Petunjuk:
1. Tugas Tutorial ini wajib dikerjakan secara mandiri
2. Tugas Tutorial ini bisa dikerjakan dengan tulis tangan atau atau di ketik (word)
3. Tugas Tutorial ini dikerjakan/diselesaikan di rumah, dan dikumpulkan melalui WA
0816597966
Pertanyaan/Soal/Tugas
1. Saudara telah membaca secara jelas tentang IPS, coba anda rumuskan satu definisi tentang
pendidikan IPS sesuai dengan pemahaman Saudara!
2. Berdasarkan pengamatan Pengajaran Pendidikan IPS saat ini, baik pengembangan materi
maupun proses pembelajarannya masih memiliki kendala, Apakah Saudara setuju tentang
hal tersebut apabila setuju kemukakan alasan-alasan Saudara?
3. Bagaimana menurut pendapat Saudara tentang hubungan pengertian dan isi dari sosial
studies menurut Barr, Bart dan shermis. Jelaskan dengan singkat!
4. Guna proses pembelajaran di tingkat persekolahan seluruh konsep yang menjadi cakupan
ruang lingkup IPS tidak dengan serta merta secara langsung dibelajarkan kepada peserta
didik. Pendekatan-pendekatan apa yang dikembangkan dalam mengembangkan materi
pembelajaran IPS?
Jawaban:
1. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial
dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah
dan pedagogik/psikologis untuk tujuan pendidikan.
Definisi tersebut berlaku untuk pendidikan dasar dan menengah. Sedangkan untuk
perguruan tinggi atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Prof. Dr. Nu'man
Somantri, pakar IPS Indonesia, menggunakan kata seleksi.
Adanya kedua definisi tersebut, berimplikasi bahwa Pendidikan IPS dapat dibedakan
menjadi "Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran" dan "Pendidikan IPS sebagai kajian akademik".
Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran diterapkan dalam kurikulum di sekolah mulai
jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah
Atas/Kejuruan (SMA/SMK). Pendidikan IPS di jenjang persekolahan erat kaitannya dengan disiplin
ilmu sosial yang terintegrasi dengan pengetahuan lain yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis
untuk kepentingan pembelajaran.
IPS di sekolah pada dasarnya bertujuan mempersiapkan peserta didik sebagai warga
negara yang baik (good citizenship). Sebagai warga negara yang baik, peserta didik harus
menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitude dan values)
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pribadi maupun sosial serta dapat mengambil
keputusan untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat di tingkat lokal, regional, maupun
global.
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
2. Saya sangat setuju karena Pada beberapa kali pertemuan dengan guru mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang ada di sekolah tempat saya bertugas, terungkap beberapa
hal terkait dengan pembelajaran mata pelajaran tersebut di sekolah. Ada guru yang menolak
dan/atau merasa terpaksa mengajarkan mata pelajaran IPS secara terpadu, menginginkan model
pembelajarannya secara terpisah sesuai dengan bahan kajian keilmuannya. Guru yang
bersangkutan merasa tidak sanggup membelajarkan materi IPS yang tidak sesuai dengan latar
belakang keilmuan (spesialisasinya). Misalnya di LPTK ia mengambil spesialisasi ilmu pendidikan
sejarah, maka yang ingin dibelajarkan pada peserta didik terbatas pada materi yang bersangkutan
dengan materi sejarah saja, sedangkan materi (bahan) kajian lainnya ingin diserahkan pada guru
IPS yang memiliki spesialisasi yang sesuai.
Permasalahan serupa sering pula saya dengar pada saat melakukan diskusi di berbagai
kesempatan pelatihan atau pertemuan dinas (kerja), baik tingkat kabupaten maupun tingkat
provinsi, dengan beberapa teman kepala sekolah yang memiliki latar belakang pendidikan yang
sama atau sama-sama mengajar mata pelajaran IPS. Dalam diskusi itu, beberapa teman
mengeluhkan tentang beberapa persoalan yang mengganjal terkait pembelajaran IPS di
sekolahnya, misalnya : 1) ketidaksiapan dari guru-guru yang ada di sekolahnya untuk
membelajarkan IPS secara terpadu, mengingat terbatasnya tenaga guru yang ada; 2) tidak
tersedianya fasilitas pendukung pembelajaran IPS yang sesuai dengan kebutuhan; dan 3) masih
rendahnya hasil pembelajaran IPS di sekolah.
3. Social studies menjalani periode yang sulit seperti digambarkan oleh Barr Barth dan
Shermis (1977 : 33 – 46). Antara tahun 1940 – 1950-an, social studies mendapat serangan dari
segala penjuru. Pada tahun 1960-an, dipandang sebagai suatu resolusi dalam social studies yang
dipelopori oleh para sejarawa dan ahli –ahli ilmu sosial. Sampai tahun 1970-an, gerakan akademis
atau yang disebut the news social studies belum menjadi kenyataan. Pada tahun 1940 – 1960,
ditegaskan oleh Barr dan kawan – kawan (1997 : 36) adalah terjadinya tarik – menarik antara dua
visi social studies. Di satu pihak, adanya gerakan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu
sosial untuk tujuan citizenship education yang terus bergulir sampai mencapai tahap yang lebih
canggih. Di lain pihak, terus bergulir gerakan pemisahan berbagai disiplin ilmu sosial yang
cenderug memperlemah konsepsi social studies education.
Pendekatan Kemasyarakatan
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
Pendekatan Kemasyarakatan dimaksudkan seperti pendekatan yang kita gunakan didalam
mempelajari IPS dengan mengambil masyarakat sebagai folus pembahasan. Artinya semua
komponen program diambil dari dan ditujukan pada masyarakat sekitar.
Pendekatan Lingkungan
Lingkungan masyarakat lebih banyak membicarakan lingkungan fisik dan lingkungan budaya atau
sering disebut dengan lingkungan geografis.