Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XII / -
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Medan Magnetik
Alokasi Waktu : 20 menit
=========================================================
I. Kompetensi Inti
KI 1 : Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
KI 2 : Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan
berdiskusi.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II. Kompetensi Dasar dan Indikator

Tabel Kompetensi Dasar dan Indikator


No. Kompetensi Dasar Indikator
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan  Mengagumi kebesaran Tuhan
dan mengatur karakteristik fenomena kelistrikan, Yang Maha Esa dengan adanya
kemagnetan, optika, dan gelombang. listrik kita bisa merasakan
manfaatnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin  Memiliki perilaku ilmiah
tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; setelah melakukan dan
bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; melaporkan percobaan melalui
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas diskusi.
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap  Memiliki rasa ingin tahu, teliti,
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi. tekun, tanggung jawab, saling
menghargai pendapat melalui
kegiatan praktikum dan diskusi
kelompok
 Menunjukkan ketekunan,
tanggungjawab, saling
menghargai dalam kegiatan
belajar dan bekerja baik secara
individu maupun kelompok
3.6 Mendiskripsikan konsep medan magnet dan  Mengetahui hubungan
induksi elektromagnetik. kelistrikan dengan kemagnetan.
 Menjelaskan perbedaan sifat
magnet dengan sifat listrik
 Memahami konsep medan
magnet di sekitar medan magnet

4.6 Menggunakan konsep medan magnet dan in-  Menjelaskan konsep medan
duksi elektromagnetik pada proses generator. magnetik disekitar arus listrik.
III. Tujuan Pembelajaran
 Dengan membaca literature siswa mampu mengetahui hubungan
kelistrikan dengan kemagnetan
 Dengan membaca informasi yang berbasis web siswa dapat memahami
kosep medan magnetic.
 Siswa dapat menyebutkan perbedaan sifat kemagnetan dengan sifat
kelistrikan dengan benar
 Siswa mampu menerapkan konsep medan magnetic disekitar arus listrik
dengan baik.
IV. Materi Pembelajaran

Medan Magnetik
A. Magnet
Fenomena magnetisme, pertama kali diamati secara ilmiah di kota kuno
Asia kecil bernama Magnesia. Kata magnet berasal dari nama daerah tersebut.
Magnet ini akan berasal dari batu-batu (magnetik) tertentu yang menarik
potongan-potongan besi yang berada di dekatnya.
B. Medan Magnet di Sekitar Medan Magnet
Medan magnetik didefinisikan sebagai ruangan di sekitar magnet yang
masih terpengaruh gaya magnetik. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh magnet
permanen (termasuk magnet bumi)dan muatan bergerak (termasuk arus
listrik).Adanya medan magnet dalam suatu ruangan biasanya digambarkan oleh
adanya garis khayal yang disebut garis medan magnet dengan satuan dalam SI,
Weber (Wb). Adanya medan magnet dalam suatu ruangan biasanya digambarkan
oleh adanya garis khayal yang disebut garis medan magnet dengan satuan dalam
SI, Weber (Wb). Di dalam medan magnetik memiliki dua kutub, yaitu kutub
utara dan kutub selatan magnet. Jika dua kutub yang tak sejenis didekatkan maka
dua kutub tersebut akan saling tarik menarik, dan sebaliknya jika dua kutub yang
sejenis didekatkan maka dua kutub tadi akan saling tolak menolak.
C. Medan magnetik di sekitar arus listrik
1. Percobaan Oersted
Hans Christian Oersted (1777 - 1851) fisikawan berkebangsaan Denmark.
Setelah melakukan eksperimen cukup lama, pada tahun 1819 Oersted berhasil
menemukan bahwa, ”Jika sebuah magnet jarum (kompas kecil) didekatkan pada
suatu penghantar yang berarus listrik, magnet jarum akan menyimpang”. Hal ini
menunjukkan bahwa di sekitar kawat berarus terdapat medan magnet. Untuk
mengetahui hubungan antara arus, kuat arus, dan medan magnet yang timbul,
dapat dilakukan percobaan berikut ini.

Gambar .1 Serbuk besi memperlihatkan garis-garis gaya magnetik di sekitar penghantar


yang dialiri arus. Dapat dilihat hubungan antara gaya listrik dan kemagnetan.

Ambillah sebuah kawat penghantar yang panjangnya kira-kira 50 cm,


kemudian kita bentangkan di atas magnet jarum kompas. Kita atur sedemikian
rupa arah bentangan kawat penghantar sejajar dengan arah magnet jarum pada
kompas seperti terlihat padaPada saat ujung kawat AB tidak dihubungkan dengan
sumber tegangan (baterai), kedudukan magnet jarum sejajar dengan bentangan
kawat. Pada saat ujung A dihubungkan dengan kutub positif baterai dan ujung B
dengan kutub negatif baterai, ternyata kutub utara magnet menyimpang ke kiri.
Sebaliknya jika ujung A dihubungkan dengan kutub negatif baterai dan ujung B
dengan kutub positif baterai, maka kutub utara magnet menyimpang ke kanan.
Penyimpangan kutub magnet utara tersebut menunjukkan adanya medan magnet
di sekitar kawat beraliran arus listrik. Penyimpangan kutub utara magnet ini
memberi petunjuk tentang arah medan magnet di sekitar kawat berarus. Arah
medan magnet di sekitar kawat berarus ditunjukkan dengan aturan tangan kanan,
yaitu sebagai berikut :

Kaidah Tangan Kanan


“Apabila arah ibu jari menyatakan arah aliran arus listrik, maka arah
lipatan jari-jari yang lainnya menyatakan arah medan magnet”.

Gambar. 2 Aturan Tangan Kanan Untuk Mencari Arah Medan Magnet

Gambar diatas menggambarkan arah medan magnet di sekitar kawat


berarus listrik. Medan magnet termasuk besaran vektor.
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil percobaan tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Di sekitar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet.
b. gaya magnet yang menyimpangkan jarum jarum kompas bergantung pada
arah arus listrik yang mengalir dalam penghantar.
2. Teori Laplace
Selanjutnya, secara teoritis Laplace (1749 - 1827) menyatakan bahwa kuat
medan magnetik atau induksi magnetik disekitar arus listrik:
a. berbanding lurus dengan kuat arus listrik,
b. berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar,
c. berbanding terbalik dengan kuadrat jarak suatu titik dari kawat penghantar
tersebut,
d. arah induksi magnet tersebut tegak lurus dengan bidang yang dilalui arus
listrik.

3. Hukum Biot Savart


Pada saat Hans Christian Oersted mengadakan percobaan untuk
mengamati hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan, ia belum sampai
menghitung besarnya kuat medan magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus.
Perhitungan secara matematik baru dikemukakan oleh ilmuwan dari Prancis yaitu
Jean Bastiste Biot dan Felix Savart.

Gambar.3 Induksi magnetik dB akibat elemen penghantar dl berarus listrik I.

Berdasarkan hasil eksperimennya tentang pengamatan medan magnet di


suatu titik P yang dipengaruhi oleh suatu kawat penghantar dl, yang dialiri arus
listrik I diperoleh kesimpulan bahwa besarnya kuat medan magnet (yang
kemudian disebut induksi magnet yang diberi lambang B) di titik P :
a. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik (I).
b. Berbanding lurus dengan panjang kawat (dl).
c. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P ke elemen
awat penghantar (r).
d. Sebanding dengan sinus sudut apit  antara arah arus dengan garis
hubung antara titik P ke elemen kawat penghantar.
Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Biot-Savart yang secara
matematik dapat dinyatakan dalam persamaan :
dl sin   0 I .dl sin 
dB  KI   ....................................(1)
r2 4 r2
dengan:
I = kuat arus listrik yang mengalir dalam kawat (A),
 = sudut antara arah I dengan garis hubung P ke dl
dl = elemen kawat penghantar,
r= jarak titik terhadap kawat (m),
dB = kuat medan magnetik (Wb/m²),
0
K = konstanta yang memenuhi hubungan: K 
4
dengan  0 menyatakan permeabilitas hampa udara yang besarnya 4x10 7 Wb / A.m

V. Metode Pembelajaran
Model :
 Kooperatif Tipe STAD
Metode :
 Demonstrasi
 Diskusi kelompok
 Tanya jawab
 Ceramah

VI. Media dan Sumber Belajar


Media : Cetak dan elektronik
Sumber belajar :
Sihombing, Eidi, dkk. 2011. Fisika Dasar II. Medan: Unimed Press.
Purwoko dan Fendi. 2010. Fisika 3. Jakarta: Yudhistira.
Budianto, Joko. 2009. Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Lembar Kerja Siswa

MEDAN MAGNETIK

Tujuan
 Siswa dapat mengetahui konsep medan magnetik disekitar arus listrik.
 Siswa dapat menentukan arah medan magnetic disekitar arus listrik.

Sifat yang diharapkan:


 Jujur
 Peduli
 Bertanggungjawab
 Hati-hati
 rasa ingin tahu
 Objektif

Ringkasan Materi
Medan Magnetik
Medan magnetik didefinisikan sebagai ruangan di sekitar magnet yang
masih terpengaruh gaya magnetik. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh magnet
permanen (termasuk magnet bumi)dan muatan bergerak (termasuk arus listrik).
Adanya medan magnet dalam suatu ruangan biasanya digambarkan oleh
adanya garis khayal yang disebut garis medan magnet dengan satuan dalam SI,
Weber (Wb). Di dalam medan magnetik memiliki dua kutub, yaitu kutub utara
dan kutub selatan magnet. Jika dua kutub yang tak sejenis didekatkan maka dua
kutub tersebut akan saling tarik menarik, dan sebaliknya jika dua kutub yang
sejenis didekatkan maka dua kutub tadi akan saling tolak menolak.

Diskusikan soal-soal berikut bersama teman sekelompok anda!


1. Mengapa bumi termasuk sebagai magnet ?
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Tentukan arah medan magnetik pada gambar di bawah ini dengan
menggunakan kaidah tangan kanan !

a. b.

Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Langkah –Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Kegiatan Keterampilan Proses Alokasi
Tahap Fase Sains Metode
Guru Siswa Waktu
Menyampaikan - Menjelaskan tujuan pembelajaran
tujuan dan - Memotivasi siswa - Mendengarkan ceramah guru dengan - Ceramah 1 menit
kegiatan awal

memotivasi  Menanyakan kepada siswa tentang seksama


 Mengamati
(Fase I) materi yang sebelumnya yaitu - Tanya jawab
hubungan kelistrikan dengan - Menjawab pertanyaan guru dengan
kemagnetan. membaca literatur.

Menyajikan/Me  Menjelaskan perbedaan sifat magnet - Menjawab pertanyaan guru dengan - Tanya Jawab 10 menit
nyampaikan dengan sifat listrik melalui metode melalui metode Tanya jawab
k tanyajawab - Ceramah
Informasi
e
(Fase II)  Menjelaskan konsep medan magnet - Memperhatikan ceramah guru sambil
g di sekitar medan magnet dengan melihat literatur.
 Membagikan
i metode ceramah. - Ceramah
informasi
a  Menjelaskan konsep medan magnet - Memperhatikan penjelasan guru dan
t di sekitar arus listrik dengan metode bisa memahami konsep medan
a ceramah. magnetic dengan baik. - Demonstrasi
n  Memperlihatkan animasi bergerak - Mengamati dengan baik demonstrasi
tentang percobaan Oersted melalui tentang percobaan Oersted
demonstrasi.
i
n
Mengorganisasi  Melakukan
- Mendengarkan instruksi dari guru
kan siswa - Membagi siswa dalam kelompok eksperimen - Ceramah
t dan duduk pada kelompoknya
dalam belajar melalui metode ceramah. - Diskusi
i masing-masing. 1 menit
kelompok  Membagikan informasi
- Menerima LKS
belajar - Membagikan LKS Medan Magnet
(Fase III)
Kegiatan Keterampilan Proses Alokasi
Tahap Fase Sains Metode
Guru Siswa Waktu

Membimbing - Membimbing siswa dalam diskusi - Mengerjakan LKS dengan - Diskusi


kelompok kelompok dalam mengerjakan LKS. berdiskusi
4 menit
bekerja dan
 Mengamati
belajar
(Fase IV)

Evaluasi dan - Menyuruh siswa membacakan hasil - Membacakan hasil diskusi


penghargaan diskusi kelompoknya di depan kelompoknya di depan kelas.
 Mengamati
Fase V kelas. - Mendengarkan penilaian yang
- Ceramah 2 menit
- Menilai Hasil diskusi kelompok. diberikan oleh guru.
- Memberikan penghargaan terhadap - Mendengarkan penghargaan hasil
hasil diskusi kelompok siswa. diskusi kelompok.
- Memberikan tugas kepada siswa - Mencatat tugas yang diberikan
Kegiatan
Penutup

untuk dikerjakan di rumah. guru. - Ceramah


1 menit
- Mengucapkan Salam penutup - Menjawab salam
A. Penilaian Kognitif
 Tes Essai

Taksonomi
No Indikator Soal-soal Skor
Bloom
1 Menuliskan persamaan sifat kemagnetan 1. Tuliskan persamaan sifat kemagnetan dengan sifat kelistrikan?
C1 20
dengan sifat kelistrikan
2 Menyebutkan pengertian medan magnetik 2. Apa itu medan magnetic?
C1 20

3 Mengetahui sifat kemagnetan 3. Apa yang terjadi jika magnet dipotong menjadi bagian yang kecil-kecil? Apakah sifat
C2 kemagnetannya akan hilang? 20

4 Mengetahui hasil percobaan yang dilakukan 4. Apakah hasil percobaan yang dilakukan oleh Oersted?
C1 20
Oersted
5 Mengetahui aplikasi yang menggunakan 5. Tuliskan aplikasi yang menggunakan konsep medan magnetic?
C2 20
konsep medan magnetik
PENILAIAN AFEKTIF
Sikap Skor
No Nama Bertanggung
Bertanya Jujur Tekun Hati-hati
jawab
Terbuka Kritis Kerjasama Jumlah %

1
2
3
4
dst

Skala Nilai Skala Angka Kriteria Persen


ST (Selalu Terlihat) 90 - 100 Sangat Baik 85% - 100%

SM (Sering Memperlihatkan) 80 – 89 Baik 75% - 84%

MT (Mulai Tampak) 70 – 79 Cukup Baik 65% - 74%

BT (Belum Tampak) 60 – 69 Kurang Baik 55% - 64%

Sangat Kurang Baik 0% - 54%

Untuk penilaian sikap, angka ini berfungsi sebagai alat peringkas profil peserta didik, bukan sebagai harga mati untuk KKM.
PENILAIAN KOGNITIF

Aspek yang Dinilai Skor


Pemahaman siswa Penilaian lembar
No Nama pada saat Penilaian lembar evaluasi setelah
siswa berperan jawaban LKS
Jumlah %
pembelajaran berakhir.
dalam pembelajaran.
1
2
3
4
5
dst

Skala Nilai Skala Angka


Sangat Baik 85 - 100
Baik 75 - 84
Cukup Baik 65 – 74
Kurang Baik 55 – 64

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Kriteria Persen
Sangat Baik 85% - 100%
Baik 75% - 84%
Cukup Baik 65% - 74%
Kurang Baik 55% - 64%
Sangat Kurang Baik 0% - 54%

Anda mungkin juga menyukai