Anda di halaman 1dari 20

Hakekat

Matematika &
Objek Penelaahan
Matematika
PENGERTIAN MATEMATIKA

 Herman Hudojo menyatakan bahwa: “Matematika


merupakan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol
dan tersusun secara hierarkis dengan penalaran
deduktif, sehingga belajar matematika itu merupakan
kegiatan mental tinggi.”
 James dalam kamus matematikanya menyatakan bahwa
“Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai
bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep
berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak yang
terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan
geometri.”
Karakteristik Matematika

1. Memiliki Objek Kajian Abstrak


2. Bertumpu pada Kesepakatan
3. Berpola Pikir Deduktif
4. Memperhatikan Semesta Pembicaraan
5. Konsisten dalam Sistemnya
1. Memiliki Objek Kajian Abstrak

Obyek dasar yang dipelajari dalam matematika adalah abstrak.


Objek dasar itu meliputi:
a. Fakta (abstrak) berupa konvensi-konvensi yang diungkap dengan simbol
tertentu.
b. Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan
atau mengklasifikasikan sekumpulan obyek.

2. Bertumpu pada Kesepakatan

Kesepakatan yang sangat mendasar adalah aksioma atau konsep. Aksioma


juga disebut Postulat (yang sering dinyatakan tidak perlu dibuktikan).
Sedangkan Konsep diartikan sebagai ide atau pengertian yang
diabstrakkan dari peristiwa konkret
3. Berpola Pikir Deduktif

Pola pikir deduktif adalah pemikiran yang berpangkal dari hal yang
bersifat umum diterapkan kemudian diarahkan kepada hal yang bersifat
khusus.

4. Matematika sebagai Cara Bernalar (the way of thinking)

Matematika dapat pula dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak


karena beberapa hal, seperti matematika memuat cara pembuktian yang
sahih (valid), rumus-rumus atau aturan yang umum, demikian juga sifat
penalaran matematika yang sistematis.
5. Matematika sebagai Bahasa Artifisial

Simbol merupakan ciri yang paling menonjol dalam matematika. Bahasa


matematika adalah bahasa simbol yang bersifat artifisial, yang baru
memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks.

6. Matematika sebagai Seni yang Kreatif

Penalaran yang logis dan efisien serta perbendaharaan ide-ide & pola-pola
yang kreatif dan menakjubkan dalam matematika, maka matematika
sering pula disebut sebagai SENI, khususnya merupakan seni berpikir yang
kreatif.
Obyek Penelaahan
Matematika

Menurut Robert M. Gagne, seorang ahli


psikolog, dalam belajar matematika
ada dua obyek yang dipelajari siswa
yaitu:
 Obyek Langsung (direct objects)
 Obyek Tak Langsung (indirect objects)
Obyek Penelaahan Matematika
Objek Langsung Objek Tak Langsung
1. Fakta matematika 1. Kemampuan berfikir logis
2. Konsep matematika 2. Kemampuan memecahkan masalah
3. Operasi matematika 3. Kemampuan berfikir analitis
4. Prinsip matematika 4. Sikap positif terhadap matematika
5. Ketelitian
6. Ketekunan
7. Kedisiplinan
8. dll
1. Fakta

Fakta merupakan konvensi-konvensi yang diungkap


dengan simbol tertentu. Beberapa contoh fakta
sebagai berikut.
a. Simbol “3” secara umum sudah dipahami sebagai
bilangan “tiga”. Jadi jika disajikan angka “3”
orang dengan sendirinya akan terbayang dalam
pikirannya bilangan “tiga”.
b. “3 + 4” yang dipahami sebagai “tiga tambah
empat”
c. “3 x 5 = 5 + 5 + 5 = 15”
2. Konsep
Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan
atau mengklasifikasikan sekumpulan objek, apakah objek tertentu
merupakan contoh suatu konsep atau bukan. Konsep yang saling
berhubungan atau bukan. Konsep behubungan erat dengan definisi.
Definisi adalah ungkapan yang membatasi suatu konsep. Dengan adanya
definisi, orang dapat membuat ilustrasi atau gambar atau lambang dari
konsep yang didefinisikan.
Contoh tentang konsep sebagai berikut.
a. Dalam matematika terdapat konsep yang amat penting yaitu “fungsi”’
“variabel”, “konstanta”.
b. “segitiga” adalah suatu konsep. Dengan konsep itu kita dapat
membedakan mana yang merupakan contoh segitiga dan mana yang
bukan segitiga.
c. “bilangan prima” merupakan konsep, karena dengan konsep itu , kita
dapat membedakan mana yang merupakan bilangan prima dan mana
yang bukan merupakan bilangan prima.
3. Prinsip

Prinsip adalah objek matematika yang kompleks.


Prinsip dapat terdiri dari atas beberapa fakta,
beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi
ataupun operasi. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa prinsip adalah hubungan antara berbagai objek
dasar matematika.
Prinsip dapat berupa “aksioma”, “teorema”, “sifat”
dan sebagainya.
Contoh-contoh tentang prinsip adalah sebagai berikut.
 Sifat distributif dalam aritmatika
 Teorema Phytagoras
4. Operasi

Operasi adalah pengerjaan hitung, pekerjaan


aljabar, dan pengerjaan matematika yang
lain.
Contoh-contoh tentang prinsip adalah sebagai
berikut:
a. “penjumlahan”, “perkalian”
b. “gabungan”, ”irisan”
c. “samadengan”, “lebih besar”
d. “konjungsi” dan “disjungsi”
Hakekat Belajar Matematika

Untuk mendapat gambaran mengenai bagaimana sebaiknya


melaksanakan pembelajaran matematika, perlu kiranya dikaji
terlebih dahulu hakikat dari belajar matematika. NSW (New
South Wales) Department of Education, 1989 mengemukakan 5
hal yaitu:
(1) siswa akan belajar dengan baik kalau mereka termotivasi
(2) siswa belajar matematika lewat interaksi
(3) siswa harus belajar matematika lewat investigasi
(4) siswa belajar matematika lewat bahasa
(5) siswa belajar matematika sebagai individu, namun tetap
dalam konteks perkembangan intelektual, fisik, dan sosial
Hakekat Pembelajaran dalam Matematika
Pembelajaran Matematika harus memiliki sifat pembiasaan diri
siswa untuk berfikir logis, rasional dan sistematis untuk mencari,
menyelidiki, memecahkan masalah dan menemukan ilmu
pengetahuan.

Pembelajaran Matematika harus Memberikan Keyakinan terhadap


siswa, bukan pembelajaran yang memberikan ilmu pengetahuan
secara verbalisme.

Dengan demikian siswa diajak untuk dapat :


a. Aktif secara logis (tidak keluar dari kaidah-kaidah matematika).
b. Pembelajaran penuh rasional (pembelajaran yang mengajak
siswa menggunakan alasan-alasan yang sesuai dengan kaidah).
c. Pembelajaran yang sistematis (pembelajaran memenuhi
algoritma/ keteraturan yang jelas).
Hakekat Pembelajaran
dalam Matematika
Pembelajaran matematika hendaknya memperhatikan adanya
perbedaan individu siswa, dan disesuaikan dengan tingkat
perkembangan kognitif siswa

Hakekat pembelajaran dalam matematika dilandasi


oleh proses pembelajaran yang bersifat :
a. Tidak memaksa siswa untuk dapat memahami suatu
pokok materi tertentu, dan
b. Tidak menjejali teori-teori atau konsep tertentu ke
dalam otak/pikiran anak.
Hakekat Pembelajaran
dalam Matematika
Pembelajaran matematika harus memiliki sifat pembiasaan
pada diri siswa untuk berfikir logis, rasional dan sistematis
untuk mencari, menyelidiki, memecahkan masalah dan
menemukan ilmu pengetahuan

Dengan demikian siswa diajak untuk dapat :


a. Aktif secara logis (tidak keluar dari kaidah-kaidah
matematika).
b. Pembelajaran penuh rasional (pembelajaran yang
mengajak siswa menggunakan alasan-alasan yang sesuai
dengan kaidah).
c. Pembelajaran yang sistematis (pembelajaran memenuhi
algoritma/ keteraturan yang jelas).
Hakekat Pembelajaran
dalam Matematika

Pembelajaran matematika perlu dikemas


dalam pembelajaran yang melibatkan
aktifitas siswa dengan didasarkan pada
matematika yang memiliki sifat :

 Berpola pikir deduktif dan konsisten.


 Memiliki objek dasar yang abstrak.
Hakekat Pembelajaran dalam
Matematika

 Penalaran (Reasoning) merupakan kemampuan fundamental


yang sangat dibutuhkan oleh siswa pada setiap jenjang dan
tingkatan pembelajaran matematika. Pada dasarnya,
penalaran itu dalam bentuk “jika A maka B”, meskipun tidak
selamanya dinyatakan dalam bentuk teoritis seperti itu oleh
sebagian besar siswa.

 Ada dua macam penalaran dalam Matematika, yaitu :


a.Induksi (penalaran induktif)
b.Deduksi (penalaran deduktif)
Hakekat Pembelajaran
dalam Matematika

Ciri utama MATEMATIKA adalah adanya penalaran


deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau
pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari
kebenaran sebelumnya.
Sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam
matematika bersifat konsisten. Namun demikian
dalam pembelajaran konsep sering diawali secara
induktif melalui pengalaman peristiwa nyata atau
intuisi. Proses induktif-deduktif dapat digunakan
untuk mempelajari konsep matematika.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai