i
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikirannya.
penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah..............................................................................1
1.2.Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3.Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Radiasi.......................................................................................3
2.2.Jenis-Jenis Radiasi......................................................................................3
2.3.Sumber Radiasi...........................................................................................4
2.4.Kegunaan Radiasi........................................................................................6
2.5.Dampak Radiasi Terhadap Kesehatan Manusia..........................................7
2.6.Dampak Radiasi Nuklir Bagi Kesehatan.....................................................9
2.7.Perlindungan Terhadap Radiasi................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan..............................................................................................15
3.2. Saran.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayak-
an, mengganggu kesehatan, bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita ternyata
banyak sekali radiasi. Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara
perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan
medium.
Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita,
contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave
oven), komputer, dan lain-lain. Setiap aktivitas yang kita lakukan atau suatu alat
yang kita gunakan membutuhkan energi. Energi yang ditimbulkan dari sebuah alat
mengandung unsur-unsur radiasi.
1
3. Apa saja yang termasuk dalam sumber radiasi ?
4. Apa saja kegunaan radiasi?
5. Bagaimana dampak radiasi terhadap manusia ?
6. Bagaimana dampak radiasi bagi kesehatan?
7. Bagaimana cara perlindungan terhadap radiasi ?
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam
bentuk panas, partikel, atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari
sumber radiasi.1 Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana
energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh
benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya,
sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi
juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio,
cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik,
atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa
energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah)
dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran
dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi. Setiap aktivitas yang
kita lakukan atau suatu alat yang kita gunakan membutuhkan energi. Energi yang
ditimbulkan dari sebuah alat mengandung unsur-unsur radiasi. Beberapa radiasi
dapat berbahaya.
Berdasarkan massanya
1. Radiasi Korpuskuler (corpuscular radiation)
Radiasi korpuskuler adalah pancaran atom-atom atau partikel sub atom
yang mempunyai kemampuan memindahkan energi geraknya atau energi kenetik-
1
Linda dan Dewi.2018. Fisika Radiasi dan Aplikasi Pada Kehidupan Sehari-hari.(Budi
Utomo:Sleman),hal.5
3
nya ke bahan-bahan yang ditumbuknya. Radiasi korpuskuler (radiasi partikel)
adalah radiasi yang memiliki massa, di antaranya partikel alfa, beta dan netron.
2. Radiasi Elektromagnetik (electromagnetics radiation)
Radiasi elektromagnetik adalah pancaran gelombang yang punya medan
listrik dan magnet yang dapat menyebabkan perubahan struktur dalam atom dari
bahan yang dilaluinya. Jadi radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak
memiliki massa, terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah,
gelombang tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik.
Berdasarkan muatannya
1. Radiasi Pengion
Radiasi pengion merupakan radiasi yang dapat mengionkan suatu zat atau
materi yang dilalui oleh radiasi tersebut sehingga sangat berbahaya sekali jika
sering terkena dari radiasi ini khususnya didaerah PLTN dan Laboratorium yang
menggunakan radiasi. Contoh dari radiasi pengion adalah sinar-X, sinar gamma,
dan lain sebagainya.
2. Radiasi Non-Pengion
Radiasi non-pengion merupakan kebalikan dari radiasi pengion, jenis
radiasi ini tidak dapat mengionkan suatu zat atau materi. Walaupun radiasi ini
tidak terlalu berbahaya bagimanusia namun jika dalam jangka panjang terkena
paparan radiasi ini tentu akan menimbulkan efek bagi kesehatan. Contoh dari
radiasi non pengion adalah sinar matahari, gelombang radio, gelombang mikro
dan lain sebagainya.2
2
Lilin Ritma.2015 Makalah Radiasi.https://www.academia.edu/7857748/Makalah_Radiasi.hal.
Diakses 19 Februari 2020 Pukul 13.27
4
beberapa macam sumber radiasi alam dan prinsip kerja secara umum dari
beberapa sumber radiasi buatan.
Setiap hari manusia terkena radiasi dari alam dan radiasi dari alam ini
merupakan bagian terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di
tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan
dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang yang diterima oleh
seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama, berikut:
Radiasi kosmik berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar
bintang dan matahari. Radiasi kosmik ini terdiri dari partikel dan sinar yang
berenergi tinggi (1017 eV) dan berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir
membentuk inti radioaktif seperti C-14, Be-7, Na-22 dan H-3. Radionuklida yang
terjadi karena interaksi dengan radiasi kosmik ini disebut radionuklida
cosmogenik.
Sumber radiasi alam lain adalah radionuklida yang ada di dalam tubuh
manusia. Sumber radiasi ini berada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan atau
masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, minuman, pernafasan, atau
luka. Radiasi internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40,
5
Radon. Selain itu masih ada sumber lain seperti Pb-210 dan Po-210 yang banyak
berasal dari ikan dan kerang-kerang.3
B. Radiasi Buatan
Radiasi buatan adalah radiasi yang dibuat oleh manusia yang mulai ada
sejak tahun 1895, manakala ahli fisika Jerman yang bernama Wilhelm Conraad
Rontgen berhasil membuat pesawat sinar-X. Sumber radiasi buatan meliputi:
reaktror nuklir, akselerator, irradiator, pesawat rontgen, radioisotop atau isotop
radioaktif. Dalam bidang kedokteran, radiasi buatan digunakan sebagai alat
pemeriksaan (diagnosis) maupun penyembuhan (terapi). Salah satu alat diagnosis
yang paling banyak dikenal adalah pesawat rontgen (Wardhana, 2008).
Radiaktivitas buatan dipancarkan oleh radioisotop yang sengaja dibuat manusia,
dan berbagai jenis radionuklida yang dibuat sesuaai dengan penggunannya yaitu:
Radiasi dan zat radioaktif digunakan untuk diagnosis, pengobatan,
dan penelitian. sinar X, misalnya, melalui otot dan jaringan lunak lainnya
tetapi dihentikan oleh bahan padat. Properti sinar X ini memungkinkan
dokter untuk menemukan tulang rusak dan untuk menemukan kanker yang
mungkin tumbuh dalam tubuh. Dokter juga menemukan penyakit tertentu
3
Lilin Ritma.2015.Makalah Radiasi.https://www.academia.edu/7857748/Makalah_Radiasi.hal.
Diakses 19 Februari 2020 Pukul 13.27
6
dengan menyuntikkan zat radioaktif dan pemantauan radiasi yang dilepas-
kan sebagai bergerak melalui substansi tubuh.
Semua sistem komunikasi modern menggunakan bentuk radiasi el-
ektromagnetik. Variasi intensitas radiasi berupa perubahan suara, gambar,
atau informasi lain yang sedang dikirim. Misalnya, suara manusia dapat di
kirim sebagai gelombang radio atau gelombang mikro dengan membuat ge
lombang bervariasi sesuai variasi suara.
Dilihat secara biologis dampak radiasi dapat dibedakan atas beberapa efek,
yaitu:
7
Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetik dan sel somatik. Sel
genetik adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan
sel somatik adalah sel-sel lainnya yang ada dalam tubuh. Berdasarkan jenis sel,
maka efek radiasi dapat dibedakan atas:
a. Efek Genetik (nonsomatik) atau efek pewarisan adalah efek yang dirasakan ol
eh keturu-nan dari individu yang terkena paparan radiasi.
b. Efek Somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar
radiasi. Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat
bervariasi sehingga dapat dibedakan atas:
1) Efek segera adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat teramati
pada individu dalam waktu singkat setelah individu tersebut terpapar
radiasi, seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema (memerahnya kulit),
luka bakar dan penurunan jumlah sel darah. Kerusakan tersebut terlihat
dalam waktu hari sampai mingguan pasca iradiasi.
2) Efek tertunda merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah waktu yang
lama (bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi, seperti katarak dan kanker
Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek
radiasi dibedakan atas efek stokastik dan efek deterministik (non-stokastik).
a. Efek Stokastik
Efek Stokastik adalah efek yang penyebab timbulnya merupakan
fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang. Efek ini
terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan
terjadinya perubahan pada sel. Radiasi serendah apapun selalu terdapat
kemungkinan untuk menimbulkan perubahan pada sistem biologik, baik pada
tingkat molekul maupun sel. Dengan demikian radiasi dapat pula tidak
membunuh sel tetapi mengubah sel, sel yang mengalami modifikasi atau sel
yang berubah ini mempunyai peluang untuk lolos dari sistem pertahanan
tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel seperti ini. Semua akibat
8
proses modifikasi atau transformasi sel ini disebut efek stokastik yang terjadi
secara acak. Efek stokastik terjadi tanpa ada dosis ambang dan baru akan
muncul setelah masa laten yang lama. Semakin besar dosis paparan, semakin
besar peluang terjadinya efek stokastik, sedangkan tingkat keparahannya
tidak ditentukan oleh jumlah dosis yang diterima. Adapun ciri-ciri efek
stokastik, yaitu:
1. Tidak mengenal dosis ambang.
2. Timbul setelah melalui masa tenang yang lama.
3. Keparahannya tidak bergantung pada dosis radiasi.
4. Tidak ada penyembuhan spontan.
Efek ini meliputi : kanker, leukemia (efek somatik), dan penyakit keturu-
nan (efek genetik).
9
Efek ini meliputi : luka bakar, sterilitas /kemandulan, katarak (efek somatik)5
Tubuh manusia yang terpapar radiasi nuklir dosis besar akan mengalami
sindrom radiasi akut (ARS) atau keracunan radiasi yang bisa berujung pada
kematian. Tingkat keparahan dan gejala yang timbul tergantung kepada seberapa
besar radiasi nuklir yang terserap tubuh. Adapun banyaknya penyerapan radiasi
tergantung kepada kekuatan energi radiasi dan jarak tubuh dengan sumber
radiasi.Tanda dan gejala keracunan radiasi nuklir mungkin tidak segera muncul
saat tubuh terpapar radiasi nuklir dalam jumlah besar. Gejala mungkin baru akan
muncul dalam waktu beberapa jam, hingga berminggu-minggu setelah terpapar
radiasi.
Dampak buruk radiasi nuklir terhadap kesehatan tubuh antara lain: hancur-
nya sel sel tubuh, kangker, gangguan tumbuh kembang anak, kerusakan jaringan kuli
t dll.6
5
Bambang Irwansyah.Efek Radiasi Terhadap Manusia.https://www.academia.edu/14634966/548
_Efek_Radiasi_Terhadap..hal. Diakses 19 Februari 2020 Pukul 11.07
6
Aris Sanyoto.2013.Radiasi nuklir.(Yogyakarta:Dian Rakyat),hal.18
10
2.7. PERLINDUNGAN TERHADAP RADIASI
Proteksi radiasi adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk
melakukan perlindungan terhadap radiasi, mengingat radiasi dapat membahayak-
an kesehatan. Perlindungan dari radiasi dapat dilakukan dengan pengawasan, baik
melalui peraturan yang berkaitan dengan radiasi dan bahan-bahan radioaktif
maupun dengan dibentuknya badan pengawas yang bertanggung jawab. Di
Indonesia badan tersebut adalah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan di
tingkat Internasional adalah International Commission on Radiological Protection
(ICRP). Badan-badan ini mengatur pembatasan dosis radiasi dengan 3 azas yaitu:
azas justifikasi, azas optimasi, dan azas limitasi.
1. Azas Justifikasi
2. Azas Optimasi
11
3. Azas Limitasi
Azas litimasi adalah dosis perorangan tidak boleh melebihi batas yang dire
komendasikan oleh ICRP. Rekomendasi ini menyatakan bahwa dinding harus
memiliki kepadatan atau ketebalan cukup agar mampu melindungi individu non
pekerja dari paparan radiasi (misalnya, masyarakat yang bekerja atau tinggal
dekat dengan fasilitas radiografi). Batas paparan tidak lebih besar dari 100 mGy
per minggu.
Proteksi radiasi dibagi dalam dua golongan yaitu proteksi terhadap
pegawai dan proteksi terhadap masyarakat umum. Proteksi radiasi terhadap
pegawai lebih mudah karena pada saat penyinaran berada di luar ruangan, hanya
pada voltase rendah berada di dalam ruangan, tetapi harus memakai lead apron
dan berdiri di belakang arah sinar. Bekerja di daerah radiasi harus punya sistem
proteksi yang memadai karena manusia tidak mempunyai sensor biologis terhadap
radiasi dan diperlukan disiplin yang tinggi. Instrumen proteksi radiasi berfungsi
memantau daerah radiasi, mengukur laju dosis radiasi serta jumlah dosis yang
diterima oleh pekerja dan memberikan tanda peringatan dini (warning system) bila
terjadi ketidaknormalan.
Pada pesawat modern telah dilengkapi dengan protektor radiasi sehingga
pegawai dapat terlindungi, akan tetapi pengukuran radiasi di sekitar ruangan harus
tetap dilakukan agar dosis rate di tempat tersebut dapat diketahui dan semua
pegawai harus memakai film badge untuk mengetahui jumlah dosis yang diterima.
Proteksi terhadap masyarakat umum contohnya pada penderita untuk tujuan
diagnostik maupun terapi, suatu dosis tertentu harus diberikan akan tetapi jaringan
sehat yang berada disekitarnya harus dilindungi sebaik-baiknya. Misalnya
penyakit di sekitar orbita mata, maka mata harus dilindungi dengan pelindung
mata yang terbuat dari timah hitam (lead eye shield) untuk mengindari kerusakan
pada mata atau terjadinya katarak akibat radiasi.
Berbagai cara dilakukan untuk melindungi seseorang terhadap efek negatif
radiasi diantaranya:
1. Pembatasan Dosis
12
Pekerja radiasi tidak boleh berumur kurang dari 18 tahun dan wanita
menyusui tidak diijinkan bekerja di daerah yang berkontaminasi tinggi. Misalkan,
Nilai Batas Dosis (NBD) untuk penyinaran seluruh tubuh adalah 5000 mrem per
tahun. NBD untuk masyarakat umum (seluruh tubuh) adalah 500 mrem dalam
setahun.
2. Pembagian Daerah Kerja
Daerah kerja dibedakan menjadi:
a. Daerah pengawasan, yaitu daerah yang memungkinkan seseorang mene-
rima dosis radiasi kurang dari 1500 mrem dalam satu tahun dan bebas
kontaminasi.
b. Daerah pengendalian, yaitu daerah yang memungkinkan seseorang mene
-rima dosis radiasi 1500 mrem atau lebih dalam setahun.
3. Klasifikasi Pekerja Radiasi
Untuk pembatasan penyinaran dan monitoring, maka pekerja radiasi di
golongkan menjadi dua, yaitu: kategori A, untuk mereka yang dapat menerima
dosis sama dengan atau lebih dari 1500 mrem per tahun, dan kategori B, yaitu
mereka yang mungkin menerima dosis lebih kecil dari 1500 mrem per tahun.
4. Pemeriksaan dan Pengujian Perlengakapan
Pemeriksaan dan pengujian perlengakapan proteksi radiasi dan alat ukur
radiasi.
5. Pengendalian Bahaya Radiasi
a). Pembatasan waktu kerja → (bekerja sesingkat mungkin: Dosis = laju dosis
x waktu) sedapat mungkin diupayakan untuk tidak terlalu lama berada
didekat sumber radiasi untuk mencegah terjadinya paparan radiasi yang
besar, untuk itu pekerja radiasi diberlakukan pengaturan waktu bekerja
didaerah radiasi.
b). Pengendalian jarak kerja → (bekerja sejauh mungkin, laju dosis x jarak2 =
konstan) dari sumber radiasi, untuk mencegah terjadi paparan tersebut
maka harus menjaga jarak yang jauh dari tingkat yang aman dari sumber
radiasi. Penggunaan penahan radiasi (sehelai kertas untuk radiasi alfa,
13
alumunium atau plexiglass untuk radiasi beta, dan timbal untuk radiasi
gamma dan sinar X).
c). Tempatkan sumber radiasi secara benar, misalnya: ruang isolasi
d). Lindungi petugas operator dengan APD 7
BAB III
PENUTUP
7
Lilin Ritma.Makalah Radiasi.https://www.academia.edu/7857748/Makalah_Radiasi.hal.
Diakses 19 Februari 2020 Pukul 13.27
14
3.1. KESIMPULAN
Radiasi berasal dari dua sumber yaitu sumber alami dan sumber buatan.
Sumber alami radiasi yaitu sumber radiasi kosmik, terestrial, dan sumber radiasi
dalam tubuh. Sedanglam sumber buatannya yaitu pesawat sinar-x. Radiasi juga
memiliki kegunaan baik itu di bidang kedokteran, komunikasi, dan teknologi.
Penggunaan radiasi dalam kehidupan tentu membawa dampak untuk manusia.
Dampak atau efek yang dihasilkan bisa dilihat berdasarkan jenis sel yang terpapar
radiasi dan berdasarkan dosis radiasi.
3.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
15
Irwansyah,Bambang .2016.Efek Radiasi Terhadap Manusia.https://www.academi
a.edu/14634966/548_Efek_Radiasi_Terhadap..hal. Diakses 19 Februari
2020
Sekar utami, Linda dan Dewi Ropita.2018. Fisika Radiasi dan Aplikasi Pada
Kehidupan Sehari-hari.sleman:Budi Utomo
16