Anda di halaman 1dari 14

ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA USIA TODDLER

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Anak
yang dibina oleh Ibu Triana Setijaningsih,S.Pd, M.Kes

Oleh kelompok 2 :

1. Mahbub Hidayat Al Mubarok (1601300058)


2. Dedy Fitri Kurniawan (1601300059)
3. Novia Milaning Astuti (1601300060)
4. Nicesya Mariska (1601300061)
5. Aisha Ariadna (1601300063)
6. Kurnia Istiqomah (1601300064)
7. Fety Ahimmatul Ulya (1601300065)
8. Fitri Lusiana Dewi (1601300066)
9. Muhammad Esan Wahyu R. (1601300067)

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN BLITAR
Agustus 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada
waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Triana Setijaningsih,
S.Pd. M.Kes selaku Dosen matakuliah Keperawatan Anak yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini dan juga kepada seluruh
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini serta berbagai sumber
yang telah kami jadikan referensi.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah tentang “Alat Permainan Edukatif Pada Usia Toddler”
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Blitar, Agustus 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... ii


DAFTAR ISI ....................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2.Rumusan Masalah .................................................................... 1
1.3.Tujuan Penulisan ...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Permainan Edukatif ......................................... 3
2.2 Fungi Alat Permainan Edukatif ................................................. 3
2.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aktifitas bermain anak. 3
2.4 Keuntungan dari bermain .......................................................... 4
2.5 Prinsip memilih permainan ....................................................... 5
2.6 Cara menolong anak unuk bermain ........................................... 5
2.7 Ciri permainan anak pada usia toddler ...................................... 6
2.8 Contoh alat permainan edukatif untuk anak usia toddler
dan berikan penjelasan ............................................................. 7
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan .............................................................................. . 10
3.2 .Saran .......................................................................................

DAFTAR RUJUKAN .......................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang


Bermain sangat penting bagi anak, sebab bermain adalah bekerja bagi
anak. Bermain juga merupakan cara belajar yang bersifat alami. Dunia anak
adalah dunia bermain. Anak tidak memisahkan antara bermain dan belajar.
Bagi anak bermain merupakan seluruh aktifitas anak termasuk belajar,
kesenangannya, dan merupakan motorik bagimana mereka mengenal dunia.
Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak,
anak membutuhkan variasi permainan untuk kesehatan fisik, pesikis, mental,
emosi.
Melalui permainan anak bisa mengasah emosionalnya, perasaan, dan
pikirannya. Kesenangan anak adalah salah satu elemen pokok dalam bermain,
pada saat anak sudah mulai bosan anak akan berhenti bermain sendiri.
Melalui bermain anak mendapat pengalaman hidup yang nyaman, dengan
bermain anak akan menemukan kekuatan serta kelemahannya sendiri,
minatnya, cara menyelesaikan tugas dalam bermain. Bermain adalah unsure
yang penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, intelektual,
kreativitas dan sosial.

1.2 . Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Alat Permainan Edukatif?
2. Apa fungsi alat permainan edukatif?
3. Apa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aktifitas bermain anak?
4. Apa keuntungan dari bermain?
5. Bagaimana prinsip memilih permainan?
6. Bagaimana cara menolong anak unuk bermain ?
7. Bagaimana ciri permainan anak pada usia toddler ?
8. Berikan contoh alat permainan edukatif untuk anak usia toddler dan
berikan penjelasan!

1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian Alat Permainan Edukatif,
2. Memahami fusngi alat permainan edukatif,
3. Memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aktifitas bermain
anak,
4. Memahami keuntungan dari bermain,
5. Memahami prinsip memilih permainan,
6. Memahami cara menolong anak unuk bermain,
7. Memahami ciri permainan anak pada usia toddler, dan
8. Memahami contoh alat permainan edukatif untuk anak usia toddler dan
berikan penjelasan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Alat Permainan Edukatif


Alat Permainan Edukatif adalah permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya.
Menurut zaman, dkk (2007) Alat permaian edukatif (APE) adalah
permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan
pendidikan. Sedangkan menurut adams (1975) permainan edukatif adalah
semua bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan pengalaman
pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk
permainan tradisional dan modern yang diberi muatan pendidikan dan
pengajaran.

2.2. Fungsi Alat Permainan Edukatif


Yang dimaksud dengan APE adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berfungsi untuk:
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat
menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat
yang benar.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran,
bentuk, warna, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan
interaksi antara ibu dan anak, keluarga dan masyarakat.

2.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aktifitas bermain anak


1. Ekstra energi
Untuk bermain dipererlukan ekstra energi. Anak yang sakit, kecil
keinginannya untuk bermain.

3
2. Waktu
Anak harus mempunyai cukup waktu untuk bermain.
3. Alat permainan
Untuk bermain diperlukan anak permainan yang sesuai umur dan taraf
perkembangannya.
4. Ruangan untuk bermain
Ruangan tdak usah terlalu lebar da tidak pperlu ruangan khusus untuk
bermain. Anak dapat bermain di ruang tamu, halaman, bahkan diruang
tidur.
5. Pengetahuan cara bermain
Anak belajar bermain melalui encoba-coba sendiri, meniru teman-
temannya atau diberitahu caranya oleh orang lain. Cara yang terakhir
adalah yang terbaik, karna anak tidak terbatas pengetahuannya dalam
menggunakan alat permainannya dan anak-anak akan mendapat
keuntungan lain lebih banyak.
6. Teman bermain
Anak harus merasa yakin bahwa dia mempunyai teman bermain kalau ia
memerlukan, apakah iitu saudaranya, orang tuanya atau temannya. Karena
kalau anak bermain sendiri, maka ia akan kehilangan kesempatan belajar
dari teman-temannya. Sebaliknya kalau terlalu banyak bermin dengan anak
lain, maka dapat mengakibatkan anak tidak mempunyai kesempatan yang
cukup untuk menghibur diri sendiri dan menemukan kebutuhannya
ssendiri. Bila kegiatan main dilakukan bersama orang tuanya, maka
hubungan orang tua dengan anak menjadi akrab, dan ibu atau ayah akan
segera mengetahui setiap kelainan yang terjadi pada anak mereka secara
dini.

2.4 Keuntungan dari bermain


Banyak keuntungan-keuntungan yang dipetik dari bermain, antara lain:
1. Membuang ekstra energi
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot
dan organ-organ.

4
3. Aktivitas yang dilakukan dapat meningkatkan nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri
5. Berkembangnya berbagaai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
6. Meningkatkan daya kreativitas
7. Mendapatkan kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada
disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekawatiran, iri hati dan
kedukaan.
9. Kesempatan untuk belajar bergaul dengan anak lainnya
10. Kesempatan untuk menjadi pihak yang kalah ataupun yang menaang
didalam bermain.
11. Kesempatan untuk belajar mengikuti aturan-aturan.
12. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
Pada anak yang sehat, perkembangan intelektual anak, anak dipengaruhi
selain oleh stimulasi, juga oleh gizi anak. Kekurangan gizzi yang diderita
sejak masa janin sampai masa balita, dapat mempengaruhi pertumbuhan
otak anak, yang akan berdampak pada kemampuan intelektualnya.

2.5 Prinsip Memilih Permainan


1. Beri permainan yang dapat mengembangkan fisik
2. Perlu ada keseimbangan antara permainan yang besifat tenang dan yang
banyak bergerak dalam ruangan atau di luar ruangan.
3. Beri bermacam-macam permainan atau untuk memusatkan perhatian
mereka.
4. Sediakaan permainan atau kegiatan yang bertujuan memberi pengalaman
belajar bagi mereka.
5. Pilih permainan yang sesuai dengan usia mereka.
6. Persiapkan seseorang atau orang dewasa untuk memimpin mereka dalam
bermain atau berekreasi.
7. Beri kesempatan untuk menggunakan daya imajinasi dan kreativitas
mereka.

5
2.6 Cara menolong anak utnuk bermain
Agar tujuan dari stimulasi dengan alat permainan tercapai, berbagai hal harus
diperhatikan :
1. Bermain harus dengan sesuai dengan taraf perkembangan anak.
Contohnya
 Anak yang berumur 0-3 bulan paling sesuai bila diberikan alat
permainan yang digantung diatas tempat tidurnya,
 Anak yang sudah terampil berlari akan senang bila diberi alat
permainan berupa bola.
2. Agar kemampuan bermain anak berkembang, orang tua harus sabar.
Perhatikan kemampuan dan minat anak, jangnlah orang tua menuntut
anak diluar kemampuannya.
3. Ulangilah suatu cara bermain, sehingga anak benar-benar terampil
sebelum meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk.
4. Orang tua selalu menjadi model bagi anak-anaknya. Apabila orang tua
senang dengan sesuatu alat permainan, maka anak cenderung
menyukainya juga.
5. Sebelum orang tua mengajak anak bermain dengan menggunakan alat
permainan, pelajarilah terlebih dahulu cara dan tujuan bermain dari alat
permainan tersebut.
6. Jangan memaksa anak bermain, bila si anak sedang tidak ingin bermain
7. Hentikan kegiatan bermain sebelum anak atau orang tua mulai bosan.
8. Alat permainan untuk anak tidak selalu harus yang baru.
9. Jagan memberikan alat permainan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Karena kalau teralu banyak akan membuat anak bingung, sedangkan
kalau terlalu sedikit anak tidak dapat kesempatan secara optimal
mengembangkan keterampilannya.
10. Bila anak terlalu menetap perhatiannya kepada alat permainan tertentu,
janganlah orang tua terlalu khawatir. Usahakan tetap memperkenalkan
alat permainan yang lain, agar anak mendapatkan penalaman yang lebih
luas.

6
2.7 Ciri alat permainan anak pada usia toddler

Pada umumnya ciri alat permainan pada anak bertujuan untuk :


1. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
2. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
3. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
4. Merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara).
5. Membedakan benda dengan perabaan.
6. Menumbuhkan sportivitas.
7. Mengembangkan kepercayaan diri
8. Mengembangkan kreativitas.
9. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll)
10. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
11. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya.
12. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan misalnya
pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
13. Memperkenalkan suasana kompetisi, gotong royong.
Dan ciri permainan anak yang dianjurkan yaitu :
 Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-
anak, alat gambar dan tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air,
dll.
 Teman-teman bermain: anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.

2.8 Contoh Alat Permainan Edukatif untuk anak usia toddler dan berikan
penjelasan
Contoh permainan edukatif untuk anak sangat banyak salah satunya yaitu
puzzle. Karena puzzle mempunyai manfaat untuk :
1. Permainan puzzle melatih logika anak

Sebagai contoh, puzzle dengan gambar binatang burung. Anak-anak dilatih


sedemikian rupa untuk memberikan kesimpulan dimana letak kaki, sayap,

7
ataupun paruh burung sesuai dengan logika bentuk burung yang
sebenarnya.
2. Membantu meningkatkan motorik halus anak-anak
Ini terkait dengan kemampuan anak-anak untuk menggunakan otot-otot
kecil, terkhusus jari-jari dan tangan mereka. Setiap mereka bermainan
puzzle, tentu ketrampilan motorik halus tersebut terus terasah.
3. Membantu melatih koordinasi antara tangan dan mata
Ini dilakukan ketika anak-anak sedang mencocokkan keping puzzle dan
menyusunnya kembali menjadi satu gambar utuh. Permainan puzzle juga
sangat membantu dalam pengenalan dan menghapal suatu bentuk objek
tertentu, misalkan binatang, kendaraan, dan lain sebagainya.
4. Melatih keterampilan kognitif
Keterampilan ini terkait dengan kemampuan seorang anak dalam
memecahkan masalah dan mencari solusi. Dengan melakukan permainan
ini, anak-anak dilatih untuk memecahkan salah satu masalah yaitu
menyusun gambar kembali menjadi objek utuh. Melalui contoh dan
arahan, mereka sudah dapat mengembangkan aspek kognitif dengan
melakukan permainan tersebut sesuai dengan bentuk, warna, dan tata
letaknya.
5. Melatih kesabaran anak
Salah satu hal yang juga terasah dalam melakukan permainan puzzle ini
adalah kesabaran anak-anak akan terlatih. Saat bermain puzzle, tentu
sangat memerlukan ketekunan dan kesabaran, dalam menyusun bagian-
bagian puzzle dan itu tantangan bagi mereka.
6. Meluaskan pengetahuan anak
Dengan bermain puzzle, anak-anak tentu akan belajar lebih banyak tentang
angka, bentuk, warna, huruf, dan lain sebagainya. Ini adalah salah satu cara
yang efektif dalam pembelajaran, dibandingkan dengan anak harus
menghafal. Anak-anak dapat mempelajari berbagai konsep seperti alam,
hewan, tanaman, alfabet, dan lain sebagainya dengan bantuan orangtua.

8
7. Membantu meningkatkan keterampilan sosial anak-anak
Keterampilan ini sangat berkaitan dengan kemampuan untuk berinteraksi /
berkomunikasi dengan orang lain. Permainan puzzle memang dapat
dimainkan secara individu. Tetapi, tentu saja permainan ini akan jauh lebih
mengasyikkan jika dimainkan secara berkelompok.
8. Membantu melatih memecahkan masalah
Ini salah satu manfaat yang bisa didapatkan ketika anak-anak bermain
puzzle. Anak-anak, terutama balita, akan berpikir bagaimana caranya bisa
menyelesaikan potongan-potongan puzzle yang tidak utuh tersebut. Di sisi
lain, dengan bermain puzzle, anak-anak akan memiliki tujuan dan berusaha
mencapainya, dan jika berhasil menyelesaikannya, itu adalah sebuah
kebanggaan bagi mereka.

9
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Alat Permainan Edukatif merupakan permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya. Karena sesuai yang kita ketahui bahwa pada usia toodler
atau pra sekolah merupakan masa dimana anak sedang tanggap-tanggapnya
merespon sesuatu yang ia terima.
permainan edukatif merupakan semua bentuk permainan yang dirancang untuk
memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para
pemainnya, termasuk permainan tradisional dan modern yang diberi muatan
pendidikan dan pengajaran.
Fungsi Alat Permainan Edukatif yaitu: pengembangan aspek fisik, yaitu
kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik
anak, pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat
yang benar, pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara,
ukuran, bentuk, warna, dll, dan pengembangan aspek sosial, khususnya dalam
hubungannya dengan interaksi antara ibu dan anak, keluarga dan masyarakat.

3.2 Saran
Sebagai seorang perawat harus bisa memberikan edukasi kepada orang tua
anak untuk memberikan perhatian pada anaknya yang sedang belajar bermain.
Untuk membantu memantau anak mereka dalam bermain. Perawat juga harus bisa
memberikan suasana bermain yang menyenangkan bagi anak dan dapat
memberikan permainan edukatif kepada anak, sehingga selain bermain mereka
juga belajar.

10
DAFTAR RUJUKAN

Soetdjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.


Bahiyatun. 2011. Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta: EGC.
Purnomo, H. 1994. Memahami Dunia Anak. Bandung: Mandar Maju.
Anclock, B. 1998. Psokologi Anak. Edisi 6. Jakarta: Erlangga .
https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.co.id/2014/03/jenis-jenis-alat-
permainan-edukatif-ape.html
http://ipabi.org/pemanfaatan-alat-permainan-edukatif-ape-tradisional-untuk-
menstimulasi-kecerdasan-anak/

11

Anda mungkin juga menyukai