0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat pembelajaran matematika di sekolah dasar, yang mencakup perbedaan karakteristik antara perkembangan kognitif anak SD dan sifat-sifat matematika. Dokumen juga menjelaskan beberapa teori pembelajaran matematika SD menurut para ahli seperti Bruner, Dienes, van Hiele, Brownell dan van Engen, serta Gagne. Teori-teori tersebut memberikan panduan untuk memfasilitasi perkembangan intele
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat pembelajaran matematika di sekolah dasar, yang mencakup perbedaan karakteristik antara perkembangan kognitif anak SD dan sifat-sifat matematika. Dokumen juga menjelaskan beberapa teori pembelajaran matematika SD menurut para ahli seperti Bruner, Dienes, van Hiele, Brownell dan van Engen, serta Gagne. Teori-teori tersebut memberikan panduan untuk memfasilitasi perkembangan intele
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat pembelajaran matematika di sekolah dasar, yang mencakup perbedaan karakteristik antara perkembangan kognitif anak SD dan sifat-sifat matematika. Dokumen juga menjelaskan beberapa teori pembelajaran matematika SD menurut para ahli seperti Bruner, Dienes, van Hiele, Brownell dan van Engen, serta Gagne. Teori-teori tersebut memberikan panduan untuk memfasilitasi perkembangan intele
A. hakikat anak didik pada pembelajaran matematika di sd
1. Anak pada pembelajaran Matematika sd Perbedaan karateristik antara hakikat anak dan matematika. Hakikat anak:anak sd mengalami perkembangan dalam berpikirnya tahap berpikirnya belum formal,bahkan kelas rendah masih pra kongkret Hakikat matematika:ilmu deduktif,aksiomatik,formal,hierarkis,abstrak,bhsa symbol yang pdat shg para ahli matematika dapat mengembangkan sebuah system matematika 2. Anak sebagai individu yang berkembang Perkembangan anak berbeda dg orang dewasa. Sehinnga tugas guru adalah menolong anak mengembangkan kemampuan intelektualnya sesuai dg perkembangan intelektual anak. 3. Kesiapan Intelektual anak Jean piaget membagi menjadi 4 teori perkembangan anak/tingkat perkembangan pikir anak: o Tahap sensori motorik(lahir-2 tahun) o Praoperasi (2-7thn) :belum memahami hukum kekekalan o Operasi kongkret (7-11/12) :memahami hukum kekekalan namun belum bisa berfikir secara deduktif o Operasi formal (11 keatas) : bisa berfikir secara deduktif a. kekekalan bilangan (banyak) : contoh nya banyak pensil,.6-7 b. materi : contoh pada bejana 7-8 c. panjang : contoh pada seutas kawat : 8-9 d.luas : contoh pada luas daerah seperti segitiga dll.(8-9) e.berat : conth pd penimbangan 9-10 f.isi:air dalam bak 14-15 g.tingkat pemahaman:belum bisa membuktikan dalil,berpikirnya secara transitif (dara khusus ke khusus dan belum memiliki kesimpulan). B.Teori belajar mtk SD 1) Teori Belajar Bruner: a. Tahap enaktif / kegiatan(berhubungan dengan benda real , tahap ini anak masih gerak reflek dan coba2) b. Tahap ikonik (anak telah menandai,menyimpan peristiwa,anak dapat membayangkan kembali). c. Tahap simbolik (mengutarakan bayangan yang ditandai dengan symbol) Penerapannya jika kita menjelaskan di sd : a. Dimulai dari model kongkret missal : tati mempunyai 2 buku,.dst b. Dibuatkan model, Model semi kongkret (model gambar) c. Menggunakan symbol abstrak misal : 3 + 2 = n bruner & Kenney merumuskan 4 teorema pada pembelajaran matematika : a. Teorema penyusunan : sebaiknya siswa memulai dg penyajian kongkret dan mencoba idenya missal menghitung bilangan bulat positif dan negative menggunakan garis bilangan dengan mencobanya sendiri. b. Teorema notasi : dimulai dari yang sederhana secara kognitif sampai ke yang kompleks.contoh = 2+ 5, dan merupakan bilangan asli c. Teorema pengontrasan dan keanekaragaman : pembelajaran matematika perlu pengontrasan missal : busur , jari - jari, garis tengah, juring dari suatu lingakaran semuanya akan lebih bermakna jika dipertentangkan satu sama lainnya. bil.prima dengan komposit, bilangan ganjil dengan genap. Selain pengontrasan juga dengan beraneka ragam missal : konsep lingkaran diperkenalkan dengan benda berbentuk silinder, roda, gelang. Konsep segitiga dengan karet, kawat dll d. teorema pengaitan : menurut teorema ini bahwa setiap konseo,dalil,berkaitan dg dalil,konsep lainnya. 2) Teori belajar dienes: a. Bermain bebas(free play) : anak bermain bebas tanpa diarahkn dg mengunakan benda matematika kongkret. b. Permainan(games) : misal anak diajak bermain berjejer membentuk garis lurus, mengumpulkan bangun - bangun segitiga. c. Penelaahan kesamaan sifat : pada tahap ini siswa mengenal tentang pola keteraturan missal dari berbagai segitiga dari kawat karet dan berbagai bentuk segitiga sembarang, tumpul, lancip, samasisi, samakaki. Siswa membuat atraksi tentang konsep segitiga bahwa untuk segitiga sembarang segitiga itu sisinya lurus ada ada 3 buah titik sudutnya juga ada 3 d. Representasi : membuat pernyataan tentang konsep matematika. misalnya bilangan genap itu bilangan yang dibagi 2 sisanya 0. e. Simbolisasi : siswa menciptakan symbol utk menyatakan suatu konsep misal : symbol segitiga: f. Formalisasi : bukan hanya sekedar mampu merumuskan teorema namun bisa membuktikan secara deduktif ( diluar kemampuan anak sd ).
3) Teori belajar van hiele:
a. Pengenalan : mengenal bangun geometri secara keseluruhan. Siswa telah mengenal segitiga,bujursangkar, namun belum mengetahui sifat - sifatnya. b. Analisis : sudah mengenal sifat geometri c. Pengurutan : sudah mengetahui sifat geometrid dan mengurutkan bangun geometri. d. Deduksi : siswa telah mampu menarik kesimpulan secara deduktif memahami unsur2 yang tidak di definisikan. e. Akurasi : mulai menyadari pentingnya ketepatan ketepatan prinsip - prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. 4) Teori belajar brownell dan van engen: a. Menurut brownell ada 2 teori: Meaning theory ( anak harus melihat makna d rap yg dipelajarinya ). Drill theory : ikatan antara stimulus dan respons bisa dicapai oleh siswa dengan latihan berupa ulangan. b. Van engen membedakan : Makna : sesuatu yang dibaca dari sebuah symbol Mengerti : mengacu pada sesuatu yang dimiliki individu.
5) Teory belajar gagne
Objek belajar matematika: Objek langsung : fakta, operasi, konsep dan prinsip Objek tidak langsung : kemampuan memecahkan masalah, disiplin diri, bersikap positif. Tipe belajar: Belajar isyarat Stimulus respons Rangkaian gerak Rangkaian verbal Belajar membedakan Belajar konsep Belajar aturan Pemecahan masalah