Definisi
Apa itu gangguan muskuloskeletal?
Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen,
otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang. Sistem muskuloskeletal Anda melibatkan struktur
yang mendukung anggota badan, leher dan punggung. Gangguan muskuloskeletal seringnya
merupakan penyakit degeneratif, penyakit yang menyebabkan jaringan tubuh Anda rusak
secara lambat laun. Hal ini dapat mengakibatkan rasa sakit dan mengurangi kemampuan Anda
untuk bergerak, yang dapat mencegah Anda dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Gangguan muskuloskeletal dapat mempengaruhi setiap area dalam tubuh. Bagian utama
termasuk leher, bahu, pergelangan tangan, punggung, pinggul, lutut, dan kaki. Beberapa
gangguan umum termasuk:
Nyeri/ngilu
Kelelahan
Gangguan tidur
Peradangan, pembengkakan, kemerahan
Penurunan rentang gerak
Hilangnya fungsi
Kesemutan
Mati rasa atau kekakuan
Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman menurun
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang gejala atau memiliki masalah apapun, hubungi dokter
Anda untuk informasi lebih lanjut.
Usia: Lanjut usia cenderung mengalami nyeri muskuloskeletal dari sel-sel tubuh yang rusak.
Pekerjaan: Beberapa pekerjaan membutuhkan tugas yang berulang atau menyebabkan sikap
tubuh yang buruk, membuat Anda berisiko mengalami gangguan muskuloskeletal.
Tingkat aktivitas: Menggunakan otot terlalu berlebihan, maupun terlalu lama tidak aktif seperti
duduk sepanjang hari, dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal.
Gaya hidup: Atlet lebih sering berisiko untuk gangguan muskuloskeletal.
Jaringan otot bisa rusak akibat kelelahan dengan kegiatan sehari-hari. Cedera atau trauma
pada suatu bagian yang disebabkan oleh gerakan tiba-tiba, kecelakaan mobil, jatuh, juga dapat
menyebabkan nyeri muskuloskeletal. Penyebab lain nyeri termasuk salahnya posisi tulang
belakang dari postur tubuh yang buruk, atau pendeknya otot dari kurangnya aktivitas.
Kegiatan dan olahraga mengharuskan kita untuk mengerahkan kekuatan tertentu. Ketika
kekuatan yang diperlukan melebihi jumlah yang disanggupi tubuh Anda, itu akan menyebabkan
kerusakan. Kerusakan dapat terjadi dari gerakan tunggal atau gerakan berulang dari waktu ke
waktu.
Ketika bagian tubuh Anda digunakan berulang-ulang, dengan sedikit istirahat tanpa
memberikan waktu pemulihan untuk tubuh, maka nyeri sering terjadi pada bagian
tersebut. Bahkan jika paksaan kekuatan bersifat rendah dan dengan postur yang baik, tindakan
berulang seperti mengetik, dapat menyebabkan kelelahan, kerusakan jaringan, dan, akhirnya,
rasa sakit dan ketidaknyamanan. Risiko terkena gangguan muskuloskeletal meningkat ketika
kecepatan aktivitas meningkat, atau ketika tubuh dalam posisi canggung.
Postur tubuh yang buruk adalah ketika bagian tubuh Anda jauh dari “sikap netral.” Postur netral
adalah postur di mana tubuh Anda menerima sedikit tekanan dari kegiatan Anda, yaitu:
Dengan memaksa sendi Anda berada dalam posisi canggung atau tidak wajar, maka semakin
tegang otot, tendon, dan ligamen di sekitar sendi. Sebagai contoh, ketika Anda mengangkat
beban, lengan Anda sepenuhnya terentang, siku dan bahu sendi berada pada akhir rentang
gerak mereka. Beban yang berat, ditambah tarikan berulang pada posisi ini, dapat
menyebabkan risiko cedera lebih tinggi.
Anda juga dapat secara tidak sengaja menempatkan tekanan pada sendi Anda saat bekerja,
seperti mengistirahatkan siku atau tangan di atas meja, yang dapat berpotensi menyebabkan
kerusakan tendon, otot, pembuluh darah, dan saraf di bawah kulit. Hal ini sering disebut
sebagai stres kontak.
Bekerja dengan alat berat yang bergetar dapat juga menyebabkan gangguan
muskuloskeletal. Alat seperti pisau cukur, penggiling, atau traktor dan peralatan konstruksi
dapat mempengaruhi pembuluh darah dan saraf di tangan-lengan atau seluruh tubuh Anda. Ini
dapat berkembang menjadi masalah muskuloskeletal.
Diagnosis
Bagaimana cara mendiagnosis gangguan
muskuloskeletal?
Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat medis secara menyeluruhuntuk
mengetahui penyebab pasti dari rasa sakit Anda. Dokter Anda mungkin menguji otot dan sendi
untuk:
Selain itu, tergantung pada gangguan tertentu, dokter mungkin melakukan tes pencitraan untuk
mengonfirmasi diagnosis. Mereka mungkin melakukan rontgen untuk melihat tulang, atau tes
darah untuk penyakit rematik.
Untuk nyeri ringan atau sesekali, Anda bisa mendapatkan obat pereda nyeri yang dijual bebas,
seperti ibuprofen atau paracetamol. Obat-obatan seperti obat anti-inflamasi (NSAID) dapat
digunakan untuk mengobati peradangan dan nyeri.
Untuk sakit yang lebih parah, Anda mungkin perlu penghilang rasa sakit yang lebih kuat yang
akan memerlukan resep dari dokter Anda. Untuk nyeri yang berhubungan dengan pekerjaan,
terapi fisik dapat membantu Anda menghindari kerusakan lebih lanjut dan mengontrol rasa sakit
Anda. Terapi manual, atau mobilisasi, dapat digunakan untuk mengobati masalah dengan
keselarasan tulang belakang.
teknik relaksasi
suntikan dengan obat anestesi atau anti-inflamasi
penguatan otot dan latihan peregangan
perawatan chiropractic
terapi pijat
Letakkan benda yang sering digunakan dekat dengan Anda dan mudah diraih untuk
menghindari peregangan berlebih pada lengan Anda.
Gunakan mesin pembantu sebisa mungkin, seperti menggunakan troli dan bukan menjinjing tas
belanja jika memang belanjaan Anda banyak, atau menggunakan alat-alat listrik bukan alat-
alat tangan.
Menggunakan desain alat yang berbeda yang menurunkan kekuatan dan mudah digenggam.
Beristirahat singkat saat melakukan kegiatan yang berulang, atau dalam jangka panjang.
Jika Anda perlu duduk untuk waktu yang lama, gunakan kursi yang empuk.
Mengatur meja kerja Anda secara efektif, seperti menempatkan pulpen dan telepon di sebelah
kiri atau kanan tergantung pada posisi tangan.
Pertimbangkan menggunakan head set untuk ponsel jika Anda sering membuat panggilan
telepon.
Batasi mengangkat beban yang berat.