LANDASAN TEORI
1. Hakekat Matematika
kuantitas dan besaran; matematika adalah suatu sains yang bekerja menarik
adalah ilmu tentang bilangan dan ruang; matematika adalah ilmu yang
1
Herman Hudojo, Strategi Mengajar …,hal. 2
12
13
lain, yaitu yang ditunjukkan kepada hubungan, pola, bentuk dan struktur. Ciri
dipikirkan sebelumnya.
pendapatnya yaitu:
yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga
dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide
konsep-konsep abstrak”.5
secara sistematik.
logik.
5
Herman Hudojo, Mengajar Belajar Matematika, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1988), hal.3
6
R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia: Konstatasi Keadaan Masa Kini
Menuju Harapan Masa Depan, (ttp:Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional 1999/2000), hal. 11
15
definisi tersebut. Semua definisi iti dapat kita terima, karena memang
matematika dapat ditinjau dari segala sudut, dan matematika itu sendiri bisa
hanya memandang dari satu segi saja. Seperti diucapkan oleh Courant dan
2. Karakteristik Matematika
7
Herman Hudojo . Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika,(Malang.UNM.
2001) hal. 36
8
Herman Suherman, Strategi Pembelajaran…,hal.18
16
tunggal dan disepakati oleh semua tokoh atau pakar matematika namun dapat
Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abstrak dan sering
dasar meliputi fakta, konsep, operasi ataupun relasi dan prinsip. Dari objek
berpangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan pada
berupa huruf ataupun bukan huruf. Makna huruf dan tanda itu tergantung
Dalam matematika terdapat banyak system yang berkaitan satu sama lain,
tetapi ada pula sistem yang dapat dipandang terlepas satu sama lain.
Kontradiksi antara sistem tersebut tetap bernilai benar pada sistem dan
strukturnya sendiri.9
merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil
9
R. Soedjadi., Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia, Konstatasi Keadaan Masa Kini
Menuju Harapan Masa depan, (Jakarta: Dirjen Dikti Dediknas, 2001), hal 11-45
18
1. Belajar matematika
latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang
berikut:
adapun orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam
13
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo, 1999), hal.53
14
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
hal. 2
15
Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2007), hal. 20-21
20
kegiatan belajar agar belajar itu dapat berhasil dengan baik. Ketika
seorang anak mendapatkan hasil tes yang bagus tidak bisa dikatakan
sebagai belajar apabilahasil tesnya itu didapatkan dengan cara yang tidak
kehidupan.
bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari
16
Slameto, Proses Belajar Mengakjar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta: Bumi
Aksara, 1991), hal. 79-80
21
terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak
berubah-ubah.
i. Ini berarti perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang
2. Mengajar Matematika
yang lebih baik pada seluruh siswa. Oleh karena itu, rumusan pengertian
itu sendiri.
17
Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika (Jakarta, Depdiknas, 2003), hal.
2
23
tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru, dan
dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjukkan pada apa yang harus
yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi
tujuan.21
21
Ibid.,hal.8
25
pembelajaran.
22
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar Mengajar, ( Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 61
23
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta : Kencana, 2006),hal. 78
26
bagi si pelajar.
guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat
24
Syaiful Bahri Djamaran dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Pt Rineka
Cipta, 2006), hal. 41-51
27
sebagai berikutn:
pembelajaran.
25
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyanto, Psikologi Belajar, (Jakarta, Rineka Cipta, 1991), hal.
130
28
a. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan sekolah
c. Lingkungan masyarakat
d. Lingkungan kelompok
dan kesenian.
(Reciprocal Traching )
26
Triyanto, Model – model Pembelajaran Inovatif …,hal.96
29
makna dari teks yang dibacanya tidak semudah melafalkan bacaan tersebut.
27
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif,(Sidoarjo:Masmedia Buana
Pustaka,2009),hal.64
28
Ibid.,hal,96
30
a. Klarifikasi
pengucapan kata yang benar adalah hal yang terpenting walaupun mereka
b. Membuat Prediksi
Pada tahap ini pembaca diajak untuk melibatkan pengetahuan yang sudah
c. Bertanya
d. Membuat Rangkuman
29
Marini Tifani, Pengembangan Model Belajar….,hal.1
31
poin yang sulit, berat atauoun salah, dan meramalkan apa yang akan
jawab pengajaran yang lebih banyak kepada siswa dalam kelompok, serta
30
Triyanto, Model – model Pembelajaran Inovatif…,hal.96-97
32
belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi
31
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1995), hal. 3
32
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 45
33
Ibid., hal. 39-46
34
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009),
hal. 14
33
siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat
demikian penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari
yaitu:
1. Prinsip Keseluruhan
menyeluruh.
2. Prinsip Kesinambungan
35
Ibid.,hal.15
34
3. Prinsip Objektivitas
Selain itu ada beberapa syarat dan petunjuk yang perlu dicermati
bagaimana dan dengan alat apa segi tersebut dapat kita nilai.
reliabel yang berarti taraf ketepatan dan ketetapan tes dengan aspek
sebagaimana adanya.
36
Anas Sujiono, Teknik Evaluasi Hasil Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hal.
31-33
35
faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun
diantaranya:
a. Faktor Internal
37
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar……, hal. 77
38
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),
hal. 138
36
penyesuaian diri.
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan Keluarga
37
Suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak serta famili yang tinggal
macam juga mau tidak mau turut menentukan bagaimana dan sampai
pendidikan anaknya.
2) Lingkungan sekolah
dapat dicapai.
siswa.
D. Materi Segitiga
A
B
Pada ΔABC mempunyai 3 buah sisi yaitu sisi AB, sisi BC, sisi AC. Selain itu,
pada segitiga juga terdapat sudut yaitu A atau BAC, B atau ABC, dan C
atau ACB.
C
tinggi
A alas B
39
Alas segitiga merupakan sisi dari segitiga tersebut. Tinggi harus tegak lurus
dengan alas dan melalui titik sudut yang berhadapan dengan alas.
3. Jenis-jenis Segitiga
1) Segitiga sembarang
panjang.
( AB≠BC≠ AC )
sama panjang.
Panjang AC = BC
40
1) Segitiga lancip
sudut-sudut lacip.
2) Segitiga siku-siku
3) Segitiga tumpul
sudutnya tumpul.
tumpul.
4. Sifat-sifat Segitiga
41
a. Segitiga siku-siku
A = B = C = D = 90°
AB = DC dan AD = BC
Jika dibuat persegi panjang ABCD dari sehelai kertas atau karton,
kemudian dipotong menurut diagonal AC, maka akan terjadi dua buah
ini.
43
b) Pada ΔABC jika dilipat menurut garis BE maka ΔABE dan ΔCBE
c) Pada ΔABC jika dilipat menurut garis CF maka ΔACF dan ΔBCF
B
g
a1o b c1o
o
ao co
h
A C
Pada ∆ABC dengan sudut dalam Lao, Lbo dan Lco. Garis g dan h adalah dua
garis yang sejajar dipotong oleh ruas garis AB dan BC. Lao = La1o karena
sudut dalam berseberangan, sama halnya dengan Lco = Lc1o karena sudut
dalam berseberangan. Sehingga La1o + Lbo + Lc1o = 180o karena berpelurus.
Jika Lao = La1o dan Lco = Lc1o maka Lao + Lbo + Lco = 180o. Jadi dapat
disimpulkan jumlah sudut dalam segitiga adalah 180o
Pada bahasan ini akan dipelajari hubungan antara panjang dua sisi dengan
sisi ketiga, besar sudut segitiga dengan sisi di hadapannya, dan besar sudut
Tabel
Bangun AB BC AC AB + AC AB + BC BC + AC
8 10 6 14 18 16
8 7 9 17 15 16
6 10 7 13 16 17
A B
A = 78° BC = 5 cm
B = 50° AC = 4 cm
C = 55° AB = 3 cm
Sudut luar segitiga yang dimaksud pada bahasan ini adalah sudut yang
dibentuk oleh salah satu sisi segitiga dan perpanjangan sisi lainnya.
46
A + C + ABC = 180°
A + C = 180° - ABC
Karena bentuk ruas kanan kedua persamaan di atas sama, maka nilai ruas
CBD = A + C
39
M.Cholik Adinawan dan Sugijono, Matematika Untuk SMP Kelas VII B (Jakarta :
Erlangga,2006), hal .120-146
47
E. Asumsi Penelitian
Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M. Sc. Ed yang dikutip dari bukunya
Suharsimi Arikunto mengatakan asumsi atau anggapan dasar adalah sebuah titik
merumuskan asumsi atau anggapan dasar maka peneliti harus banyak membaca
F. Hipotesis Penelitian
40
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta, Rineka
Cipta, 2002),hal.73
41
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian …, hal. 64
48
hasil belajar siswa kelas VII semester II di SMP Negeri 1 Boyolangu tahun
pelajaran 2010/2011”