Anda di halaman 1dari 26

SISTEM BILANGAN

Pembagian jenis bilangan

BIlangan

nyata khayal

irrasional rasional

bulat pecahan
Bilangan nyata dapat berupa bilangan positif maupun
negatif
Contoh: 2 ; -3; 1,1 ; -1,2
Bilangan khayal; bilangan yang berupa akar pangkat genap
dari suatu bilangan negatif
Contoh : (-4) = 2
Beda: bilangan nyata tegas sifatnya : positif atau negatif
Bilangan khayal: mengandung kedua sifat positif dan negatif
sekaligus disebut juga bilangan kompleks
Bilangan rasional: hasil bagi antara dua bilangan, yang berupa
bilangan bulat, atau berupa pecahan dengan desimal terbatas,
atau desimal berulang.
Contoh: 0,14925 ; 0,14926262626
Bilangan irrasional: hasil bagi antara dua bilangan berupa pecahan
dengan desimal tak terbatas dan tak berulang .
Contoh: 0,147639860.....
Bilangan bulat; hasil bagi antara dua bilangan yang hasilnya bulat ,
termasuk 0.
Bilangan pecahan: hasil bagi antara dua bilangan yang hasilnya
pecahan dengan desimal terbatas atau berulang. (pecahan
termasuk bilangan rasional)
Beda antara bilangan rasional dan irrasional: faktor
:keterbatasan dan keberulangan desimalnya,
Semua bil. Bulat adalah bil. Rasional, tapi tidak semua bil rasional
berupa bilangan bulat.
Semua bil, pecahan adalah bil, rasional tapi tidak semua bil.
Rasional berupa bilangan pecahan
Semua bil. Irrasional adalah bilangan berdesimal, tapi tidak
semua bilangan berdesimal adalah bilangan irrasional
Bilangan asli: semua bilangan bulat positif, tidak termasuk nol
A = { 1,2,3,4,5,....dst}
Bilangan cacah: semua bilangan bulat positif termasuk nol,
A = {0,1,2,3,4,5,....dst}
Bilangan prima: bilangan asli yang besarnya tidak sama
dengan satu dan hanya habis (bilangan bulat) dibagi oleh
dirinya sendiri.
P = {2,3,5,7,11, ...dst}
Hubunan perbandingan antar
bilangan
Bilangan nyata saling berhubungan satu dengan yang lain
secara relatif.
Tanda < , melambangkan lebih kecil
Tanda > , melambangkan lebih besar
Tanda , melambangkan lebih kecil dari atau sama
dengan
Tanda , melambangkan lebih besar dari atau sama
dengan
Sifat hubungan perbandingan
bilangan nyata
Jika a b, maka a -b, sedangkan jika a b maka a -b
Jika a b dan x 0, maka x.a x.b, sedangkan jika a b dan
x 0, maka x.ax.b
Jika a b dan x 0, maka x.a x.b, sedangkan jika a b dan
x 0, maka x.ax.b
Jika a b dan c d, maka a + c b + d, sedangkan Jika a
b dan c d, maka a + c b + d
CONTOH :

Jika a = 4 dan b = 6, a < b, sebab 4 < 6 dan a -b, sebab -4 > -6


Jika a=4 dan b = 6 serta x= 3 maka x.a x.b, sebab 12 <18
Jika a = 4 dan b = 6 serta x = -3, maka x.a x.b, sebab -12 > - 18
Jika a = 4, b = 6 serta c= 5 dan d = 7 maka a + c b + d, sebab 9 <
13
OPERASI BILANGAN

Kaidah komutatif
Dalam menjumlahkan dua bilangan a dan b,
perubahan urutan antara keduanya tidak akan
mengubah hasil penjumlahan
A+b=b+a
Contoh : 4 + 6 = 6 + 4
Hasil yang sama juga berlaku untuk perkalian;
Axb=bxa
Contoh : 4 x 6 = 6 x 4
Kaidah asosiatif
Dalam menjumlahkan tiga bilangan a, b dan c (atau
lebih) perubahan cara pengelompokan bilangan-
bilangan tersebut tidak akan mengubah hasil
penjumlahan
(a + b) + c = a + ( b + c)
Contoh: (4+6)+5=4+(6+5)
Begitu pula dalam hal perkalian
( a x b) x c = a x ( b x c)
Contoh: (4x5)x6 = 4x(5x6)
Kaidah pembatalan
Jika jumlah a dan c sama dengan jumlah b dan c,
maka a sama dengan b;
Jika a + c = b + c,
Maka a = b
Jika hasilkali a dan c sama dengan hasil kali b dan c,
dimana c adalah bilangan nyata bukan nol, maka a
sama dengan b:
Jika a.c = b.c (c0)
Maka a=b
Kaidah distributif
Dalam pengalian bilangan a terhadap jumlah (b+c),
hasil kalinya adalah sama dengan jumlah hasil kali ab
dan hasil kali ac, dengan kata lain, hasil kali sebuah
bilangan terhadap suatu penjumlahan adalah sama
dengan jumlah hasilkali-hasilkalinya.
a(b+c) = a.b + a.c
4(6+5) = (4x6)+(4x5)
Unsur penyama
Unsur penyama dalam senjumlahan /pengurangan
adlaah bilangan nol, sebab jumlah/selisih antara suatu
bilagan tertentu dengan nol adalah bilangan itu sendiri.
a0=a
Unsur penyama dalam perkalian atau pembagian
adalah bilangan satu, sebab hasil kali atau hasil bagi
antara suatu bilangan tertentu dengan 1 adalah
bilangan itu sendiri
ax1=a a:1=a
Kebalikan
Setiap bilangan nyata mempunyai sebuah balikan penambahan
(additive invers) ; jumlah atara bilangan tertentu dan balikan
penambahannya adalah sama dengan nol
a + (-a) = 0
4 + (-4) = 0
Bilangan -4 disebut balikan penambah dari 4 atau negatif dari 4.
Setiap bilangan nyata bukan nol mempunyai sebuah balikan
pengali (multiplicative invers) ; hasil kali bilangan tertentu terhadap
balika pengalinya adalah sama dengan satu
a x (1/a) = 1
4 x (1/4) = 1 ; disebut balikan pengali dari 4
OPERASI TANDA

Operasi penjumlahan
Jumlah dari bilangan positif (+a) dan (+b) adalah
sebuah bilangan positif baru (+c) yang nilainya lebih
besar
(+a)+(+b) = (+c)
(+4)+(+6)=(+10)
Jumlah dari dua bilangan negatif (-a) dan (-b) adalah
sebuah bilangan negatif baru(-c) yang nilainya lebih
kecil
(-a)+(-b)=(-c)
(-4)+(-6)=(-10)
Jumlah dari bilangan positif (+a) dan bilangan negatif (-
b) adalah bilangan positif (+c) jika harga mutlak a lebih
besar dari harga mutlak b, atau bilangan negatif (-d)
jika harga mutlak a lebih kecil dari harga mutlak b.
(+a)+(-b) = (+c) jika a > b
Contoh: (+9)+(-6) =(+3)
(+a)+(-b) = (-d) jika a < b
Contoh: (+4)+(-6)=(-2)
Jumlah bilangan negatif (-a) dan bilangan positif (+b)
adalah bilangan positif (+c) jika harga mutlak a lebih
kecil dari harga mutlak b, atau bilangan negatif (-d) jika
harga mutlak a lebih besar dari harga mutlak b
(-a)+(+b) = (+c) jika a < b
Contoh: (-4)+(+6) =(+2)
(-a)+(+b) = (-d) jika a > b
Contoh: (-9)+(+6)=(-3)
Operasi pengurangan
Selisih antara dua bilangan positif a dan b adalah
bilangan positif, jika harga mutlak a lebih besar dari
harga mutlak b, dan sebaliknya
(-a) (+b) = (+c) jika a > b
(+9) (+6) = (+3)
(+a) (+b) = (-d) jika a < b
(+4) (+6) = (-2)
Selisih antara bilangan positif (+a) dan bilangan negatif
(-b) adalah sebuah bilangan positif (+c); hal ini identik
dengan penjumlahan
(-a) (-b) = (+c)
(+4) (-6) = (+10)
Selisih antara bilangan negatif (-a) dan bilangan positif
(+b) adalah sebuah bilangan negatif baru (-c); hal ini
identik dengan penjumlahan dua bilangan negatif.
(-a) (+b) = (-c)
(-4) (+6) = (-10)
Operasi perkalian
Hasil kali antara dua bilangan positif serta antara dua
bilangan negatif adalah sebuah bilangan positif
(+a)x(+b) = (+c) ; (-a)x(-b) = (+c)
(+4)x(+6) =(+24) ; (-4)x(-6) = (+24)
Hasil kali antara dua bilangan yang berlainan tanda
adalah sebuah bilangan negatif
(+a)x(-b) = (-c)
(+4)x(-6) = (-24)
Operasi pembagian
Hasil bagi antara dua bilangan positif serta dua
bilangan negatif adalah bilangan positif
(+a) : (+b) = (+c) ; (-a) : (-b) = (+c)
(+8) : (+4) = (+2) ; (-8) : (-4) = (+2)
Hasil bagi antara dua bilangan yang berlainan tanda
adalah sebuah bilangan negatif
(+a) : (-b) = (-c)
(+8) : (-4) = (-2)
PANGKAT

Pangkat dari sebuah bilangan ialah suatu indeks yang menunjukkan


banyaknya perkalian bilangan yang sama secara beruntun.
Notasi: xa, artinya x harus dikalikan dengan x itu sendiri secara
berturut-turut sebanyak a kali.
Contoh: 7x7x7x7x7 diringkas menjadi 75
Notasi perpangkatan juga digunakan untuk meringkas bilangan
kelipatan perkalian per sepuluh,
Contoh: 10.000 = 104,
5.000 = 5 x 103
0,000.000.001 = 10-9
0,000.000.034 = 34 x 10-9
Kaidah pemangkatan bilangan
Bilangan bukan nol berpangkat nol adalah satu, x0 = 1 (x0) ,
contoh 30 = 1
Bilangan berpangkat satu adalah bilangan itu sendiri, x1 = x, contoh
31 =3
Nol berpangkat sebuah bilangan adalah nol,
0x = 0, contoh 03 = 0
Bilangan berpangkat negatif adalah balikkan pengali dari bilangan
itu sendiri,
X-a = 1/(xa), contoh 3-2 = 1/(32) = 1/9
Bilangan pecahan berpangkat adalah hasil bagi suku-suku
berpangkatnya,
(x/y)a = (xa)/(ya), contoh (3/5)2 = (32)/(52)= 9/25
Bilangan berpangkat dipangkatkan lagi adalah
bilangan berpangkat hasil kali pangkat-pangkatnya,
(xa)b = xab, contoh (32)4= 32x4 = 6561
Ayo........
KAMU
PASTI BISA
!!!

Anda mungkin juga menyukai