Anda di halaman 1dari 28

KALIMAT

EFEKTIF
Kelompok 2:
1. Lukluil Maknun (21184202034)
2. Inan Hidayah (21184202040)
3. Aidatul Istifaiyah (211842045)

GO!
01
Kalimat
02 Apa Saja yang Dibahas? Efektif

03
01 02 03 04 05

Pengertian Ciri-Ciri Unsur-Unsur Syarat-Syarat Contoh-Contoh


Kalimat Efektif Kalimat Efektif Kalimat Efektif Kalimat Efektif Kalimat Efektif
dan Tidak
Efektif
01
Kalimat
Efektif
02

03
01
Pengertia
n
Kalimat
Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat dimengerti secara
mudah dan tepat oleh pembaca atau pendengar. Menurut
Wiyanto (2006), kalimat efektif adalah susunan kalimat
Pengertian
yang mampu menyampaikan pesan atau informasi secara
singkat, lengkap, dan mudah dimengerti oleh pendengar.
Kalimat
Singkat yang dimaksud adalah hemat penggunaan kata. Efektif
Suatu kalimat dikatakan sebagai kalimat efektif ketika
gagasan yang ingin disampaikan diterima dengan baik oleh
pembaca atau penulis. Artinya, gagasan tersebut tidak
menimbulkan tafsiran lain ketika diterima oleh pembaca
atau penulis. Sebagai kesimpulan, kalimat efektif adalah
kalimat lugas yang gagasannya memiliki satu makna baik
pada pikiran komunikator atau komunikan. Penggunaan
kalimat tidak harus pendek, namun yang harus ditekankan
adalah adanya kesamaan informasi dan tidak adanya salah
tafsir antara komunikator dan komunikan.
01
Kalimat
Efektif
02

03

02 iri
C
Ciri- at
Ka l i m f
f e k ti
E
01 Ciri- Ciri
Kalimat
Berikut ini akan dijelaskan ciri-ciri kalimat efektif yang meliputi: Efektif
02

03 1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur Subjek (S) dan Predikat
(P).
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat.
4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang
logis dan sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur kalimat. (Dewantari, 2022)
01
Kalimat
Efektif
02

03

03
Unsur-Unsur
Kalimat
Efektif
01 Unsur-
Unsur
Kalimat
02 Efektif

03 1. Subjek (S)

Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan


pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, suatu
masalah yang menjadi pangkal/pokok
pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis
kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa
verbal.
Contoh:
a) Ayahku sedang melukis.
b) Meja direktur besar.
c) Yang berbaju batik dosen saya.
d) Berjalan kaki menyehatkan badan.
e) Membangun jalan layang sangat mahal.
01 Unsur-
Unsur
Kalimat
02 2. Predikat (P) Efektif
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang
03 memberitahu untuk melakukan (tindakan) apa atau
dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh
atau benda di dalam suatu kalimat). Selain
memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S),
predikat dapat pula menyatakan sifat, situasi,
status, ciri, jati diri subjek, dan jumlah sesuatu
yang dimiliki subjek.
Contoh:
a) Kuda meringkik.
b) Ibu sedang tidur siang.
c) Putrinya cantik jelita.
d) Kota Jakarta dalam keadaan aman.
e) Kucingku belang tiga.
f) Robby mahasiswa baru.
g) Rumah Pak Hartawan lima.
01 Unsur-
Unsur
Kalimat
02 Efektif
3. Objek (O)
03
Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi
predikat. Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa
nominal, atau klausa. Letak objek selalu di belakang
predikat yang berupa verba transitif, yaitu verba yang
menuntut wajib hadirnya objek, contohnya:
a) Nurul menimang …
b) Arsitek merancang …
c) Juru masak menggoreng …
Jika predikat diisi oleh verba intransitif, objek tidak
diperlukan, contohnya:
d) Nenek mandi.
e) Komputerku rusak.
f) Tamunya pulang.
01 Unsur-
4. Pelengkap (Pel) Unsur
Kalimat
02 Pelengkap (Pel) adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat. letak pelengkap umumnya
Efektif
di belakang predikat yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh objek, dan
jenis kata yang mengisi pelengkap dan objek juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa
03 nominal, atau klausa. Namun, antara pelengkap dan objek terdapat perbedaan, seperti contoh
di bawah ini:
a) Ketua MPR membacakan Pancasila.
S P O
b) Banyak orpospol berlandaskan Pancasila.
S P Pel
Kalimat (a) dan (b), objek dan pelengkapnya sama-sama Pancasila. Namun, hanya kalimat
(a) saja yang dapat dipasifkan kalimatnya.
Hal lain yang membedakan pelengkap dan objek adalah jenis pengisinya. Selain diisi oleh
nomina dan frasa nominal, pelengkap dapat juga diisi oleh frasa adjektival dan frasa
preposisional. Di samping itu, letak pelengkap tidak selalu persis di belakang predikat.
Apabila dalam kalimatnya terdapat objek, letak pelengkap adalah di belakang objek
Contoh:
c) Sutardji membacakan pengagumnya puisi kontemporer.
d) Mayang mendongengkan Rayhan Cerita si Kancil.
01 Unsur-
Unsur
Kalimat
02 Efektif
5. Keterangan (Ket)

03 Keterangan (Ket) adalah bagian kalimat yang


menerangkan berbagai hal mengenai bagian
kalimat yang lainnya. Unsur keterangan dapat
berfungsi menerangkan subjek, predikat, objek,
dan pelengkap. Posisinya bersifat bebas, dapat
di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Pengisi
keterangan adalah frasa nominal, frasa
preporsisional, adverbia, atau klausa.

Macam-macam keterangan dalam kalimat:


a) Tempat (di, ke, dari, pada)
b) Waktu (sebelum, sesudah, selama,
sepanjang)
c) Cara (secara, dengan cara, dengan jalan)
d) Penyerta (dengan, bersama, beserta)
e) Similatif (seperti, bagaikan,laksana)
01
Kalimat
Efektif
02

03
04
Syarat-Sy
arat
Kalimat
Efektif
1. Kepaduan atau Koherensi
01 Syarat-
Kepaduan dalam kalimat adalah hubungan timbal balik yang jelas antara unsur-unsurnya Syarat
sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah dan tidak bertele-tele. Kata- Kalimat
02 kata yang dipakai untuk membentuk kalimat harus ditempatkan pada posisi yang tepat
Efektif
dalam struktur kalimat agar jelas fungsinya masing-masing. Bentuk-bentuk kesalahan yang
menjadikan kalimat tidak padu yakni:
03 a) Penggunaan kata ganti yang salah
Contoh: Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. (salah, karena akhiran-nya
digunakan untuk orang ketiga). Sebaiknya diubah menjadi: Atas perhatian Bapak/Ibu, saya
ucapkan terima kasih.
b) Penenempatan kata depan yang kurang tepat
Contoh: Bagi peserta tes yang belum memenuhi persyaratan administrasi akan diberi waktu
untuk melengkapinya. (salah, karena kata depan bagi menyebabkan hilangnya fungsi
subjek). Sebaiknya diubah menjadi: Peserta tes yang belum memenuhi persyaratan
administrasi akan diberi waktu untuk melengkapinya.
c) Penyisipan kata seperti ‘daripada’ atau ‘tentang’ antara predikat kata kerja dan objek
penderita.
Contoh:
Kalimat tidak efektif: “Novel ini membahas tentang persahabatan di sekolah.”
Kalimat efektif: “Novel ini membahas persahabatan di sekolah.”
01 Syarat-
Syarat
2. Kelogisan Kalimat
02 Efektif
Logis yang dimaksud dalam konsep ini mengacu pada ide kalimat yang dapat diterima oleh
akal.
03 Contoh:
a. Waktu dan tempat kami persilakan! (tidak logis karena waktu dan tempat bukan
subjek yang dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan siapa). Sebaiknya diubah
menjadi: Bapak Dekan kami persilakan!
b. Dirgahayu Hari Ulang Tahun Sul-Sel ke-300. (tidak logis karena dirgahayu sudah
berarti ulang tahun). Sebaiknya diubah menjadi: Dirgahayu Sul-Sel ke-300.
c. Untuk mempersingkat waktu, Bapak disilakan untuk menyampaikan pidatonya! (tidak
logis karena waktu tidak dapat dipersingkat atau diperpanjang). Sebaiknya diubah
menjadi: Untuk memanfaatkan waktu, Bapak disilahkan untuk menyampaikan
pidatonya!
01 Syarat-
Syarat
3. Keparalelan atau Kesejajaran Kalimat
02 Kesejajaran dalam kalimat efektif berkaitan dengan kesamaan unsur-unsur yang digunakan Efektif
secara konsisten dalam kalimat, baik itu dari bentuk kata (jenis-jenis kata dan imbuhan)
03 maupun makna kata.
Contoh:
Tahapan penyusunan laporan ini adalah pengumpulan data, membuatkan kerangka laporan,
dan mengembangkan kerangka laporan menjadi laporan yang utuh.
Kalimat di atas tidak paralel atau tidak sejajar. Kata membuat dan mengembangkan yang
berimbuhan me-kan tidak sejajar dengan kata penyusunan dan pengumpulan yang
berimbuhan pe-an. Kalimat di atas dapat diubah menjadi:
Tahapan penyusunan laporan ini adalah pengumpulan data, pembuatan kerangka laporan,
dan pengembangan kerangka laporan menjadi laporan yang utuh.
4. Kehematan
01 Syarat-
Hemat dalam pengertian kalimat efektif berarti hemat dalam menggunakan kata, frasa, atau Syarat
bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Beberapa hal yang harus dihindarkan dalam Kalimat
02 kaitannya dengan konsep kehematan pada kalimat efektif:
Efektif
a) Penggunaan subjek ganda
Contoh:
03 Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (Salah).
Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. (Benar)
b) Penjamakan kata yang sudah jamak
Contoh:
Konferensi Meja Bundar diikuti oleh beberapa negara-negara. (Salah)
Konferensi Meja Bundar diikuti oleh beberapa negara. (Benar)
c) Penggunaan bentuk panjang yang salah
Contoh:
Janganlah kamu membuat kotor kelas ini dengan sampah-sampah itu. (Salah)
Janganlah kamu mengotori kelas ini dengan sampah-sampah itu. (Benar)
d) Penggunaan saling + verba resiprokal
Contoh:
Mereka saling bergotong royong membersihkan saluran air. (Salah)
Mereka bergotong royong membersihkan saluran air. (Benar)
01 Syarat-
Syarat
Kalimat
02 Efektif
e) Pemakaian superordinat pada hiponim kata
03 Contoh:
Baju berwarna merah yang saya pakai kemarin adalah pemberian ibu saya. (Salah)
Baju merah yang saya pakai kemarin adalah pemberian ibu saya. (Lebih hemat)
f) Penggunaan sinonim dalam satu kalimat
Contoh:
Sejak dari pagi hingga sore, anak itu terus menunggu ayahnya pulang. (Kurang hemat)
Sejak pagi hingga sore, anak itu terus menunggu ayahnya pulang. (Lebih hemat)
g) Pemakaian kata depan “dari” dan “daripada”
Contoh:
Anggota DPRD dari Jawa Barat mengadakan kunjungan ke daerah Jawa Tengah. (Kurang
hemat)
Anggota DPRD Jawa Barat mengadakan kunjungan ke daerah Jawa Tengah. (Lebih hemat)
5. Kesatuan Gagasan atau Kesepadanan Struktur

01 Kesatuan gagasan atau kesepadanan dalam kalimat efektif berkaitan dengan keseimbangan Syarat-
antara gagasan dan struktur bahasa yang dipakai. Kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok Syarat
dalam sebuah kalimat. Untuk memiliki kesepadanan struktur yang baik, terdapat poin-poin Kalimat
02 yang harus dipenuhi yaitu:
Efektif
a) Memiliki subjek dan predikat yang jelas
Contoh:
03 Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
b) Tidak terdapat subjek ganda
Contoh:
Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (Salah)
Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. (Benar)
Kata hubung tidak dipakai pada kalimat tunggal, melainkan untuk membangun sebuah
kalimat majemuk.
Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (Salah)
Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (Benar)
c) Predikat kalimat tidak didahului oleh kata ‘yang’
Contoh:
Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Surya. (Salah)
Sekolah kami terletak di depan bioskop Surya. (Benar)
01 Syarat-
Syarat
Kalimat
02 6. Kecermatan
Efektif
Kalimat efektif tidak boleh menimbulkan tafsir ganda/kalimat yang ambigu. Perhatikan
03 penggunaan kata atau diksi. Sebab kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak
menyimpang ataupun ambigu.
Contoh:
Adik membawa dua karung beras.
Kalimat tersebut bermakna ganda, yaitu yang dibawa adik adalah karung yang berisi beras
atau karung beras tanpa isinya. Ada pun perbaikannya yakni:
a) Adik membawa dua lembar karung beras, atau
b) Adik membawa beras sebanyak dua karung.
7. Ketegasan
01 Syarat-
Ketegasan atau penekanan dalam kalimat efektif adalah penonjolan ide pokok, misalnya Syarat
dengan pengulangan kata (repetisi) dan penggunaan partikel penekan. Ada berbagai cara Kalimat
02 untuk membentuk penekanan dalam kalimat yaitu:
Efektif
a) Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat
Contoh:
03 Salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya Pertamina menurut pendapat Prof.
Dr. Herman Yohanes adalah rasio yang timpang antara jumlah pegawai Pertamina dengan
produksi minyak.
b) Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar. (Salah)
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar. (Benar)
c) Melakukan pengulangan kata (repetisi)
Contoh:
Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
01 Syarat-
Syarat
Kalimat
02 d) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan Efektif
Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
03 e) Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)
Contoh:
Saudaralah yang harus bertanggung jawab.
01 Syarat-
Syarat
8. Ketatabahasaan Kalimat
02 Efektif
Salah satu contoh ketidakefektifan kalimat karena tidak sesuai dengan aturan tata bahasa
adalah adanya pemakaian akhiran –kan dan –i yang salah.
03 Contoh:
a) Dosen kritik sastra menugaskan kami membuat makalah.
b) Ayah mewarisi sebidang tanah untuk saya.
Kedua contoh kalimat tersebut kurang efektif. Ada pun perbaikannya adalah sebagai
berikut:
a) Dosen kritik sastra menugasi kami membuat makalah.
b) Ayah mewariskan sebidang tanah untuk saya.
Pada beberapa kata dasar tertentu seperti tugas, penambahan akhiran –kan menuntut objek
yang diam, sedangkan penambahan akhiran –i mengharuskan adanya objek yang bergerak.
01
Kalimat
Efektif
02

03

05 ontoh
n t o h-C d an
C o fekt i f
a t E
K al i m f e k t if
d a k E
T i
01 Contoh-Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif Contoh
Kalimat
Berikut adalah beberapa contoh kalimat efektif dan kalimat tidak efektif yang bisa Efektif
02 digunakan sebagai referensi dalam membentuk suatu kalimat:
1. Kalimat tidak efektif → Baik karyawan baru atau karyawan lama dikenakan
peraturan yang sama
03 Kalimat efektif → Seluruh karyawan dikenakan peraturan yang sama
2. Kalimat tidak efektif → Walau masih pagi buta, tapi dia sudah mulai bekerja
Kalimat efektif → Walau masih pagi buta, dia sudah mulai bekerja
3. Kalimat tidak efektif → Hendery adalah merupakan salah satu murid yang
berprestasi
Kalimat efektif → Hendery adalah salah seorang murid berprestasi
4. Kalimat tidak efektif → Ibu pergi ke toko dan Ibu membeli roti juga selai
Kalimat efektif → Ibu pergi ke toko untuk membeli roti dan selai
5. Kalimat tidak efektif → Bulan lalu, banyak kucing-kucing yang divaksin
secara gratis
Kalimat efektif → Bulan lalu, banyak kucing yang divaksin secara gratis
01 Contoh Paragraf Cerita Pendek Contoh
Contoh paragraf tidak efektif: Kalimat
Minggu lalu, Cika pergi ke Jakarta untuk menonton konser bersama Efektif
02 teman-temannya. Ia dan teman-temannya sudah membeli tiket sejak
jauh-jauh hari sebelumnya. Sesampainya di venue, Cika dan teman-
03 temannya turut mengantri di depan gate bersama penonton lainnya.
Hanya penonton yang memiliki tiket terverifikasi yang boleh masuk ke
dalam gedung melalui gate tersebut.
Konser pun berlangsung selama kurang lebih 3 jam. Setelah konser
berakhir, Cika dan teman-temannya berfoto di depan panggung bersama-
sama. Cika merasa sangat senang sekali dengan konser hari ini karena
acara berlangsung dengan lancar dan penonton tetap tertib selama acara
berlangsung. Meskipun lelah karena harus berdiri selama 3 jam, Cika dan
teman-temannya tidak menyesal telah membeli tiket festival
karena view yang didapat tentu lebih bagus jika dibandingkan
dengan view dari tiket tribun.
01 Contoh paragraf efektif: Contoh
Kalimat
Minggu lalu, Cika pergi ke Jakarta untuk menonton konser bersama Efektif
02 teman-temannya. Mereka sudah membeli tiket sejak jauh-jauh hari
sebelumnya. Sesampainya di venue, Cika dan teman-temannya turut
03 mengantri di depan gate bersama penonton lainnya. Hanya penonton
dengan tiket terverifikasi yang boleh masuk ke gedung
melalui gate tersebut.
Konser berlangsung selama kurang lebih 3 jam. Setelah konser berakhir,
Cika dan teman-temannya berfoto di depan panggung. Cika merasa
sangat senang dengan konser hari ini karena acara berlangsung lancar
dan penonton tetap tertib selama acara berlangsung. Meskipun lelah
akibat berdiri selama 3 jam, Cika dan teman-temannya tidak menyesal
telah membeli tiket festival karena view yang mereka dapat tentu lebih
bagus daripada view penonton tiket tribun. (Swawikanti, 2022)
Terima Kasih....

Anda mungkin juga menyukai