Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

RADIASI DAN PENCEMARAN

Dosen Pengampu : Welly Anggraini, M.Si

Disusun oleh kelompok 4:


Agung Julianto 1711090002
Dwi Nursinta 1711090014
Emilia Anisa 1711090059
M. Justiwan F. 1711090090

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR

i
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikirannya.

Alhamdulillah, pada kesempatan ini kami selaku penulis dapat


menyelesaikan tugas makalah kami pada mata kuliah Fisika Lingkungan yang
berjudul “Radiasi dan Pencemaran”. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih
kepada Dosen Pembimbing mata kuliah yang telah memberi arahan dalam proses
penyusunan makalah.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan,


pengetahuan, dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi,
karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar lampung, Februari 2020

penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah..............................................................................1
1.2.Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3.Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Radiasi.......................................................................................3
2.2.Jenis-Jenis Radiasi......................................................................................3
2.3.Sumber Radiasi...........................................................................................4
2.4.Kegunaan Radiasi........................................................................................6
2.5.Dampak Radiasi Terhadap Kesehatan Manusia..........................................7
2.6.Dampak Radiasi Nuklir Bagi Kesehatan.....................................................9
2.7.Perlindungan Terhadap Radiasi................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan..............................................................................................15
3.2. Saran.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayak-
an, mengganggu kesehatan, bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita ternyata
banyak sekali radiasi. Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara
perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan
medium.

Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita,
contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave
oven), komputer, dan lain-lain. Setiap aktivitas yang kita lakukan atau suatu alat
yang kita gunakan membutuhkan energi. Energi yang ditimbulkan dari sebuah alat
mengandung unsur-unsur radiasi.

Selain benda-benda tersebut ada sumber-sumber radiasi yang bersifat


unsur alamiah dan benda di udara, di dalam air atau berada di dalam lapisan bumi.
Beberapa di antaranya adalah Uranium dan Thorium di dalam lapisan bumi;
Karbon dan Radon di udara serta Tritium dan deuterium yang ada di dalam air.
Bagi masyarakat awam, kata radiasi selalu dihubungkan dengan bom atom,
kecelakaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), limbah radioaktif, serta
penyebab timbulnya penyakit kanker. Seringkali mereka tidak dapat membedakan
antara bahaya radiasi akibat kecelakaan tersebut dengan radiasi yang mereka
peroleh dalam kegiatan sehari-hari, misalnya radiasi yang berasal dari
pemeriksaan kesehatan atau radiasi yang berasal dari lingkungan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan radiasi ?
2. Apa saja jenis-jenis radiasi yang ada dalam kehidupan ?

1
3. Apa saja yang termasuk dalam sumber radiasi ?
4. Apa saja kegunaan radiasi?
5. Bagaimana dampak radiasi terhadap manusia ?
6. Bagaimana dampak radiasi bagi kesehatan?
7. Bagaimana cara perlindungan terhadap radiasi ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari radiasi.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis radiasi apa saja yang ada dalam kehidupan.
3. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam sumber radiasi.
4. Untuk mengetahui apa saja kegunaan radiasi
5. Untuk mengetahui dampak radiasi terhadap manusia
6. Untuk mengetahui dampak radiasi nuklir bagi kesehatan
7. Untuk mengetahui cara perlindungan terhadap radiasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN RADIASI

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam
bentuk panas, partikel, atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari
sumber radiasi.1 Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana
energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh
benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya,
sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi
juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio,
cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik,
atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa
energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah)
dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran
dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi. Setiap aktivitas yang
kita lakukan atau suatu alat yang kita gunakan membutuhkan energi. Energi yang
ditimbulkan dari sebuah alat mengandung unsur-unsur radiasi. Beberapa radiasi
dapat berbahaya.

2.2. JENIS-JENIS RADIASI

 Berdasarkan massanya
1. Radiasi Korpuskuler (corpuscular radiation)
Radiasi korpuskuler adalah pancaran atom-atom atau partikel sub atom
yang mempunyai kemampuan memindahkan energi geraknya atau energi kenetik-
1
Linda dan Dewi.2018. Fisika Radiasi dan Aplikasi Pada Kehidupan Sehari-hari.(Budi
Utomo:Sleman),hal.5

3
nya ke bahan-bahan yang ditumbuknya. Radiasi korpuskuler (radiasi partikel)
adalah radiasi yang memiliki massa, di antaranya partikel alfa, beta dan netron.
2. Radiasi Elektromagnetik (electromagnetics radiation)
Radiasi elektromagnetik adalah pancaran gelombang yang punya medan
listrik dan magnet yang dapat menyebabkan perubahan struktur dalam atom dari
bahan yang dilaluinya. Jadi radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak
memiliki massa, terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah,
gelombang tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik.

 Berdasarkan muatannya
1. Radiasi Pengion
Radiasi pengion merupakan radiasi yang dapat mengionkan suatu zat atau
materi yang dilalui oleh radiasi tersebut sehingga sangat berbahaya sekali jika
sering terkena dari radiasi ini khususnya didaerah PLTN dan Laboratorium yang
menggunakan radiasi. Contoh dari radiasi pengion adalah sinar-X, sinar gamma,
dan lain sebagainya.
2. Radiasi Non-Pengion
Radiasi non-pengion merupakan kebalikan dari radiasi pengion, jenis
radiasi ini tidak dapat mengionkan suatu zat atau materi. Walaupun radiasi ini
tidak terlalu berbahaya bagimanusia namun jika dalam jangka panjang terkena
paparan radiasi ini tentu akan menimbulkan efek bagi kesehatan. Contoh dari
radiasi non pengion adalah sinar matahari, gelombang radio, gelombang mikro
dan lain sebagainya.2

2.3. SUMBER RADIASI

Sumber radiasi dapat dibedakan berdasarkan asalnya yaitu sumber radiasi


alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan
yang sengaja dibuat oleh manusia. Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi
alam disebut radiasi latar belakang (radiasi latar). Pada bab ini akan dibahas

2
Lilin Ritma.2015 Makalah Radiasi.https://www.academia.edu/7857748/Makalah_Radiasi.hal.
Diakses 19 Februari 2020 Pukul 13.27

4
beberapa macam sumber radiasi alam dan prinsip kerja secara umum dari
beberapa sumber radiasi buatan.

A. Sumber Radiasi Alam

Setiap hari manusia terkena radiasi dari alam dan radiasi dari alam ini
merupakan bagian terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di
tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan
dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang yang diterima oleh
seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama, berikut:

1. Sumber Radiasi Kosmik

Radiasi kosmik berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar
bintang dan matahari. Radiasi kosmik ini terdiri dari partikel dan sinar yang
berenergi tinggi (1017 eV) dan berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir
membentuk inti radioaktif seperti C-14, Be-7, Na-22 dan H-3. Radionuklida yang
terjadi karena interaksi dengan radiasi kosmik ini disebut radionuklida
cosmogenik.

2. Sumber Radiasi Terestrial

Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida didalam


kerak bumi, dan radiasi ini dipancarkan oleh radionulida yang disebut primordial
dengan waktu paro berorde milyar (109) tahun. Radionuklida ini ada sejak
terbentuknya bumi.

3. Sumber Radiasi di dalam Tubuh

Sumber radiasi alam lain adalah radionuklida yang ada di dalam tubuh
manusia. Sumber radiasi ini berada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan atau
masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, minuman, pernafasan, atau
luka. Radiasi internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40,

5
Radon. Selain itu masih ada sumber lain seperti Pb-210 dan Po-210 yang banyak
berasal dari ikan dan kerang-kerang.3

B. Radiasi Buatan

Radiasi buatan adalah radiasi yang dibuat oleh manusia yang mulai ada
sejak tahun 1895, manakala ahli fisika Jerman yang bernama Wilhelm Conraad
Rontgen berhasil membuat pesawat sinar-X. Sumber radiasi buatan meliputi:
reaktror nuklir, akselerator, irradiator, pesawat rontgen, radioisotop atau isotop
radioaktif. Dalam bidang kedokteran, radiasi buatan digunakan sebagai alat
pemeriksaan (diagnosis) maupun penyembuhan (terapi). Salah satu alat diagnosis
yang paling banyak dikenal adalah pesawat rontgen (Wardhana, 2008).
Radiaktivitas buatan dipancarkan oleh radioisotop yang sengaja dibuat manusia,
dan berbagai jenis radionuklida yang dibuat sesuaai dengan penggunannya yaitu:

a) Radioaktivitas yang berhubungan dengan pembangkit listrik tenaga nuklir.


b) Radioaktivitas akibat percobaan tenaga nuklir
c) Radioaktivitas dalam kedokteran
d) Radioaktivitas dalam rekayasa teknologi
e) Radioaktivitas dalam bidang pertanian

2.4. KEGUNAAN RADIASI


Dibawah ini adalah beberapa kegunaan dari radiasi, yaitu:
a). Dalam Bidang Kedokteran

Radiasi dan zat radioaktif digunakan untuk diagnosis, pengobatan, 
dan penelitian. sinar X, misalnya, melalui otot dan jaringan lunak lainnya
tetapi dihentikan oleh bahan padat. Properti sinar X ini memungkinkan
dokter untuk menemukan tulang rusak dan untuk menemukan kanker yang
mungkin tumbuh dalam tubuh. Dokter juga menemukan penyakit tertentu

3
Lilin Ritma.2015.Makalah Radiasi.https://www.academia.edu/7857748/Makalah_Radiasi.hal.
Diakses 19 Februari 2020 Pukul 13.27

6
dengan menyuntikkan zat radioaktif dan pemantauan radiasi yang dilepas-
kan sebagai bergerak melalui substansi tubuh.

b). Dalam Bidang Komunikasi

Semua sistem komunikasi modern menggunakan bentuk radiasi el-
ektromagnetik. Variasi intensitas radiasi berupa perubahan suara, gambar,
atau informasi lain yang sedang dikirim. Misalnya, suara manusia dapat di
kirim sebagai gelombang radio atau gelombang mikro dengan membuat ge
lombang bervariasi sesuai variasi suara.

c). Dalam Bidang Teknologi

Para peneliti menggunakan atom radioaktif untuk menentukan


umur bahan yang dulu bagian dari organisme hidup. Usia bahan tersebut
dapat diperkirakan dengan mengukur jumlah karbon radioaktif mengandu-
ng dalam proses yang disebut penanggalan radiokarbon. Kalangan ilmuan
menggunakan atom radioaktif sebagai atom pelacak untuk mengidentifika-
si jalur yang dilalui oleh polutan di lingkungan.

Radiasi digunakan untuk menentukan komposisi bahan dalam


proses yang disebut analisis aktivasi neutron. Dalam proses ini, para
ilmuwan membombardir contoh zat dengan partikel yang disebut neutron.
Beberapa atom dalam sampel menyerap neutron dan menjadi radioaktif.
Para ilmuwan dapat mengidentifikasi elemen-elemen dalam sampel
dengan mempelajari radiasi yang dilepaskan.4

2.5. DAMPAK RADIASI TERHADAP MANUSIA

Dilihat secara biologis dampak radiasi dapat dibedakan atas beberapa efek,
yaitu:

1. Berdasarkan jenis sel yang terkena paparan radiasi


4
Lilin Ritma.2015.Makalah Radiasi.https://www.academia.edu/7857748/Makalah_Radiasi.hal.
Diakses 19 Februari 2020 Pukul 13.27

7
Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetik dan sel somatik. Sel
genetik adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan
sel somatik adalah sel-sel lainnya yang ada dalam tubuh. Berdasarkan jenis sel,
maka efek radiasi dapat dibedakan atas:
a. Efek Genetik (nonsomatik) atau efek pewarisan adalah efek yang dirasakan ol
eh keturu-nan dari individu yang terkena paparan radiasi.
b. Efek Somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar
radiasi. Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat
bervariasi sehingga dapat dibedakan atas:
1) Efek segera adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat teramati
pada individu dalam waktu singkat setelah individu tersebut terpapar
radiasi, seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema (memerahnya kulit),
luka bakar dan penurunan jumlah sel darah. Kerusakan tersebut terlihat
dalam waktu hari sampai mingguan pasca iradiasi.
2) Efek tertunda merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah waktu yang
lama (bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi, seperti katarak dan kanker

2. Berdasarkan dosis radiasi

Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek
radiasi dibedakan atas efek stokastik dan efek deterministik (non-stokastik).

a. Efek Stokastik
Efek Stokastik adalah efek yang penyebab timbulnya merupakan
fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang. Efek ini
terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan
terjadinya perubahan pada sel. Radiasi serendah apapun selalu terdapat
kemungkinan untuk menimbulkan perubahan pada sistem biologik, baik pada
tingkat molekul maupun sel. Dengan demikian radiasi dapat pula tidak
membunuh sel tetapi mengubah sel, sel yang mengalami modifikasi atau sel
yang berubah ini mempunyai peluang untuk lolos dari sistem pertahanan
tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel seperti ini. Semua akibat

8
proses modifikasi atau transformasi sel ini disebut efek stokastik yang terjadi
secara acak. Efek stokastik terjadi tanpa ada dosis ambang dan baru akan
muncul setelah masa laten yang lama. Semakin besar dosis paparan, semakin
besar peluang terjadinya efek stokastik, sedangkan tingkat keparahannya
tidak ditentukan oleh jumlah dosis yang diterima. Adapun ciri-ciri efek
stokastik, yaitu:
1. Tidak mengenal dosis ambang.
2. Timbul setelah melalui masa tenang yang lama.
3. Keparahannya tidak bergantung pada dosis radiasi.
4. Tidak ada penyembuhan spontan.
Efek ini meliputi : kanker, leukemia (efek somatik), dan penyakit keturu-
nan (efek genetik).

b. Efek Deterministik (non-stokastik)


Efek Deterministik (nonstokastik) adalah efek yang kualitas keparahannya
bervariasi menurut dosis dan hanya timbul bila dosis ambang dilampaui. Efek
ini terjadi karena adanya proses kematian sel akibat paparan radiasi yang
mengubah fungsi jaringan yang terkena radiasi. Efek ini dapat terjadi sebagai
akibat dari paparan radiasi pada seluruh tubuh maupun lokal. Efek determini-
stik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis ambang (threshold dose) dan
umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar radiasi. Tingkat keparahan
efek deterministik akan meningkat bila dosis yang diterima lebih besar dari
dosis ambang yang bervariasi bergantung pada jenis efek. Pada dosis lebih
rendah dan mendekati dosis ambang, kemungkinan terjadinya efek determini-
stik dengan demikian adalah nol. Sedangkan di atas dosis ambang, peluang
terjadinya efek ini menjadi 100%.
Adapun ciri-ciri efek non-stokastik, yaitu:
1) Mempunyai dosis ambang.
2) Umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi.
3) Adanya penyembuhan spontan (tergantung keparahan).
4) Tingkat keparahan tergantung terhadap dosis radiasi.

9
Efek ini meliputi : luka bakar, sterilitas /kemandulan, katarak (efek somatik)5

2.6. DAMPAK RADIASI NUKLIR BAGI KESEHATAN

Tubuh manusia yang terpapar radiasi nuklir dosis besar akan mengalami
sindrom radiasi akut (ARS) atau keracunan radiasi yang bisa berujung pada
kematian. Tingkat keparahan dan gejala yang timbul tergantung kepada seberapa
besar radiasi nuklir yang terserap tubuh. Adapun banyaknya penyerapan radiasi
tergantung kepada kekuatan energi radiasi dan jarak tubuh dengan sumber
radiasi.Tanda dan gejala keracunan radiasi nuklir mungkin tidak segera muncul
saat tubuh terpapar radiasi nuklir dalam jumlah besar. Gejala mungkin baru akan
muncul dalam waktu beberapa jam, hingga berminggu-minggu setelah terpapar
radiasi.

Gejala-gejala yang dapat muncul saat seseorang mengalami keracunan radiasi


nuklir adalah:

 Ganggaun pencernaan, seperti mual, muntah, diare.


 Sakit kepala.
 Demam.
 Pusing.
 Kelelahan.
 Rambut rontok.
 Muntah darah.
 Luka, lepuhan, dan peradangan di berbagai bagian tubuh, seperti mulut,
bibir, usus, kerongkongan, dan kulit.

Dampak buruk radiasi nuklir terhadap kesehatan tubuh antara lain: hancur-
nya sel sel tubuh, kangker, gangguan tumbuh kembang anak, kerusakan jaringan kuli
t dll.6
5
Bambang Irwansyah.Efek  Radiasi  Terhadap Manusia.https://www.academia.edu/14634966/548
_Efek_Radiasi_Terhadap..hal. Diakses 19 Februari 2020 Pukul 11.07

6
Aris Sanyoto.2013.Radiasi nuklir.(Yogyakarta:Dian Rakyat),hal.18

10
2.7. PERLINDUNGAN TERHADAP RADIASI

Proteksi radiasi adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk
melakukan perlindungan terhadap radiasi, mengingat radiasi dapat membahayak-
an kesehatan. Perlindungan dari radiasi dapat dilakukan dengan pengawasan, baik
melalui peraturan yang berkaitan dengan radiasi dan bahan-bahan radioaktif
maupun dengan dibentuknya badan pengawas yang bertanggung jawab. Di
Indonesia badan tersebut adalah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan di
tingkat Internasional adalah International Commission on Radiological Protection
(ICRP). Badan-badan ini mengatur pembatasan dosis radiasi dengan 3 azas yaitu:
azas justifikasi, azas optimasi, dan azas limitasi.

1. Azas Justifikasi

Azas justifikasi adalah suatu kegiatan tidak akan dilakukan kecuali


mempunyai keuntungan yang lebih dibandingkan dengan risikonya. Pengaruh
prinsip ini adalah pemilihan secara tepat pasien seperti apa yang memerlukan
pemeriksaannya. Contohnya untuk pemeriksaan penunjang karies dan periodontit-
is lokal cukup dilakukan radiografi perapikal, sedangkan untuk pemeriksaan TMJ
awal maupun penyakit periodontal yang sifatnya generalized dapat menggunakan
radiografi panoramik.

2. Azas Optimasi

Azas optimasi adalah paparan radiasi diusahakan pada tingkat serendah


mungkin yang bisa dicapai dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial.
Optimasi meliputi pemilihan alat, pemilihan teknik, pengoperasian alat, pempros-
esan dan pembacaan gambaran radiografi. Contoh penerapan prinsip optimasi
adalah dengan mengatur jarak cone beam ke kulit, semakin jauh jaraknya maka
dosis yang diterima dapat semakin berkurang (30-45%). Penerapan prinsip
optimasi juga dapat dilakukan dengan pemakaian apron timbal (Pb) yang
dilengkapi thyroid collar, karena kelenjar thyroid adalah struktur yang bersifat
radiosensitif.

11
3. Azas Limitasi

Azas litimasi adalah dosis perorangan tidak boleh melebihi batas yang dire
komendasikan oleh ICRP. Rekomendasi ini menyatakan bahwa dinding harus
memiliki kepadatan atau ketebalan cukup agar mampu melindungi individu  non 
pekerja dari paparan radiasi (misalnya, masyarakat yang bekerja atau tinggal
dekat dengan fasilitas radiografi). Batas paparan tidak lebih besar dari 100 mGy
per minggu.
Proteksi radiasi dibagi dalam dua golongan yaitu proteksi terhadap
pegawai dan proteksi terhadap masyarakat umum. Proteksi radiasi terhadap
pegawai lebih mudah karena pada saat penyinaran berada di luar ruangan, hanya
pada voltase rendah berada di dalam ruangan, tetapi harus memakai lead apron
dan berdiri di belakang arah sinar. Bekerja di daerah radiasi harus punya sistem
proteksi yang memadai karena manusia tidak mempunyai sensor biologis terhadap
radiasi dan diperlukan disiplin yang tinggi. Instrumen proteksi radiasi berfungsi
memantau daerah radiasi, mengukur laju dosis radiasi serta jumlah dosis yang
diterima oleh pekerja dan memberikan tanda peringatan dini (warning system) bila
terjadi ketidaknormalan.
Pada pesawat modern telah dilengkapi dengan protektor radiasi sehingga
pegawai dapat terlindungi, akan tetapi pengukuran radiasi di sekitar ruangan harus
tetap dilakukan agar dosis rate di tempat tersebut dapat diketahui dan semua
pegawai harus memakai film badge untuk mengetahui jumlah dosis yang diterima.
Proteksi terhadap masyarakat umum contohnya pada penderita untuk tujuan
diagnostik maupun terapi, suatu dosis tertentu harus diberikan akan tetapi jaringan
sehat yang berada disekitarnya harus dilindungi sebaik-baiknya. Misalnya
penyakit di sekitar orbita mata, maka mata harus dilindungi dengan pelindung
mata yang terbuat dari timah hitam (lead eye shield) untuk mengindari kerusakan
pada mata atau terjadinya katarak akibat radiasi.
Berbagai cara dilakukan untuk melindungi seseorang terhadap efek negatif
radiasi diantaranya:
1. Pembatasan Dosis

12
Pekerja radiasi tidak boleh berumur kurang dari 18 tahun dan wanita
menyusui tidak diijinkan bekerja di daerah yang berkontaminasi tinggi. Misalkan,
Nilai Batas Dosis (NBD) untuk penyinaran seluruh tubuh adalah 5000 mrem per
tahun. NBD untuk masyarakat umum (seluruh tubuh) adalah 500 mrem dalam
setahun.
2. Pembagian Daerah Kerja
Daerah kerja dibedakan menjadi:
a. Daerah pengawasan, yaitu daerah yang memungkinkan seseorang mene-
rima dosis radiasi kurang dari 1500 mrem dalam satu tahun dan bebas
kontaminasi.
b. Daerah pengendalian, yaitu daerah yang memungkinkan seseorang mene
-rima dosis radiasi 1500 mrem atau lebih dalam setahun.
3. Klasifikasi Pekerja Radiasi
Untuk pembatasan penyinaran dan monitoring, maka pekerja radiasi di
golongkan menjadi dua, yaitu: kategori A, untuk mereka yang dapat menerima
dosis sama dengan atau lebih dari 1500 mrem per tahun, dan kategori B, yaitu
mereka yang mungkin menerima dosis lebih kecil dari 1500 mrem per tahun.
4. Pemeriksaan dan Pengujian Perlengakapan
Pemeriksaan dan pengujian perlengakapan proteksi radiasi dan alat ukur
radiasi.
5. Pengendalian Bahaya Radiasi
a). Pembatasan waktu kerja → (bekerja sesingkat mungkin: Dosis = laju dosis
x waktu) sedapat mungkin diupayakan untuk tidak terlalu lama berada
didekat sumber radiasi untuk mencegah terjadinya paparan radiasi yang
besar, untuk itu pekerja radiasi diberlakukan pengaturan waktu bekerja
didaerah radiasi.
b). Pengendalian jarak kerja → (bekerja sejauh mungkin, laju dosis x jarak2 =
konstan) dari sumber radiasi, untuk mencegah terjadi paparan tersebut
maka harus menjaga jarak yang jauh dari tingkat yang aman dari sumber
radiasi. Penggunaan penahan radiasi (sehelai kertas untuk radiasi alfa,

13
alumunium atau plexiglass untuk radiasi beta, dan timbal untuk radiasi
gamma dan sinar X).
c). Tempatkan sumber radiasi secara benar, misalnya: ruang isolasi
d). Lindungi petugas operator dengan APD 7

BAB III

PENUTUP

7
Lilin Ritma.Makalah Radiasi.https://www.academia.edu/7857748/Makalah_Radiasi.hal.
Diakses 19 Februari 2020 Pukul 13.27

14
3.1. KESIMPULAN

Radiasi dideskripsikan sebagai setiap proses di mana energi bergerak


melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Radiasi
terbuat dari energi yang dipancarkan dari suatu sumber. Radiasi terdiri dari 3
jenis. Pertama, berdasarkan massanya terdapat radiasi korpuskuler dan
elektromagnetik. Kedua, berdasarkan muatannya yaitu radiasi pengion dan non-
pengion. Ketiga yaitu radiasi berdasarkan struktur atomnya terdiri dari radiasi
alpha, radiasi beta, radiasi gamma, radiasi elektron orbital, radiasi isomerik,
radiasi internal, dan radiasi neutron.

Radiasi berasal dari dua sumber yaitu sumber alami dan sumber buatan.
Sumber alami radiasi yaitu sumber radiasi kosmik, terestrial, dan sumber radiasi
dalam tubuh. Sedanglam sumber buatannya yaitu pesawat sinar-x. Radiasi juga
memiliki kegunaan baik itu di bidang kedokteran, komunikasi, dan teknologi.
Penggunaan radiasi dalam kehidupan tentu membawa dampak untuk manusia.
Dampak atau efek yang dihasilkan bisa dilihat berdasarkan jenis sel yang terpapar
radiasi dan berdasarkan dosis radiasi.

3.2. SARAN

Pemanfaatan radiasi sudah sangat umum untuk pemenuhan kebutuhan


hidup di masa ini. Segala pekerjaan dan kebutuhan yang berhubungan dan
membutuhkan radiasi penting untuk memperhatkan nilai batas dosis yang telah
ditetapkan. Masing-masing jenis radiasi akan menimbulkan dampak negatif
terutama yang akan menyerang kesehatan manusia. Maka dari itu perlunya
perlindungan diri serta keamaan penggunan radiasi yang tepat agar tidak langsung
mendapatkan dampak negatif dari radiasi yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

15
Irwansyah,Bambang .2016.Efek Radiasi Terhadap Manusia.https://www.academi
a.edu/14634966/548_Efek_Radiasi_Terhadap..hal. Diakses 19 Februari
2020

Ritma, Lilin .Makalah


Radiasi.https://www.academia.edu/7857748/Makalah_Radiasi.hal.
Diakses 19 Februari 2020

Sanyoto, Aris.2013.Radiasi nuklir.(Yogyakarta:Dian Rakyat)

Sekar utami, Linda dan Dewi Ropita.2018. Fisika Radiasi dan Aplikasi Pada
Kehidupan Sehari-hari.sleman:Budi Utomo

16

Anda mungkin juga menyukai