Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami apa itu shock hipovolemik
2. Untuk memahami gejala shock hipovolemik
3. Untuk mengetahui gejala shock hipovolemik
4. Untuk mengetahui faktor shock hipovolemik
5. Untuk mengetahui cara pengobatan shock hipovolemik
BAB II
PEMBAHASAN
Syok adalah kondisi di mana tekanan darah turun secara drastis, sehingga
terjadi gangguan aliran darah dalam tubuh. Aliran darah yang terganggu membuat
pasokan nutrisi dan oksigen yang berperan pada sel dan organ tubuh agar
berfungsi secara normal, menjadi terhambat. Syok dapat memburuk dengan cepat,
maka penanganannya harus segera dilakukan. Jika tidak, syok dapat menyebabkan
komplikasi bahkan kematian.
1. Sakit kepala
2. Berkeringat berlebihan
3. Kelelahan
4. Mual
5. Kepala pusing
1. Sakit perut
2. Buang air besar berdarah
3. Feses berwarna hitam dan bertekstur lengket
4. Urin mengandung darah
5. Muntah darah
6. Nyeri dada
7. Perut membengkak
Apabila tubuh kehilangan darah atau cairan terlalu cepat dan tubuh tidak
dapat menggantikan volume cairan yang hilang, organ-organ pada tubuh akan
mengalami masalah dan gejala syok muncul. Kehilangan seperlima atau lebih dari
jumlah normal darah pada tubuh dapat menyebabkan gejala-gejala timbul.
Kehilangan volume darah dapat terjadi akibat adanya pendarahan dalam (internal)
maupun luar (eksternal). Pendarahan dalam biasanya terjadi akibat adanya
penyakit tertentu atau kecelakaan. Salah satu di antaranya adalah pendarahan pada
saluran pencernaan.
1. Luka bakar
2. Diare
3. Keringat berlebih
4. Muntah
1. Usia
Meskipun kondisi ini dapat terjadi pada hampir semua usia, risiko seseorang
untuk mengalami syok akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
2. Mengalami kecelakaan
Ketika pasien tiba di rumah sakit,tim medis akan memasang infus untuk
mengganti volume cairan yang dan darah yang hilang.hal ini bertujuan agar
sirkulasi darah tetap terjaga dan meminimalisir kerusakan organ. Prosedur yang
akan dilakukan adalah :
Untuk pertolongan pertama di rumah ada beberapa langkah yang dapat dilakukan
diantaranya
1. Jaga orang tersebut agar tetap nyaman dan hangat untuk mencegah
hipotermia
2. Baringkan orang tersebut dengan kaki terangkat sekitar 30cm untuk
meningkatkan peredaran ( kecuali untuk orang yang mengalami cedera
pada kepala,leher,punggung atau kaki)
3. Jangan berikan cairan melalui mulut
4. Jika harus orang tersebut harus diangkat,jaga agar tetap berbaring dengan
kepala di bawah dan kaki terangkat. Stabilkan kepala dan leher sebelum
memindahkan orang tersebut jika diduga adanya cedera tulang belakang
BAB III
PENUTUP
.1 Kesimpulan
Kakunsi, Yane D., Killing, Maykel, and Deetje, Supit. Hubungan pengetahuan
perawat dengan penanganan pasien syokhipovolemik.