Anda di halaman 1dari 5

1

Suku Banyak (Polinomial)


Pengertian polinomial ialah suku suku yang dibentuk karena banyak nilainya
sehingga penyusunannya berdasarkan perubah konstanta dan variabel. Operasi
yang digunakan dapat berupa pengurangan, pangkat bilangan bulat tidak negatif,
penjumlahan dan perkalian. Suku banyak atau Polinomial memiliki bentuk umum
dengan variabel x dan berderajat n. Maka bentuk umum suku banyak atau
polinomialnya akan menjadi

Dalam hal ini :

merupakan konstanta atau koefisien polinom dan an ≠ 0 serta n = bilangan bulat


yang positif. x memiliki pangkat paling tinggi yang berupa derajat polinomial, serta
mengandung suku konstan (tetap) sebagai suku yang tidak mempunyai variable
(a).
Dua teorema yang tidak boleh ditinggalkan untuk dipelajari pada materi suku
banyak (polinomial) adalah teorema sisa dan teorema faktor. Pada proses
pembagian suku banyak, dapat diketahui hasil bagi dan sisa hasil bagi dari suatu
suku banyak. Teorema sisa dapat digunakan untuk mengetahui sisa hasil bagi
dari suatu suku banyak. Sedangkan teorema faktor digunakan untuk menyelidiki
faktor-faktor dari suatu suku banyak. Suatu bilangan merupakan faktor dari suatu
suku banyak jika sisa hasil pembagian (yang dihitung menggunakan teorema
sisa) adalah nol atau tidak mempunyai sisa.

Teorema Faktor
Inti dari teorema faktor adalah suatu pembagi merupakan faktor dari suku banyak
jika memiliki sisa nol (0). Jika sisa pembagian suatu suku banyak adalah nol (0)
atau tidak memiliki sisa, maka pembagi tersebut merupakan faktor dari suku

tatiartiningrum
2

banyak. Sebaliknya, jika sisanya tidak nol maka pembagi tersebut bukan
merupakan faktor suku banyak.
Perhatikan teorema faktor yang diberikan dalam gambar di bawah.

Contoh Soal :
1. Tunjukkan (x+1) merupakan faktor dari persamaan 4 2 1 0
Penyelesaian :
(x+1) faktornya, berarti P(-1) =0
P(-1) = (-1)3 +4(-1)2+ 2(-1)-1 =0
Jadi : (x+1) merupakan faktor dari persamaan 4 2 1 0

tatiartiningrum
3

2. Tentukan faktor-faktor dari P(x) = 2 7 6


Pembagian bulatnya dari 6 ada 8 yaitu :
±1, ±2, ±3, dan ±6
Nilai-nilai k tersebut kita subtitusikan ke P(x) , misalnya k=1 diperoleh :
3 2
P(1) = 2.1 – 1.1 – 7.1 + 6
=2 – 1 – 7 +6
=0
Oleh karena P(1) = 0, maka (x – 1) adalah salah satu faktor dari :
2 7 6

Untuk mencari 2 faktor lainnya, kita tentukan hasil bagi P(x) oleh (x-1) dengan
pembagian Horner :

“Metode Horner atau biasa disebut juga dengan skema Horner


merupakan algoritma yang digunakan untuk mengevaluasi
fungsi polinomial atau suku banyak.”

Hasil baginya :
Hx 2 6
Karena hasil baginya adalah :

tatiartiningrum
4

2
H(x) = 2x + x – 6 = (2x – 3)(x + 2)
Untuk mencari x1 dan x2 dapat dipergunakan rumus berikut ini :

Maka :
2 7 6 –1 2 –3 2
Jadi faktor-faktornya adalah (x –1, 2x – 3 dan x 2

Soal:
3. (x – 1) merupakan faktor dari : f(x) = x3 ‒ 3x2 + 3x ‒ 1.Dengan menggunakan
teorema faktor, tentukanlah akar-akar lainnya

Penyelesaian :
Untuk menunjukkan bahwa (x ‒ 1) merupakan faktor dari f(x) = x3 ‒ 3x2 + 3x ‒ 1,
cukup ditunjukkan bahwa f(1) = 0. Perhatikan perhitungan seperti yang ditunjukkan
pada cara berikut.

tatiartiningrum
5

f(x) = x3 ‒ 3x2 + 3x ‒ 1
f(1) = (1)3 ‒ 3(1)2 + 3(1) ‒ 1
f(1) = 1 ‒ 3 + 3 ‒ 1= 0
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa (x ‒ 1) merupakan faktor dari f(x) =
x3 ‒ 3x2 + 3x ‒ 1.

Untuk mencari akar-akar lainnya, bisa melakukan pemfaktoran f(x) =


x3 ‒ 3x2 + 3x ‒ 1 menggunakan cara Horner, seperti pada gambar berikut :

Hasil pemfaktoran:
f(x) = x3 ‒ 3x2 + 3x ‒ 1
f(x) = (x – 1)(x2 ‒ 2x + 1)
Bentuk f(x) pada persamaan di atas memiliki pangkat tertinggi 2, artinya masih bisa
difaktorkan lagi. Cara memfaktorkan persamaan kuadrat bisa dilakukan dengan
menggunakan cara seperti pada soal no 2.

tatiartiningrum

Anda mungkin juga menyukai