Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1

NAMA : ALLICIA ERVIANI


NIM : 857688615
Mapel : Pendidikan Matematika 1 (PDGK 4203)

1. Jelaskan jenis-jenis aliran dalam teori belajar.


Jawaban :
 Bruner ada tiga tahapan anak belajar matematika, yaitu berturut-turut tahap
enaktif, ikonik, dan simbolik. Pada dasarnya tahap belajar matematika itu dimulai
dari pengalaman kehidupan sehari-hari, kemudian digunakan benda konkret dan
diakhiri dengan penggunaan simbol/lambang matematika yang bersifat abstrak.
Bruner mengemukakan pula 4 teorema dalam pembelajaran matematika, yaitu
teorema penyusunan, notasi, pengkontrasan dan keanekaragaman, dan teorema
pengaitan.
 Dienes ada enam tahap belajar matematika, yaitu berturutturut tahap bermain
bebas, permainan, penelaahan kesamaan sifat, representasi, simbolisasi, dan tahap
formalisasi.
 Van Hiele mengemukakan lima tahapan belajar geometri secara berurutan, yaitu
tahap pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi, dan akurasi.
Menurut teori Makna dari Brownell dan Van Engen menyatakan bahwa pada situasi
pembelajaran yang bermakna selalu terdapat tiga unsur, yaitu
a. Adanya suatu kejadian, benda atau tindakan;
b. Adanya simbol yang mewakili unsur-unsur;
c. Adanya individu yang menafsirkan simbol tersebut.
 Teori Gagne.
a. Objek belajar matematika ada dua, yaitu objek langsung (fakta, operasi,
konsep, dan prinsip), dan objek tidak langsung (kemampuan menyelidiki,
memecahkan masalah, disiplin diri, bersikap positif, dan tahu bagaimana
semestinya belajar).
b. Tipe belajar berturut-turut ada 8, mulai dari sederhana sampai dengan yang
kompleks, yaitu belajar isyarat, stimulus respons, rangkai gerak, rangkaian
verbal, belajar membedakan, belajar konsep, belajar aturan, dan pemecahan
masalah.
 Hierarki Perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan pembelajaran matematika
yang efektif di SD dan sesuai dengan hierarki belajar matematika di SD. Perlu
mempertimbangkan materi matematika, tujuan belajar matematika, sumber
belajar, strategi praassesment, strategi belajar mengajar, dan strategi
postassesment.
2. Misalkan  ada dua bilangan cacah. Jelaskanlah sifat-sifat operasi hitung penjumlahan dan
perkalian pada bilangan cacah.
Jawaban :
a. Sifat-sifat penjumlahan yang berlaku pada himpunan bilangan cacah yaitu :
 Tertutup
Ambillah dua bilangan cacah, misalnya 3 dan 6. Apakah jumlah dua
bilangan acah itu bilangan cacah? Dengan contoh di atas apakah 9 (9
dipeoleh dari 3 + 6) itu bilangan cacah? Ya, betul. Jumlah setiap dua
bilangan cacah sebarang adalah bilangan cacah pula. Dikatakan bahwa
biangan cacah itu tertutup dibawah penjumlahan. Apakah bilangan cacah
tertutup di bawah pengurangan? Tidak, sebab selisih dua bilangan cacah
tidak selalu hasilnya bilangan cacah lagi. Misalnya dalam 9 – 10 = -1,
meskipun 9 dan 10 itu bilangan cacah tetapi -1 bukan bilangan cacah.
 Pertukaran
Ambillah dua vilangan cacah, misalnya 3 dan 6. Apkaah 3 + 6 = 6 + 3? Ya
betul, hasilnya tidak berubah. Jadi, apakah dua bilangan cacah yang
dijumlahkan itu letaknya sesuai dapat dipertukarkan? Ya betul, oleh
karena itu setiap dua bilangan cacah sabarang, bila dijumlahkan, letaknya
selalu dapat dipertukarkan maka dikatakan ahwa bilangan cacah itu
memenuhi sifat pertukaran (komutatif) jumlah.
b. Sifat-sifat perkalian yang berlaku pada himpunan bilangan cacah yaitu:
 Tertutup
Bila kita ambil 2 bilangan cacah dan kita kalikan, apakah hasilnya juga
bilangan cacah? Ya, hasil kali 2 bilangan cacah adalah bilangan cacah
pula, misalnya 3x5=12, 3 dan 4 adalah bilangan cacah, 12 sebagai hasil
kalnya adalah bilangan cacah pula. Oleh karena itu hasil kali sebarang 2
biangan cacah adalah biangan cacah maka dikatakan bahwa pengerjaan
kali atau perkalian itu tertutup dalam himpunan bilangan cacah.
 Pertukaran
Ambillah 3 bilangan cacah, misalnya 3 dan 5. Berapakah 3 x 5 dan berapa
pula 5x3? Apakah 3x5 = 5x3? Ya, 3x5=5x3 sebab 3x5=15, begitupula
5x3. Oleh karena untuk sebarang dua bilangan cacah bila dikalikan
hasilnya tidak berubah seandainya letak kedua bilangan itu dipertukarkan
maka dikatakan bahwa perkalian dalam himpunan bilangan cacah
memenuhi sifat pertukaran atau komunitatif.
 Pengelompokan
Ambillah 3 bilangan cacah sebarang, misalnya 3,4 dan 6. Apakah
(3x4)x6=3x(4x6)? Jawabnya ialah benar bahwa (3x4)x6=3x(4x6). Oleh
karen untuk setiap 3 bilangan cacah sebaramg hasilnya kalinya tidak
berbuah bila 2 bilangan pertama atau 2 biangan terkahir dikalikan terlebih
dahulu maka dikatakan bahw perkalian dalam himpunan bilangan cacah
memenuhi sifat pengelompokan atau asosiatif.
 Distibutif
Ambillah 3 bilangan cacah sebarang, misalnya 2,4 dan 5. Apakah 2x(4+5)
= (2x4)+(2x5)? Ya betul. Untuk setiap 3 bilangan cacah sebaramg berlaku
demikian. Oleh karena untuk setiap biangan cacah sebarang a,b,c berlaku
bahwa ax(bxc)= (axb)+(axc). Maka, dikatakan bahwa dalam himpunan
bilangan cacah perkalian terhadap penjumlahan memenuhi sifat distributif
atau sifat penyebaran.
 Sifat biangan satu dan nol
Bagaimana hasilnya bila bilangan cacah dikalikan dengan 1? Hasil kali
setiap bilangan cacah dengan 1 adalah tetap, misalnya: 3x1=1, 5x1=1,
0x1=0. Bagaimana hasilnya bila bilangan cacah dikalikan dengan 0? Hasil
kali setiap bilangan cacah dengan 0 adalah 0, misalnya 4x0=0, 9x0=0,
0x0=0.

3. Diketahui tiga bilangan yang berurutan. Bila jumlah bilangan pertama ditambah dua kali
bilangan kedua, ditambah tiga kali bilangan ketiga adalah 134. Tentukan bilangan–
bilangan tersebut.
Jawaban :
bilangan pertama = x
bilangan kedua = (x + 1)
bilangan ketiga = (x + 2)
maka,
⇔x + 2(x + 1) + 3(x + 2) = 134
⇔x + 2x + 2 + 3x + 6 = 134
⇔6x + 8 = 134
⇔6x = 134 – 8
⇔6x = 126
⇔x = 126/6
⇔x = 21
bilangan pertama = x → 21
bilangan kedua = x + 1 → 21 + 1 = 22
bilangan ketiga = x + 2 → 21 + 2 = 23
∴ Jadi, bilangan-bilangan tersebut adalah 21, 22, dan 23.

Anda mungkin juga menyukai