Anda di halaman 1dari 19

Makalah Aljabar

Polinomial (Suku Banyak)

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Qonitha Amalia (06081281419030)
2. Desty Rupalestari ( 0608128419031)
3. Sholihatun Nisa (06081281419033)

Program Studi Pendidikan Matematika


Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
Universitas Sriwijaya

Polinomial ( Suku Banyak )

1. Pengertian dan Nilai Suku Banyak


A. Pengertian Suku Banyak
Suku banyak adalah suatu bentuk yang memuat variabel berpangkat. Suku banyak
dalam x berderajat n dinyatakan dengan:
an x n + an1 x n1

n2
a x+ a0
+ an2 x
+ .... + 1

Dengan syarat n bilangan cacah


banyak,

a0

disebut suku tetap dan

an , an1 , a0

an

disebut koefesien-koefesien suku

0.

Contoh :
3
2
1) 6 x 3 x + 4x 8 adalah suku banyak berderajat 3, dengan koefisien

koefisien
2
2) 2 x

7
x

x 3 adalah 6,

adalah 3, koefisien x adalah 4, dan suku tetapnya 8.

5x + 4

7
x

adalah bukan suku banyak karena memuat pangkat negatif yaitu

1
atau 7 x dengan pangkat 1 bukan anggota bilangan cacah.

B. Nilai Suku Banyak


Suku banyak dengan derajat n dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi f(x) berikut ini.
f ( x)=an x n +a n1 x n1+ an2 x n2 +....+a1 x+ a0
an

di mana n bilangan cacah dan

0. Nilai f(x) tersebut merupakan nilai suku

banyak. Untuk menentukan nilai suku banyak dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
1) Cara substitusi
3

Misalkan suku banyak f ( x)=ax +bx +cx +d . Jika nilai x diganti k, maka

3
2
nilai suku banyak f(x) untuk x = k adalah f (k )=ak + bk + ck +d . Agar lebih

memahami tentang cara substitusi, pelajarilah contoh soal berikut ini.


Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak berikut ini untuk nilai x yang diberikan.
3

1. f ( x)=2 x + 4 x 18 untuk x = 3
4
3
2
2. f ( x)=x +3 x x + 7 x +25

untuk x = 4

Penyelesaian :
3
2
1. f ( x)=2 x + 4 x 18

f (3)=2.3 3+ 4. 32 18
f (3)=2.27 +4. 9 18

f (3)=54+36 18
f (3)=72
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = 3 adalah 72.

2.

f ( x )=x 4 +3 x 3 x 2+7 x +25


f ( 4 )=(4)4 +3(4)3 (4 )2 +7 ( 4)+25
f (4)=256 192 16 28+25
f ( 4)=45
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = 4 adalah 45.

2) Cara Horner/bangun/skema/sintetik
Misalkan suku banyak
banyak

x=k , maka:

f ( x)=ax3 +bx 2 +cx +d

. Jika akan ditentukan nilai suku

f ( x)=ax3 +bx 2 +cx +d


f (x)=(ax 2 +bx+c) x+ d
f ( x)=(( ax+ b)x +c) x+ d
Sehingga f (k )=((ak + b)k + c) k + d .
Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut:

bisa digunakan untuk pembagi berderajat 1 atau pembagi yang dapat difaktorkan
menjadi pembagi-pembagi berderajat
1. Tulis koefisiennya saja harus runtut dari koefisien xn, xn 1, hingga
konstanta (jika ada variabel yang tidak ada, maka koefisiennya ditulis 0)
3
Contoh: untuk 4 x 1, koefisien-koefisiennya adalah 4, 0, 0, dan -1 (untuk

, x,

x3 ,

dan konstanta)

2. Jika koefisien derajat tertinggi P(x) 1, maka hasil baginya harus dibagi dengan koefisien
derajat tertinggi P(x) Jika pembagi dapat difaktorkan, maka:
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1 dan P2, maka S(x) = P1.S2 + S1
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, maka S(x) = P1.P2.S3 + P1.S2 + S1
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, P4, maka S(x) = P1.P2.P3.S4 + P1.P2.S3
+ P1.S2 + S1 dan seterusnya.
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan berikut ini.
3
2
1. f ( x)=x +2 x +3 x 4

untuk

x=5

3
2
2. f ( x)=2 x 3 x +9 x +12 untuk x =

Penyelesaian :

1
2

Jadi nilai suku banyak f(x) untuk x = 5 adalah 186.


2.

Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x =

1
2

adalah 16.

3) Cara koefisien tak tentu


F(x) = P(x).H(x) + S(x)
contoh soal
3

1.2 x 3 x + x +5 dibagi 2 x

-x-1 menggunakan cara koefesien tak tentu

karena F(x) berderajat 3 dan P(x) berderajat 2, maka


H(x) berderajat 3 2 = 1
S(x) berderajat 2 1 = 1
Jadi, misalkan H(x) = ax + b dan S(x) = cx + d
Maka:
2 x 3 3 x2 + x + 5 = ( 2 x 2 x 1).(ax + b) + (cx + d)
Ruas kanan:
3
2
2
= 2 ax + 2 bx a x bx ax b + cx + d

= 2 ax

+ (2b a) x

+ (b a + c)x + (b + d)

Samakan koefisien ruas kiri dan ruas kanan:


x 3 2 = 2a a = 2/2 = 1
x

3 = 2b a 2b = 3 + a = 3 + 1 = 2 b = 2/2 = 1

x 1 = b a + c c = 1 + b + a = 1 1 + 1 c = 1
Konstanta 5 = b + d d = 5 + b = 5 1 d = 4
Jadi:
H(x) = ax + b = 1.x 1 = x 1
S(x) = cx + d = 1.x + 4 = x + 4
C. Operasi Antar Suku Banyak
1. Penjumlahan, Pengurangan, dan Pembagian
Penjumlahan atau pengurangan suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat
ditentukan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan suku-suku sejenis dari kedua suku
banyak itu. Sedangkan perkalian suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat ditentukan
dengan cara mengalikan suku-suku dari kedua suku banyak itu.Dalam mengalikan suku-suku
dari kedua suku banyak itu digunakan sifat distributif perkalian, baik distributif perkalian
terhadap penjumlahan maupun distributif perkalian terhadap pengurangan.
Contoh:
Diketahui dua buah suku banyak f(x) dan g(x) dinyatakan dengan aturan
F( x )=x 3 + x 24

dan

g( x)=x 32 x 2 + x +2

a) Tentukan f(x) + g(x) serta derajatnya


b) Tentukan f(x) - g(x) serta derajatnya
c) Tentukan f(x). g(x) serta derajatnya
Penyelesaian:
a)

x
3
2
( 3+ x 4 )+(x 2 x + x +2)
F (x)+ g( x )=
2

x
2
( 3+ x )+ ( x 2 x ) + x+(4 +2)

3
2
= 2 x x + x 2
3
2
Jadi, f ( x)+ g(x )=2 x x + x 2 dan f (x)+ g( x ) berderajat 3

b)

x
3
2
( 3+ x 4 )( x 2 x + x+ 2)
F (x) g( x )=
2

x
2 x

( 2)x+(42)
=
x 2
( 3x 3)+

= 3 x x 6
2
Jadi, f ( x)g( x)3 x x 6 dan f (x) g( x ) berderajat 2

x
( 32 x2 + x +2 )

F ( x). g ( x)

c)

=
3 3
2
2
3
2
x ( x 2 x + x +2 ) + x ( x 2 x + x +2 )4
6
5
4
3
5
4
3
2
3
2
= x 2 x + x +2 x + x 2 x + x +2 x 4 x +8 x 4 x8
6
5
5
4
4
3
3
3
2
2
= x + (2 x + x ) + ( x 2 x ) + ( 2 x + x 4 x ) ( 2 x +8 x 4 x8 )

=
Jadi,

x 6x 5x 4 x3 +10 x 2 4 x 8

x=x 6x 5x 4 x3 +10 x 2 4 x 8
f (x ). g

dan f(x).g(x) berderajat 6

2. Kesamaan suku banyak


Suku banyak f(x) memiliki kesamaan dengan suku banyak g(x) , jika kedua suku banyak
itu mempunyai nilai yan sama untuk semua variabel x bilangan real. Kesamaan dua suku
banyak f(x) dan g(x) itu ditulis sebagai
F( x ) g( x)

Dengan lambang dibaca kesamaan


Misalkan diketahui dua buah suku banyak f(x) dan g(x) yan dinyatakan dalam bentuk
umum.

f(x) = an x

+ an1 x

n1

+ an2 x

n2

+ .... +

a1 x+ a0

n
n1
n2
b x+ b0
g(x) = bn x + bn1 x
+ bn2 x
+ .... + 1

Jika f(x) mempunyai kesamaan dengan g(x), ditulis f(x) g(x), maka berlaku hubungan
an =bn , an1=bn1 , ,

a2=

b2 ,

a1=

b1 , dan a0 =

b0

Contoh
Tentukan nilai a pada kesamaan

x 3 x+14=(x1)( x2)+3 a

Penyelesaian: Jabarkan bagian ruas kanan kesamaan


x 23 x+14 x 23 x+2+3 a
x 23 x+14=x 23 x +(2+3 a)
Dengan menggunakan sifat kesamaan suku banyak, diperoleh :
14=2+3 a

a=4

Jadi, nilai a pada kesamaan

x 3 x+14 x 3 x+2+3 a

adalah a=4

3. Pembagian suku banyak


A. Hubungan antara yang dibagi, pembagi, hasil bagi, dan sisa pembagian
Sebagai ilustrasi, misalkan bilangan 4369 dibagi dengan 14 dapa diselesaikan dengan
metode bersusun pendek seperti diperlihatkan pada bagan dibawah. Dari bagan ini terlihat
bahwa 4369 dibagi dengan 14 memberikan hasil 312 denan sisa pembagian 1.
4.369=14 x 312+1

yang dibagi

Pembagi

hasil bagi

sisa pembagian

Dengan demikian dapat dirumuskan secara umum sebagai berikut.


Yang dibagi= pembagi x hasil bagi+ sisa pembagian
Ternyata pembagian bilangan bersusun pendek dapa diaplikasikan pada pembagian
suku banyak. Sebagai ilustrasi, misalnya suku banyak

x 7 x + 4 x +50

dibagi dengan

x3 akan diselesaikan dengan metode bersusun pendek.

hasil bagi
yang dibagi

pembagi

Contoh :

sisa pembagian

Dengan menggunakan metode bersusun pendek, carilah hasil bagi dan sisa pada pembagian
3
2
suku banyak f (x)=2 x + 4 x 18 oleh

x3

Penyelesaian
Hasil bagi

Yang dibagi

Pembagi

Sisa pembagian
2
Dari bagan diatas,diperoleh hasil baginya 2 x +10 x+ 30 dengan sisa pembagian 72.

Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear (ax +b)


Pembagian suku banyak dengan pembagi (x k ) yang telah kamu pelajari, dapat
dijadikan dasar perhitungan pembagian suku banyak dengan pembagi (ax +b) .
Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah uraian berikut ini.
Suku banyak f ( x) dibagi (x k ) menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan f(k)
sebagai sisa pembagian, sedemikian sehingga f (x)=( x k )h (x)+ f (k ) . Pembagian
suku banyak f(x) dibagi (ax + b), dapat diubah menjadi bentuk f ( x) dibagi
x (

b
b
) Berarti, nilai k =
a
a

, sehingga pada pembagian suku banyak f ( x) tersebut

dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.


f ( x)=x (

b
b
) h(x )f (
)
a
a

b
b
f (x)=( x+ ). h( x)+f (
)
a
a
1
b
f ( x)= (ax +b) . h( x)+ f

a
a

f (x)=(ax +b .)

Suku banyak

F(

dan

b
)
a

f (x)

dibagi

(ax +b)

h(x )
b
+f (
)
a
a

menghasilkan

sebagai sisa pembagian, sehingga

h(x)
a

f ( x)=(ax +b) .

sebagai hasil bagi

h( x )
b
+f (
)
a
a

lebih jelasnya, perhatikanlah contoh soal berikut ini.


Contoh
Tentukanlah hasil bagi dan sisanya jika memakai cara horner.

1. f (x )=2 x 3 + x 2 +5 x 1 dibagi(2 x 1)
2. f (x )=2 x3 + x 2 + x+ 10 dibagi(2 x +3)
Penyelesaian

1.

f ( x)=2 x 3+ x2 +5 x 1 dibagi (2 x 1) dengan cara horner sebagai berikut.

( 12 ) (2 x +2 x +6)+2

f ( x )= x

( 2 x +2 x +6 ) +2
( 2 x1
2 )
2

(2 x 1)( x 2 + x+ 3)+2

2.

3
2
f (x)=2 x + x + x +10 dibagi (2 x +3) dengan cara horner sebagai berikut.

. Untuk

Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat (a x

a x 2+ bx+ c

+ bx + c)

a x 2+ bx+ c , di mana

Pembagian suku banyak dengan


dengan cara biasa apabila

a0

dapat dilakukan

2
tidak dapat difaktorkan, sedangkan jika a x + bx

+ c dapat difaktorkan dapat dilakukan dengan cara Horner. Misalkan, suatu suku banyak
f ( x)

dibagi

2
a x + bx+ c

a0

dengan

dan

dapat

difaktorkan

menjadi

(ax p 1)(x p 2). Maka, pembagian tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-

langkah berikut ini.


Contoh soal :
1. Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian jika
Karena

x + x 16 dibagi oleh

x 2+3 x +2 dapat difaktorkan , maka ada 2 cara penyelesaiannya :

1. cara susun biasa


2. cara horner
x 2+3 x +2 x 4 +x 216
4

x +6 x + 2 x

x 26 x+ 17

cara susun

6 x 3x 216
6 x 318 x 212 x
17 x 212 x16
17 x 2+51 x+ 34
63 x50
Jadi hasil dari pembagian

x 4 + x 216 oleh

x 26 x+ 7 dan sisanya 63 x50

x 2+3 x +2 ialah

x +3 x +2

2. Pembagian ( x
P(x) = (x x

+ 4x 4) oleh ( x

1) dapat dituliskan sebagai berikut:

1 ) H(x) + sisa

= (x + 1) (x 1) H(x) + (A1x + A0)


untuk x = 1 diperoleh P(1) = 0 . H(x) + (A0 + A1(1) ) = A1 + A0
untuk x = 1 diperoleh, P(1) = 0 . H(x) + (A0 + A1(1)) = A1 + A0
Dari pembagian Horner ini diperoleh :

Dengan demikian, sisa pembagian adalah A0 + A1x, yaitu 5 + 5x.


3. Tentukan cara Horner

2
P(x) = 2 x x 1 = (2x + 1)(x 1)

P1: 2x + 1 = 0 x =
P2: x 1 = 0 x = 1
Cara Hornernya:

2 x 3 x + x+ 5 dibagi 2 x

-x-1

H(x) = 1.x 1 = x 1
S(x) = P1.S2 + S1 = (2x + 1).1/2 + 7/2 = x + + 7/2 = x + 4

Teorema Faktor
Suatu suku banyak F(x) mempunyai faktor (x k) jika F(k) = 0 (sisanya jika dibagi
dengan (x k) adalah 0)
Catatan: jika (x k) adalah faktor dari F(x) maka k dikatakan sebagai akar dari F(x)
Tips:
Untuk mencari akar suatu suku banyak dengan cara Horner, dapat dilakukan dengan
mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstantanya ang akan memberikan sisa =
0
Jika jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya adalah x = 1
Jika jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi ganjil, maka
pasti salah satu akarnya adalah x = 1
Contoh:
1. Tentukan penyelesaian dari

2x

x+2=0

Faktor-faktor dari konstantanya, yaitu 2, adalah 1 dan 2


Karena jumlah seluruh koefisien + konstantanya = 0 (1 2 1 + 2 = 0), maka, pasti x = 1
adalah salah satu faktornya, jadi:

Jadi

2x

x + 2 = (x 1)( x

= (x 1)(x 2)(x + 1)
x = 1 x = 2 x = 1
Jadi himpunan penyelesaiannya: {1, 1, 2}
Menguraikan Dalam Faktor
Ia. ab + ac ad = a (b+c-d)
Ib. ac+ ad+bc+bd = a (c+d) + b(c+d)
= (a+b) (c+d)
II.

A 2B2 = (A+B) (A-B)

x 2)

2
2 AB+ B 2 = ( A B)

2
III. A

IVa.

A 3 + 3 A 2 B+3 A B2 +B 3 = ( A+ B)

IVb.

3
A 3 - 3 A 2 B+3 A B2B3 = ( AB)

Va.

A 3 - B 3 = (A-B) ( A 2 + AB+ B2 )

Vb.

VIa.

An

VIb.

A 2 nB2 n=( A+ B ) ( A2 n1 A 2n 2 +B2 n1 )

VIc.

+ B

Bn

= (A+B) ( A AB+ B

A n1 + A n2 ++ Bn1 )

= (A-B) (

A 2 n A 2n1 B+ + B2 n
A2 n+1 + B2 n+1= ( A +B ) )
2

A + ( p+q ) A+ pq=( A + p ) ( A+ q)

VII.

Sifat Akar-Akar Suku Banyak


1. Pada persamaan berderajat 3 :
ax

+ bx

+ cx + d = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3

dengan sifat-sifat:
Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 =

b
a

Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 =

Hasil kali 3 akar: x1.x2.x3 =

c
a

d
a

2. Pada persamaan berderajat 4:


ax

+ bx

+ cx

+ dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3, x4

dengan sifat-sifat:
Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 + x4 =

b
a

Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 =

Jumlah 3 akar: x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x2.x3.x4 =

c
a

d
a

e
a

Hasil kali 4 akar: x1.x2.x3.x4 =

Dari kedua persamaan tersebut, kita dapat menurunkan rumus yang sama untuk
persamaan berderajat 5 dan seterusnya
(amati pola: b/a, c/a, d/a , e/a, )
Pembagian Istimewa :

Latihan Soal :
1. Hitunglah!
a.

(ab+ c)10(a+ bc)10 ;

b.

(a2 b3 c ) (a+2 b+3 c)

n (n +1)

2. Buktikanlah bahwa (1)


3.

=1.

( x 43 x 3 +4 x2 +7 x9 ) : ( x 5 ) . Kerjakan secara Horner !

4. Tetapkan harga k dan l agar,

x 54 x 4+ 7 x3 9 x2 + kx+l dapat dibagi oleh

(x2)2 .
5. Tentukan harga A dan B, agar berlaku :
A(2x-3)+ B(x+2)= 5x-11
a3 +b 3+ c 33 abc
6. Buktikan bahwa

dapat dibagi dengan

melakukan pembagian tersebut.


6
7. Hitunglah sisa pembagian x 1 oleh ( x+1 )( x2)

a+b +c , tanpa

Djabarkanlah bentuk-bentuk berikut ini :


8.

3 a b3b2 ( 2 a2+ 3 b ) +2 a2 ( 2 a+b2 3 )3 b 3 (a1)

9.

( x 22 xy + y 2)( x 23 x 2 y +3 x y 2 y 3)
Tetapkanlah hasil bagi-hasil bagi yang berikut :

3
2
10. ( a 5 a 4 a40 ) :(a+ 4)

Kunci Jawaban :
1. A. 0
7
B. 2(a2 b3 c )

2.(1)n (n +1)=1
1

n=ganjil

(1 ) ganjil (1 )ganjil =1
(1) ganjil (1)ganjil =1

(1 ) (1 )=1
n=genap
2

(1 ) genap (1)genap =1

1) (-1) = 1
3.

( x 3+ 2 x 2 +14 x+ 77 ) ( x5 ) +376

4.

k =0 dan l=12

5.

4
7
A= dan B=
3
3

6.

clue :( a+b+c )3=a 3+ b3 +c 33 abc (a+ b+c )

7.

11 x 2+10 x1

8.

4 a36 a2

9.

x 43 x 4 y +9 x 3 y 22 x 3 y7 x 2 y 3 + x 2 y 25 x y 43 x 2 y 3 y 5

10.

h asil bagi x 29 x+32 sisa168

DAFTAR PUSTAKA
Usodo,budi

dan

Sutrima.2009.Wahana

MATEMATIKA

Untuk

Sekolah

Menengan

Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta: CV.HaKa MJ.


Widjenes,P.1968.Aljadbar Rendah. Djakarta: PradnjaPramita
Wirodikromo,sartono.2007.Matematika untuk Sma Kelas XI.Jakarta: Erlangga.
.

Anda mungkin juga menyukai