Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGOBATAN FARMAKOLOGI DAN NON


FARMAKOLOGI PADA SISTEM MUSKULOSKELETAL

Mata Kuliah : Sistem Muskuloskeletal

Di Susun Oleh :
Kelompok III
1.Deris Pita
2.Khoiriyah.
3.Nur Tsuroya
4.Supatmi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ANNUR


PURWODADI
2018
BAB 1

PENDAHULUAN

Sistem muskuloskeletal manusia merupakan jalinan berbagai jaringan, baik itu jaringan
pengikat, tulang maupun otot yang saling berhubungan, sangat khusus, dan kompleks. Fungsi
utama sistem ini adalah sebagai penyusun bentuk tubuh dan alat untuk bergerak. Oleh karena itu,
jika terdapat kelainan pada sistem ini maka kedua fungsi tersebut juga akan terganggu.

Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi,


ligamen,otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang. Gangguan muskuloskeletal seringnya
merupakanpenyakit degeneratif, penyakit yang menyebabkan jaringan tubuh Anda rusak
secara lambat laun. Hal ini dapat mengakibatkan rasa sakit dan mengurangi kemampuan Anda
untuk bergerak,yang dapat mencegah Anda dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Gangguan muskuloskeletal dapatmempengaruhi setiap area dalam tubuh. Bagian utama


termasuk leher, bahu, pergelangan tangan,punggung, pinggul, lutut, dan kaki. Beberapa
gangguan umum termasuk nyeri pada punggung bagianbawah, fibromyalgia, encok,
osteoarthritis, radang sendi, tendinitis.Gangguan muskuloskeletal juga menyebabkan
peradangan di banyak bagian tubuhyang berbeda. Orang dengan gangguan muskuloskeletal
mungkin merasa sakit di seluruh tubuhmereka. Otot-otot mungkin terasa panas atau berkedut
seolah-olah mereka seperti ditarik. Gejalaakan bervariasi pada setiap orang, tetapi tanda-tanda
dan gejala umum termasuk Nyeri/ngilu,Kelelahan, Gangguan tidur, Peradangan,
pembengkakan, kemerahan, Penurunan rentang gerak,Hilangnya fungsi,Kesemutan,Mati rasa
atau kekakuan dan Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman menurun.
Dalam arti luas Farmakologi adalah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap sel
hidup,lewat proses kimia khusus nya lewat reseptor. Dalam ilmu kedokteran senyawa tersebut
di sebut obat,dan lebih menekankan pengetahuan yang mendasari manfaat dan resiko
penggunaan obat.karena itu dikatakan farmakologi merupakan seni menimbang (the art of
weighing). Tanpa pengetahuan farmakologi yang baik,seorang dokter dapat merupakan sumber
bencana bagi pasien karena tidak ada obat yang aman secara murni. Hanya dengan penggunaan
yang cermat,obat akan bermanfaat tanpa efek samping yg tidak terlalu mengganggu.

Obat di definisikan sebagai senyawa yang di gunakan untuk


mencegah,mengobati,mendiagnosis penyakit/gangguan, atau menimbulkan suatu kondisi
tertentu, misalnya membuat seseorang infertil,atau melumpuhkan otot rangka selama
pembedahan. Farmakologi sebagai ilmu berbeda dari ilmu lain secara umum pada
keterkaitannya yang erat dengan ilmu dasar maupun ilmu klinik. Sangat sulit mengerti
farmakologi tanpa pengetahuan tentang fisiologi tubuh,biokimia dan patogenesis penyakit dan
ilmu kedokteran klinik. Jadi, farmakologi adalah ilmu yang mengintegrasikan ilmu kedokteran
dasar,dan menjembatani ilmu preklinik dan ilmu klinik.
Farmakologi mempunyai keterkaitan khusus dengan Farmasi, yaitu ilmu mengenai cara
membuat,menformulasi,menyimpan dan menyediakan obat. Farmakognosi termasuk ilmu
farmasi yang menyangkut cara pengenalan tanaman dan bahan lain sebagai sumber obat dari
alam.
Terapi non farmakologi merupakan terapi tambahan selain hanya mengknsumsi obat
obatan ,fungsi dari menjalani terapi nn farmakologi adalah meningkatkan efikasi
obat,menurunkan efek samping obat ,serta memperbaiki kondisi.
BAB II

PEMBAHASAN

Muskuloskeletal meliputi banyak bagian dari tubuh kita,dengan penyebab


nyerimuskuloskeletal yang bervariasi.

Penyebab pasti dari nyeri dapat tergantung pada:

1. Usia
Lanjut usia cenderung mengalami nyeri muskuloskeletal dari sel-sel tubuh yang rusak
2. Pekerjaan
Beberapa pekerjaan membutuhkan tugas yang berulang atau menyebabkan sikap tubuh
yang buruk,membuat Anda berisiko mengalami gangguan muskuloskeletal;
3. Tingkat aktivitas:
4. Menggunakan otot terlalu berlebihan, maupun terlalu lama tidak aktif sepertiduduk
sepanjang hari, dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal;
5. Gaya hidup:
Atlet lebih sering berisiko untuk gangguan musculoskeletal Gangguan muskuloskeletal
terjadi ketika kita terlalu sering menggunakan atau menyalahgunakan sekelompok otot
atau tulang untuk waktu yang lama tanpa istirahat.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi risiko gangguan muskuloskeletal, antara lain:

• Paksaan: Menggunakan kekuatan untuk melakukan suatu kegiatan seperti


mengangkat,mendorong, menarik, atau membawa benda-benda berat.

• Pengulangan: Melakukan tindakan berulang menggunakan kelompok yang sama dari otot
atausendi.

• Postur: Membungkuk atau memutar tubuh Anda untuk waktu yang lama.

• Getaran: Mengoperasikan mesin, peralatan, dan peralatan yang bergetar.

Kegiatan dan olahraga mengharuskan kita untuk mengerahkan kekuatan tertentu. Ketika
kekuatan yang diperlukan melebihi jumlah yang disanggupi tubuh, itu akan menyebabkan
kerusakan yang terjadi dari gerakan tunggal atau gerakan berulang dari waktu ke waktu. Ketika
bagian tubuh digunakan berulang-ulang, dengan sedikit istirahat tanpa memberikan waktu
pemulihan untuk tubuh, maka nyeri sering terjadi pada bagian tersebut. Bahkan jika paksaan
kekuatan bersifat rendah dan dengan postur yang baik, tindakan berulang seperti mengetik, dapat
menyebabkan kelelahan,kerusakan jaringan, dan, akhirnya, rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Risiko terkena gangguan muskuloskeletal meningkat ketika kecepatan aktivitas meningkat, atau
ketika tubuh dalam posisicanggung.

Postur tubuh yang buruk adalah ketika bagian tubuh jauh dari “sikap netral.” Postur
netraladalah postur di mana tubuh Anda menerima sedikit tekanan dari kegiatan Anda, yaitu:

• leher dan punggung yang selaras dan tidak memutar

• lengan dekat dengan sisi tubuh

• pergelangan tangan lurus sejalan dengan lengan

• jari secara alami menekuk

Dengan memaksa sendi berada dalam posisi canggung atau tidak wajar, maka semakin
tegangotot, tendon, dan ligamen di sekitar sendi. Sebagai contoh, ketika Anda mengangkat
beban, lengan Anda sepenuhnya terentang, siku dan bahu sendi berada pada akhir rentang gerak
mereka. Beban yang berat, ditambah tarikan berulang pada posisi ini, dapat menyebabkan risiko
cedera lebih tinggi.Beberapa pekerjaan membutuhkan seseorang untuk menangani
kekuatan besar. Misalnya,mengangkat beban dapat menempatkan tekanan pada punggung
bawah dan berpotensi merusakbaik cakram tulang belakang dan tulang belakang.

Kadang-kadang secara tidak sengaja menempatkan tekanan pada sendi saat bekerja,
sepertimengistirahatkan siku atau tangan di atas meja, yang dapat berpotensi menyebabkan
kerusakan tendon, otot, pembuluh darah, dan saraf di bawah kulit. Hal ini sering disebut sebagai
stres kontak.Bekerja dengan alat berat yang bergetar dapat juga menyebabkan gangguan
muskuloskeletal. Alat seperti pisau cukur, penggiling, atau traktor dan peralatan konstruksi
dapat mempengaruhipembuluh darah dan saraf di tangan-lengan atau seluruh tubuh. Ini dapat
berkembang menjadimasalah musculoskeletal

Diagnosa

Pemeriksaan fisik dan riwayat medis secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab
pasti dari rasa sakit akan dilakukan pengujian otot dan sendi untuk kelemahan atau degenerasi,
setiap kedutan yang dapat menunjukkan kerusakan saraf dan pembengkakan atau kemerahan.
Selain itu mungkin dilakukan tes pencitraan untuk mengonfirmasi diagnosis. Mereka mungkin
melakukan rontgen untuk melihat tulang, atau tes darah untuk penyakit rematik.

Pengobatan

Melihat penyebab dan tingkat keparahan dari rasa sakit, ada berbagai pengobatan untuk
gangguan muskuloskeletal. Untuk nyeri ringan bisa mendapatkan obat pereda nyeri yang dijual
bebas, seperti ibuprofen atau paracetamol. Obat-obatan seperti obat anti-inflamasi (NSAID)
dapat digunakan untuk mengobati peradangan dan nyeri. Untuk sakit yang lebih parah, mungkin
perlu penghilang rasa sakit yang lebih kuat yang akan memerlukan resep dari dokter. Untuk
nyeri yang berhubungan dengan pekerjaan, terapi fisik dapat membantu menghindari kerusakan
lebih lanjutdan mengontrol rasa sakit. Terapi manual, atau mobilisasi, dapat digunakan untuk
mengobatimasalah dengan keselarasan tulang belakang.

Pengobatan lain mungkin termasuk:

• teknik relaksasi

• suntikan dengan obat anestesi atau anti-inflamasi

• penguatan otot dan latihan peregangan

• perawatan chiropractic

• terapi pijat

Bagaimana cara mengontrol gangguan muskuloskeletal, yaitu dengan mengontrol gangguan


muskuloskeletal dengan mengelola faktor risiko Anda dan mencegah cedera.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

• Letakkan benda yang sering digunakan dekat dengan Anda dan mudah diraih untuk
menghindari peregangan berlebih pada lengan Anda.

• Gunakan mesin pembantu sebisa mungkin, seperti menggunakan troli dan bukan
menjinjing tasbelanja jika memang belanjaan Anda banyak, atau menggunakan alat-alat
listrik bukan alat-alat tangan.

• Menggunakan desain alat yang berbeda yang menurunkan kekuatan dan mudah
digenggam

• Beristirahat singkat saat melakukan kegiatan yang berulang, atau dalam jangka panjang.
• Jika Anda perlu duduk untuk waktu yang lama, gunakan kursi yang empuk.

• Mengatur meja kerja Anda secara efektif, seperti menempatkan pulpen dan telepon di
sebelah kiri atau kanan tergantung pada posisi tangan.

• Pertimbangkan menggunakan head set untuk ponsel jika Anda sering membuat
panggilantelepon.

• Batasi mengangkat beban yang berat.

Sistem muscuskeletal penting terkait fungsi lokomotorik / gerak anggota badan. Secara
fisiologis,sistem musculoskeletal membutuhkan zat / nutrisi untuk menjalankan metabolismenya
dan mengalami proses metabolisme dan melakukan adaptasi sel / jaringan terhadap apapun aksi
yang mempengaruhinya.Ada kalanya akibat aksi-reaksi tersebut sistem
musculoskeletalmembutuhkan terapi menggunakan obat-obatan.

Tujuan utama dari program pengobatan adalah sebagai berikut:

• Untuk menghilangkan nyeri dan peradangan

• Untuk mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan maksimal dari pasien

• Untuk mencegah dan memperbaiki deformitas yang terjadi pada sendi

Ada 2 macam panatalaksanaan pada gangguan muskuloskeletal,yaitu:

1. Terapi Non farmakologi


a. Edukasi
Edukasi atau penjelasan kepada pasien perlu dilakukan agar pasien dapat
mengetahui serta memahami tentang penyakit yang dideritanya, bagaimana
agar penyakitnya tidak bertambah semakin parah, dan agar persendiannya tetap
terpakai
b. Terapi fisik atau rehabilitasi
Pasien dapat mengalami keeesulitan berjalan akibat rasa sakit.Terapi ini dilakukan
untuk melatih pasien agar persendiannya tetap dapat di pakai dan melatih pasien
untuk melindungi sendi yang sakit.
c. Penurunan berat badan.
Berat badan yang berlebih merupakan factor yang memperberat OA.Oleh karena
itu, berat badan harus dapat dijaga agar tidak berlebih dan di upayakan untuk
melakukan penurunan berat badan apabila berat badan berlebih.
d. Akupuntur
Adalah tehnik pengobatan tradisional yang berasal dari cina untuk memblok chi
dengan menggunakan jarum dan menusukkannya ke titik titik tubuh tertentu yang
bertujuan untuk menciptakan keseimbangan ying dan yang
2. Terapi Farmakologi
Penanganan terapi farmakologi melingkupi penurunan rasa nyeri yang timbul,mengoreksi
gangguan yang timbul dan mengidentifikasi manifestasi klinik dari ketidakstabilan sendi

Obat (yang biasa digunakan) pada sistem muskuloskeletal antara lain Vitamin, Mineral,
Analgetik,Antiinflamasi, Antibiotik, Antineoplastik (sitostatika).

1. Penguat tulang

a. Vitamin

Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk berbagai reaksi
metabolisme dan mempertahankan kesehatan.Sumber bahan makanan dan obat. Vitamin yang
dibutuhkan adalah vitamin A, D, E, K.Vitamin D
 Sumber : minyak ikan, ragi, jamurdan provitamin D yang disintesa kulit oleh
sinarultraviolet sinar matahari (terutama pagi hari) diubah menjadi Vit D
 Fungsi : pengatur kalsium dan fosfat plasma serta mempertahankan fungsi neuromuskular
 Jika defisiensi dapat terjadi gangguan pertumbuhan tulang : penyakit Rakhitis (pada
anak/ bayi) dan osteomalasia (pada dewasa)

b. Mineral

Tubuh membutuhkan 13 unsur penyusun dan pendukung metabolisme berupa : 7 dalam


jumlah banyak dan 6 “trace elements” ( Fe, Cu, Mn, I, Co, Zn )

a) Ca (kalsium) dan P (fosfor) merupakan mineral terbanyak pada tulang , Sumber : susu,
telur Dipengaruhi oleh vitamin D. Penyimpanan : tulang . Pengaturan
metabolismenya oleh hormon paratiroid
b) Kalsium dan suplemen vitamin D
bermanfaat mengurangi risiko patah tulang pangkal paha.

Usahakan mengonsumsi kalsium sebagai berikut:

1.600 atau 15 mikrogram untuk orang dewasa di atas 20 tahun.

2. 800 IU atau 20 mikrogram untuk manula di atas 70 tahun.

3.Untuk mencegah keretakan tulang atau pengobatan osteoporosis, Anda memerlukan


dosis kalsium sebanyak 1,2 gram per hari dan vitamin D sebanyak 20 mikrogram
c) Bisphosphonate

Obat yang menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko keretakan ini biasa
diberikan dalam bentuk tablet atau suntikan. Bisphosphonate bekerja dengan
memperlambat laju sel-sel yang meluruhkan tulang(osteoclast). Ada beberapa
bisphosphonate berbeda seperti alendronate, etidronate, ibandronate, risedronate, dan
asam zolendronic.

d) Strontium ranelate

Strontium ranelate dikonsumsi dalam bentuk bubuk yang dilarutkan dalam air. Obat ini
bisa menjadi alternatif jika penggunaan bisphosphonate dirasa tidak cocok. Strontium
ranelate memicu sel-sel yang membentuk jaringan tulang yang baru (osteoblasts) dan
menekan kinerja sel-sel peluruh tulang.

c. Obat-obatan yang Bersifat Hormon

Selective estrogen receptor modulators (SERMs). SERMs adalah obat yang menjaga
kepadatan tulang dan mengurangi risiko retak, terutama pada tulang punggung. Satu-satunya
bentuk SERMs yang tersedia untuk pengobatan osteoporosis adalah raloxifene, garam
hidroklorida. Raloxifene dikonsumsi tiap hari dalam bentuk tablet.

2. Penetral zat

a. Obat urikosonik
 probenesid Obat yang membantu pengeluaran asam urat lewat urine
 alopurinol, menurunkan hiperurisemia dan membantu menghambat produksi asam
urat. obat ini hanya untuk diminum pada saat serangan nyeri sudah mereda. Jika
diminum pada saat serangan asam urat terjadi, dikhawatirkan akan menyebabkan
kristal asam urat justru akan menyebar ke jaringan tubuh lainnya.
b. Obat anti-rematik modifikasi-penyakit (DMARDs)

DMARDs (diseas-modifying anti-rheumatic drugs) adalah perawatan tahap awal


yang diberikan untuk menghambat dan meredakan gejala rheumatoid arthritis, serta
mencegah kerusakan permanen pada persendian dan jaringan lainnya. Kerusakan pada
ligamen, tulang, dan tendon akibat efek sistem kekebalan tubuh saat menyerang
persendian dapat dihambat oleh DMARDs.

Beberapa DMARDs yang bisa digunakan adalah :

 hydroxychloroquine,
 methotrexate,
 sulfasalazine,
 leflunomide.

3. Analgetik

Analgetik atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa
nyeritanpa meghalangi kesadaran. Antipiretik adalah zat-zat yg dapat mengurangi suhu tubuh.
Obatanalgetik antipiretik serta Obat Anti Inflamasi non Steroid (OAINS) merupakan suatu
kelompokobat yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat berbeda secara kimia. Obat-obat ini
ternyatamemiliki banyak persamaan dalam efek terapi maupun efek samping.

Untuk mengatasi rasa nyeri, pasien memerlukan obat antinyeri yang cukup kuat. Pereda
nyerisekelas parasetamol biasanya tidak cukup kuat untuk melawan nyeri akibat asam urat.
Karenacara kerjanya hanya meredakan nyeri dan radang, obat kelompok ini sama sekali tidak
berurusandengan kristal asam uratnya. Dan karena khasiatnya meredakan nyeri, obat-obat ini
biasa jugadiresepkan untuk rematik jenis lain.

Beberapa obat yang sering diberikan untuk mengurangi nyeri :

o Diklofenak

o Piroksikam

o Meloksikam

o Ketoprofen

o Tinoridin

o ibuprofen,

o naproxen,

o diclofenac,

4. Antiinflamasi

Antiinflamasi adalah obat atau zat-zat yang dapat mengobati peradangan atau
pembengkakan.Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS):

 Kolkisin, untuk menghentikan serangan akut yang diberikan setiap jam pada
awalserangan nyeri hebat hilang. Obat ini bukan golongan pereda nyeri
melainkanantiradang. Termasuk obat “sangat keras” karena punya banyak efek buruk
misalnyamuntah dan diare. Batas keamanannya juga sangat sempit, kelebihan dosis sedikit
sajabisa berefek fatal. Karena itu, gunakan hanya sesuai petunjuk dokter. Contoh
merekdagang: Recolfar®.
 Turunan asam salisilat : Aspirin, salisilamid,diflunisal.
 Turunan 5-pirazolidin : Fenilbutazon, Oksifenbutazon.
 Turunan asam N-antranilat : Asam mefenamat, Asam flufenamat
 Turunan asam arilasetat : Natrium diklofenak, Ibuprofen, Ketoprofen.
 Turunan heteroarilasetat : Indometasin.
 Turunan oksikam : Peroksikam, Tenoksikam.
Obat anti inflmasi steroid contohnya adalah Kortikosteroid. Untuk menghilangkan radang,
doktermungkin akan meresepkan kortikosteroid seperti prednisolon, deksametason, dsb. Obat
inimemiliki banyak efek samping. Karena itu pastikan Anda mengonsumsinya sesuai
denganpetunjuk dokter. Baca juga Bab Kortikosteroid.

5. Antibiotika

segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan
ataumenghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi
olehbakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit
infeksi.Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata
rantaimetabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Berbeda dengan desinfektan,
desifektanmembunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman
untuk hidup.

Klasifikasi Antibiotik berdasarkan mekanisme kerjanya :

 Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan Penicillin, Polypeptide dan
Cephalosporin, misalnya ampicillin, penicillin G;
 Inhibitor transkripsi & replikasi, mencakup golongan Quinolone, misal: rifampicin,
actinomycin D, nalidixic acid;
 Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik, terutama dari golongan
Macrolide, Aminoglycoside, dan Tetracycline, misalnya gentamycin,
chloramphenicol, kanamycin, streptomycin, tetracycline, oxytetracycline;
 Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin, valinomycin;
 Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau sulfonamida, misalnya oligomycin,
tunicamycin; dan
 Antimetabolit, misalnya passerine.
Pemberian AB :
 Dosis : kadar obat di tempat infeksi harus melampaui MIC kuman. Untuk mencapai kadar
puncak obat dalam darah, kalau perlu dengan loading dose (ganda) dan dimulai dengan
injeksi kemudian diteruskan obat oral.
 Frekuensi pemberian : tergantung waktu paruh (t½) obat. Bila t½ pendek, maka frekuensi
pemberiannya sering.
 Lama terapi : harus cukup panjang untuk menjamin semua kuman telah mati &
menghindari kekambuhan. Lazimnya terapi diteruskan 2-3 hari setelah gejala
penyakit lenyap.

6. Antineoplastik (sitostatika /kemoterapi)

Kemoterapi (Eng: chemotherapy) adalah penggunaan zat kimia untuk perawatan


penyakit. Dalampenggunaan modern, istilah ini hampir merujuk secara khusus kepada obat
sitostatik yangdigunakan untuk melawan kanker (antineoplastik).Kemoterapi untuk kanker
Biasanya kemoterapi berupa kombinasi dari obat yang bekerja bersama khususnya
untukmembunuh sel kanker. Mengkombinasikan obat yang memiliki mekanisme aksi yang
berbedasaat di dalam sel dapat meningkatkan pengrusakan dari sel kanker & mungkin
dapatmenurunkan resiko perkembangan kanker yang resisten terhadap salah satu jenis obat.

Prinsip antikanker : Membunuh sel yang sedang dalam proses membelah diri

Klasifikasi Obat Antikanker

 Alkilasi polifungsional, contoh : busulfan, cyclophosphamide, mecchlorethamine,


melphalan,thiotepa
 Antimetabolit, contoh : azazitidine, cytarabine, fluorouracil, mercaptopurine,
methotrexate,thioguanine
 Alkaloid tanaman, contoh : vincristine, vinblastine, paclitaxel
 Antibiotik, contoh : dactinomycin, daunorubicin, doxorubicin, licamycin, mitomycin
 Agen hormonal
 Lain-lain: asparaginase, hydroxyurea, mitoxantrone

Penyakit khusus pada muskuloskeletal

Artritis Adalah gabungan nama untuk lebih dari seratus penyakit, yg semua berciri
rasanyeri dan bengkak, serta kekakuan otot dgn terganggunya alat gerak (sendi dan otot).
Kasusyang paling banyak ditemukan adalah (1) Artrose; (2) Reumatik (arthritis rheumatic);
(3)Systemic lupus erythematosus (SLE); (4) Artritis Urica, gout (Encok); (5) Spondyolitis;
(6)Osteoartritis; (7) Osteomielitis; (8) Osteoporosis

1. Artrose (Artritis deformans) Osteoartrose atau osteoarthritis


a.berciri degenerasi tulang rawan yg menipis sepanjang proges penyakit, dengan
pembentukan tulang baru, hingga ruang diantara sendi menyempit Sering terjadi pada
lutut dan pinggul berciri penonjolan keras (tulang) Penyebab sendi yg dibebani terlalu
berat seperti pada orang yang gemuk

b.Terapi

 Analgesik Antiradang NSAID berupa Symtomatis utk melawan rasa nyeri


Diklofenak, Indometacin, Piroxicam, Ketoprofen, Fenilbutazon
 Glucosamin dan Condroitin Bermanfaat menstimulasi pembentukan tulang
rawan Baru
 Selain pengobatan juga fisioterapi dgn latihan gerak untuk memelihara tenaga
otot
dan kondisi tulang rawan
2. Reumatic (Arthritis Rheumatic)
 Penyakit inflamasi kronis yg menyebabkan degenerasi jaringan penyambung.
Jaringan
 penyambung tsb adalah membran sinovial yg melapisi sendi, inflamasi menyebar
ke
struktur sekitarnya, termasuk kartilago artikular dan kapsul sendi fibrosa
 Gejala : nyeri dan bengkak Sendi menjadi kaku sewaktu bangun pagi (morning
stiffnes)
sukar digerakkan setelah bangun
3. Reumatik Artritis
 Reumatik artritis Terjadi tonjolan dan bengkak Sel normal Sel dgn artritis reumatoid
 Penyebab Auto imun yg terjadi pd individu rentan respon imun thd agen pemicu yg
tidak diketahui Agen pemicu adalah bakteri, mikoplasma atau virus yg menginfeksi
sendi Respon awal antibodi thd mikro organisma oleh IgG, individu yg mengalami
AR
membentuk antibodi lain IgM dan IgG Ada bukti kuat sitokin terutama TNF-ά
menyebabkan siklus inflamasi dan kerusakan sendi
 Terapi :
 NSAID (Non Steroid Anti inflamasi) Sebagai analgetik antiradang sangat
berguna
bagi gejala rema Iburofen (4 dd 600 mg) Naproksen (2 dd 500 mg) Diklofenac
(3 dd
50g) Celecoxib, meloxicam
 DMARDs (Desease Modfying Antirheumatic Drugs) Dahulu disebut slow acting
atirheumatic drug berdaya anti-erosif, artinya dapat menghentikan atau
memperlambat progess kerusakan tulang rawan, selain itu memiliki anti radang
kuat
Karena tidak mempunyai sifat analgesik shg dikombinasi dg NSAID ES :
Dmards
toksik bagi darah dan ginjal. Beberapa pilihan Dmards (Dease modifying
antirheumatic drugs) A. Sulfalazin atau hidroksiklorokuin Sebagai pilihan
pertama
pd RA yg progesif hebat B. Emas (auranofin) dan Pensilamin C. Imunosupresiva
:
metroteksat, azatriopin dan siklofosfamid D. TNF ά-blocker digunakan bila
obat-
obat tidak ampuh
 Kortikosteroid :Prednison, Dexametason, Hidrokortison
Fosfolipda (memban sel) fosfolipase Kortikosteroid Asam arachidonat
cyclooxigenase lipooxigenase NSAID endoperoksidase Asam
hidroperoksida
Leukotrien LTA Cox-1 Cox-2 Prostaglandin TXA2 Prostacyclin peradangan
Proteksi lambung LBT4 LTC4-LTD4-LTE5 Vaso bronco

4. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)


 sejenis rema jaringan ikat yg bercirikan nyeri sendi (artralgia), demam, malaise
umum
dan erythema dgn pola berbentuk kupu-kupu khas di pipi muka.
 Darah mengandung antibodies beredar terhadap IgG dan imunokompleks,
yakni
kompleks antigen-antibodi-komplemen yg mengendap dan mengakibatkan
radang
pembuluh darah (Vasculitis) dan radang ginjal. Only three drugs are FDA-
approved for
the treatment of lupus: Prednison Aspirin Hidroxichloroquine Atau secara
alternative
dengan sediaan enzim (papain 200 mg + bromelin 110 mg + pankreatin 100 mg +
vitamin E 10 mg) 2 dd 1 kapsul
5. Arthritis urica, gout (Encok).
 Gangguan pada metabolisme asam urat, yg berakibat mengendapnya kristal-kristal
natriumurat di sendi-sendi, jaringan lembut (tophi) dan ginjal (batu ginjal)
 Fisiologi urat Pada perombakan protein inti (DNA/RNA) terbentuk basa-basa
purinadenin dan guanin. Guanin menjadi xantin Adenin hypoxantin xantin XO
Alopurinol
Oxypurinol Asam urat Xo = xanthinoxydase
 Pengobatan Terapi serangan akut dengan Kolkisin NSAID JUGA mempunyai
kemampuan yg sama dgn kolkisin tetapi kerjanya lebih cepat Terapi Prevensi : A.
Alopurinol B. Urikosurika (benzbromaron, probenesid) C. Obat-obat alternatif :
Vit. C,
Ca-pantotenat dan EPA)
6. Spondylotis Spondyolitis ankylopoetica (penyakit Bechterew)
 adalah artrose dari tulang punggung Peradangan dari urat-urat dan jaringan
yg
dibutuhkan utk pergerakan punggung, akibatnya ruas-ruas (disc) melengkung,
akhirnya
penderita menjadi bungkuk. Darah dari kebanyakan penderita spondiolosis
mengandung antigen lekosit tertentu yaitu HLA-B27 (Human Leucocyte Antigen)
yang
berperan melawan peradangan
 Terapi Ditujukan untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan dengan NSAID
Yang
penting gerak badan dan perbaikan sikap tubuh guna meningkatkan kekuatan dan
kelenturan Penderita dianjurkan tidur tengkurap untuk menghindari tulang
punggung
membengkok kedepan
7. Osteoartritis
 Penyakit tulang degeneratif yang ditandai oleh pengeroposan kartilago artikular
(sendi).
Tanpa adanya kartilago sebagai penyangga, tulang dibawahnya mengalami iritasi yg
menyebabkan degenerasi sendi
 Dapat terjadi secara idiopatik atau trauma dengan stres berulang seperti yang
dialami
pelari jarak jauh atau balerina atau berkaitan dgn deformitas kongenital
 Terapi Analgesik dan anti inflamasi untuk mengatasi nyeri dan pembengkaan
Pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki deformitas atau mengganti
sendi

8. Osteomielitis
 Infeksi akut tulang yg dapat terjadi karena penyebaran infeksi dari darah
(osteomielitis
hematogen). Lebih sering, setelah kontaminasi fraktur terbuka atau reduksi bedah
 Penyebab Bakteri merupakan penyebab utama osteomielitis Jamur, virus dan
mikroorganisme lain juga dapat berperan
 Terapi Antibiotik dapat diberikan pada individu yg mengalami patah tulang atau
luka
tusuk pada jaringan lunak yg mengelilingi suatu tulang sebelum tanda infeksi timbul
Amoxicillin, Ampicillin, Asam klavulanat
9. Osteoporosis
 disease in which loss of bone exceeds rate of bone formation; usually increase in
older
women, white race, nulliparity. Clinical Manifestations - bone pain, decrease
movement. Pathologic fracture-safety.
 Perawatan osteoporosis berfokus pada pencegahan terjadinya keretakan, serta
pemberian
obat untuk menguatkan tulang
 Pencegahan osteoporosis akan memberikan Anda infomasi tentang olahraga-
olahraga sederhana
yang dapat Anda lakukan.
 Terapi:
 Kalsium dan suplemen vitamin D
 Bisphosphonate
 Strontium ranelate
 Obat-obatan yang Bersifat Hormon
 Terapi penggantian hormon
DAFTAR PUSTAKA

Purnawan Junadi, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ke 2. Media Aeskulapius, FKUI 1982

Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990

Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta

Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI, Jakarta.

Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4,
EGC,

Jakarta.

Anderson RJ., 1993, Rheumatoid Arthritis. Clinical features and laboratory. Dalam : Schumacher
Jr.

HR, Klippel JH. Koopman WJ, eds. Primer on the Rheumatic Diseases. The Arthritis
Foundation,

Atlanta: 90-95.

Anonim, 2004, Arthritis, http://www.arthritis.org/.

Anonim, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I, Ed.III, hal. 536-539. Jakarta: Media
Aeculapius.

Anonim, 2004, Rheumatoid Arthritis, http://mayoclinic.com/.

Purnawan Junadi, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ke 2. Media Aeskulapius, FKUI 1982.

Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990.

Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta

Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI, Jakarta.

Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4,
EGC,

Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai