Anda di halaman 1dari 38

KALIMAT EFEKTIF

Anggota
Kelompok:
1. Theresia Melania Nuwa (1907531089)
2. I Putu Pradnyana Ekawan Putra (1907531090)
3. Kadek Egiana Sandy (1907531108)
4. I Putu Gede Surya Adi Natha (1907531115)
1
PENGERTIAN KALIMAT
N0
IO
CT
SE
PENGERTIAN KALIMAT

Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks (wacana)


yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara
ketatabahasaan (Moeliono, 1988:254). Batasan tersebut
memberikan pemahaman bahwa satuan bahasa yang disebut
kalimat itu memiliki ciri utama sebagai pengungkapan
pikiran yang utuh.
PENGERTIAN KALIMAT

Di dalam penulisan laporan


(tulisan ragam ilmiah) penulis Misalnya, kalimat yang semula ditulis
dituntut untuk memiliki panjang-panjang dan berjenis kalimat
kemampuan dalam penyusunan majemuk bertingkat atau campuran bisa
kalimat baku dan kalimat efektif. divariasi dengan kalimat pendek-pendek dan
berjenis kalimat tunggal.
Kebakuan kalimat ditandai oleh
adanya penerapan kaidah atau
norma kalimat bahasa Indonesia
baku.
PENGERTIAN KALIMAT

Berikut ini adalah contoh berbagai variasi kalimat walaupun


jumlah kata pembentuknya tidak selalu sama.
(a) Para tamu telah datang.
(b) Dompet saya hilang.
(c) Dia penyanyi.
(d) Baca!
Dalam wujud lisan, kalimat ditandai dengan alunan titinada dengan
intonasi selesai. Dalam wujud tulisan, kalimat ditandai dengan
huuruf awal kapital dan diakhiri dengan tanda baca
titik, tanda tanya, atau tanda seru.
SYARAT KALIMAT
2
N0
IO
CT
SE
SYARAT KALIMAT

Persyaratan pokok yang perlu diperhatkan dalam penentuan


sebuah pernyataan berupa kalimat atau bukan kalimat adalah:

(a)adanya unsur predikat (b) permutasi unsur kalimat.


(b) permutasi unsur kalimat.
Keduanya dapat dijadikan alat untuk mengetes sebuah
pernyataan
ADANYA UNSUR PREDIKAT

Setiap kalimat dalam realisasinya sekurang-kurangnya memiliki


predikat, sedangkan pernyataan (kelompok kata) yang tidak
memiliki predikat disebut frasa. Untuk menentukan predikat sebuah
kalimat dapat dilakukan pemeriksaan terhadap verba untaian kata
bersangkutan.
Umumnya, kalimat bahasa Indonesia berpredikat verba.
Perhatikan contoh berikut ini.
(1) Anak itu belajar.
(2) Orang itu menulis surat.

Tes permutasian (perubahan urutan) unsur-


unsur kalimatnya.
(1a) Belajar // anak itu.

(2a) Menulis surat // orang itu.


PERMUTASI UNSUR KALIMAT
Namun, urutan kata berikut ini bukanlah kalimat.
(3) Anak yang belajar itu
(3a) Yang belajar itu // anak

Permutasi unsur pernyataan (3) menjadi (3a) di atas memperlihatkan perubahan


makna dasar pernyataan tersebut. Perubahan makna seperti itu menandakan
bahwa pernyataan tersebut bukanlah kalimat. Selain itu, intonasi pernyataan (3)
juga belum lengkap dan harus dilengkapi untuk menjadi sebuah kalimat seperti
pernyataan (4) berikut ini.

(4) Anak yang belajar itu menangis


Unsur–Unsur
Kalimat
UNSUR-UNSUR KALIMAT

Jika dilihat dari bentuknya, kalimat yang terdiri atas rentetan kata dapat dibagi
menjadi bagian-bagian kalimat. Bagian-bagian kalimat itu terdiri atas unsur inti dan
unsur bukan inti atau penjelas. Bagian kalimat yang tidak dapat dihilangkan
termasuk ke dalam kelompok bagian inti dan bagian kalimat yang dapat dihilangkan
termasuk ke dalam unsur bukan inti. Contohnya terlihat pada kalimat berikut ini.

Para mahasiswa mengikuti kegiatan seminar kemarin sore.


UNSUR - UNSUR KALIMAT

Secara umum, kalimat (5) terdiri atas empat bagian, yaitu para mahasiswa, mengikuti,
kegiatan seminar, dan kemarin sore. Hanya bagian kemarin sore yang dapat
dihilangkan pada kalimat tersebut. Jika bagian kegiatan seminar dihilangkan,
kalimatnya menjadi tidak lengkap secara gramatikal. Demikian juga jika bagian para
mahasiswa atau bagian mengikuti dihilangkan, kalimatnya menjadi tidak lengkap.
Dengan demikian, hanya bagian kemarin sore merupakan bagian bukan inti,
sedangkan bagian yang lain termasuk bagian inti.
UNSUR - UNSUR KALIMAT

Secara linguistik/kebahasaan, kalimat terdiri atas unsur – unsur


yang disebut

SUBJEK PELENGKAP

PREDIKAT KETERANGAN

OBJEK
SUBJEK

sebagai unsur inti/pokok dalam tidak didahului oleh preposisi/kata


1 kalimat di sampingpredikat 4 depan

penentuan subjek dapat dilakukan


dengan mencari jawaban atas
2 pertanyaan apa dan siapa yang 5 mempunyai keterangan pewatas yang.
dinyatakan dalam suatu kalimat
Contoh:
- Ibu memasak sayur di dapur.
- Anak-anak sedang belajar di kelas.
3 disertai kata itu
PREDIKAT
Kedudukan predikat dalam kalimat merupakan unsur utama di samping subjek. Ciri
umum unsur predikat adalah

merupakan unsur utama di samping


1 subjek kalimat 3 dapat diingkarkan;

jawaban atas pertanyaan mengapa kata adalah/ialah/merupakan adalah


2 atau bagaimana 4 predikat dalam kalimat nominal.
Contoh:
- Komang Susilawati menjahit baju.
- Sungguh mengagumkan hamparan bunga
anggrek di Bedugul.
- Megawati tidak melupakan tugas rumah
tangganya.
OBJEK
Objek merupakan unsur kalimat yang dapat diperlawankan dengan unsur subjek. Unsur objek
ditemukan dalam kalimat yang berpredikat verba aktif transitif, yaitu kalimat yang paling sedikit
mempunyai tiga unsur utama (subjek, predikat, dan objek). Ciri unsur objek yaitu

d a di bel a kang
r k a l i m a t y a ng l ang su ng b era
(a) un s u
k
(b ) predikat
d e n g a n s u b je
d i pe r l a w a n ka n

lu i p repo s i si .
jek ) t i d ak di d ahu
m en j ad i s u b (d
(c) dapat if ; da n
kali m a t pa s
Contoh:
(a) Presiden Obama meraih hadiah Nobel
Perdamaian.
(b) Politikus memperebutkan kursi jabatan.
(c) Dia melahirkan gagasan yang baru.
PELENGKAP

Pelengkap merupakan unsur kalimat yang memiliki banyak kesamaan dengan objek.
Kesamaan itu adalah (a) bersifat wajib pada verba yang memerlukannya dan
(b)menempati posisi di belakang predikat. Perbedaannya terletak pada oposisi kalimat
pasif. Pelengkap tidak bisa menjadi subjek kalimat pasif, sedangkan objek dapat
menjadi subjek kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap di belakang predikat
kalimat aktif, objeklah yang potensial menjadi subjek kalimat pasifnya, sedangkan
pelengkap tidak bisa menjadi subjek
0
3 Ciri unsur pelengkap

E2
ID
SL
(a) menempati posisi belakang
predikat;

(b) dapat didahului preposisi

(c) tidak bisa menjadi subjek


kalimat pasif
Contoh:

t
oin
(a) Komang Rai memberi saya buku.

rP
we
(b) Gede Krisna membawakan ibunya baju baru.

Po
of
er
ow
eP
Th
KETERANGAN

Unsur yang bersifat memberikan informasi tambahan lebih lanjut tentang sesuatu pada
kalimat adalah unsur keterangan. Informasi tersebut misalnya tentang tempat, waktu,
cara, sebaba, dan tujuan. Keterangan dapat berupa frasa dan dapat pula berupa anak
kalimat (klausa). Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke,
dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang
berupa klausa (anak kalimat) ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena,
meskipun, supaya, jika, dan sehingga.
CIRI KETERANGAN

sebagai unsur kalimat yang memberikan informasi lebih


1 lanjut tentang sesuatu yang dinyatakan dalam kalimat

2 bukan unsur utama

3 tidak terikat posisi.


Contoh:
(a) Dengan komputer pesawat itu dapat dipantau dari bumi.
(b) Ibu memasak di dapur.
(c) Sekarang manusia telah antipati terhadap makhluk hidup.
Macam-macam kalimat
Macam-Macam Kalimat
Penulis naskah laporan menyampaikan gagasan atau pikirannya melalui perantaraan kalimat. Dengan
demikian, kalimat berfungsi sebagai sarana pembawa gagasan yang ingin disampaikan oleh penulis naskah.
Gagasan itu sering pula disebut gagasan utama kalimat atau topik kalimat. Gagasan utama kalimat melebur
ke dalam unsur-unsur—yang secara tradisional—disebut Subjek dan Predikat. Kridalaksana (1999:129)
membatasi subjek sebagai gatra yang menandai apa yang dinyatakan oleh pembicara, sedangkan predikat
merupakan gatra yang menjelaskan; ada apa, bagaimana, atau berapa. Berikut ini adalah contohnya.

t
oin
rP
(1) Istri Sofian tewas. (Istri Sofian = S, tewas = P)

we
Po
(2) (2) Sofian menuntut Kapolda Jawa Barat. (Sofian = S, menuntut = P, Kapolda Jawa Barat = O)

of
er
ow
eP
Th
5
Kesatuan Tunggal

E2
ID
SL

S + P + O / Pel / Ket

Konfigurasi di atas menandakan bahwa S dan P merupakan bagian inti yang


mengandung gagasan utama kalimat. Gagasan utama tersebut dapat
dilengkapi dengan O, Pelengkap, atau Keterangan bila diperlukan. Jika
kalimat itu hanya memiliki satu S dan P, kalimat tersebut disebut
berkesatuan tunggal.

t
oin
(1) Istri Sofian tewas. (Istri Sofian = S, tewas = P)

rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
6
Kesatuan Majemuk Secara

E2
ID
SL

S1 + P1 + O / Pel /Ket + Kt Hubung + S2 + P2 + O /Pel /Ket

Kalimat yang memiliki lebih dari satu S dan P disebut kalimat berkesatuan
majemuk. Kalimat berkesatuan majemuk dapat berwujud dalam relasi
koordinatif (setara) dan subordinatif (bertingkat).

(3) Kami sudah mengajukan proposal itu, tetapi mereka menolaknya.

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
7
Kesatuan Majemuk Bertingkat

E2
ID
SL

Kesatuan yang bersifat subordinatif terjadi jika suku kalimat yang satu
terikat pada suku kalimat lain dengan sarana kata hubung dan suku yang

t
oin
rP
terikat tersebut berlaku sebagai salah satu gatra pada suku yang mengikat.

we
Po
of
er
ow
eP
Th
SL
ID
E2
8

Kalimat Efektif

Th
eP
ow
er
of
Po
we
rP oin
t
9
Pengertian Kalimat Efektif

E2
ID
SL

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki potensi untuk menyampaikan pesan, ide, gagasan, atau
informasi secara utuh, jelas,dan tepat, sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami maksud yang
diungkapkan oleh pembicara atau penulis (Sri Nugraheni, 2017).

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran
pendengan Bahasa Indonesia 92 atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulisnya
(Keraf, 1989)

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
0
Ciri-ciri Kalimar Efektif

E3
ID
SL
Kesatuan Gagasan
Setiap kalimat harus menunjukkan kesatuan gagasan yang ditandai oleh adanya ide yang tunggal
di dalam kalimat tersebut. Oleh karena itu, kalimat harus mengandung subjek dan predikat yang
menunjukkan kelengkapan informasi dari kalimat tersebut.

No Kalimat tidak efektif Kalimat Efektif


1 Pada atikel ini ditulis oleh Artikel ini ditulis oleh orang
orang yang ahli di bidangnya yang ahli di bidangnya
2 Kota dimana tempat mereka Kota tempat mereka tinggal
tinggal sedang dilanda banjir sedang dilanda banjir

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
1
E3
Kapaduan

ID
SL
Setiap kalimat harus disusun dengan koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak antarunsurnya.
Dengan kata lain, kepaduan yang dimaksudkan adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat, sehingga
informasi yang disampaikan tidak terpecah. Kalimat yang padu harus sistematis dan tidak bertele-
tele, sehingga tidak membingungkan pikiran pembaca.

No Kalimat tidak efektif Kalimat Efektif


1 Surat itu saya sudah baca Surat itu sudah saya baca
2 Saran yang dikemukakannya Saran yang dikemukakannya
kami akan pertimbangkan akan kami pertimbangkan

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
2
E3
Kesejajaran atau Paralelisme

ID
SL
Paralelisme yang dimaksudkan di dalam kalimat efektif adalah menempatkan gagasan yang sama
penting dan sama fungsinya ke dalam suatu struktur atau konstruksi gramatikal yang sama.
Artinya, apabila bentuk pertama menggunakan nomina (kata benda), maka bentuk kedua dan
seterusnya juga harus menggunakan bentuk nomina (kata benda). Apabila bentuk pertama
menggunakan verba (kata kerja), maka bentuk kedua juga harus menggunakan verba (kata kerja)

No Kalimat tidak efektif Kalimat Efektif


1 Tahap terakhir penyelesaian Tahap terakhir penyelesaian
gedung itu adalah kegiatan gedung itu adalah kegiatan
pengecetatan tembok, memasang pengecetatan tembok,
penerangan, pengujian sistem pemasangan penerangan,

t
oin
pembuangan air, dan pengaturan pengujian sistem pembuangan

rP
we
tata ruang. air, dan pengaturan tata ruang.

Po
of
er
ow
eP
Th
3
E3
Penekanan

ID
SL
Inti pikiran yang terkadung di dalam setiap kalimat harus dibedakan dengan sebuah kata yang
dipentingkan. Kata yang dipentingkan harus mendapat tekanan atau harus lebih ditonjolkan daripada
unsur-unsur yang lainnya. Caranya dengan mengubah posisi kata di dalam kalimat. Kata yang
dipentingkan diletakkan pada awal kalimat, bisa juga dengan melakukan repetisi (pengulangan) kata
yang ditekankan.
Contoh:
(1)Pesta Kesenian Bali X diresmikan oleh Presiden RI
(2)Presiden RI meresmikan Pesta Kesenian Bali X
(3)Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan memiliki banyak dimensi, bukan hanya
dimensi ekonomi, melainnkan juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya.

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
4
E3
Kehematan

ID
SL
Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat menggunakan kata, frasa atau bentuk lainnya yang
dianggap tidak perlukan. Artinya, di dalam membuat kalimat diusahakan tidak menggunakan kata,
frasa atau bentuk lainnya secara berlebihan atau mubazir.

No Kalimat tidak efektif Kalimat Efektif


1 Anak dari tetangga saya sudah Anak tetangga saya sudah
diwisuda tahun lalu diwisuda tahun lalu
2 Hadirin serentak berdiri setelah Hadirin serentak berdiri setelah
mereka mengetahui Presiden mengetahui Presiden
datang datangHadirin serentak berdiri
setelah mengetahui Presiden

t
oin
datang

rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
5
E3
Variasi

ID
SL
Variasi merupakan upaya untuk membuat beragam bentuk kalimat agar minat dan perhatian
pembaca tetapi terjaga, tetapi senantiasa memperhatikan syarat-syarat kalimat efektif lainnya.
Misalnya, melakukan variasi sinomim kata, piliha kata, dan struktur kalimat (aktif dan pasif).

No Kalimat tidak efektif/tidak variatif Kalimat Efektif


1 Sugandi lahir tahun 1942 dan Sugandi lahir tahun 1942 dan
meninggal tahun 1976. Dia terkenal meninggal tahun 1976.
sebagai pelukis. Dia terkenal sepanjang Keterkenalannya sepanjang hidupnya
hidupnya. Dia juga seorang politikus sebagai pelukis dan pengarang cerpen
dan pengarang cerpen. Dia juga tidak mengurangi perannya sebagai
pemikir satu-satunya di antara teman- seorang politikus dan pemikir satu-

t
oin
rP
temannya satunya di antara teman-temannya

we
Po
of
er
ow
eP
Th
6
E3
Kecermatan

ID
SL
Kecermatan yang dimaksudkan adalah kalimat tidak menimbulkan tafsir ganda dan tepat dalam
pilihan kata.

No Kalimat tidak efektif Kalimat Efektif


1 Mahasiswa Perguruan Tinggi yang a) Mahasiswa yang terkenal itu
terkenal itu menerima hadiah menerima hadiah. ATAU
b) Perguruan Tinggi yang terkenal itu
menerima hadiah

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
7
E3
Kelogisan
ID
SL
Kelogisan, artinya ide di dalam kalimat dapat diterima oleh akal sehat atau bernalar dan sesuai
dengan syarat kalimat efektif yang lainnya.

No Kalimat tidak efektif Kalimat Efektif

1 Kepada Bapak Mentri waktu dan Bapak Mentri kami persilakan


tempat kami persilakan

2 Untuk menyingkat waktu, kita Untuk menghemat waktu, kita


teruskan acara ini teruskan acara ini

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
That’s all. Thank you! 
Sesi Diskusi

Anda mungkin juga menyukai