gambar
mewakili 15.000 cm atau 150 m ukuran sebenarnya.

Contoh soal :
Sinta sedang mengamati peta. Dari peta tersebut, Sinta mengukur jarak antara kota
Sidoarjo – Malang pada peta adalah 7 cm. Jika skala peta tersebut 1 :1.000.000,
berapa km jarak sebenarnya antara kota Sidoarjo – Malang?

Penyelesaian :
Diketahui : Jarak pada peta kota Sidoarjo – Malang = 7 cm
Skala = 1 : 1.000.000
Ditanya : Jarak sebenarnya kota Sidoarjo – Malang
Jawab :
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 =
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎
1
=7∶
1.000.000
1.000.000
=7×
1
= 7.000.000 𝑐𝑚 = 70 𝑘𝑚
Jadi, jarak sebenarnya antara kota Sidoarjo – Malang adalah 70 km.

Kelas Indikator No. Soal


VI Siswa dapat memecahkan masalah tentang perkalian dan 33
pembagian bilangan bulat positif tiga atau dua angka.

Contoh soal :
Bu Ana memiliki 144 batang bolpoin. Kemudian,ia membeli lagi 3 pak batang
bolpoin. Setiap 1 pak batang bolpoin berisi 12 batang bolpoin. Seluruh bolpoin akan
dibagikan kepada 36 siswanya. Setiap siswa mendapatkan bagian sama banyak.
Berapa batang bolpoin yang diterima oleh masing-masing siswa?

Penyelesaian :
Diketahui : Bu Ana memiliki 144 bolpoin
Beli lagi 3 pak, 1 pak = 12 bolpoin
Ditanya : bolpin yang diterima masing-masing siswa
Jawab :
(144 + (3 × 12)) : 36
= (144 + 36) : 36
= 180 : 36
=5
Jadi, masing-masing siswa mendapat sebanyak 5 pensil.

Kelas Indikator No. Soal


VI Disajikan gambar gabungan dua bangun datar yang berbeda 34
bentuk dan ukuran, siswa dapat menghitung luasnya.

Luas Persegi Panjang

Luas Segitiga
1 1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = × 𝑎 × 𝑡
2 2

Contoh soal :
Perhatikan gambar berikut!
Hitunglah luas gabungan bangun datar tersebut!

Penyelesaian :
Diketahui: Bidang datar 1 (persegi panjang)
P = 20 cm
L = 10 cm
Bidang datar 2 (segitiga)
a = 20 cm
t = 8 cm
Ditanya: Luas gabungan bangun datar
Jawab :
Bidang datar 1 (persegi panjang)
L=pxl
= 20 cm x 10 cm
= 200 cm2
Bidang datar 2 (segitiga)
L=½xaxt
= ½ x 20 cm x 8 cm
= 80 cm2
Luas Gabungan = luas persegi panjang + luas segitiga
= 200 cm2 + 80 cm2
= 280 cm2
Jadi, luas gabungan bangun datar tersebut adalah 280 cm2

Kelas Indikator No. Soal


VI Disajikan lima kelompok data dengan banyak data yang 35
berbeda, siswa dapat membuat diagram batang.

Contoh soal :
Hasil panen kedelai di Desa Makmur selama lima tahun terakhir sebagai berikut.

Sajikan tabel tersebut dalam diagram batang!

Penyelesaian :

Anda mungkin juga menyukai