Anda di halaman 1dari 4

BAB 1 PEMBAHASAN

1.1 STRUKTUR KALIMAT EFEKTIF


Kalimat dikatakan efektif jika memenuhi dua syarat utama, yaitu (1)
struktur kalimat efektif dan (2) ciri kalimat efektif. Struktur kalimat efektif
mencakup (a) kalimat umum, (b) kalimat paralel, dan (c) kalimat periodik.

A. Struktur Kalimat Umum

Unsur-unsur yang mambagun sebuah kalimat dapat dibedakan menjadi


dua, yaitu: unsur wajib dan unsur tak wajib . Unsur wajid adalah unsur yang harus
ada dalam sebuah kalimat (yaitu S/subjek dan P/ Predikat), sedangkan unsur
takwajib adalah unsur yang boleh ada dan boleh tidak ada, yaitu kata kerja Bantu :
harus, boleh. keterangan aspek: sudah, akan. keterangan :tempat, waktu, cara dan
sebagainya).

Contoh kalimat umum :

a. Unsur wajib : isi contohnya


b. Unsur tak wajib : isi contohnya

B. Struktur Kalimat Paralel

Yang dimaksud kesejajaran (paralelisme) dalam kalimat adalah


penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial.
Jika sebuah ide dalam sebuah kalimat dinyatakan dengan frase (kelompok kata),
maka ide-ide yang sederajat harus dinyatakan dengan frase. Jika sebuah ide dalam
suatu kalimat dinyatakan dengan kata benda, maka ide lain yang sederajat harus
dengan kata benda juga. Demikian juga halnya bila sebuah ide dalam sebuah
kalimat dinyatakan dengan kata kerja, maka ide lainnya yang sederajat harus
dinyatakan dengan jenis kata yang sama.

1. Kesejajaran Bentuk

Imbuhan digunakan untuk membantuk kata berperan dalam menentukan


kesejajaran. Berikut ini contoh yang memperlihatkan ketidaksejajaran
bentuk.
a) Kegiatannya meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan
mengatur peminjaman buku

Ketidaksejajaran itu ada pada kata pembelian (buku) yang


disejajarkan dengan kata membuat (katalog) dan mengatur
(peminjaman buku). Agar sejajar, ketiga satuan itu dapat dijadikan
nomina semua, seperti terlihat pada kalimat berikut.

 Kegiatannya meliputi pembelian buku, pembuatan catalog,


dan pengaturan peminjaman buku.
 Kegiatannya ialah membeli buku, membuat catalog, dan
mengatur peminjaman buku.
2. Kesejajaran Makna
Lihatlah kalimat-kalimat berikut.
a) Dia berpukul-pukul

Kata berpukul-pukul bermakana ‘saling pukul’. Hal itu berarti


pelakunya harus lebiuh dari satu. Karena kata dia bermakba
tunggal, subjek kalimat (1) itu perlu diubah, misalnya menjadi
mereka, atau kalimat itu perlu ditambahkan kterangan komitatif
(penyerta) dengan temannya, misalnya.

Kalimat berikut tidak memliki kesejajaran makna predikat dan


objek.

b) Adik memetiki setangkai bunga

Kata memetiki mempunyai makna ‘berulang-ulang’ yang tentunya


tidak dapat diterapkan pada setangkai bunga. Perbaikannya dapat
dilakukan dengan mengubah predikat menjadi memetik atau
menghilangkan satuan setangkai pada objek. Tentu saja, perbaikan
itu bergantung pada informasi yang akan disampaikan

3. Kesejajaran dalam Perincian Pilihan


Kadang-kadang soal ujian dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Soal yang
baik harus memuat perincian pilihan yang sejajar sehingga memberi
peluang yang sama untuk dipilih. Berikt ini contoh perincian pilihan yang
tidak sejajar.

(1) Pemasangan telepon akan meyebabkan

a. melancarkan tugas

b. menanbah wibawa

c. meningkatkan pengeluaran

Pada contoh tersebut, jawaban yang diharapkan adalah (a), tetapi kalimat
pemasangan telepon akan menyebabkan melancarkan tugas bukanlah
kalimat yang baik. Pilihan (b) meskipun memang bukan jawaban yang
tepat, tidak mempunyai peluang untuk dipilih karena kalimat pemasangan
telepon akan meyebabkan untuk menambah wibawa bukanlah kalimat
baik. Kalimat yang memuat pilihan (c) justru paling baik, tetapi pilihan itu
bukan jawaban yang diharapkan. Soal no 1 itu dapat diubah sebagi berikut.

(1a) Pemasangan telepon akan meningkatkan

a. Kelancaran

b. wibawa

c. pengeluaran

C. Struktur Kalimat Periodik

Kalau pada kalimat umum, unsur-unsur yang dikemukakan cenderung unsur


intinya, tetapi kalau pada kalimat periodik sebaliknya, yaitu unsur-unsur
tambahan yang terlebih dahulu dikemukakan kemudian muncul bagian intinya.
Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian para pembaca atau pembicara terhadap
pendengarnya. Misalnya :
 Oleh mahasiswa kemarin jenazah yang busuk itu dikuburkan (O – K –
S-P)
 Oleh awan panas yang tersembur dari kepundan, dengan bantuan angin
yang berkecepatan tinggi, hutan lindung di lereng bukit itu terbakar
habis (O – K – S – P )
 Kemarin rombongan mahasiswa PKL dari Unesa disambut oleh
mahasiswa jurusan PBSID Undiksha (K – S – P – O)

Sumber :

Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika).
Singaraja : Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai