Anda di halaman 1dari 4

Kegiatan belajar 1.

A. hakikat anak didik pada pembelajaran matematika di sd


1. Anak pada pembelajaran Matematika sd
 Perbedaan karateristik antara hakikat anak dan matematika.
 Hakikat anak:anak sd mengalami perkembangan dalam berpikirnya tahap berpikirnya
belum formal,bahkan kelas rendah masih pra kongkret
 Hakikat matematika:ilmu deduktif,aksiomatik,formal,hierarkis,abstrak,bhsa symbol yang
pdat shg para ahli matematika dapat mengembangkan sebuah system matematika
2. Anak sebagai individu yang berkembang
 Perkembangan anak berbeda dg orang dewasa.
 Sehinnga tugas guru adalah menolong anak mengembangkan kemampuan intelektualnya
sesuai dg perkembangan intelektual anak.
3. Kesiapan Intelektual anak
 Jean piaget membagi menjadi 4 teori perkembangan anak/tingkat perkembangan pikir
anak:
o Tahap sensori motorik(lahir-2 tahun)
o Praoperasi (2-7thn) :belum memahami hukum kekekalan
o Operasi kongkret (7-11/12) :memahami hukum kekekalan namun belum bisa berfikir
secara deduktif
o Operasi formal (11 keatas) : bisa berfikir secara deduktif
a. kekekalan bilangan (banyak) : contoh nya banyak pensil,.6-7
b. materi : contoh pada bejana 7-8
c. panjang : contoh pada seutas kawat : 8-9
d.luas : contoh pada luas daerah seperti segitiga dll.(8-9)
e.berat : conth pd penimbangan 9-10
f.isi:air dalam bak 14-15
g.tingkat pemahaman:belum bisa membuktikan dalil,berpikirnya secara transitif (dara
khusus ke khusus dan belum memiliki kesimpulan).
B.Teori belajar mtk SD
1) Teori Belajar Bruner:
a. Tahap enaktif / kegiatan(berhubungan dengan benda real , tahap ini anak masih gerak
reflek dan coba2)
b. Tahap ikonik (anak telah menandai,menyimpan peristiwa,anak dapat membayangkan
kembali).
c. Tahap simbolik (mengutarakan bayangan yang ditandai dengan symbol)
Penerapannya jika kita menjelaskan di sd :
a. Dimulai dari model kongkret missal : tati mempunyai 2 buku,.dst
b. Dibuatkan model, Model semi kongkret (model gambar)
c. Menggunakan symbol abstrak misal : 3 + 2 = n
bruner & Kenney merumuskan 4 teorema pada pembelajaran matematika :
a. Teorema penyusunan : sebaiknya siswa memulai dg penyajian kongkret dan mencoba
idenya missal menghitung bilangan bulat positif dan negative menggunakan garis bilangan
dengan mencobanya sendiri.
b. Teorema notasi : dimulai dari yang sederhana secara kognitif sampai ke yang
kompleks.contoh = 2+ 5,  dan  merupakan bilangan asli
c. Teorema pengontrasan dan keanekaragaman : pembelajaran matematika perlu
pengontrasan missal : busur , jari - jari, garis tengah, juring dari suatu lingakaran semuanya
akan lebih bermakna jika dipertentangkan satu sama lainnya. bil.prima dengan komposit,
bilangan ganjil dengan genap.
Selain pengontrasan juga dengan beraneka ragam missal : konsep lingkaran diperkenalkan
dengan benda berbentuk silinder, roda, gelang.
Konsep segitiga dengan karet, kawat dll
d. teorema pengaitan : menurut teorema ini bahwa setiap konseo,dalil,berkaitan dg
dalil,konsep lainnya.
2) Teori belajar dienes:
a. Bermain bebas(free play) : anak bermain bebas tanpa diarahkn dg mengunakan benda
matematika kongkret.
b. Permainan(games) : misal anak diajak bermain berjejer membentuk garis lurus,
mengumpulkan bangun - bangun segitiga.
c. Penelaahan kesamaan sifat : pada tahap ini siswa mengenal tentang pola keteraturan
missal dari berbagai segitiga dari kawat karet dan berbagai bentuk segitiga sembarang,
tumpul, lancip, samasisi, samakaki. Siswa membuat atraksi tentang konsep segitiga bahwa
untuk segitiga sembarang segitiga itu sisinya lurus ada ada 3 buah titik sudutnya juga ada
3
d. Representasi : membuat pernyataan tentang konsep matematika. misalnya bilangan
genap itu bilangan yang dibagi 2 sisanya 0.
e. Simbolisasi : siswa menciptakan symbol utk menyatakan suatu konsep misal : symbol
segitiga:
f. Formalisasi : bukan hanya sekedar mampu merumuskan teorema namun bisa
membuktikan secara deduktif ( diluar kemampuan anak sd ).

3) Teori belajar van hiele:


a. Pengenalan : mengenal bangun geometri secara keseluruhan. Siswa telah mengenal
segitiga,bujursangkar, namun belum mengetahui sifat - sifatnya.
b. Analisis : sudah mengenal sifat geometri
c. Pengurutan : sudah mengetahui sifat geometrid dan mengurutkan bangun geometri.
d. Deduksi : siswa telah mampu menarik kesimpulan secara deduktif memahami unsur2
yang tidak di definisikan.
e. Akurasi : mulai menyadari pentingnya ketepatan ketepatan prinsip - prinsip dasar yang
melandasi suatu pembuktian.
4) Teori belajar brownell dan van engen:
a. Menurut brownell ada 2 teori:
 Meaning theory ( anak harus melihat makna d rap yg dipelajarinya ).
 Drill theory : ikatan antara stimulus dan respons bisa dicapai oleh siswa dengan latihan
berupa ulangan.
b. Van engen membedakan :
 Makna : sesuatu yang dibaca dari sebuah symbol
 Mengerti : mengacu pada sesuatu yang dimiliki individu.

5) Teory belajar gagne


 Objek belajar matematika:
 Objek langsung : fakta, operasi, konsep dan prinsip
 Objek tidak langsung : kemampuan memecahkan masalah, disiplin diri, bersikap positif.
 Tipe belajar:
 Belajar isyarat
 Stimulus respons
 Rangkaian gerak
 Rangkaian verbal
 Belajar membedakan
 Belajar konsep
 Belajar aturan
 Pemecahan masalah

Anda mungkin juga menyukai