Anda di halaman 1dari 5

DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI

Dipublikasi pada 16 Mei 2012 oleh Triyanto Banyumasan


Model Generik Distribusi Produk
Beberapa model generik distribusi produk dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. 1.      Pengiriman Langsung (Drop Shipping)


Pada metode distribusi produk ini, konsumen awalnya akan melakukan proses
pemesanan melalui retailer atau agen yang ditunjuk oleh manufaktur pembuatnya,
kemudian agen tersebut meneruskan pesanan dari konsumen ke manufaktur dimana
pihak manufaktur telah mempunyai stok untuk kemudian dikirimkan secara langsung
ke konsumen tanpa melalui retailer yang menjadi agen pemesanan sebelumnya. Pada
jenis yang lain, peran retailer atau agen tersebut dapat digantikan oleh sarana virtual
seperti internet untuk dilakukan transaksi melalui internet dan perusahaan pembuat
setelah dapat memenuhi produk yang diinginkan oleh konsumen akan mengirimkannya
secara langsung. Metode ini seringkali disebut dengan manufacturer storage with
direct shipping. Ditinjau dari aspek kompleksitas pengadaan dan distribusinya,
cara drop shipping ini cukup sederhana dan murah sehingga banyak produsen
menggunakan cara ini untuk menekan biaya distribusi mereka dengan menjalin
kerjasama timbal balik yang saling menguntungkan dengan pihak pengirim barang.
Keuntungan lain yang diperoleh adalah perusahaan tidak perlu menempatkan stok
barang mereka di pasar sehingga akan mengurangi biaya persediaan (inventory
cost) maupun kompleksitas permintaan yang diakibatkan oleh variasi produk yang akan
disimpan oleh retailer untuk merespon keinginan konsumen.

Gambar 1.
Distribusi dengan direct shipping (drop shipping)
2.  Pengiriman Langsung Melalui Produk Transit (Direct Shipping and In
Transit Merge)
Distribusi dengan cara direct shipping berkembang lebih luas dengan melibatkan
adanya fasilitas transit yang dikelola oleh distributor atau retail. Hal ini merupakan
respon terhadap keinginan konsumen khususnya untuk produk yang terdiri dari
beberapa komponen pendukung, misalnya unit personal computer (PC). Konsumen
pada awalnya melakukan pemesanan beberapa jenis produk ke retail atau distributor
untuk kemudian diteruskan ke masing-masing manufaktur pembuatnya. Setelah
pesanan dipenuhi pihak produsen tidak mengirimkan secara langsung ke konsumen
melainkan mengirim kembali ke gudang transit milik retailer atau distributor yang
ditujukan untuk memilah dan mengelompokkan produk sesuai dengan pesanan
konsumen. Oleh karena itu fungsi utama gudang transit ini adalah menyesuaikan
produk pesanan konsumen. Hal ini mudah dimengerti bahwa set personal komputer
dapat terdiri dari beberapa produsen ternama, mulai dari unit monitor, unit CPU, unit
printer dsb. Gambaran tersebut memperjelas arti distribusi, dimana produsen dapat
saja memilih kedua jenis model distribusi, bila produsen menerima order tunggal atau
sejenis dapat megirimkannya melalui cara drop shipping langsung ke konsumen, tetapi
bila menerima order dengan keharusan adanya kombinasi dengan produk dari
produsen lain maka cara direct shipping and in-transit merge ini dapat menjadi
alternatif distribusinya.

Ga
mbar 2. Distribusi dengan  pengiriman lagsung melalui produk transit (direct shipping
and in-transit merge)
Masuk point 3. Distribusi produk melalui keagenan distributor (distributor
storage with package carrier delivery) klik halaman 3
3. Distribusi produk melalui keagenan distributor (distributor storage
with package carrier delivery)
Model distribusi produk ini lebih bersifat top-down dimana para produsen/manufaktur
telah menunjuk keagenan ke principal atau distributor tertentu untuk memasarkan
produknya untuk daerah atau negara tertentu. Pola permintaan dari konsumen
diteruskan ke distributor yang dilanjutkan ke produsen. Setelah produk tersedia,
produsen akan memberikan produknya ke distributor untuk diberikan ke konsumen.
Hal ini nampaknya banyak terjadi, dimana sistem keagenen tunggal (sebagai pemegang
merek atau principal) akan melakuan semua kegiatan komersialnya atas dasar hak yang
diperoleh dari produsen. Dalam hal ini biasanya distributor akan melakukan fungsi
penyimpanan (storage) bilamana produk mempunyai nilai yang tidak terlalu signifikan
baik ditinjau dari harga produk itu sendiri maupun biaya simpannya. Tetapi untuk
produk yang cukup mahal dan biaya simpan juga memerlukan perlakuan khusus, maka
fungsi penyimpanan dilakukan oleh produsen (misal: mobil impor). Bilamana efisiensi
menjadi tujuan dari model distribusi ini, maka distributor akan berusaha menarik
fasilitas produksi ke daerah yang accessible (mudah diakses) sehingga fungsi
pengiriman produk ke konsumen menjadi lebih reliabel. Cara lain yang dilakukan
adalah melakukan transfrer knowledge sehingga produk impor dapat diproduksi di
dalam negeri melalui mekanisme alih teknologi.

Ga
mbar 3. Distribusi dengan model keagenan distributor (Distributor storage with
package carrier delivery)
4. Distribusi melalui pendekatan produk ke konsumen melalui
penyimpanan distributor (distributor storage with last mile delivery)
Dalam model distribusi ini secara umum bersifat terdesentralisasi, sehingga fungsi sub
distributor atau gudang distributor yang terpisah-pisah pada setiap daerah distribusi
menjadi ciri utamanya. Tujuan digunakan model distribusi ini adalah mendekatkan
produk ke konsumen semaksimal mungkin sehingga keinginan konsumen atas produk
diupayakan secepatnya dapat dipenuhi atau tingkat layanan (service level) yang harus
maksimal. Model distribusi ini cocok untu produk yang telah banyak
pesaingnya (mature stage) sehingga produsen akan sangat menghindari adanya stock-
out product yang seringkali bila benar terjadi akan diisi oleh produk substitusi atau
dengan kata lain mengundang kompetitor masuk pada area bisnis yang sama. Pada
awalnya pola disribusi ini dimunculkan dengan melihat potential customer untuk suatu
daerah, dan bilamana dirasa mencukupi maka distributor akan membuat gudang
penyimpanan di daerah tersebut untuk memberikan layanan secepatnya bilamana
terdapat pesanan dari pembeli.  Bilamana distributor menggunakan cara ini, maka akan
terjadi trade-off (pertukaran) yang menjadi dasar keputusan, apakan biaya
penyimpanan dan distribusi yang meningkat atau tingkat layanan ke konsumen menjadi
lebih baik. Produk jasa seringkali menggunakan cara ini melalui pembukaan cabang
perusahaan mendekati konsumen untuk memperoleh tingkat pelayanan yang tinggi.
Konsekuensi dari model distribusi ini adalah setiap daerah potensial akan mempunyai
gudang distribusi, sehingga perlu dilakukan penyeragaman proses pelayanan ke
konsumen. Sebagai contoh, dealer otomotif daerah satu dan lainnya tidak akan dapat
dijumpai perbedaan yang mencolok pada harga produknya, melainkan hanya berbeda
sedikit yang hal ini disebabkan oleh perbedaan biaya transportasi produk dari produsen
ke gudang distributor atau adanya pemesanan ekonomis atas suatu produk sehingga
dimungkinkan terjadinya pemotongan harga yang diberikan ke konsumen. Sebagai
catatan, dalam model distribusi ini tidak selalu hanya digunakan untuk produk tunggal
tetapi sangat dimungkinkan distributor mempunyai fungsi keagenan untuk beberapa
produk sekaligus.

Ga
mbar 4. Distribusi dengan pendekatan produk ke konsumen (distributor storage with
last mile delivery)
5. Distribusi Dengan Pengambilan Langsung Oleh
Konsumen (manufacturer /distributor storage with customer pickup)
Model disribusi ini mengkombinasikan cara distribusi cross docking yang
diperkenalkan oleh jaringan convenience store Wall Mart. Pola distribusi dengan cara
ini menuntut konsumen untuk ikut aktif dalam memperoleh produknya  melalui upaya
pengambilan pesanan pada suatu titik yang telah ditentukan sebelumya. Konsumen
dalam hal ini dapat berupa retail maupun outlet produk yang melakukan order ke
produsen. Pada awalnya konsumen menempatkan ordernya ke distributor secara
langsung. Order ini umumnya berupa  beberapa jenis produk untuk kemudian dari
distributor pesanan tersebut diolah untuk dipesankan ke produsen yang terkait. Model
pemesanan ini sedikit berbeda karena semua pesanan didasarkan atas entitas pemesan,
dimana setelah produk tersedia akan dilakukan pengiriman ke konsumen melalui
cara cross docking, dimana dalam proses pemindahan/pembongkaran dengan cara ini
tidak didasarkan atas jenis barang tetapi oleh entitas pemesan, sehingga dalam proses
pembongkarannya tidak akan memerlukan waktu yang lama karena telah terpisah
antara pemesan satu dan lainnya. Selanjutnya produk akan dibawa ke tempat yang telah
disepakati dimana masing-masing konsumen (dalam hal ini biasanya retail) akan
mengambil produknya yang telah sesuai karena telah dipilah sejak awal distribusi
dilakukan. Keuntungan yang diperoleh dengan model distribusi ini adalah cepatnya
pengiriman walaupun harus dikombinasikan dengan beberapa macam jenis produk.
Banyak model distribusi menggunakan cara ini karena efisiensi distribusi terutama dari
soal biaya dan waktu pemilahan produk ke masing-masing konsumennya.

ga
mbar5. Distribusi Dengan Pengambilan Langsung Oleh Konsumen (manufacturer
/distributor storage with customer pickup)

Anda mungkin juga menyukai