Anda di halaman 1dari 10

SHOCK HIPOVOLEMIK

Dosen Pembimbing :

Ns. Wiwik Sofiah,APP., M.kep

Disusun Oleh :

Fakhiratunisa Putri Azzahraa Jatnika (19021)

AKADEMI KEPERAWATAN HARUM JAKARTA

Jl Cumi no 37, Tj Priok, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota


Jakarta 14310
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan


hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk
mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh. Hal ini
muncul akibat kejadian pada hemostasis tubuh yang serius seperti perdarahan
yang masif, trauma atau luka bakar yang berat (syok hipovolemik), infark
miokard luas atau emboli paru (syok kardiogenik), sepsis akibat bakteri yang tak
terkontrol (syok septik), tonus vasomotor yang tidak adekuat (syok neurogenik)
atau akibat respons imun (syok anafilaktik).Syok hipovolemik merupakan
keadaan berkurangnya perfusi organ dan oksigenasi jaringan yang disebabkan
gangguang kehilangan akut dari darah (syok hemorragic) atau cairan tubuh yang
dapat disebabkan oleh berbagai keadaan.

Penatalaksanaan syok hipovolemik dapat dilakukan mulai dari saat


terjadinya kejadian, apabila pasien mengalami trauma, untuk menghindari cedera
lebih lanjut vertebra servikalis harus diimobilisasi, memastikan jalan napas yang
adekuat, menjamin ventilasi, memaksimalkan sirkulasi dan pasien segera
dipindahkan ke rumah sakit. Keterlambatan saat pemindahan pasien ke rumah
sakit sangat berbahaya. Salah satu terapi yang tepat untuk penatalaksanaan syok
hipovolemik adalah terapi cairan yang akan berdampak pada penurunan angka
mortalitas pasien. Akan tetapi terapi cairan yang tidak tepat akan menyebabkan
pasien mengalami edema paru dan gangguan elektrolit.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan shock hipovolemik ?
2. Bagaimana gejala shock hipovolemik ?
3. Apa penyebab shock hipovolemik ?
4. Jelaskan faktor syok hipovolemik ?
5. Bagaimana pengobatan shock hipovolemik?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami apa itu shock hipovolemik
2. Untuk memahami gejala shock hipovolemik
3. Untuk mengetahui gejala shock hipovolemik
4. Untuk mengetahui faktor shock hipovolemik
5. Untuk mengetahui cara pengobatan shock hipovolemik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Shock Hipovolemik

Syok adalah kondisi di mana tekanan darah turun secara drastis, sehingga
terjadi gangguan aliran darah dalam tubuh. Aliran darah yang terganggu membuat
pasokan nutrisi dan oksigen yang berperan pada sel dan organ tubuh agar
berfungsi secara normal, menjadi terhambat. Syok dapat memburuk dengan cepat,
maka penanganannya harus segera dilakukan. Jika tidak, syok dapat menyebabkan
komplikasi bahkan kematian.

Hypovolemic shock atau syok hipovolemik dapat didefinisikan sebagai


berkurangnya volume sirkulasi darah dibandingkan dengan kapasitas pembuluh
darah total. Hypovolemic shock merupakan syok yang disebabkan oleh
kehilangan cairan intravascular yang umumnya berupa darah atau plasma.
Kehilangan darah oleh luka yang terbuka merupakan salah satu penyebab yang
umum, namun kehilangan darah yang tidak terlihat dapat ditemukan di abdominal,
jaringan retroperitoneal, atau jaringan di sekitar retakan tulang. Sedangkan
kehilangan plasma protein dapat diasosiasikan dengan penyakit seperti
pankreasitis, peritonitis, luka bakar dan anafilaksis.

Syok hipovolemik merupakan syok yang terjadi akibat berkurangnya


volume plasma di intravaskuler. Syok ini dapat terjadi akibat perdarahan hebat
(hemoragik), trauma yang menyebabkan perpindahan cairan (ekstravasasi) ke
ruang tubuh non fungsional, dan dehidrasi berat oleh berbagai sebab seperti luka
bakar dan diare berat. Kasus-kasus syok hipovolemik yang paling sering
ditemukan disebabkan oleh perdarahan sehingga syok hipovolemik dikenal juga
dengan syok hemoragik. Perdarahan hebat dapat disebabkan oleh berbagai trauma
hebat pada organ-organ tubuh atau fraktur yang yang disertai dengan luka ataupun
luka langsung pada pembuluh arteri utama.
2.2 Gejala Shock Hipovolemik

Tanda-tanda dan gejala yang ditunjukkan ketika seseorang mengalami


syok hipovolemik umumnya bervariasi. Hal ini tergantung dari volume darah
yang hilang dan seberapa cepat tubuh kehilangan darah. Beberapa penderita
mungkin akan merasa demam, kesulitan bernapas, sulit berdiri, hingga pingsan.
Gejala apapun yang muncul dapat berpotensi membahayakan nyawa dan
membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin. Gejala-gejala dari syok
mungkin tidak akan langsung muncul. Lansia mungkin tidak mengalami gejala-
gejala ini hingga syok berkembang dengan signifikan.

Gejala-gejala yang tergolong ringan umumya meliputi:

1. Sakit kepala
2. Berkeringat berlebihan
3. Kelelahan
4. Mual
5. Kepala pusing

Selain itu, terdapat pula gejala-gejala yang lebih serius, seperti:

1. Kulit yang dingin dan pucat


2. Berkurangnya atau tidak dihasilkannya urin
3. Detak jantung tidak beraturan (takikardia)
4. Denyut nadi melemah
5. Kebingungan
6. Bibir membiru
7. Kepala terasa ringan
8. Napas cepat dan pendek-pendek
9. Tidak sadarkan diri
Biasanya, kondisi ini juga disertai dengan gejala-gejala pendarahan dalam atau
internal, seperti:

1. Sakit perut
2. Buang air besar berdarah
3. Feses berwarna hitam dan bertekstur lengket
4. Urin mengandung darah
5. Muntah darah
6. Nyeri dada
7. Perut membengkak

2.3 Penyebab Shock Hipovolemik

Apabila tubuh kehilangan darah atau cairan terlalu cepat dan tubuh tidak
dapat menggantikan volume cairan yang hilang, organ-organ pada tubuh akan
mengalami masalah dan gejala syok muncul. Kehilangan seperlima atau lebih dari
jumlah normal darah pada tubuh dapat menyebabkan gejala-gejala timbul.
Kehilangan volume darah dapat terjadi akibat adanya pendarahan dalam (internal)
maupun luar (eksternal). Pendarahan dalam biasanya terjadi akibat adanya
penyakit tertentu atau kecelakaan. Salah satu di antaranya adalah pendarahan pada
saluran pencernaan.

Kehilangan darah dapat disebabkan oleh:

1. Perdarahan dari luka sayat


2. Perdarahan dari cedera lain
3. Perdarahan internal, seperti pada saluran pencernaan.
4. Kadar dari darah yang beredar pada tubuh dapat turun jika kita kehilangan
terlalu banyak cairan tubuh.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh:

1. Luka bakar
2. Diare
3. Keringat berlebih
4. Muntah

2.4 Faktor-faktor Shock Hipovolemik

Faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya syok hipovolemik:

1. Usia

Meskipun kondisi ini dapat terjadi pada hampir semua usia, risiko seseorang
untuk mengalami syok akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

2. Mengalami kecelakaan

Apabila Anda mengalami kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh, atau


mengalami peristiwa kecelakaan lainnya yang menyebabkan Anda kehilangan
banyak darah, risiko Anda untuk mengalami syok jauh lebih tinggi.

3. Memiliki masalah saluran pencernaan, organ dalam Anda berisiko


mengalami pendarahan.
4. Kehamilan yang tidak normal, seperti kehamilan ektopik, juga dapat
meningkatkan risiko mengalami syok karena adanya peluang kerusakan
pada janin.
5. Orang-orang yang menderita penyakit kronis tertentu, seperti diabetes,
stroke, atau masalah jantung
6. Pasien yang mengidap penyakit kelainan darah, misalnya hemofilia, juga
berisiko mengalami kondisi ini.
2.5 Pengobatan Shock Hipovolemik

Ketika pasien tiba di rumah sakit,tim medis akan memasang infus untuk
mengganti volume cairan yang dan darah yang hilang.hal ini bertujuan agar
sirkulasi darah tetap terjaga dan meminimalisir kerusakan organ. Prosedur yang
akan dilakukan adalah :

1. Transfusi plasma darah


2. Transfusi trombosit
3. Transfusi sel darah merah
4. Infus kristaloid

Untuk pertolongan pertama di rumah ada beberapa langkah yang dapat dilakukan
diantaranya

1. Jaga orang tersebut agar tetap nyaman dan hangat untuk mencegah
hipotermia
2. Baringkan orang tersebut dengan kaki terangkat sekitar 30cm untuk
meningkatkan peredaran ( kecuali untuk orang yang mengalami cedera
pada kepala,leher,punggung atau kaki)
3. Jangan berikan cairan melalui mulut
4. Jika harus orang tersebut harus diangkat,jaga agar tetap berbaring dengan
kepala di bawah dan kaki terangkat. Stabilkan kepala dan leher sebelum
memindahkan orang tersebut jika diduga adanya cedera tulang belakang
BAB III

PENUTUP

.1 Kesimpulan

Syok hipovolemik merupakan suatu syok yang terjadi akibat berkurangnya


volume plasma di intravascular. Syok ini dapat terjadi akibat perdarahan hebat.
Perdarahan akan menurunkan tekanan pengisian pembuluh darah rata-rata dan
menurunkan aliran darah balik ke jantung. Hal inilah yang menimbulkan
penurunan curah jantung atau heart pulse rate). Kebutuhan energi untuk
pelaksanaan metabolism di jantung dan otak sangat tinggi tetapi kedua sel organ
itu tidak mampu menyimpan cadangan energi. Jika hal ini terus berlanjut maka
satu persatu organ tubuh akan mati dan berujung kematian.
DAFTAR PUSTAKA

Kakunsi, Yane D., Killing, Maykel, and Deetje, Supit. Hubungan pengetahuan
perawat dengan penanganan pasien syokhipovolemik.

Anda mungkin juga menyukai