Anda di halaman 1dari 4

Nama : ADI PRANYOTO

NIM : 858895986

TUGAS PARTISIPASI
1. Jelaskan tahapan perkembangan intelektual anak !
Jawab :
a. Tahap Sensorimotor
Selama tahap awal, bayi hanya menyadari apa yang ada di depan mereka. Mereka
fokus pada apa yang mereka lihat, apa yang mereka lakukan, dan interaksi fisik dengan
lingkungan terdekat mereka.Karena mereka belum tahu bagaimana hal-hal bereaksi,
mereka terus-menerus bereksperimen dengan kegiatan-kegiatan seperti mengguncang
atau melempar barang-barang, memasukkan barang ke mulut mereka
Antara usia 7 dan 9 bulan, bayi mulai menyadari bahwa suatu objek ada walaupun tidak
dapat dilihat lagi. Tahapan ini adalah tanda bahwa memori berkembang.
Setelah bayi mulai merangkak, berdiri, dan berjalan, peningkatan mobilitas fisik mereka
menyebabkan peningkatan perkembangan kognitif. Menjelang akhir tahap sensorimotor
(18-24 bulan), bayi mencapai tahapan penting lainnya, yaitu perkembangan bahasa. Hal
ini menandakan bahwa mereka sedang mengembangkan beberapa kemampuan simbolis
b. Tahap Praoperasional
Selama tahap ini (balita hingga usia 7), anak-anak kecil dapat memikirkan hal-hal
secara simbolis. Penggunaan bahasa mereka menjadi lebih dewasa. Mereka juga
mengembangkan ingatan dan imajinasi, yang memungkinkan mereka untuk memahami
perbedaan antara masa lalu dan masa depan, dan terlibat dalam khayalan.
Tetapi pemikiran mereka didasarkan pada intuisi dan masih belum sepenuhnya logis.
Mereka belum dapat memahami konsep yang lebih kompleks seperti sebab dan akibat,
waktu, dan perbandingan. 
c. Tahapan Concrete Operational
Pada saat ini, anak-anak usia sekolah dasar dan pra-remaja usia 7 hingga 11 mulai
menunjukkan kemampuan berpikir logis dan konkrit. Pemikiran anak-anak mulai mampu
memahami perspektif orang lain dan mereka semakin sadar akan peristiwa-peristiwa yang
terjadi di kehidupan mereka. Mereka mulai menyadari bahwa pikiran dan perasaan
seseorang adalah unik. Selama tahap ini, sebagian besar anak masih tidak dapat berpikir
secara abstrak atau hipotesis.
d. Tahapan Formal Operational
Remaja yang mencapai tahap keempat perkembangan intelektual ini, biasanya berusia 11
tahun keatas. Mereka mampu secara logis menggunakan simbol yang terkait dengan
konsep abstrak, seperti perhitungan aljabar dan sains. Remaja dapat memikirkan banyak
variabel secara sistematis, merumuskan hipotesis, dan mempertimbangkan kemungkinan.
Mereka juga dapat merenungkan hubungan dan konsep yang tidak terlihat seperti
keadilan, toleransi, dan lain lain.
Sekarang, Mama Papa memiliki pengetahuan baru mengenai perkembangan intelektual
pada anak. Ketahui informasi atau tips parenting lainnya yang dapat membantu Mama
Papa untuk mendidik si kecil.
2. Jelaskan teori pembelajaran matematika minimal menurut 2 dari 8 pakar yang telah
disebutkan !
Jawab :
a. Menurut Bruner
Bruner adalah seorang ahli Psikologi di bidang perkembangan dan kognitif yang
beranggapan bahwa belajar itu melewati tiga proses dalam kognitif, yaitu mendapat
informasi baru, mengolah atau transformasi dan menguji ketepatannya atau evaluasi. 
Maksud dari tahap pertama, yaitu mendapat informasi baru adalah sebuah tahapan awal
yang mendapatkan pemahaman atau pengalaman baru. Yang kedua, yaitu tahap
pengolahan atau transsformasi adalah tahap dimana seseorang tersebut mencerna,
memahami dan menganalisis pengetahuan yang telah ia dapatkan. Dan tahap ketiga yaitu
tahap evaluasi yang berfungsi untuk menilai bagaimana jalan dan proses transformasi
yang telah dilalui. Pada teori kognitif yang terpenting bukanlah hasil akhir tetapi proses
belajarnyalah yang diutamakan.
b. Menurut Dienes
Zoltan P. Dienes adalah seorang matematikawan yang memusatkan perhatiannya
pada cara-cara pengajaran terhadap anak-anak. Dasar teorinya bertumpu pada teori
pieget, dan pengembangannya diorientasikan pada anak-anak, sedemikian rupa sehingga
sistem yang dikembangkannya itu menarik bagi anak yang mempelajari matematika.
Dienes berpendapat bahwa pada dasarnya matematika dapat dianggap sebagai studi
tentang struktur, memisah-misahkan hubungan-hubungan diantara struktur-struktur dan
mengkatagorikan hubungan-hubungan di antara struktur-struktur. Dienes mengemukakan
bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam
bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik. Ini mengandung arti bahwa
benda-benda atau obyek-obyek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila
dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika.
Menurut Dienes konsep-konsep matematika akan berhasil jika dipelajari dalam
tahap-tahap tertentu. Dienes membagi tahap-tahap belajar menjadi 6 tahap, yaitu:
Permainan Bebas (Free Play), Permainan yang Menggunakan Aturan (Games),
Permainan Kesamaan Sifat (Searching for communalities), Permainan Representasi
(Representation), Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization), Permainan dengan
Formalisasi (Formalization)

3. Jelaskan pengertian dan berikan contohnya model pendekatan pembelajaran !


Jawab :
Pendekatan pembelajaran adalah suatu upaya menghampiri makna pembelajaran
melalui suatu cara pandang dan pandangan tertentu; atau, aplikasi suatu cara pandang
dan pandangan tertentu dalam memahami makna pembelajaran.
Dalam referensi lain dijelaskan bahwa pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai
titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum didalamnya
mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatan pembelajaran, terdiri atas dua
pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa,
b. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru.
Adapun pendekatan dalam rangka memahami makna belajar, antara lain:
 Model Interaksi Sosial
 Model Pemrosesan Informasi
 Model Personal
 Model Modifikasi Tingkah Laku
 Model Pembelajaran Kontekstual
Contohnya: Jigsaw, Gallery Walk, Debat, Diskusi, Mind Mapping, dan sebagainya.
4. jelaskan pengertian bilangan dan berikan contoh cara mengajarkannya !
jawab :
Bilangan merupakan kumpulan angka yang menempati urutan dari  kanan sebagai
nilai satuan, puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya. Pengertian lain, bilangan
merupakan konsep matematika yang dipakai untuk pencacahan dan pengukuran.
Lambang dan simbol yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut dengan
angka atau lambang bilangan. Konsep bilangan yang sudah bertahun-tahun lamanya
sudah diperluas meliputi bilangan nol, bilangan negatif, bilangan rasional, bilangan
irasional, dan bilangan kompleks.
Operasi hitung bilangan bulat dimulai dari operasi yang berada di dalam tanda
kurung "(...)". Apabila tidak terdapat tanda kurung, maka operasi hitung dimulai dari
perkalian dan pembagian, diikuti penjumlahan dan pengurangan. Apabila operasi hitung
memiliki tingkatan yang sama, maka di mulai dari sebelah kiri.
Contoh
= 1 + (2 + 3) × 5
=1+5×5
= 1 + 25
= 26

5. jelaskan sifat – sifat operasi hitung pada bilangan cacah. Berikan contoh cara
mengajarkannya !
jawab :
 Sifat Distributif
Sifat distributif di dalam matematika merupakan sebuah sifat yang berhubungan
dengan operasi hitung yang berlaku pada bilangan bulat. Bilangan bulat merupakan
kelompok bilangan yang terdiri dari gabungan antara bilangan cacah dan bilangan negatif
(....-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...).
Secara sederhana biasanya sifat distributif disebut juga sebagai sifat penyebaran, bentuk
dari sifat distributif di dalam operasi hitung matematika dapat dijabarkan sebagai berikut:

a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
atau
a × (b – c) = (a × b) – (a × c)
Ada beberapa cara yang berlaku untuk penghitungan dengan sifat distributif, perhatikan
penjelasan berikut:
Menyatukan angka pengali
Contoh:
(2 x 4) + (2 x 6) = ...
Pada perhitungan di atas, angka pengali sama-sama 2 sehingga, dengan sifat distributif
dapat dijabarkan menjadi seperti ini:
(2 x 4) + (2 x 6) = 2 x (4 + 6)
Menjumlahkan angka yang dikalikan
Contoh:
4 x (5 + 4) = 4 x (9) = 36
Memisahkan angka pengali
Contoh:
12 x (10 + 3) = (12 x 10) + (12 x 3)
 Sifat Komulatif
Secara sederhana, sifat komutatif dapat kita artikan sebagai sifat pertukaran di
dalam operasi hitung matematika
coba perhatikan perhitungan pada gambar di bawah ini:
 

 
Jadi bisa disimpulkan bahwa sifat komutatif di dalam matematika memenuhi rumus a + b
= b + a dimana a dan b adalah bilangan bulat. Sifat tersebut tidak hanya berlaku pada
operasi penjumlahan namun juga berlaku untuk operasi perkalian (a x b = b x a). Jadi, di
sifat komutatif matematika kita diperbolehkan melakukan pertukaran angka di dalam
penjumlahan dan perkalian dengan hasil yang tetap sama.
Sifat komutatif pada operasi hitung penjumlahan
Sekarang mari kita pelajari lagi konsep sifat komutatif pada operasi hitung penjumlahan di
bawah ini:
Contoh Soal 1
Hitunglah hasil dari 200 + 157 = ...
Jawab:
Hasil dari 200 + 157 = 357
Apabila kedua bilangan tersebut ditukar tempatnya, apakah hasilnya akan tetap sama?
157 + 200 = 357
Ternyata hasilnya tetap sama, yaitu 357. Artinya hukum komutatif berlaku untuk operasi
hitung penjumlahan.

 Sifat Asosiatif
Pada penjumlahan dan perkalian tiga bilangan bulat berlaku sifat asosiatif atau
disebut juga sifat pengelompokan. Perhatikanlah contoh penjumlahan tiga bilangan
berikut:

(2 + 3) + 4 = 5 + 4 = 9
2 + (3 + 4) = 2 + 7 = 9
Jadi, (2 + 3) + 4 = 2 + (3 + 4).
Sifat seperti ini dinamakan sifat asosiatif pada penjumlahan.
Sekarang, coba perhatikan contoh perkalian berikut.
(2 × 3) × 4 = 6 × 4 = 24
2 × (3 × 4) = 2 × 12 = 24
Jadi, (2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4).
Sifat ini disebut sifat asosiatif pada perkalian.

Anda mungkin juga menyukai