Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MINGGUAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


”ANALISIS BENTUK BISNIS PT INDOFOOD YANG BERBASIS
TEKNOLOGI ATAU DISEBUT SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SYSTEM”

KP GH – Kelompok 9

130318048 Joanne Gabrielle


130318071 Vania Wijaya
130318129 Yehova Michael
130318137 Daniel Febryan Setyadi
130318252 Regina Catherine Trestian

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS SURABAYA
2020
LEMBAR ORISINALITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas ini merupakan
karya kami sendiri. Kami berani menjamin bahwa tidak ada bagian di dalam tugas
ini yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Atas pernyataan ini, kami siap
menanggung risiko ataupun sanksi yang akan dijatuhkan kepada kelompok apabila
di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
laporan tugas yang telah kami susun ini.

No. NRP Nama Lengkap Tanda Tangan

1 130318048 Joanne Gabrielle


2 130318071 Vania Wijaya
3 130318129 Yehova Michael
4 130318137 Daniel Febryan Setyadi
5 130318252 Regina Catherine Trestian

Surabaya, 23 Maret 2020

Ketua Kelompok,

Daniel Febryan Setyadi

130318137

i
DAFTAR ISI

LEMBAR ORISINALITAS .............................................................................................. i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
2.1 Customer Relationship Management : The Business Focus ......................... 3
2.2 The Three Phases of CRM ............................................................................. 5
2.3 Benefits and Challenges of CRM................................................................... 5
2.4 CRM Failure.................................................................................................. 6
2.5 Trends in CRM .............................................................................................. 6
2.6 Enterprise Resource Planning....................................................................... 7
2.7 Benefits and Challenges of Enterprise Resource Planning ........................... 7
2.8 The Costs of ERP ........................................................................................... 8
2.9 Causes of Failure ERP .................................................................................. 9
2.10 Supply Chain Management : The Business Network................................... 9
2.11 Electronic Data Interchange ....................................................................... 9
2.12 The Role of SCM........................................................................................ 10
2.13 Benefits and Challenges of SCM ............................................................... 10
2.14 Trends in SCM ........................................................................................... 11
BAB III............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjalani
kelangsungan hidupnya, baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Hal ini
menyebabkan Hal inilah yang menyebabkan terjadinya demand dan supply.
Consumer berperan untuk memunculkan demand pada pasar, sedangkan Producer
berperan untuk memberikan supply dalam rangka memenuhi demand dari
consumer. Namun di era yang sudah berkembang saat ini, waktu sering kali menjadi
penghambat pemenuhan kebutuhan customer yang dilakukan oleh perusahaan.
Maka dari itulah, muncul inovasi untuk untuk menerapkan sistem yang dapat
membuat aktivitas perusahan menjadi lebih terstruktur. Dengan dukungan dari
teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia, lahirlah sistem yang dimana
dapat membuat perusahaan mampu mengelola aliran barang atau produk dalam
suatu rantai supply. Hal ini membuat proses bisnis berjalan lebih efektif dan lebih
efisien dari sebelumnya. Sistem tersebut dikenal dengan istilah supply chain
management, dimana merupakan sebuah platform untuk mengolah dan mendukung
hubungan antara pemasok, pelanggan, dan juga mitra bisnis.
Dengan adanya supply chain management, maka kinerja dari perusahaan akan
semakin terarah dan memberikan keuntungan, baik itu untuk pihak perusahaan,
supplier, maupun konsumen. SCM menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan
keunggulan kompetitif suatu perusahaan. Beberapa perusahaan memilih untuk
menerapkan supply chain management system ini karena mempunyai banyak
keuntungan, seperti pengiriman produk secara tepat waktu, mengurangi waktu dan
biaya dalam pemenuhan kebutuhan, memusatkan kegiatan perencanaan dan
distribusi. Hal itulah yang membuat perkembangan supply chain management
system ini mengalami peningkatan cukup signifikan akhir-akhir ini.
Penulis memutuskan untuk membahas PT Indofood sebagai penyedia sistem
supply chain management yang cukup besar di Indonesia untuk dianalisis. Dan
nantinya akan mengambil kesimpulan tentang analisis yang telah dibuat.

1
1.2 Tujuan
Menyediakan informasi yang berkaitan mengenai sistem informasi
interprise untuk mendukung hubungan dengan pemasok atau sering disebut
dengan supply chain management, dan pengaplikasiannya kedalam operasional
bisnis PT Indofood,
1.3 Manfaat
1. Memahami tentang konsep awal supply chain management system
2. Mampu memberikan penjelasan mengenai supply chain management
system
3. Dapat mengaplikasikan supply chain management system

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Customer Relationship Management : The Business Focus


CRM ialah mengelola seluruh rangkaian hubungan pelanggan sehingga
perusahaan beralih ke manajemen hubungan pelanggan untuk meningkatkan
fokus pelanggan mereka. CRM menggunakan teknologi informasi yang dapat
melayani pelanggan dalam penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan
dengan cepat, nyaman, dapat diandalkan, dan konsisten kepada pelanggannya.

Beberapa komponen aplikasi utama dari sistem CRM ialah :


a) Contract and Account Management
Perangkat lunak CRM membantu untuk melacak data yang relevan setiap
kontak-kontak pelanggan yang telah disimpan perusahaan. Informasi
diambil dari telepon, faks, email, situs web perusahaan, toko ritel, kios,
dan kontak pribadi.
b) Sales
Untuk mengoptimalkan Cross-selling dan Up-selling. Cross-selling
merupakan pendekatan di mana pelanggan dari satu produk atau layanan
tertarik untuk membeli layanan lain dari 1 perusahaan tersebut sehingga
dapat meningkatkan penjualan mereka. Sedangkan Up-selling mengacu
pada proses menemukan cara untuk menjual pelanggan baru atau yang
sudah ada produk yang lebih baik daripada yang mereka cari saat ini.

3
c) Marketing and Fulfillment
Sistem CRM membantu pemasaran dalam mengotomatiskan tugas-tugas,
membantu mengelola data tanggapan pelanggan dan menganalisis nilai
pelanggan dalam pemenuhan permintaan pelanggan, dan memberikan
informasi yang tepat tentang produk dan layanan kepada pelanggan,
dengan menangkap informasi yang relevan untuk database CRM.
d) Customer Service and Support
Sistem CRM menyediakan layanan dengan perangkat lunak dan akses
real-time ke basis data pelanggan yang dapat membantu manajer layanan
pelanggan membuat, menetapkan, dan mengelola permintaan layanan oleh
pelanggan. Perangkat lunak ini meliputi; call center, help desk, dan
layanan mandiri berbasis web memungkinkan pelanggan untuk mengakses
informasi dengan mudah di situs Web perusahaan.
e) Retention and Loyalty Programs
Ada beberapa pertimbangan, antara lain :
▪ Biayanya enam kali lebih banyak untuk menjual ke pelanggan baru
▪ Pelanggan yang tidak puas akan memberi tahun 8-10 orang tentang
pengalamannya
▪ Perusahaan dapat meningkatkan laba 85% dengan meningkatkan
retensi pelanggan tahunan 5%
▪ Peluang menjual produk ke pelanggan baru 15%, sedangkan peluang
penjualan produk ke pelanggan yang ada 50%
▪ 70% dari pelanggan yang mengeluh akan melakukan bisnis dengan
perusahaan lagi jika dapat menangani masalah layanan dengan cepat
Maka dari itu, meningkatkan dan mengoptimalkan retensi dan
loyalitas pelanggan adalah strategi bisnis utama dan tujuan utama
manajemen hubungan pelanggan. Sistem CRM mencoba membantu
perusahaan untuk mengidentifikasi, menghargai, dan memasarkan kepada
pelanggan mereka yang paling loyal dan menguntungkan.

4
2.2 The Three Phases of CRM

a) Acquire
Bisnis bergantung pada perangkat lunak dan basis data CRM untuk
membantunya memperoleh pelanggan baru dan membantu pelanggan
memahami nilai produk unggulan yang ditawarkan oleh perusahaan.
b) Enhance
Otomatisasi tenaga penjualan dan pemasaran secara langsung membatu
perusahaan menjual silang ke pelanggan mereka, sehingga meningkatkan
profitabilitas. Nilai yang dirasakan oleh pelanggan adalah kenyamanan
berbelanja satu tempat dengan harga yang menarik.
c) Retain
Membantu perusahaan secara proaktif mengidentifikasi dan menghargai
pelanggan paling loyal dan menguntungkan untuk mempertahankan dan
memperluas bisnis. Nilai yang diterima pelanggan adalah hubungan bisnis
yang dipersonalisasi dengan "perusahaan mereka."

2.3 Benefits and Challenges of CRM


Dengan CRM, perusahaan dapat mengidentifikasi dan menargetkan
pelanggan terbaiknya sehingga dapat dipertahankan sebagai pelanggan seumur
hidup untuk layanan yang lebih besar dan lebih menguntungkan. CRM juga
dapat melacak kapan pelanggan menghubungi perusahaan. Selain itu, sistem
CRM dapat memungkinkan perusahaan untuk memberikan pengalaman
pelanggan yang konsisten dan layanan yang unggul serta dukungan di semua

5
titik kontak yang dipilih pelanggan. Semua manfaat ini akan memberikan nilai
bisnis strategis bagi perusahaan dan nilai pelanggan utama bagi pelanggannya.

2.4 CRM Failure


Implementasi CRM tidak selalu menjamin, terbukti sulit dipahami di
banyak perusahaan. ada beberapa sebab mengapa sistem CRM gagal.
▪ Kurangnya sponsor dari manajemen senior
▪ Manajemen perubahan yang kurang/tidak tepat
▪ Proyek memanjang yang mengambil terlalu banyak, dan terlalu cepat
▪ Kurang atau buruknya integrasi antara CRM dan sistem bisnis inti
▪ Kurangnya insentif pengguna akhir yang mengarah ke tingkat adopsi
pengguna yang buruk

Meskipun demikian, dari hasil penelitian menunjukkan alasan utama


kegagalan CRM yaitu, kurangnya pemahaman dan persiapan. Terlalu sering,
manajer bisnis mengandalkan aplikasi teknologi informasi utama baru (seperti
CRM) untuk menyelesaikan masalah bisnis tanpa terlebih dahulu
mengembangkan perubahan proses bisnis dan mengubah program manajemen
yang diperlukan sehingga karyawan dan pelanggan tidak siap untuk proses atau
tantangan baru yang merupakan bagian dari implementasi CRM baru.

2.5 Trends in CRM

Keempat tipe CRM ini banyak dilaksanakan oleh perusahaan saat ini.
Mulai dari Operational CRM, seperti otomatisasi tenaga penjualan dan pusat

6
layanan pelanggan. Kemudian, Analytical CRM dan diimplementasikan
menggunakan beberapa alat pemasaran analitis. Semakin lama, bisnis beralih
ke Collaborative CRM, untuk melibatkan mitra bisnis dan pelanggan dalam
layanan pelanggan kolaboratif. Akhirnya, banyak bisnis sedang membangun
Portal CRM berbasis Web, intranet, dan ekstranet sebagai gateway umum
untuk berbagai tingkat akses ke semua informasi pelanggan, serta alat CRM
operasional, analitik, kolaboratif untuk pelanggan, karyawan, dan mitra bisnis.

2.6 Enterprise Resource Planning


ERP merupakan suatu elemen penting dalam penerapan teknologi e-
business dimana mencakup seluruh kerangka kerja perusahaan yang terhubung
dengan proses penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan, produksi
dan rencana distribusi serta keuangan. ERP juga bisa diartikan sebagai sistem
perusahaan lintas fungsional yang dibantu oleh dukungan perangkat lunak yang
sudah terintegrasi.
ERP membantu perusahaan memantau proses bisnisnya utamanya secara
real-time, seperti sistem produksi, pengolahan pesanan, dan pengendalian atas
persediaan. Sistem ERP juga bisa melacak sumber daya perusahaan seperti
cash, raw materials, and production capacity dimana itu merupakan suatu
elemen penting bagi operasional perusahaan, tak berhenti disitu proses bisnis
perusahaan seperti pengelolaan pesanan, pengelolaan pembelian perusahaan,
dan sistem penggajian juga sangat terbantu dengan adanya sistem ini. ERP
dapat membantu semua department yang ada dalam perusahaan tersebut, tidak
ada satupun yang terkecuali.

2.7 Benefits and Challenges of Enterprise Resource Planning


Berikut merupakan nilai bisnis yang didapatkan perusahaan jika
menggunakan sistem Enterprise Resource Planning, yakni :
1) Quality and Efficiency :
ERP menciptakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan
meningkatkan proses bisnis internal perusahaan dimana akan berdampak
signifikan pada peningkatan kualitas dan efisiensi layanan pelanggan,
produksi, dan distribusi.

7
2) Decreased Cost :
Dengan menggunakan ERP, banyak perusahaan yang menyadari bahwa
terjadi penurunan biaya khususnya dalam biaya pemrosesan dan
hardware, software, dan staff pendukung IT jika dibandingkan
penggunaan sistem yang belum terintegrasi.
3) Decision Support :
ERP memberikan informasi lintas fungsional yang penting terhadap
kinerja perusahaan secara cepat dan akurat kepada manager, sehingga
meningkatkan kemampuan manager untuk membuat keputusan yang lebih
baik.
4) Enterprise Agility :
Dengan menggunakan ERP, perusahaan dapat melakukan perincian antar
departement sehingga dapat menghasilkan organisasi yang lebih fleksibel,
terstruktur, memiliki tanggung jawab manajerial, dan peran kerja yang
terukur.

2.8 The Costs of ERP


Implementasi ERP pada perusahaan seperti melakukan transplantasi otak,
hal itu terjadi karena perusahaan harus meninggalkan semua sistem lamanya
dan menggantinya ke sistem baru yang sudah terintegrasi. Namun proses
tersebut tidaklah mudah, banyak yang harus dikorbankan oleh perusahaan tak
terkecuali biaya. Jika perusahaan tidak dapat menjalankan sistem ERP secara
efisien, besar kemungkinan perusahaan akan mengalami kerugian karena
besarnya biaya jika menggunakan sistem ERP. Penggunaan sistem ERP juga

Notes : Ini merupakan gambaran Cost of ERP 8


harus berjalan beriringan dengan kemampuan SDM untuk mengoperasikan
sistem tersebut, jika gagal maka perusahaan dapat berujung kehancuran.

2.9 Causes of Failure ERP


Dalam beberapa kasus kegagalan ERP, manager bisnis dan tenaga ahli
yang menangani IT dari beberapa perusahaan meremehkan kompleksitas
perencanaan, pengembangan, dan pelatihan yang diperlukan untuk
mempersiapkan dan menerapkan sistem ERP yang baru secara radikal, dimana
penerapan sistem tersebut akan mengubah proses dan sistem informasi bisnis
mereka. Kegagalan juga terjadi karena perusahaan gagal melibatkan karyawan
yang terkena dampak dalam perencanaan tersebut atau kurangnya sosialisasi
bagi karyawan terhadap sistem baru.

2.10 Supply Chain Management : The Business Network


Supply Chain Management adalah sebuah sistem fungsional yang
digunakan oleh perusahaan dibantu dengan teknologi informasi untuk
mengolah dan mendukung hubungan antara pemasok, pelanggan,dan mitra
bisnis. Tujuannya tentu saja agar terjadinya hubungan komunikasi bisnis yang
cepat, efektif, efisien serta murah.

2.11 Electronic Data Interchange


Electronic Data Interchange merupakan salah satu penggunaan teknologi
informasi sebagai langkah awal dari rantai pasokan. EDI melakukan pertukaran
informasi secara online melalui internet antara mitra dagang dengan format
pesan dokumen standard.

9
2.12 The Role of SCM
Peran teknologi informasi dalam SCM adalah untuk mendukung orang -
orang dengan sistem informasi interprise yang menghasilkan banyak informasi
yang dibutuhkan bisnis untuk mengelola rantai pasokan secara efektif. Itulah
sebabnya banyak perusahaan yang menginstal perangkat lunak SCM dan
mengembangkan sistem informasi SCM berbasis web. Selain itu SCM
digunakan untuk aplikasi eksekusi serta dapat merencanakan perangkat lunak
dari vendor ke vendor.

2.13 Benefits and Challenges of SCM


Dengan menggunakan SCM perusahaan mampu melakukan rantai
pasokan yang efektif. Dimana pemrosesan tingkat order akan dilakukan sangat

10
cepat, inventaris pun akan lebih cepat berkurang, waktu produk lebih cepat ke
pasar. Transaksi yang lebih murah, semua ini diberikan oleh SCM kepada
perusahaan agar perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan dan
kebutuhan mitra bisnis.

2.14 Trends in SCM


Ada tiga tahap aplikasi SCM didalam sebuah perusahaan, dapat dilihat
pada gambar dibawah. Tahap pertama perusahan berusaha untuk memperbaiki
proses suplai internal serta eksternal dan hubungan dengan pelanggan serta
pemasok. Pada tahap kedua perusahaan mulai mengaplikasikan SCM secara
internal dan eksternal dalam tahap ini juga perusahaan berusaha untuk mencari
jaringan bisnis. Pada tahap ketiga perusahaan mulai melakukan dan
merencanakan kolaboratif antara penggunaaan SCM.

11
BAB III

PEMBAHASAN

Dalam menjalankan suatu bisnis agar bisnis tersebut dapat bertahan lama
dibutuhkan adanya sistem terintegrasi untuk pelayanan pelanggan (Customer
Relationship Management), sistem yang mencakup kerangka kerja perusahaan
yang terintegrasi (Enterprise Resource Planning), dan sistem yang membantu
mengelola proses bisnis utama perusahaan, pemasok, pelanggan dan mitra bisnis
(Supply Chain Management). Dimana PT. Indofood Sukses Makmur Tbk telah
menerapkan ketiga hal ini. Indofood ini sendiri merupakan salah satu perusahaan
yang sukses di Indonesia, bahkan sudah mengekspor bahan makanannya sampai ke
Amerika, Asia dan Eropa. Hal ini tentunya terjadi karena penerapan CSM, ERP dan
SCM yang baik dan terintegrasi oleh PT Indofood.

1. Penerapan Customer Relationship Management


Indofood memanfaatkan penggunaan social media untuk memperkuat
CRM-nya. Promosi iklan melalui media TV, cetak dan elektronik dan
pendekatan many to many adalah pendekatan yang efektif. Dimana pendekatan
ini memiliki slogan “Semua orang punya cerita, apa ceritamu?”, sebagai brand
awaraness yang dipakai. Customer Relationship yang diterapkan oleh
Indofood ini melalui Noodle Community, Distribution Channel, Partner,
Health Institute, Supply Chain/Activity Configuration, Media Cetak dan
Elektronik.
2. Penerapan Enterprise Resource Planning
Indofood menggunakan SAP R/3 untuk perencanaan dan kontrol produksi,
melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi bisnis. SAP R/3 ini sendiri
diimplementasikan mulai bulan Juli 2003 untuk meningkatkan akurasi maupun
ringkasan manajemen yang tepat waktu.

12
SAP R/3 ini memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu :

• Kelebihan :
a) Nilai tambah bagi perusahaan sehingga bisa menggabungkan dan
mengembangkan semua aplikasi yang ada dan dibutuhkan
b) Menghubungkan semua lini produk dan seluruh departemen di
perusahaan. SAP R/3 ini merupakan software yang dinamis, dimana
semua menu dan tampilan program dapat di kostumisasi menggunakan
Bahasa pemrograman ABAP sesuai dengan kebutuhan perusahaan
c) Memiliki modul terintegrasi dan bisa dipecah-pecah sesuai kebutuhan
d) Pembuatan user interface menggunakan bahasa pemrograman
• Kekurangan :
a) Biayanya mahal
b) Kelengkapan data entry dan batas waktunya yang mengharuskan
kedisiplinan penggunanya.

Ketika memilih platform dari sistem ERP, Indofood ini membuat 3 kriteria
yaitu reliability, scalability dan kemudahan manajemen. Terpilihlah IBM
iSeries sebagai platform hardware yang digunakan berdasarkan 3 kriteria ini.
iSeries memiliki keamanan, scalability dan efisiensi biaya yang dapat
mendukung SAP dan membantu memaksimalisasi nilai dari solusi SAP.
Melalui dukungan dari iSeries ini SAP R/3 diperluas intinya untuk
memasukkan SAP BW (SAP Business Information Warehouse) dan SAP APO

13
(SAP Advance Planner and Optimizer). iSeries ini sendiri telah memiliki
kemampuan dasar dari OS/400, sehingga dapat berjalan dengan baik.

3. Penerapan Supply Chain Management


PT Indofood menggunakan aplikasi SAP Advance Planner and Optimizer
(SAP APO) untuk penerapan SCM. Hal ini karena data yang disediakan oleh
SAP APO ini penting untuk perencanaan produksi dan pengendalian
persediaan di bagian operasional, manajemen menengah dan tim eksekutif
tidak memerlukan data transaksi yang masih mentah.

Salah satu komponen penting dari SAP SCM ini adalah APO. Dimana
APO adalah aplikasi supply chain planner yang dapat menambah pengetahuan
tentang supply chain dan menyediakan estimasi/ramalan, perencanaan dan
optimasi. Terdapat 8 level aplikasi SAP APO yaitu :

1) Network Design
2) Supply Network Planning
3) Demand Planning
4) Production Planning and Detailed Scheduling
5) Transportation Planning and Vehicle Scheduling
6) Global Availability
7) Supply Chain Management

14
Kesimpulan

Dengan adanya sistem informasi interprise untuk mendukung hubungan


dengan pemasok atau sering disebut dengan supply chain management sangat
memudahkan pihak-pihak yang bersangkutan. Tidak ada lagi hambatan untuk
melakukan rantai pasokan antar perusahaan dengan vendornya. Dengan SCM
proses pemesanannya akan jadi lebih cepat dan dengan harga transaksi yang lebih
murah. Oleh karena itu, SCM dapat membuat perusahaan semakin maju dan
menjadi semakin efektifitas dan efisiensi.

PT Indofood merupakan salah satu contoh dari perusahaan yang menerapkan


supply chain management pada sistemnya. PT Indofood menggunakan aplikasi SAP
Advance Plannner and Optimizer untuk mendukung proses produksi dan
pengendalia persediannya. Dimana APO sendiri dapat memberikan perkiraan atau
estimasi, dan perencanaan agar proses nya bisa menjadi lebih efektif dan efisien.

Akan tetapi, walaupun beberapa perusahaan sudah mulai menerapkan supply


chain management ini, masih ada sebagian besar perusahaan yang belum
menerapkan proses ini karena keterbatasan informasi dan untuk jangka panjang
akan susah untuk dikendalikan. Misal customer akan menuntut pemenuhan
kebutuhan semakin cepat walaupun permintaannya itu sangat mendadak dan bukan
produk yang standard (customize).

15
DAFTAR PUSTAKA

1. O’Brienn, James A., and George M. Marakas. 2011. Management Information


Systems. Tenth Edit. New York: McGraw-Hill/Irwin.

2. Prezi. 2016. Penggunaan SCM, ERP dan CRM pada PT Indofood.


https://prezi.com/jtc4pwqlqa5t/penggunaan-scmerp-dan-crm-pada-pt-
indofood/
3. Likoanas. 2019. Penerapan SCM, ERP dan CRM pada PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk.
https://likoanas.wordpress.com/2019/11/26/penerapan-scm-erp-
dan-crm-pada-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/

16

Anda mungkin juga menyukai