DOSEN PENGAMPU:
Ns. Thrisia Monica, M.Kep
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
1..3. Manfaat
1. Untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan
kejenuhan terhadap suasana rumah.
2. Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati
anak saat bermain.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-12 bulan. Masa bayi merupakan
bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap
lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh mulai berfungsi
dan pada usia 29 hari sampai 12 bulan, bayi akan mengalami pertumbuhan yang
sangat cepat (Potter & Perry, 2005).
Bermain merupakan kegiatan atau simulasi yang sangat tepat untuk anak.
Bermain dapatmeningkatkan daya pikir anak untuk mendayagunakan aspek
emosional,sosial serta fisiknya serta dapat meningkatkan kemampuan fisik,
pengalamandan pengetahuan serta keseimbangan mental anak (Heri Saputro dan
IntanFazrin. 2017).
Bermain bagi anak sangatlah penting, dengan bermain maka prosesbelajar akan
efektif dan lebih cepat ditangkap pada saat mereka bermainserta salah satu
manfaat dari bermain baik untuk pengembangan kognitifanak (Fadlillah,
2014).Kemampuan kognitif anak dapat ditunjukan dengan caramelaksanakan
kegiatan bermain menggunakan alat permainan yangmengandung unsur atau
nilai edukatif (Wiyani, 2016).Melalui bermain akan semakin mengembangkan
kemampuan danketerampilan motorik anak, kemampuan kognitifnya, melalui
kontak dengandunia nyata, menjadi eksis di lingkungannya, menjadi percaya diri
dan masih banyak lagi manfaat lainnya (Martin, 2018)
2.4 Manfaat
1. Untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan
kejenuhan terhadap suasana rumah.
2. Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat
bermain.
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain
1. Alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan anak
2. Jenis kelamin anak
3. Lingkungan yang tidak mendukung
4. Status kesehatan anak
5. Teman bermain
6. Waktu yang tidak cukup
DAY 1
DAY 2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bermain merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
anak,karena bagi anak bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain
pada anakmempunyai fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik, motorik,
intelektual, sosial,kreatifitas, kesadaran diri, moral sekaligus terapi anak saat
sakit.Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan
yangnormal, mengekspresikan dan mengalihkan keinginan fantasi. Dan idenya
mengembangkan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah dan
membantu anakuntuk dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena
sakit dan dirawat di Rumah Sakit.
3.2 Saran
1. Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit. Jadi
sebaiknya di RS juga disediakan fasilitas bermain yang menunjang dan
memberikan efek terapi bagianak-anak yang di rawat di rumah sakit.
2. Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua sehingga orang tua
dapat menerapkan terapi di rumah dan di rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan
bidan).Jakarta:Salemba Medika Depkes RI.
Pedoman Hidup Sehat Seri Anak Balita. Jakarta. 2000
Wong.Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC. 2002 Soetningsih. 1999.Tumbuh
Kembang Anak. Jakarta : EGC