Anda di halaman 1dari 3

NAMA : WURI SITI ANISA

NIM : 858878736

MATA KULIAH : PENDIDIKAN MATEMATIKA 1

TENTANG : TUGAS

1. Teori Bruner dalam teorinya menyatakan bahwa belajar matematika berhasil jika proses
pengajaran diarahkan kepada konsep-konsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam
pokok bahasan yang diajarkan.

Tahapan-tahapan dalam belajar menurut Teori Bruner.


a. Tahap enaktif atau tahap kegiatan (enactive)
b. Tahap ikonik atau tahap gambar bayangan (iconic)
c. Tahap simbolik (symbolic)
Contohnya
Untuk tahap enaktif dalam pembelajaran menggunakan benda-benda konkret. Misal bila
mengajarnya pecahan bisa menggunakan buah apel yang dibelah dua sama besar.

Untuk tahap gambar bayangan, bisa digunakan gambar buah apel yang dibagi dua sama
besar. Bisa juga dengan satu lidi dibagi menjadi dua bagian yang sama.

Untuk tahap simbolik guru menggunakan pecahan menggunakan bilangan setengah.


Teori Dienes Ia meyakini bahwa setiap konsep atau prinsip dalam matematika akan dapat
dipahami secara penuh konsep tersebut, apabila disajikan dalam bentuk kongkrit dengan
berbagai macam sajian. Tahapan-tahapan dalam belajar menurut Teori Dienes adalah.
a. Bermain bebas
b. Permainan
c. Penelaahan kesamaan sifat
d. Representasi
e. Simbolisasi
f. Formalisasi

Contohnya.
Pada tahap bermain bebas siswa bermain benda-benda konret tanpa diarahkan oleh guru.
Guru menyediakan benda-benda konret yang akan digunakan siswa dalam bermainan
bebas yang bisa menyajikan konsep-konsep matematika. Tahap ini sebagai persiapan bagi
anak untuk memahami struktur matematika.

Pada tahap permainan anak diajak untuk mengenal dan memikirkan struktur-struktur
matematika. Dengan adanya berbagai permainan yang menyajikan konsep-konsep yang
berbeda-beda akan membantu siswa bersifat logis dan matematis dalam mempelajari
konsep-konsep tersebut. Misalnya siswa bermain berjejer membentuk garis lurus,
membentuk lingkaran. Untuk bilangan bulat positif dan negatif yaitu dengan melangkah
madu-mundur.

Pada tahap penelaahan kesamaan sifat. Siswa diarahkan untuk menemukan sifat-sifat
kesamaan dalam permainan. Siswa mulai belajar membuat abstraksi tentang pola,
keteraturan, sifat-sifat bersama yang dimiliki model-model yang sedang dipelajari.
Misalnya siswa diberi macam-macam segitiga, siswa mengetahui bahwa segitiga ada tiga
sisi dan sisinya lurus.

Pada tahap representasi siswa mulai belajar membuat representasi baik dalam bentuk
gambar, diagram, atau verbal. Yang mereka representasikan adalah sifat-sifat kesamaan
konsep matematika.

Pada tahap simbolisasi siswa menciptakan simbol matematika atau dalam bentuk rumusan
verbal. Misal simbol segitiga adalah ∆, simbol bilangan genap berupa 2n dengan n adalah
bilangan bulat.

Pada tahap formalisasi siswa belajar mengorganisasikan konsep-konsep membentuk


secara formal, dan harus sampai pada pemahaman tentang aksioma, sifat, aturan, dalil
sehingga menjadi struktur dari sistem yang sedang dibahas bersama. Misalnya, bilangan
bulat dengan sistem operasi penjumlahan dan sifat-sifatnya seperti tertutup,
pengelompokan, adanya unsur identitas, mempunyai unsur lawan yang membentuk sistem
matematika.
Teori Van Hiele. Yaitu tiga unsur utama dalam pengajaran geometri, yaitu waktu, materi
pengajaran, dan metode pengajaran yang diterapkan. Jika ketiga unsur ditata secara
terpadu, akan dapat meningkatkan kemampuan berfikir anak kepada tahapan berfikir yang
lebih tinggi
Tahap-tahap belajar menurut teori Van Hiele adalah
a. Pengenalan
b. Analisis
c. Pengurutan
d. Deduksi
e. Akurasi
Contohnya
Pada tahap pengenalan siswa belajar mengenal bangun geometri secara keseluruhan,
namun belum mampu untuk mengetahui adanya sifat-sifat bangun geometri. Contohnya
siswa sudah mengenal segitiga, bujursangkar, bola, kubus, tetapi belum mengetahui sifat-
sifat dari bangun datar tersebut.
Pada tahap analisis siswa sudah mengenal sifat-sifat bangun geomteri, namun belum
mampu untuk mengetahui hubungan antara konsep-konsep. Misalnya, apakan sebuah
persegipanjang itu merupakan jajarangenjang, jajarangenjang itu adalah bujursangkar?

Pada tahap pengurutan siswa sudah mengenal dan memahami sifat-sifat bangun datar
geomtri dan mampu mengurutkan bangun-bangun geomtri tersebut satu sama lainnya.

Pada tahap deduksi siswa mampu menarik kesimpulan secara deduktif

Pada tahap akurasi siswa sudah mulai menyadar pentingnya ketepatan prinsip-prinsi dasar
yang melandasi suatu pembuktian.
2. Sifat komutatif atau pertukaran yaitu setiap dua bilangan cacah sembarang bila
dijumlahkan, letaknya selalu dapat dipertukarkan dan hasil nilainya sama. Missalnya 3 dan
6 yaitu 3 + 6 = 6 + 3.
Sifat komutatif atau pertukaran pada perkalian.
Misalnya bilangan 3 dan 5 yaitu 3 x 5 = 5 x 3 sebab 3 x 5 = 15 sebaliknya 5 x 3 = 15.
Jadi untuk dua bilangan cacah bila dikalikan hasilnya tidak berubah seandainya letak
kedua bilangan itu dipertukarkan maka dikatakan bahwa perkalian dalam himpunan
bilangan cacah memenuhi sifat pertukaran.
3. Bilangan pertama = X
Bilangan kedua = (x+1)
Bilangan ketiga = (x+2)
Maka
x + 2 ( x+1) + 3 (x+2) = 200
x + 2x + 2 + 3x + 6 = 200
6x + 8 = 200
6x = 200 – 8
6x = 192
x = 192/6
x = 32

bilangan petama x = 32
bilangan kedua x + 1 = 33
bilangan ketiga x + 2 = 34
jadi bilangan bilangan tersebut 32, 33, 34

Anda mungkin juga menyukai