Anggota
Kelompok:
1. Theresia Melania Nuwa (1907531089)
2. I Putu Pradnyana Ekawan Putra (1907531090)
3. Kadek Egiana Sandy (1907531108)
4. I Putu Gede Surya Adi Natha (1907531115)
1
PENGERTIAN KALIMAT
N0
IO
CT
SE
PENGERTIAN KALIMAT
Jika dilihat dari bentuknya, kalimat yang terdiri atas rentetan kata dapat dibagi
menjadi bagian-bagian kalimat. Bagian-bagian kalimat itu terdiri atas unsur inti dan
unsur bukan inti atau penjelas. Bagian kalimat yang tidak dapat dihilangkan
termasuk ke dalam kelompok bagian inti dan bagian kalimat yang dapat dihilangkan
termasuk ke dalam unsur bukan inti. Contohnya terlihat pada kalimat berikut ini.
Secara umum, kalimat (5) terdiri atas empat bagian, yaitu para mahasiswa, mengikuti,
kegiatan seminar, dan kemarin sore. Hanya bagian kemarin sore yang dapat
dihilangkan pada kalimat tersebut. Jika bagian kegiatan seminar dihilangkan,
kalimatnya menjadi tidak lengkap secara gramatikal. Demikian juga jika bagian para
mahasiswa atau bagian mengikuti dihilangkan, kalimatnya menjadi tidak lengkap.
Dengan demikian, hanya bagian kemarin sore merupakan bagian bukan inti,
sedangkan bagian yang lain termasuk bagian inti.
UNSUR - UNSUR KALIMAT
SUBJEK PELENGKAP
PREDIKAT KETERANGAN
OBJEK
SUBJEK
d a di bel a kang
r k a l i m a t y a ng l ang su ng b era
(a) un s u
k
(b ) predikat
d e n g a n s u b je
d i pe r l a w a n ka n
lu i p repo s i si .
jek ) t i d ak di d ahu
m en j ad i s u b (d
(c) dapat if ; da n
kali m a t pa s
Contoh:
(a) Presiden Obama meraih hadiah Nobel
Perdamaian.
(b) Politikus memperebutkan kursi jabatan.
(c) Dia melahirkan gagasan yang baru.
PELENGKAP
Pelengkap merupakan unsur kalimat yang memiliki banyak kesamaan dengan objek.
Kesamaan itu adalah (a) bersifat wajib pada verba yang memerlukannya dan
(b)menempati posisi di belakang predikat. Perbedaannya terletak pada oposisi kalimat
pasif. Pelengkap tidak bisa menjadi subjek kalimat pasif, sedangkan objek dapat
menjadi subjek kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap di belakang predikat
kalimat aktif, objeklah yang potensial menjadi subjek kalimat pasifnya, sedangkan
pelengkap tidak bisa menjadi subjek
0
3 Ciri unsur pelengkap
E2
ID
SL
(a) menempati posisi belakang
predikat;
t
oin
(a) Komang Rai memberi saya buku.
rP
we
(b) Gede Krisna membawakan ibunya baju baru.
Po
of
er
ow
eP
Th
KETERANGAN
Unsur yang bersifat memberikan informasi tambahan lebih lanjut tentang sesuatu pada
kalimat adalah unsur keterangan. Informasi tersebut misalnya tentang tempat, waktu,
cara, sebaba, dan tujuan. Keterangan dapat berupa frasa dan dapat pula berupa anak
kalimat (klausa). Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke,
dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang
berupa klausa (anak kalimat) ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena,
meskipun, supaya, jika, dan sehingga.
CIRI KETERANGAN
t
oin
rP
(1) Istri Sofian tewas. (Istri Sofian = S, tewas = P)
we
Po
(2) (2) Sofian menuntut Kapolda Jawa Barat. (Sofian = S, menuntut = P, Kapolda Jawa Barat = O)
of
er
ow
eP
Th
5
Kesatuan Tunggal
E2
ID
SL
S + P + O / Pel / Ket
t
oin
(1) Istri Sofian tewas. (Istri Sofian = S, tewas = P)
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
6
Kesatuan Majemuk Secara
E2
ID
SL
Kalimat yang memiliki lebih dari satu S dan P disebut kalimat berkesatuan
majemuk. Kalimat berkesatuan majemuk dapat berwujud dalam relasi
koordinatif (setara) dan subordinatif (bertingkat).
t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
7
Kesatuan Majemuk Bertingkat
E2
ID
SL
Kesatuan yang bersifat subordinatif terjadi jika suku kalimat yang satu
terikat pada suku kalimat lain dengan sarana kata hubung dan suku yang
t
oin
rP
terikat tersebut berlaku sebagai salah satu gatra pada suku yang mengikat.
we
Po
of
er
ow
eP
Th
SL
ID
E2
8
Kalimat Efektif
Th
eP
ow
er
of
Po
we
rP oin
t
9
Pengertian Kalimat Efektif
E2
ID
SL
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki potensi untuk menyampaikan pesan, ide, gagasan, atau
informasi secara utuh, jelas,dan tepat, sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami maksud yang
diungkapkan oleh pembicara atau penulis (Sri Nugraheni, 2017).
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran
pendengan Bahasa Indonesia 92 atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulisnya
(Keraf, 1989)
t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
0
Ciri-ciri Kalimar Efektif
E3
ID
SL
Kesatuan Gagasan
Setiap kalimat harus menunjukkan kesatuan gagasan yang ditandai oleh adanya ide yang tunggal
di dalam kalimat tersebut. Oleh karena itu, kalimat harus mengandung subjek dan predikat yang
menunjukkan kelengkapan informasi dari kalimat tersebut.
t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
1
E3
Kapaduan
ID
SL
Setiap kalimat harus disusun dengan koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak antarunsurnya.
Dengan kata lain, kepaduan yang dimaksudkan adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat, sehingga
informasi yang disampaikan tidak terpecah. Kalimat yang padu harus sistematis dan tidak bertele-
tele, sehingga tidak membingungkan pikiran pembaca.
t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
2
E3
Kesejajaran atau Paralelisme
ID
SL
Paralelisme yang dimaksudkan di dalam kalimat efektif adalah menempatkan gagasan yang sama
penting dan sama fungsinya ke dalam suatu struktur atau konstruksi gramatikal yang sama.
Artinya, apabila bentuk pertama menggunakan nomina (kata benda), maka bentuk kedua dan
seterusnya juga harus menggunakan bentuk nomina (kata benda). Apabila bentuk pertama
menggunakan verba (kata kerja), maka bentuk kedua juga harus menggunakan verba (kata kerja)
t
oin
pembuangan air, dan pengaturan pengujian sistem pembuangan
rP
we
tata ruang. air, dan pengaturan tata ruang.
Po
of
er
ow
eP
Th
3
E3
Penekanan
ID
SL
Inti pikiran yang terkadung di dalam setiap kalimat harus dibedakan dengan sebuah kata yang
dipentingkan. Kata yang dipentingkan harus mendapat tekanan atau harus lebih ditonjolkan daripada
unsur-unsur yang lainnya. Caranya dengan mengubah posisi kata di dalam kalimat. Kata yang
dipentingkan diletakkan pada awal kalimat, bisa juga dengan melakukan repetisi (pengulangan) kata
yang ditekankan.
Contoh:
(1)Pesta Kesenian Bali X diresmikan oleh Presiden RI
(2)Presiden RI meresmikan Pesta Kesenian Bali X
(3)Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan memiliki banyak dimensi, bukan hanya
dimensi ekonomi, melainnkan juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya.
t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
4
E3
Kehematan
ID
SL
Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat menggunakan kata, frasa atau bentuk lainnya yang
dianggap tidak perlukan. Artinya, di dalam membuat kalimat diusahakan tidak menggunakan kata,
frasa atau bentuk lainnya secara berlebihan atau mubazir.
t
oin
datang
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
5
E3
Variasi
ID
SL
Variasi merupakan upaya untuk membuat beragam bentuk kalimat agar minat dan perhatian
pembaca tetapi terjaga, tetapi senantiasa memperhatikan syarat-syarat kalimat efektif lainnya.
Misalnya, melakukan variasi sinomim kata, piliha kata, dan struktur kalimat (aktif dan pasif).
t
oin
rP
temannya satunya di antara teman-temannya
we
Po
of
er
ow
eP
Th
6
E3
Kecermatan
ID
SL
Kecermatan yang dimaksudkan adalah kalimat tidak menimbulkan tafsir ganda dan tepat dalam
pilihan kata.
t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
7
E3
Kelogisan
ID
SL
Kelogisan, artinya ide di dalam kalimat dapat diterima oleh akal sehat atau bernalar dan sesuai
dengan syarat kalimat efektif yang lainnya.
t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
That’s all. Thank you!
Sesi Diskusi