Anda di halaman 1dari 4

Pelajari Bilangan Eksponen Mulai Dari Pengertian, Sifat, dan Contoh

Soalnya

Pengertian Bilangan Eksponen

Bilangan Eksponen adalah bentuk dari sebuah bilangan yang dikalikan dengan bilangan yang
sama dan di ulang-ulang, atau lebih mudahnya kita bisa menyebutnya sebagai perkalian yang
diulang-ulang. Eksponen juga bisa dikenal sebagai pangkat yang akan menunjukkan nilai
derajat kepangkatan.
Eksponen memiliki sifat dan juga bentuk bentuk lainnya yang harus kita kuasai untuk bisa
memahami dan menguasainya.

Bentuk Umum

Seperti yang sudah kita ketahui, bilangan eksponen adalah bentuk perkalian dari suatu
bilangan yang diulang-ulang. Maka, dari pengertian ini kita bisa melihat bentuk umum
bilangan eksponen adalah seperti ini:
an = aaaaaaa …a
(a dikali sebanyak n faktor)
a  = a pangkat n, a adalah bilangan real dan n bilangan asli
n

a = bilangan pokok (basis)


n= besar pangkat
Itulah bentuk dasar dari bilangan ini, dimana bilangan pokok akan dikalikan bilangan itu
sendiri secara berulang-ulang. Maka didapatkan lah bentuk an.

Sifat – Sifat Eksponen

Setelah mengetahui bentuk umum dari bilangan ini, yang selanjut harus kamu ketahui adalah
sifat-sifatnya. Beberapa diantaranya adalah:

 am x an = am+n (dalam bentuk perkalian, pangkat akan ditambah)


 am ÷ an = am-n (dalam bentuk pembagian, pangkat akan dikurangi)
 (am)n = am x n (jika ada di dalam bentuk kurungan, pangkat akan dikalikan)
 (a x b)n  = am x bm (bila ada dua bilangan di dalam kurungan, kemudian diberi pangkat,
maka kedua bilangan tersebut akan memiliki pangkat yang sama)
 (a/b)m =  am / bm (penyebut tidak boleh sama dengan 0, dan dalam bentuk ini, penyebut
dan pembilang akan memiliki pangkat)
 1 / an = a-n (untuk sifat ini, bila penyebut bernilai positif dan kemudian dipindahkan ke
atas, maka penyebut tersebut akan negatif. Begitu pun sebaliknya)
 n
√am = am/n (dalam bentuk akar seperti ini, bila disederhanakan n akan menjadi
penyebut dan m akan menjadi pembilang. n harus lebih atau sama besar dengan 2)
 a0 = 1 (a tidak boleh sama dengan 0)

Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, maka kamu dapat dengan mudah menggunakan
eksponen untuk menyelesaikan pekerjaan atau pun menjawab berbagai pertanyaan mengenai
persoalan ini.
Contoh Soal

Mari kita coba menjawab soal ini untuk bisa lebih memahami apa itu bilangan eksponen.

Contoh:

Berapa hasil dari (8a3)2 ÷ 4a4 =

Jawaban:

 = 82 x (a3)2 ÷ 4a4 (pangkat 3 akan dikalikan 2)


 = 64 x a6 ÷ 4 x a4 (64 dibagi 4 menghasilkan 16, lalu pangkat 6 dikurangi 4 karena
sesuai dengan sifat bilangan eksponen jika dalam bentuk pembagian maka pangkat
akan dikurangi)
 = 16a2
Macam-Macam Bilangan
1. Bilangan Nol
Bilangan nol adalah bilangan yang tidak memiliki nilai apapun. Ini artinya tidak bilangan nol
adalah bilangan yang kosong.
Bilangan nol ditulis dengan angka 0. Contoh bilangan nol adalah angka 0 itu sendiri.

2. Bilangan Bulat
Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan nol, bilangan positif, dan
bilangan negatif.
Bilangan nol adalah angka 0.
Bilangan positif adalah bilangan dengan angka yang bermuatan positif. Contohnya 1, 2, 3, 4,
4, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya.
Bilangan negatif adalah bilangan dengan angka yang bermuatan negatif atau minus.
Contohnya -1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8, -9, dan seterusnya.

3. Bilangan Asli
Bilangan asli diartikan sebagai bilangan bulat positif yang dimulai dari angka 1 hingga
seterusnya. Ini artinya bilangan nol (0) tidak termasuk dalam bilangan asli.
Contoh bilangan asli adalah 1, 2, 3, 4, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, dan seterusnya.

4. Bilangan Prima
Bilangan prima adalah bilangan bulat positif jumlahnya lebih besar dari satu dan hanya habis
dibagi satu atau bilangannya sendiri.
Seperti angka 2 yang hanya bisa dibagi oleh angka 1 dan angka 2 itu sendiri. Begitu juga
dengan angka 3.
Namun, angka 4 bukanlah bilangan prima karena selain angka 1 dan 4, angka ini juga bisa
dibagi dengan angka 2.
Contoh bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, dan seterusnya
selama bilangannya hanya habis dibagi 1 dan bilangan itu sendiri.

5. Bilangan Cacah
Bilangan cacah adalah bilangan yang terdiri dari bilangan positif dan bilangan nol (0).
Contoh bilangan cacah adalah 0, 1, 2, 3, 4, 4, 6, 7, 8, 9, 10, dan seterusnya.

6. Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang terdiri dari angka pembilang dan angka penyebut.
Keduanya dipisahkan oleh garis pecahan.
Angka yang berada di atas garis pecahan disebut sebagai pembilang dan angka di bawah garis
pecahan disebut dengan penyebut.
Pembilang dalam bilangan pecahan merupakan bilangan bulat, sedangkan penyebut dalam
bilangan pecahan adalah bilangan asli.
Itu artinya penyebut dalam pecahan tidak bisa menggunakan angka 0.

7. Bilangan Rasional
Dilansir dari BBC oleh Kompas.com, bilangan rasional adalah bilangan yang bisa bisa ditulis
dalam bentuk pecahan. 
Atau bisa juga bentuk pecahan yang apabila pembilang dan penyebutnya dibagi
menghasilkan suatu bilangan tertentu atau desimal yang berulang.
Contohnya pecahan 1/5 jika ditulis dalam desimal adalah 0,2. Atau 1/9 jika ditulis dalam
desimal adalah 0,1111...
Contoh bilangan rasional adalah 0,5 bisa ditulis dalam pecahan 1/2. Lalu angka 2 bisa juga
ditulis dengan 10/5 atau 12/6 atau 30/15.
Contoh lainnya 1/3 dalam desimal adalah 0,3333...

8. Bilangan Irasional
Bilangan irasional adalah kebalikan dari bilangan rasional. Artinya jika bilangan dibagi
hasilnya tidak akan berhenti dan tidak memiliki pengulangan.
Contohnya adalah nilai Phi, yaitu 22/7 dan dalam desimal 3,14. Sebenarnya nilai Phi ini
kurang tepat.
Karena 22/7 sebenarnya dalam desimal adalah 3,142857142857143...
Bilangan seperti itulah yang disebut sebagai bilangan irasional.

Anda mungkin juga menyukai