Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

1. Daftar isi1
2. Kata Pengantar....2
3. BAB I
Pendahuluan dan Latar belakang..3
4. BAB II
Pembahasan dan Pengertian Organisasi4
5. Tipe Organisasi.5
6. Bentuk Organisasi7
7. Proses pengorganisasian..8
8. Stuktur Organisasi...9
9. Prinsip..10
10. BAB III
Penutup, kesimpulan dan saran10
11. Daftar Pustaka11

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya yang begitu besar, sehingga kami dapat menyelesaikan MANAJEMEN yang
berjudul PENGORGANISASIAN (ORGANIZING) ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah SAW yang mana
telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang
seperti yang telah kita rasakan saat ini, sehingga kita dapat merasakan manfaat ilmu yang
berkembang sangat pesat menurut perkembangan zaman.
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Dan kami pun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kepada para pembaca kami mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan makalah yang kami buat selanjutnya. Semoga makalah ini benar-benar
bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya pada kami. Aamiin

Kediri, 4 Maret 2016

Kelompok 2

2
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang terbataslah
yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini diperkuat
dengan pendapat, bahwa manusia merupakan mahluk social. Sejalan dengan tingkat
kematangan (keinginan dan kemampuannya), hubungan tersebut terus bergerak dinamis
dimuali dari tingkat yang sederhana, hingga tingkat hubungan yang modern. Sebuah
organisasi adalah pola hubungan banyak yang saling terjalin secara simultan yang menjadi
jalan bagi orang, dengan pengarahan dari manajer, untuk mencapai sasaran bersama.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen. Organisasi
identik dengan sekelompok Individu yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam
sebuah sistem. pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang juga mempunyai peranan
penting seperti halnya fungsi perecanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber
daya yang di miliki oleh organisasi (manusia dan bukan manusia) akan diatur penggunanya
secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Organisasi sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga organisasi
merupakan suatu hal yang penting yang harus di pelajari dengan baik. Contohnya jika kita
bekerja pada sebuah perusahaan, kita kan melakukan suatu organisasi. Oleh sebab itu kita
harus mengetahui apa yang dimaksud dari organisasi, fungsinya dan apa manfaatnya.

3
BAB II
PEMBAHASAN
PENGORGANISAIAN (ORGANIZING)
A. DEFINISI ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN
Secara konsep, ada dua batasan yang perlu dikemukakan,yakni istilah organizing
sebagai kata benda dan organizing (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukan pada
rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga
(institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan
pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Dan arti kedua mangacu pada
proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen.
B. PENGERTIAN ORGANISASI
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian: Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapain tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau
sekelompok orang yang disebut bawahan.
Sedangkan dalam arti umum organisasi merupakan sekumpulan/sekelompok orang
(dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau
alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan-
dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah
ditetapkan.
C. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
Drs.H. melayu S.P. Hasibuan: adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan
pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,menempatkan
orang-orang pada setiap aktiffitas ini,menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan
wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan
aktifitas-aktifitas tersebut.
Sedangkan dalam arti umm pengorganisasian adalah langkah untuk merancang
struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan,
menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin
kepada staf dalam rangka mencapai tuuan organisasi dalam efisiesi.

4
Tipe Organisasi Ada 2 yaitu garis / lini (line organization) dan fungsional
(functional org).
1. Organisasi lini (line organization)

Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan
tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang
lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini
sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam
organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.

Memiliki ciri-ciri:

Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang

Jumlah karyawan sedikit

Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi

Belum terdapat spesialisasi

Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala
bidang pekerjaan

Struktur organisasi sederhana dan stabil

Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil

Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :

Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik

Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)

Koordinasi lebih mudah dilaksanakan

Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat

Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan
dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan

Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi

Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat

Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.

5
Adanya penghematan biaya
Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi garis :

Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi

Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri

Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap


kaku (tidak fleksibel).

Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif
sendiri

Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan

Kurang tersedianya staf ahli

2. Organisasi fungsional (functional org)


Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan
macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang
menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Memiliki ciri-ciri:

Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan

Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan

Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis

Target-target jelas dan pasti

Pengawasan ketat

Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :

1. Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal

2. Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing

3. Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan

4. Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan
tertib
6
5. Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya
cukup tinggi.

6. Pembidangan tugas menjadi jelas

Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:

1. Pekerjaan seringkali sangat membosankan

2. Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena
pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja

3. Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh
sulit dan sukar dilakukan.

Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional

Bentuk-bentuk organisasi
a. Democratic Decentralized (DD)
Tidak memiliki pemimpin yang permanen. Koordinator dipilih untuk menangani suatu
tugas yang harus diselesaikan. Koordinator pun bisa berubah/diganti bila ada perubahan
dalam pekerjaan (task). Keputusan yang dibuat harus berdasarkan konsensus kelompok,
bukan hanya wewenang satu orang saja.
Komunikasi sangatlah penting karena setiap individu harus benar-benar paham akan
segala sesuatu yang harus ditangani / dikerjakan. Sifat komunikasi antar anggota di sini
adalah komunikasi horizontal, karena tidak ada istilah pimpinan dan bawahan dalam bentuk
organisasi ini.

7
b. Controlled Decentralized (CD)
Memiliki satu pemimpin utama yang menangani dan mengkoordinir tugas-tugas utama.
Terdapat pemimpin-pemimpin sekunder yang dipilih pemimpin utama untuk mengkoordinir
dan menangani sub-sub tugas yang dibagi berdasarkan kebijakan pemimpin utama. Pemimpin
sekunder ini menjadi koordinator dalam sub-sub group yang dibentuk berdasarkan pembagian
tugas.
Pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama antar anggota dalam masing-
masing sub group. Sedangkan pengambilan keputusan antar group diputuskan oleh pemimpin
utama. Komunikasi juga tetap diperlukan dalam satu sub group. Komunikasi dilakukan
secara horizontal antar anggota dalam satu sub group. Tetapi terjadi komunikasi vertikal
antara sub-sub kelompok dengan pemimpin utama tim.
c. Controlled Centralized (CC)
Hanya ada pimpinan utama tim di sini, semua tugas dikoordinir dan ditangani langsung
oleh pimpinan utama. Semua pengambilan keputusan terhadap suatu masalah berada di
tangan pimpinan utama.
Pimpinan utama ini pula yang menentukan anggota kelompok mana yang harus
bekerja dan tidak bekerja. Semua komunikasi tim harus melalui pimpinan utama. Karena itu
sifat komunikasi dalam bentuk organisasi ini hanya bersifat vertikal.

f) Proses pengorganisasian
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima
langkah:

1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi

2. Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat
dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.

3. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien

4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu


kesatuan yang harmonis

5. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk


mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

8
Menurut T Hani Handoko (1999) proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan
tiga langkah prosedur sebagai berikut:

1. Pemerincian seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat
dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terlalu berat juga tidak
terlalu ringan.

3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para


anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

g) Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana
organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam
suatu organisasi.

Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah:

1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.

2. Teknologi yang digunakan

3. Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi

4. Ukuran organisasi

Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:

1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dalam organisasi.

2. Standarisasi kegiatan yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan


seperti yang direncanakan

3. Koordinasi kegiatan yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja organisasi

4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan

5. Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.

9
Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau
posisi-posisi organisasi dan menunjukkan hubungan di antaranya. Bagan organisasi
memperlihatkan lima aspek utama suatu struktur organisasi:

1. Pembagian kerja.

2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah.

3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan

4. Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan

5. Tingkatan manajemen

Prinsip
Prinsip-prinsip organisasi adalah :
1. Tujuan yang tegas dan jelas
2. Departementasi
3. Pembagian tugas pekerjaan
4. Adanya koordinasi
5. Kesatuan komando
6. Delegasi wewenang
7. Luas jenjang pengawasan yang jelas
8. Seimbang dan fleksibel.

BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan bahwa sangat penting
Pengorganisasian (organizing) dalam manajemen. Karena merupakan fungsi dari manajemen
yang pasti ada dan sangat dibutuhkan maka peran Pengorganisasian sangat penting dan
sangat menentukan langkah selanjutnya dalam manajemen.
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga
(institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan
pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Arti kedua mengacu pada proses
pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen.
.

10
Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para
anggotanya. Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yang baik antar para
anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karena adanya faktor internal di
pengorganisasian tersebut yang bersifat negatif.
1.2 Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan
dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya
diterapkan dalam bentuk actual di lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus
mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun
kelompok.
Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama dengan baik dan
menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa
jarus mengganggu proses organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://mia-amel.blogspot.com/2011/12/tugas-makalah-tentang-pengorganisasian.html
http://randyheksa.blogspot.com/2012/03/pengorganisasian.html
http://komunikasi-samsul-huda.blogspot.com/2009/04/perbedaan-organisasi-dan-
manajemen.html
http://jandakembangs.blogspot.com/2011/11/tugas-pengertian-pengorganisasian-dan.html
http://www.scribd.com/doc/21783340/Manajemen-Pengorganisasianhttp://qinoy-
smarttecnology.blogspot.com/2011/10/struktur-
organizing.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_organisasi
http://elqorni.wordpress.com/2012/04/21/modul-3-fungsi-organizing-dalam-manajemen-
pertemuan

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/copywriting/2073164-definisi-pengorganisasian-
menurut-para-ahli/

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/copywriting/2073168-tujuan-pengorganisasian/

11

Anda mungkin juga menyukai