Nim: 858299278
Prodi: PGSD
Matkul: Pendidikan Matematika 1
TUGAS 1
1. Jelaskan teori-teori belajar dalam pembelajaran matematika.
1) Teori Belajar Brunner
Jerome S. Brunner dari Universitas Harvard menjadi sangat terkenal dalam
dunia pendidikan matematika khususnya. Ia telah menulis hasil studinya
tentang “perkembangan belajar”, yang merupakan suatu cara untuk
mendefinisikan belajar. Brunner menekankan bahwa setiap individu pada
waktu mengalami atau mengenal peristiwa atau benda di dalam
lingkungannya, menemukan cara untuk menyatakan kembali peristiwa atau
benda tersebut di dalam pikirannya, yaitu suatu model mental tentang
peristiwa atau benda yang dialaminya atau dikenalnya.
Menurut Brunner, hal-hal tersebut dapat dinyatakan sebagai proses belajar
yang terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
a. Tahap enaktif atau tahap kegiatan (Enactive)
b. Tahap ikonik atau tahap gambar bayangan (iconic)
c. Tahap simbolik (symbolic)
Teori Belajar Dienes
Zoltan P. Dienes adalah seorang guru matematika (Pendidikan di Hongaria,
Inggris, dan Prancis), telah mengembangkan minatnya dan pengalamannya
dalam pendidikan matematika, ia telah mengembangkan sistem pengajaran
matematika dan berusaha agar pengajaran matematika jadi lebih menarik
serta lebih mudah untuk dipelajari. Dasar teorinya sebagian didasarkan atas
teori Peaget.
Dienes memandang matematika sebagai pelajaran struktur, klarifikasi
struktur, relasi-relasi dalam struktur, dan mengklarifikasikan relasi-relasi
antara struktur. Ia percaya bahwa setiap konsep matematika akan dapat
dipahami dengan baik oleh siswa apabila disajikan dalam bentuk konkret dan
beragam. Menurut pengamatan dan pengalaman umumnya anak-anak
menyenangi matematika hanya pada permulaan mereka berkenalan dengan
matematika sederhana.
Tahapan belajar menurut Dienes itu ada enam tahapan secara berurutan,
yaitu seperti berikut.
a. Tahap satu, Bermain bebas (Free Play)
b. Tahap dua, Bermain (games)
c. Tahap tiga, Penelaahan Kesamaan Sifat (Searching of communities).
d. Tahap empat, Representasi (Representaton)
e. Tahap lima, Simbolisasi (symbolization)
f. Tahap enam, formalisasj (Formalitation)
Teori Belajar Van Hiele
Adalah seorang guru matematika bangsa Belanda. Suami istri dan keluarga itu
mengadakan penelitian mengenai pembelajaran Geometri. Menurut Van
Hiele ada tiga unsur utama dalam pengajaran Geometri, yaitu waktu, materi
pengajaran, dan metode pengajaran yang diterapkan. Jika ketiga unsur utama
tersebut dilalui secara terpadu akan dapat meningkatkan kemampuan
berpikir siswa kepada tahapan berpikir yang lebih tinggi. Adapun tahapan-
tahapan anak belajar Geometri menurutnya ada lima tahapan, yaitu sebagai
berikut:
a. Tahap 1, Pengenalan
b. Tahap 2, Analisis
c. Tahap 3, Pengurutan
d. Tahap 4, Dedikasi
e. Tahap 5, Akurasi
2. Misalkan ada dua bilangan cacah. Jelaskanlah sifat-sifat operasi hitung penjumlahan
dan perkalian pada dua bilangan cacah tersebut.
1) Sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan.
Hasil penjumlahan dua bilangan cacah tidak berubah, walaupun urutan letak
kedua bilangan itu dipertukarkan.
Misal: 2 + 4 = 4 + 2
A + b = b + a, untuk semua bilangan cacah yang diwakili oleh a dan b
2) sifat komutatif (pertukaran) pada perkalian.
Hasil perkalian dua bilangan cacah tidak berubah, walaupun urutan letak
kedua bilangan itu dipertukarkan.
Misal: 2 × 4 = 4 × 2
A × b = b × a, untuk semua bilangan cacah yang diwakili oleh a dan b
3) sifat asosiatif (pengelompokan) pada penjumlahan.
Hasil penjumlahan tiga buah bilangan cacah tidak berubah, meskipun
pengelompokannya berbeda.
Misal: ( 3 + 4 ) + 5 = 3 + ( 4 + 5 )
Jika a,b dan c sembarang bilangan cacah, maka:
(a+b)+c=a+(b+c)
4) sifat asosiatif (pengelompokan) pada perkalian.
Hasil perkalian tiga buah bilangan cacah tidak berubah, meskipun
pengelompokannya berbeda.
Misal: ( 4 × 5 ) × 6 = 4 × ( 5 × 6 )
Jika a,b dan c sembarang bilangan cacah, maka:
(a×b)×c=a×(b×c)
5) sifat distributor (penyebrangan)
a.) Sifat distributor (penyebrangan) perkalian terhadap penjumlahan
a×(b+c)=(a×b)+(a×c)
b.) Sifat distributor (penyebrangan) perkalian terhadap pengurangan
a×(b-c)=(a×b)-(a×c)
3. Diketahui tiga bilangan yang berurutan. Bila jumlah bilangan pertama ditambah dua
kali bilangan kedua, ditambah tiga kali bilangan ketiga adalah 158. Tentukan
bilangan–bilangan tersebut.
Misal:
bilangan pertama = x
bilangan kedua = (× + 1)
bilangan ketiga = (x + 2)
Maka,
x + 2(x + 1) + 3(x + 2) = 158
x + 2x + 2 + 3x + 6 = 158
6x + 8 = 158
6x = 158 – 8
6x = 150
x = 150/6
x = 25
Referensi:
- BMP PDGK4203 MODUL 1 KB 1 HAL 1.12 - 1.31
https://id.scribd.com/document/456890448/matematik
https://brainly.co.id/tugas/24916320?
utm_source=android&utm_medium=share&utm_campaign=question