Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TERAPI BERMAIN BERSAMA ANAK BAYI


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan anak

DISUSUN OLEH KEL 5:


Iqbal ahmad permana
Delfa Flourenza
Delfia septiarni
Diva ramadani
Zaliya yulyana
Vilka agustia

DOSEN PENGAMPU:
Ns. Thrisia Monica, M.Kep

YAYASAN AKPER BINA INSANI SAKTI


ANGKATAN 2022/2023
KATA PENGHANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Sungaipenuh,11 oktober 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR----------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI-----------------------------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN--------------------------------------------------------------------------
1..1. Latar belakang---------------------------------------------------------------------------------
1..2. Tujuan------------------------------------------------------------------------------------------
1..3. Manfaat-----------------------------------------------------------------------------------------
BAB II PEMBAHASAN---------------------------------------------------------------------------
2.1 Definisi terapi bermain pada anak------------------------------------------------------------
2.2 Fungsi terapi bermain pada anak-------------------------------------------------------------
2.3 Tujuan terapi bermain pada anak-------------------------------------------------------------
2.4 Faktor yang mempengaruhi terapi bermain-------------------------------------------------
2.5 Klasifikasi terapi bermain
BAB III PENUTUP----------------------------------------------------------------------------------
3.1 Kesimpulan--------------------------------------------------------------------------------------
3.2 Saran----------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN

1..1. Latar Belakang


Terapi bermain diharapkan dapat berpengaruh pada anak untuk menghilangkan batasan,
hambatan dalam diri, stres, frustasi serta mempunyai masalah emosi dengan tujuan
mengubah tingkah laku anak yang tidak sesuai menjadi tingkah laku yang diharapkan
dan anak yang sering diajak bermain akan lebih kooperatif dan mudah diajak kerjasama
selama masa perawatan (Yusuf dkk, 2013). Bermain di rumah sakit banyak
manfaatnya, antara lain dapat memberikan pengalihan dan menyebabkan relaksasi
sehingga menghilangkan ketakutan danketegangan, membantu anak merasa lebih aman
dilingkungan asing atau baru baginya, membantu mengurangi stres akibat perpisahan
dan perasaan rindu rumah, mengurangi stres akibat tindakan keperawatan yang
dilakukan dan sebagai alat ekspresi ide-ide dan minat (Wong, 2009). Terapi bermain
yang dapat dilakukan terhadap anak usia toddler seperti, permainan balok-balok, bola-
bola dan permainan tebak gambar, bentuk, dan warna kertas, mewarnai, menempelkan
stiker pada kotak yang sudah disediakan menyusun menara dan sebagainya, dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap anak usia toodler yang
mengalami kecemasan hospitalisasi.

1..2. Tujuan
1.Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit dan dirawat di rumah
sakit.
2.Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.
3.Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah.
4.Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat sakit,
pada saat sakit anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan

1..3. Manfaat
1.Untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan kejenuhan
terhadap suasana rumah.
2.Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-12 bulan. Masa bayi merupakan bulan pertama
kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan
sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh mulai berfungsi dan pada usia 29 hari sampai 12
bulan, bayi akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (Potter & Perry, 2005).
Bermain merupakan kegiatan atau simulasi yang sangat tepat untuk anak. Bermain
dapatmeningkatkan daya pikir anak untuk mendayagunakan aspek emosional,sosial serta
fisiknya serta dapat meningkatkan kemampuan fisik, pengalamandan pengetahuan serta
keseimbangan mental anak (Heri Saputro dan IntanFazrin. 2017).
Bermain bagi anak sangatlah penting, dengan bermain maka prosesbelajar akan efektif dan
lebih cepat ditangkap pada saat mereka bermainserta salah satu manfaat dari bermain baik
untuk pengembangan kognitifanak (Fadlillah, 2014).Kemampuan kognitif anak dapat
ditunjukan dengan caramelaksanakan kegiatan bermain menggunakan alat permainan
yangmengandung unsur atau nilai edukatif (Wiyani, 2016).Melalui bermain akan semakin
mengembangkan kemampuan danketerampilan motorik anak, kemampuan kognitifnya,
melalui kontak dengandunia nyata, menjadi eksis di lingkungannya, menjadi percaya diri
dan masihbanyak lagi manfaat lainnya (Martin, 2018)

2.2 Fungsi Terapi Bermain Pada Anak


Fungsi bermain adalah merangsang perkembangan sensorik-motorik, perkembangan
intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral dan bermain sebagai terapi.
1.Perkembangan sensorik-motorik merupakan komponen terbesar yang digunakan
anakdan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan pengobatan.
2.Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap
segalasesuatu yang ada dilingkungan sekitar.
3.Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta mengembangkanhubungan
sesuai dengan belajar memecahkan masalah dan hubungan sulit.
4.Perkembangan kreatifitas anak belajar merealisasikan diri.
5.Perkembangan kesadaran diri, anak belajar mengenal kemampuan dengan mencoba
peran-peran baru dan mengetahui dampak tingkah lakunya terhadap orang lain.
6.perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan moral dan etika
belajarmembedakan mana yang benar dan mana yang salah serta belajar bertanggung
jawab atas segala tindakan yang telah dilakukan
7.Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya
danrelaksasi melalui kesenangannya bermain.

2.3 Tujuan Terapi Bermain


1. Merangsang perkembangan sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadara diri, moral,
dan bermain dengan terapi.
2. meningkatkan kemampuan dan kreatifitas anak
3. Meningkatkan keterampilan anak
4. Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu
5. Memberikan kesenangan dan kepuasan anak
2.4. Manfaat
1.Untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan kejenuhan
terhadap suasana rumah.
2.Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain
1.Alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan anak
2.Jenis kelamin anak
3.Lingkungan yang tidak mendukung
4.Status kesehatan anak
5. Teman bermain
6.Waktu yang tidak cukup

2.5 Klasifikasi Bermain


1. Berdasarkan isi permainan.
a. Sosial Affective PlayInti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang
menyenangkan antara anak dan orang lain. Misalnya, bayi akan mendapatkan kesenangan
dan kepuasan dari hubungan yang menyenangkan dengan orang tuanya atau orang lain.
b.Sense of Pleasure Play Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa
senang pada anak. Misalnya, bermain dengan pasir.
c.Skill Play Permainan ini meningkatkan keterampilan anak, khususnya motorik kasar dan
halus. Misalnya, bayi akan terampil memegang benda-benda kecil, anak akan terampil
bermain sepeda.
d.Games atau Permainan Jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang
menggunakan perhitungan atau skor. Misalnya, ular tangga, puzzle,.
e.Unoccupied Behaviour Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar-mandir,
tersenyum, tertawa, memainkan kursi, meja atau apa yang ada di sekelilingnya. Jadi,
sebenarnya anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan situasi atau obyek yang
ada di sekelilingnya yang digunakan sebagai alat permainan. Anak tampak senang dan
asyik dengan situasi serta lingkungannya tersebut.
f. Dramatic Play Dalam permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain melalui
permainannya. Misalnya, anak memerankan sebagai ibu guru, ayahnya atau ibunya

2. Ditinjau dari karaktera.


a. Social anlooker play Anak hanya akan mengamati temannya yang sedang bermain tanpa
ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan.
b. Solitary play Pada pemainan ini anak tampak berada dalam kelompok permaian, tetapi
anak bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilikinya yang berbeda denganteman
yang lain, tidak ada kerja sama atau komunikasi dengan teman sepermainannya.
c. Paralel playAnak dapat menggunakan alat permainan yang sama, tetapi antara anak
satudengan anak yang lain tidak terjadi kontak. Biasanya permainan ini dilakukan
padausia toddler.
d. Associative play pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan
anak yanglain tetapi tidak terorganisir, tidak ada pemimpin dan tujuan permainan tidak
jelas.Misalnya, bermain boneka atau masak-masakan
.e. Cooperative play Aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas pada
permainan jenis ini, juga tujuan dan pemimpin permainan. Misalnya, bermain sepak bola
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bermain merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak,karena
bagi anak bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anakmempunyai
fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik, motorik, intelektual, sosial,kreatifitas,
kesadaran diri, moral sekaligus terapi anak saat sakit.Tujuan bermain adalah melanjutkan
pertumbuhan dan perkembangan yangnormal, mengekspresikan dan mengalihkan
keinginan fantasi. Dan idenya mengembangkan kreatifitas dan kemampuan memecahkan
masalah dan membantu anakuntuk dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena
sakit dan dirawat di Rumah Sakit.
3.2 Saran
1.Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit. Jadi sebaiknya di RS juga
disediakan fasilitas bermain yang menunjang dan memberikan efek terapi bagianak-anak
yang di rawat di rumah sakit.
2. Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua sehingga orang tua dapatmenerapkan
terapi di rumah dan di rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan
bidan).Jakarta:Salemba Medika Depkes RI.
Pedoman Hidup Sehat Seri Anak Balita. Jakarta. 2000
Wong.Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC. 2002 Soetningsih. 1999.Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai