Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN BISNIS

(SI213110)

ANAK AGUNG GEDE PURANTARA, SE., MM.

1
PUSTAKA
1. NI KADEK SURYANI, DKK, PENGANTAR
MANAJEMEN DAN BISNIS, PENERBIT WIDANA,
BANDUNG. 2021.
2. RHENALD KASALI, DKK, MODUL
KEWIRAUSAHAAN UNTUK PROGRAM STRATA 1,
MANDIRI, PT. MIZAN PUBLIKA, JAKARTA 2010.
3. RHENALD KASALI, MOBILISASI INTANGIBLES
MENJADI KEKUATAN PERUBAHAN, PT GRAMEDIA
PUSTAKA UTAMA, JAKARTA 2010
2
DASAR-DASAR MANAJEMEN
KEUANGAN

3
1.1 PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN

• 1. Jenis-jenis perencanaan
Bahwa perencanaan (planning) memiliki berbagai jenis sesuai dengan sudut
pandang yang digunakan Athoillah (2010). Jenis-jenis perencanaan
tersebut diantaranya, adalah:
a. Berdasarkan penggunaannya, yaitu:
- Single use planning, yaitu perencanaan yang dimaksudkan untuk satu kali
pelaksanaan.
- Repeats planning, yaitu perencanaan yang digunakan dalam pelaksanaan
yang berulang-ulang. Artinya tidak hanya digunakan hanya pada satu
pelaksanaan, sehingga perencanaan ini bersifat permanen.

4
LANJUTAN

• b. Berdasarkan prosesnya, yaitu:


- Policy planning
- Program planning
- Operational planning
c. Berdasarkan jangka waktunya, yaitu:
- Long range planning (LRP)
- Intermediate planning (IP)
- Short range planning (SRP)

5
LANJUTAN

• d. Berdasarkan wilayah pelaksanaannya, yaitu:


- Rural planning, yaitu perencanaan pedesaan.
- City planning, yaitu perencanaan perkotaan
- Regional planning, yaitu perencanaan tingkat daerah kabupaten atau kota
- National planning, yaitu suatu perencanaan tingkat nasional (negara)
yang mencakup segenap wilayah suatu negara.
e. Berdasarkan materinya, yaitu:
- Personnel planning,
- Financial planning,
- Industrial planning,
6
- Educational planning
LANJUTAN

• Berdasarkan keumuman dan kekhususannya, yaitu:


- General plans (rencana umum)
- Special planning (rencana khusus)
- Overall planning (rencana keseluruhan),

7
LANJUTAN

• 2. Sifat-Sifat Perencanaan Perencanaan dalam suatu organisasi atau


perusahaan dapat dikatakan perencanaan yang baik apabila memenuhi sifat-
sifat pokok perencanaan. Kristiadi (1995) memaparkan beberapa sifat
perencanaan sebagai berikut:
• Faktual
• Rasional,
• Fleksibel,
• Berkesinambungan,
• Dialektis,

8
LANJUTAN
• 3. Empat Tahap Dasar Perencanaan
• a. Menetapkan sasaran atau perangkat tujuan
• b. Menentukan keadaan, situasi, dan kondisi sekarang
• c. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat
• d. Mengembangkan rencana dan menjabarkannya

• 4. Tujuan Perencanaan Arifin dan Hadi (2007), tujuan-tujuan perencanaan


organisasi atau perusahaan secara umum adalah sebagai berikut:
• a. Mengurangi risiko dan perubahan yang mungkin terjadi pada masa yang
akan dating.
• b. Memfokuskan kegiatan pada sasaran yang telah ditetapkan.
• c. Menjamin proses pencapaian tujuan dapat terlaksana secara efektif dan
efisien, dan 9

• d. Memudahkan pengawasan.
LANJUTAN

• 5. Manfaat Perencanaan
• a. Membantu manajemen untuk melakukan penyesuaian dengan perubahan
dan perkembangan lingkungan yang terjadi.
• b. Membantu mengerucutkan persesuaian pada masalah-masalah utama
• c. Memungkinkan manajer memahami gambaran operasi secara komprehensif
dan lebih jelas
• d. Membantu penempatan tanggung jawab dengan lebih tepat
• e. Memberikan cara melakukan perintah untuk operasi
• f. Mempermudah koordinasi antar organisasi
• g. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci, dan lebih mudah untuk dipahami
h. Memperkecil pekerjaan yang tidak pasti, dan 10

• i. Menghemat waktu, tenaga, dan biaya.


1.2 PENGENDALIAN DAN PENGAWSAN DALAM
MANAJEMEN

• Athoillah (2010), mengungkapkan bahwa pengendalian dimaknai sama dengan


pengawasan, yang keduanya menggunakan controlling dalam bahasa
Inggrisnya. Pengendalian terdiri dari:
• 1. Penelitian terhadap hasil kerja sesuai dengan rencana/program kerja
• 2. Pelaporan hasil kerja dan pendataan berbagai masalah
• 3. Evaluasi hasil kerja dan problem solving.
• Pengendalian atau pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan seorang
manajer untuk memastikan bahwa pekerjaan-pekerjaan di lapangan telah
sesuai dengan perencanaan dan mencapai hasil yang dikehendaki. Dengan
kata lain, bahwa perencanaan yang telah dibuat dan disusun tidak bisa
dianggap akan berjalan dengan sendirinya tanpa ada pengendalian dan
pengawasan yang baik. 11
LANJUTAN

• 1. Langkah-Langkah Pengendalian dan Pengawasan


a. Memeriksa,
b. Mengecek,
c. Mencocokkan,
d. Menginspeksi,
e. Mengendalikan,
f. Mengatur, dan
g. Mencegah sebelum terjadi kegagalan.

12
LANJUTAN

faktor yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan personalia suatu organisasi/


perusahaan dari standar yang ditentukan, diantaranya adalah:
•a. Pelaksana rencana tidak mampu menyesuaikan diri dengan standar yang
ditentukan, atau
•b. Standar yang ditentukan terlalu berat dan tidak sesuai dengan kemampuan
pelaksananya.

13
• 2. Bentuk-Bentuk Pengendalian atau Pengawasan
• a. Bersifat top down
• b. Bersifat buttom up
• c. Bersifat selfcontrol

• 3. Tipe-Tipe Pengendalian atau Pengawasan


• a. Feedforward Control
• b. Concurrent Control
• c. Feedback Control

14
LANJUTAN

• 4. Kegiatan Pengendalian atau Pengawasan


• merupakan pengamatan terhadap seluruh kegiatan para pekerja dalam konteks keorganisasian
atau perusahaan dilihat dari relevansinya dengan perencanaan dan tujuan yang ditetapkan.
• a. Pengamatan terhadap kinerja seluruh personalia hubungannya dengan tugas keorganisasian
masing-masing.
• b. Pembinaan terhadap personalia dalam organisasi atau perusahaan.
• c. Penelusuran relevansi kerja dengan perencanaan yang telah disusun.
• d. Pemerhatian arah pekerjaan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
• e. Kontrol terhadap kuantitas dan kualitas kerja.
• f. Efektivitas pelaksanaan kegiatan.
• g. Efisiensi penggunaan anggaran.
• h. Perbandingan hasil kerja masa lalu dengan masa yang sedang dikerjakan.
• i. Bahan perbandingan untuk perencanaan yang akan datang dan sebagai bahan evaluasi. 15
1.3 STRATEGI DALAM MANAJEMEN

• Strategi juga dapat dipandang sebagai suatu rencana pembagian dan


penggunaan kekuatan militer dan material yang dimiliki pada daerahdaerah
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Dalam konteks kemiliteran, strategi didasarkan pada pemahaman beberapa
hal penting, diantaranya:
• 1. Kekuatan dan penempatan posisi lawan
• 2. Karakteristik fisik medan perang
• 3. Kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia
• 4. Sikap orang-orang yang menempati teretorial tertentu, serta
• 5. Antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi.
16
LANJUTAN

• Strategi dalam organisasi atau perusahaan merupakan penetapan arah


organisasi atau perusahaan (sebuah kombinasi akhir yang ingin dicapai) yang
disesuaikan dengan lingkungannya serta sebagai dasar mengalokasikan
sumber daya yang dimiliki (bagaimana untuk mencapai tujuan akhir tersebut).
• Sehingga konsekuensi logisnya adalah bagaimana organisasi atau perusahaan
menentukan berbagai aktivitas yang ingin lakukan untuk mencapai kombinasi
akhir atau tujuan yang telah ditetapkan.

17
LANJUTAN

• Organisasi atau perusahaan akhirnya melakukan untuk mencapai tujuan yang


telah ditetapkan.
• 1. Situasi Yang Membutuhkan Strategi
• 2. Level Dalam Strategi
• 3. Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Strategi : a. Peluang Pasar , b.
Sumber-sumber dan Kompetensi Perusahaan, c. Aspirasi dan Nilai
Perorangan , d. Kewajiban Sosial
• 4. Model Strategi Model strategi dapat diartikan sebagai suatu gambaran
secara keseluruhan mengenai langkah dan upaya yang akan dilakukan suatu
perusahaan atau organisasi dalam mengatasi permasalahan yang ada.

18
1.4 ETIKA DALAM MANAJEMEN

• Etika (ethics) mengacu pada prinsip-prinsip keyakinan moral yang


mencerminkan keyakinan masyarakat mengenai tindakan yang benar atau
salah dari seorang individu atau kelompok.
• Tentunya, nilai yang dianut seseorang individu, suatu kelompok, atau suatu
masyarakat dapat bertentangan dengan nilai yang dianut seseorang individu,
suatu kelompok, atau suatu masyarakat lainnya
• 1. Empat prilaku yang etis
• a. Utilitarian view
• b. Individualism view
• c. Moral-rights view
• d. Justice view 19
LANJUTAN
• 2. Etika manajerial
• Perilaku etis dalam konteks keorganisasian lebih sangat ditekankan, khususnya
bagi seseorang yang menduduki jabatan sebagai manajer (pimpinan). Karena
perilaku etis seorang manajer akan memberikan dampak positif bagi orang
lain (bawahannya) dalam lingkungan kerja serta memberikan manfaat bagi
lingkungan sosial kemasyarakatan yang lebih besar.
• Ada empat hal yang umum dijadikan alasan membenarkan tindakan-tindakan
yang salah, yaitu:
• 1) Meyakinkan diri sendiri bahwa tindakan yang dilakukan benar-benar tidak
melanggar hukum yang berlaku.
• 2) Meyakinkan diri sendiri bahwa tindakan yang dilakukan benar-benar bukan
kepentingan pribadi atau kelompoknya, melainkan kepentingan bersama.
• 3) Meyakinkan diri sendiri bahwa tidak seorangpun merasa atau menganggap
apa yang dilakukan bukan suatu yang salah.
20
• 4) Meyakinkan diri sendiri bahwa organisasi akan melindunginya.
TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai