B. Bilangan
4. Bilangan merupakan suatu unsur atau objek
yang tidak didefinisikan (underfined term).
Bilangan merupakan suatu konsep yang
abstrak, bukan simbol, bukan pula angka.
Bilangan menyatakan suatu nilai yang bisa
diartikan sebagai banyaknya atau urutan
sesuatu atau bagian dari suatu keseluruhan.
Bilangan merupakan konsep yang abstrak,
bukan simbol, dan bukan angka.
5. Sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk
menuliskan bilangan disebut dengan sistem
numerasi. Lambang yang menyatakan suatu
bilangan disebut numeral.
6. Bilangan asli (Natural Numbers) . Kumpulan
dari bilangan-bilangan asli hasil membilang kita
sebut dengan himpunan bilangan asli.
Himpunan bilangan asli disimbolkan dengan
huruf ℕ (Natural), dan dituliskan ℕ = {1, 2, 3, 4,
… }.
7. Macam-macam bilangan
Bilangan kardinal
Bilangan ordinal
Bilangan asli
Bilangan komposit
Bilangan cacah
Bilangan sempurna
Bilangan bulat
Bilangan rasional
Bilangan irasional
Bilangan real
Bilangan kompleks
8. Bilangan bulat dan operasi hitung pada
bilangan bulat
Pengertian bilangan bulat
Himpunan bilangan bulat terdiri dari
gabungan bilangan asli, bilangan nol, dan
lawan dari bilangan asli. Bilangan asli
tersebut dapat disebut juga bilangan bulat
positif. Lawan dari bilangan asli tersebut
dapat disebut bilangan bulat negatif.
Konsep nilai tempat dan contoh penerapan
pada pembelajaran. Nilai tempat merupakan
nilai yang diberikan untuk sebuah angka
berdasarkan letak angka tersebut.
Operasi hitung pada bilangan bulat dan
contoh pembelajarannya yaitu :
penjumlahan bilangan bulat, Pengurangan
bilangan bulat, Perkalian bilangan bulat dan
Pembagian bilangan bulat
9. Bilangan pecahan dan operasi hitung pada
bilangan pecahan
Pengertian bilangan pecahan
Bilangan pecahan adalah bagian dari satu
keseluruhan dari suatu kuantitas tertentu.
Bilangan pecahan dilambangkan dengan a b
, 𝑏 ≠ 0 dengan catatan 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggota
bilangan bulat.
Bilangan pecahan senilai
Bilangan-bilangan pecahan senilai adalah
bilangan-bilangan pecahan yang cara
penulisannya berbeda tetapi mempunyai
hasil bagi yang sama, atau bilangan-
bilangan itu mewakili daerah yang sama,
atau mewakili bagian yang sama.
Bilangan pecahan murni, senama, dan
campuran
Bilangan pecahan murni disebut juga
bilangan pecahan sejati adalah bilangan
pecahan yang paling sederhana (tidak dapat
disederhanakan lagi).
Bilangan pecahan senama adalah bilangan-
bilangan pecahan yang mempunyai
penyebut sama.
Bilangan campuran dapat diartikan sebagai
pecahan yang berbentuk jika
menggabungkan bilangan bulat dan
pecahan.
Penjumlahan dan pengurangan bilangan
pecahan
Perkalian bilangan pecahan
Pembagian bilangan pecahan
Pecahan desimal
Pengertian bilangan pecahan desimal
,Mengubah penulisan bilangan pecahan dari
bentuk biasa ke desimal dan sebaliknya,
Operasi pada bilangan pecahan desimal
10. Persen, perbandingan dan skala
Persen atau perseratus dilambangkan dengan
%.
Perbandingan 𝑎 dengan 𝑏 dapat kita
lambangkan dengan 𝑎 ∶ 𝑏. Dua buah
perbandingan yang ekuivalen dapat membentuk
sebuah proporsi.
Skala dituliskan dalam bentuk perbandingan.
Skala termasuk perbandingan senilai. Sehingga
skala dapat didefiniskan sebagai jarak pada
peta yang mewakili jarak sebenarnya.
11. FPB DAN KPK
a. Faktor Persekutuan Terbesar Untuk
menentukan FPB (𝑎,𝑏) dapat melalui:
1) Metode irisan himpunan
2) Metode faktorisasi prima
3) Metode algoritma pembagian
b. Kelipatan Persekutuan Terkecil Untuk
menentukan KPK juga dapat dilakukan dengan:
1) Metode irisan himpunan
2) Metode faktorisasi prima
b. Segi Banyak
1. Kurva adalah bangun geometri yang
merupakan kumpulan semua titik yang
digambar tanpa mengangkat pensil dari kertas.
2. Terdapat dua jenis kurva, yaitu kurva tertutup
sederhana dan tidak sederhana serta kurva
tidak tertutup sederhana dan tidak sederhana.
3. Segitiga adalah poligon yang memiliki tiga sisi.
4. Alas dan tinggi segitiga selalu tegak lurus
5. Segitiga sebarang, adalah segitiga yang semua
sisinya tidak sama panjang.
6. Segitiga sama kaki, adalah segitiga yang
memiliki dua buah sisi yang sama panjang,
7. Segitiga sama sisi, adalah segitiga yang semua
sisinya sama panjang.
8. Segitiga lancip, adalah segitiga yang ketiga
sudutnya merupakan sudut lancip.
9. Segitiga siku-siku, adalah segitiga yang salah
satu sudutnya siku-siku.
10. Segitiga tumpul, adalah segitiga yang salah
satu sudutnya tumpul.
11. Segiempat adalah poligon yang memiliki empat
sisi.
12. Trapesium adalah segiempat yang tepat
memiliki sepasang sisi sejajar.
13. Jajargenjang adalah segiempat dengan sisi-sisi
yang berhadapan sama panjang dan sejajar,
serta sudut-sudut yang berhadapan sama
besar.
14. Belah ketupat didefinisikan sebagai segiempat
dengan sisi yang berhadapan sejajar, keempat
sisinya sama panjang, dan sudut-sudut yang
berhadapan sama besar.
15. Persegi panjang adalah jajargenjang yang besar
keempat sudutnya 90° .
16. Persegi adalah persegi panjang yang keempat
sisinya sama panjang.
17. Layang-layang adalah segiempat yang
mempunyai sisi yang berdekatan sama panjang
dan kedua diagonalnya saling tegak lurus.
18. Lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang
berjarak sama terhadap sebuah titik (pusat
lingkaran).
c. Kesebangunan dan Kekongruenan
1. Dua atau lebih bangun dikatakan sebangun
jika mempunyai syarat:
a) Panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada
bangun-bangun tersebut memiliki
perbandingan yang sama.
b) Sudut-sudut yang bersesuaian pada
bangun-bangun tersebut sama besar.
2. Pada bangun segitiga, dua atau lebih segitiga
dikatakan sebangun jika memenuhi salah satu
syarat sebagai berikut: a) Perbandingan sisi-sisi
yang bersesuaian sama (sisi – sisi – sisi).
b) Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
(sudut – sudut – sudut).
3. Dua bangun atau lebih dikatakan kongruen
jika bangun tersebut memiliki bentuk dan
ukuran yang sama serta sudut yang
bersesuaian sama besar (sama dan sebangun).
4. Dua atau lebih segitiga dikatakan kongruen
jika memenuhi salah satu syarat sebagai
berikut:
a) Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi
– sisi – sisi)
b) Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan
besar sudut yang diapit sama besar (sisi –
sudut – sisi)
c) Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan
satu sisi yang bersesuaian sama panjang.
d. Keliling dan Luas Daerah Bangun Datar
1. Pengukuran panjang dapat diukur dengan
satuan non baku dan satuan baku. Contoh
satuan tidak baku untuk pengukuran panjang
antara lain jengkal, hasta, depa dan kaki.
Contoh satuan baku untuk mengukur panjang
adalah kilometer (𝑘𝑚), hektometer (ℎ𝑚),
dekameter (𝑑𝑎𝑚), meter (𝑚), desimeter (𝑑𝑚),
centimeter (𝑐𝑚), dan millimeter (𝑚𝑚).
2. Keliling adalah jumlah keseluruhan panjang
sisi yang membatasi suatu bangun.
3. Luas bangun datar adalah luas daerah yang
dibatasi oleh sisi-sisi bangun datar tersebut.
Contoh satuan baku untuk mengukur luas
adalah 𝑘𝑚2 , ℎ𝑚2 , 𝑑𝑎𝑚2 , 𝑚2 , 𝑑𝑚2 , 𝑐𝑚2 ,
𝑚𝑚2 , 𝑎𝑟𝑒 dan ℎ𝑒𝑘𝑡𝑎𝑟.
e. Bangun Ruang
1. Bangun ruang adalah bagian ruang yang
dibatasi oleh himpunan titiktitik yang terdapat
pada seluruh permukaan bangun.
2. Permukaan bangun ruang berbentuk bangun
datar biasa disebut dengan bidang atau sisi.
3. Perpotongan dari dua buah sisi adalah rusuk.
4. Perpotongan tiga buah rusuk atau lebih adalah
titik sudut.
5. Diagonal sisi atau diagonal bidang adalah garis
yang menghubungkan dua buah titik sudut
yang berhadapan pada sebuah sisi.
6. Diagonal ruang adalah garis yang
menghubungkan dua buah titik sudut yang
saling berhadapan pada sebuah ruang.
7. Kaidah Euler menyatakan bahwa banyaknya
sisi ditambah dengan banyaknya titik sudut
adalah sama dengan banyaknya rusuk
ditambah dengan 2.
f. Luas Permukaan Bangun Ruang dan Volume
Bangun Ruang
1. Luas permukaan adalah jumlah seluruh sisi-
sisi yang membatasi bangun ruang tersebut.
2. Volume adalah isi yang memenuhi bangun
ruang berongga. Contoh satuan baku untuk
mengukur volume adalah 𝑘𝑚3 , ℎ𝑚3 , 𝑑𝑎𝑚3 ,
𝑚3 , 𝑑𝑚3 , 𝑐𝑚3 , 𝑚𝑚3 dan 𝑘𝑙, ℎ𝑙, 𝑑𝑎𝑙, 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟, 𝑑𝑙, 𝑐𝑙,
𝑚𝑙.
3. Contoh satuan baku untuk mengukur berat
adalah 𝑡𝑜𝑛, 𝑘𝑤, 𝑘𝑔, ℎ𝑔(𝑜𝑛𝑠), 𝑑𝑎𝑔, 𝑔𝑟𝑎𝑚, 𝑑𝑔, 𝑐𝑔,
𝑚𝑔.
g. Debit
Debit merupakan ukuran untuk mengukur
volume zat cair yang mengalir untuk setiap
satuan waktu. Satuan waktu yang dapat
digunakan adalah detik, menit, dan jam. Satuan
debit yang dapat digunakan antara lain 𝑚𝑙/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘,
𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡, 𝑙/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘, 𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡, dan lain sebagainya.
h. Jarak, waktu, dan kecepatan
Kecepatan merupakan jarak yang ditempuh
persatu satuan waktu. Satuan yang dapat
digunakan antara lain 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚, 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡,
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/ 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘, dan lain sebagainya.
2 Penyajian Data
4 Distribusi Frekuensi
8 Nilai baku
Nilai baku merupakan sebuah nilai yang
menyatakan perbandingan antara selisih nilai
data dengan reratanya dibagi simpangan baku
data tersebut.
4 Trigonometri
Perbandingan trigonometri merupakan
perbandingan yang berlaku pada segitiga siku-
siku. Perbandingan trigonometri yang dikenal
antara lain
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑎
sin 𝛼 = = , cos 𝛼 = = ,
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑏 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑏
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑎 sin α
tan 𝛼 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
= 𝑐
atau tan 𝛼 = cos α
5 Sudut Elevasi
Sudut elevasi adalah sudut yang dibentuk arah
horizontal dengan arah pendangan mata
pengamat ke arah atas. Sudut depresi adalah
sudut yang dibentuk oleh arah horizontal
dengan arah pandangan mata pengamat ke
arah bawah.
2 Daftar materi yang sulit
dipahami di modul ini 1 Bilangan irasional dan bilangan kompleks
2 Metode algoritma pembagian
3 Kekongruenan dan kesebangunan
4 Luas permukaan
5 Menghitung varians
6 Trigonometri (Menentukan nilai sin, cos,
tan)
7 Ilustrasi perbedaan sudut elevasi dan
sudut depresi.