Anda di halaman 1dari 14

MODUL PEMBELAJARAN

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SMA


ALGORITMA PEMBAGIAN & TEOREMA SISA

Dosen Pengampu: Dr. Andika Setyo B. L., M.Pd.

Disusun oleh:
Intan Nadilah 21184202006
Aliffillahi Raudhotul Adawiyah Assulton 21184202013
Angkatan 2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PEDAGOGI DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA
2023
PEMBAGIAN POLINOMIAL
A. URAIAN MATERI
Pembagian Polinomial
Pembagian polinomial dapat ditinjau sebagai pembagian bilangan bulat. Perhatikan pembagian
bilangan bulat berikut.

Proses pembagian tersebut berhenti ketika sisa (2) lebih kecil dari pembaginya (3). Hasil pembagian
tersebut dapat dituliskan:
257=( 3 ×85 ) +2
Secara umum ditulis:

Bilangan yang dibagi = (pembagi x hasil bagi) + sisa

Proses pembagian bilangan bulat di atas juga berlaku pada suku banyak. Misalkan suku banyak f(x)
dibagi oleh p(x) menghasilkan h(x) dan sisanya s(x), maka dapat ditulis :

f ( x )= p ( x ) . h ( x ) +s ( x)

Proses pembagian suku banyak dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :


a. Cara bersusun, dan
b. Cara sintetik (cara Horner )

1. Pembagian polinomial oleh bentuk linear (𝒙 − 𝒌)


Pembagian polinomial 𝑓(𝑥) dengan pembagi (𝑥 − 𝑘) menghasilkan hasil bagi ℎ(𝑥) dan sisa 𝑠(𝑥)
berderajat nol atau 𝑠(𝑥) = konstanta, dituliskan sebagai berikut.
𝑓(𝑥) = (𝑥 − 𝑘) ∙ ℎ(𝑥) + 𝑠(𝑥)
Simak contoh soal berikut.
Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari (3𝑥 3 – 7𝑥 2 – 13𝑥 − 8)  (𝑥 – 4), kemudian nyatakan
𝑓(𝑥) dalam bentuk 𝑓(𝑥) = (𝑥 – 𝑘) ℎ(𝑥) + 𝑠 dengan :
a. Cara bersusun
b. Cara Horner
Penyelesaian.
a. Cara bersusun

Jadi, 3 x −7 x −13 x −8=( x−4 ) ( 3 x + 5 x +7 )+ 20.


3 2 2

b. Cara Horner
Pembagian suku banyak dengan cara Horner (sintetik) mirip dengan penentuan nilai suku banyak
dengan cara bagan /skema, yaitu dengan mendaftar koefisien-koefisien suku banyak yang dibagi
secara berurutan dari pangkat yang tertinggi.
( 3 x 3−7 x 2−13 x−8 ) ÷ ( x−4 ) → pembagi x−4 , dalambagan ditulis x=4.

Dari pembagian dengan cara Horner diperoleh:


Hasil bagi : ℎ(𝑥) = 3 x 2+5 x +7
Sisa pembagian : 𝑠 = 20
Maka dapat ditulis , 3 x −7 x −13 x−8=( x−4 ) ( 3 x +5 x +7 ) +20.
3 2 2

2. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear ( 𝒂𝒙 + 𝒃 )


Pada uraian materi di atas dijelaskan bahwa jika polinomial 𝑓(𝑥) dibagi (𝑎𝑥 + 𝑏) memberikan hasil
bagi ℎ(𝑥) dan sisa 𝑠, maka diperoleh hubungan:

f ( x )=( x−k ) h ( x ) + s

−b
Jikak = , hubungan di atas menjadi:
a
( ba ) h ( x) + s
f ( x )= x +

1
f ( x )= ( ax +b ) h ( x )+ s
a
h(x)
f ( x )=( ax+ b ) +s
a
Berdasarkan uraian diatas, diperoleh:
h( x)
Hasil bagi f ( x ) oleh ( ax+b ) adalah
a

Sisa pembagian s adalah f ( −ba ) .


Simak contoh soal berikut.
Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari f ( x )=( 3 x 4 −5 x3 +7 x 2 +5 x+2 ) ÷(3 x +1), kemudian
nyatakan 𝑓(𝑥) dalam bentuk 𝑓(𝑥) = (𝑎𝑥 + 𝑏) ℎ(𝑥) + 𝑠 dengan :
a. Cara bersusun
b. Cara Horner
Penyelesaian.
a. Cara bersusun

3 2 2
Dari hasil pembagian secara bersusun, diperoleh hasil bagi h ( x )=x −2 x +3 x + dan sisa
3
1
pembagian s=1 , sehingga 𝑓(𝑥) dapat dituliskan sebagai berikut
3

(
f ( x )=( 3 x +1 ) x 3−2 x 2+3 x +
2
3) 1
+1 .
3
b. Cara Horner
−1
f ( x )=( 3 x −5 x +7 x +5 x+2 ) ÷ ( 3 x+1 ) → pembagi 3 x +1→ x=
4 3 2
.
3

3 2 1
Diperoleh h ( x )=3 x −6 x + 9 x +2 dan s=1 .
3
selanjutnyahasil bagi dan sisa pembagian f ( x ) oleh ( 3 x +1 ) adalah :
Hasil bagi
h(x) 3 x 3−6 x 2+ 9 x +2
=
a 3
2
¿ x 3−2 x2 +3 x +
3
Sisa pembagian

s=f ( −13 )=1 13


Sehingga 𝑓(𝑥) dapat ditulis :

( )
( 3 x 4−5 x 3 +7 x 2+5 x +2 ) =( 3 x +1 ) x 3−2 x 2+ 3 x + 2 +1 1 .
3 3

Dari dua contoh di atas, pembagian suku banyak 𝑓(𝑥) oleh bentuk linear (𝑥 – 𝑘) atau (𝑎𝑥 + 𝑏),
dapat disimpulkan bahwa :
 Derajat hasil bagi ℎ(𝑥) maksimum satu lebih kecil dari pada derajat suku banyak 𝑓(𝑥).
 Derajat sisa 𝑠 maksimum satu lebih kecil dari pada derajat pembagi.

3. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat ax 2 +bx +c dengan a ≠0


Jika polinomial 𝑓(𝑥) dibagi dengan ax 2 +bx +c dengan a ≠0 , maka hasil bagi dan sisa pembagian
polinomial dapat ditentukan dengan cara pembagian bersusun, skema Horner, dan skema Horner
kino.
a. Cara Bersusun
Pembagian suku banyak 𝑓(𝑥) oleh bentuk kuadrat ax 2 +bx +c dengan a ≠0 dapat dilakukan dengan
cara bersusun seperti halnya pada pembagian suku banyak oleh bentuk linear (𝑥 – 𝑘) atau (𝑎𝑥 + 𝑏).
Secara umum, algoritma pembagian suku banyak 𝑓(𝑥) oleh bentuk kuadrat (ax 2 +bx +c ) dapat
dinyatakan dengan persamaan :

f ( x )=( ax 2+ bx+ c ) h ( x ) +s (x)

Simak contoh soal berikut.


Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari (2 x ¿ ¿3−6 x 2+ 5 x +10)÷ (x2 −4) ¿ dengan cara
bersusun.
Penyelesaian.

Berdasarkan pembagian bersusun di atas diperoleh hasil bagi h ( x )=2 x−6 dan sisa pembagian
s ( x )=13 x−14 sehingga 𝑓(𝑥) dapat dituliskan sebagai berikut.
(2 x ¿ ¿3−6 x 2+ 5 x +10)=(x 2−4)(2 x−6)+(13 x −14)¿
Jadi, hasil bagi h ( x )=2 x−6 dan sisa pembagian s ( x )=13 x−14.

Catatan!

Jika polinomial yang dibagi berderajat 𝑛 dan pembaginya berderajat 𝑚, maka diperoleh:
Hasil bagi berderajat 𝑛 − 𝑚
Sisa pembagian berderajat 𝑚 − 1 (derajat dari sisa pembagian kurang satu dari derajat pembagi)

b. Cara Skema Horner


Pembagian polinomial dengan cara skema Horner hanya dapat digunakan untuk pembagi yang
dapat difaktorkan. Misalkan polinomial 𝑓(𝑥) dibagi oleh bentuk kuadrat ax 2 +bx +c yang dapat
difaktorkan. Kita dapat menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dengan cara skema Horner,
dengan memerhatikan beberapa langkah-langkahnya.
Langkah-langkah pembagian polinomial dengan cara skema Horner, antara lain :
1. Misalkan 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dapat difaktorkan dan ditulis sebagai a ( x−k 1 ) ( x−k 2 ) dengan a ≠ 0
2. Langkah awal, kita bagi 𝑓(𝑥) dengan ( x−k 1 ). Pada langkah ini diperoleh
f ( x )=( x−k 1 ) h1 ( x ) + s1
3. Hasil bagi h1 ( x ) dibagi lagi dengan (x−k ¿¿ 2) ¿. Pada langkah ini diperoleh
h1 ( x )=( x−k 2 ) h2 ( x ) +s 2

4. Substitusi h1 ( x ) ke bentuk persamaan 𝑓(𝑥), diperoleh:


f ( x )=( x−k 1 ) [ ( x−k 2 ) h2 ( x ) +s 2 ] + s1

f ( x )=( x−k 1 ) ( x−k 2) h 2 ( x ) +s 2 ( x −k 1 ) + s1


h2 ( x )
f ( x )=a ( x−k 1 ) ( x−k 2 ) + s2 ( x−k 1 ) + s
a 1

c. Cara Skema Horner – Kino


Skema Horner – kino dicetuskan oleh Sukino, Horner kino merupakan pengembangan dari skema
Horner kino. Pada skema Horner terbatas untuk pembagi yang bisa difaktorkan sedangkan untuk
skema Horner kino dapat diterapkan untuk pembagi apapun.
Simak contoh soal berikut.
Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari polinomial f ( x )=x 4 −3 x 2+2 x−1 oleh x 2−x−2 dengan
cara:
a. Skema Horner
b. Skema Horner-Kino
Penyelesaian.
a. Skema Horner
Pembagi x2−x −2 dapat difaktorkan menjadi x 2−x−2= ( x −2 )( x +1 ) hal ini berarti k 1=2 dan k 2=−1

Berdasarkan pembagian menggunakan skema Horner diperoleh:


Hasil bagi : h ( x )=x 2+ x+ 0
Sisa pertama : s1=7
Sisa kedua : s2=4
Sisa pembagian :
s ( x )=s 2 (x−k 1)+s 1
s ( x )=4 ( x −2 )+ 7
s ( x )=4 x −8+7
s ( x )=4 x −1
2
Jadi , hasil bagi h ( x ) =x + x dan sisa pembagian s ( x )=4 x−1.
b. Skema Horner-Kino

Keterangan :
 Perhatikan pembagi x 2−x−2

 Baris 2 kolom paling kiri: −( −21 )=2, kolom 1 dan kolom 2 tidak diproses dan diberi tanda*
Baris 3 kolom paling kiri: −(
1 )
−1
 =1, kolom 1 dan kolom 5 tidak diproses dan diberi tanda*

2
Jadi , hasil bagi h ( x ) =x + x dan sisa pembagian s ( x )=4 x−1.

Latihan Soal Olimpiade


1. Jika P ( x ) =x5 + ax 4 + x 2+ bx+2 dibagi h ( x )=x 3+ 2 x 2−x−2 memberikan sisa
r ( x )=x 2−3 x+ 4 maka a+b=…
Penyelesaian :
Salah satu akar ( x yang menyebabkanh ( x ) sama dengan nol )

dari h ( x )=x 3+ 2 x 2−x−2 adalah x=1


 Teorema Pembagian :
P ( x ) =h ( x ) . g ( x ) +r ( x )
x + ax + x +bx+ 2=( x ¿ ¿ 3+2 x −x−2). g( x )+ x −3 x + 4 … persamaan(i)¿
5 4 2 2 2

 Substitusi x=1 ke persamaan (i) :


15 +a .14 +12 +b .1+2=(1 ¿ ¿ 3+2.12−1−2) . g (x)+12−3.1+ 4 … persamaan(i) ¿
a+ b+4=0. g ( x )+ 2
a+ b=−2
Jadi, nilai a+b=−2

Latihan Soal Biasa


3
2. Jika2 x −5 x 2−kx+18 dibagi x−1 mempunyai sisa 5 , nilai k adalah …
Penyelesaian :
Polinomial p ( x ) =2 x 3−5 x 2−kx +18 dibagi ( x−1 ) mempunyai sisa5 ,
artinya p ( 1 )=5
Substitusi x=1 ke p ( x )
p ( 1 )=5
3 2
2 ( 1 ) −5 ( 1 ) −k ( 1 ) +18=5
2 ( 1 )−5 ( 1 )−k +18=5
2−5−k +18=5
−k + 15=5
−k =5−15
−k =−10
k =10
Jadi, nilai k yang memenuhiadalah 10.

3 2
3. Hasil bagidan sisa pembagian jika suku banyak f ( x )=3 x + x + x +2
dibagi oleh(3 x−2)berturut −turut adalah …
Penyelesaian :
Diketahui f ( x )=3 x 3 + x2 + x +2 dibagi oleh ( 3 x−2 )
Untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian kitabisa menggunakan skema Horner
2
Pembagi bentuk linear ( 3 x−2)artinya 3 x−2=0→ x=
3

Dari pembagian dengan skema horner di atas , diperoleh :


3 x 2 + x 2+ 3
( )
Hail bagi:h x = =x 2+ x +1
3
Sisa pembagian: s=4
Jadi, hasil bagi dan sisa berturut −turut adalah x 2 + x+1 dan 1
PENGGUNAAN TEOREMA SISA

A. URAIAN MATERI
Penggunaan Teorema Sisa
a. Menentukan Sisa Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear
Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear, kita dapat menggunakan
teorema sisa.
Teorema Sisa 1

Jika suku banyak f ( x ) dibagi(x – k ), maka sisa pembagiannya adalah f (k ).

Untuk lebih memahami mengenai penerapan teorema tersebut, perhatikanlah contoh berikut ini.
Contoh soal:
3 2
Tentukanlah sisa pembagian dari f ( x )=x +4 x +6 x +5 dibagi( x +2).Penyelesaian:
Cara 1: Cara biasa

f ( x)= x3 + 4 x 2+ 6 x +5f ( – 2)=(−2)3 + 4 .(−2)2 +6 .( – 2)+5¿ – 8+4 . 4 – 12+5¿ – 8+16 – 12+5¿ 1Jadi,
sisa pembagiannya 1.

Cara 2: Cara sintetik (Horner)


-2
1 4 6 5
-2 -4 -4
+
1 2 2 1

Jadi, sisa pembagiannya 1.

Teorema Sisa 2

Untuk lebih memahami mengenai penerapan teorema tersebut, perhatikanlah contoh


berikut ini.
Contoh soal.
−b
Jika suku banyak f (x )dibagi(ax
3 +b),
2 maka sisa pembagiannya adalah f ( ).
Tentukan sisa pembagian dari f ( x)=5 x +21 x + 9 x – 1 dibagi(5 x +1) . a
Penyelesaian.
Cara 1: Cara biasa f ( x )=5 x 3 +21 x 2 +9 x−1
f ( −15 )=5 . ¿
¿5. ( 125
−1
)+21 .( 251 )− 95 −1
5 21 9
¿− + − −1
125 25 5
1 21 45
¿− + − −−1
25 25 25
25
¿− −1
25
¿−¿2
Jadi, sisanya –2.

Cara 2: Cara sintetik (Horner)


−1
5 21 9 -1
5
-1 -4 -1

+
5 20 5 -2

Jadi, sisanya –2.

b. Menentukan Sisa Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat


Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat, kita dapat menggunakan
teorema sisa berikut ini.
Teorema Sisa 3

Untuk lebih memahami mengenai penerapan teorema tersebut, perhatikanlah contoh


Jika
soal berikut ini.suatu suku banyak f (x ) dibagi( x – a)(x – b), maka sisanya adalah px +q
di mana f (a)= pa+ q dan f (b)= pb+q .
Contoh soal.
Jika f ( x )=x 3 – 2 x2 +3 x – 1 dibagi x 2 + x – 2 ,tentukanlah sisa pembagiannya .Penyelesaian.
3 2 2 2
Pada f ( x ) =x – 2 x + 3 x – 1 dibagi x + x – 2 , bentuk x + x – 2 dapat difaktorkan
menjadi ( x+2 ) ( x – 1 ) . Berdasarkanteorema sisa 3 , makadapat dilakukan perhitungan sebagai berikut .
( x +2 )( x – 1 ) ⇔ ( x – ( – 2 )) ( x – 1 )maka nilai a=– 2 dan b=1.

f (a)= pa+q f ( – 2)=– 2 p+ q(−2)3 – 2⋅ ¿ – 8 – 8 – 6 – 1=– 2 p+q – 23=– 2 p+q .........(1)

f (b)= pb+ qf (1)=p +q(1)3 – 2. ¿1 – 2+3 – 1=p+ q1= p+ q .........(2)

Nilai p dapat dicari dengan mengeliminasi q dari persamaan (1) dan (2).
– 2 p+q=– 23 p+q=1– 3 p=– 24 p=8

Nilai p disubtitusikan ke persamaan (2).


p+q=18+q=1q=– 7

Jadi, sisa pembagiannya= px +q¿ 8 x – 7

Latihan Soal Olimpiade.


1.
Jika suku banyak f (x )=x ⁴+ 3 x ³+ x ²−( p+1) x +1 dibagi oleh( x−2)sisanya adalah 35. Nilai p=....
Pembahasan:
f ( x)= x ⁴+3 x ³+ x ²−( p+1) x+ 1dibagi oleh(x−2), maka sisanya adalahf (2) .
f (2)=(2) ⁴ +3(2) ³+( 2)²−( p+1)(2)+1f (2)=16+24 +4−2 p−2+1f (2)=43−2 p

Karena sisa=f (2)=35 , maka:43−2 p=35¿>−2 p=35−43¿>−2 p=−8¿> p=−8/−2¿> p=4


Jadi, nilai p adalah 4.

Latihan Soal Biasa.


2. Tentukanlah sisa pembagian dari x 3−3 x 2+7 dibagi (x−7)!
Pembahasan:
Cara 1: Cara biasa
3 2 3 2
f (x)= x −3 x +7f (7)=7 −3 .7 +7 ¿ 343 – 3 . 49+7¿ 343 – 147+7¿ 203Jadi, sisa pembagiannya 203.

Cara 2: Cara sintetik (Horner)

7 1 -3 0 7
7 28 196

+
1 4 28 203
Jadi, sisa pembagiannya 203.

3. Jika f( x ) = 3 x 3 – 8 x 2 - x – 11 dibagi x 2 + 2x – 3, tentukanlah sisa pembagiannya.


Pembahasan :
Pada f ( x ) =3 x3 – 8 x 2−x – 1 1dibagi x 2 +2 x – 3 , bentuk x 2 +2 x – 3
dapat difaktorkanmenjadi ( x+3 )( x – 1 ) .
Berdasarkanteorema sisa 3 , maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut .
(x +3)( x – 1) ⇔( x – (– 3))(x – 1)maka nilai a=– 3 dan b=1.

f (a)= pa+q f ( – 3)=– 2 p+ q3(−3)3 – 8 ⋅(−3)2 – (−3) – 11=– 2 p+q −81+72+3−11=– 2 p+q

– 17=– 2 p+q .........(1) f (b)= pb+ qf (1)=p +q 3(1)3 – 8 ⋅(1)2 – (1)– 11=p +q
3+8 – 1−11= p+ q−1= p+ q .........(2)

Nilai p dapat dicari dengan mengeliminasi q dari persamaan ( 1 ) dan ( 2 ) . – 3 p+ q=– 17 p+q=1
18
– 4 p=– 18 p=
4
9
¿
2
1
9 q=–
Nilai p disubtitusikan ke persamaan(2) . p+q=−1 + q=−1 9
2
2
2
q=−1 .
9
−2
q=
9

Jadi, sisa pembagiannya= px +q


9
¿ x+
2
−2
9 ( )
9 2
¿ x−
2 9

Anda mungkin juga menyukai