D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
YOLANDA SILABAN (160204022)
PSIK 4.2
Dosen :
Ns. Jek Amidos Pardede, M.Kep., Sp.KepJ
1. Mendengar
Seorang perawat berusaha Membuat kontak mata dengan pasien dan
berusaha menatap wajah pasien ketika pasien berbicara
Seorang perawat tidak melalukan gerakan yang tidak diperlukan, tapi
lakukanlah gerakan ketika kamu merasa pasien butuh dipegang.
Seperti misalnya dengan mengusap tangan, mengusap wajah atau
menggenggam tangan pasien.
Seorang perawat memberikan jawaban setiap pasien bertanya,
misalnya dengan langsung berbicara atau hanya sekedar menggerakkan
kepala pertanda kamu mendengarkan pasien.
2. Pembukaan luas
Ketika seorang pasien ingin menyampaikan sebuah informasi, namun Ia
masih ragu untuk mengutarakannya, maka seorang perawat harus mampu
untuk membuka komunikasi. Membuka komunikasi akan membuat
komunikasi yang terjadi memiliki sifat terbuka dan tidak ada saling tutup
menutupi, sehingga pasien akan secara terus terang dan berkata jujur untuk
memberikan seluruh informasi kepada perawat yang merawatnya.
3. Mengulang
Maksud mengulang adalah teknik mengulang kembali ucapan klien
dengan bahasa perawat. Teknik ini dapat memberikan makna bahwa
perawat memberikan umpan balik sehingga klien mengetahui bahwa
pesannya dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut.
Contoh:
K : “Saya tidak nafsu makan, seharian saya belum makan.”
P : “Bapak mengalami gangguan untuk makan?”
4. Klarifikasi
Teknik ini dilakukan jika perawat ingin memperjelas maksud ungkapan
klien. Teknik ini digunakan jika perawat tidak mengerti, tidak jelas, atau
tidak mendengar apa yang dibicarakan klien. Perawat perlu
mengklarifikasi untuk menyamakan persepsi dengan klien.
Contoh:
“Coba jelaskan kembali apa yang Bapak maksud dengan kegagalan
hidup? ”
5. Refleksi
Perawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan menyatakan
hasil pengamatannya sehingga dapat diketahui apakah pesan diterima
dengan benar. Perawat menguraikan kesan yang ditimbulkan oleh syarat
nonverbal klien. Menyampaikan hasil pengamatan perawat sering
membuat klien berkomunikasi lebih jelas tanpa harus bertambah
memfokuskan atau mengklarifikasi pesan.
Contoh:
“Ibu tampak sedih.”
“ Apakah Ibu merasa tidak senang apabila Ibu ….”
6. Humor
Memberikan humor atau bahan bercandaan adalah salah satu hal
terpenting yang harus bisa dipelajari dan diaplikasikan oleh seorang
perawat.
7. Informasi
Menawarkan informasi kepada pasien bertujuan untuk melatih respon dan
kecakapan pasien untuk mendengarkan perawatnya.
8. Fokus
kemampuan perawat untuk memberikan keyakinan/fokus kepada seorang
pasien, baik melalui ekspresi wajah, perkataan, hingga pandangan mata.
Dengan mempelajari teknik terapeutik yang satu ini, maka seorang
perawat akan mampu untuk menenangkan dan membuat pasien nyaman
meskipun sebenarnya perawat sedang menutup-nutupi sesuatu tentang diri
atau kondisi pasien.
9. Berbagi persepsi
Mendukung deskripsi dari persepsi yang ada pada diri pasien juga sangat
berguna untuk menjalin komunikasi yang baik. Caranya adalah dengan
meminta izin kepada pasien untuk menyampaikan pendapat kamu tentang
apa yang diutarakan oleh pasien hingga menanyakan apa yang dirasakan
pasien dan bagaimana perbedaan perasaan yang dirasakan oleh pasien.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan beberapa cara lain seperti :
Seorang perawat Merefleksikan diri menjadi seorang pasien ketika
pasien butuh sebuah jawaban.
Seorang perawat Mengeksplorasi masalah yang dialami pasien secara
mendalam dan menyeluruh
Seorang perawat Menunjukkan realita atau kenyataan yang terjadi
dengan memberikan informasi yang tidak menyakiti pasien
Contoh:
“Saya paham terhadap masalah Ibu. Ibu merasa bahwa anak-anak dewasa
dan semua telah meninggalkan Ibu sendirian di rumah. Terkait masalah
ini, apa rencana yang akan Ibu lakukan untuk mengatasi masalah?”
11. Diam
Ketika seorang pasien sedang berbicara, maka perawat berusaha untuk
tidak berbicara dengan orang lain, atau bahkan diam sesaat dan
mendengarkan seluruh informasi yang diberikan oleh pasien. Ketika
seorang perawat diam pada saat pasien berbicara, maka pasien akan
merasa bahwa perawat mau menunggu dirinya selesai berbicara dan dia
akan merasa dihormati. Tapi, diam juga tidak boleh dilakukan terlalu lama
karena akan membuat pasien menjadi khawatir kepada perawat. Bisa jadi,
pasien akan merasa perawat menutup-nutupi sesuatu dari dirinya sehingga
Ia menjadi cemas.